





Salam sejahtera bagi seluruh pembaca Buletin Magang BPPM Kliring FEB UPN “Veteran” Yogyakarta 2024. Semoga kita selalu diberi kesehatan. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat menerbitkan Buletin Magang 2024.
Buletin kali ini mengangkat tema "Ekonomi Berkelanjutan Investasi Masa Depan". Saat ini kita dihadapkan dengan berbagai tantangan, mulai dari perubahan iklim, kelangkaan sumber daya alam, hingga kesenjangan sosial Tantangan-tantangan ini kemudian mendorong munculnya paradigma baru dalam hal pembangunan, yaitu ekonomi berkelanjutan (sustainable economy). Dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan, investasi memainkan peran cukup penting. Investasi berkelanjutan tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Buletin magang edisi kali ini terdiri dari 12 rubrik. Fokus yang menjadi pembuka dari buletin dibagi menjadi fokus 1 dan fokus 2. Fokus 1 dan fokus 2 ini membahas tentang Sustainability economy dan kaitannya terhadap kenaikan harga beras. Selanjutnya, rubrik Opini yang dibagi menjadi Opini 1 dan Opini 2 membahas mengenai perspektif mahasiswa dan sektor usaha terkait kenaikan harga beras. Dilanjutkan dengan rubrik inspiratif yang membahas tentang tokoh yang menjadi mahasiswa dan wirausahawan muda. Lalu, rubrik Tren dibagi menjadi Tren 1 dan Tren 2, dimana tren 1 membahas mengenai melemahnya kurs rupiah atas dollar dan tren 2 membahas mengenai pengaruh media sosial Tiktok terhadap mahasiswa. Kemudian rubrik profil, membahas perusahaan yang menerapkan konsep sustainability. Selanjutnya rubrik seputar kampus, rubrik ini membahas apakah slogan UPNVY yaitu “green campus” sudah sesuai dengan implementasinya. Lalu rubrik hiburan yang berisi hiburan 1, hiburan 2, dan hiburan 3. Hiburan 1 membahas mengenai dampak konser terhadap umkm sekitar di Yogyakarta, Hiburan 2 membahas tentang polemik pajak hiburan, sebagai penutup, Hiburan 3 diisi dengan cerpen
Kami sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam proses pembuatan buletin ini. Kami berharap buletin ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca Akhir kata, selamat membaca dan salam pers mahasiswa!
Redaktur Pelaksana Layouter : Niken Kusumaning Zahara : Diana Nabila A, Nuraisyah Aidarani K, Yunda Nira
PimpinanUmum:
M. Hilmi Fayyaz
Retno Mularsih
WakilPimpinanUmum: Bendahara:
Sekretaris
Putri Lestari
Otviani Ntaba
KepalaDivisiRedaksi:
Sania Rintis Adristi
Saskila Aurora Dewanda
Riski Alyana
Erena Valentina Br Ginting
Shela Putri Ananta
Niken Kusumaning Zahara Lintang Andini
Muhammad Riza Arifiansyah
StaffDivisiPSDM:
Fadya Rizky Rahmania
Wahyu Jumi Saputri
Judith Kayana Dewi
Agnes Yunita
Novita Putri Rejeki
Annisa Nur Widya Fauzia
Diana Nabila Alifiani
Nur Any Hikmah Fatayati
Imroatun Nurul Jannah
Fany Widhi Astuti
Nuraisyah Aidarani Kamalia
Bunaya Dwi Tresnani
StaffDivisiPerusahaan:
Aqila Dian Syahputra
Zulfa Meutiya Hafidzoh
Shafiya Indra Noor
Aisyah Dwi Anjani
Muhammad Luthfi 'Ain Andika
Elsa Prisma Ramadhani
Dinda Agustina Fauziah
StaffDivisiDesain&Artistik:
Oktavian Haris Putri
Husna Arifah
Yunda Nira
Tyas Tayyibah
SALAM REDAKSI
DAFTAR ISI
FOKUS
Sustainability Economy
Harga Beras Melesat, Ekonomi Terhambat
OPINI
Dampak Kenaikan Harga Beras terhadap Kesejahteraan
Masyarakat
Harga Beras Melambung: Bagaimana UMKM Kuliner Bisa
Bertahan dan Berkembang?
INSPIRATIF
Berwirausaha & Manfaatnya Bagi Mahasiswa
TREND
Melemahnya Rupiah Terhadap Dolar: Fakta dan Dampaknya
Pengaruh TikTok Terhadap Mahasiswa
PROFIL
Mengukir Keberlanjutan: Komitmen Intel dalam menghadapi
Tantangan Lingkungan Global
Gerakan Green Campus di UPN "Veteran" Yogyakarta
dalam Mewujudkan Kampus Ramah Lingkungan
Konser Merajalela, UMKM Jogja Bahagia?
Perubahan Regulasi Pajak Hiburan: Antara Dukungan dan
Kontroversi
Kisah Tulus
Penulis: Wahyu Jumi S, Yunda Nira, Elsa Prisma R
Editor: Shela Putri Ananta
Sustainability Economy, atau ekonomi berkelanjutan merupakan konsep ekonomi yang mengintegrasikan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial untuk mencapai pertumbuhan tanpa me-
ngorbankan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial. Konsep ini menekankan perlunya mempertimbangkan dampak jangka panjang dari keputusan ekonomi terhadap lingkungan alam, masyarakat, dan ekonomi secara keseluruhan. Dalam Sustainability Economy, pertumbuhan ekonomi dianggap sebagai sarana untuk mencapai kesejahteraan sosial dan pelestarian lingkungan, bukan sebagai tujuan akhir yang harus dicapai dengan mengorbankan faktor-faktor lain Dengan demikian, Sustainability Economy berusaha untuk menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, perlindungan lingkungan, dan keadilan sosial sehingga mampu memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi sekarang dan mendatang
Sustainability Economy (Ekonomi Berkelanjutan) merupakan sebuah paradigma ekonomi yang tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi yang cepat, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan, keadilan sosial, dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh sebagai tiga pilar keberlanjutan Ekonomi Berkelanjutan (Sustainability Economy) tidak hanya tentang menyeimbangkan keuntungan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan kelestarian lingkungan Model ini menekankan pada pendekatan jangka panjang untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan Artinya, kebutuhan generasi sekarang harus dipenuhi tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Hal ini membutuhkan transformasi sistemik dalam cara kita memproduksi, mengkonsumsi, dan mengelola sumber daya alam.
Dalam konteks lingkungan, konsep ini berusaha untuk meminimalkan dampak negatif terhadap ekosistem, seperti polusi udara, air, dan tanah Ini dilakukan melalui penggunaan teknologi yang ramah lingkungan, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati, serta praktik produksi dan konsumsi yang lebih berkelanjutan Selain itu, Sustainability Economy mendorong penggunaan energi terbarukan dan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, sebagai langkah untuk menjaga keberlanjutan lingkungan bagi generasi masa depan.
Dari perspektif sosial, konsep Sustainability Economy bertujuan untuk menciptakan sebuah masyarakat yang lebih inklusif dan adil Ini mencakup upaya untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi antara berbagai kelompok masyarakat, serta memastikan akses yang adil terhadap sumber daya dan peluang bagi semua orang Melalui pendekatan ini, Sustainability Economy berupaya untuk melindungi hak asasi manusia, memperkuat komunitas lokal, dan mempromosikan kesetaraan gender Dengan demikian, konsep ini tidak hanya berfokus pada pencapaian pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan bagi seluruh anggota masyarakat.
Sumber: www conserve-energy-future com
Dari segi ekonomi, Sustainability Economy mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan merupakan landasan bagi kemakmuran jangka panjang Namun, konsep ini menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi harus diimbangi dengan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial. Ini berarti menciptakan lapangan kerja yang layak, memastikan upah yang adil bagi pekerja, dan mendorong pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan Dengan cara ini, Sustainability Economy bertujuan untuk menciptakan sebuah ekonomi yang lebih stabil, inklusif, dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat.
Dengan memperhatikan dampak Sustainability Economy terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi, menjadi jelas bahwa konsep ini memiliki potensi besar untuk membentuk masa depan yang lebih baik bagi kita semua. Melalui kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil kita dapat mewujudkan visi sebuah ekonomi yang berkelanjutan, yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga melindungi planet ini dan meningkatkan kesejahteraan sosial bagi seluruh penduduknya.
Sustainability economy atau ekonomi berkelanjutan telah banyak diterapkan di berbagai negara, salah satunya Indonesia Penerapan sustainability economy di Indonesia diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 111 tahun 2022 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Dalam peraturan tersebut membahas beberapa hal seperti penetapan sasaran tujuan pembangunan berkelanjutan, mekanisme pelaksanaan hingga pendanaan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan tersebut. Dalam sustainability economy terdapat tiga pilar utama yang menjadi fokus yaitu ekonomi, sosial, lingkungan Ekonomi mencakup mengenai pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan taraf hidup masyarakat Sosial mencakup pemerataan terhadap pendidikan dan kesehatan, dan lingkungan yang mencakup penggunaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Penerapan Sustainability Economy di Indonesia diwujudkan dalam program ekonomi hijau (Green Economy) Ekonomi hijau sendiri adalah konsep untuk membangun ekonomi berkelanjutan dengan tetap melindungi lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Di Indonesia sendiri pemerintah berupaya mencapai ekonomi hijau dengan cara mengadakan program daur ulang limbah untuk mengurangi dampak negatif lingkungan Pada sektor pertanian pemerintah mendorong praktek pertanian yang ramah lingkungan untuk meminimalkan dampak negatif lingkungan dengan cara menggunakan pupuk organik dalam menanam produk pertanian Pemerintah juga mendorong pertanian organik dan pangan lokal di beberapa wilayah untuk mengurangi ketergantungan impor dan mendukung ketahanan pangan.
Namun ternyata penerapan sustainability economy di Indonesia mengalami berbagai tantangan salah satunya yaitu kurangnya kesadaran dan juga pemahaman dalam penerapannya. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya edukasi maupun sosialisasi dari pemerintah mengenai ekonomi hijau (green economy). Tantangan lain yang muncul yaitu biaya implementasi yang tinggi, kita tahu bahwa sustainability economy tidak hanya diimplementasikan pada perusahaanperusahaan besar namun juga perusahaan kecil dan menengah, sehingga perusahaan-perusahaan yang berskala kecil akan kesulitan dalam mencari investor untuk implementasi ekonomi hijau ini Literasi masyarakat yang masih minim mengenai ekonomi hijau juga menjadi tantangan karena literasi yang masih minim ini akan mempersulit diterapkannya ekonomi hijau di Indonesia
Penerapan sustainability economy melalui program ekonomi hijau di Indonesia tentunya mempunyai banyak manfaat yang dapat dirasakan kedepan yaitu pemulihan lingkungan alam di Indonesia yang berdampak pada iklim di Indonesia Dengan iklim yang stabil ini, Indonesia mampu untuk menerapkan ketahanan pangan karena banyak komoditas yang bisa ditanam dengan lingkungan yang baik Selain itu juga, komoditas laut di Indonesia juga dapat dimanfaatkan dengan baik ketika iklim di Indonesia stabil, hal ini secara tidak langsung akan membuat pertumbuhan ekonomi di Indonesia meningkat dan membuat masyarakat Indonesia sejahtera Indonesia bisa menerapkan ekonomi hijau (green economy) ini dengan catatan harus ada kolaborasi dan juga dukungan dari berbagai pihak, agar manfaat dari adanya ekonomi hijau dapat dirasakan oleh semua kalangan
Untuk menerapkan ekonomi berkelanjutan (sustainability economy) di Indonesia, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, pelaku usaha, hingga masyarakat luas Berapa langkah yang bisa dilakukan pemerintah yaitu membuat kebijakan yang mendukung dengan memberikan insentif bagi perusahaan yang menerapkan praktik ramah lingkungan dan berkelanjutan Selain itu, dengan menetapkan regulasi yang ketat untuk melindungi lingkungan dan sumber daya alam, serta membangun infrastruktur yang mendukung ekonomi berkelanjutan, seperti sistem transportasi publik yang ramah lingkungan dan energi terbarukan Peran pemerintah juga meningkatkan edukasi dan kesadaran dengan melaksanakan program edukasi publik tentang pentingnya ekonomi berkelanjutan dan bagaimana cara mewujudkannya, mendukung penelitian dan pengembangan teknologi ramah lingkungan, dan mendorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan pelestarian lingkungan
Peran pelaku usaha yaitu mengadopsi praktik bisnis berkelanjutan diantaranya dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi lingkungan, menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang Bisa juga dengan menghemat energi dan sumber daya alam serta meningkatkan kesejahteraan pekerja dan masyarakat sekitar Peran pelaku usaha juga menjadi pionir dalam penerapan ekonomi berkelanjutan, dengan cara berkolaborasi dengan pemerintah dan organisasi lain untuk mempromosikan ekonomi berkelanjutan, berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam menerapkan ekonomi berkelanjutan, dan memberikan contoh kepada perusahaan lain tentang bagaimana cara menjadi perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan
Peran masyarakat untuk mewujudkan sustainability economy yaitu mengubah gaya hidup menjadi lebih ramah lingkungan dengan mengurangi konsumsi barang dan jasa yang tidak perlu, memilih produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, menghemat energi dan air di rumah tangga, serta mendaur ulang sampah dan mengompos sisa makanan Peran masyarakat dalam partisipasi kegiatan pelestarian lingkungan dengan cara menanam pohon dan menjaga kebersihan lingkungan, bergabung dengan organisasi lingkungan dan komunitas peduli lingkungan, dan mendukung usaha-usaha yang menerapkan ekonomi berkelanjutan
Penerapan ekonomi berkelanjutan membutuhkan komitmen dan kerjasama dari semua pihak. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih lestari dan sejahtera bagi semua
Penulis: Niken Kusumaning Z, Muhammad Riza A
Editor: Riski Alyana
Indonesia adalah negara agraris dengan luas sawah
lebih dari 7 juta hektar Indonesia juga menjadi salah
satu negara dengan konsumsi beras tertinggi di dunia,
pada tahun 2024 diperkirakan kebutuhan beras Indonesia mencapai 31,2 juta ton Sayangnya, produksi beras di Indonesia hingga bulan April 2024 mengalami penurunan sebesar 2,28 juta ton atau sekitar 17,52% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Penurunan produksi terjadi karena kegagalan panen akibat El Nino, ditambah minimnya subsidi pupuk yang hanya 4,7 juta ton dari total kebutuhan pupuk 13,5 juta ton.
Penurunan produksi menyebabkan kenaikan harga beras eceran di pasar yang menembus Rp18 000/kg Kenaikan signifikan ini menimbulkan perbincangan panas, protes dan berbagai asumsi di media sosial. Naiknya harga beras sebenarnya sudah terjadi sejak Desember 2023 dan mencapai puncaknya pada Februari 2024. BPS mencatat bahwa kenaikan harga beras pada bulan Februari 2024 menyentuh level tertinggi dalam sejarah Kenaikan harga ini tidak hanya terjadi pada harga beras eceran di pasar, namun juga di tingkat grosir harga beras naik ke Rp 14.398 per kg (20,08%) dan pada level penggilingan meroket hingga 24,65%.
Selain karena penurunan produksi akibat El Nino, beberapa faktor lain juga disinyalir menjadi penyebab meroketnya harga beras Faktor-faktor ini antara lain keterlambatan pemerintah dalam mengambil kebijakan impor, serta momentum pemilu bersamaan dengan maraknya bantuan sosial yang diberikan mengambil stok dari pemasok lokal sehingga terjadi kelangkaan
Naiknya harga beras ini tentunya menghambat pertumbuhan perekonomian Indonesia Keluhan-keluhan juga tak jarang terdengar, terutama bagi kaum menengah yang tidak mendapatkan bantuan, namun harus merasakan kenaikan bahan pokok secara drastis. Hal ini, justru sangat menghambat ekonomi karena kelas menengah merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi negara Sayangnya, instrumen perlindungan sosial saat ini tidak relevan bagi mereka sehingga kaum menengah ini seringkali disebut sebagai “Missing-Middle” .
Kenaikan harga beras dan terhambatnya perekonomian membuktikan bahwa ekonomi berkelanjutan belum diimplementasikan secara baik Ekonomi berkelanjutan dibutuhkan sebagai perlindungan dan jaminan atas perekonomian khususnya bagi kaum “Missing-Middle” . Ekonomi berkelanjutan sendiri didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang menekankan 3P yakni Profil, People, dan Planet Dengan kata lain konsep ekonomi berkelanjutan ini fokus pada kesejahteraan bersama yang menguntungkan bagi produsen dan konsumen. Krusialnya ekonomi berkelanjutan bisa dilihat melalui dua dampak utama yang dihasilkan oleh pertumbuhan ekonomi yang selama ini berkembang Pertama, penurunan kualitas lingkungan hidup yang menyebabkan maraknya bencana alam, seperti kekeringan. Kedua, kegiatan ekonomi yang hanya berfokus pada keuntungan berdampak pada kesenjangan yang semakin meluas, contohnya di tengah kelangkaan beras, oknum-oknum penimbun masih saja terus mementingkan keuntungan pribadinya
Untuk mengendalikan harga beras dan meningkatkan perekonomian, dibutuhkan manifestasi dari ekonomi berkelanjutan itu sendiri melalui ekonomi sirkular Ekonomi sirkular sendiri merupakan konsep ekonomi yang berfokus pada efisiensi sumber daya alam yang tersedia dengan tujuan agar bisa digunakan dalam waktu yang panjang. Kaitan antara pelaksanaan ekonomi sirkular dengan harga beras dipicu oleh beberapa faktor, antara lain tingginya permintaan yang tidak dapat dipenuhi oleh persediaan, meningkatnya biaya distribusi, serta isu-isu yang sedang berkembang di masyarakat menjadi momen yang dimanfaatkan oleh beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab
Peranan ekonomi sirkular dalam menjaga stabilitas beras tidak terlihat secara langsung, namun dapat membantu menjaga stabilitas harga beras dalam jangka waktu yang panjang berdampak pada meningkatnya efisiensi penggunaan sumber daya, pengurangan limbah, dan menciptakan lapangan kerja yang dapat menambah kesejahteraan masyarakat
Sumber: https://images app goo gl/fSbwVrCHGj6tQaMcA
Lalu apakah hal ini berdampak pada perekonomian? Tentu saja Dampak yang berhasil ditimbulkan pasti dirasakan oleh masyarakat secara langsung, antara lain dapat meningkatnya inflasi sehingga daya jual barang menjadi turun, lalu meningkatnya kemiskinan. Ketika mata uang naik secara tidak terkendali, maka harta yang dimiliki tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Hal ini membuat masyarakat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Dampak yang terakhir adalah menurunnya pertumbuhan ekonomi, penurunan permintaan terhadap barang dan jasa, serta menurunkan tingkat pembelian masyarakat terhadap barang dan jasa yang beredar di pasaran
Dalam membangun ekonomi yang bersifat berkelanjutan dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya dengan meningkatkan investasi pada penelitian dan pengembangan yang ramah lingkungan. Kedua, dapat mensosialisasikan mengenai pentingnya akan kesadaran masyarakat tentang ekonomi berkelanjutan. Terakhir, dengan mendorong pihakpihak yang mendukung keberlanjutan untuk melakukan kerja sama.
Kenaikan harga beras ini juga memiliki keterkaitan dengan perekonomian Indonesia Kenaikan harga beras ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap berbagai aspek ekonomi baik terhadap individu, rumah tangga, maupun negara secara keseluruhan Dampak kenaikan beras ini bagi individu secara langsung meningkatkan pengeluaran keuangan rumah tangga terutama bagi keluarga yang berada pada pendapatan menengah, mereka menghabiskan proporsi yang besar untuk membeli kebutuhan pokok. Kenaikan harga beras ini juga menyebabkan kelangkaan beras ni juga dapat memicu kelangkaan pangan dan kekurangan dalam memenuhi gizi.
Dampak yang ditimbulkan tidak hanya terdapat ekonomi secara sosial namun juga di sektor pertanian itu sendiri Kenaikan harga beras ini juga meningkatkan pendapatan petani, akan tetapi hal ini tidak selalu berdampak secara merata dan selalu bergantung faktor lain seperti biaya produksi dan akses menuju pasar Lalu diikuti dengan peningkatan produksi dan produktivitas petai, akan tetapi harus diimbangi dengan keberlanjutan dan kelestarian lingkungan. selain itu fluktuasi harga dapat mengganggu distribusi dan rantai pasokan beras sehingga memicu spekulasi dan penimbunan beras di kalangan pedagang.
Berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga stabilitas harga beras dalam menjaga kestabilan ekonomi Upayaupaya tersebut antara lain dapat meningkatkan produksi beras dalam negeri melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi serta melakukan penelitian dan pengembangan varietas unggul Pemerintah juga dapat menerapkan kebijakan harga beras yang terkendali serta membangun cadangan beras strategis untuk menstabilkan harga beras yang beredar di pasaran.
Kenaikan harga beras ini merupakan isu yang krusial yang berdampak signifikan terhadap banyak aspek, oleh karena itu peranan ekonomi berkelanjutan diperlukan dalam menjaga stabilitas pangan yang seimbang Dukungan terhadap pertanian presisi merupakan langkah awal dalam mewujudkan efisiensi produksi serta dapat mengurangi dampak lingkungan Dalam mewujudkan hal-hal tersebut, peranan utama pemerintah sebagai fasilitator serta dukungan dari warga dan masyarakat setempat dapat memberikan usaha yang baik dalam rangka menjaga hasil panen sehingga stabilitas harga beras dapat terjaga.
Penulis: M Luthfi 'Ain Andika, Judith Kayana D, Shela Putri A Editor: Niken Kusumaning Zahara
Sumber: https://images bisnis com/posts/2022/10/25/1591204/antarafoto-hargaberas-naik-03102022-mrh-4 jpg
Kenaikan harga beras merupakan salah satu isu yang sangat sensitif karena berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari masyarakat Kesejahteraan ma-
syarakat menjadi terganggu karena harga beras yang semakin mahal membuat biaya hidup meningkat. Dampak ini terutama dirasakan oleh masyarakat menengah ke bawah yang membutuhkan beras sebagai bahan pokok dalam setiap hidangan Kenaikan harga beras tidak hanya mempengaruhi aspek ekonomi, tetapi juga menyentuh aspek sosial dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Maraknya pemberitaan melonjaknya harga beras membuat masyarakat semakin resah, bagaimana tidak? kenaikan ini menyulitkan mereka dari segala sisi. Dilansir dari situs Badan Pangan Nasional, harga beras rata-rata pada kisaran Rp13 590/kg dengan harga tertinggi Rp18 170/kg di Provinsi Papua Tengah dan harga terendahnya Rp12.380/kg di Provinsi Sumatera Selatan.
Beras yang selalu menjadi “sorotan pangan pokok” masyarakat Indonesia, slogan “belum makan kalau tidak dengan nasi” mungkin sebentar lagi akan menjadi legenda. Belum lagi pernyataan kontroversial dari salah satu anggota DPR, Dedi Mulyadi yang membandingkan naiknya harga beras dengan harga skincare serta kebutuhan tersier lainnya.
Diharapkan kebijakan pemerintah saat ini agar dapat mengendalikan harga beras dengan mendorong pasar beras domestik dan memperhatikan produksi beras lokal dari petani. Namun realitanya, yang dilakukan pemerintah hanya impor, impor, dan impor beras mengetahui harga yang naik ini Cukup memprihatinkan
Selain faktor force major seperti El Nino yang menyulitkan panen, terdapat pula kelangkaan pupuk petani dan sedikitnya subsidi pupuk dari pemerintah yang menyulitkan petani dalam pengolahannya Adanya kenaikan beras ini akan sangat merugikan petani Sebagai produsen, petani akan menghadapi biaya perawatan yang mahal, dan di sisi lain, sebagai konsumen ia akan membeli beras dengan harga yang tinggi.
Kenaikan ini juga dirasakan oleh masyarakat menengah kebawah Di mana mereka akan mengurangi pengeluaran pada komoditas yang lain demi membeli beras sebagai bahan pangan yang paling pokok Di sisi lain, mungkin saja di beberapa lapisan masyarakat lain akan mengurangi konsumsi beras yang berarti akan mengurangi karbohidrat yang masuk pada tubuhnya karena tingginya harga beras per kilogram.
Dampak lain juga akan dirasakan oleh pengusaha mikro kecil dan menengah (UMKM) seperti warung makan tegal dan warung makan padang yang menjual nasi dengan porsi pembeli bebas ambil Keuntungan mereka akan semakin berkurang dan habis untuk pembelian modal beras Maka dari itu, akan sangat banyak sekali lapisan masyarakat yang terdampak akibat kenaikan harga beras yang melonjak tinggi.
Pemerintah Indonesia sudah mengambil beberapa kebijakan untuk menjawab fenomena kenaikan harga beras demi kesejahteraan petani dan memenuhi hak masyarakat dalam memperoleh beras dengan harga terjangkau Dilansir dari situs Badan Pangan Nasional bahwa pemerintah telah menetapkan regulasi untuk mengatur dan menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan. Pemerintah telah berupaya meningkatkan produksi padi pada tiga tahun terakhir ini untuk memperbaiki pola harga di pasaran agar tidak dipermainkan, dengan mengatur harga eceran tertinggi pada beberapa jenis beras. Kebijakan lain yaitu bantuan beras 10 kilogram yang dilakukan oleh pemerintah kepada hampir 22 juta penerima pada bulan Januari, Februari, Maret, April, Mei, dan Juni pada tahun 2024 ini dengan harapan dapat mencukupi konsumsi masyarakat.
Besar harapan dengan adanya kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah ini dapat menurunkan harga beras. Agar kesejahteraan pangan masyarakat lebih stabil dan berbagai lapisan masyarakat tidak perlu lagi khawatir untuk mencukupi kebutuhan pokok pangannya
Penulis: Lintang Andini, Fany Widhi A, Agnes Yunita Editor: Saskila Aurora Dewanda
Kenaikan beras yang dibarengi dengan naiknya
bahan-bahan pokok menjadi persoalan pembuka di paruh pertama tahun 2024 Kenaikan beras
mencapai Rp14.000/kg untuk beras medium dan Rp18.000/kg untuk beras premium. Fenomena ini berhasil tercatat menjadi kenaikan beras tertinggi dalam sejarah “perberasan” di Indonesia.
Kenaikan harga beras ini sejatinya sudah terjadi sejak akhir tahun lalu. Beberapa pakar memiliki pendapat yang berbeda mengenai penyebab kenaikan harga beras ini. Disebutkan, bantuan sosial (bansos) yang tidak sesuai target peruntukannya dan jadwal penyerahan boleh jadi salah satu penyebab kenaikan harga beras. Mengutip dari laman dpd.go.id, anggota Dewan Perwakilan Daerah yang akrab dipanggil Gus Hilmy menerangkan pemerintah sudah mengambil tindakan mitigasi untuk merespons persoalan bantuan sosial tersebut Akan tetapi, sangat disayangkan upaya tersebut malah dirusak atas nama bansos saat berlangsungnya kampanye Pemilu 2024
Disisi lain, Arief Prasetyo Adi, kepala Badan Pangan Nasional menyangkal pemikiran mengenai bantuan sosial beras pemerintah menjadi alasan harga beras dipasaran melambung. Ia menerangkan ada tiga induk bala penyebab kenaikan harga beras, yaitu kenaikan harga gabah kering, kenaikkan harga pupuk, dan kenaikan sewa lahan. Selanjutnya, pendapat pakar lain tentang penyebab kenaikan beras adalah El Nino dan proses pendistribusian yang rumit. Selain sebab-sebab di atas, inflasi jelang momen Ramadhan juga berkontribusi menjadi penyebab utama Inflasi terjadi karena permintaan beras meningkat yang berujung harga beras menjadi naik
Persoalan kenaikan beras ini tentunya memiliki banyak dampak di berbagai sektor Pada sektor pertanian, kenaikan harga beras seharusnya juga menaikkan transmisi harga gabah setidaknya pada tingkat yang lebih baik. Namun, hal itu masih saja sulit terealisasi. Di sisi lain, pada sektor perdagangan khususnya penjual makanan tidak sedikit yang terkena dampak kenaikan beras.
Salah satu dampak dari kenaikan harga beras ini dirasakan oleh Marsini, seorang pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam wawancara kami pada Selasa, 14 Mei 2024. "Semua porsi makanan menjadi berkurang." ujarnya. Warung makan tersebut sebelumnya bisa menghabiskan 5 kg beras per hari untuk usahanya, kini hanya menghabiskan 3,5 kg beras per hari
Dalam upayanya merespons fenomena kenaikan harga beras ini, alih-alih menaikkan harga jual atau mengurangi margin keuntungan seperti penjual lainnya, Marsini memilih untuk mengurangi porsi jualannya. "Tidak, hanya porsi yang dikurangi Jadi tidak mengurangi atau menaikkan laba," katanya saat diwawancarai Dengan tidak menaikkan harga jual juga merupakan salah satu upaya agar ia tidak kehilangan pelanggan. Hal ini selaras ketika ditanya apakah kenaikan harga beras ini mempengaruhi jumlah pelanggan, Marsini menyatakan bahwa hal tersebut tidak terjadi "Tidak, mungkin hanya ada keluhan karena porsinya sedikit "
Tindakan lain yang dilakukan Marsini untuk merespons kenaikan harga beras adalah dengan mengurangi jumlah pembelian beras dan tentunya juga melakukan survey pasar. Hal ini dilakukan dengan tujuan memperoleh harga beras yang sedikit lebih miring tapi tetap memiliki kualitas yang baik Di akhir wawancara, Marsini memberikan harapannya sebagai pemilik warung makan tentang kenaikan harga ini, “Semoga saja harga beras sekarang bisa stabil seperti sebelumnya. Karena ini akan sangat menyusahkan masyarakat, terutama di Yogyakarta yang UMR-nya sangat kecil.”
Penulis: Erena Valentina, Tyas Tayyibah
Editor: Sania Rintis
ewasa ini berwirausaha menjadi pilihan yang cukup banyak digemari sebagian orang. Dalam berwirausaha terkadang
tidak selalu diperlukan modal yang besar. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara maksimal dan meminimalkan biaya-biaya tertentu, seseorang bisa saja tetap meraup keuntungan dari bisnis yang ia jalankan. Prospek yang cukup menjanjikan ini menjadi alasan utama bagi seseorang untuk memulai suatu usaha atau bisnis tertentu. Keunggulan lain dalam berwirausaha terletak pada sifatnya yang fleksibel. Tidak seperti bekerja pada suatu instansi tertentu yang menjadikan seseorang terikat dalam suatu kontrak, dengan berwirausaha seseorang memiliki kontrol penuh atas dirinya sendiri. Kontrol ini meliputi waktu yang bisa dengan bebas diatur untuk menentukan kapan ia ingin bekerja atau beristirahat. Hal ini juga berlaku pada seseorang yang memiliki kesibukan tertentu dan menginginkan penghasilan tambahan tanpa melepaskan pekerjaan utamanya, maka berwirausaha menjadi pilihan yang tepat untuk dijalankan.
Bagi mahasiswa yang berkuliah di jurusan bisnis dan ekonomi tentu sudah tidak asing lagi pada topik-topik seputar wirausaha. Dengan bekal pengetahuan yang sudah dipelajari saat kuliah, mahasiswa juga bisa memulai untuk berwirausaha. Memulai usaha ketika masih duduk di bangku kuliah memberikan manfaat tertentu bagi mahasiswa itu sendiri, salah satunya adalah kemandirian. Berwirausaha melatih mahasiswa untuk mengambil keputusan mengenai produk seperti apa yang akan dijual, bagaimana dengan harganya, dan strategi seperti apa yang akan digunakan untuk memasarkan produknya serta membuat usahanya semakin maju. Selain itu, berwirausaha mengajarkan mahasiswa untuk menggunakan waktu secara efisien sehingga tidak menimbulkan kekacauan antara menyelesaikan tugas akademik dan menjalankan usaha. Terakhir, berwirausaha melatih mahasiswa dalam menghadapi risiko. Berwirausaha tidak hanya berbicara mengenai keuntungan yang diperoleh tapi juga tentang risikonya. Suatu usaha tidak mungkin akan selalu berjalan mulus, adakalanya seseorang akan
menemui suatu rintangan dalam usaha yang ia jalankan dan harus segera mengambil langkah yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut
MahasiswaUPN“Veteran” YogyakartaMemulaiBisnisCilok Salah satu mahasiswa UPN “Veteran” Yogyakarta Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) jurusan Manajemen, Arkanantha Putra Hardhana yang menginspirasi lewat bisnis cilok yang ia jalankan. Arkanantha memulai bisnis ini dari keresahan pribadinya mengenai cara untuk memperoleh uang jajan tambahan. Seperti yang diketahui bahwa kebutuhan mahasiswa memang cukup banyak, dengan memperoleh uang tambahan tersebut setidaknya bisa meringankan biaya-biaya yang ada. Saat itu ada dua opsi yang dipertimbangkan olehnya untuk menyelesaikan permasalahan ini, yaitu antara bekerja atau berwirausaha. Setelah mencoba untuk mencari pekerjaan, ia berpikir bahwa dengan jadwal kuliah yang cukup padat akan membuat ia kesulitan dalam menyesuaikan waktu antara bekerja dan kuliah, maka opsi yang dipilih oleh Arkananta pada akhirnya adalah berwirausaha yang menurutnya lebih fleksibel Arkanantha memilih bisnis cilok dikarenakan menurutnya jika ia menjual makanan berat, hal itu kurang cocok bagi mahasiswa Selain itu, adanya peluang dikarenakan kantin di kampus yang belum dibuka dan hanya ada angkringan yang menjual nasi kucing yang kurang cocok bagi sebagian orang, menambah keyakinannya untuk berbisnis cilok Menurutnya, cilok menjadi opsi yang tepat bagi mahasiswa yang menginginkan sesuatu yang murah tapi juga mengenyangkan Beruntungnya, usaha Arkanantha dalam memulai bisnis ciloknya ini juga mendapatkan sambutan yang positif dari mahasiswa khususnya di FEB
Sumber: Canva
Menurut Arkanantha, dorongan terbesar dalam memutuskan untuk berwirausaha berasal dari lingkungannya Beberapa temannya sudah memiliki usaha mandiri ada yang bergerak di bidang vendor dan barber. Hal ini mendorongnya untuk mencari kesibukan tapi di lain sisi juga menghasilkan, yaitu dengan berwirausaha Di tengah keinginan berwirausaha, Arkanantha juga memiliki kesibukan lain yaitu mengikuti organisasi Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) dan di sana dia menemukan teman untuk menjadi partner bisnis yang memiliki keinginan sama dalam berwirausaha. Mereka bersama-sama mengurus legalitas untuk beroperasi di lingkungan kampus yang mulai dari surat perizinan, uji kehalalan produk, dan melakukan riset cita rasa cilok sampai ke luar kota. Arkanantha juga menyadari bahwa bisnis ciloknya tidak dapat dijalankan sendiri dan membutuhkan sumber daya tambahan dengan memanfaatkan lingkungan kampus dia merekrut mahasiswa lain untuk berbisnis dengannya seperti menjadi pegawai paruh waktu untuk menjaga stand jualannya.
Saat ini banyak mahasiswa masih bingung setelah lulus kuliah nanti ingin melakukan apa, menurutnya dengan mencoba memulai berbisnis semenjak masih kuliah dapat membuka banyak kesempatan baru, terlebih lagi banyak komunitas yang dapat diikuti untuk memperluas relasi dan menemukan partner bisnis, sehingga setelah lulus kuliah tidak hanya dihadapkan dengan pilihan menjadi karyawan saja tetapi juga memiliki keberanian untuk berwirausaha dan membuka peluang lowongan pekerjaan nantinya Tetapi tidak
semua orang berani untuk memulai bisnis, karena mental orang berbeda-beda dalam menghadapi risiko Apalagi sebagai mahasiswa yang memiliki sumber daya modal terbatas menjadi keraguan tersendiri dalam menghadapi risiko bisnis jika tidak berhasil. Arkanantha menyadari risiko yang ada jika memulai berbisnis dan memilih untuk keluar dari zona aman dan nyaman, dia berpikir untuk tidak takut untuk mencoba karena apa yang ada di pikiran kita mengenai keraguan dan ketakutan dalam berbisnis belum tentu seseram dan seburuk itu saat diimplementasikan dan pastinya selalu ada keadaan yang tidak stabil di setiap sisi kehidupan begitupun dalam berbisnis ada saja tantangan dan masalah yang muncul tetapi hal tersebut harus dijadikan pengalaman yang memberi pelajaran untuk kemudian Pesan Arkanantha untuk pembaca agar jangan takut untuk mencoba memulai bisni, karena keraguan yang ada di pikiran kita akan output bisnis kita nanti belum tentu seburuk yang kita pikirkan saat mengimplementasikannya. Jadi, mulai aja dulu
Berwirausaha di saat kuliah melatih soft skill dan hard skill secara bersamaan, mencoba memulai bisnis cilok ini membuka banyak kesempatan bagi Arkanantha untuk melihat peluang bisnis lain melalui pengalaman dan pelajaran yang dia dapat mulai dari merintis dan menjalankan bisnis bersama temannya yang juga melatih kepemimpinannya dalam menghadapi pegawai dan pelanggan, profesionalisme dalam kehidupan kuliah yang capek dan bisnis yang tidak selalu stabil membuat Arkanantha menjadi lebih percaya diri untuk terjun ke dunia wirausaha Saat ini banyak mahasiswa masih bingung setelah lulus kuliah nanti ingin melakukan apa, menurutnya dengan mencoba memulai berbisnis semenjak masih kuliah dapat Arkanantha memilih bisnis cilok dikarenakan menurutnya jika ia menjual makanan berat, hal itu kurang cocok bagi mahasiswa Selain itu, adanya peluang dikarenakan kantin di kampus yang belum dibuka dan hanya ada angkringan yang menjual nasi kucing yang kurang cocok bagi sebagian orang, menambah keyakinannya untuk berbisnis cilok Menurutnya, cilok menjadi opsi yang tepat bagi mahasiswa yang menginginkan sesuatu yang murah tapi juga mengenyangkan Beruntungnya, usaha Arkanantha dalam memulai bisnis ciloknya ini juga mendapatkan sambutan yang positif dari mahasiswa khususnya di FEB.
Paul R. Krugman dan Maurice menjelaskan bahwa kurs merupakan harga sebuah mata uang dari
suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya Dalam konteks ini, dapat dikatakan bahwa kurs atau nilai tukar rupiah menggambarkan seberapa banyak rupiah yang dapat ditukar dengan unit mata uang lain seperti dolar Amerika, dinar Kuwait, yen Jepang, dan lain sebagainya Nilai tukar ini dapat berubah-ubah tergantung oleh berbagai faktor ekonomi yang dinamis. Ketika nilai tukar mata uang dalam negeri meningkat terhadap mata uang asing, maka hal ini disebut apresiasi. Sebaliknya, depresiasi adalah fenomena ketika nilai tukar mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing menurun atau melemah. Pergerakan kurs rupiah dari tahun ke tahun menjadi fokus perhatian yang mendalam dalam ranah ekonomi Indonesia. Dapat kita ketahui bahwa nilai tukar rupiah semakin terdepresiasi terhadap dolar AS, hal ini memberikan dampak cukup signifikan terhadap perekonomian di Indonesia Kondisi ini menimbulkan berbagai spekulasi dan analisis yang luas mengenai faktor-faktor yang mendorong perubahan nilai tukar ini
Mengamati sejarah, data dari Sauder School of Business di University of British Columbia mencatat nilai tukar rupiah pada tahun 1667 berada di kisaran Rp149 per dolar AS. Namun ternyata dari waktu ke waktu, nilai tukar rupiah terus melemah Titik terendahnya terjadi pada 17 Juni 1998 saat di mana kondisi politik Indonesia tidak stabil di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto yaitu mencapai hingga Rp16.800 per dolar AS. Krisis tersebut perlahan-lahan mampu teratasi ketika Presiden Soeharto mundur dan digantikan oleh BJ Habibie Pada pertengahan 1999 nilai tukar rupiah sempat pulih hingga menyentuh angka Rp6 000 per dolar AS. Namun, seiring berbagai faktor yang mempengaruhi, tahun 2013 menjadi tahun terakhir kali nilai tukar rupiah berada di bawah Rp10 000 per dolar AS Sejak saat itu, rupiah terus mengalami depresiasi hingga saat ini mencapai Rp16.058 per dolar AS.
Menurut Iskandar, ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan nilai mata uang. Faktor-faktor tersebut antara lain penawaran dan permintaan valuta asing, suku bunga, tingkat pendapatan dan produksi, neraca luar negeri, pengawasan dan perkiraan pemerintah (spekulasi, rumor, rumor) Faktor-faktor ini mempengaruhi nilai tukar pada tingkat yang berbeda-beda.
Ketidakseimbangan permintaan dan penawaran mata uang asing dapat berdampak langsung pada nilai tukar, seperti nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS Ketika permintaan terhadap rupiah menurun atau pasokan meningkat, maka nilai tukar rupiah cenderung terdepresiasi terhadap dolar. Hal ini terjadi karena permintaan yang lebih rendah atau penawaran yang lebih tinggi dapat menurunkan nilai tukar mata uang
Tingkat suku bunga juga memiliki dampak signifikan dalam menentukan nilai tukar mata uang, termasuk kurs rupiah terhadap dolar AS Penurunan suku bunga dapat membuat aset dalam mata uang tersebut kurang menarik, yang kemudian dapat menyebabkan melemahnya mata uang terhadap mata uang asing, termasuk dolar AS Kenaikan suku bunga juga dapat meningkatkan biaya utang bagi perusahaan dan pemerintah yang memiliki utang dalam mata uang tersebut, yang kemudian dapat menyebabkan kekhawatiran investor dan melemahkan mata uang lokal
Peningkatan produksi dan tingkat pendapatan dalam negeri yang terus meningkat dapat menyebabka peningkatan permintaan impor, yang dap mengakibatkan terdepresiasinya nilai tukar rupiah akib peningkatan permintaan mata uang asing Selain it defisit neraca pembayaran eksternal mungki memerlukan mata uang asing untuk membayar impo yang melebihi pendapatan ekspor, sehingga memberika tekanan lebih lanjut pada nilai tukar rupiah Perkiraa spekulasi, isu dan rumor mengenai keadaan ekonom atau politik suatu negara juga dapat mempengaru sentimen pasar terhadap mata uangnya, sehingga dap menyebabkan fluktuasi atau tekanan terhadap nilai tuka Rupiah Kombinasi faktor-faktor tersebut dapat mengakibatkan fluktuasi kompleks yang mempengaruhi nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS.
Melemahnya nilai tukar Rupiah berdampak pada perekonomian Indonesia dan kesejahteraan masyarakatnya Menurut Prof Dr Rudi Purwono S.E, M.SE, pelemahan nilai tukar rupiah itu akan berdampak pada bidang impor dan utang luar negeri. Selain itu, melemahnya nilai tukar rupiah juga berdampak pada meningkatnya inflasi dan menurunnya daya beli masyarakat Dampak ini berpengaruh pada banyak sektor perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sendiri.
Bidang impor menjadi salah satu yang terdampak karena biaya impor barang dan jasa akan semakin mahal dengan melemahnya nilai tukar rupiah Kebanyakan bahan baku untuk produksi barang bukan berasal dari dalam negeri, melainkan berasal dari impor barang dari luar negeri yang menggunakan mata uang asing Hal ini akan berdampak pada kenaikan harga-harga produk dalam negeri.
Meningkatnya utang luar negeri Indonesia juga merupakan dampak dari melemahnya nilai tukar rupiah. Pemerintah masih memerlukan dana untuk pembiayaan secara umum (general financing) dan untuk membiayai kegiatan/proyek tertentu dengan melakukan pinjaman Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia, Bank Pembangunan Islam, kreditor bilateral, dll. Peningkatan utang luar negeri ini akan berimbas pada semakin mahalnya utang tersebut untuk dibayar nantinya dan semakin sedikitnya subsidi yang diberikan kepada masyarakat.
Melemahnya nilai tukar pastinya akan berdampak pada meningkatnya laju inflasi tidak hanya di Indonesia, tapi juga dunia. Tingkat laju inflasi yang tinggi menyebabkan naiknya harga barang dan jasa yang membuat masyarakat sulit untuk mendapatkannya dengan jumlah yang sama dengan sebelumnya Inflasi juga dapat menurunkan daya beli masyarakat dan menaikkan tingkat kemiskinan di masyarakat. Hal ini perlu diwaspadai oleh masyarakat karena nilai harga barang dan jasa semakin naik sedangkan pendapatan tidak mengalami kenaikan sama sekali. Ini juga menjadi tugas pemerintah dan masyarakat dalam menguatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat untuk menguatkan nilai tukar rupiah
Penulis:
Saskila Aurora Dewinda, Husna Arifah, Aqila Dian Syahputra Editor: Erena Valentina Br Ginting
TikTok adalah platform media sosial yang memungkinkan pengguna untuk membuat,
mengedit, dan membagikan video pendek dengan durasi 15 detik hingga 10 menit Aplikasi ini sangat populer di kalangan remaja dan kaum muda dewasa, serta telah menjadi salah satu platform yang paling cepat berkembang dalam beberapa tahun terakhir. TikTok memungkinkan pengguna untuk membuat berbagai macam konten, termasuk tarian, l p P e d
Sumber : instagram com/databooks id
Selaras dengan perkembangan zaman, TikTok menjadi salah satu media yang menjadi sorotan dan digemari khalayak ramai Saat ini TikTok sudah mencapai 1,5 miliar pengguna aktif dan
menduduki posisi ke lima pada daftar media sosial terpopuler Global Award awal tahun ini Penggunaan TikTok secara masif oleh masyarakat membuktikan bahwa evolusi media sosial terus berkembang dari waktu ke waktu Fenomena ini mencerminkan kebutuhan akan platform media sosial telah menjadi pusat aktivitas online bagi jutaan orang di seluruh dunia.
Di kalangan mahasiswa, TikTok sudah menjadi konsumsi sehari hari guna membuat konten atau sekedar berselancar di beranda TikTok bukan hanya sekedar hiburan atau sumber inspirasi, tetapi juga merupakan alat ekspresi kreatif dan sarana untuk terhubung dengan sesama. Mereka menggunakan platform ini untuk berbagi pengalaman, ide, dan keahlian mereka dengan cara yang menarik dan menghibur. Dengan demikian, TikTok telah menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas sehari-hari mahasiswa, baik sebagai konsumen maupun sebagai pembuat konten
Salah satu alasan utama dibalik ketergantungan terhadap TikTok ini adalah antarmuka yang ramah pengguna dengan konten-konten yang selalu up-to-date dan sesuai dengan tren terkini Mahasiswa seringkali menjadikan TikTok sebagai solusi saat butuh hiburan dan stress dengan tugas yang menumpuk. Dari konten komedi, tantangan, kreatif hingga tarian lucu, TikTok menyediakan konten yang relevan dengan minat mahasiswa, sehingga memunculkan keinginan untuk terus berinteraksi dengan aplikasi tersebut Fitur-fitur interaktif seperti komentar, reaksi, dan duet, juga berperan dalam meningkatkan ketergantungan terhadap platform ini.
Namun, sebenarnya ketergantungan terhadap aplikasi Tiktok ini muncul karena kepribadian setiap individu dan aktivitas yang dilakukannya Hal ini dikuatkan dari pernyataan seorang mahasiswa keperawatan disalah satu sekolah tinggi yang berada di Yogyakarta, “Menurutku ketergantungan dari aktivitas penggunaan Tiktok itu sesuai dengan sifat dan aktivitas setiap individu. Aku setiap harinya membuka dan menggunakan aplikasi Tiktok selama kurang lebih 2-3 jam saja Karena aku juga harus memanajemen waktuku, banyak list aktivitas yang aku lakukan tiap hari, jadi yaa kalau scroll-scroll terus ga akan berguna, dan justru menumpuk kerjaanku So, ketergantungan atau tidaknya seseorang terhadap aktivitas penggunaan Tiktok tergantung reaksi diri sendiri, apa kita harus ingat waktu atau terlena karena ga inget waktu.” Dari statement tersebut dapat diambil kesimpulan, reaksi setiap individu pasti berbeda-beda tergantung dengan apa yang dia butuhkan dan apa prioritasnya
Bagi beberapa mahasiswa TikTok tidak hanya menawarkan hiburan dan interaksi sosial yang menyenangkan saja. TikTok bisa menjadi sumber informasi dengan konten-konten berita terbaru maupun konten edukatif yang bisa menambah wawasan. Namun, ketergantungan terhadap platform ini dapat memiliki dampak negatif, terutama bagi mahasiswa. Salah seorang narasumber menyebutkan bahwa ia menggunakan 7-8 jam per harinya untuk berselancar di TikTok. Waktu yang dihabiskan terlalu banyak ini tentunya dapat mengganggu produktivitas akademis dan keseimbangan kehidupan pribadi. Ketergantungan yang berlebihan juga dapat mempengaruhi kesehatan mental, kehilangan fokus atas kehidupan nyata, dan menyebabkan kecemasan karena takut akan ketinggalan tren terbaru
Sumber: Canva
Penulis : Aisyah Dwi Anjani, Oktavian
Editor : Lintang Andini
Tidak hanya dampak negatif yang dialami, ada juga dampak positif. Dari konten-konten yang ada pada aplikasi tersebut, mahasiswa dapat dengan bijak memilih dan memilah konten mana yang bisa menjadi informasi dan mana yang justru menjerumuskan ke hal yang negatif. Dari informasi yang bersifat sangat mengedukasi penonton dapat menjadi dampak positifnya. Mahasiswa juga menjadi lebih tahu apa yang sedang trend saat ini, dan bisa dimanfaatkan dengan baik. Oleh karena itu, mahasiswa perlu menyadari pola penggunaan media sosial dengan mengatur batasan waktu dan menentukan prioritas, baik itu tugas akademis maupun keseimbangan kehidupan pribadi Dalam penentuan dan bagaimana cara mendefinisikan hal itu positif atau negatif juga sangat diperlukan. Mahasiswa harus dengan cerdas mengetahui kondisi dan apa yang diperlukannya
Banyak perusahaan yang telah menerapkan sistem keberlanjutan dalam
operasionalnya salah satunya adalah Intel Corporation. Intel Corporation merupakan perusahaan global dalam bidang teknologi yang berkantor pusat di Santa Clara, California, Amerika Serikat. Intel didirikan pada 18 Juli 1968 oleh Robert Noyce dan Gordon Moore. Perusahaan ini telah melakukan banyak pengembangan produk yang revolusioner, seperti peluncuran produk Intel 4004 yang merupakan mikroprosesor pertama di dunia pada tahun 1971 dan menjadi tonggak utama inovasi teknologi yang dilakukan oleh Intel
Visi dan misi yang dimiliki oleh Intel Corporation mencerminkan komitmen Intel sebagai perusahaan global dalam bidang teknologi dengan tujuan utama untuk menciptakan teknologi yang meningkatkan kehidupan setiap orang di seluruh dunia. Intel berkomitmen untuk terus berinovasi dan menciptakan solusi teknologi yang memanfaatkan data dengan cerdas, memberikan nilai tambah yang signifikan bagi pengguna, bisnis, dan masyarakat secara keseluruhan Selama lebih dari setengah abad, Intel telah menjadi salah satu kekuatan utama di Silicon Valley, dengan memainkan peran kunci dalam membentuk industri teknologi modern Dengan inovasi radikal, perusahaan ini telah mengubah cara manusia berinteraksi dengan dunia melalui produkproduk yang merevolusi kehidupan seharihari.
Pada saat ini Intel memanfaatkan sumber daya dan pengalaman untuk membantu pelanggan menghadapi era digital dengan lebih baik. Intel memperluas jangkauan dan skala operasinya untuk mendukung pelanggan dalam mengoptimalkan teknologi
Sumber : pinterest
digital yang semakin canggih. Tentunya dengan semangat Hukum Moore yang memandu perusahaan Intel untuk terus berupaya memajukan desain dan manufaktur semikonduktor. Intel menekankan tekad perusahaan untuk menghadirkan inovasi yang berdampak positif pada kehidupan masyarakat global. Misi mereka berkomitmen untuk mengembangkan solusi teknologi yang mengatasi tantangan nyata.
Dalam mendukung perwujudan visi dan misi perusahaan, Intel telah melakukan sistem operasional yang menerapkan keberlanjutan Hal ini tentunya dilakukan sebagai cerminan dari ambisi perusahaan untuk menjadi pionir global dalam perlindungan lingkungan, serta memberikan kesempatan bagi mitra dan pelanggan untuk mengurangi jejak lingkungan mereka melalui langkah-langkah yang dilakukan oleh Intel. Melalui proyek-proyek lingkungan dan berbagai inisiatif perusahaan, memiliki tujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi konsumsi energi, dan mengelola limbah di seluruh dunia.
Keberlanjutan menjadi wujud tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan oleh Intel. Terdapat empat tujuan utama dalam pelestarian operasional Intel, yaitu air, energi, iklim, dan limbah. Untuk me-
menuhi permintaan yang diperkirakan akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang, Intel Foundry berinvestasi besar-besaran dalam inovasi teknologi dan perluasan kapasitas, sehingga memungkinkan rantai pasokan yang tangguh, tepercaya, dan lebih berkelanjutan bagi pelanggan di seluruh dunia. Dalam hal keberlanjutan, industri semikonduktor telah membuat kemajuan yang baik, tetapi masih banyak yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan iklim bersama pada tahun 2050 Dorongan untuk pengurangan emisi global dan penelitian untuk kimia hijau berada pada titik penting, menuntut lebih banyak kolaborasi dan praktik terstandarisasi di seluruh rantai nilai semikonduktor untuk mencapai masa depan Gas Rumah Kaca (GRK) nol-nol
Intel, Siemens, Cisco, dan sponsor lainnya, termasuk Micron, Accenture, dan Air Liquide, mengumpulkan lebih dari 140 organisasi, perusahaan, akademisi, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), konsorsium, dan lainnya untuk menghadiri KTT Keberlanjutan Intel global yang perdana Tujuannya adalah untuk menyatukan upaya dalam mengurangi dampak lingkungan, termasuk transisi ke bahan kimia yang berkelanjutan, menstandarkan metodologi jejak karbon, dan mengembangkan peta jalan menuju nol karbon yang saling melengkapi. Organisasi yang berpartisipasi mewakili lebih dari 7 juta karyawan di seluruh dunia dan pendapatan tahunan sebesar $3,2 triliun, menggarisbawahi potensi dampak rantai nilai Berdasarkan laporan publik, sekitar 40% perusahaan yang diwakili telah membuat komitmen nol-nol, tetapi hanya 15% yang telah mempublikasikan rencana aksi transisi iklim. Untuk mencapai emisi nol-nol, setiap perusahaan dalam rantai nilai harus berpartisipasi. Dengan bekerja sama, para peserta memetakan rencana untuk memajukan industri, dengan 90% responden survei di lokasi berkomitmen untuk mengembangkan peta jalan nol-nol di seluruh industri pada tahun 2025.
Intel menggunakan strategi RISE dan komitmen keberlanjutan dalam mewujudkannya Pada tahun 2020, Intel menguraikan strategi RISE dan komitmen 2030 saat berupaya menciptakan dunia yang lebih bertanggung jawab, inklusif, dan berkelanjutan, yang dimungkinkan melalui teknologi serta keahlian dan semangat karyawan. Pada tahun 2022, Intel mengumumkan rencana untuk mengurangi emisi
Gas Rumah Kaca (GRK) langsung dan tidak langsung serta mengembangkan solusi teknologi yang lebih berkelanjutan Intel menetapkan sasaran untuk mencapai emisi GRK nol bersih dalam operasi global mereka pada tahun 2040, untuk mengurangi emisi
rantai pasokan Lingkup 3 hingga setidaknya 30% lebih rendah pada tahun 2030 daripada jika tidak ada investasi dan tindakan serta untuk meningkatkan efisiensi energi dan menurunkan jejak karbon produk dan platform Intel. Pada tahun 2023, Intel mengumumkan perluasan komitmen nol bersih untuk menyertakan emisi GRK Lingkup 3 hulu nol bersih pada tahun 2050.
Laporan Tahunan Green Bond 2023 menjelaskan penggunaan dana Intel pada tahun fiskal 2021 dan 2022, serta dampak terkait dari investasi tersebut. Intel menggunakan periode tinjauan ke belakang untuk memasukkan tahun fiskal 2021 dan 2022 dalam pelaporan Hasil bersih dari penawaran Green Bond digunakan untuk mendanai proyek-proyek yang memenuhi syarat di enam bidang utama yang mendukung tujuan keberlanjutan Intel sebagaimana dirinci dalam Kerangka Kerja Pembiayaan Hijau Intel tertanggal Agustus 2022 Kerangka kerja ini selaras dengan Prinsip Obligasi Hijau, Prinsip Obligasi Sosial, dan Pedoman Obligasi Berkelanjutan
Area proyek yang memenuhi syarat terdiri dari bangunan hijau, investasi, dan pembiayaan yang terkait dengan proyek real estate seperti pusat data, perkantoran, pabrik, dan fasilitas lainnya yang telah diharapkan menerima sertifikasi atau verifikasi keberlanjutan pihak ketiga; Efisiensi energi, Investasi yang berkaitan dengan desain,
konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan proyek penghematan konsumsi energi atau utilitas; Pengolahan air, Investasi dalam pengelolaan air yang efisien, konservasi dan restorasi daerah aliran sungai; Ekonomi Sirkular dan Pengelolaan Sampah, Investasi yang berkaitan dengan pengurangan sampah, penghindaran TPA, daur ulang sampah, reklamasi sampah, pemilahan, daur ulang dan/atau penggunaan kembali dalam operasi manufaktur dan rantai pasokan kami; Pencegahan dan Pengendalian Polusi, Investasi yang ditujukan untuk pengurangan emisi udara serta pengendalian dan pencegahan emisi GRK; Energi terbarukan, Investasi yang berkaitan dengan peningkatan aset yang ada, pelaksanaan program listrik terbarukan, dan pengamanan perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA).
Pengumuman pemerintahan Biden memberikan dana langsung kepada Intel sebesar 8,5 miliar dolar AS di bawah U S CHIPS and Science Act, dikombinasikan dengan rencana Intel yang telah diumumkan sebelumnya untuk menginvestasikan lebih dari 100 miliar dolar AS di Amerika Serikat dalam lima tahun, merupakan demonstrasi yang luar biasa akan kekuatan kolektif sektor publik dan swasta yang bekerja sama. Dengan mayoritas konsumen yang sangat peduli dengan masa depan bumi, Intel berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang paling berkelanjutan di industri ini dan mendukung perusahaan lain untuk menjadi lebih berkelanjutan Dan dengan kepemimpinan, datanglah tanggung jawab. Menemukan alternatif yang layak untuk menggantikan bahan kimia yang telah digunakan industri selama 40 tahun terakhir adalah pekerjaan yang signifikan, tetapi sangat penting untuk mengurangi emisi dan memastikan sumber daya yang tangguh. Meskipun kemajuan telah dicapai, Intel mendesak industri dan pemasok untuk mempercepat penggantian zat perfluoroalkil dan polifluoroalkil (PFAS) yang tersisa dengan mengembangkan peta jalan, terlibat dalam konsorsium industri, dan berinvestasi dalam penelitian.
Meskipun tujuan yang berani seperti mencapai 100% listrik terbarukan, air bersih positif, tidak ada limbah ke tempat pembuangan akhir pada tahun 2030, dan upaya ambisius untuk beralih ke alternatif PFAS dan mencapai emisi gas rumah kaca nol-nol mungkin terlihat berani, Intel memulai dengan awal yang baik sebagai sebuah industri. Intel sangat yakin bahwa bersama-sama dapat memenuhi komitmen dan membantu melindungi bumi ini untuk generasi mendatang
Penulis :
Dinda Agustina Fauziah, Fadya Rizky Rahmania
Editor : Shela Putri Ananta
Penulis: Novita Putri Rejeki dan Nuraisyah Aidarani Kamalia Editor: Riski Alyana
Green Campus diartikan sebagai kampus dengan wawasan lingkungan hidup yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan lingkungan ke dalam
kebijakan, administrasi, dan kegiatan tridharma perguruan tinggi. Konsep Green Campus harus tertanam dalam kegiatan perguruan tinggi, yang mengutamakan praktik ramah lingkungan dan keberlanjutan.
Program Green Campus merupakan salah satu gerakan kampus di seluruh dunia untuk mengurangi dampak pemanasan global. Di Indonesia sendiri, pemerintah menetapkan 5 kampus sebagai kampus hijau percontohan pada tahun 2013, yaitu Universitas Pattimura Ambon, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Universitas Hasanuddin Makassar, Universitas Cendrawasih Jayapura, dan Universitas Diponegoro Semarang/UNDIP. Inisiatif dari kegiatan Green Campus ini mencakup penggunaan sumber energi terbarukan, mendorong pengurangan dan pembuangan limbah, serta menerapkan opsi transportasi ramah lingkungan. Konsep ini juga berfokus pada perencanaan ekologi dan desain bangunan berkelanjutan.
Kriteria-kriteria tersebut apabila dapat terpenuhi oleh suatu institusi akan mendapat pengakuan Green Campus dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Universitas Indonesia meluncurkan UI GreenMetric World University Ranking pada 2010 yang merupakan pemeringkatan Green Campus berdasarkan komitmen dan inisiatif institusi terhadap kelestarian lingkungan. Kriteria yang diterapkan antara lain penataan dan infrastruktur, energi dan perubahan iklim, air, sampah, transportasi, serta pendidikan dan penelitian. Kinerja suatu institusi terhadap kriteria-kriteria tersebut akan dinilai dimana hasil penilaian tersebut akan menentukan peringkat suatu institusi. Dalam UI GreenMetric World University Ranking sudah terdaftar 145 institusi di Indonesia yang menggerakkan konsep Green Campus dan mendapatkan peringkat. Tiga peringkat teratas di Indonesia diraih oleh Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, dan Universitas Gadjah Mada.
Dalam penerapan konsep Green Campus, tentu saja banyak indikator di dalamnya yang mendukung suatu institusi untuk menerapkan konsep Green Campus ini. Ketiga institusi yang meraih peringkat teratas di Indonesia tersebut memiliki indikator utama yang penting dimiliki, yaitu pengetahuan yang lebih luas dan lebih baik mengenai konsep Green Campus itu sendiri. Selain itu, adanya upaya dukungan penuh dari pihak institusi untuk menjalankan konsep Green Campus.
Saat ini, Indonesia memiliki 2 lembaga yang dapat membantu menilai penerapan Green Campus pada suatu institusi yaitu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan Universitas Indonesia. Masing-masing lembaga memiliki kriteria yang dapat menilai apakah suatu institusi dapat dikatakan sudah baik dalam menerapkan konsep Green Campus atau belum. Kriteria yang diterapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi antara lain pengelolaan energi dan air, pengelolaan limbah, transportasi hijau, bangunan dan infrastruktur hijau, pendidikan dan penelitian, serta keterlibatan dan penjangkauan masyarakat.
Dampak lain juga akan dirasakan oleh pengusaha mikro kecil dan menengah (UMKM) seperti warung makan tegal dan warung makan padang yang menjual nasi dengan porsi pembeli bebas ambil Keuntungan mereka akan semakin berkurang dan habis untuk pembelian modal beras. Maka dari itu, akan sangat banyak sekali lapisan masyarakat yang terdampak akibat kenaikan harga beras yang melonjak tinggi.
Tentu saja untuk menjalankan konsep Green Campus ini membutuhkan dukungan serta kesadaran yang kuat akan pentingnya pengelolaan terhadap lingkungan hidup. Dukungan serta kesadaran yang kuat akan menciptakan kebijakan manajemen institusi yang berorientasi pada pengelola lingkungan.
Apabila kedua indikator tersebut terpenuhi, maka indikator lainnya akan mengikuti, seperti penghematan air, listrik, dan kertas, terciptanya lingkungan tanpa asap rokok dan bebas polusi, adanya penghijauan, dan sebagainya. Namun, masih banyak institusi yang belum mengetahui dan mengerti secara lebih dalam mengenai konsep Green Campus. Akibatnya institusi-institusi tersebut minim dukungan atas penerapan konsep Green Campus ini. Sementara itu, penerapan konsep Green Campus ini dapat menunjang aktivitas-aktivitas menjadi lebih kondusif dan produktif.
Sumber: https://images bisnis com/posts/2022/10/25/1591204/antarafoto-hargaberas-naik-03102022-mrh-4 jpg
UPN “Veteran” Yogyakarta sendiri sudah lama menerapkan konsep Green Campus, bahkan berhasil menempati peringkat ke 38 pada UI GreenMetric World University Ranking 2019 tingkat nasional. Salah satu program yang dilakukan dalam mewujudkan konsep Green Campus adalah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Kegiatan ini dimulai dari beberapa program studi di UPN “Veteran” Yogyakarta dengan menghimbau seluruh civitas akademika untuk membawa botol minum pribadi setiap kegiatan, sehingga dapat mengurangi sampah dari air kemasan.
Penerapan konsep Green Campus di UPN "Veteran" Yogyakarta juga masih mengalami beberapa kendala Salah satunya adalah kurangnya kampanye mengenai konsep Green Campus yang mana mengakibatkan banyak mahasiswa yang masih kurang memahami konsep Green Campus Hal ini membuat mereka tidak tahu program apa yang sedang dirancang oleh pihak kampus untuk mendorong konsep ini dan dalam praktiknya pun masih banyak mahasiswa yang kurang peduli akan lingkungan di sekitar kampus. Misalnya, mahasiswa hanya sekedar tahu jika pihak kampus sudah menyediakan tempat sampah dan sudah membaginya menjadi 3 kategori, tetapi mereka tidak tahu sampah-sampah itu nantinya akan dikelola seperti apa. Kendala lainnya yaitu kurangnya perawatan yang baik terhadap bak-bak sampah yang berada di lingkungan UPN "Veteran" Yogyakarta. Hal ini cukup mengganggu pemandangan, mengingat beberapa bak sampah terletak dekat dengan kantin dan masjid yang apabila tidak diperbaiki dapat menjadi sarang penyakit.
Melihat kendala yang ada, mahasiswa memberikan saran untuk pihak kampus agar program Green Campus dapat berjalan lebih baik lagi, yaitu dengan cara pihak kampus dapat lebih giat lagi dalam melakukan kampanye mengenai program Green Campus di UPN "Veteran" Yogyakarta. Diharapkan dengan adanya kampanye yang lebih intens, tidak hanya mahasiswa yang mempelajari mengenai konsep ekologi lingkungan, tetapi semua mahasiswa secara umum dapat memahami akan pentingnya Green Campus ini bagi lingkungan dan dapat mengimplementasikan program-program yang sudah dicanangkan dalam kehidupan sehari-hari.
UPN “Veteran” Yogyakarta menyediakan tempat sampah yang sudah terbagi ke dalam 3 kategori, yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3. Penyediaan tempat sampah ini dapat membantu pengelolaan sampah menjadi lebih mudah. Selain itu, di setiap sudut kampus UPN “Veteran” Yogyakarta terdapat taman yang ditumbuhi pohon-pohon rindang, sehingga ruang hijau di kampus ini cukup membuat asri suasana kampus.
Baru-baru ini pihak universitas juga menyediakan layanan bus kampus yang dapat beroperasi dari Kampus Condongcatur menuju Kampus Babarsari atau sebaliknya. Dengan adanya layanan bus kampus ini diharapkan dapat membantu civitas akademika dalam hal mobilitas kampus, serta memenuhi kriteria konsep Green Campus yaitu transportasi hijau. Tujuannya untuk menghindari penggunaan kendaraan pribadi yang dapat berdampak pada penggunaan energi yang lebih besar dan juga polusi udara.
Penulis: Riski Alyana, Zulfa Meutiya, dan Nur Any Editor: Sania Rintis
PPenyelenggaraan konser musik belakangan ini ramai digelar di sekitar kota pelajar, Yogyakarta. Salah satu konser yang digelar pada akhir bulan
lalu, tepatnya di tanggal 27 sampai 28 April 2024 dengan tajuk ‘Bersua di Jogja’ yang dihadiri banyak artis kondang seperti, Tulus, Yura Yunita, Vierratale, dan Hivi. Konser ini berhasil melirik para penikmat musik untuk turut serta datang ke Jogja. Yanuar, selaku ketua pelaksana mengungkapkan bahwasanya dalam dua hari pelaksanaan konser ‘Bersua di Jogja’ dapat mendatangkan sekitar 14 ribu penonton konser.
Selain konser musik ada pula konser perusahaan yang digelar dan menarik banyak penonton untuk berdatangan. Banyaknya masyarakat yang tertarik pada konser yang sering kali digelar, nyatanya memberikan dampak positif bagi warga Jogja, khususnya bagi mereka pedagang UMKM. Selain menggelar konser, tentunya penyelenggara juga menyediakan tenant makanan yang seringkali dimanfaatkan oleh para pedagang UMKM sekitar untuk menjajakan dagangannya.
Salah seorang pedagang UMKM di sekitar Stadion Maguwo mengungkapkan bahwa dengan adanya konser musik yang digelar memberikan dampak positif bagi usaha yang dijalani, bahkan dapat membantu menambah pendapatan para pedagang UMKM dibanding hari biasa.
Beliau juga mengungkapkan bahwasanya event musik yang membawa keuntungan paling besar dibanding dengan event perusahaan lainnya. Mereka mengakui bahwasanya event musik lebih menguntungkan apalagi bagi mereka yang sudah lama berjualan di sekitar Stadion Maguwo. Melonjaknya pembeli di saat konser ini bahkan membuat para pedagang memutar otak dan tenaga mereka. Seringkali para pedagang menambah karyawan sementara untuk membantu pelayanan penjualan supaya tetap tertangani dengan baik. Hal ini terjadi hanya saat keadaan pembeli terasa akan membludak, karena pada saat hari biasa para pedagang memilih untuk menjajakan dagangannya sendiri agar dapat menekan biaya operasional mereka.
Para pedagang UMKM seringkali mematok harga yang lebih tinggi untuk dagangan mereka ketika berjualan di event besar daripada saat hari-hari biasa. Harga inilah yang memicu pendapatan yang didapat oleh para pedagang lebih banyak daripada hari-hari biasa. Pada umumnya, para pedagang UMKM berani mematok harga tinggi karena mereka yakin bahwa para pembeli pasti akan membeli dagangan mereka sebelum dan setelah event karena tidak diperbolehkan membawa makanan maupun minuman dari luar.
Pendapatan tinggi yang diterima pedagang saat berjualan di event seperti ini biasanya setara dengan yang dikeluarkan.
Para pedagang harus membayar biaya sewa tenant dan tempat yang juga tidak murah dibanding biaya sewa tempat yang digunakan untuk berjualan sehari-hari.
Tidak sedikit pedagang yang sering menambah menu dagangan mereka di saat mereka berjualan di event besar. Misalnya saja pada hari biasa mereka hanya menjual makanan ringan seperti takoyaki, tetapi pada saat konser pedagang menambah dagangannya dengan menyediakan minuman sari bubuk. Hal ini dikarena jumlah konsumen akan cenderung meningkat ketika ada event besar seperti konser. Menawarkan variasi menu dapat menjadi salah satu taktik para pedagang dalam menarik perhatian konsumen sehingga dagangan mereka tetap terjual habis dan menghasilkan profit yang lebih besar ketika berjualan di event besar. Tanpa inovasi seperti ini, pedagang UMKM biasanya akan sedikit kesulitan dalam menarik perhatian pengunjung karena menu makanan antara pedagang yang satu dengan lainnya relatif seragam. Oleh karena itu, pedagang UMKM harus bisa lebih kreatif dan inovatif dalam menerapkan strategi penjualan yang efektif agar menarik konsumen untuk membeli dagangannya.
Ketatnya persaingan saat berjualan di event besar dibandingkan hari biasanya adalah salah satu alasan mengapa para pedagang UMKM harus melakukan inovasi sehingga dapat bersaing. Selain menambahkan variasi menu, pedagang dapat mematok harga yang disesuaikan dengan pasaran meningkatkan pendapatan.
Banyaknya event yang sering digelar terutama event besar seperti konser di Yogyakarta, harapannya para pedagang UMKM lokal dapat merasakan dampak positif secara langsung untuk terus mengalami perbaikan dan peningkatan ekonomi kedepannya. Dengan adanya eventevent besar, UMKM dapat meningkatkan penjualan produknya, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap produk lokal, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas produk UMKM. Dan diharapkan pemerintah setempat dapat memberikan dukungan yang diperlukan kepada para pelaku usaha UMKM guna tercipta lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif pada saat event-event yang digelar berlangsung. Dengan berbagai upaya dukungan pemerintah, UMKM dapat lebih mudah mengembangkan usahanya dan meningkatkan kualitas produknya.
Penulis: Diana Nabila Alifiani dan Shafiya Indra Noor Editor: Saskila Aurora Dewinda
IIndustri hiburan di Indonesia merupakan salah satu
sektor yang terus berkembang dan berkontribusi pada perekonomian nasional. Namun, pada tahun 2022, telah
terjadi perubahan regulasi pajak hiburan dalam UndangUndang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (UU HKPD) Perubahan ini memicu polemik di berbagai pihak, terkhusus pengusaha hiburan.
Penyebab utama dari munculnya polemik perubahan pajak hiburan di Indonesia adalah naiknya pajak hiburan khusus yang ditetapkan menjadi 40%-75%. Ketentuan pajak hiburan khusus tersebut tercantum dalam UU HKPD Pasal 58 Ayat (2) yang menyatakan bahwa, “Khusus tarif PBJT atas jasa hiburan pada diskotek, karaoke, kelab malam, bar, dan mandi uap/spa ditetapkan paling rendah 40% (empat puluh persen) dan paling tinggi 75% (tujuh puluh lima persen).”
Wajar bila para pengusaha hiburan menentang adanya perubahan tarif pajak yang signifikan ini.
Pajak hiburan sendiri mencakup berbagai jenis kegiatan, seperti konser, teater, pertunjukan musikal, dan acara hiburan lainnya. Untuk regulasinya pemerintah menerapkan Undang-Undang Pajak Penghasilan (PPh). UU ini mengatur berbagai jenis pajak kegiatan hiburan komersial, berapa besarnya tarif pajaknya, bagaimana tata cara perhitungan pajaknya dan juga dijelaskan hak dan kewajiban seorang wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Selain itu, pemerintah juga menerapkan Peraturan Pemerintah (PP) yang menetapkan ketentuan lebih lanjut terkait pelaksanaan hiburan, termasuk perhitungan dan pembayaran pajak.
Mengapa polemik baru ramai dibicarakan sekarang, padahal
UU HKPD telah disahkan sejak tahun 2022?
Hal tersebut terjadi karena pemerintah daerah diberikan periode transisi selama dua tahun untuk menyesuaikan perubahan kebijakan pajaknya. Diketahui perubahan regulasi pajak hiburan baru diberlakukan mulai tanggal 5 Januari 2024 lalu. Pada waktu tersebut, seluruh pemerintah daerah diharuskan menerapkan aturan baru tersebut. Meski demikian, banyak pemerintah daerah yang tidak sejalan dengan perubahan aturan tarif pajak yang telah ditetapkan.
Perubahan tarif yang mulanya 15% menjadi 40%-75% tentu memberatkan pengusaha hiburan. Hal tersebut berpotensi menimbulkan dampak negatif seperti kenaikan harga yang dapat berpengaruh pada penurunan daya minat masyarakat. Selain itu, tingginya pajak hiburan dikhawatirkan dapat menyebabkan turunnya daya tarik Indonesia dalam sektor pariwisata dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Kondisi pajak hiburan di Indonesia termasuk dalam posisi teratas dibandingkan Singapura yang sebesar 15%, Malaysia sebesar 10% dan Thailand sebesar 5%. Terlebih, Pemerintah Thailand juga telah melakukan pemotongan pajak pada minuman beralkohol dan tempat hiburan untuk meningkatkan daya tarik sektor pariwisata di negaranya.
Meski demikian, perlu ditegaskan bahwa kenaikan tarif pajak hiburan tersebut hanya berdampak pada jenis hiburan yang dapat dinikmati oleh golongan masyarakat tertentu saja seperti diskotek, karaoke, klub malam, bar, dan mandi uap atau spa. Sebaliknya, pada jenis hiburan lainnya seperti pagelaran kesenian, pameran, tempat rekreasi, dan sebagainya justru mengalami penurunan tarif pajak hiburan dari yang awalnya paling tinggi 35% menjadi 10%. Hal ini tercantum dalam UU HKPD Pasal 58 Ayat (1) yang menyatakan bahwa, “Tarif PBJT ditetapkan paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen)”.
UU HKPD sendiri tidak memberikan definisi yang jelas tentang "hiburan khusus". Hal ini menimbulkan kebingungan bagi pengusaha hiburan dan aparat penegak pajak dalam menentukan jenis hiburan yang termasuk dalam kategori tersebut. Ketidakjelasan definisi ini dikhawatirkan membuka celah penyalahgunaan dan diskriminasi dalam penerapan pajak hiburan. Beberapa pihak juga berpendapat bahwa kenaikan tarif pajak hiburan tidak adil karena hanya menyasar pada sektor hiburan tertentu. Sektor lain seperti perdagangan dan jasa tidak mengalami kenaikan tarif pajak yang sama. Hal ini dikhawatirkan dapat menciptakan ketidakadilan dan diskriminasi dalam sistem perpajakan di Indonesia.
Sumber: https://images bisnis com/posts/2022/10/25/1591204/antarafoto-hargaberas-naik-03102022-mrh-4 jpg
Mendengar keluhan dari para pengusaha hiburan, pemerintah berjanji akan menerbitkan Surat Edaran (SE) yang berisi tentang insentif fiskal berupa pengurangan, keringanan, dan pembebasan atau penghapusan pokok pajak, pokok retribusi dan sanksinya. Pemberian insentif ini memberi kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengembalikan pajak hiburan kembali ke tarif awal yang selama ini berlaku.
Pada tanggal 19 Januari 2024, menteri dalam negeri telah menerbitkan SE bernomor 900.1.13.1/403/SJ yang ditujukan kepada seluruh gubernur, wali kota, dan bupati. Surat edaran tersebut berisi tentang kepala daerah diperbolehkan untuk memberikan insentif fiskal pada pengusaha di daerahnya masing-masing sesuai dengan UU HKPD Pasal 101 Ayat (1) yang menjelaskan bahwa, “Dalam mendukung kebijakan kemudahan berinvestasi, gubernur/bupati/wali kota dapat memberikan insentif fiskal kepada pelaku usaha di daerahnya”.
Di balik terjadinya polemik ini, adanya pajak hiburan dapat membantu meningkatkan penerimaan negara sehingga mendukung berbagai program pembangunan dan pelayanan publik. Selain itu, penerapan pajak juga membantu dalam mengatur industri hiburan lebih terstruktur dan transparansi. Adanya sumber pendapatan pemerintah yang stabil dapat membantu memberikan dukungan banyak seniman dan talenta lokal dalam mengembangkan inovasi dan kreativitasnya.
Penerapan pajak yang berlebihan juga memberikan dampak negatif, seperti penurunan jumlah penonton karena adanya biaya tambahan pada harga tiket, potensi penghindaran pajak melalui praktik perpajakan ilegal, berkurangnya profitabilitas pelaku usaha kecil dan menengah, dan potensi pengalihan kegiatan hiburan ke wilayah yang memiliki tarif pajak lebih rendah.
Penulis: Imroatun Nurul Jannah
Editor: Erena Valentina Br Ginting
Sumber: instagram com/bersuafestival
ISetiap orang pasti memiliki seorang idola dalam hidupnya, termasuk aku. Remaja yang beranjak memasuki kepala dua ini punya seorang idola
sejak masuk bangku sekolah menengah pertama. Aku sangatlah mengagumi sosok yang diidolakan oleh sejuta umat di Indonesia melalui lagu-lagu yang ia ciptakan dan nyanyikan. Setiap album yang dikeluarkan selalu berhasil menarik perhatian para pendengarnya siapa lagi kalau bukan Tulus. Playlist di platform musik daring milik Tulus bahkan sering menjadi trending.
Sayangnya aku belum seberuntung Teman Tulus-sebutan fans tulus lainnya yang bisa melihat langsung idola melalui konser. Aku hanya bisa melihat idolaku itu melalui layar kaca televisi atau streaming di layar gawaiku. Hal ini dikarenakan tempat tinggalku yang jauh dari kota dan termasuk desa pelosok. Sehingga orang tuaku tidak memberi izin untuk aku keluar menonton konser yang seringkali diadakan di malam hari. Sebagai anak yang patuh pun aku hanya bisa menurut dan bersabar akan hal tersebut. Toh aku yakin akan datang saat di mana aku pasti akan bisa melihat idolaku itu secara langsung.
Selama aku berkuliah, sebenarnya Tulus sudah melangsungkan beberapa kali konser di Jogja. Namun, aku tidak bisa mendatangi konser karena selalu bertepatan dengan program kerja organisasi yang aku ikuti. Kali ini aku sudah demisioner dari organisasi sehingga hanya sibuk dengan tugas dari dosen. Maka dari itu lah besar harapanku untuk bisa ikut nonton konser Tulus di festival kali ini. Aku sudah mendapat izin dari kedua orang tuaku untuk menonton konser asalkan ada temannya.
Semua teman-temanku aku tanyai apakah mereka mau menonton konser bersamaku dan ada satu teman dekatku yang mau. Dia sebenarnya bukan Teman Tulus, tapi tetap mau aku ajak karena ada Guest Star lain yang juga diidolakannya. Akhirnya kami bisa mendapatkan tiket konser dari laman resmi festival di tengah banyaknya calo yang menawari. Kini tinggal menunggu hari itu tiba meskipun masih terhitung satu bulan lamanya
Sambil menunggu festival diselenggarakan aku menjalani hari-hari perkuliahan seperti biasa. Kalau semester sebelumnya sibuk dengan kegiatan organisasi dan lain–lain yang membuatku sering terlambat, sekarang aku selalu pulang setelah kelas berakhir. Rasanya memang berbeda, seakan-akan banyak waktu luang yang bisa dihabiskan. Biasanya waktu luang tersebut aku gunakan untuk belajar dan mengerjakan tugas yang cukup banyak di semester yang semakin tua ini. Lagu-lagu tulus senantiasa menemaniku dalam belajar sejak dulu.
Kesempatan untukku dapat melihat Tulus datang ketika aku berkuliah di Jogja saat semester empat yang mana aku meninggalkan kampung halaman dan tinggal di sebuah indekos. Sebuah festival yang sudah disiapkan di bulan Januari mengumumkan resmi mengundang Tulus sebagai Guest Star utama di bulan Maret, satu bulan sebelum festival tersebut diselenggarakan. Rasanya aku ingin menangis karena akhirnya akan ada momen aku bisa melihat langsung idolaku. Namun, aku juga merasa khawatir karena tiket festival sudah dijual sejak dua bulan yang lalu, sedangkan aku baru ingin membelinya sekarang. Pasti akan sangat rebutan dengan banyak orang dan harganya pun jelas lebih mahal daripada penjualan tiket yang sebelumnya.
Bahkan ketika masa-masa pendaftaran kuliah, banyak lagu tulus yang seolah-olah mewakili perasaanku. Lagu ‘Interaksi’ contohnya, aku bahkan sangat menghayati saat menyanyikan lagu tersebut. Lagu itu seakan memberiku semangat untuk lebih giat belajar dan mencapai cita-citaku.
Waktu berjalan dengan cepatnya sampai-sampai saat ini aku sudah duduk di bangku belakang mobil yang dipesan melalui aplikasi online menuju lokasi festival. Selama perjalanan aku terus saja heboh mengusili temanku karena perasaan antusias. Rasanya seperti mimpi ketika aku benar-benar bisa bertemu dengan idolaku. Temanku sering kali menyadarkan kalau ini nyata setelah aku berulang kali bertanya padanya apakah ini nyata atau hanya sebatas mimpi.
Jarak lokasi festival tidaklah terlalu jauh dari kosku, bisa saja aku mengendarai motor, tapi ribetnya mengeluarkan motor dari parkiran di tengah banyaknya pengunjung menjadi pertimbangan untuk memutuskan menggunakan jasa taksi online Dari kejauhan aku sudah bisa melihat betapa ramainya festival ini. Gemerlap lampu menghiasi sekeliling stadion yang menjadi tempat penyelenggaraan konser. Aku dan temanku turun dari taksi online dan segera mendekati tempat penukaran tiket.
Beberapa kelompok tari sudah mengisi panggung dan
Semua lampu dimatikan oleh panitia ketika penyanyi lokal selesai membawakan sebuah lampu. Hampir semua penonton histeris karena terkejut. Mereka lebih terkejut ketika lampu dinyalakan ada seorang laki-laki di tengah panggung mendendangkan lirik dengan suara merdunya. Suara ini adalah suara yang biasa kudengarkan lewat kabel headset ku. Suara yang sering kali menemaniku di banyak kegiatan. Benar, Tulus sudah menaiki panggung dan memperdengarkan lirik yang puitis ciptaannya itu.
Konser pun berakhir dini hari, aku dan temanku segera memesan taksi online untuk pulang ke kosan. Di perjalanan pulang temanku membahas kejadian lucu yang terjadi kemarin, yaitu ketika aku salah jadwal. Saking antusiasnya aku kemarin sudah bersiap akan menghampiri temanku di kosnya karena ku kira konsernya itu kemarin. Aku sudah berdandan dan memakai pakaian favoritku dan akan mengeluarkan motor sambil menelepon temanku mengabari teman bahwa aku akan jalan. Spontan saja temanku tertawa karena tingkah lucuku itu. Temanku menyuruhku untuk melihat kalender di gawaiku dan benar saja bahwa aku salah hari. Untung saja belum jadi jalan, aku kembali masuk ke kamar sambil menertawakan diriku yang konyol ini. Masih mending salah hari sebelum konsernya daripada telat konser. Kurasa aku akan menangis di tempat jika hal itu terjadi.