EQ News Edisi 3

EQNEWS

Mengungkap Fakta Lewat Aksara

AXIS MUNDI MUNDI AXIS AKADEMISI AKADEMISI EDISI 3 - http://wartaeq.com

EQnews | Edisi 1 | www.wartaeq.com

Pimpinan Redaksi Sofi Nabila Pimpinan Redaksi Cetak Andi Purnama Sari Editor Santika Nindya Hapsari Wibowo, Caecilia Westi S., Nela Navida, Mufti Almufarid, Fathurrahman Sidiq Redaktur Pelaksana EQNews Sofia Kirana Devi Staff Redaksi Cetak Azka Feba Fadil M, Andra Hafizha Putro, Dhany Putri Ekasari, Rakyan Widhowati Tanjung, Annisa Rahmawati, Salila Adrisikara Rinjani, Sofia Kirana Devi, Titto Naufal Airlangga, Nabilah Ajeng, Nugraha Putra Hutama, Santini Dewi Putri, Lutfiyah Sungkar, Try Luthfi Nugroho, M. Harits Ramadhan Pimpinan Redaksi Digital Revina Putri Utami Wakil Pimpinan Redaksi Digital Maulidya Putri Indah Sari Staff Redaksi Digital Stefanie Edria Jovita, Made Lanang Ray Widyatmika, Clarisa Oktaviana, Bening Mahesti Mahanani, Adrian Putera Ramadhan, I Made Meichel Mastra, Mersia Mursalina, Anisa Anindya Kupita, Muhammad Anugrah, Brian Ilham Makarim Kepala Divisi Produksi dan Artistik Rifdah Aulia Fauziyyah Wakil Kepala Divisi Produksi dan Artisitik Bayu Setyawan Suprayogi Staff Produksi dan Artistik Meri Harlida, Hanefi Nur Isnaini, Yessy Kurnia Martha, Laura Sofa Hanna, Pambudi Adhi Wardhana, Alethea Regina Farhan, Zakka Ardhi Pradana, Safira Rayhana A., Nora Fionna Humanika, Ryan Priangga, Adham Rizqy Himawan, Aulia Lathif W. Kepala Divisi Penelitian Farisa Puspita Adila Wakil Kepala Divisi Penelitian Ismah Zainunnisa Santika Redaktur Pelaksana Pendulum Bernadus Ade Febrianto Nugroho Staff Divisi Penelitian Inayatul Azisah, Bernadus Ade Febrianto Nugroho, Immanuel Satya Pekerti, Naomi Maria Lasamahu, Ega Kurnia Yazid Kepala Divisi Pemasaran Ade Rizqi Wulandari Wakil Kepala Divisi Pemasaran Astrid Nasanti Putrilindya Staff Pemasaran Izella Fairuz Zebina, Made Ayu Putri Arini, Anelies Praramadhani, Vembricha Rania, Amar Tazaka, Afif Narawangsa Luviyanti, Sheila Ichshana, Eviga Putri Avianti, Niko Aryapratama, Utami Dwi Suryaningputri Pendiri M. Usman Imran, Ali Sugiharjanto, M. Khaerul Maron, Chandra Ismail Pemimpin Umum Ulayya Gempur Tirani Wakil Pemimpin Umum Muhammad Hanzala Kepala Biro Adminkeu Denisha Muliasari Wakil Kepala Biro Adminkeu Oktey Ikkova Pasha Staff Biro Adminkeu Qori Isna Utami, Ernie Hari Ismiyanti, Rusdiani Lisana Sidqin Kepala Biro PSDM Hilda Citra Pratiwi Wakil Kepala Biro PSDM Adinda Pradnya Paramitha Staff Biro PSDM Azka Tsania Affandi, Nandani Putri Tavita, Edo Kholif Alventa, Gea Hanin Nisacita, Ahmad Yusuf S, Syadza Dhanti Hutagalung Kepala Biro Humal Mahsa Edgina Wakil Kepala Biro Humal Astari Anjar Saputri Staff Biro Humal Halina Pandurattri, Farhan Abdurrahman Prabaputra, Patria Annisa Dhawastu, Sabela Nur Amalina, Bagus Budhi Siswanta

S

eorang tokoh filsuf papan atas bernama Plato pernah menyatakan pendapatnya mengenai dunia pendidikan. Dalam bukunya yang berjudul Republic, Plato menceritakan bahwa pendidikan adalah kunci keluar dari kekangan tidak tahu dan tidak benar. Orang menuntut ilmu untuk mencapai kebajikan, keadilan, serta kebaikan.

Impresi serupa ada pada sejarah terbentuknya perguruan tinggi di Eropa. Sekumpulan guru dan murid duduk berdialektika guna mencari kebenaran.

Mereka terbebas dari pengaruh politik, ekonomi, dan kepentingan lain.

Begitu sedikit cerita akar mula munculnya pendidikan khususnya perguruan tinggi yang biasa kita kenal dengan kampus. Terang saja saat ini kampus memiliki sifat-sifat demikian. Setidaknya dalam benak seseorang. Pun dalam benak saya, seorang mahasiswi “Universitas Kerakyatan”, Universitas Gadjah Mada.

Melalui EQNews edisi ketiga ini, saya bersama dengan teman-teman BPPM Equilibrium ingin menceritakan dengan bangga kontribusi UGM sebagai wadah pendidikan. Kami hendak mengudarakan namanya melalui liputan jajaran pusat studi yang didalangi tokoh-tokoh akademisi bangsa. Pusat studi tempat orang berdiskusi. Mereka yang mencoba mendobrak tidak tahu dan tidak benar, mencapai kebajikan, keadilan, dan kebaikan, meraih kebenaran yang terbebas dari pengaruh yang berwenang.

Selamat membaca karya kami mengenai UGM bagi negeri ini!

Pimpinan Redaksi Cetak, Sofi Nabila

Lantai 1 Sayap Utara Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Jalan Sosio Humaniora 1 Bulaksumur 55281 Website www.wartaeq.com Email dp.bppmeq@gmail.com Facebook BPPM EQUILIBRIUM Twitter @BPPMEquilibrium Pemasangan Iklan Ade Rizqi Wulandari (0813-2863-0496) Redaksi Sofi Nabila (0857-1283-6957) COVER : ISNA HANEFI TATA LETAK : RIFDAH AULIA F.

i

EQnews | Edisi 1 | www.wartaeq.com

awalnya

ILUSTRASI: ZAKKA PRADANA

Dari Redaksi

KATA KITA

bukan ini oleh: Azka Feba Fadil M.

M

ungkin kalian pernah berandai, “Jika saya kerja nanti dan menemukan kecurangan dalam birokrasi, apa saja hak-hak saya bilamana menjadi whistleblower?”

Lain halnya jika berandai tentang topik yang menyangkut insan yang disebut-sebut akan mempunyai surga di telapak kakinya nanti, “Jane emansipasi wanita ki kepiye to Cuk? Kok mau Susi isih ngekon aku kudu ngangkat banyu ombe?” Mungkin juga beberapa dari kalian pernah sesekali berkunjung ke Thailand dan dalam hati berpikir, “Apakah wajib hukumya bahwa suatu bangsa harus terjajah dahulu untuk segera menemui sense of crisis lalu berubah untuk menjadi lebih baik?”

Setelahnya jika haus akan rasa penasaran, dunia maya selalu menjadi jawabannya. Ketik kata kuncinya, tekan enter pada mesin pencari, lalu sortir artikel pada laman yang tersedia.

Baca tulisan yang ada, dengar dan putar video yang relevan, serta diskusikan pada platform yang mengakomodasi komentar para netizen.

Lalu diskusi yang menohok muncul, makin intens, makin panas, dan tak tahu arah. Tepat seperti kata Albert Einstein, “The more I learn, the more I realize how much I don’t know.”

Gagasan simpel sekiranya akan sangat bermanfaat jika ditanam pada komunitas yang relevan sehingga mendukung tumbuh kembang gagasan tersebut sebagai solusi terhadap suatu masalah besar. Layaknya letupan-letupan pertanyaan kecil di paragraf pertama, validasi serta riset lebih lanjut sangat disarankan untuk dieksekusi. Dengan bantuan orang yang lebih berpengalaman, letupan tadi bisa saja akan menjadi hal yang patut diteliti bahkan menjadi bahan kajian bersama. Atas nama pengabdian, disarankan ide dikaji untuk dibagi. Bukan dikaji untuk dilelang dan hanya menjadi kurensi tanpa esensi.

Di sinilah kaum intelektual yang kebingungan tadi dan ilmu-ilmu yang agung

dipertemukan: Pusat Studi (Pusdi). Bak axis mundi mahasiswa dengan surga pengetahuan, Pusdi hadir untuk menjadi garda terdepan dalam meneliti demi mendukung kegiatan pendidikan dan pengabdian masyarakat.

Di dalamnya terdapat para akademisi yang mengabdikan raga serta jiwanya demi lingkup studi yang diminati. Disuguhi data yang akurat serta informasi yang mumpuni oleh Pusdi, kaum intelek tadi seakan mengantongi amunisi untuk akhirnya ditembakkan pada masalah dan kebingungan yang menjalin.

Lalu masuk tahap berlagak konkrit dalam menelurkan karya sebagai solusinya.

Sebagai intelektual, kreatif dan solutif haus berada di garis depan pemikiran. Omong kosong akan kalimat ini, “Aku tuh ga bisa buat paper.”

Menurut penulis, mediumnya tak melulu tumpukan kertas bertabuhkan hasil cetak sebuah dokumen olahan komputer. Sebut saja Cholil Mahmud, seorang akademisi yang bernyanyi dari Efek Rumah Kaca. Diksi apik bukan main yang dipadu dengan gubahan melodi, merupakan karya revolusionernya dari bubuhan ilmu jurusan Arts Politics di New York University, Amerika Serikat. Film blockbuster, terutama yang bertema science-fiction, pun tak jarang yang menggunakan olahan riset akademis.

Bahkan terkadang mereka melakukan penelitian atas konten, plot cerita, dan setting yang akan diterapkan dengan pendekatan-pendekatan akademis.

Lagi-lagi ucap Bapak Albert Einstein, “Imagination is more important than knowledge.”

Tak dipungkiri ilmu memang merupakan katalisator penciptaan segala suatu karya. Tapi imajinasi, mimpi, dan harapan merupakan hal yang selalu mendorong kita untuk melakukan perubahan. Saran dari penulis, menjelajahlah sejauh mungkin sampai tersesat, lalu tanyakan mana arah yang benar kepada para penduduk setempat. Jangan berhenti mendaki!

EQnews EQnews||Edisi Edisi11||www.wartaeq.com www.wartaeq.com

1

LAPORAN UTAMA

PSW UGM

MENGABDIKAN DIRI UNTUK WANITA oleh: Rakyan Widhowati T. dan Santini Dewi P.

M

ILUSTRASI: NORA F. HUMANIKA

endukung dunia pendidikan, pengabdian, dan penelitian terhadap dunia perempuan di Indonesia adalah kegiatan rutin Pusat Studi Wanita Universitas Gadjah Mada (PSW UGM). Terletak di Jalan Trengguli E-11, Bulaksumur, Yogyakarta, PSW UGM berusaha memberikan selayang pandang harapan kepada perempuan-perempuan Indonesia di masa depan. Mengamati dari segi pendidikan, PSW UGM memiliki pelatihan yang tertuang melalui penelitian dan terlibat langsung kepada masyarakat. Penelitian yang dilakukan membahas berbagai topik kewanitaan seperti gender, anak, hingga kesehatan keluarga. Tidak ketinggalan, penyelenggaraan seminar dengan garis besar tema kewanitaan menghiasi program kerja PSW UGM. Mulanya, Kementerian Pemberdayaan Perempuan pada masa orde baru tahun 1991 meminta UGM mendirikan pusat pelatihan wanita. Permintaan dilanjutkan rektor UGM dengan penerbitan Surat Keputusan Pendirian Pusat Studi dan posisi Kepala PSW pertama diisi oleh rektor dari rektorat. Semua pusat studi, tanpa terkecuali PSW UGM, diberi insentif setiap bulan. Sayangnya, pemerintah tidak memberikan keterangan lanjut mengenai pusat studi setelah masa orde baru berakhir. Insentif akhirnya dihentikan baik dari pemerintah maupun rektorat. Sejak itu PSW UGM menjadi lembaga swasta yang mencari dana secara independen.

Meskipun sistem keuangan berubah, PSW tetap berada di bawah Direktorat Penelitian LPPM UGM dalam hal komunikasi penelitian.

Tidak dipungkiri PSW cukup diminati mahasiswa tingkat S-1, S-2, dan S-3 UGM sehingga permohonan penelitian kerap kali datang.

Namun, pergerakan jumlah peneliti berfluktuasi 2

EQnews | Edisi 1 | www.wartaeq.com

mengingat rendahnya pamor pusat-pusat studi UGM yang kurang tersentuh mahasiswa dan universitas.

Selain perrmohonan penelitian, PSW UGM pun menerima mahasiswa yang ingin magang. “Memang diharapkan Pusat Studi harus bisa merangkul mahasiswa-mahasiswa. Pusat Studi kan sarana yang dijadikan tempat risetnya mahasiswa. Makanya, kami yang diwajibkan penelitian unggulan itu mengeluarkan kewajiban untuk beberapa mahasiswa agar terlibat dalam penelitian,” ujar Suradiyono, Kepala Bidang Kerumahtanggaan PSW UGM. “Minimal satu, diharapkan lebih. Mahasiswa S-1 dan S-2 harus ada yang terlibat. Kalau tidak, ibaratnya penelitian akan kurang menyentuh,” tambah beliau.

Di luar hal tersebut, terdapat banyak pihak merespon positif atas keberadaan PSW UGM. Bila ditilik dari dalam negeri, misalnya, beberapa pemerintah daerah rutin meminta pelatihan bagi wanita lewat PSW UGM setiap tahunnya. Sedangkan dari luar negeri, PSW UGM telah digandeng pemerintah Timor Leste lewat salah satu lembaga swadaya guna memberikan pelatihan. Biasanya, pelatihan yang berbentuk coaching clinic tersebut menghadirkan pembicara-pembicara pilihan. Dengan adanya pelatihan tersebut, para wanita diharapkan mampu mengembangkan diri menjadi pribadi yang bermanfaat.

“Kalau seminar nasional kemarin, kami mengundang Maria Ulva dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bupati Klaten yang baru terpilih, dan seorang perempuan pengusaha katering sukses, Vidi,” tutur Suwarjiyanto, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat dan Kerjasama PSW UGM. Para perempuan tersebut diundang karena dianggap sebagai contoh wanita yang

dapat memberikan aspirasi positif bagi sesamanya. “Itu yang kami inginkan. Kalau pelatihan, pembicaranya dari lingkungan UGM sendiri. Mungkin dari FISIPOL (red: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik) dan Hukum yang berprofesi sebagai dosen-dosen di UGM,” lanjutnya.

Menghalau Budaya Patriarki Mendalami isu gender, PSW UGM menemukan fakta bahwa budaya patriarki di masyarakat terutama daerah pesisir masih mengakar. PSW UGM melaksanakan penelitian tentang isu ketahanan pangan di Jepara.

Mereka mengambil tiga lokasi di Jepara yang dianggap memiliki representative budaya pesisir nelayan. Ternyata peran istri dalam kegiatan domestik di sana memang mendominasi.

Sementara itu, para istri juga turut serta mencari nafkah. Yang disayangkan, sang suami jarang sekali membantu istrinya mengurusi keluarga apabila berada di rumah.

Berdasarkan studi kasus di atas, PSW UGM memperoleh hasil penelitian mengenai isu yang dibahas yaitu ketahanan pangan dianggap dapat tercapai ketika suami ikut beraktivitas selama kegiatan domestik. Contohnya, saat istri sedang pergi ke luar kota dan tidak ada yang memasak, maka suami seharusnya bisa menggantikan tugas istri sebab memasak bukan mutlak tanggung jawab wanita. Semua gender boleh melakukan tanggung jawab tersebut karena yang disebut gender hanyalah peran bukan seksualitas. “Kalau melahirkan dan menyusui jelas perannya ibu. Tapi kalau memasak bahan pangan, menyiapkan meja makan, mengasuh kan bisa peran dua-duanya. Jadi, mereka bersifat lebih patriarkis saat mengelola kegiatan domestik,” ucap Suwarjiyanto.

Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan di daerah Gunungkidul. Masih membawa tema patriarki, hasil studi ini berbeda terhadap penelitian sebelumnya. Di Gunungkidul, suami-istri terlibat bekerjasama dalam mengelola kebun dan ladang, di mana hal tersebut merembet ke urusan domestik rumah tangga. Suami tidak segan untuk membantu istri memasak dan membersihkan rumah ketika sang istri menggantikan kerja suami.

Mengurai Kekerasan dalam Rumah Tangga

kekerasan terhadap anak. Pada awal tahun 2016, beberapa daerah di Indonesia terindikasi mempunyai jumlah kasus yang tinggi melihat semakin bertambahnya laporan yang masuk.

Belum diketahui alasan jumlah laporan naik, apakah atas kesadaran masyarakat sehingga banyak korban yang melapor atau disebabkan faktor lain, yakni akumulasi dari tahun-tahun sebelumnya.

PSW UGM berupaya mengambil sampel penelitian dari Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal ini dikarenakan budaya sehari-hari di NTT dapat dikatakan mengarah kepada kekerasan anak. “Nanti kita akan lihat apakah sudah banyak yang melapor atau berdiam diri karena data yang kami miliki adalah lima tahun terakhir dan NTT merupakan kota yang paling banyak terkena kasus,” terang Suwarjiyanto. Namun, data yang ada sekarang belum valid lantaran laporan hanya dihitung dari satu sumber yakni polisi atau laporan acapkali tersembunyi, padahal tindak kekerasan di keluarga sebenarnya masih meluap.

Wanita dalam Isu Gender Politik Tentu saja gender politik mencakup keterlibatan perempuan di pemerintahan dan perpolitikan. Maka dari itu, PSW UGM mengangkat topik tersebut menjadi isu hangat dalam seminar nasional. PSW UGM percaya wanita mampu memberikan kontribusi pada kebijakan-kebijakan pemerintahan. Misalnya, kebijakan memberikan angka minimal anggota parlemen yang berjenis kelamin perempuan untuk dilantik sebesar 30%. Kenyataannya, wanita yang berada di parlemen hanya sejumlah 10-15%.

PSW UGM berharap mahasiswa yang bergabung dengan penelitian-penelitian selanjutnya kian meningkat. PSW UGM selalu terbuka terhadap mahasiswa yang hendak melakukan penelitian dan magang. Keterbukaan itu sesuai dengan visi dan misi UGM yang bertumpu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Sedangkan kepada masyarakat, kami berharap penelitian-penelitian kami memiliki manfaat bagi masyarakat baik taraf hidup maupun mindset. Selain itu, meneliti juga ternyata asyik.

Kalian bisa mengetahui keadaan di lapangan dan merasakan pengalaman yang tidak kita bayangkan,” tutup Suwarjiyanto.

Tahun depan PSW UGM berencana mengulik isu

EQnews | Edisi 1 | www.wartaeq.com

3

LAPORAN UTAMA

<< MENGEKANG KLEPTOKRASI BUAH KORUPSI

<< <

“K

FOTO: PAMBUDI A. WARDHANA

orupsi merajalela bukan karena penjahatnya banyak, tapi karena orang baik memilih diam,” ucap Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2016. Universitas Gadjah Mada (UGM), kiranya, memiliki orang-orang yang memilih tidak diam. Orang-orang tersebut tergabung di bawah naungan Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) Fakultas Hukum UGM. Pada sebuah kesempatan, Tim Badan Penerbitan dan Pers Mahasiswa (BPPM) Equilibrium menemui Fariz Fachryan, seseorang yang telah menjadi peneliti di PUKAT semenjak tahun 2012. Di serambi sederhana milik PUKAT, Fariz menceritakan sepak terjang pusat kajian tersebut. Pusat kajian yang kini menjadi tempat ia bergelut diri.

Tidak banyak yang tahu bahwa bangunan bergaya Belanda bercat cokelat yang berdiri di kompleks perumahan UGM Bulaksumur itu secara terus-menerus menjadi tempat berjuang untuk menyadarkan mentalitas antikorupsi kepada berbagai lapisan masyarakat. Mentalitas yang menolak terjadinya kleptokrasi,

4

EQnews| |Edisi Edisi11| |www.wartaeq.com www.wartaeq.com EQnews

<< <<

oleh: Salila A. Rinjani dan Sofia Kirana D.

pemerintahan oleh para pencuri. Pusat kajian yang berdiri sejak Anti-Corruption Summit pada tahun 2005 ini merupakan pioneer sekaligus sekretaris bersama pusat-pusat kajian dan studi antikorupsi dari universitas-universitas yang ada di Indonesia. Dengan kelahirannya, PUKAT mengantongi tujuan utama untuk mendorong universitas di seluruh Indonesia agar terlibat lebih jauh dalam pemberantasan korupsi.

Tri Dharma Perguruan Tinggi (TDPT) melekat erat pada tiap langkah yang diambil PUKAT. Dengan usulan dosen-dosen aktivis, PUKAT lahir dan hadir untuk memberikan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. “Orang-orang yang terlibat dalam tindak pidana korupsi pada dasarnya adalah orang-orang yang lulus perguruan tinggi”, tukas Fariz dengan berapi-api. Oleh sebab itu, ia merasa universitas perlu ikut bertanggung jawab dengan cara menyumbangkan segenap daya yang dimiliki.

Untuk mewujudkan TDPT, PUKAT menjalankan tiga macam program yakni

pengabdian, penelitian, dan pendidikan.

Untuk pengabdian, hal yang dilakukan yakni membekali sekaligus ikut serta dalam kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa. Sementara itu, program penelitian dilakukan secara rutin dengan memantau lembaga peradilan di berbagai daerah baik melalui perekaman persidangan maupun secara langsung. Terakhir, pendidikan dilakukan dengan cara mengadakan sosialisasi dan pembukaan kelas Klinik Anti Korupsi yang ditawarkan kepada mahasiswa Fakultas Hukum UGM sebagai mata kuliah berbobot dua satuan kredit semester (SKS).

Terlepas dari ketiga program di atas, PUKAT juga gencar melakukan advokasi yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi. Salah satunya yakni dengan melakukan aksi kampanye penolakan gratifikasi pada saat valentine.

Momen tersebut dipilih karena PUKAT ingin mempersembahkan sebuah aksi kepada masyarakat umum di hari yang dianggap istimewa.

Gerakan yang dilakukan PUKAT dalam membangun semangat antikorupsi tidaklah tanpa kendala. Dalam pembentukannya pun PUKAT sudah menghadapi rintangan. Keinginan untuk berdiri sebagai pusat studi di bawah naungan universitas terbentur oleh proses administrasi yang mengharuskannya untuk memiliki profesor-profesor pendamping yang berasal dari minimal tiga fakultas. Pada saat itu, syarat tersebut dirasa amat memberatkan sehingga PUKAT pun harus puas lahir sebagai pusat kajian saja. Terlebih lagi, segala hal yang berkaitan dengan korupsi merupakan sesuatu yang pelik.

Kadang kala, data, informasi, maupun partisipasi dari berbagai pihak sulit didapatkan. Masih saja ada kiat-kiat untuk menghambat laju kinerja PUKAT. Penyelesaian yang diambil pun hanya dapat dilakukan dengan cara pendekatan pada pihak terkait.

Berbagai kendala yang dihadapi tidak menyurutkan kegigihan PUKAT. Pusat kajian ini tetap melancarkan aksinya tanpa pamrih. Para penelitinya pun turut aktif mengawal problematika-problematika yang terjadi di tanah air.

Pada awal tahun 2016, Direktur PUKAT, Zainal Arifin Mochtar, meminta supaya kasus Panama Papers ditindaklanjuti dengan serius. Dikutip dari laman Tempo.co tanggal 11 April 2016, Zainal menyarankan agar pemerintah Republik Indonesia memikirkan berbagai kemungkinan alasan nama tokoh yang terdaftar dalam data itu menyembunyikan uangnya di tax havens tersebut. “Efek dari data itu besar sekali,”

tuturnya. Ia pun mendesak pemerintah supaya memperbaiki model pembayaran pajak di Indonesia dan membahas secara rinci tentang aturan pengampunan pajak.

Di sisi lain, ternyata PUKAT tidak hanya siap melayani untuk menuntaskan persoalanpersoalan nasional. Warga UGM sendiri, khususnya mahasiswa, dapat memanfaatkan fasilitas pusat studi ini untuk memperoleh berbagai data yang berkaitan tentang korupsi.

“Mahasiswa dapat mendapatkan apa pun di PUKAT, bahkan bisa terlibat lebih jauh,” tegas Fariz. Menurutnya, mahasiswa sering kali absen dalam isu-isu korupsi karena sibuk dengan segala aktivitasnya di kampus.

PUKAT sangat terbuka pada mahasiswa yang membutuhkan kajian, buku, maupun data terkait. Harapan Fariz untuk ke depannya, ia dapat melihat wajah-wajah baru dan motivasi tinggi yang dimiliki mahasiswa untuk bergerak bersama melawan korupsi. Menurutnya, suara yang kecil bisa saja redam. Akan tetapi, apabila diserukan secara lantang bersama-sama maka gaungnya akan terdengar hingga ke permukaan.

EQnews | Edisi 1 | www.wartaeq.com

5

LAPORAN UTAMA

LAPORAN UTAMA

PSSAT UGM: Wujud Harmoni dalam Dinamika Asia Tenggara oleh: Lutfiyah Sungkar, Nugraha Putra Hutama, dan Titto Naufal Airlangga

P

usat Studi Sosial merupakan salah satu dari 21 pusat studi yang ada di Universitas Gadjah Mada (UGM). Pusat studi yang berlokasi di Gedung Pusat Antar Universitas (PAU) Pascasarjana UGM Sayap Timur Lantai 1, Jalan Teknika Utara ini didirikan pada tahun 1986. Pada tahun 2001, tepatnya di bawah kepemimpinan Prof. Bambang Purwanto, Pusat Studi Sosial berganti nama menjadi Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT).

PSSAT UGM saat ini dipimpin oleh Dr. Phil. Hermin Indah Wahyuni yang merupakan seorang dosen dari Departemen Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL).

Lalu, ada juga tokoh utama yang berperan penting di PSSAT UGM, seperti Prof. Mohtar Mas’oed yang merupakan Guru Besar Departemen Hubungan Internasional FISIPOL UGM, Prof. Dr. Agus Suwignyo, Prof. Tri Widodo yang merupakan salah satu dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, dan para professor lainnya.

Walaupun mencantumkan nama “UGM”, PSSAT merupakan lembaga yang secara manajemen bersifat independen. Meskipun demikian, PSSAT dan UGM sebenarnya memiliki hubungan mutualisme. Wujud nyatanya ialah kontribusi PSSAT terhadap pengembangan ilmu pengetahuan kepada UGM dengan riset yang dilakukannya. Di lain sisi, label UGM dapat meningkatkan minat masyarakat untuk lebih mengenal PSSAT.

PSSAT UGM menjadi rujukan bagi para akademisi dari berbagai institusi pendidikan di Indonesia, Asia Tenggara, dan bahkan dunia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan mengenai kondisi sosial di Asia Tenggara.

6

EQnews | Edisi 1 | www.wartaeq.com

dakan perekrutan terbuka bagi seluruh mahasiswa UGM untuk menjadi pengajar bahasa Indonesia bagi mahasiswa asing.

Hambatan dan solusi Aninda menjelaskan pula manajemen yang terpisah justru menjadi hambatan tersendiri bagi PSSAT karena harus mengelola kebutuhan finansial sendiri. Untuk mengatasi hal tersebut, PSSAT melaksanakan beberapa alternatif dengan mengembangkan potensi internal. Beberapa langkah telah dilakukan, antara lain pengadaan proyek riset, pelatihan ASEAN Community bagi kepala daerah, serta pelatihan bahasa bagi mahasiswa UGM dan masyarakat umum. PSSAT juga telah menandatangani MoU dengan National University of Singapore (NUS) dan universitas di Thailand untuk program pelatihan bahasa.

Selama ini, hambatan lain yang ditemukan oleh PSSAT adalah dalam menjalankan program pelatihan bahasa Indonesia bagi mahasiswa asing. “Kita punya kelas bahasa Indonesia, tapi sulit untuk menemukan pengajar karena masih banyak yang belum tau pusat studi ini,” jelas Aninda.

Transformasi PSSAT

kan, kita bahas permasalahan kecil seperti tren hijab di Asia Tenggara,” ungkap Aninda.

Fokus riset yang didalami oleh PSSAT saat ini adalah ekonomi, sosial, dan politik; teknologi, informasi, dan komunikasi; dan kesejahteraan sosial di Asia Tenggara. Perubahan fokus riset didasarkan pada keinginan PSSAT untuk mengubah pola pikir masyarakat yang selalu menyamakan Asia Tenggara dengan ASEAN.

Upaya ke Depan Salah satu langkah yang ingin dilaksanakan oleh PSSAT UGM untuk mengenalkan pusat studinya adalah PSSAT Goes to Campus. PSSAT UGM ingin bekerja sama dengan pelbagai himpunan mahasiswa dan badan eksekutif mahasiswa dari tiap fakultas untuk memberikan kuliah umum bagi para mahasiswa dalam menghadapi ASEAN Community. Langkah tersebut terkait dengan PSSAT UGM yang ingin memberikan pengetahuan bagi mahasiswa UGM mengenai ragam sosial dan budaya Asia Tenggara. “Kalo ngomongin Asia Tenggara, orang-orang pasti membayangkan ASEAN. Padahal, ASEAN tuh cuma sebagian kecil dari Asia Tenggara,” tegasnya.

ILUSTRASI: MERI HARLIDA

Peran PSSAT

PSSAT pula telah bekerja sama dengan universitas dan berbagai institusi di Asia Tenggara, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Berbagai institusi tersebut adalah Thammasat University di Thailand, Kyoto University di Jepang, Sogang University di Korea Selatan, dan American Institute For Indonesian Studies (AIFIS) di Amerika Serikat. Inilah bukti PSSAT UGM tidak hanya mendekatkan diri di lingkup nasional, tetapi juga internasional.

“PSSAT UGM gak cuma berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan riset aja, tapi juga memfasilitasi seluruh mahasiswa UGM yang ingin mengikuti program pertukaran pelajar ke universitas-universitas di dunia, seperti Korea, Thailand, Singapura, dan Jerman,” tambah Aninda Dewayanti, Staf Riset dan Kerja Sama PSSAT. Sebaliknya, PSSAT juga mengakomodasi para mahasiswa dari negaranegara di Asia Tenggara yang mengikuti program pertukaran pelajar ke UGM. PSSAT turut menunjukkan eksistensinya dalam menjadi pusat studi terdepan yang memiliki nilai tambah bagi civitas akademika UGM. Langkah yang dilakukan adalah dengan mendirikan Perpustakaan PSSAT dan program pelatihan bahasa Thailand di FISIPOL UGM secara gratis dan terbatas untuk 20 orang.

Kegiatan ini adalah bentuk kerja sama untuk mempererat hubungan internal di wilayah UGM. Kemudian, PSSAT juga berkolaborasi dengan pusat studi sosial lain yang berada di Indonesia dan internasional untuk menjadi pusat studi sosial yang berkompeten dalam pelbagai permasalahan di lingkup Asia Tenggara.

PSSAT UGM juga berfungsi sebagai fasilitator para mahasiswa asing yang datang ke UGM untuk belajar bahasa Indonesia. Untuk merealisasikan hal tersebut, PSSAT menga-

Menilik pada perjalanannya sejak 1987, PSSAT UGM telah mengalami perubahan terkait fokus riset yang dilakukan. Awalnya, PSSAT UGM hanya fokus pada riset mengenai isu sosial yang ada di Asia Tenggara. “Sekarang, kita bahas isu sosialnya lebih dalam dan luas. Bah-

EQnews | Edisi 1 | www.wartaeq.com

7

GALERI

GALERI

PEMBACA ALAM

There is pleasure in the pathless woods, there is rapture in the lonely shore, there is society where none intrudes, by the deep sea, and music in its roar. I love not Man the less, but Nature more.

- Lord Byron

oleh Adham Rizqy H. 8

EQnews | Edisi 1 | www.wartaeq.com

EQnews | Edisi 1 | www.wartaeq.com

9

LAPORAN UTAMA

LAPORAN LAPORAN UTAMA UTAMA

Pusat Studi Perdagangan Dunia: UGM Aktif dalam Kajian Permasalahan Perdagangan Indonesia oleh: Nabilah Ajeng S. dan M. Harits Ramadhan

I

ndonesia terlibat dalam kegiatan perdagangan dunia sudah sejak abad ke-5. Perdagangan dunia adalah satu hal yang krusial dan sangat penting pada abad ini. Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup penduduk suatu negara, perdagangan dunia juga penting untuk menjaga hubungan sosial dengan negara lainnya. Tidak dipungkiri, setiap negara memerlukan negara lain dalam proses pembangunan suatu negara.

Proses perdagangan dunia lebih kompleks daripada sekadar kegiatan jual dan beli.

Namun, dalam perdagangan dunia ini bukan hanya masalah selera konsumen dan masalah pengiriman yang jadi pertimbangan, banyak faktor lain yang berpengaruh. Faktor - faktor tersebut antara lain kondisi politik, hukum yang berlaku, hingga kebijakan–kebijakan khusus terkait perdagangan. Semua hal tersebut dikaji dan dipelajari oleh pusat studi ini, Pusat Studi Perdagangan Dunia Universitas Gadjah Mada (PSPD UGM).

PSPD UGM didirikan pada tahun 2006.

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (FISIPOL), Fakultas Ekonomika Dan Bisnis (FEB), Fakultas Hukum (FH), serta Fakultas Pertanian (FAPERTA) dan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) adalah fakultas-fakultas di Universitas Gadjah Mada yang menggagas terbentuknya pusat studi ini.

Lebih spesifik, beberapa dosen dari fakultas tersebut yang mempunyai ide pembentukan PSPD dan sekaligus menjadi peneliti di dalamnya. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) sendiri penggagasnya adalah Tri Widodo, Prof., M.Ec.Dev., Ph.D.,, Mudrajad Kuncoro, Prof. Dr., M.Soc.Sc., Denni Puspa Purbasari, M.Sc., Ph.D., dan dari FISIPOL ada Prof. Dr. Mohtar Mas’oed yang merupakan salah seorang guru besar FISIPOL. Dalam operasionalnya, PSPD ini memiliki tiga sektor utama yang menjadi misi utama pusat studi tersebut. Tiga sektor tersebut adalah research, academic, dan, outreach. Research

10

EQnews | Edisi 1 | www.wartaeq.com

berarti penelitian dan kajian tentang kasus yang sedang hangat terjadi, biasanya research dilakukan oleh dosen-dosen peneliti. Kemudian sektor akademik menyasar fakultas-fakultas yang terkait perdagangan dunia. Tujuannya untuk membentuk kurikulum atau silabus mengenai kasus-kasus perdagangan dunia khususnya untuk mahasiswa pascasarjana. Sektor yang terakhir adalah outreach. Outreach ini menyasar ke masyarakat umum. Hal ini terkait cara PSPD menyiapkan masyarakat menghadapi globalisasi ekonomi. Tugas lain outreach adalah memberikan edukasi kepada masyarakat terkait proses mengekspor atau impor dan hukumhukum yang menyertai kegiatan tersebut.

PSPD sendiri tidak terlibat dalam decision making, PSPD hanya membuat kajian terkait kebijakan tentang perdagangan dunia. Sebagai contoh, berita yang sedang hangat tentang Trans-Pacific Partnership. Presiden Republik Indonesia, Jokowi, mengatakan tertarik untuk bergabung dengan Trans-Pacific Partnership.

Trans-Pacific Partnership (TPP) adalah rencana perjanjian dagang yang dirundingkan oleh Australia, Brunei, Chili, Kanada, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, Amerika Serikat, dan Vietnam pada Agustus 2013. PSPD membuat kajian mengenai hal tersebut. Kementerian terkait terkadang bekerjasama dengan universitas-universitas ternama untuk melakukan kajian tentang Indonesia akan masuk Trans-Pacific Partnership atau tidak.

Setelah melakukan kajian, maka kajian akan dipublikasikan dalam bentuk monografi, kemudian monografi diberikan ke partner PSPD dan dokumen publikasi akan disimpan untuk PSPD sendiri . Untuk mengakses data hasil kajian, bisa mengunduhnya di situs resmi PSPD yakni cwts.ugm.ac.id. Bila mahasiswa menginginkan data hasil research maka bisa langsung menghubungi peneliti atau mengambil data dari kajian yang pernah dilakukan.

FOTO: RYAN PRIANGGA

FOTO: RYAN PRIANGGA

PSPD menaungi sebuah organisasi untuk menjalankan salah satu misinya dalam sektor academics yaitu Empowering Perspectives of International Commerce (EPIC). EPIC terdiri dari mahasiswa Global Trade Diplomacy (GTD) dibawah S-2 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Hubungan Internasional. Pengurus EPIC berasal dari mahasiswa UGM sendiri. Setiap jumat sore pihak EPIC mengadakan kajian rutin mengenai perdagangan dunia. Biasanya kajian rutin ini diisi oleh pengelola EPIC atau dosen UGM. Semua kalangan boleh menghadiri kajian ini, namun lebih dahulu harus memberi konfirmasi karena kursi yang disediakan hanya 20 buah.

Begitu banyak prestasi yang pernah dilakukan oleh PSPD, seperti beberapa kali kerjasama dengan kementerian di pemerintah pusat. “Pusat studi ini sering diajak kerjasama oleh pemerintah Kita pernah kerjasama dengan Kementerian Perdagangan Indonesia, yaitu membuat sebuah Roadmap perdagangan dalam sektor kuliner di Indonesia”, tutur Swastaji, pengurus harian di PSPD. Salah satu kerjasama tersebut memang difokuskan pada tiga kota dengan image kuliner yang beragam, yaitu Malang, Yogyakarta dan Bandung. Banyak pendampingan yang dilakukan oleh PSPD dalam rangka menjalankan misi Outreach-nya khususnya, pada Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM) . Dalam hal tersebut, PSPD bekerjasama dengan Asosiasi Pengembangan Industri Kerajinan Republik Indonesia (APIKRI). PSPD juga pernah membawa perajin garmen lokal untuk melakukan kunjungan kerja ke pabrik tekstil dari Solo yang sudah mendunia, PT. Sri Rejeki Isman, Tbk atau dikenal dengan SRITEX. Tujuan dari kunjugan ini adalah menambah bekal pengetahuan bagi perajin tekstil skala kecil tentang cara memenangkan persaingan dan menembus pasar luar negeri.

Pusat Studi ini berlokasi di Jalan Podocarpus II Blok C, Nomor 7, Bulaksumur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Bagi mahasiswa yang ingin mendapatkan data untuk skripsi atau untuk keperluan lain, pusat studi ini sangat terbuka. Cukup datang diantara pukul 07.30 sampai dengan 16.00 maka para pengelola PSPD dengan sigap akan membantu kebutuhan mahasiswa.

EQnews | Edisi 1 | www.wartaeq.com

11

LAPORAN UTAMA

LAPORAN UTAMA

Sumbangan PSEKP UGM dalam Berkontribusi untuk Bangsa oleh: Annisa Rahmawati dan Try Luthfi Nugroho

P

usat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik (PSEKP) Universitas Gadjah Mada merupakan salah satu pusat penelitian terbaik di Indonesia yang berdiri pada 3 Juli 2001. PSEKP berlokasi di Gedung Pusat Antar Universitas (PAU) Pasca Sarjana UGM, Jalan Teknik Utara, Bulaksumur. Sebelumnya, pusat studi ini bernama PAU Studi Ekonomi yang didirikan pada tanggal 23 September 1988.

Melaksanakan penelitian, pelatihan, konsultasi dan pengembangan staf pengajar di lingkungan UGM telah menjadi rutinitas mereka. Penelitian yang telah dilaksanakan antara lain analisis kebijakan publik, perpajakan, infrastruktur, industri, dan lain-lain. Penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu penelitian ekonomika dasar (basic economics research) dan penelitian yang berorientasi kebijakan atau terapan (policy research atau applied research).

Workshop diadakan untuk Pemerintah Daerah (Pemda) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sedangkan pelatihan diperuntukkan bagi akademisi dan profesional. Konsultasi dan pendampingan disediakan untuk mitra PSEKP UGM terkait dengan masalah-masalah ekonomi dan kebijakan publik, seperti bekerjasama dengan Bank Indonesia dan PT. Bank Mandiri.

Pelaksanaan kegiatan PSEKP UGM bertujuan untuk meningkatkan kualitas kebijakan publik yang menitikberatkan pada isu-isu ekonomi. PSEKP UGM menyediakan wadah bagi para dosen dan kelompok peneliti di Indonesia guna meningkatkan kualitas hasil penelitian mereka melalui kerjasama baik di tingkat nasional maupun internasional.

Saat ini PSEKP dikepalai oleh Tony Prasetiantono, Ph.D yang merupakan Komisaris Independen Bank Permata dan Dosen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM). Sekretaris atau Wakil Kepala PSEKP adalah Ardyanto Fitrady, Ph.D yang juga merupakan dosen di FEB UGM. “Kita ingin menjadi semacam center of 12 EQnews | Edisi 1 | www.wartaeq.com

excellence dari riset-riset di bidang ekonomi dan kebijakan publik” ujar Ardyanto saat ditanya mengenai visi PSEKP. Berbagai upaya dan riset sudah dilakukan untuk mewujudkan visi tersebut. Riset yang dilakukan adalah basic research (mainstream theory) yang sifatnya lebih keilmuan selain itu juga dilakukan policy research yang berfokus pada kebijakan pemerintah. Hasil riset ini nantinya akan digunakan pemerintah mulai dari pemerintah kabupaten/ daerah, provinsi, hingga pusat dalam menentukan kebijakan. Contoh konkritnya adalah membantu dan meninjau penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPD). Selain itu, PSEKP juga bekerja sama dengan institusi keuangan seperti Bank Indonesia, World Bank, dan United States Agency for International Development (USAID).

Banyak kontribusi yang telah diberikan oleh PSEKP demi mengharumkan nama UGM serta kemajuan bangsa dan negara. Hasilhasil riset yang digunakan oleh mahasiswa dan dosen untuk meningkatkan ilmu pengetahuan merupakan kontribusi yang diberikan PSEKP dalam lingkup akademisi. Di lingkup nasional, PSEKP memberikan kontribusi dengan melakukan policy research serta tenaga laboratorium asistenship (Tenaga LA) kepada pemerintah daerah dan pusat.

Dalam menjalankan perannya sebagai pusat studi, PSEKP membuka lebar pintu kepada mahasiswa yang ingin belajar untuk melakukan riset dengan cara menjadikan mereka sebagai asisten riset. Tujuan lainnya adalah untuk melahirkan peneliti-peneliti baru sehingga terwujud regenerasi namun kenyataan yang terjadi berbeda dengan ekspektasi sebab orang yang menjadi asisten riset adalah orang yang sama dalam kurun waktu panjang. Distribusi yang tidak merata mengakibatkan hanya sedikit mahasiswa yang dapat merasakan pengalaman menjadi asisten riset.

Selain kendala di atas, terdapat kendala

sumber: http://psekp.ugm.ac.id/

lain yang dihadapi oleh PSEKP beserta dengan 22 pusat studi di UGM. “Seperti harus berusaha sendiri, kami harus maju, menjadi pusat studi yang baik tapi support seperti financial support itu tidak ada.” ucap Ardyanto. Pusat studi di UGM tidak ada yang mendapatkan bantuan pendanaan dari pihak universitas. Hal ini tidak menyurutkan peneliti PSEKP untuk tetap memberikan kontribusinya demi kemajuan bangsa dan negara. Selama ini pendanaan mereka dapatkan dari riset dan pengadaan training yang hingga saat ini berjalan dengan baik.

Banyak peneliti di PSEKP juga berprofesi sebagai dosen sehingga jika dilihat dari kesejahteraannya tidak ada masalah. “Tapi yang menjadi masalah adalah ada staf yang meneliti disini tapi nondosen, maka kesejahteraan hidupnya bergantung pada pusat studi ini,” ujar Ardyanto. Hal ini tidak hanya terjadi di PSEKP, namun juga terjadi di pusat studi lainnya. Menurut Ardyanto, peneliti yang berstatus nondosen dan non-Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki career path yang tidak jelas sehingga nasib mereka di masa mendatang dipertanyakan. Ardyanto percaya bahwa pihak universitas sudah berjuang agar pusat studi selalu hidup, namun mungkin dalam pelaksanaannya masih kurang optimal.

Menjadi center of excellence merupakan

visi sekaligus harapan PSEKP. PSEKP ingin menjadi tempat acuan bagi para peneliti dan lembaga-lembaga riset untuk mencari data-data hasil riset dan penelitian. Harapannya adalah PSEKP dapat menjadi lembaga riset seperti Lembaga Penelitian SMERU di Jakarta. SMERU berfokus pada kemiskinan sehingga banyak riset-riset kemiskinan di Indonesia yang merujuk pada hasil riset yang dilakukan oleh SMERU. PSEKP tidak hanya ingin berfokus pada kemiskinan saja, tetapi juga mengenai ekonomi dan kebijakan publik. Dalam jangka panjang, PSEKP ingin para peneliti dan lembaga riset mengacu pada riset-riset yang dilakukan oleh PSEKP.

EQnews | Edisi 1 | www.wartaeq.com

13

ari Jalan Gayams

Jalan Pancasila

Jalan

Jalan Pancasila

Persa tuan

Jalan Pancasila

Jalan Cik Di Tiro

an

Persa tu

Jalan

ntak

Jalan C. Simanju

ari Jalan Gayams

Jalan Kaliuran

g

Jalan Cik Di Tiro

Jalan Pogung Kidul

Jalan

Seafood Pak Jenggot

P.S. KEPENDUDUKAN DAN KEBIJAKAN

P.S. PANCASILA

an

Sudirm

Jalan Colombo

Jalan Terban Jalan Bhineka Tunggal Ika P.S. WANITA

Sop Kambing Tiga Saudara

Jalan Pancasila

Fotokopi Filsafat

P.S. PERDAGANGAN DUNIA

P.S. PARIWISATA

P.S. PEDESAAN DAN KAWASAN

P.S. PANCASILA

P.S. PERDAGANGAN DUNIA

P.S. ASIA PASIFIK

P.S. PANCASILA

P.S. PANCASILA

Jalan Cik Di Tiro

Jalan C. Simanju

ntak

P.S. WANITA

Jalan Prof. DR. Drs. Notonagoro

DSSDI UGM

P.S. EKONOMI P.S. PEDESAAN DAN KAWASAN KERAKYATAN

P.S. ASIA PASIFIK

P.S. PANCASILA

Terban

an

Sangaji

Jalan Affandi

. Moh. Jalan A

Sangaji

P.S. EKONOMI KERAKYATAN

Jalan Trimo

Jalan Colombo Jalan Terban

o

Jalan Cik Di Tiro

Jalan Bhineka Tunggal Ika

P.S. PARIWISATA

DSSDI UGM

P.S. WANITA

P.S. PERDAGANGAN DUNIA

P.S. PARIWISATA

P.S. PERDAGANGAN DUNIA

of. He Jalan Pr

oleh: TIM PENELITIAN BPPM EQUILIBRIUM

i

Sop Kambing Tiga Saudara

. Sangaj

Seafood Pak Jenggot

Jalan Kaliuran g

Jalan Pogung Kidul

Jalan Affandi

nes

an Yoha

Terban Soto Dalbe Sogul

. Herm lan Prof

Jalan Colombo

Jalan Cik Di Tiro

lan Prof.Dr. Sardjito

nderal

Jalan Je

P.S. PERDAGANGAN DUNIA

P.S. PANCASILA

Sop Kambing Tiga Saudara

10. P.S. Wanita Soto Dalbe Seafood Sogul Alamat: Jl. Podocarpus Blok D7, Bulaksumur, Yogyakarta, 55281 Pak Jenggot Jalan Trimo P.S. WANITA Preksu- Jumlah Pengunjung : 2-5 Pengunjung/minggu - Jumlah Publikasi : Gramedia nderal Sudirman - Jurnal terakhir tahun 1999 membahas tentang GENDER Jalan Je - Jumlah Dosen/Penliti dan Staff: 2 Dosen dan 7 Staff - Event Terdekat : Terban EQnews | Edisi 1 | www.wartaeq.com 15 -Seminar Hari Perempuan (Desember - Annual) Tim Penelitian BPPM tentang Equilibrium mb

o

Jalan Agro

P.S. PARIWISATA

Jala

olo nC

mb

olo nC

P.S. PERDAGANGAN DUNIA

Soto Dalbe Seafood Sogul Pak Jenggot 9. P. S. Pedesaan dan Kawasan Alamat : Bulaksumur G-7,Sleman, Yogyakarta,55281 Jumlah pengunjung : 5 pengunjung/hari Gramedia nderal Sudirman Jumlah publikasi : 5 publikasi/tahun Jalan Je Event Terdekat : belum ada

o

Jala

Jala

P.S. WANITA

P.S. KEPENDUDUKAN DAN KEBIJAKAN

s

nes

P.S. PANCASILA

DSSDI UGM

P.S. PARIWISATA

Terban Gramedia

Jalan Prof.Dr. Sardjito

mb

Jalan Bhineka Tungga

P.S. WANITA

P.S. PARIWISATA

P.S. ASIA TENGGARA

- Seminar rutin (minggu ke 3 atau 4)

Jalan Prof.Dr. Sardjito

an Yoha

P.S. PANCASILA

Jalan

P.S. PANCASILA

P.S. PANCASILA

of. Herm Jalan Pr

an

P.S. PERDAGANGAN DUNIA

P.S. PERDAGANGAN DUNIA

Jalan Prof. DR. Drs. Notonagoro

P.S. PANCASILA

Jalan Cik Di Tiro

P.S. PERDAGANGAN DUNIA

Terban

Fotokopi Filsafat

hane rman Yo

Jalan Colombo P.S. PANCASILA

P.S. ASIA PASIFIK

P.S. PANCASILA

Jalan Pancasila

Jalan U

P.S. PERDAGANGAN DUNIA

5. P.S. Pancasila Alamat : Jl. Podocarpus II, D-22 Bulaksumur Yogyakarta 55281 Indomaret - Jumlah pengunjung: sekitar 10-15 pengunjung tiap bulan Point - Jumlah publikasi : 4-5 jurnal per tahun (Nama Jurnal: Pancasila) Terban Indomaret Preksu - Event terdekat: Point Jalan Colombo -Kongres Pancasila Jalan Terban oharjo ri 14 EQnews | Edisi 1 | www.wartaeq.com rip Sum ngensa -Kongres Pendidikan Jalan U Jalan La P.S. WANITA

Persa tu

man

Jalan Pancasila

Jalan

ir ral Sud

Sop Kambing Tiga Saudara

oharjo

rip Sum

P.S. WANITA

P.S. PARIWISATA

P.S. WANITA

P.S. PANCASILA

ntak

DSSDI UGM

Jalan Bhineka Tunggal Ika

SeafoodJalan Terban Pak Jenggot

Sogul

Point

P.S. WANITA

Sogul

Jala

olo nC

Jalan Sumilir

Jalan C. Simanju

P.S. PARIWISATA

Sogul

Preksu

Jalan Bhineka Tunggal Ika

olo nC

P.S. ASIA PASIFIK

P.S. PERDAGANGAN DUNIA

P.S. PANCASILA

Jalan Colombo

P.S. ASIA TENGGARA

Persa tu

Persa tuan

Jalan Terban

o

mb

Preksu

Jalan Terban

8. P.S. KependudukanJaladan Kebijakan n Teknika Uta ra Alamat : BulaksumurJalG-7 an Teknika Sel atan - Jumlah publikasi : 2 jurnal/tahun Soto Dalbe - Event terdekat:

aji oh. Sang

of. Herm Jalan Pr

an Yoha

Jalan Pancasila

nes

P.S. PARIWISATA

Jalan

Persa tu

an

DSSDI UGM

4. P. S. Pariwisata Indomaret Alamat : Kompleks Bulaksumur J-3, Yogyakarta, 55281 Point Jumlah pengunjung : 5-10 pengunjung/hari Jumlah publikasi : 15-20 publikasi/tahun n Colombo EventJalaTerdekat : Archipelago Tourism (29-30 Indomaret September 2016) Jalan Prof. DR. Drs. Notonagoro

P.S. PARIWISATA

Jalan Prof.Dr. Sardjito

Jalan Affandi

P.S. PERDAGANGAN DUNIA

Jalan Lembah UGM

Jalan Affandi

Jalan Pancasila

Jalan Bhineka Tunggal Ika

olo nC

Jala

. Moh. Jalan A

P.S. PERDAGANGAN DUNIA

P.S. PARIWISATA

Jalan Karangmalang

DSSDI UGM

Jalan Prof. DR. Drs. Notonagoro

Fotokopi Filsafat

P.S. PARIWISATA

Jalan Lembah UGM

o mb

Jalan Karangmalang

Fa

Jalan Bhineka Tunggal Ika

Jalan Colombo

Jalan Karangmalang

una

Jalan Prof. DR. Drs. Notonagoro

Jalan Prof. DR. Drs. Notonagoro

P.S. EKONOMI KERAKYATAN

Jalan Karangmalang

ari Jalan Gayams

g Jalan Kaliuran

ari Jalan Gayams

P.S. ASIA PASIFIK

P.S. PANCASILA

ga

P.S. ASIA PASIFIK

P.S. PANCASILA

n Jala

Jangan ngaku anak UGM kalau belum pernah kesini

una

n Fa

Jala

ga

P.S. PERDAGANGAN DUNIA

P.S. EKONOMI KERAKYATAN

3. P.S. Ekonomi Kerakyatan Alamat : Komplek Bulaksumur UGM, Jl Mahoni No. B-2, Yogyakarta, 55281 Indomaret Preksu - Jumlah Pengunjung: 10 pengunjung/hari Point Fotokopi - Jumlah Publikasi: 3 buku (2014-2015) Filsafat - Event Terdekat: Seminar IBF (September) lahra

P.S. PERDAGANGAN DUNIA

nO

P.S. WANITA

lahra

Jala

Fotokopi Filsafat

P.S. KEPENDUDUKAN DAN KEBIJAKAN

Jalan Sitisonyo

#VisitPusatStudiUGM

Jalan Lembah UGM

P.S. PERDAGANGAN DUNIA

ga

nO

P.S. WANITA

P.S. WANITA

Jalan Colombo

lahra

Jalan Lembah UGM

Jala

Jalan Bhineka Tunggal Ika

DSSDI UGM

nO

Utara

a Selatan

ga

Jalan Teknik

a

un n Fa

Jala

Jalan Bhineka Tunggal Ika P.S. WANITA

Jalan Agro

P.S. PARIWISATA

lahra

P.S. ASIA TENGGARA

P.S. PERDAGANGAN DUNIA

P.S. PARIWISATA

7. P.S. Asia Pasifik Burjo Alamat : Bulaksumur B 13, Yogyakarta 55281 Jalan Prof.Dr. Sardjito Jalan Terban Mulya - JumlahMekar Pengunjung : 5 pengunjung/minggu - Jumlah Publikasi : Tidak ada - Event Terdekat Sogul : Seminar dan Pendampingan Kelompok Tani Kulon Progo (September) Fotokopi Venus

nO

P.S. EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Jalan Teknika

Luxury

Jala

2. P. S. Ekonomi dan Kebijakan Publik Alamat : Gedung PAU Pasca Sarjana UGM Jl. Teknik Utara, Barek, Bulaksumur, Yogyakarta 55281 - Jumlah pengunjung : 1-2 pengunjung/minggu - Jumlah publikasi Fotokopi : Tidak diketahui Filsafat - EventJalan Terdekat : Workshop rutin setiap Agro minggu Jala

P.S. ASIA TENGGARA

Persa tuan

Jalan Karangmalang

a

Jalan Sumilir

a Selatan

ga

lahra

Jalan Teknik

Jala

Jalan Agro P.S. EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Jalan Agro

P.S. ASIA TENGGARA

un n Fa

a Selatan

P.S. PARIWISATA

Jalan Sumilir

P.S. EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK

nO

Jalan Teknik

Utara

P.S. EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK

P.S. ASIA TENGGARA

Jala

Jalan Teknika

P.S. PERDAGANGAN DUNIA

DSSDI UGM

Jalan Lembah UGM

Fotokopi Filsafat

Jalan Sitisonyo

Jalan Bhineka Tunggal Ika

P.S. PARIWISATA

Jalan

Jalan Kaliuran

n

Jalan Sitisonyo

Jalan Affandi

g

ari Jalan Gayams

Jala

Platinum

6. P. S. Perdagangan Dunia Alamat : Jl. Podocarpus II, Blok C No. 7, Bulaksumur, Yogyakarta 55281 - Jumlah Pengunjung : 15-20 Pengunjung/minggu Fotokopi Venus - Jumlah Publikasi : 2 jurnal/tahun - Jumlah Dosen/Peneliti dan Staff : 10 Peneliti dan 5 Staff - Event Terdekat : - UGM Expo (20 â&#x20AC;&#x201C; 25 September) - Kunjungan WTO ke JogjaJala(Oktober) n Teknika Uta ra

ari Jalan Gayams

g

a

un n Fa

Jalan Kaliuran

P.S. ASIA TENGGARA

Jaladan n Teknika Uta S. Ekonomi P.S.ra Asia Jalan Teknik ebijakan Publik a Selata tenggara

1. P.S Asia Tenggara Alamat : Gedung Pusat Antar Universitas (PAU), Lantai I, Sayap Timur, Jl. Teknika Utara, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 55281 - Jumlah Pengunjung : 15-30 Pengunjung/minggu - Jumlah Publikasi : Tidak Diketahui Jalan Agro - Jumlah Dosen/Peneliti : 18 Peneliti - Event Terdekat : SEA TALKS, SEA CHAT, SEA MOVIE, SEA GATE a

P.S. ASIA TENGGARA

Jalan Sumilir

<<

ANGKA DAN FAKTA

.M Jalan A

g lahra nO Jala

Luxury

Jalan Sitisonyo

<<

Luxury

OPINI

KOMIK

Program KKN PPM UGM: Masihkah Suatu Pengabdian?

K

ILUSTRASI: BAYU S.

uliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) UGM merupakan hasil evolusi dari program Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM) yang dimulai pada 1951. Mahasiswa UGM saat itu dikirim ke luar Jawa untuk mengajar di sekolah-sekolah lanjutan atas sebagai bentuk pengabdian masyarakat dan wujud nyata “kerakyatan” kampus UGM. Meskipun sempat terhenti akibat krisis keuangan yang melanda negara tahun 1962, program PTM kembali berjalan delapan tahun kemudian. Atas ide dari Pakar Hukum UGM Prof. Koesnadi Hardjasoemantri, SH, program tersebut beralih nama menjadi KKN. Krisis keuangan negara yang terjadi pada 1998 kembali membawa perubahan pada program KKN dan memunculkan program KKN tematik. Memasuki abad baru, tantangan dan kesempatan yang mengiringi arus globalisasi dan dinamika perekonomian kembali membawa angin perubahaan. Paradigma KKN yang semula berpaku pada pembangunan diubah menjadi paradigma pemberdayaan dan melahirkan program KKN PPM. Selama pelaksanaannya, KKN PPM UGM telah menunjukkan manfaat yang besar dalam memberdayakan masyarakat, seperti program penyediaan listrik di Raja Ampat dan Karimunjawa, program mengangkat air sungai bawah tanah di DIY, program pendidikan berupa pengajaran dan pembangunan sekolah di di Maluku dan Papua, dan sebagainya. Berbagai program dirancang dan dilaksanakan sesuai apa yang dibutuhkan di lokasi KKN yang akan dituju. Hal ini sebagai salah satu bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi berupa bakti untuk negeri.

Namun seiring dengan berjalannya waktu, apakah pelaksanaan KKN memang bertujuan untuk suatu pengabdian atau terkand-

ung tujuan lain di dalamnya? Sambil menyelam minum air, mahasiswa melakukan KKN selain untuk melaksanakan program wajib dari universitas dengan bobot 3 SKS ini sembari berwisata “explore Indonesia”. Peserta KKN saling berlomba untuk mendapatkan lokasi yang diinginkan. Berebut tempat tujuan dengan tim lain, melakukan “danusan” hingga mencari sponsor menjadi fenomena umum yang terjadi tiap tahunnya agar Laporan Rencana Kegiatan (LRK) KKN dapat sesuai target.

Berbagai program kerja dirancang dengan harapan outcome KKN dapat bermanfaat bagi masyarakat di lokasi KKN. Waktu dua bulan terbilang singkat untuk dapat memberikan perubahan berarti di lokasi KKN. Idealisme mahasiswa yang merupakan “agent of change” untuk dapat membawa kemajuan di daerah terbentur singkatnya kesempatan yang ada.

Keberlangsungan outcome program KKN pun masih diliputi tanda tanya.

Di sisi lain, dalam sebuah tim KKN, mahasiswa FEB terkadang lebih banyak bertugas untuk mencari dana tambahan melalui fundraising dan sponsor, bukan menjadi bagian utama sebagai pencetus kegiatan-kegiatan yang akan dibentuk. Jika begitu, apakah lebih baik mahasiswa FEB melakukan magang dan membina suatu badan usaha milik desa dibandingkan melakukan KKN? Jawaban mengenai pertanyaan apakah KKN masih menjadi suatu pengabdian atau bukan hanya dapat di jawab oleh masing-masing individu yang terkait. Dengan mengesampingkan program KKN sebagai kewajiban yang harus dipenuhi, tentu setiap mahasiswa punya tujuan melakukan KKN dan harapan akan outcome KKN bagi masyarakat. oleh: Farisa Puspita dan Ismah Santika

EQnews | Edisi 1 | www.wartaeq.com

17

RESENSI

Z ootopia Pengisi Suara : Ginnifer Goodwin (Judy Hopps), Jason Bateman (Nick Wilde), Chief Bogo (Idris Elba), Bonnie Hunt (Bonnie Hoops), Don Lake (Stu Hoops).

Durasi Tanggal Rilis Resensi

Judul : Zootopia Sutradara : Byron Howard, Rich Moore, Jared Bush Skenario : Jared Bush, Phil Johnston Produser : Clark Spencer Perusahaan Produksi : Walt Disney Picures, Walt Dis ney Animation Studios

F

18

EQnews | Edisi 1 | www.wartaeq.com

ilm ke-55 dalam serial Walt Disney Animated Classics ini mengisahkan hewan-hewan yang mengalami antropomorfi. Hewan-hewan dalam zootopia memiliki profesi, berjalan dengan dua kaki, dan berpakaian layaknya manusia. Film ini menceritakan tentang seekor kelinci perempuan mungil, Judy Hoops, yang memiliki impian utnuk menjadi polisi dan membuat dunia menjadi lebih baik.

Namun, ada banyak rintangan yang harus dihadapi dalam mencapai mimpinya. Orang tua dan saudara-saudara terus mengajaknya untuk tetap menjadi petani wortel karena selama ini hanya hewan-hewan berbadan besar yang menjadi polisi. Saat Judy Hoops bergabung di Akademi Kepolisian, dia diremehkan oleh pelatih dan teman-temannya karena selalu gagal dalam latihan. Kegagalan dan ejekan yang

: 108 menit : 17 Februari 2016 : Naomi Maria Lasamahu

semangat untuk terus berlatih dan belajar. Judy fokus mengejar mimpinya dan tidak membiarkan orang lain mempengaruhinya. Sebagai hasil semua usahanya, Judy menjadi lulusan terbaik Akademi Kepolisian, mendapat lencana polisi dari walikota, dan ditugaskan di kota metropolis para bintang yang selama ini diimpikannya, Zootopia.

Setelah lulus dari akademi pun, ia kembali diremehkan oleh bosnya, Chief Bogo. Judy yang bercita-cita menjadi detektif, hanya diberi tugas untuk menilang kendaraan yang terparkir sembarangan. Sementara polisi lainnya diberikan misi menemukan 14 hewan mamalia yang menghilang secara misterius. Lewat sebuah insiden yang membuat Chief Bogo kesal, Judy akhirnya diijinkan menangani sebuah kasus hewan hilang. Berbekal secercah petunjuk Judy mulai menelisik.

Ketika melakukan penyelidikan, Judy terpaksa berteman dengan seekor rubah licik bernama Nick Wilde. Dalam waktu singkat, Judy pun terlibat dalam petualangan seru dan kocak bersama Nick untuk mencari hewan-hewan yang hilang. Penyelidikan itu membawa mereka menemukan hewan-hewan tersebut telah berubah menjadi savages (hewan pemangsa yang kejam, seperti monster) dan mereka juga menemukan Walikota Zootopia bersama seorang ahli biologi di lokasi kejadian.

Walikota pun ditangkap sebagai tersangka dan hewan-hewan yang hilang berhasil diamankan.

Dalam konferensi pers yang diadakan untuk kasus ini, Chief Bogo meminta Judy untuk ikut memberi keterangan. Akan tetapi,

c e r i t a bahwa savage yang semula bisa hidup berdampingan dengan hewan lain suatu saat akan kembali menjadi pemangsa yang diungkapkan membawa masalah bagi pertemanan Judy dan Nick. Nick menganggap dirinya sebagai hewan yang akan menjadi savage dan enggan menerima tawaran Judy untuk menjadi seorang polisi. Keadaan Zootopia pun memburuk. Hewan pemangsa seperti singa dan harimau diusir ke hutan karena hewan lain ketakutan akan menjadi mangsa mereka.

Permasalahan tersebut membuat Judy kembali ke kampung halamannya. Ia merasa dirinya gagal membuat dunia yang lebih baik.

Namun, Ia kemudian berhasil menemukan alasan hewan bisa berubah menjadi savage.

Judy pun kembali ke Zootopia, mencari Nick, meminta maaf kepadanya. Duo Judy dan Nick selanjutnya kembali menemukan fakta bahwa walikota tidak bersalah. Petualangan Judy dan Nick untuk mengungkap kebenaran di balik kasus tersebut kembali dimulai. Film ini akan mengajak penonton menikmati keseruan petualanganduo Judy dan Nick serta menyelami pelajaran untuk pantang menyerah dalam diri Judy.

Kutipan dari lagu tema Zootopia, “Try Everything” yang dinyanyikan Shakira menjadi penutup dari resensi ini : “I won’t give up, No, I won’t give in. Till I reach the end then I’ll start again.” “ I won’t leave. I want to try everything even though I could fail”

EQnews | Edisi 1 | www.wartaeq.com

19

Damon Woodcraft

Damon Woodcraft merupakan brand industri kreatif kerajinan kayu eksotis Indonesia yang berfokus pada produk fashion, namun tidak menu-tup kemungkinan dalam mengembangkan produk kreatif lainnya.

Damon Woodcraft mempunyai visi untuk menciptakan produk unik, berkarakter kuat, dan tidak tergantikan, yang berbahan dasar kayu eksotis Indonesia dan dibuat dengan kearifan lokal. Damon Woodcraft menciptakan dan mengembangkan produk unik berkualitas tinggi, mengembangkan kreativitas pengrajin dalam setiap proses produksi, dan mengedukasi masyarakat tentang value kayu eksotis Indonesia.

Damon Woodcraft menggunakan berbagai jenis kayu eksotis Indonesia, seperti sonokeling dan mahoni. Sonokeling selain kuat dan tahan lama, juga mempunyai warna dan corak estetika yang khas. Sedangkan mahoni yang merupakan kayu berkualitas tinggi dan banyak ditemukan di Indonesia berpotensi besar untuk diekspor.

Damon Woodcraft mempunyai ciri khas oil finishing yang menghasilkan â&#x20AC;&#x153;The Mark of Beautyâ&#x20AC;? bagi setiap pemakainya. Oil finishing memunculkan corak pada kayu eksotis secara natural. Penerapan oil finishing membuat karakter dan indentitas pemakai menjadi semakin kuat.

Damon Woodcraft mempunyai keyakinan bahwa setiap produk yang dibuat akan memberi nilai lebih ketika dibuat dan digunakan oleh manusia.

Oleh karena itu, setiap produk yang dibuat melibatkan human touch dari pengrajin lokal di dalamnya, lebih dari sekadar benda produksi untuk dijual.

Damon Woodcraft memiliki konsep dirancang manusia, dibuat oleh manusia, dan untuk digunakan oleh manusia.

LINE @dpl7996m Instagram (@damonwoodcraft)

EQnews | Edisi 1 | www.wartaeq.com

25

Lantai 1 Sayap Utara Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Jalan Sosio Humaniora, Bulaksumur, Yogyakarta 55281