2 minute read

Dosen berprestasi

Dr. Weni Endahing Warni, M.Psi., Psikolog

Siapa sih yang tidak kenal dengan Bu Weni? Begitulah mahasiswa Psikologi memanggil beliau. Beliau adalah seorang dosen, psikolog di bidang olahraga, dan juga ibu rumah tangga. Beliau juga adalah dosen yang disegani oleh para mahasiswa karena keceriaan dan keseruannya saat mengajar. Kalian pasti penasaran bukan dengan sosok beliau? Yuk kita simak bersama hasil wawancara Bu Weni dari tim reporter, Peeps!

Advertisement

Apa saja kesibukan Bu Weni selain mengajar di Fakultas Psikologi UHT?

“Di luar psikologi tergantung bidang minat. Karena saya di bidang pengukuran dan alat tes, jadinya bekerja sama dengan asimetri, Kemendikbud, HIMPSI Jatim, pengabdian masyarakat, pengembangan kompetensi, dan organisasi psikologi maupun non psikologi. Apabila ditanya kesibukan maka jawabannya lebih banyak di organisasi bidang psikologi. Selain itu, di bidang olahraga saya menjadi head wellbeing atau bahasa kerennya mental dalam suatu club olahraga. Aktivitas lainnya antar jemput anak.”

Apakah ada tips dari Bu Weni agar tetap dapat produktif di masa pandemi?

“Manage waktu, saya adalah tipe orang yang terjadwal, jadi apabila suatu hal tidak terlaksana sesuai dengan apa yang saya tulis, maka saya mudah merasa takut atau khawatir. Awal mulanya kebiasaan ini dari SMA, saya lihat ibu saya menulis, dari situ saya contoh. Nah, sekarang itu anaknya Bu Weni juga suka menulis, sepertinya sedang observasi melihat saya sebagai ibunya. Balik lagi, dari saya sendiri tips menjadi tetap produktif adalah terjadwal, minimal punya progres dan ada wujud hasilnya. Saya membuat buku bersama Profoser Enov. Di psikologi perkembangan itu ada satu bab, di ikatan psikologi klinis ada 2 buku 3 bab, bukunya bisa dibaca di perpustakaan.”

Apa pencapaian terbesar Bu Weni selama menjadi dosen dan psikolog yang dapat memotivasi para generasi muda khususnya mahasiswa Fakultas Psikologi UHT?

“Pencapaian terbesar saya adalah berhasil menerbitkan beberapa tulisan berupa buku, saya juga dapat mengantarkan anak saya menjadi atlit berprestasi, dan saya sebagai ilmuwan seperti APA.”

Bagaimana cara Bu Weni membagi waktu antara mengajar, aktif keorganisasian, namun tetap punya perhatian tersendiri kepada keluarga?

“Balik lagi, lebih pada manajemen waktu. Semua lebih mudah karena terjadwal, namun terkadang saya agak kesulitan membagi waktu untuk anak-anak seperti antar jemput saat ada latihan di hari sabtu dan minggu.”

Apakah ada pesan khusus untuk generasi muda khususnya mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan untuk tetap bersemangat dan optimis?

“Mahasiswa harus tahu passionnya, ketika sudah tahu passion, maka kembangkanlah. Untuk itu ayo menyukai satu hal saja, fokus jadikan passion yang nantinya juga akan menjadi ladang rejeki.

This article is from: