2 minute read

A. Latar Belakang

Next Article
C. Manfaat

C. Manfaat

BAB I

PENDAHULUAN

Advertisement

A. Latar Belakang

Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan public bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Tujuan nasional seperti tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap bangsan Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Kepentingan nasional adalah bagaimana mencapai tujuan nasional. Setiap ASN harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat pegawai negeri sipil, serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang atau golongan. Kepentingan bangsa dan Negara harus ditempatkan di atas kepentingan lain6nya. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan. Tujuan Pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Dengan demikian Undang-Undang ASN mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS. ASN merupakan salah satu penentu suksesnya pembangunan Nasional yaitu sebagai salah satu unsur terbentuknya pemerintahan yang baik (good governance). ASN berperan sebagai motor penyelenggara roda pemerintahan, pembanguna serta sosial kemasyarakatan. ASN juga melaksanakan

pengambilan keputusan strategis mulai dari merumuskan kebijakan sampai pada implementasi kebijakan dalam berbagai sektor pembangunan. Untuk dapat mewujudkannya, diperlukan sosok ASN yang berintegritas, yaitu ASN yang mampu menjalankan fungsinya sebagai: 1) Pelaksana kebijakan, 2) Pelayan publik dan 3) Perekat dan Pemersatu bangsa, melalui pendidikan dan pelatihan. Lembaga Administrasi Negara menterjemahkan amanat Undang –Undang tersebut dalam bentuk Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan yang tertuang dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 21 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III dan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan I dan II. Pelatihan ini memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat Pelatihan serta di tempat kerja, yang memungkinkan peserta mampu untuk menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang professional. Rumah sakit merupakan sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat sesuai yang tercantum dalam UU No. 44 Tahun 2009. Setiap satuan kerja tentu saja memiliki masalah yang berbeda. Sistem code blue merupakan salah satu kode prosedur kegawatan yang harus diaktifkan saat ditemukan seseorang atau pasien dalam kondisi henti jantung paru di area rumah sakit. Kejadian kegawatan ini bisa muncul dimana saja di area rumah sakit,baik pada pasien yang sudah dalam perawatan, pasien rawat jalan, keluarga pasien, pengunjung, ataupun civitas hospitalia yang sedang melakukan tugas. Henti nafas merupakan berhentinya pernafasan spontan karena gangguan jalan nafas baik parsial maupun total atau disebabkan oleh gangguan pusat pernafasan, sumbatan jalan nafas sedangkan Henti jantung adalah penghentian mendadak sirkulasi normal darah karena kegagalan jantung berkontraksi. Code blue system merupakan salah satu kode prosedur

This article is from: