


Semangat Pagi, Sobat! Pada edisi Kilas Berau 69 kali ini, kami meliput agenda sepanjang periode Juni 2023 ini. Salah satu event besar yang diselenggarakan di lingkup Sinar Mas ada Sinar Mas Digital Day 2023 sebagai wadah kolaborasi dan peningkatan budaya digital di seluruh pilar bisnis Sinar Mas termasuk PT Berau Coal.
Selain itu, dalam rubrik Membangun Berau ada liputan terkait Grand Opening Rumah Kemas Batiwakkal sebagai Pusat Oleh-oleh dan Café di Berau. Selain itu, ada cerita tentang rumah layak huni di Komunitas Adat Terpencil (KAT) Pettung di Merancang yang sudah rampung pembangunannya, serah terima Rumah Layak Huni ini dilakukan oleh manajemen PT Berau Coal bersama Bupati Berau.
Dalam edisi kali ini juga meliput rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2023. Ada kegiatan Enviro Goes to School sebagai bagian dari kampanye lingkungan ke sekolah-sekolah di Kabupaten Berau, penanaman pohon serentak di
seluruh site PT Berau Coal, Berau Coal Open Golf Tourrnament, dan lomba-lomba lainnya yang menarik untuk disimak.
Kemudian, ada cerita kembali dari karyawan mengenai pengalaman wisatanya di Kabupaten Berau, kali ini ada Mas Aqram akan cerita tentang pengalaman menariknya mengunjungi Wisata Pengunungan Karst Kampung Merabu. Dan dalam rubrik Selamat dan Sehat ada tips menjaga kesehatan ala ‘Ultramarathoner’ Firman Gunawan yang sangat menarik. Selamat membaca, Sobat!
Salam, Tim Redaksi Kilas Berau
PENASIHAT
Arief Wiedhartono, Feri Indrayana, Jimmi Idris, Febriwiadi Djali, Yoyok N. Pramono, Cahyo Andrianto, Gamal H. Wanengpati
PEMIMPIN REDAKSI
Rudini
WAKIL PEMIMPIN REDAKSI
Siti Hanifatus Sholikha
ALAMAT REDAKSI
JL. Pemuda, No. 40 Tanjung Redeb, Berau 77311, Kalimantan Timur - Indonesia
Telp. +62554 - 23400
STAF REDAKSI
Imaduddin Al Azzam, Luthfi Fadzil Firdhansyi, Muhammad Iqbal Syahbani, Muhammad Syukur Lupian, Lisa Widyawati
KONTRIBUTOR
Firman Gunawan, M. Aqram, Indra N. Cahya
DESAIN DAN LAYOUT
Luthfi Fadzil Firdhansyi
SITUS WEB
www.beraucoalenergy.co.id
SARAN DAN KRITIK
corporatecommunication.support@beraucoal.co.id
@beraucoal.id beraucoalenergy
Berau
Kuasai Teknologi secara Cepat, Tepat, Aman dan Efisien
Sinar Mas Digital Day 2023
Berau Coal Raih Penghargaan Tertinggi TOP CSR Award 2023
Atas Dedikasi Penuh Jalankan Program CSR
Perluas Praktik Pengelolaan Lingkungan yang Baik di Perusahaan ke Lingkungan Sekitar Kita
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023
Sukses Digelar, Diyakini Menjadi Tempat Sport Tourism Berau
Berau Coal Open Golf Tournament 2023
Ajak Civitas Akademik Cintai Lingkungan dengan Asik
Enviro Goes to School
Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat KAT Pettung
Bantuan Rumah Layak Huni PT Berau Coal
Diapresiasi Bupati Berau
Perbaikan Berkelanjutan Lebih Baik Daripada Kesempurnaan yang Tertunda
Health, Safety, and Environment Certification & Training (HSECT) Department
Transformasi Pengawasan Operasional Secara Real-Time
Implementasi Driving Monitoring System (DMS)
Bahaya Penggunaan Ponsel Saat Berkendara, Kelalaian Kecil dan Singkat Namun Dampaknya Besar dan Jangka Panjang
Golden Rules No 2 – Pengoperasian Kendaraan dan Unit
Danau di Tengah Perbukitan Karst dan Cerita Situs Prasejarahnya
Wisata Kampung Merabu
Majukan Ekomoni UMKM Lokal dan Sokong Pariwisata Berau
Grand Opening Rumah Kemas Batiwakkal
Aksi Nyata Wujudkan Lingkungan Lestari
Penanaman Pohon Serentak di Seluruh Site PT Berau Coal
Tips Jaga Kesehatan ala ‘Marathon Runner’ Firman Gunawan
Tetap Prima di Usia yang Tak Lagi Muda
Kemajuan teknologi kini sudah menyentuh semua lini. Hampir seluruh sektor industri di Indonesia maupun belahan dunia lain, mulai melakukan digitalisasi. Digitalisasi tidak hanya sekadar pemenuhan terhadap kemajuan teknologi, tetapi juga untuk memastikan bisnis yang berkelanjutan dan memudahkan masyarakat sebagai konsumen.
Pemanfaatan teknologi digital atau digitalisasi ini juga dilakukan oleh Sinar Mas. Entitas yang 85 tahun silam didirikan oleh Eka Tjipta Widjaja ini terus melakukan inovasi dengan mengembangkan teknologi digital di semua unit bisnisnya. Hingga saat ini, Sinar Mas telah mengadopsi ragam teknologi terkini demi menciptakan ekosistem digital yang berskala penuh, terintegrasi, inklusif, dan berkelanjutan.
Sinar Mas Digital Day (SMDD) adalah acara pertama yang mengumpulkan dan memamerkan ekosistem digital dari semua pilar di dalam Sinar Mas. Kegiatan ini juga menjadi platform di mana karyawan dapat memperoleh wawasan tentang
tren dan kemungkinan digital, menjalin jaringan dengan para pemimpin, bertukar ide, dan berkolaborasi. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 9 dan 10 Juni 2023 di Nusantara Hall, ICE BSD, Tangerang.
Pada kesempatan ini hadir melalui tatap muka online, Arsjad Rasjid, Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. Arsjad menyampaikan apresiasinya kepada Sinar Mas yang telah menyelenggarakan kegiatan SMDD 2023, menurutnya event ini menyatukan inovator dan pemimpin bisnis untuk berbagi wawasan dan merefleksikan kemungkinan besar transformasi digital untuk Indonesia.
“Transformasi digital lebih dari sekadar tren sesaat, ini adalah kekuatan ekonomi yang besar, yang mampu mengubah landscape bisnis kita” ujar Arsjad.
Menurutnya, dengan memperkuat kemitraan publik-swasta dan mendorong inisiatif kolaboratif, kita dapat bersama-sama menghadapi
Foto: Dok. Berau Coal
tantangan bersama dengan pelopor industri seperti Sinar Mas, kita memiliki kemampuan untuk membangun infrastruktur digital yang kuat. Pendekatan terpadu ini memungkinkan kita untuk mengatasi kesenjangan keterampilan digital secara efektif dan mendukung kebijakan yang mendorong inovasi digital.
“Mari terus bekerja sama mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan baru dan berinovasi untuk masa depan digital Indonesia yang sejahtera”, tutupnya.
Setelah itu sambutan dilanjutkan oleh Franky Oesman Widjaja selaku Sinar Mas Board Member. Beliau menekankan pentingnya kesehatan dan tubuh kita. Franky menyampaikan tentang pesan yang pernah disampaikan CEO Yayasan Budha Tzu Chi Internasional Steven Huang bahwa jika diibaratkan angka, manusia sekarang hidup untuk mencari nol, terus mau tambah, tanpa menyadari bahwa angka satu yang di depan kalau sudah jatuh, yang tertinggal hanya deretan nol semuanya. Maksudnya, jika angka 1.000.000 tanpa angka satu di depan, maka nilainya akan menjadi nol.
“Nah, angka satu itu adalah kesehatan dan tubuh kita”, jelas Franky.
Franky juga menjelaskan terkait perubahan di dunia yang saat ini begitu cepat karena telah ditemukannya AI (artificial intelligence) dan quantum computing. Menurutnya, analogi adaptasi teknologi tersebut bukan pilihan, jangan dilihat sebagai ancaman, namun kita harus melihat sebagai kesempatan untuk lift rock.
“Negara seperti Jepang, Korea, Tiongkok dan sebagainya sudah mengembangkan dan berhasil memanfaatkan berbagai aplikasi di berbagai sektoral dapat menjadi referensi kita. Kita tidak perlu malu-malu, harus pragmatis. Kalau bisa copy paste dengan menggunakan prototype yang tepat dan aman, why not? Jadi kita harus bisa dengan cepat lift rock,” pesan Franky.
Kita perlu maju dengan dengan memperhitungkan risiko dan kita juga perlu renungkan banyak juga perusahaan yang ingin mengadopsi digitalisasi ternyata gagal. Menurut Franky, ini menjadi PR bersama untuk mencari formulasi yang tepat, sehingga dapat menguasai teknologi secara cepat, tepat, aman dan efisien.
Beliau mencontohkan analogi dalam pembangunan skyscraper (gedung pencakar langit) dan ruko. Kalau membangun ruko, mungkin hampir semua orang bisa. Namun jika membangun skyscraper, kita harus mempunyai perhitungan yang komprehensif terkait kondisi angin, pengaruh gempa bumi, dan pertimbangan rinci lainnya. Intinya, kalau tujuannya skyscraper pondasinya dan persiapannya harus kuat.
“Nah kalau cepat tidak perlu mulai dari awal, gunakan prototype yang sesuai, yang telah berhasil. Itu juga salah satu cara untuk bisa kita lift rock. Tepat, menggunakan teknologi dan software architecture. Nah, software architecture ini sangat penting, yang robust, yang telah memperhitungkan situasi dan tantangan yang ada. Dan jangan lupa aman, ini penting sekali, teknologi yang digunakan telah diperhitungkan semua, resiko, seperti cyber security. Dan yang sangat penting, disiplin mengoperasikannya. Ini sangat penting, kalau protokolnya tidak diikuti mungkin bisa jadi malapetaka. Dan harus efficient, jadi mungkin biaya yang diinvestasikan dan manfaatnya perlu seimbang.” jelas Franky.
Beliau juga mengajak seluruh pesertaSMDD 2023 untuk mengadopsi perbaikan berkelanjutan. Melakukan perubahan yang lebih baik setiap harinya dengan mencontohkan improvement 1% per hari akan berdampak besar secara tahunan.
“Jadi kita harus baby step, harus maju terus dengan perbaikan yang berkelanjutan,” terangnya.
Selain, Franky O. Widjaja, cukup banyak speaker yang memberikan inspirasi dalam Sinar Mas Digital Day 2023 baik secara online maupun offline diantaranya Ketua Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia Pandu Sjahrir, Chairman dan Chief Executive Officer (CEO) dari Ant Group Eric Jing, CEO Alibaba Group Daniel Zhang, Sinar Mas Board Member Jesslyne Widjaja dan Michael Widjaja, serta banyak lagi pembicara inspiratif lainnya.
Dalam agenda ini, Sinar Mas juga mengadakan awarding session yaitu Digital Day Awards untuk tiga kategori, yaitu:
• Efficiency Excellence of The Year, dimenangkan oleh kolaborasi Waresix, Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas dan Sinar Mas Agri.
• Exponential Growth of The Year, dimenangkan oleh kolaborasi Fuse Sinar Mas Insurtech dan Simas Jiwa.
• Disruptive Technology of The Year, dimenangkan oleh kolaborasi PT Berau Coal dan Smartfren Business.
Arief Wiedhartono, selaku Direktur Operasional dan HSE PT Berau Coal, menerima langsung penghargaan yang diserahkan langsung oleh Sinar Mas Board Member.
Salah satu agenda dalam SMDD 2023 yang memberikan peningkatan awareness mengenai inovasi dan digitalisasi adalah agenda sharing session breakout-room yang berisi paparanpaparan inovasi dari masing-masing pilar bisnis
Sinar Mas. Operation HSE & Support Relations
Deputy Director dan Kepala Teknik Tambang
PT Berau Coal Feri Indrayana bersama Chief Information Officer Asia Pulp & Paper Sinar
Mas, Rika Oktavianti dan Head of Automation
Division APP Sinar Mas, Alfian Lim serta
dimoderatori oleh President Director Cachshbac, Felix Aliwarga membahas topik tentang The Digital Transformation Journey: How Intelligent Automation Can Empower Employee to Drive Greater Value.
Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan booth dari masing-masing pilar usaha Sinar Mas, di antaranya ada booth Partnership Showcase dan booth Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Dalam booth Partnership Showcase, PT Berau Coal berkolaborasi bersama Smartfren
Business menampilkan inovasi teknologi dalam
mewujudkan Smart Mining. Sementara, di booth
UMKM, PT Berau Coal berkolaborasi dengan PT Borneo Indobara dalam lingkup Sinar Mas Mining
menampilkan program-program pemberdayaan
UMKM dan produk-produk yang dihasilkan. (HNF)
PT Berau Coal kembali menambah rekam jejaknya dengan raihan penghargaan di bidang Corporate Social Responsibility (CSR) atau dikenal juga dengan nama Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Kali ini, perusahaan yang menjadi bagian dari pilar bisnis Sinar Mas di sektor tambang batubara tersebut meraih penghargaan tertinggi atau Star 5 (bintang lima) dalam TOP CSR Awards 2023, acara tahunan penghargaan CSR terbesar dan bergengsi di Indonesia yang diselenggarakan oleh Majalah Top Business.
Perusahaan-perusahaan yang meraih penghargaan tertinggi atau Star 5 (bintang lima) ini dinilai sangat mendukung strategi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan berhasil menyelaraskan CSR dengan strategi pertumbuhan bisnis perusahaan serta inisiatif CSR juga telah mengadopsi konsep CSV (Creating Shared Value) dan ISO 26000 SR. Inisiatif CSR perusahaan juga layak dijadikan benchmark (contoh) bagi perusahaan lainnya.
Dalam acara puncak penghargaan yang berlangsung di Dian Ballroom, Hotel Raffles Jakarta, Arief Wiedhartono, Direktur Operasional & HSE PT Berau Coal, juga menerima penghargaan TOP Leader on CSR Commitment 2023. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas komitmen Arief dalam mendukung kelengkapan sistem, tata kelola, dan keberhasilan implementasi CSR perusahaan. Acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 600 orang dari berbagai kalangan, termasuk para CEO/ pimpinan perusahaan dari berbagai sektor yang memenangkan penghargaan tersebut.
TOP CSR Awards 2023 mengusung tema “CSR Innovation Programs for Sustainable Business Growth” artinya CSR tidak hanya memberikan manfaat sosial untuk masyarakat dan lingkungan saja, namun CSR harus selaras dengan strategi bisnis. Para pemenang dinilai berdasarkan ketentuan ISO 26000, Good Corporate Governance (GCG), dan strategi bisnis. Ini menunjukkan bahwa PT Berau Coal
telah melampaui harapan dalam menerapkan praktik CSR yang berkelanjutan.
Memberikan sambutan pada acara puncak Top CSR Awads 2023 tersebut, Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial, mengatakan bahwa CSR merupakan pertanggungjawaban yang harus dilakukan melalui berbagai program kemasyarakatan.
“Sehingga, ada dampak ekonomi dan lainlain atau pun mendukung pembangunan berkelanjutan,” kata dia.
Menyusul pernyataan tersebut, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sigit Reliantoro dalam sambutannya, juga menekankan bahwa bisnis memiliki peran penting untuk memberikan manfaat kepada masyarakat dan berkontribusi dalam upaya memperbaiki lingkungan. Sigit menggambarkan CSR sebagai sarana pemberdayaan masyarakat dalam lingkungan tersebut. Selain itu, masyarakat juga perlu diberdayakan melalui pendidikan agar dapat belajar mengatasi masalah-masalah jangka panjang yang dihadapi.
“Proses CSR ini adalah proses belajar. Kami di program PROPER mendorong program pembelajaran tersebut, membuat sistem yang kita belajar membuat orang lain belajar, artinya tidak hanya perusahaan yang belajar, masyarakat yang dibina pun juga belajar.” Jelas Sigit.
Ketua Penyelenggara TOP CSR Awards 2023, M Lutfi Handayani, yang juga Pemimpin Redaksi Majalah Top Business, menjelaskan tujuan dari ajang penghargaan ini. “Kami ingin mendorong
peningkatan efektivitas dan kualitas program CSR perusahaan-perusahaan di Indonesia,” ujar Lutfi.
Ia mengatakan bahwa Top CSR Awards merupakan kegiatan penilaian dan pemberian penghargaan bidang CSR yang tertinggi, dan insya Allah yang terbesar dan paling membanggakan di Indonesia, yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia, yang dinilai berhasil dalam menjalankan program CSR/ TJSL/Community Development, yang efektif dan berkualitas.
Ajang penghargaan tahunan yang sudah diselenggarakan sejak tahun 2017 tersebut, diselenggarakan oleh Majalah Top Business bekerja sama dengan berbagai lembaga terkemuka di Indonesia, antara lain Perkumpulan Profesional Governansi Indonesia (PaGI), Asosiasi CSR Indonesia, Corebest (Lembaga Konsultan & Pelatihan CSR), Interdev (Lembaga Konsultan & Pelatihan CSR), LKN (Lembaga Kajian Nawacita), PAKEM (Yayasan Pengembangan Keuangan Mikro), SDP (PT Sinergi Daya Prima/ Konsultan GCG), SGL Management (Konsultan Manajemen dan Bisnis), Solusi Kinerja Bisnis (SKB), serta asosiasi wartawan CSR Indonesia.
Direktur Operasional dan HSE PT Berau Coal, Arief Wiedhartono bersyukur atas konsistensi raihan penghargaan CSR/PPM yang diterima oleh perusahaan atas implementasi kontribusi positif di lingkungan sekitarnya dan menjalankan prinsipprinsip praktik bisnis yang berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutan.
“Kami secara berkesinambungan mengimplementasikan program-program CSR yang berdampak dan berkelanjutan. Melakukan
inovasi-inovasi agar program yang dijalankan dapat memberikan manfaat yang luas dan mendorong kemandirian masyarakat. Dalam kesempatan ini, kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung perjalanan program-program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sehingga dapat berjalan dengan baik”, ujar Arief.
PT Berau Coal juga merupakan salah satu perusahaan yang pada tahun lalu mendapatkan penghargaan
PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Program-program CSR yang
Arief Wiedhartono
Direktur Operasional
dan HSE PT Berau Coal
dijalankan perusahaan telah mendorong kemajuan dalam aspek-aspek kehidupan masyarakat. Dalam bidang pendidikan, PT Berau Coal membangun satu-satunya Politeknik di Kabupaten Berau dan telah mencetak generasi muda di daerah untuk menggapai mimpinya. Dalam pengembangan ekonomi, mendorong UMKM untuk naik kelas, pendampingan dan pengembangan petani, hingga membantu hilirisasi produk UMKM dan pertanian yang dihasilkan. Di bidang infrastruktur juga perusahaan turut mendukung Pemerintah dalam penyediaan fasilitas dasar dan umum khususnya di desa-desa sekitar daerah operasi agar dapat mendorong kemandirian masyarakat. (IMD)
“Kami secara berkesinambungan mengimplementasikan programprogram CSR yang berdampak dan berkelanjutan. Melakukan inovasiinovasi agar program yang dijalankan dapat memberikan manfaat yang luas dan mendorong kemandirian masyarakat”
◉ Liputan UtamaDalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup se-Dunia, yang jatuh pada tanggal 5 Juni 2023, PT Berau Coal menggelar sejumlah rangkaian kegiatan dan aksi.
Rangkaian agenda itu dibuka melalui Upacara Pembukaan Hari Lingkungan Hidup yang diselenggarakan pada Hari Rabu, 7 Juni 2023 di Halaman Head Office PT Berau Coal. Dalam agenda itu, hadir Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Berau, drh. Mustakim Suharjana, jajaran manajemen dan seluruh karyawan PT Berau Coal, serta Project Manajer dan perwakilan karyawan dari Mitra Kerja PT Berau Coal.
Kepala Teknik Tambang PT Berau Coal, Feri Indrayana, dalam sambutannya menyampaikan, Hari lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh setiap tanggal 5 Juni, merupakan salah satu momen dalam meningkatkan budaya dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup di dalam aktivitas kerja ataupun di luar aktivitas kerja.
“PT Berau Coal berkomitmen untuk memberikan
dapak positif yang optimal terhadap lingkungan dan pemangku kepentingan yang berada di dalam lingkar pengaruh perusahaan dan menekan dampak negatif yang diakibatkan dari kegiatan operasi,” ungkap Feri.
Selain itu, tambahnya, PT Berau Coal juga berupaya untuk memenuhi kewajiban penaatan peraturan perundang-undangan, melakukan identifikasi, pengelolaan hingga pengukuran dampak lingkungan dari berbagai aspek seperti air, udara, energi, LB3, LNB3, keanekaragaman hayati sampai ke peningkatan kemandirian masyarakat.
“Upaya ini sejalan dengan beberapa reward terkait Lingkungan Hidup yang telah kami terima dan kami terus upayakan secara konsisten, seperti penganugrahan PROPER Daerah Provinsi Kalimantan Timur, PROPER Nasional, Penghargaan Good Mining Practice (Penerapan Kaidah Pertambangan yang Baik), dan lain sebagainya,”paparnya.
Program Lingkungan Persatuan Bangsa-
Bangsa (UNEP) telah mengumumkan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 ini adalah “Solusi untuk Polusi Plastik ( Solutions to Plastic Pollution ) dengan mengusung kampanye #beatplasticpollution.
Polusi plastik adalan ancaman nyata yang berdampak pada setiap komunitas di seluruh dunia. Diproyeksikan oleh UNEP bahwa pada Tahun 2040 akan terdapat 29 juta ton plastic masuk ke ekosistem perairan.
“Melalui peringatan Hari lingkungan Hidup Sedunia 2023, mari bersama-sama menemukan dan memperjuangkan solusi untuk polusi plastik ini. Kami mengajak dan menghimbau Bapak Ibu sekalian untuk berpartisipasi dan ikut memeriahkan rangkaian kegiatan peringatan Hari lingkungan Hidup Sedunia tahun 2023. Mari kita jadikan momentum ini untuk berkontribusi nyata bagi upaya pelestarian lingkungan, mulai dari diri sendiri dan mulai dari sekarang, untuk kesejahteraan generasi mendatang,” tutupnya.
Sementara itu, ditemui secara terpisah, Aldi Agus Setiawan, Ketua Pelaksana Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2023 PT Berau Coal, menyampaikan kegiatan peringatan hari lingkungan hidup dilaksanakan untuk meningkatkan budaya pelestarian lingkungan dengan berbagai cara seperti promosi, kampanye, komunikasi publik, kegiatan pembersihan lingkungan yang melibatkan masyarakat, internalisasi budaya pengurangan penggunaan material plastik di lingkungan perusahaan, penanaman pohon hingga seminar lingkungan.
“Setiap tahun, hari lingkungan hidup memiliki tema yang berbeda dan dirancang untuk meningkatkan kesadaran tentang isu lingkungan tertentu, seperti pengurangan emisi karbon, pengendalian polusi, konservasi air dan tahun ini kita melaksanakan dengan tema Kendalikan Sampah Plastik atau Beat Plastic Pollution,” tutur Aldi.
Besar harapan baginya seluruh karyawan dapat terlibat aktif dalam kegiatan ini yang dilaksanakan bukan hanya momentum saja, namun juga menjadi kontribusi bagi lingkungan yang dimulai dari diri sendiri.
“Kami berharap, melalui pelaksanaan kegiatan
hari lingkungan hidup tahun 2023, seluruh karyawan PT Berau Coal dan mitra kerja, dan setiap individu dapat menerapkan praktik penyelamatan lingkungan di lingkungan pekerjaan dan kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Beberapa agenda yang diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2023 PT Berau Coal di antaranya yakni:
• Upacara Pembukaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (7 Juni 2023)
• Coastal Clean Up Coastal Clean Up atau bersih-bersih pantai dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2023. Kegiatan ini diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan dilaksanakan serentak di seluruh wilayah Indonesia. Aksi Coastal Clean Up dilaksanakan oleh karyawan PT Berau Coal di Pulau Derawan.
• Enviro Goes to School
Pemberian edukasi pengelolaan lingkungan kepada civitas akademik kali ini dilakukan dengan menyasar beberapa sekolah di Kabupaten Berau, di antaranya SMAN 2 Berau, SMAN 7 Berau, dan SMA IT Ash Shohwah. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 13-14 Juni 2023.
• Lomba Cerdas Cermat Lingkungan Lomba ini ditujukan untuk membangkitkan kepedulian karyawan terhadap pentingnya menjaga kualitas lingkungan dan menyegarkan kembali pengetahuan tentang pengelolaan lingkungan di area PT Berau Coal. Kegiatan diselenggarakan di Head Office PT Berau Coal pada tanggal 14 Juni 2023 dan diikuti oleh 13 tim yang terdiri dari karyawan PT Berau Coal dan Mitra Kerja.
• Penanaman Pohon Serentak Seluruh Site
Dalam rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PT Berau Coal melakukan penanaman serentak di seluruh site operasional bersama dengan
mitra kerja pada Jumat, 16 Juni 2023. Agenda ini berpusat di site Lati Mine Operation yang dihadiri oleh Direktur Operasional dan HSE PT Berau Coal, Arief Wiedhartono dan Kepala Teknik Tambang PT Berau Coal, Feri Indrayana mengajak semua karyawan untuk bersamasama untuk mempertahankan budaya pengelolaan lingkungan yang baik dan melakukan aksi-aksi penanaman pohon tidak hanya di lingkup pekerjaan tapi juga mulai di lingkungan sekitar tempat tinggal.
• Open Golf Tournament
Gelaran turnamen golf diselenggaraka di Lapangan Golf Binungan pada tanggal 17 Juni 2023.
• Lomba Housekeeping Workshop
Pengelolaan Keselamatan, Kesehatan
Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH) yang baik pada Workshop dapat mendukung kegiatan produksi. Salah satu bentuk pengelolaan K3LH yang dilakukan yakni manajemen housekeeping . Lomba ini ditujukan untuk memacu semangat dan konsistensi Mitra Kerja PT Berau Coal dalam pengelolaan K3LH Workshop.
Kegiatan penilaian dilaksanakan pada tanggal 13-20 Juni 2023 dengan 2 kategori. Yakni kategori workshop mitra kerja mining yang diikuti oleh PT MTL Site BMO, PT FAD Site BMO, PT BUMA Suaran, Blok 7 dan Site LMO, PT PAMA Blok 8 BMO dan Site GMO, PT MTN 056C & MTN 059C, serta PT RBA Site SMO.
Sementara itu, kategori lainnya diikuti oleh mitra kerja transportasi yang workshopnya berada di luar area operasional tambang, di antaranya PT
Transkon, PT Puncak Makmur Jaya, dan PT Bagong Tanjung Redeb dan Labanan.
• Lomba Materi Enviro Talk
Diselenggarakan pada tanggal 9-22 Juni dengan menyasar seluruh karyawan dan mitra kerja PT Berau Coal. Dalam lomba ini peserta diminta membuat dan merancang artikel terkait lingkungan. Peserta dapat menuangkan gagasan, ide, opini, fakta (current issue) maupun konsep pengelolaan lingkungan hidup yang baik untuk peringatan Hari
Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2023.
• Lomba Inovasi Lingkungan
Lingkup lomba ini adalah kegiatan Inovasi
Lingkungan Pertambangan yang sudah
dilakukan seperti, Pemanfaataan Limbah
B3, Efisiensi Energi, Keanekaragaman
Hayati, Pengendalian Pencemaran
Air, Pengendalian Pencemaran Udara, Percepatan Reklamasi/Revegetasi, Reklamasi bentuk lain di area
Penambangan hingga Pemanfaatan (3R)
Limbah Non B3. Lomba ini melibatkan seluruh karyawan PT Berau Coal dan Mitra Kerja yang dilaksanakan pada tanggal 9-22 Juni 2023.
• Kompetisi Digital Hari Lingkungan
Hidup
Kompetisi digital dalam rangka Hari
Lingkungan Hidup terdiri dari 3 kategori yakni, Lomba Poster, Lomba Foto, dan Video, yang mengangkat tema utama
“ Solution for Plastic Pollution ” dengan
beberapa sub tema seperti Perubahan
Iklim, Program 3R, dan Keanekaragaman Hayati. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 9-22 Juni 2023 melibatkan
seluruh karyawan dan mitra kerja PT Berau Coal.
• Seminar & Penutupan Peringatan Hari
Lingkungan Hidup 2023
Penutupan Hari Lingkungan Hidup
PT Berau Coal Tahun 2023 dengan
Tema “Beat Plastic Pollutions”
dilaksanakan secara bersamaan
dengan Seminar Hari Lingkungan
Hidup pada Hari Senin, 3 Juli 2023. Rangkaian Peringatan Hari
Lingkungan Hidup akan ditutup
secara resmi oleh Kepala Teknik
Tambang PT Berau Coal. (HNF)
Lebih dari 100 golfer memeriahkan Open Golf Tournament yang digelar oleh PT Berau Coal di Lapangan Golf Binungan, Sabtu (17/6) pagi. Acara ini merupakan bagian dari Peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia Tahun 2023.
Pagi itu, turnamen diawali dengan pemukulan bola asap oleh Direktur Operasional & HSE PT Berau Coal Arief Wiedhartono dan Pj Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Berau Agus Wahyudi.
Di bawah cuaca cukup berawan, para golfer tampak semangat menghadapi rintanganrintangan tiap hole di Lapangan Golf Binungan.
Kepala Teknik Tambang, PT Berau Coal, Feri Indrayana dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada para peserta yang turut meramaikan Open Golf Tournament PT Berau Coal ini. Tak hanya dihadiri peserta dari Berau. Juga ada dari Kalimantan Utara, Balikpapan, hingga Jakarta.
“Kami juga ucapkan terima kasih untuk seluruh
mitra kerja yang telah mendukung suksesnya kegiatan ini,” paparnya.
Dengan adanya turnamen golf tersebut, menurutnya dapat mempererat tali silaturahmi, baik antara manajemen PT Berau Coal dan mitra kerjanya, maupun dengan seluruh peserta golfer.
“Sehatnya dapat, ceria juga dapat, tali silaturahmi makin erat,” kata Feri.
Sementara itu, Direktur Operasional & HSE PT Berau Coal, Arief Wiedhartono menuturkan, perusahaan pertambangan terbesar di Kabupaten Berau itu serius dalam menjalankan program pascatambang terintegrasi.
“Lapangan Golf ini merupakan bagian dari Kawasan Pengembangan Masa Depan (Kembang Mapan) yang terintegrasi dengan program pascatambang lainnya seperti peternakan, perikanan, perkebunan, outbond, dan lainnya. Sehingga selanjutnya dapat menjadi sarana olahraga, rekreasi dan sumber ekonomi baru di
Kabupaten Berau” jelas Arief.
Pj Sekkab Berau, Agus Wahyudi yang turut hadir dalam agenda itu, mengaku bangga dengan lapangan golf yang dibangun PT Berau Coal. Apalagi kini sudah memiliki 18 hole. Beliau juga mengapresiasi atas program pascatambang yang telah dilakukan oleh PT Berau Coal.
“Pascatambang itu dapat kita lihat ternyata memberikan manfaat kepada lingkungan. Golf ini juga merupakan sport tourism, sesuai dengan cita-cita Kabupaten Berau untuk menjadikan pariwisata sebagai icon baru ekonomi Berau. Kita bisa pamer ke orang di luar daerah. Lapangan golf di Berau 18 hole,” kata Agus.
Agus pun terkejut kini jumlah golfer di Berau semakin banyak. “Dulu kami (senior) ini pemainnya bisa dihitung jari,” kata mantan Asisten II Setkab Berau itu.
Sebagai kilas balik, Lapangan Golf Binungan merupakan lapangan golf pertama yang dibangun di area bekas lahan tambang ketika telah selesai dilakukan reklamasi. Lapangan ini juga menjadi salah satu bagian dari Kawasan Pengembangan Masa Depan (Kembang Mapan) Blok 5-6 Binungan setelah selesai ditambang pada tahun 2005. Hal itu merupakan salah satu model pemanfaatan reklamasi dalam bentuk lain, di mana lahan reklamasi diubah menjadi sarana olahraga untuk golf.
Kini luasan areanya mencapai 55,38 Ha dan sudah memiliki 18 Hole dengan fasilitas yang tersedia seperti Green Rough, Fairway, Bunker, dan area istirahat. Keberadaan lapangan ini juga untuk mendukung pola hidup sehat. Sekaligus menjadi tempat silaturahmi antar karyawan dan masyarakat pecinta golf.
Suparli, selaku Ketua Penyelenggara kegiatan menyampaikan, turnamen ini menjadi agenda rutin perusahaan. Dari tahun ke tahun, antusias golfer pada turnamen ini sangat luar biasa.
Pada turnamen ini PT Berau Coal menyiapkan Grand Prize 1 Unit Motor, juga dua ekor sapi, satu unit mobil, dan satu unit motor sebagai hadiah hole in one. Sayang, tak ada satu pun peserta yang mendapat hole in one
“Meski begitu, golf yang terpenting adalah prosesnya. Bukan hadiah yang diperebutkan. Namun keseruannya, rasa kerja samanya
dan juga persaudaraan yang terjalin selama turnamen ini,” paparnya.
Bagi Suparli, menikmati proses menjadi seorang golfer dan meraih beberapa kejuaraan, harus dillakukan dengan rutin dan disiplin latihan. (HNF)
Best Gross Overall: Sainuddin Bob
Best Net Overall: Nehemia Simanullang
Masih dalam rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PT Berau Coal gelar Enviro Goes To School di beberapa sekolah di area lingkar operasional, yakni SMAN 2 Berau, SMAN 7 Berau, dan SMA IT Ash Shohwah pada tanggal 13-14 Juni lalu.
Alifya Salsabila, Environment Supervisor PT Berau Coal yang juga menjadi ketua pelaksana kegiatan ini menuturkan pada Kilas Berau, kegiatan Enviro Goes to School memiliki tujuan meningkatkan kesadaran dan kepedulian siswa terhadap budaya melestarikan lingkungan di sekitar dan memberikan edukasi terkait pengelolalan lingkungan yang baik dan benar di area pertambangan.
“Melalui momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia, kita ingin mengajak adik-adik di sekolah-sekolah tersebut untuk cinta lingkungan dengan cara yang asik,” ungkapnya.
Ia menambahkan, tema kegiatan ini merujuk dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yakni Beat Plastic Pollution atau Kendalikan
Sampah Plastik.
“Oleh karenanya, di agenda ini kita juga tambahkan kegiatan interaktif pembuatan kerajinan bersama siswa untuk memanfaatkan sampah bekas. Kami berharap, melalui kegiatan ini bisa meningkatkan kepedulian siswa-siswi untuk menjaga kelestarian lingkungan dan dimulai dari hal kecil terlebih dahulu. Seperti memilah sampah kemudian memanfaatkan sampah, membuat kompos, melakukan pengelolaan sampah plastik untuk kerajinan yang bermanfaat, dan konsisten menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse, dan recycle),” jelasnya.
Dalam agenda ini PT Berau Coal juga bersinergi dan bekerja sama dengan beberapa mitra kerja untuk memberikan edukasi pengelolaan lingkungan bagi siswa-siswi SMA, yakni PT Bukit Makmur Mandiri Utama, PT Pamapersada Nusantara, PT Fajar Anugerah Dinamika, PT Ricobana Abadi, dan PT Madani Talatah Nusantara.
“Kami ucapkan terima kasih untuk seluruh mitra
kerja yang telah mendukung dan bersinegi dalam agenda ini. Selain itu juga kepada seluruh civitas akademika tiga sekolah yang telah menerima kami dan mempersiapkan waktu, tenaga dan sebagainya demi acara ini sehingga dapat berjalan dengan lancar,” tutupnya.
Sementara itu, Leader SHE System and Training
PT Ricobana Abadi, Priscila Yudhis A mengatakan, dalam agenda ini dirinya berkesempatan memberikan informasi tentang bisnis proses pertambangan, mulai dari awal pengupasan sampai dengan pengambilan batubara dan cara reklamasinya.
“Jadi yang perlu diketahui oleh adik-adik di sekolah, bahwa yang dilakukan oleh perusahaan tidak hanya menambang, namun kami memiliki kewajiban melakukan proses reklamasi dan program pasca tambang. Sehingga pengelolaan lingkungan di pertambangan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik dan benar,” paparnya.
Selain itu, dirinya juga memberikan pelajaran penting kepada siswa-siswi untuk bisa memanfaatkan sampah di sekitar karena sampah atau limbah tidak semua hanya untuk dibuang tetapi ada juga yang bisa digunakan untuk dijadikan barang yang berguna.
“Contohnya, penggunaan dengan limbah tutup botol plastik bisa dibuat menjadi kalender. Ini bisa menjadi inspirasi dan mengembangkan kreativitas siswa-siswi di setiap sekolah,” katanya.
Di lain kesempatan, Kepala SMA IT AshShohwah, Ririn Astriani mengatakan sangat menyambut baik kegiatan Enviro Goes to School yang diselenggarakan oleh pihak PT Berau Coal. Dirinya pun mengapresiasi PT Berau Coal untuk mengedukasi siswa-siswi SMA IT Ash-Shohwah tentang bagaimana cara menjaga dan merawat lingkungan.
“PT Berau Coal memberikan pemahaman bagaimana mengupayakan untuk memilah mana yang sampah organik maupun non-organik. Kemudian menggunakan kembali apa yang bisa digunakan. Mereka juga jadi mengetahui apa yang dilakukan oleh pekerja tambang sesuai kaidah yang berlaku dalam pengelolaan lingkungannya. Kemudian menambah wawasan mereka tentang begitu pentingnya untuk mencintai dan peduli terhadap lingkungan,” ucapnya.
Ririn berharap pihak PT Berau Coal tidak hanya sampai disini untuk memberikan edukasi kepada siswa-siswinya. Akan tetapi ke depannya ada program lanjutan lain yang bisa diberikan.
“Saya lihat dengan adanya kegiatan ini para siswa-siswi kami cukup antusias dengan kehadiran dari PT Berau Coal. Mereka pun sangat menerima kehadiran PT Berau Coal untuk memberikan pelajaran dan pengalaman tentang menjaga dan melestarikan lingkungan,”
Selain itu, Ririn mengucapkan terima kasih kepada PT Berau Coal yang telah memberikan kesempatan kepada SMA IT Ash-Shohwah sebagai tujuan dari Enviro Goes to School 2023.
“Mudah-mudahan ini memberikan manfaat kepada kedua belah pihak, semoga diajak untuk untuk terjun langsung agar siswa-siswi bisa belajar dan melihat langsung tentang pengolahan kompos, penggunaan lalat dan cacing untuk media pembusukan sehingga belajar dengan pengalaman,” harapnya.
Selain itu, perwakilan siswa SMAN 2 Berau, Dannu Maulana berterima kasih kepada PT Berau Coal yang telah memberikan ilmu dan pengalaman baru seputar dunia pertambangan.
“Saya sangat senang dengan hadirnya PT Berau Coal, karena banyak kegiatan yang kami lakukan dan mendapatkan hal-hal baru. Seperti membuat kerajinan dari limbah sampah menjadi barang yang berguna,” harapnya.
Sementara itu, perwakilan siswi SMAN 7 Berau, Cantika Nur Windri mengucapkan terima kasih kepada PT Berau Coal karena telah mengedukasi tentang hal-hal baru didunia pertambangan.
“Semoga ini tidak untuk yang terakhir kalinya ya, semoga PT Berau Coal terus memberikan edukasi kepada semua pihak. Saya berharap PT Berau Coal bisa lebih maju dan berkembang ke depannya,” tandasnya. (*/HNF)
Sejak 2018 lalu, melalui Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), PT Berau Coal secara berkelanjutan telah menjalankan program pembangunan rumah layak huni bagi warga Komunitas Adat Terpencil (KAT) Pettung Kampung Merancang Ulu, Kecamatan Gunung Tabur.
Tahun ini, sebanyak 3 unit bangunan rumah layak huni kembali didirikan. Hingga kini total rumah yang telah dibangun berjumlah 11 unit.
Penyerahan dan Peresmian unit rumah kepada warga KAT Pettung dilakukan oleh Bupati Berau Sri Juniarsih ditandai dengan gunting pita dan potong tumpeng. Didampingi Camat Gunung
Tabur, Kepala Kapung Merancang Ulu, Ketua
Adat Dayak KAT Pettung, serta manajemen PT Berau Coal, pada Kamis (15/6).
Bupati Sri Juniarsih berharap, pembangunan tersebut dapat memberikan manfaat dalam rangka percepatan kesejahteraan masyarakat.
Program pembangunan rumah layak huni tersebut selaras dengan salah satu program prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Berau dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yakni pemenuhan bangunan layak huni bagi masyarakat.
Diakuinya, hunian atau kebutuhan akan papan merupakan salah satu kebutuhan primer yang tidak dapat diabaikan pemenuhannya. Seiring dengan meningkatnya populasi penduduk, kebutuhan akan rumah tempat tinggal tentunya juga semakin meningkat.
“Saya menyambut baik langkah yang dilakukan oleh PT Berau Coal. Saya berharap, program ini dapat menginspirasi perusahaan lainnya untuk dapat melakukan hal serupa, baik yang beroperasi di lingkar tambang dan sektor-sektor lainnya, agar masyarakat kita lebih sejahtera,” ujar Bupati Sri Juniarsih.
Di samping itu, Ia juga berharap, PT Berau Coal terus mendukung pemenuhan akses sarana pendidikan dan kesehatan. Pembangunan dan peningkatan dari sisi kualitas SDM juga perlu dilaksanakan, di samping melaksanakan pembangunan secara fisik dan infrastruktur.
Ia berpesan, kepada penerima rumah layak huni untuk menjaga dan merawat rumah tersebut dengan sebaik-baiknya. Menjaga kebersihan dan kerapiannya, termasuk unsur bangunan rumah beserta lingkungannya.
“Ciptakanlah suasana tenang dan damai di dalam rumah saudara nanti. Kami semua mendoakan, semoga rumah-rumah ini akan menjadi berkah dan mendatangkan rezeki kepada para penerima,” harapnya.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Manajemen PT Berau Coal atas berdirinya rumah layak huni ini. Insya Allah, akan bermanfaat bagi keberlangsungan hidup warga KAT Pettung dan bernilai kebaikan,” ucapnya.
Tentu hal itu juga disambut baik oleh Ketua RT 05 KAT Pettung Kampung Merancang Ulu, Arbain. Ia mengaku, sangat senang karena PT Berau Coal telah peduli dan melirik KAT Pettung yang mayoritas Suku Dayak Punan Basap dan sebelumnya tinggal nomaden di hutan.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan rumah untuk warga kami yang tidak mampu. Pastinya sangat bermanfaat bagi kami dan harapannya kerja sama yang baik dengan Berau Coal ini terus dapat berlanjut” ungkapnya.
Mereka yang dulunya hidup nomaden di dalam hutan, kini sudah memiliki pemukiman di wilayah Pettung Kampung Merancang Ulu. Arbain selaku Ketua Adat Dayak Punan Basap KAT Pettung juga memikirkan bagaimana nasib generasi penerusnya jika tetap tinggal di hutan. Maka, pihaknya sangat menyambut baik uluran tangan dari PT Berau Coal yang ingin membangunkan rumah untuk mereka, meski dilakukan secara bertahap.
“Selain rumah, anak-anak kami juga telah dibantu didaftarkan sekolah. Ada sekitar 40 anak dan mereka sudah sekolah semua. Semoga bisa terus membawa perubahan dan meningkatkan kesejahteraan KAT Pettung,” harapnya.
Operation Support & Relations General Manager
PT Berau Coal, Cahyo Andrianto menuturkan, PT Berau Coal sebagai mitra pemerintah, terus mendukung program-program prioritas dalam
pembangunan nasional. Melalui program PPM, sejak awal PT Berau Coal telah membersamai beberapa masyarakat KAT yang berada di sekitar operasional perusahaan. Salah satunya KAT Pettung merupakan bagian dari sejarah panjang dari kearifan lokal Kabupaten Berau, khususnya suku Dayak Punan Basap.
“Program-program PPM yang dijalankan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, aksesibilitas dan pelayanan sosial dasar bagi warga KAT,” jelasnya.
Adapun program pemberdayaan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu pembangunan rumah layak huni untuk warga KAT Pettung. Sehingga, kebutuhan dasar berupa tempat tinggal yang layak dapat dirasakan oleh warga dan mendapatkan akses yang lebih dekat dengan fasilitas-fasilitas umum seperti pendidikan dan kesehatan. Tentunya program ini merupakan upaya untuk meningkatkan taraf hidup warga KAT, agar pembinaan yang dilakukan dapat lebih efektif, terarah dan berkesinambungan.
“Pembangunan rumah layak huni ini telah berjalan sejak tahun 2018. Hingga saat ini telah
terbangun sebanyak 11 unit rumah dengan spesifikasi rumah kayu tipe ukuran 50 dan nilai per unitnya kurang lebih Rp 180 juta, atau total keseluruhan Rp 1,9 miliar,” jelasnya.
“Program pembangunan rumah bagi KAT yang kami jalankan ini selaras dengan Program Pemprov Kaltum dalam penyediaan Rumah Layak Huni (RLH) yang dicanangkan oleh Gubernur Kaltim dan tentu mendukung kesejahteraan masyarakat Kabupaten Berau” imbuhnya.
Selain itu, PT Berau Coal juga mendukung warga KAT Pettung dalam penyediaan akses pelayanan sosial dasar masyarakat seperti sarana pendidikan dan kesehatan. Anakanak yang berada di KAT Pettung juga dibantu agar bisa sekolah dengan membantu proses pendaftarannya, biaya sekolah, dan kelengkapan sekolah lainnya. Sehingga, anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi masa depan penerus bangsa.
“Di bidang kesehatan juga tidak ketinggalan, kami membantu akses masyarakat ke fasilitas kesehatan yang ada,” katanya.
Lanjutnya, untuk menunjang pangan warga KAT, hingga saat ini PT Berau Coal rutin mendukung penyediaan sembako sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat. Upaya-upaya ini tentu akan terus dikembangkan agar masyarakat pada akhirnya dapat menuju kemandirian secara bertahap.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Berau dan seluruh pihak terkait atas dukungan dan sinergi yang terjalin baik selama ini dengan PT Berau Coal dan seluruh mitra kerja. Sehingga, kami secara berkelanjutan dapat menjalankan program-program PPM dengan baik. Semoga sinergi baik ini dapat terus memberikan manfaat positif bagi seluruh masyarakat. Khususnya untuk meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan daerah,” tutupnya. (IMD)
Health, Safety, and Environment Certification & Training (HSECT) merupakan departemen yang memiliki 3 tugas utama, yaitu (1) mengelola izin bekerja pekerja, mencakup izin masuk area operasi, izin pengoperasian unit, peralatan dan sarana, serta izin-izin lain terkait jabatan fungsional pekerja di area operasional perusahaan, (2) bertanggung jawab atas pengelolaan kompetensi & sertifikasi
Keselamatan, Kesehatan Kerja & Lingkungan (K3L) seluruh pekerja, serta (3) melakukan pengelolaan kampanye Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L).
Dalam memenuhi tugas & tanggung jawab tersebut, Ongky Elisman, HSECT Manager menuturkan bahwa HSECT memiliki sistem dan beberapa tools, yaitu Sistem Manajemen
Kursus (SIMAK) K3L yang mengelola & mengatur standarisasi kompetensi & sertifikasi K3L, platform SINTESIS yang merupakan sistem digital pengelolaan pembelajaran & edukasi
K3L yang teringtegrasi dengan BeLearning pada BeGeMS Auto Tracking System (BEATS), serta beberapa modul lain pada BEATS seperti BeID untuk pengelolaan izin kerja karyawan, BeCampaign untuk pengelolaan kampanye, dan BeSurvey untuk pengelolaan survey terpadu, bagian dari usaha pengelolaan dan standarisasi proses untuk 24.000 lebih karyawan saat ini pada hampir 200 mitra kerja
Pria lulusan Sarjana Teknik Pertambangan dan MBA Institut Teknologi Bandung ini menjelaskan, fungsi HSECT berkaitan memastikan bahwa seluruh tenaga kerja yang bekerja memiliki kompetensi & kesadaran keselamatan yang cukup sesuai fungsi pekerjaannya,
“Terdapat karyawan yang bekerja tanpa terpenuhinya kompetensi (pengetahuan, skill, & perilaku) yang sesuai, menjadi bahaya di operasional” ungkapnya.
Sebagai pengendaliannya, pria kelahiran 1990
ini sudah menyiapkan strategi sebagai upaya mengendalikan potensi bahaya ini yaitu dengan sistemasisasi proses dan kolaborasi. Apa sih maksudnya? Sistemasisasi proses maksudnya adalah mengintegrasikan secara sistem seluruh jabatan fungsional setiap pekerja dengan kewajiban kompetensi yang sudah terstandarisasi dan awareness yang harus dimiliki yang berkorelasi pada izin masuk area operasional.
“Selain itu, pada proses perencanaan dan implementasi, kami juga berkolaborasi dan dibantu oleh 9 kelas pelatihan ‘paralel’ mitra kerja di seluruh site, PT BUMA Site LMO dan BMO, PT FAD, PT KDC, PT MTL, PT MTN, PT PAMA site BMO dan GMO, dan PT RBA, serta mitra kerja non-kelas paralel, bersama-sama mensukseskan program dengan melakukan pemetaan fungsi pekerjaan tenaga kerja secara cermat dan berkelanjutan pada setiap perusahaan dan sub-mitra di masing-masing perusahaan. Untuk proses pemeriksaan, keterlibatan tim mining operation, safety operation, security, dan tim teknis lain menjadi inputan dalam perbaikan program secara berkelanjutan untuk seluruh pihak terlibat” ujar pria yang menggemari olahraga Volly ini.
Berbicara mengenai timeline, transisi pengelolaan pelatihan pada masa pandemi dan pasca pandemi Covid-19 masih memiliki catatan bagi pria kelahiran Sumatera Barat ini. Dengan konsep mayoritas digital saat
ini, memastikan bahwa kualitas delivery dan penerimaaan pelatihan di setiap lini pekerja, kontrol kualitas pasca pelatihan, dan aspek perilaku menjadi fokus perhatian dan terus ditingkatkan dalam pelaksanaan tugas Departemen HSECT. Meningkatkan keterpenuhan sertifikasi eksternal untuk seluruh pengawas operasional, pengawas teknis, dan tenaga teknis juga menjadi concern di HSECT untuk memastikan pekerja layak untuk bekerja, di samping secara berkelanjutan memberikan safety awareness untuk seluruh lini pekerja melalui berbagai program HSE Campaign yang spesifik dan berkolaborasi bersama mitra kerja.
Untuk itu, dalam memimpin departemen HSECT yang memiliki jumlah tim 32 orang, Ongky menekankan bagaimana komitmen, semangat perbaikan berkelanjutan, dan inovatif perlu dimiliki oleh setiap personil dan menjadi value secara tim guna memastikan fungsi support operasional yang dijalankan dapat berjalan optimal beriringan dengan dinamika dan tantangan operasi, dengan menanamkan motto continuous improvement is better than delayed perfection atu perbaikan berkelanjutan lebih baik daripada kesempurnaan yang tertunda. (LFF)
Dalam operasional pertambangan, jumlah pekerja dan unit alat berat maupun sarana transportasi jumlahnya sangat banyak hingga ribuan. Dalam mobilitasnya, tentu memiliki potensi bahaya yang dapat mengakibatkan terjadinya insiden, sehingga perlu sistem pengawasan yang ketat dan terpadu agar potensi bahaya ini dapat dikelola dan dikontrol.
Implementasi pengawasan di lapangan dilakukan oleh pengawas-pengawas operasional yang tugasnya memastikan operasional produksi dapat berjalan dengan lancar dan aman. Tingkat fokus dan stamina yang baik dibutuhkan oleh seluruh pekerja agar dapat menjalankan pekerjaannya untuk mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan. Untuk itu, pengelolaan kelelahan (fatigue management) dan perilaku (behavior) harus dilakukan untuk mendukung seluruh pekerja agar dapat bekerja dengan aman, khususnya para pekerja yang bekerja dengan potensi bahaya tinggi seperti operator alat berat. Selain itu, perilaku berkendara (driving behavior) juga menjadi perhatian, sehingga bagi pekerja yang berkendara dilarang menggunakan telepon seluler dan melakukan aktivitas lain yang dapat menganggu konsentrasinya.
Pengawas operasional memiliki tugas untuk memastikan keselamatan pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya sehingga perlu memeriksa kesiapan kebugaran (Fit to Work) timnya dalam bekerja agar tidak ada yang fatigue saat bekerja. Perusahaan juga telah menjalankan beberapa program keselamatan untuk mendukung implementasi fatigue management dan driving behavior seperti mendorong pelaksanaan speak up fatigue, pengukuran kecepatan (speed gun) dan fatigue test untuk mencegah terjadinya insiden akibat kelelahan. Namun, program-program yang telah dijalankan tersebut ternyata masih memiliki celah, beberapa insiden akibat kelelahan masih kerap
terjadi di sepanjang tahun 2019, di mana tercatat ada total 12 kasus kecelakaan.
Dengan semangat perbaikan berkelanjutan dan upaya untuk memastikan seluruh pekerja dapat bekerja dengan aman, PT Berau Coal terus melakukan upayaupaya evaluasi terhadap proses pengawasan yang telah dijalankan. Penggunaan teknologi menjadi bagian dari solusi untuk dapat melakukan pengawasan
secara langsung dan real time terhadap operator. Proyek inovasi ini dinamakan Driving Monitoring System (DMS), program inovasi teknologi untuk menyediakan pengawasan kepada para pengendara mulai dari pelacakan lokasi unit, identifikasi gejala-gejala kelelahan, alat Peringatan pelanggaran perilaku berkendara (pengingat jarak antar kendaraan, pengingat batas kecepatan, dan pengingat kelelahan), sistem komunikasi langsung dari pengawas dan kamera perekam perilaku pengendara.
Dengan kamera yang terdapat di dalam kabin operator, pengawas dapat melakukan pengawasan langsung terhadap kondisi pekerja khususnya jika terdapat gejala-gejala kelelahan seperti mata tertutup dan mengantuk. Kondisi-kondisi distraksi lainnya juga dapat termonitor saat ini seperti penggunaan telepon seluler saat berkendara, merokok ataupun aktivitas lainnya yang dilarang dilakukan saat operator mengoperasikan unit dan hal ini terekam oleh kamera yang kemudian memberikan alert terhadap pengawas maupun operator. Di sisi lain, rekaman ini akan tersimpan dan dapat menjadi evaluasi lanjutan pasca kegiatan (post-event evaluation).
Sistem pengawasan dengan DMS ini telah dimulai sejak Agustus 2020 dan saat ini telah diimplementasikan di seluruh site PT Berau Coal. Inovasi ini melakukan transformasi terhadap proses identifikasi fatigue yang berjalan. Sebelumnya proses identifikasi kelelahan dilakukan secara manual melalui cek kondisi pekerja di awal shift, fatigue test, bahkan beberapa diantaranya baru diketahui setelah terjadinya insiden. Kini, dengan penggunaan teknologi, kasus fatigue dapat termonitor secara real-time dan dapat ditindaklanjuti (intervensi) secara langsung oleh pengawas sehingga dapat mencegah terjadinya insiden dan mengurangi potensi bahaya terhadap pekerja.
Selain itu, inovasi DMS juga menghasilkan data-data secara real-time yang menjadi dashboard (visual data) untuk analisis lebih lanjut, seperti lokasi rawan yang sering terjadi peringatan (warning), jam rawan fatigue, hari kritis terjadi fatigue, kesesuaian intervensi yang dilakukan dengan total jumlah pelanggaran yang masuk dalam data, dan tren peningkatan/penurunan kasus secara mingguan. Data-data yang terekam pada sistem DMS juga dapat menjadi evaluasi pasca kegiatan (post-event) terhadap intervensi-intervensi yang telah dilakukan oleh pengawas control room dalam operasional.
Implementasi DMS pada tahun 2021 dapat mengurangi angka insiden di jalan pengangkutan batubara (hauling) dari yang sebelum penerapan DMS terjadi 10 insiden dan setelah penerapan DMS berkurang menjadi 3 insiden. Pengembangan teknologi DMS ini akan terus dilakukan, namun fokus terhadap perbaikan berkelanjutan pada proses pengelolaan kelelahan harus didukung seluruh pekerja agar penggunaan teknologi ini semakin optimal.
Jimmi Idris, selaku Occupational Health and Safety (OHS) General Manager menekankan agar seluruh pekerja PT Berau Coal dan mitra kerja secara bersama-sama mengembangkan dan berkolaborasi untuk kemajuan inovasi DMS ini.
“Inovasi DMS merupakan salah satu dari program transformasi perubahan metode pengawasan operasional yang bertujuan untuk dapat melakukan pengawasan secara real-time kepada pekerja. Selain itu, pengawas dapat melakukan interaksi langsung kepada operator unit sehingga dapat memitigasi risiko-risiko yang ada. Inovasi ini merupakan upaya perbaikan berkelanjutan yang terus kita lakukan untuk memastikan seluruh pekerja kita aman dan selamat. Untuk itu, mari secara bersama-sama, kita terus kembangkan dan kolaborasi dalam inovasi ini agar menjadi manfaat bersama” jelas Jimmi.
Sementara itu, Bayu Luh Triono, Safety, Health and Environment (SHE) Manager PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) area Berau pun mengakui bahwa selama dua tahun perjalanan implementasi inovasi DMS ini di BUMA, sangat menunjang keselamatan operasional, peningkatan safety awareness dan peningkatan produktivitas.
Ia bercerita dengan tim Kilas Berau, bahwa fitur-fitur deteksi DMS yang telah digunakan oleh BUMA dan telah dilakukan intervensi yaitu sebagai berikut:
1. Kelelahan Pengendara (Driver Fatigue)
2. Deteksi Menguap (Yawning Detection)
3. Gangguan Pengendara (Driver Distraction)
4. Tidak ada Pengendara (No Driver)
5. Peringatan Tabrakan di Depan (Forward Collision Warning)
6. Deteksi Merokok (Smoking Detection)
7. Deteksi Penggunaan Handphone (Phone Detection)
8. Deteksi Sabuk Pengaman (Seatbelt Detection)
“Dalam implementasi inovasi DMS ini tidak mudah, banyak tantangan yang kita hadapi. Namun, upayaupaya tersebut, kami rasakan telah membuahkan hasil dan memberikan dampak positif yaitu adanya perubahan perilaku berkendara (driving behavior) dan penurunan tren insiden akibat fatigue.” ujar Bayu.
Bayu pun menyampaikan bahwa bersama dengan PT Berau Coal, kami terus berupaya untuk melakukan improvement inovasi teknologi DMS ini sehingga terus memberikan kemajuan dalam keselamatan pertambangan kita.
“DMS adalah sahabat kita saat berkendara” tutup Bayu. (RDN)
Bahaya Penggunaan Ponsel Saat Berkendara, Kelalaian Kecil dan Singkat Namun Dampaknya
Besar dan Jangka Panjang
Golden Rules No 2 – Pengoperasian Kendaraan dan Unit
Merujuk pada data The National Safety Council, sebuah organisasi layanan publik nirlaba yang mempromosikan keselamatan dan kesehatan di Amerika Serikat melaporkan bahwa penggunaan telepon seluler (ponsel) saat mengemudi menyebabkan 1,6 juta kecelakaan setiap tahunnya. Data ini menunjukkan tingginya kekerapan terjadinya kecelakaan akibat penggunaan ponsel saat berkendara.
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Nissan Indonesia menjelaskan penggunaan ponsel saat mengendarai mobil menjadi satu dari empat penyebab kecelakaan lalu lintas yang umumnya terjadi di dunia. Hal ini disebabkan oleh penurunan konsentrasi pengendara karena membagi aktivitasnya dalam satu waktu sehingga mengurangi kecepatan reaksi pengendara.
Dilansir dari wawancara yang dilakukan oleh kompas.com dengan Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, ia mengatakan berdasarkan hasil penelitian institusi keselamatan berkendara di Inggris, ada tiga tipe penggunaan ponsel, yaitu texting dan membaca, bicara di telepon tanpa wireless, dan bicara dengan wireless
“Dari ketiga perlakuan tadi, memberikan kualitas konsentrasi yang buruk sekali saat mengemudi. Mengganggu konsentrasi kita dan berpengaruh pada kemampuan persepsi dan motorik,” ujar Jusri. Dari penelitian tersebut, berbicara sambil mengemudi tanpa wireless akan menambah risiko
gangguan di atas 65 persen, sedangkan dengan menggunakan wireless 47 persen, sementara untuk texting sendiri 40 persen.
Menurutnya, saat bermain ponsel, peluang pengendara hilang kendali atau kesalahan jadi makin besar. Padahal, kesalahan dalam mengemudi tidak bisa ditolerir karena menyangkut nyawa sendiri dan orang lain. Selain itu, penggunaan saat berkendara merupakan pelanggaran lalu lintas. Sebagaimana yang diatur dalam undangundang, penggunaan ponsel saat berkendara dapat menjerat para pengendara dengan sanksi hukum.
Pasal 106 Ayat 1 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menerangkan bahwa setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi.
Dalam penjelasan dari ayat tersebut, maksud
dari makna “penuh konsentrasi” adalah setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor dengan penuh perhatian dan tidak terganggu perhatiannya karena sakit, lelah, mengantuk, menggunakan telepon atau menonton televisi atau video yang terpasang di kendaraan, atau meminum minuman yang mengandung alkohol atau obatobatan sehingga memengaruhi kemampuan dalam mengemudikan kendaraan.
Sanksi hukuman dijelaskan pada pasal Pasal
283 UU Nomor 22 Tahun 2009 yaitu setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di jalan dipidana dengan pidana kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling banyak Rp 750.000.
Dan jika pelanggaran dalam penggunaan ponsel saat berkendara tersebut menyebabkan kecelakaan, maka pengendara dapat terjerat sanksi pidana yang lebih berat. Hal ini diatur dalam Pasal 310 Ayat 1 sampai 4 UU Nomor 22 Tahun 2009, yaitu setiap pengendara kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan kerusakan kendaraan atau barang, ataupun menimbulkan korban luka ringan, berat hingga meninggal, akan dipidana selama enam bulan hingga enam tahun dan denda maksimal mulai dari Rp 1 juta sampai Rp 12 juta. Undang-undang bahkan mengategorikan tindakan ini sebagai kejahatan dan bukan sekadar pelanggaran.
dilarang menggunakan telepon genggam serta peralatan pendukungnya saat mengoperasikan kendaraan/unit. Jika pengendara melakukan pelanggaran pertama, maka akan dikenakan sanksi peringatan terakhir dan untuk pelanggaran kedua dikenai sanksi pemutusan hubungan kerja (PHK).
Ketatnya aturan ini dikarenakan dampak serius yang diakibatkan jika terjadi kecelakaan, hingga dapat menyebabkan kematian. Pada evaluasi kinerja keselamatan (safety performance) bulan Mei lalu, masih ditemui 4 pelanggaran terhadap golden rules no 2 ini, ditemukan ada 4 orang operator/driver yang menggunakan ponsel saat berkendara. Pelanggaran ini memiliki potensi bahaya yang tinggi baik pekerja itu sendiri maupun bagi pekerja lainnya.
Dari temuan pelanggaran ini menjadi pengingat kembali bagi seluruh pekerja untuk dapat disiplin dalam menaati aturan dan prosedur (SOP) yang telah dibuat oleh perusahaan agar operasional dapat berjalan dengan aman dan selamat. Evaluasi untuk manajemen dan pengawas juga dilakukan untuk dapat mengoptimalkan fungsi Driving Monitoring System (DMS) sebagai pengawasan terhadap potensi pelanggaran aturan dalam pengoperasioan unit.
Kesalahan dan kelalaian kecil seperti penggunaan ponsel yang dilakukan dalam
Wisata Kampung Merabu
Kabupaten Berau, jika mendengar sebutan ini yang banyak dibayangkan adalah sebuah daerah dengan hamparan hutan yang luas dan pesona wisata laut yang indah dan menyajikan keindahan pantai yang terbentang luas, namun ternyata hal tersebut sebagian kecil dari kekayaan alam yang terdapat di bumi Batiwakkal, salah satunya adalah wisata perbukitan karst yang menyimpan bukti prasejarah dan pesona danau di tengah perbukitan yang terletak di kampung Merabu kecamatan Kelay kabupaten Berau.
Kampung Merabu terdiri dari kawasan hutan dataran rendah yang terdapat di sempadan Sungai Lesan dan sebagian besar merupakan kawasan perbukitan batu kapur (karst) yang terdapat di bagian Timur, Timur Laut, dan Selatan Kampung Merabu.
Kampung ini dapat ditempuh dengan dua jalur jalan darat dari Tanjung Redeb. Jika melalui kampung Lesan, menyeberangi Sungai Lesan dengan bantuan kapal yang dioperasikan masyarakat Lesan dapat ditempuh selama 4 jam. Sementara jalur lainnya ditempuh selama 5 jam dengan kondisi jalan beraspal dengan beberapa bagian belum beraspal.
Sesampainya di Kampung Merabu kita akan disambut oleh pengelola obyek wisata yang
dikelola oleh pemerintah kampung dan setiap perjalanan wisata akan didampingi oleh warga setempat (porter) untuk mendampingi perjalan kalian.
Di wilayah ini terdapat beberapa destinasi wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan diantaranya Pulau Nyadeng, Puncak Ketepuh, Goa Bloyot dan Puncak Karst. Namun untuk menempuh puncak karst jarang direkomendasikan oleh warga dan pengelola wisata setempat sebab untuk menjangkau tempat tersebut membutuhkan waktu perjalanan sekitar 24 jam dan masih jarang warga yang pernah mencapai tempat tersebut.
Muhammad Aqram, salah satu karyawan PT Berau Coal yang pernah ke kampung Merabu menceritakan pengalamannya selama berwisata di tempat ini bersama rombongan dari karyawan PT Berau Coal.
“Kampung Merabu dengan perbukitan karst pertama kali diinformasikan oleh mahasiswa pencinta alam di salah satu Perguruan Tinggi di Berau, awalnya yang saya bayangkan adalah gunung Merbabu yang berada jawa tengah, ternyata yang dimaksud adalah di kampung Merabu dengan perbukitan karstnya. Mungkin mana wilayahnya hampir mirip.
Mendengar hal tersebut membuat saya penasaran dan berkeinginan untuk mengunjungi kampung Merabu di mana tempat tersebut terdapat perbukitan karst dan puncak gunung, sebab selama ini yang banyak kita ketahui tentang wisata di Berau adalah wisata pantainya dan jika ada perbukitan atau gunung pasti mustahil untuk dapat dijangkau dengan akses darat sebab di wilayah ini (Berau) masih dikelilingi hutan yang sulit untuk menjangkaunya.
Hari itu di bulan April tahun 2019 saya dan rombongan menuju Kampung Merabu. Waktu tempuh kurang lebih 5 jam dari Tanjung Redeb menuju ke sana, sesampainya di Kampung Merabu kami disambut masyarakat setempat dan beristirahat di pondok yang telah disediakan oleh pengelola melalui pemerintah kampung. Saat itu kami sampai di pukul 10.00 pagi dan beristirahat sambil ngobrol dengan salah seorang pengelola dari masyarakat setempat yang sangat ramah dengan pengunjung yang datang.
Untuk memulai petualangan, pengunjung wajib didata di pos pengelola dengan membayar biaya kunjungan sebesar Rp150.000/orang, biaya tersebut sudah include pemandu/porter,
beberapa alat penerangan dan kebutuhan mendasar yang diperlukan selama perjalanan. Pukul 13.00 kami langsung arahkan menuju danau Nyadeng dengan menyusuri sungai Lesan sekitar 20 menit dan sesampainya di daerah danau Nyadeng kita akan menyusuri hutan selama 30 menit perjalanan dari sempadan sungai menuju danau.
Di danau Nyadeng kita akan beristirahat dan membuat camp, sebenarnya disediakan gazebo namun kami memilih untuk mendirikan tenda di samping danau, danau ini memiliki air yang jernih dengan warna kebiruan dan air tersebut bersumber dari mata air bawah tanah dan sebagian air hujan di mana danau tersebut aman bagi wisatawan untuk berenang.
Keesokan harinya pukul 05.30 kami menuju Puncak Ketepuh dengan mendaki dari Danau Nyadeng, jalur ini cukup curam dengan kemiringan hampir mencapai 80° namun jangan khawatir karena banyak akar pohon pohon yang bisa membantu kita untuk menanjak dan arahan dari pemandu.
Butuh waktu kurang lebih 1 jam untuk sampai di Puncak Ketepuh, namun rasa lelah langsung terobati dengan pemadangan alam perbukitan karst yang diselimuti awan dan kami merasakan suasana semacam negeri diatas awan. Ketinggian puncak Ketepu itu 415 MDPL namun kami tidak bisa berlama-lama apalagi membuat camp di puncak karena sewaktu-waktu hembusan dengan sangat kencang. Pukul 09.00 kami kembali ke Danau Nyadeng dan menikmati danau dengan menyeburkan diri bersama rombongan sambil beristirahat sebelum kembali ke Kampung Merabu.
Siang hari setelah banyak menikmati kejernihan
danau Nyadeng kami kembali menuju kampung dengan melalui jalur sebelumnya melewati sungai Lesan. Sesampainya di kampung kami bersiap-siap untuk kembali ke Tanjung Redeb, namun masih ada satu obyek yang sebelumnya saya kunjungi namun kali ini kami tidak sempat untuk mengunjunginya, tempat itu bernama Gua Bloyot.
Sedikit cerita tentang Gua Bloyot di mana di dalam gua tersebut terdapat situs peninggalan prasejarah dengan cap telapak tangan di dinding gua. Cap tangan di Gua Bloyot itu semacam bentuk tangan yang ditekan masuk padahal yang ada itu batu, beda dengan di tempat lain yang berupa cap tangan dari darah atau hanya semacam tanda. Konon cap tangan di Gua Bloyot itu berumur 10 ribu tahun lalu.
Hal yang berkesan, tambahannya. Di samping kita dapat menikmati puncak negeri diatas awan kita dapat juga menikmati danau dengan kejernihan air yang bersumber dari dasar tanah.
“Untuk berwisata ke tempat ini kita tidak
asri namun kita dapat belajar dan melihat peninggalan prasejarah yang telah berusia ribuan tahun lalu di Gua Bloyot,” lanjutnya.
Saat ini wisata di Kampung Merabu telah dikelola dengan baik oleh pemerintah kampung dan atas dukungan pemerintah daerah. Di samping itu untuk kenyamanan pengungjung menuju obyek wisata juga akan didampingi pemandu (porter) yang akan menemani kita selama berwisata di kampung Merabu.
Wisata alam dan peninggalan situs sejarah di kampung Merabu wajib masuk dalam daftar wishlist liburanmu. Ayo jelajahi kekayaan alam di Bumi Batiwakkal dan jadilah bagian yang turut menjaga situs peninggalan prasejarah dan kelestarian alamnya. (MMS)
Setelah berwisata di Kabupaten Berau, sebelum kembali pulang, para wisatawan kini bisa dengan mudah memperoleh sekedar cindera mata kenang-kenangan dengan mengunjungi pusat oleh-oleh terlengkap khas Bumi Batiwakkal.
Rumah Kemas Batiwakkal Pusat Oleh-Oleh dan Cafe inisiasi PT Berau Coal, menyajikan aneka pilihan kue, jajanan tradisional hingga kerajinan yang diproduksi asli Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal.
Beralamat di Jalan Pemuda Kelurahan Tanjung Redeb secara resmi beroperasi sebagai pusat oleh-oleh khas Berau sekaligus cafe. Dalam acara Grand Opening, Rumah Kemas Batiwakkal diresmikan langsung oleh Bupati Berau Sri Juniarsih yang ditandai dengan penandatanganan diatas plakat dan pemotongan pita, pada Rabu (14/6).
Bupati Sri Juniarsih menyambut baik atas beroperasinya Rumah Kemas Batiwakkal yang memungkinkan para wisatawan berbelanja di satu tempat, dan bisa memperoleh ragam jenis pilihan oleh-oleh maupun kerajinan asli dari Kabupaten Berau.
Ia berharap momentum ini mampu membangkitkan kreativitas dan semangat berkarya para pegiat UMKM dalam mengenali potensi kampung, menumbuhkan iklim berusaha yang kompetitif, hingga terciptanya nilai ekonomi yang bersumber dari ide dan inovasi masyarakat berbasis kearifan lokal.
“Tentunya ini akan meningkatkan peluang ekonomi kreatif di Berau. Sehingga, dapat memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat agar semakin mandiri dan berdaya,” ucapnya, Rabu (14/6).
Menurut Bupati Sri Juniarsih, hal ini akan sangat berimbang dengan potensi pariwisata yang sangat diunggulkan di Berau. Sebab, wisatawan biasanya akan mencari oleh-oleh khas suatu daerah sebagai kenang-kenangan untuk dibawa pulang. Rumah Kemas Batiwakkal menjadi salah satu solusi yang bisa disuguhkan kepada para tamu yang datang.
Ke depan, sektor pariwisata akan terus diperkuat. Dengan demikian, peluang dan potensi tersebut perlu dioptimalkan melalui penyiapan keterampilan sumber daya manusia dan produk-produk olahan yang berkualitas
sekaligus berdaya saing.
“Saya mengharapkan dukungan dan sinergitas dari seluruh stakeholder terkait, khususnya PT Berau Coal untuk terus melakukan pembinaan dan pendampingan kepada para pelaku UMKM lokal,” harapnya.
Rumah Kemas Batiwakkal juga mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Ilyas Natsir. Diakui pihaknya sangat terbantu dengan berdirinya Rumah Kemas Batiwakkal bisa mengarahkan para wisatawan untuk mencari oleh-oleh di sana.
“Kontribusi PT Berau Coal tersebut sangat bagus dalam memajukan UMKM lokal kita. Tentunya kami akan bekerja sama dalam bidang promosi untuk memperkenalkan bahwa di Berau sudah ada pusat oleh-oleh yang representatif dengan nilai jual tinggi,” ungkapnya.
Pihaknya juga berniat untuk mengarahkan tamu-tamu yang datang untuk mengunjungi Rumah Kemas Batiwakkal. “Jadi setelah mereka kunjungan ke pulau-pulau atau ke pesisir kita singgahkan dulu ke Rumah Kemas Batiwakkal sebelum kembali ke daerah asal,” sambungnya.
Direktur Operasional & HSE PT Berau Coal, Arief Wiedhartono menyampaikan, Rumah Kemas Batiwakkal merupakan upaya-upaya pengembangan UMKM yang dilakukan PT Berau Coal. Melalui program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dan Community Enterprise Development (CED), PT Berau Coal telah melakukan pengembangan ekonomi masyarakat di kampung dampingan dan para UMKM di Kabupaten Berau. Pendampingan juga dilakukan secara konsisten, mulai dari pelatihan-pelatihan, dukungan prasarana hingga proses pemasaran.
Selain menyediakan produk UMKM dampingan PT Berau Coal, Rumah Kemas Batiwakkal juga menyediakan berbagai fasilitas lain, seperti halnya Co-Working Space, Meeting Room, Family Spot, yang harapannya menjadi salah satu tempat nongkrong yang ramah untuk keluarga maupun anak-anak muda.
“Salah satunya menjual produk Madunta, Madu Hutan asli Kalimantan yang diproduksi oleh Komunitas Adat Terpencil (KAT) Suku Dayak Punan Basap yang menjadi wilayah dampingan
PT Berau Coal. Madu tersebut menjadi sumber ekonomi untuk kehidupan mereka,” sebutnya.
Inilah cikal bakal dari pembuatan Rumah Kemas Batiwakkal, bagian dari upaya hilirisasi untuk produk-produk kampung dampingan dan UMKM di Kabupaten Berau. Pihaknya mencanangkan sebagai pusat oleh-oleh dan kafe, sentra produk dan pendampingan UMKM serta wadah berkumpulnya masyarakat Berau khususnya para generasi muda untuk berkarya dan berkreasi.
“Hal ini merupakan upaya dalam mendorong peningkatan ekonomi yang berkelanjutan di Kabupaten Berau,” ungkapnya.
Rumah Kemas Batiwakkal sebelumnya dikenal dengan Rumah Kemas Berau Creative. Dipilihnya Rumah Kemas Batiwakkal, untuk memperkuat branding sebagai bagian dari kearifan lokal yang sering disebut Bumi Batiwakkal. Kata Batiwakkal sendiri diambil dari bahasa daerah yang memiliki arti usaha masyarakat yang tidak henti-hentinya melaksanakan tugas kewajibannya, lengkap, cukup baik dan sempurna di jalan yang diridhaiNya.
“Dari makna itu, semangat Batiwakkal menjadi pendorong bagi kami agar terus
menjadi lahan subur dan dapat ditanami.
“Hari ini kita melakukan penanaman sebagai bagian dari tanggung jawab kita untuk menghijaukan kembali lahan-lahan yang sudah dimanfaatkan dan di ambil batubaranya. Saya ingin memastikan bahwa penanaman ini tidak hanya dijadikan secara simbolis saja. Namun, tanaman yang kita tanam harus dipastikan bisa tumbuh dengan baik, sebagai bukti bahwa kita telah memperhatikan kelestarian bumi. Kita tidak boleh membiarkan bumi ini stagnan, sementara jumlah manusia terus bertambah”, jelasnya.
Arief berharap bahwa penanaman pohon ini tidak hanya dilakukan oleh petugas lingkungan saja, namun untuk setiap individu juga dapat menerapkannya. Memulainya bisa dari lingkungan rumah dengan menanam tanaman dan pohon di halaman yang kosong.
“Seperti misalnya, Ketika kita membeli buah, kita bisa mengumpulkannya dan melemparnya di tanah kosong. Saya yakin bibit tersebut akan tumbuh. Dari seribu buah yang kita lempar, minimal ada seratus bibit yang akan tumbuh dan itu sudah memberikan kontribusi. Lingkungan yang hijau
tentunya akan menghasilkan oksigen yang lebih baik dan temperatur atau suhu yang lebih nyaman untuk kita tinggal”. Ungkapnya.
Selain itu, fokus pada hari lingkungan hidup sedunia tahun 2023 yang mengusung tema “Beat Plastic Pollution”. Pada peringatannya, diharapkan menjadi pengingat bahwa tindakan masyarakat terhadap polusi plastik sangat penting.
Dalam kesempatan itu, Arief juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama dapat mengurangi dan menghindari penggunaan plastik sebisa mungkin. Jika harus digunakan, gunakanlah dengan efisien dan kumpulkan untuk diproses dengan benar. Jangan membuang plastik sembarangan yang dapat menyebabkan polusi.
Sebagai insan pertambangan, khususnya di PT Berau Coal, harapannya untuk seluruh mitra dan karyawan dapat berkontribusi dalam menjadikan lingkungan untuk lebih baik.
“Mari kita mulai dari diri sendiri dan ajak keluarga serta teman-teman kita untuk ikut serta dalam gerakan menjadikan lingkungan kita menjadi lebih baik”, Tutupnya. (IQB)
Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan
Hidup Sedunia tahun 2023 PT Berau Coal menggelar aksi penanaman pohon serentak di seluruh site operasionalnya yang diikuti oleh seluruh mitra kerja pada Jumat (16/06) lalu. Penanaman pohon serentak ini dilakukan dengan semangat oleh semua tim yang terlibat.
Agenda ini berpusat di site Lati Mine Operation dan dihadiri langsung oleh Direktur Operasional dan HSE PT Berau Coal, Arief Wiedhartono dan Kepala Teknik Tambang PT Berau Coal, Feri Indrayana.
Adapun jumlah pohon yang ditanam sebanyak 4.199 pohon yang tersebar di seluruh site PT Berau Coal, yakni di antaranya:
• Site Lati Mine Operation (LMO) sebanyak 1.606 pohon dengan jenis pohon Langsat, Matoa, Sirsak, Kahoi, Kapur, Kayu Hita, Gaharu.
• Site Binungan Mine Operation (BMO) Area 1, sebanyak 315 pohon dengan jenis pohon Johar, Kayu Putih dan Sengon.
• Site Binungan Mine Operation (BMO) Area 2, sebanyak 600 pohon dengan jenis pohon Johar dan Kayu Putih.
• Site Sambarata Mine Operation (SMO) sebanyak 533 pohon dengan jenis pohon Johar, Kayu Putih dan Sengon Laut.
• Gurimbang Mine Operation (GMO) sebanyak 1000 pohon dengan jenis pohon Kayu Putih, Johar, Sengon, Waru.
• Samburakat sebanyak 125 pohon dengan jenis pohon Ulin dan tanaman buah.
Kegiatan ini rutin dilaksanakan di lingkungan kerja PT Berau Coal sebagai salah satu kampanye dan wujud nyata kepedulian dalam pelestarian keanekaragaman hayati dan lingkungan. Penanaman serentak ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran seluruh karyawan akan pentingnya menanam pohon sebagai salah satu cara untuk menciptakan lingkungan kerja yang lestari.
Dalam agendanya, Direktur Operasional dan HSE PT Berau Coal, Arief Wiedhartono mengatakan bahwa, salah satu konsekuensi dari kegiatan pertambangan adalah pembukaan lahan hutan dan tanah yang kemudian digali untuk mendapatkan batubara. Oleh karena itu, hal ini menjadi tanggung jawab untuk mengelola dampak dari operasi tambang tersebut, termasuk dalam hal mengembalikan tanah yang
telah ditutup untuk menjadi lahan subur dan dapat ditanami.
“Hari ini kita melakukan penanaman sebagai bagian dari tanggung jawab kita untuk menghijaukan kembali lahan-lahan yang sudah dimanfaatkan dan diambil batubaranya. Saya ingin memastikan bahwa penanaman ini tidak hanya dijadikan secara simbolis saja. Namun, tanaman yang kita tanam harus dipastikan bisa tumbuh dengan baik, sebagai bukti bahwa kita telah memperhatikan kelestarian bumi. Kita tidak boleh membiarkan bumi ini stagnan, sementara jumlah manusia terus bertambah”, jelasnya.
Arief berharap bahwa penanaman pohon ini tidak hanya dilakukan oleh petugas lingkungan saja, namun untuk setiap individu juga dapat menerapkannya. Memulainya bisa dari lingkungan rumah dengan menanam tanaman dan pohon di halaman yang kosong.
“Seperti misalnya, Ketika kita membeli buah, kita bisa mengumpulkannya dan melemparnya di tanah kosong. Saya yakin bibit tersebut akan tumbuh. Dari seribu buah yang kita lempar, minimal ada seratus bibit yang akan tumbuh dan itu sudah memberikan kontribusi. Lingkungan
yang hijau tentunya akan menghasilkan oksigen yang lebih baik dan temperatur atau suhu yang lebih nyaman untuk kita tinggal”, ungkapnya.
Selain itu, fokus pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2023 yang mengusung tema
“Beat Plastic Pollution” pada peringatannya, diharapkan menjadi pengingat bahwa tindakan masyarakat terhadap polusi plastik sangat penting.
Dalam kesempatan itu, Arief juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama dapat mengurangi dan menghindari penggunaan plastik sebisa mungkin. Jika harus digunakan, gunakanlah dengan efisien dan kumpulkan untuk diproses dengan benar. Jangan membuang plastik sembarangan yang dapat menyebabkan polusi.
Sebagai insan pertambangan, khususnya di PT Berau Coal, harapannya untuk seluruh mitra dan karyawan dapat berkontribusi dalam menjadikan lingkungan untuk lebih baik.
“Mari kita mulai dari diri sendiri dan ajak keluarga serta teman-teman kita untuk ikut serta dalam gerakan menjadikan lingkungan kita menjadi lebih baik”, tutupnya. (IQB)
Firman Gunawan
Tips menjaga kesehatan dari LMO Environment Superintendent PT Berau Coal Firman Gunawan, di usianya yang diatas 40 tahun ternyata cukup sederhana dan siapapun bisa mempraktikkannya.
Firman Gunawan selain menjadi bagian penting dari project lingkungan di PT Berau Coal, telah membuktikan dirinya sebagai pelari marathon (42,2 km) dan Ultramarathon (jarak >50 km). Di antara yang pernah ditaklukkanya yaitu Borneo International Marathon 2016, Malaysia, Kategori 42,2 Km. Khmer Empire Marathon 2017, Kamboja, Kategori 42,2 Km. BMW Berlin Marathon 2018, Jerman, Kategori 42,2 Km. ITB Ultra Marathon 2019, Indonesia, Kategori Relay 2x 100 Km. Binloop Ultra Marathon 2023, Indonesia, Kategori Individu 120 Km.
Sebagai insan pertambangan yang memiliki produktivitas kerja yang tinggi, pastinya harus menjaga kesehatan tubuhnya dengan baik. Ditambah usianya yang sudah tidak muda lagi, ia harus betul-betul menjaga sistem aktivitas sehari-hari dan memberikan asupan nutrisi yang baik untuk tubuhnya. Kali ini Kilas Berau merangkum 4 pilar kesehatan ala Firman Gunawan.
Bagi Firman, kunci dari pemenuhan kebutuhan nutrisi yang baik adalah kesesuaian asupan dengan kebutuhan individual setiap orang. Ia meyakinkan bahwa, patut dicatat kalau tubuh kita itu sesungguhnya memerlukan makro nutrisi berupa karbohidrat, lemak dan protein. Jadi, ketiga komponen itulah yang sesungguhnya merupakan komponen dasar dari nutrisi. Vitamin dan mineral juga harus terdapat dalam asupan nutrisi kita.
“Banyak dari kita tidak memperhatikan nilai kandungan nutrisi pada makanan yang masuk ke dalam tubuh, sebagian mungkin lebih mendahulukan rasa ataupun selera. Jadi, yang penting makanan itu enak di lidah, tanpa memerdulikan apakah kandungan nutrisinya sesuai dengan kebutuhan tubuh atau tidak. Dari asupan nutrisi itulah sumber energi berasal dan membantu proses recovery dalam menunjang aktivitas sehari-hari, Untuk sumber nutrisi, saya lebih memilih asupan berupa real food alih-alih processed food” ujar Firman.
Seiring bertambahnya usia dan kesibukan, kebanyakan orang jadi kehilangan waktu serta kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik. Padahal, tubuh manusia harus terus digerakkan agar bisa berfungsi dengan normal. Seperti halnya makan, tegas firman, kegiatan fisik adalah bagian dari kebutuhan utama untuk menunjang kesehatan tubuh.
“Jadi, harus banyak bergerak, tidak perlu berolah raga dengan intensitas tinggi. Intensitas geraknya bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh, bisa ringan, medium ataupun high, Terkadang teman-teman banyak ikut olah raga berintensitas tinggi, tapi yang ada hasilnya malah cedera bahkan sampai harus naik meja operasi. Risiko berat seperti itu yang perlu dihindari”, ungkapnya.
“Mengelola stres itu ada banyak cara, diantaranya yaitu, kita harus seimbang antara dunia dan akhirat, Kemudian beban pekerjaan di kantor jangan dibawa ke rumah, begitupun sebaliknya. menempatkan semua sesuai pada porsinya. Dan harus punya hobi, saya menjadikan hobi lari sebagai sarana stress release. Melakukan aktivitas yang disukai membuat kita terbebas dari sumber stres.” jelas Firman.
“Perasaan stres yang tidak terkelola bisa menjadi penyebab sakit, over thinking membuat tidak bisa tidur, mengganggu jam istirahat, lalu keesokan harinya lemas dan malas beraktivitas bahkan bisa menghilangkan nafsu makan. Kondisi seperti itu rentan terkena penyakit dan sangat menggangu produktivitas,” lanjutnya.
Stres merupakan perasaan yang wajar dialami oleh seseorang, tantangan profesi sebagai insan pertambangan tentu ada banyak hal yang bisa membuat stres. Namun, dalam menghadapi berbagai permasalahan yang muncul, alih-alih merasa stres atau takut, kita bisa menjadikan hal itu sebagai pengalaman untuk menjadi lebih baik lagi.
Setelah sibuk seharian melakukan berbagai aktivitas, menurut Firman, tubuh ini perlu untuk beristirahat. Setiap orang membutuhkan istirahat yang cukup agar tubuh dan pikirannya dapat kembali segar. Tidur menjadi salah satu bentuk istirahat terbaik bagi tubuh. Itu karena saat terlelap, otak akan membersihkan racunracun yang terbentuk setelah berpikir dan beraktivitas seharian. Tak hanya itu, pentingnya istirahat yang cukup juga dapat membawa banyak manfaat kesehatan bagi tubuh, mulai dari fisik hingga mental.
“Meskipun kita bukan seorang atlet, tapi kita harus disiplin membagi waktu untuk bekerja, berlatih fisik, bersosialisasi, dan kapan harus istirahat untuk tidur. Kualitas dan kuantitas tidur itu sangat penting, karena disitu adalah masa recovery. Bukan hanya sekedar tidur, tapi bagaimana setelah berkerja dan berlatih, kita bisa recovery supaya besok sudah fit kembali untuk bekerja dan berlari. Setiap hari saya upayakan agar bisa tidur setidaknya 7 jam “ ungkap Firman.
Lari Marathon Tingkatkan Kualitas Kesehatan
Firman mengaku awalnya kondisi fisiknya begitu lemah dan ia merasa kelelahan setelah mengikuti Internal Fire and Rescue Challenge (IFRC) PT Berau Coal tahun 2015.
Dari situlah kemudian Firman bertekad untuk giat berolahraga. Awalnya hanya agar tidak gampang lelah dan punya daya tahan tubuh dan stamina yang cukup kuat.
“Sejujurnya tujuan awal saya rutin berolah raga memang hanya untuk meningkatkan endurance. Lari menjadi pilihan saya untuk berolah raga. Ketika memulai rutin berlari target pertama belajar lari ingin tembus jarak 5 Km, setelah berhasil kemudian saya tertantang untuk jarak lebih jauh 10 Km, ternyata bisa, lalu saya coba menantang diri lagi untuk bisa ke half marathon 21,1 Km, hingga berhasil finish event marathon sejauh 42,2 Km pertama saya di Borneo International Marathon pada Mei
Lari Firman Gunawan:
1. Borneo International Marathon 2016, Malaysia, Kategori 42,2Km
2. Maybank Bali Marathon 2016, Indonesia, Kategori 42,2Km
3. Standard Chartered Hong Kong Marathon 2017, Hong Kong, Kategori 42,2Km
4. Khmer Empire Marathon 2017, Kamboja, Kategori 42,2Km
5. Standard Chartered KL Marathon 2018, Malaysia, Kategori 42,2Km
6. Surabaya Marathon 2018, Indonesia, Kategori 21,1Km
7. BMW Berlin Marathon 2018, Jerman, Kategori 42,2Km
8. Khon Kaen Marathon 2019, Thailand, Kategori 42,2Km
9. Pocari Sweat Bandung Marathon 2019, Indonesia, Kategori 21,1Km
10. Standard Chartered KL Marathon 2019, Malaysia, Kategori 42,2Km
11. ITB Ultra Marathon 2019, Indonesia, Kategori Relay 2x 100Km
12. Binloop Ultra Marathon 2020, Indonesia, Kategori Individu 60Km
13. Pocari Sweat Run Indonesia 2022, Indonesia, Kategori 42,2Km
14. Binloop Ultra Marathon 2023, Indonesia, Kategori Individu 120Km
2016 lalu di kota Kinabalu, Malaysia.” ungkap Firman.
Dari target yang awalnya sederhana itu kemudian Firman kian membuktikan diri mampu menaklukkan berbagai event lomba marathon. Hobi lari yang ditekuninya itu kemudian tidak hanya sekedar menambah endurance, tapi sekaligus mengubah kebiasaan sehari-hari Firman jadi lebih sehat.
“Perubahan pertama yang saya rasakan yaitu perubahan secara mental jadi lebih kuat, motivasi selalu terjaga, fokus pada target tidak mudah goyah, kemudian punya disiplin dan komitmen yang tinggi. Dulunya banyak begadang, sekarang lebih menghargai waktu untuk istirahat yang cukup, termasuk mempelajari ilmu baru terkait nutrisi untuk olah raga endurance,” jelas Firman.
Untuk para pembaca yang mau memulai lari, Firman juga punya saran yang sangat menarik. Ia menyarankan kepada siapapun yang mau belajar lari, untuk membuat goals dengan mendaftar event lomba lari.
“Berapapun jaraknya, bisa mulai 5 Km atau 10 Km. karena di situ target menjadi spesifik dan terukur waktu. Kita akan diminta untuk melakukan persiapan dan latihan yang terencana dalam periode waktu tertuntu yang menuntut disiplin dan komitmen kita. Kalau target lari untuk sekadar sehat, itu target yang tidak bisa diukur dan dirasakan segera, yang kadang akan melemahkan motivasi kita” saran Firman.
“Setelah mampu menyelesaikan event, biasanya akan mendapat medali finisher yang jadi kenangkenangan dan memberikan kepuasan tersendiri. Dari situ bakal tertantang untuk next event mau ikut apa lagi. Biasanya akan muncul tantangan baru lagi, apakah untuk bisa lari lebih cepat atau lebih jauh jaraknya” pungkas Firman. (IMD)