Tabloid Bidan Edisi Mei 2011

Page 19

Obgyn

Tahun Ke-5 Edisi MEI 2011

Sahabat P erempuan

Hanya untuk kalangan medis

19

Yang Sering Terjadi

Pada Kulit Saat Wanita Hamil Saat hamil, wanita mengalami perubahan drastis pada fisik dan emosional. Selain terjadi perubahan bentuk tubuh, kulit pun sering mengalami perubahan. Apa saja?

B

anyak wanita hamil yang mengeluh bahwa kulitnya mengalami perubahan saat hamil, mulai dari kusam, lebih gelap dan tidak bercahaya. Hal ini bisa terjadi karena adanya perubahan hormon dan fisik, yang biasanya akan hilang setelah melahirkan meski ada beberapa yang berlangsung lama. Berikut beberapa perubahan pada kulit yang sering terjadi pada saat wanita hamil :

1. Pregnancy mask atau bercak coklat pada kulit wajah Tubuh akan meningkatkan produksi hormon selama masa kehamilan. Jika produksi hormon berlebihan hasilnya bisa menyebabkan pigmentasi pada kulit juga meningkat, yang muncul sebagai bintik-bintik atau bercak coklat pada kulit wajah, terutama bagian dahi. Bercak coklat ini dikenal sebagai melasma dan chlosma. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya pregnancy mask ini adalah memastikan kulit tidak banyak terkena sinar matahari.

2. Banyak jerawat dan wajah mengkilap Meski ada beberapa orang yang memang rentan terhadap jerawat, tapi berhati-hati­ lah selama kehamilan. Hormon tambahan akan mengaktifkan kelenjar minyak untuk mem­ produksi lebih banyak minyak dan hasilnya kulit terutama wajah akan lebih mudah berjerawat dan mengkilap. Cobalah untuk mencegahnya dengan menjaga kulit benar-benar bersih dan pastikan mencuci muka dua kali sehari. 3. Varises Saat usia kehamilan bertambah, Anda mungkin akan melihat pembuluh darah kecil menjadi lebih

menonjol pada wajah, dada dan bagian tubuh bawah seperti kaki. Hal ini terjadi karena tubuh menyesuaikan diri dengan meningkatkan aliran daarh ekstra ke bayi. Tak perlu khawatir, tonjolan pembuluh darah yang disebut varises ini biasanya akan hilang setelah Anda melahirkan.

4. Linea nigra Selama bulan keempat atau kelima kehamilan, Anda akan melihat garis hitam sepanjang pusar ke tulang kemaluan yang disebut Linea Nigra. Linea nigra akan berangsur hilang setelah melahirkan. Hal ini biasanya terjadi karena ketidakseimbangan hormon dan akan menghilang sendiri setelah melahirkan.

5. Stretch mark Hal ini merupakan hal yang umum terjadi pada kehamilan. Saat perut mulai membesar, Anda akan melihat garis-garis merah di daerah perut. Para ahli merekomendasikan melakukan latihan serta menerapkan lotion yang memiliki asam alfa hidroksil dan vitamin E. Sayangnya sebagian besar stretch mark adalah perubahan permanen yang tidak hilang usai melahirkan.

6. Kulit gatal Hal ini biasanya terbatas pada daerah perut. Hal ini sangat dimengerti karena perut membesar untuk tempat tumbuh bayi, kulit akan mengencangkan dan peru membesar. Anda bisa menggunakan pelembap perut dan gunakan lotion kalamin untuk mengurangi gatal. Gatal-gatal dapat meningkatkan tingkat keparahan dan mungkin juga menyebar ke lengan dan kaki. Kondisi ini dikenal sebagai pruritic urticarial papules dan plague. (tabloid bidan/dth/sis/mas)

Cegah Depresi Postpartum

Dengan Ikan P

erasaan galau setelah melahirkan atau depresi postpartum banyak dialami perempuan, khususnya yang baru pertama kali menjadi ibu. Penelitian terbaru membuktikan, kon­ sumsi ikan secara rutin selama hamil bisa mengurangi gejala tersebut. Diperkirakan 13 persen perempuan yang baru pertama kali melahirkan akan mengalami depresi postpartum atau rasa tertekan yang berlangsug beberapa bulan. Pada kasus yang sangat parah, depresi bisa berlangsung hingga 1 tahun setelah melahirkan. Sebuah penelitian di University of Connecticut membuktikan, konsumsi ikan secara rutin sejak usia kehamilan 3 bulan bisa mengurangi risiko tersebut. Kandungan nutrisi pada ikan yang diyakini bermanfaat mengatasinya ada­ lah asam lemak omega 3. Penelitian yang dipimpin oleh Dr Michelle Price Judge ini melibatkan 52 perempuan yang baru pertama kali hamil, kemudian dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama men­

dapat kapsul omega-3 dengan dosis 300 mg sedangkan kelompok lainnya men­ dapat kapsul plasebo. Kapsul-kapsul tersebut dikonsumsi rutin sebanyak 5 kali tiap pekan sejak usia kandungannya baru mencapai 24 pekan. Setelah anaknya lahir, para partisipan diminta mengisi kuesioner tentang kondisi emosionalnya dan menjalani pemeriksaan rutin hingga beberapa bulan berikutnya. Hasil pengamatan menunjukkan, partisipan yang mengonsumsi kapsul omega-3 lebih jarang mengalami gang­ guan emosi yang bsia digolongkan sebagai gejala depresi postpartum. Se­ baliknya partisipan yang mendapat plasebo lebih banyak yang jadi gelisah setelah melahirkan. Meski begitu, Dr Judge mengatakan konsumsi ikan tidak sepenuhnya aman karena tingginya pencemaran logam berat di laut bisa terakumulasi pada ikan. Seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (14/4/2011), omega-3 yang berasal dari ikan segar tetap harus

dibatasi untuk mengurangi risiko keracunan. Ikan-ikan laut terutama yang ber­ lemak seperti hiu, marlin dan ikan pedang sebaiknya tidak lebih dari 2 porsi sedang dalam sepekan.

Demikian juga dengan ikan-ikan lainnya seperti salmon, sardin dan makarel bisa mem­be­ri­kan manfaat namun sebaiknya tidak dikonsumsi berlebihan. (tabloid bidan/dth/sis/mas)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.