Tabloid Bidan Edisi April 2011

Page 19

Obgyn

Tahun Ke-5 Edisi APRIL 2011 Hanya untuk kalangan medis

Sahabat P erempuan

19

Pola Hidup Punya Kontribusi

Besar Terhadap Kanker Pola hidup yang tidak sehat sangat berpengaruh pada kualitas hidup seseorang. Bahkan, dalam sebuah literatur penyebab kanker ovarium banyak disebabkan karena pola hidup yaitu 90 persen karena pola hidup tidak sehat dan 10 persen karena keturunan.

K

onsultan Ginekologi Surabaya dr Marsianto SpOG (K) menga­ ta­kan setiap perempuan harus peduli dengan kesehatan repro­ duksinya. Disarankan bila ada ke­ lu­ han di sekitar perut bagian ba­ wah, yang bersangkutan harus se­gera berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan. “Gejala awal dari sebuah penyakit tumor ganas atau kanker adalah rasa kemeng di perut bagian bawah. Rasa itu akan semakin terasa bila yang bersangkutan beraktivitas atau kecapekan,” jelas dr Marsianto ditemui di tempat prakteknya di RS Ibu dan Anak IBI Jalan Dupak nomor 15 Surabaya. Dr Marsianto menerangkan di dalam perut bagian bawah ada tiga organ yaitu rahim, indung telur dan saluran telur. Ketiga organ tersebut bisa mengalami gangguan yang disebut dengan tumor, baik tumor jinak maupun tumor ganas atau yang biasa disebut dengan kanker. Penyakit tumor ataupun kanker yang bisa menyerang ketiga organ tersebut memiliki gejala yang hampir sama, yaitu yang paling awal adalah timbulnya rasa kemeng di perut bagian bawah. “Gejala berikutnya bila diraba akan terasa ada benjolan. Setelah membesar baru bisa dilihat,” ungkap dokter berkaca mata ini. Sedang gejala khususnya, sam­ bung dr Marsianto, karena kandungan sangat erat hubungannya dengan mestruasi maka kadang-kadang juga disertai dengan gangguan haid. Misalnya, tumor kandungan yang

dr Marsianto SpOG (K) Konsultan Ginekologi Surabaya

disebut endometrosis, biasanya di­ tan­dai dengan timbulnya rasa nyeri waktu haid. Sedang untuk gejala lainnya adalah gangguan kesuburan. Beberapa tumor juga bisa meng­ ha­ sil­ kan hormon-hormon perem­ puan maupun hormon-hormon pria. Sehingga, pada perempuan akan tumbuh kumis ataupun air susu ibu (ASI) akan keluar meskipun tidak sedang hamil. Masih menurut dr Marsianto, ada beberapa tumor kandungan yang bertangkai dapat terkilir tangkainya baik secara tidak sengaja atau sengaja karena dipijat. Terkilirnya tangkai tumor tersebut akan menimbulkan rasa nyeri yang sangat hebat bahkan bisa menyebabkan shock bagi si penderita. Pada tumor yang sifatnya ganas bila sudah menyebar dapat menyebar dan mengganggu organ lainnya, yaitu di paru-paru, usus, kelenjar dan otak. Bila sudah menyebar bisa berakibat fatal hingga menyebabkan kematian. Dr Marsianto menuturkan pada dasarnya semua organ dan jaringan manusia tumbuh dan berkembang sesuai kodrat. Dalam setiap tubuh manusia sudah dibekali zat-zat yang mengontrol tumbuh kembang setiap organ yang ada.

Namun, pada suatu kondisi atau keadaan tertentu mekanisme tersebut bisa hilang. Sehingga, organ hingga jaringan tersebut tumbuh diluar kendali. Pertumbuhan tersebut bisa bersifat jinak (tidak menyebar ke organ yang lain) atau bisa bersifat ganas (yang bisa menyebar ke organ lain) yang disebut kanker. “Sedikitnya ada empat faktor yang menyebabkan kanker. Yang pertama adalah faktor genetik atau keturunan,” ujarnya. Setiap orang harus mengetahui riwa­yat penyakit keluarganya, ung­ kap dr Marsianto. Bila memang ada riyawat kanker, maka seseorang ter­ sebut harus lebih memperhatikan kesehatan diri dan menjaga pola hidup yang sehat. Sebab, faktor ketu­ ru­nan memiliki kontribusi 10 persen. Faktor kedua, sambung dr Mar­ sianto adalah banyak mengkon­ sumsi bahan-bahan yang bisa me­ rang­ sang atau memicu tumbuhnya tumor. Misalnya, mengkonsumsi ma­ ka­ nan atau minuman yang banyak mengandung bahan kimia termasuk bahan kimia mewarna, perasa mau­ pun pengawet. Selain bahan ma­

ka­ nan yang mengandung bahan kimia, radiasi pun bisa merangsang tumbuhnya tumor ganas. Faktor ketiga adalah turunnya daya tahan tubuh. Misalnya, stress atau terlalu sering mengalami stress, konsumsi makanan yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi atau kurang gizi. Sedang untuk faktor keempat adalah usia. Pada masa subur yaitu usia 20 hingga 40 tahun, kemungkinan mengalami tumor jinak sebesar 80 persen dan 20 persen terkena tumor ganas atau kanker. Namun, untuk perempuan yang sudah memasuki usia menapause kemungkinan terkena lebih besar yaitu 40 persen untuk tumor jinak dan 60 persen untuk kanker. “Kontribusi faktor genetik atau keturunan terhadap kemungkinan terjadinya suatu penyakit cukup kecil bila dibandingkan dengan faktor pola hidup yang meliputi makanan dan gaya hidup yang kurang sehat. Misalnya untuk kanker ovarium, faktor keturunan hanya menyum­ bang 10 persen namun 90 persen disebabkan karena pola hidup tidak sehat,” jelasnya. (tabloid bidan/siska)

MENCEGAH DAN MENGETAHUI SECARA DINI Dr Marsianto menuturkan selain memperhatikan gejala-gejala yang sudah disebutkan diatas. Disarankan bagi yang mampu untuk melakukan pemeriksaan rutin, termasuk melakukan pap smear dan ultrasonografi (USG) satu tahun sekali. Serta bagi remaja putri yang belum menikah bisa melakukan vaksinasi untuk kanker serviks. “Di Amerika Serikat, sebuah negara maju yang memiliki jumlah penduduk sekitar 200 juta jiwa, setiap tahun ditemukan kurang lebih 22 ribu kasus kanker ovarium dan 15 ribu penderita kanker ovarium meninggal dunia setiap tahunnya,” sebut dr Marsianto. Agar bisa meminimalis resiko ter­kena kanker, dr Marsianto menga­ takan setiap perempuan ha­rus melakukan pola hidup sehat yaitu dengan mengkonsumsi ma­ka­nan yang sehat dan bebas dari bahan kimia serta bebas dari makanan yang bersifat karsiogenik (dapat merangsang pertumbuhan sel kanker), bisa melakukan ma­na­gement stress serta segera berkon­sultasi ke dokter spesialis kandungan bila ada keluhan. (tabloid bidan/siska)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.