

November-Desember2025 November-Desember2025
![]()


November-Desember2025 November-Desember2025
Renungan Kristen untuk pribadi, keluarga dan kelompok


Renungan untuk pribadi, keluargadankelompok
Pendiri:WilliamBooth
Jenderal: Lyndon Buckingham
Pemimpin: Kolonel Hosea
Makagiantang
Penulis:
Let.Kol Made S. Lempid
Let.Kol Syas el Lempid
Mayor Yudawan Lesbasa
Mayor Stefanus Tulumang
Let.Kol Anastasia Poa
Kapten Yusran Todjulo
Kapten Apriyan Todjulo
Let.Kol Yakub Sipi
Let.Kol Sriyan Sipi
Let.Kol Ezra Mangela
Letnan Cindy Kandou
Let.Kol Benyamin Goni
Let.Kol Sri Widaja Goni
Mayor Ary Setyowibowo
Mayor Adrianov Luturmas
Mayor Hanny Tuhumury
Editor:
Letnan Kolonel Marisa Mangela
Sekretaris:
Letnan Cindy Kandou
Dewan Redaksi:
Let. Kol Alberth D Sarimin
Let. Kol Ezra Mangela
Let. Kol Marisa Mangela
Let. Kol Sri Widaja G
Let. Kol Erik Kape
Let. Kol Yakub Sipi
Mayor Yudawan Lesbasa
Mayor Ary Setyo Wibowo
I Wayan Kaleb Widyanoadi
Penerbit:
Jl. Jawa 20, Bandung 40117
Telp. (022) 4207029
Bala Keselamatan Online: WWW.Salva onarmy.or.id
Salam Dari Editor
Salam sejahtera, saudara-saudari yang terkasih dalamKristus.
Pembaca Renungan Oasis Fajar, mari bersyukur kepada Tuhan atas anugerah-Nya yang luar biasa, karena kita dapat memperinga Hari
UlangTahunBalaKeselamatanpada24November 2025 yang ke-131. Perayaan ini bukan sekadar untuk mengenang sejarah panjang pelayanan, menjadi sebuah momen perenungan tentang kasihAllahyangnyatadalampencapaianini.
Sebagaibuahdarikasihkarunia-Nya,yang telah mengajak kita untuk hidup ter b dalam iman, menikma kemuliaan bersama Kristus dengan berbagai berkat ke ka melayani dengan kese aan. Kekuatan yang bukan hanya lewat katakata, tetapi dengan keteguhan dalam ujian, telah menghantar kita menikma keselamatan. Dengan iman yang tulus dan ikhlas, kita dipanggil untuk hidup bagi orang lain, dak ter pu oleh penampilan rohani semata, melainkan mengikatkan diri dalam kasih dan iman, membangun rumah yang diberka , berjalan dalam hikmat Tuhan, mengalami transformasi yangberdampaknyatabagiduniadisekitarkita.
Dalam penan an akan kedatangan-Nya, kita diajak untuk berjaga-jaga dengan hidup yang saleh, meninggalkan yang lama dan mengambil yang baru, karena ujian membentuk bukan untuk menghancurkan. Mari kita belajar dari palungan yang hina hingga takhta surga yang mulia, sebab Kristus lahir untuk menebus umat pilihan-Nya.
Sujudlah kepada Dia yang menyatakan keadilan dalam perbuatan-Nya, dan menyuarakan kemenangan Allah yang kekal dunia yang merindukanterang.
Selamat
Hari Natal 25 Desember 2025
Dan
Tahun baru 1 Januari 2026
Let. Kolonel Marisa Mangela - Editor
November-Desember2025
Renungan Kristen untuk pribadi, keluarga dan kelompok
Bala Keselamatan Publikasi pertama 1996
Kisah kelahiran Yesus Kristus sering kali mengundang berbagai pertanyaan. Tak dapat disangkal, sejak dunia ini ada, pertanyaan pun lahir bersamanya—mengalirdariharikehari,seolahtakpernahhabis.Adapertanyaan yangmunculkarenaketidaktahuan,keheranan,atausekadarkebiasaan.Adapula yang lahir dari curahan hati, dari pencarian akan kepastian, bahkan dari pergumulan yang tak terucapkan. Sebagian pertanyaan tak membutuhkan jawaban, namun tetap menggema dalam batin. Begitu banyaknya pertanyaan yang kita lontarkan sepanjang hidup, hingga akhirnya semuanya terhenti saat nyawataklagitinggaldalamtubuhkita.
Gambar cover depan buku Renungan Oasis Fajar menimbulkan sebuah pertanyaan yang menarik. Tampak bintang bercahaya di langit yang berwarna, se olah mengundang kita untuk merenung: apakah makna di balik cahaya itu?
Seketika terbersit dalam ingatan tentang kisah kelahiran Yesus Kristus dua ribu tahun silam—peristiwa yang menuntun orang-orang Majus dari tempat yang jauh,mencaridanakhirnyamenemukanjawabanataspertanyaanyangmengusik hatimereka.
Berita tentang kelahiran Kristus ternyata cepat menyebar dan di antara mereka adalah orang Majus dari Timur yang sampai saat ini belum diketahui jumlahnya. Namun ada anggapan bahwa mereka berjumlah tiga orang, dilihat dari jumlah hadiahnya. Meskipun jumlah mereka tidak disebutkan dalam Alkitab namun persembahan mereka menjadi simbol penyembahan yang tulus dan penuh makna. Mereka adalah orang bijak, ahli perbintangan dalam artian mereka mengetahui dan menguasai ilmu Asronomi bahan Astrologi. Begitu melihat Bintang itu, mereka mengambil keputusan untuk mengikuti bintang itu. Sesuatu yang menarik adalah mereka mengetahui bahwa seorang Raja Yahudi telahdatangdandengansigapmengikutiBintangpenuntunitu.
Ternyata, keterbatasan dalam memahami tuntunan menjadi bagian pengalaman orang Majus, sehingga mereka sempat salah arah. Mereka berkata, “Kami telah melihat bintang-Nya di Timur” namun langkah kaki mereka, menghantar kepadabahayabesar.Kekejaman,beringas,mudahcurigadanketika keinginan tidak tercapai ia membunuh anak-anak yang tidak berdaya. Pengalamansalaharah,menyadarkanmerekabahwahanyaadasatuPribadiyang dapat menuntun mereka untuk tiba pada tempat di mana sukacita sejati di temukan.TempatdimanamerekamemilikikesempatanuntunmenyembahSang Kristusyangjadipenyelamatmanusia.
Sudahkankitadituntunolehterang-Nya?
Sabtu, 1 November 2025
Kolose 1:3–6

“...demikian juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya.” (ayat 6b).
KeselamatanyangditerimadariTuhanYesusKristusbukankarenaperbuatan
baikyangkitalakukan,melainkansemata-matakarenakebaikanAllahyang dicurahkan. Saat pertama kali mendengar Injil yang diperkenalkan oleh seorang sahabat, saya mulai belajar untuk percaya dan menyerahkan hidup kepada Yesus, serta menjadikan Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Sebelumnya, saya memiliki keyakinan yang berbeda, namun karena anugerah Tuhan maka saya dapat merespons panggilan-Nya dengan baik. Selanjutnya, saya terus berusaha bertumbuh dalam pengenalan akan kasih karunia Allah. Hal pertama yang saya pelajari dari Firman Tuhan adalah “Doa Bapa Kami”. Dan mulai saat itu, saya semakin giat belajar karena ingin mengenal lebih banyak dan lebih dalam tentang pengharapan di dalam Kristus, seperti tertulis dalam Kolose 1:5: "Oleh karena pengharapan yang disediakan bagi kamu di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam Firman kebenaran, yaitu Injil."
Apa artinya mengenal kasih karunia Allah? Mengenal kasih karunia Allah berartimemahamidanmenerimaanugerah-Nyayangtakterbatas,diberikan-Nya bukan karena jasa atau perbuatan baik, melainkan semata-mata karena kasih dan kebaikan-Nya. Buah dari kasih karunia ini terlihat nyata dalam kehidupan orang percaya seperti yang tampak pada jemaat di Kolose. Mereka hidup sesuai ajaran Kristus yang mencerminkan perubahan hati dan karakter yang sejati. Tuhan merindukan setiap anak-Nya yang mengalami transformasi hidup yang nyata, menjadi pribadi yang semakin serupa dengan Kristus dalam pikirian, perkataan danperbuatanagaradaperubahandalamhidupdankarakterdirisetiapanak-Nya. Yesus Kristus adalah teladan utama dalam proses pertumbuhan rohani dalam kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,kelemahlembutan,danpenguasaandiri(Galatia5:22–23).
Penegasan: Keselamatan tidak diperoleh melalui perbuatan baik, tetapi hanyamelaluianugerahAllahyangdiberikansecaracuma-cuma.
DOA:Bapadisorga,terimakasihatasanugerahkeselamatanyangEngkau karuniakan bagi kami orang percaya. Mampukan kami untuk terus bertumbuh dalamkasihkarunia-Mu,dalamnamaTuhanYesusKristuskamiberdoa.Amin.
Minggu, 2 November 2025
Hidup Tertib dan Iman yang Teguh
Kolose 2:1–5

“Sebab meskipun aku sendiri tidak ada di antara kamu, tetapi dalam roh aku bersamasama dengan kamu dan aku melihat dengan sukacita tertib hidupmu dan keteguhan imanmu dalam Kristus.”(ayat 5)
Kita pasti senang saat melintas jalan raya dan melihat semua pengendara
menaati aturan lalu lintas dengan tertib, meskipun tidak ada petugas keamanan atau polisi bertugas kepatuhan ini tentu seperti tidak hanya mencerminkan keadaan, akan tetapi dapat menghindarkan dari kecelakaan dan membuat perjalanan lebih aman sehingga dapat dengan selamat sampai ke tempat tujuan. Ayat di atas berbicara tentang sukacita Rasul Paulus ketika melihatketertibanhidupdanketeguhanimanjemaatdiKolose.Meskipuniatidak hadir secara fisik di tengah-tengah mereka, jemaat di Kolose menunjukkan kedewasaandankemandiriandalamkehidupanrohanimereka.
Menjadi dewasa secara rohani sangat penting dalam kehidupan bergereja. Orang yang dewasa secara rohani akan mampu menjaga ketertiban, serta disiplin dalam membangun kehidupan rohani. Iman yang teguh kepada Kristus, akan nyata dalam kehidupan sehari-hari dan berarti iman yang tak tergoyahkan; iman yang tetap berdiri kokoh di atas kebenaran Firman Tuhan, meskipundalamsituasiyangsulit.
Mengapa hidup tertib dan iman yang teguh dalam Yesus itu penting?
Karena kita bisa saja terpengaruh oleh ajaran-ajaran sesat yang menggunakan kata-kata indah, “...seolah-olah kebenaran, tapi sebenarnya palsu.” Rasul Paulus mengingatkan dalam Kolose 2:4, “Hal ini kukatakan, supaya jangan ada yang memperdayakan kamu dengan kata-kata yang indah.” Ajaran-ajaran serupa masihmenjaditantanganbesarbagibanyakorangpercayapadasaatini.Marikita hidup tertib sebagai tindakan iman yang bertumbuh, di tengah lingkungan kerja, pelayananataudimanasaja,agarkitamenjadiberkat.
Penegasan: Hidup tertib dan disiplin dalam membangun kehidupan rohani akan membantu kita fokus pada hal-hal yang benar-benar penting. Iman yangteguhkepadaKristusadalahdasarkehidupanorangpercaya.
DOA:Bapadisorga,kamimohonhikmat-Muagarkamidapathiduptertib dan disiplin dalam membangun kehidupan rohani. Dalam nama Tuhan Yesus, kamiberdoa.Amin.
Senin, 3 November 2025
Kolose 3:1–4

“Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.” (ayat 4)
Dalam Kolose 3:4 kita menemukan pemahaman bahwa, dalam kehidupan
orang percaya, Tuhan Yesus Kristus adalah prioritas hidup kita. Kristus akan menyatakan kemuliaan-Nya pada akhir zaman, dan kita pun akan turut menyatakan diri bersama-sama dengan Tuhan dalam kemuliaan-Nya. Ayat ini mengacu pada kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali, saat Ia menyatakan diri secara nyata dan penuh kemuliaan. Kita akan ikut serta dalam kemuliaan Kristus,ketikaIadatangkembali.Padasaathalituterjadi,kitaakandiubahmenjadi serupadenganKristusdanmenikmatikemuliaansurgawi.
Kemuliaan yang dimaksud bukan sekadar tempat atau keadaan fisik, tetapi juga keadaan rohani yang mulia dan sempurna. Namun sebelum FirmanNyadigenapidalamkehidupankitaorangpercaya,adasatuhalpentingyangperlu kita kerjakan: memikirkan perkara yang di atas. Seperti tertulis dalam Kolose 3:2 “Pikirkanlah perkara-perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.” Kita harus mengizinkan sikap kita dibentuk oleh-Nya melalui firman. Menilai, mempertimbangkan, dan memikirkan segala sesuatu dari sudut pandang kekekalandansorga.
Sebagaiorangpercaya,sangatpentinguntukmemberikanprioritasutama pada nilai-nilai surgawi dan rohani, dibandingkan kepentingan duniawi. Ini bukan berartikitamengabaikantanggungjawabduniawi,tetapimelihatdanmenanggapi duniadariperspektifkekekalandarisudutpandangAllah.
Penegasan: Mari kita menilai, mempertimbangkan, dan memikirkan segala sesuatu dari sudut pandang kekekalan, dan membiarkan hati kita dituntun olehRohTuhan.
DOA: Bapa di sorga, kami memohon hikmat-Mu untuk menolong dalam menjalanihidupini.Ajarkankamiuntuksenantiasadapat memuliakannama-Mu, di dalam setiap langkah dan keputusan hidup kami. Dalam nama Tuhan Yesus Kristuskamiberdoa,amin.
Selasa, 4 November 2025
Menjadi Orang Kristen yang Dapat Dipercaya
Kolose 4:7–9

“Semua hal ihwalku akan diberitahukan kepada kamu oleh Tikhikus, saudara kita yang kekasih, hamba yang setia dan kawan pelayan dalam Tuhan.” (ayat7)
Betapa bangga dan bahagianya, ketika mendengar bahwa kita dapat
dipercaya oleh orang lain, oleh pimpinan, rekan kerja, maupun sahabat. Mengapa? Karena mereka menilai kita memiliki kejujuran, tanggung jawab, konsistensi, dan integritas dalam pribadi. Hal-hal seperti inilah yang dapat membuatoranglainmenaruhkepercayaankepadakita.
Kebenaran Firman Tuhan hari ini berbicara tentang seseorang yang dipercaya,dandapatdiandalkan,sertamemilikiintegritas,yaituTikhikus.Jikakita mempelajari beberapa surat Rasul Paulus seperti Efesus 6:21–22, Titus 3:12, dan 2 Timotius 4:12, maka akan menemukan bahwa Tikhikus dikenal sebagai orang yang setia dalam melayani Tuhan dan dapat dipercaya. Ia bukan hanya pengantar surat, tetapi juga memiliki peran penting dalam kemajuan pelayanan Rasul Paulus.
Tikhikus memiliki hubungan yang erat dengan Rasul Paulus. Hal ini terlihat dari kalimat pada ayat 7: “Semuahalihwalkuakankuberitahukankepada kamu” menunjukkan bahwa Tikhikus adalah sumber informasi yang dipercaya oleh Paulus untuk menyampaikan keadaan dan situasi saat ia berada di Roma. Demikian juga dengan kita. Untuk menjadi orang Kristen yang dapat dipercaya, kita perlu berusaha hidup jujur, bertanggung jawab, menjaga rahasia, menepati janji, dan bertindak konsisten dengan nilai-nilai yang kita yakini sebagai orang percaya. Kepercayaan adalah dasar penting dalam hubungan pribadi, pekerjaan, danjugadalampersekutuanjemaat.
Penegasan: Menjadi orang yang dapat dipercaya, menuntut kita membangun reputasi yang baik melalui tindakan nyata yang konsisten, sehingga orang lain merasa aman dan yakin untuk mempercayai kita sebagai orang percaya.
DOA: Bapa di Sorga, kami mohon, mampukanlah kami melalui Roh Kudus-Mu untuk menjalani hidup sesuai dengan kehendak-Mu, agar kami menjadi umat Kristiani yang dapat dipercaya. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa.Amin.
Rabu, 5 November 2025
1 Tesalonika 2:7–9

“Demikianlah kami, dalam kasih sayang besar akan kamu, bukan saja rela membagi
Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi.” (ayat 8)
Lebih dari sekadar kata-kata berarti sesuatu yang memiliki makna dan nilai
yang lebih dalam daripada sekadar ucapan lisan dan harus diwujudkan melalui tindakan nyata. Inilah yang dipraktikkan oleh Paulus dalam pelayanannya. Kasih bukan hanya dikhotbahkan, tetapi juga dihidupi dalam kesehariannya. Dalam 1 Tesalonika 1:3, Paulus memuji jemaat Tesalonika karena kesetiaan dan perbuatan mereka yang penuh kasih serta pengharapan mereka akan kedatangan Tuhan kembali. Jemaat ini mengetahui bahwa sebelum Paulus datang ke Tesalonika, ia telah dipenjarakan di Filipi. Namun, penjara tidak menghalangiPaulusuntukmemberitakanInjil.
MerekayangmemberitakanInjilhendaknyamemilikihatisepertiseorang ibu yang lembut dalam mengasuh dan merawat anaknya: kasih yang tulus, rela berkorban, dan tidak menuntut balasan. Kasih seorang ibu lebih dari sekadar kata-kata;adapengorbananbesardidalamnya.Demikianjugadenganpelayanan Paulus, yang disertai perjuangan dan keberanian agar orang lain diselamatkan. Ia tidak berbicara untuk menyenangkan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah.
Paulus adalah pribadi yang cerdas, berani, dan tegas. Pelayanannya dipenuhi kasih yang nyata bukan hanya ucapan, tetapi tindakan. Karena itulah pelayanannya berdampak besar bagi jemaat Tesalonika. Ia menjadi bukti nyata dari seorang pelayan Tuhan: hatinya untuk Allah, tangannya untuk sesama. Ia tidak mencari keuntungan pribadi, bahkan berjuang memenuhi kebutuhannya sendiri agar tidak menjadi beban bagi siapa pun. “Sementara kami bekerja siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun juga di antara kamu, kami memberitakanInjilAllahkepadakamu.”(1Tesalonika2:9b)
Penegasan: Firman Allah yang dipraktikkan dalam tindakan yang benar dan tulus, lebih berdampak yang jauh lebih besar daripada mendengarkan khotbahberapi-api,namuntidakdijalankan.
DOA: Ya Tuhan, tolonglah kami menjadi pemberita Injil, terlebih menjadi pelakufirman-Mu.DalamnamaTuhanYesuskamiberdoa,amin.
Kamis, 6 November 2025
1 Tesalonika 3:1–4

“Sebab, juga waktu kami bersama-sama dengan kamu, telah kami katakan kepada kamu, bahwa kita akan mengalami kesusahan. Dan hal itu, seperti kamu tahu, telah terjadi.” (ayat 4)
Dalamduniapendidikan,ujianadalahprosesyangharusdilaluiolehsetiap
murid dan mahasiswa, baik berupa ujian tulis maupun praktik. Ujian menjadisyaratuntukmenentukanapakahseseoranglayaknaikketingkat yang lebih tinggi, atau dinyatakan lulus, dan pantas menyandang gelar di bidangnya.
Dalam Alkitab, kita juga melihat bahwa beberapa tokoh diuji oleh Allah melalui kesulitan dan penderitaan. Ayub diuji dengan kehilangan, penyakit, dan penderitaan berat. Abraham diuji dalam hal ketaatan, diminta untuk melepaskan hal yang paling berharga baginya. Daniel menghadapi ujian berat dalam hal ibadah dan penyembahan kepada Tuhan. Rasul Paulus sendiri mengalami berbagai penderitaan: penganiayaan, dipenjarakan, dan perjalanan melelahkan dalam pelayanan Injil. Namun mereka tetap teguh, tidak bergeser dalam iman, penyerahandiri,danibadahkepadaAllah.
Jemaat di Tesalonika pun mengalami hal yang serupa. Allah mengizinkan merekamelewatipenderitaansebagaibagiandariujianiman.Paulusyakinbahwa mereka adalah orang-orang pilihan Allah, karena ia telah melihat buah dari pemberitaan Injil di antara mereka. Meskipun menghadapi penderitaan, mereka tetap taat dan merespons Firman Tuhan dengan benar. Akibatnya, mereka menerimasukacitadariRohKudus(1Tesalonika1:6). Pauluskemudianmengirim TimotiusuntukmenguatkandanmengukuhkanimanjemaatTesalonikaagartidak goyah. Hasilnya, mereka menjadi jemaat teladan bagi orang-orang percaya di MakedoniadanAkhaya.Allahmengizinkanujiandenganmaksudmembentukkita menjadi pribadi yang tangguh, beriman teguh, dan bertanggung jawab. Iman yangterujiakandibuktikanmelaluiperbuatanyangbenar.
Penegasan: Ujian adalah bagian dari rencana Allah bagi orang percaya yangdiperkenan-Nyauntukmemikultanggungjawabyanglebihbesar.
DOA:TuhanYesus,tolonglahkamisaatmenghadapiujianiman,agarkami tetap kuat dan bertumbuh di dalam Engkau. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa,amin.
Jumat, 7 November 2025
1
Tesalonika 5:1–5

“Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri.” (ayat 4)
Hari Tuhan dalam pembacaan Alkitab hari ini merujuk pada peristiwa yang
akan terjadi di akhir sejarah umat manusia, yaitu saat Kristus datang kembali untuk menghakimi. Hari Tuhan akan datang seperti pencuri di malam hari. Pencuri tidak pernah memberi tahu terlebih dahulu kapan ia akan datang. Demikian juga hari Tuhan, tidak ada seorang pun, bahkan malaikat sekalipun, tidak tahu kapan hari itu tiba. Upaya manusia untuk menentukan tanggal kedatangan Kristus merupakan kebodohan. Orang percaya tidak boleh disesatkanolehsiapapunyangmenyatakanmengetahuiwaktutersebut.
Rasul Paulus, dalam surat penggembalaannya kepada jemaat di Tesalonika, menasihati mereka untuk selalu siap sedia. Karena waktu kedatangan Tuhan tidak diketahui, maka kesiapan dan kesigapan harus dilakukan setiap saat. Justru baik bagi kita bahwa tidak ada seorang pun yang mengetahui waktunya, sebab jika diketahui, mungkin kita akan menunda pertobatan dan baru bertobat menjelangwaktunyatiba.
Pertanyaan bagi kita hari ini: Seandainya Kristus datang hari ini, bagaimana keadaan hidup saya saat Ia datang? Apakah saya sedang hidup dalam dosa? Ataukah sedang berjuang melepaskan diri dari kebiasaan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan? Atau dengan setia mempraktikkan iman, dan diwujudkan dalam perbuatan benar dan hidup yang bertanggung jawab? Kiranya Tuhan Yesus mendapati kita tidak hidup dalam kegelapan dosa, melainkan sebagai anak-anak terang yang setia dalam Kristus. Hari Tuhan bagi kita bukanlah seperti pencuri yang datang diam-diam, melainkan perjumpaan yang dinantikan. Sebagai orang percaya, setiap hari kita dipanggil untuk menjaga pikiran, perkataan,danperbuatankitademikemuliaanTuhandanberjaga-jagaagartidak jatuhdalamdosa.
Penegasan:HiduplahsetiapharidengantuntunanFirmanTuhandansiap sediamenyambuthariTuhankapanpunwaktunya.
DOA: Tuhan Yesus, tuntunlah kami setiap hari agar kami tetap berjalan di jalan yang diterangi oleh Firman-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa, amin.
Bukan Kemurkaan, Tetapi Keselamatan
1 Tesalonika 5:6–9 Sabtu, 8 November 2025

“Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk memperoleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” (ayat 9)
Rasul Paulus mengutus Timotius kembali ke Tesalonika untuk melihat
keadaan jemaat di sana. Dan Dia kembali dengan kabar baik: orang-orang percaya di Tesalonika tetap teguh dalam iman dan bersatu. Namun, sebagai jemaat yang masih muda dalam iman, mereka memiliki banyak pertanyaan. Karena waktu pelayanan Paulus di Tesalonika singkat, maka ia tidak sempat menjawab semuanya secara langsung. Oleh karena itu, Paulus menulis surat ini sebagai bentuk penggembalaan, untuk menjawab pertanyaan mereka danmemujikesetiaanmerekakepadaKristus.
Jemaat Tesalonika tetap berdiri teguh meskipun mengalami penindasan yang berat. Mereka menunjukkan kasih melalui perbuatan dan hidup dalam pengharapan akan kedatangan Kristus. Dalam bagian ini, Paulus mengingatkan: orang percaya tidak ditetapkan untuk menerima murka Allah, melainkan untuk mendapatkan keselamatan melalui Yesus Kristus. Injil datang kepada mereka dengan kuasa Allah, dan ketika mereka mendengar, menerima, dan menaati Injil itu, mereka memulai kehidupan yang baru dalam Kristus. Keselamatan bukan hasil usaha manusia, tetapi pemberian Allah melalui pengorbanan Kristus yang menebus manusia dari murka akibat dosa. Jemaat Tesalonika menjadi teladan bagi umat yang ada di wilayah Makedonia dan Akhaya, karena mereka menghidupi keselamatan yang telah mereka terima, bukan hanya dengan kata, tetapidengancarahidupyangberkenankepadaTuhan. Hariini,kitapuntelahmenerimakeselamatanmelaluiimankepadaYesusKristus. Mari kita tetap setia, taat, dan semangat membangun kehidupan yang menyenangkanhatiTuhan,karenaKristustelahmemberikandiri-Nyabagikita.
Penegasan: Manusia membutuhkan keselamatan dari hukuman dosa, danhanyakuasaAllahdalamYesusKristusyangmampumenyelamatkankita.
DOA:YaTuhan,tolonglahkamiuntuksenantiasamendengardanmenaati Firman-Mu. Terima kasih atas pengorbanan-Mu yang menyelamatkan kami dari murkaAllah.DalamnamaTuhanYesuskamiberdoa,amin.
Minggu, 9 November 2025
Sekarang, Kagum
2
Tesalonika 1:9-10

“Apabila Ia datang pada hari itu untuk dimuliakan di antara orang-orang kudus-Nya dan untuk dikagumi oleh semua orang yang percaya, sebab kesaksian yang kami bawa kepadamu telah kamu percaya ” (ayat 10)
Ada momen dalam hidup kita, yang membuat benar-benar terpesona.
Menyaksikan matahari terbenam di tepi laut, melihat bangunan bersejarah yang megah, atau menikmati pertunjukan yang spektakuler. Namun,semuaituhanyalahbayangankecildariperistiwaagungyangakandatang: kedatangan Yesus Kristus dalam kemuliaan-Nya. Sebuah peristiwa yang jauh lebih dahsyat daripada apa pun yang pernah kita lihat di dunia ini. Pada saat itu, orangorang percaya akan terdiam, bukan karena kehilangan kata, tetapi karena takjub dankagummelihatkemuliaanKristusyangmelampauisegalanya.
Rasul Paulus dalam teks ini menyampaikan dua realitas akhir zaman: kebinasaan bagi mereka yang menolak Allah (ayat 9) dan kemuliaan bagi mereka yang percaya (ayat 10). Pada ayat 10, ditegaskan bahwa Yesus akan dikagumi oleh semua orang kudus-Nya. Kekaguman ini adalah ekspresi dari iman yang menjadi kenyataan, apa yang dulu hanya didengar dan dipercaya melalui firman, kini terlihat langsung. Kesaksian yang dahulu disampaikan dan diimani, kini menjadi kenyataan yang menakjubkan. Saat itu, keraguan lenyap, iman menjadi penglihatan,danpengharapanberubahmenjadikepastian.
Sering kali kita terpukau oleh kecanggihan teknologi dan hal lainnya yang sifatnya sementara dan fana. Paulus mengingatkan bahwa hanya satu kekaguman yang kekal: saat kita melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya. Maka, percayalah kepada-Nya!Percayaberartitaatditengahkesulitan,setiameskiduniamenggoda, dan beriman kepada Kristus. Iman hari ini adalah tiket menuju kekaguman yang abadi.
Penegasan: Percaya kepada Yesus hari ini menentukan masa depan kita. Percaya sekarang adalah langkah iman, dan kagum selamanya adalah bagian dari upahnya.
DOA:TuhanYesus,terimakasihatasjanjikedatangan-Mu.Teguhkaniman kami agar percaya hari ini, supaya kelak kami berdiri dalam kekaguman abadi melihatkemuliaan-Mu.DalamnamaTuhanYesuskamiberdoa,amin.
Senin, 10 November 2025
2 Tesalonika 1:11-12

“Karena itu kami senantiasa berdoa juga untuk kamu, supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu” (ayat 11).
Setiap orang percaya memiliki panggilan yang unik dari Allah. Panggilan
bukanlah hanya dimaksudkan sebagai pelayan Tuhan, tetapi tentang bagaimana menjalani hidup sesuai dengan kehendak Allah. Sama seperti seorang duta besar yang mewakili bangsanya di negara asing, demikianlah orang Kristen dipanggil untuk menjadi duta Kristus di tengah dunia. Panggilan ini merupakankehormatan,namunjugamengandungtanggungjawabyangbesar. Rasul Paulus mendoakan jemaat Tesalonika agar mereka menjadi pribadi yang dianggap layak atas panggilan Allah. Kata “layak” bukan berarti harus sempurna tanpa cacat, tetapi berarti hidup yang selaras dengan kehendak Allah. Paulus menjelaskan bahwa pekerjaan iman dan maksud baik kita hanya bisa disempurnakan oleh kuasa Allah. Dengan demikian, tanggung jawab atas panggilanilahitidakdapatdijalanidengankekuatansendiri.Samasepertiseorang atlet yang membutuhkan pelatih, atau tentara yang membutuhkan komando, maka orang percaya memerlukan bimbingan dan kuasa Allah agar dapat tetap setiadalampanggilannya.
Hidup dalam panggilan ilahi berarti menyadari bahwa setiap langkah kita membawa nama Kristus. Di sekolah, di kantor, dalam keluarga, bahkan di media sosial, kita sedang mewartakan Injil. Pertanyaannya: “Apakah hidup kita telah mencerminkan panggilan itu?” Perlu disadari bahwa tanggung jawab ilahi menuntut kedisiplinan rohani: disiplin dalam doa, membaca firman, melayani, dan menjaga kesaksian hidup. Sama seperti lilin yang menyala untuk menerangi sekitarnya, demikianlah hidup setiap orang percaya yang dipanggil untuk memberiterang.Jikakitalalai,makapanggilanitubisaredup.Tetapijikakitasetia, makanamaKristusakandimuliakandalamhidupkita.
Penegasan: Panggilan ilahi adalah kehormatan; tanggung jawab kita adalahkesetiaan.
DOA: Tuhan yang penuh kasih, tolonglah kami agar hidup layak di hadapan-Mu, setia melakukan hal baik, dan dikuatkan oleh kuasa-Mu. Biarlah melaluihidupkami,nama-Mudimuliakan.DalamnamaTuhanYesuskamiberdoa, amin.
Selasa, 11 November 2025
2 Tesalonika 2:1-4

"Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan harus dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa." (ayat 3)
Di zaman ini, informasi bergerak dengan sangat cepat sehingga sangat sulit
membedakan mana berita yang benar dan mana yang palsu. Banyak berita bohong (hoaks), ajaran yang menyesatkan, bahkan manipulasi halusyangmembuatorangmudahterbawaarusdanbertindakgegabah.Situasiini diingatkan oleh Paulus sebagai bahaya tipu daya rohani yang mencoba menjauhkanumatAllahdarikebenaran.
Jemaat Tesalonika waktu itu gelisah karena ada ajaran palsu yang mengatakan bahwa Hari Tuhan sudah datang. Paulus kemudian menjelaskan bahwa sebelum kedatangan Kristus akan ada tanda-tanda besar: kemurtadan dan tampilnya manusia durhaka (ayat 1–4). Ia digambarkan sebagai sosok yang melawan Allah, meninggikan diri, dan bahkan duduk di Bait Allah seolah-olah dirinya adalah Allah. Pesan Paulus jelas: jangan sampai umat percaya, tertipu oleh hal-halyangkelihatanrohani,tetapisebenarnyamenyesatkan.Tipudayainibukan hanyasebataspengajaranpalsu,tetapijugagayahidupyangmembuatoranglebih mengagungkandiridaripadaAllah.
Hariinikitahidupditengahduniayangpenuhdengan“tipudayamodern.” Banyakorangpercayatertipuolehpesansingkatatauberitahoaksyangberedardi mediasosialdaritawaranhadiahpalsu,moduspenipuanonline,hinggaberitaviral yang tidak benar. Jika kita tidak hati-hati, maka kita akan terbawa arus. Demikian juga secara rohani: ajaran palsu sering kali dibungkus dengan kata-kata indah, motivasi manis, atau janji-janji berkat yang instan. Itulah sebabnya kita perlu berakar kuat dalam firman Tuhan. Sama seperti pilot yang hanya bisa terbang dengan aman jika mengikuti instrumen penerbangan, kita pun akan berjalan benar jika mengikuti “instrumen rohani” yaitu Alkitab. Jangan mudah percaya pada sesuatu hanya karena viral atau terdengar meyakinkan. Uji segala sesuatu denganfirmanAllah.
Penegasan: Jangan biarkan tipu daya menyesatkan kita. Pegang teguh firman,karenahanyakebenaranAllahyangsanggupmemeliharakitasampaiakhir.
DOA: Tuhan, teguhkan hati kami agar tidak mudah disesatkan oleh tipu daya dunia. Penuhi kami dengan pengertian akan firman-Mu. Dalam nama Tuhan Yesuskamiberdoa,amin.
Rabu, 12 November 2025
2 Tesalonika 3:1-4

"Tetapi Tuhan adalah setia, Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat." (ayat 3)
Setiap orang mendambakan rasa aman. Kita memasang kunci rumah,
kamera pengawas, hingga asuransi untuk melindungi diri, dari ancaman atau bencana yang tak terduga. Namun, ada perlindungan yang jauh lebih besar dari semuanya itu yaitu perlindungan Tuhan. Rasul Paulus mengingatkan jemaat Tesalonika bahwa sekalipun mereka mengalami kesulitan dan bahaya, Tuhanakanselalusetiamenjagamereka.Dalamsuratini,Paulusmemintajemaat untuk berdoa agar firman Tuhan terus tersebar (ayat 1–2). Ia menyadari bahwa tidak semua orang memiliki iman, bahkan ada yang berusaha menghambat pekerjaan Allah. Namun di tengah ancaman itu, Paulus menyatakan penghiburan besarbahwa“Tuhanadalahsetia.”
Kesetiaan kepada Allah, dasar keyakinan bahwa Ia akan menguatkan hati orang percaya dan melindungi mereka dari yang jahat. Kata “melindungi” menunjukkan penjagaan Tuhan yang aktif, bukan sekadar pasif. Artinya, Tuhan bukansajamemberikankekuatandaridalam,tetapiIajugamenjagadariserangan luar. Dengan demikian, apa pun bentuk gangguan atau pencobaan, setiap orang percaya tidak pernah ditinggalkan sendiri. Ancaman hidup dalam dunia ini ada berbagai macam baik berupa godaan dosa, tekanan hidup, masalah, maupun pergumulanyangtidakpernahlepasdarikehidupanorangpercaya.
Banyak orang mencari perlindungan dengan caranya sendiri, tetapi lupa kepadaperlindunganTuhan.Ibaratnyasepertiseseorangyangmembawapayung di tengah hujan, tetapi tidak pernah membukanya. Payung itu ada, tetapi tidak terpakai. Demikian juga dengan janji perlindungan Tuhan; jika kita tidak pernah bersandar kepada-Nya, kita tidak akan pernah merasakan kuasa-Nya. Kuncinya adalah tetap berdoa, beriman, dan setia kepada firman. Saat kita hidup dekat dengan Tuhan, kita tidak hanya dikuatkan, tetapi juga dijaga dan dilindungi dari kuasasijahat.
Penegasan: Perlindungan sejati hanya ada pada Tuhan. Bersandarlah pada-Nya,makahatimuakandikuatkandanhidupmudijagadariyangjahat.
DOA:Tuhanyangsetia,terimakasihkarenaEngkauselalumelindungidan menguatkan kami. Ajarkan kami untuk senantiasa bersandar pada-Mu. Dalam namaTuhanYesuskamiberdoa,Amin.
I Timotius 1:12-14 Kamis, 13 November 2025
“Malah Kasih Karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan Iman dan Kasih dalam Kristus Yesus”. (ayat 14)

AdaduasuratyangRasulPauluskirimkankepadaanakrohaninyaTimotius,
dansuratyangpertamainiadapadapasal1ayat12-17yangdiberiperikop “Ucapan Syukur atas Kasih Karunia Allah.”Rasul Paulus hendak menyampaikan kesaksian kepada Timotius bahwa, sesungguhnya siapakah dia (Rasul Paulus) yang dahulu. “Aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang yang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya. Semua itu telahkulakukantanpapengetahuan,yaitudiluariman”(ayat13).
Rasul Paulus mengakui dengan iman yang luar biasa kepada Timotius bahwa, dia yang berdosa telah menerima kasih karunia yang melimpah untuk bertobat dan kemudian menjadi hamba Tuhan yang dipakai Allah untuk memberitakankabarbaiktentangYesus,SangJuruselamatumatmanusia.
Saatini,mungkinsaudaramerasatidaklayakkarenakesalahandandosayang telah diperbuat. Hari ini kita belajar dari Rasul Paulus bahwa sesungguhnya “Kristus telah datang untuk orang berdosa” (ayat 15) dan siapa pun yang mau bertobat serta menerima-Nya akan menerima kasih karunia itu." Tuhan Yesus sungguh mengasihi kita, Dia mengampuni dan tidak mengingat-ingat dosa kita yang telah lalu. Dia melihat hati dan pertobatan kita yang sungguh. Marilah kita tetap menjaga hidup kita yang telah diperbaharui, untuk menjadi berkat bagi sesama, dan bukan menjadi batu sandungan bagi orang lain. Sehingga melalui kehidupankita,Tuhanakandimuliakan.
Penegasan: Tuhan Yesus datang untuk menyelamatkan dan menguduskankita,sehinggakitadilayakkan.HiduplahsesuaidenganFirman-Nya untukkemuliaannama-Nya.
DOA: Tuhan Yesus, terima kasih untuk kasih karunia yang Engkau telah sediakanbagikami.Tolongkamisupayaterushidupberkenankepada-Mu.Dalam namaTuhanYesuskamiberdoa,amin.
Jumat, 14 November 2025
I Timotius 2 : 1 - 4

"Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita." (ayat 3)
Dalam suratnya kepada Timotius, anak rohaninya, Rasul Paulus
memberikan nasihat berikut:“Pertama-tama aku menasihatkan: naikkanlah permohonan, doa syafaat, dan ucapan syukur untuk semua orang,untukraja-rajadanuntuksemuapembesar,agarkitadapathiduptenang dantenteramdalamsegalakesalehandankehormatan.” (1–2) “Itulahyangbaik danyangberkenankepadaAllah,Juruselamatkita”.(ayat3)
Allahmenghendakisupayakitamenjadiorangyangsaleh,yaitukitaharus memiliki hidup dan sikap yang taat kepada Tuhan; jujur dalam perkataan dan perbuatan; takut akan Allah dan menjauhi semua kejahatan. Orang yang saleh adalah mereka yang berusaha untuk hidup sesuai kehendak Tuhan, menaati perintah-Nya, dan menunjukkan kasih serta integritas dalam tindakan hidupnya. Meskipun telah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, Rasul Paulus menghadapi banyak tantangan dan penderitaan. Namun, ia bertahan untukterussetiadalampelayanandanpengabdiannyakepadaTuhan.
Kesalehan bukanlah sesuatu yang bisa dicapai secara instan, tetapi merupakanprosespertumbuhanrohaniyangterus-menerus.Iniadalahhasildari kasih karunia Allah dan usaha kita, untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Banyak tokoh Alkitab seperti Ayub, Daniel, dan Rasul Paulus menunjukkan kesalehan melalui kesetiaan dalam pelayanan dan pengabdian mereka kepada Tuhan. Karena itu, mereka menerima berkat dan kemenangan yang luar biasa. Kesalehanmembawaketenangandankedamaiandalamhidupsehari-hari.Dunia mungkin menawarkan banyak kesenangan, tetapi hanya sesaat. Melalui kesalehan kita akan menemukan kepuasan sejati. Hidup yang saleh juga menjadi kesaksiannyatabagiorang-orangdisekitarkita.
Penegasan: Kita pun dapat mengalami perkenanan dan berkat dari Allah ketikakitahidupdalamkesalehanyangsesuaidengankehendak-Nya.
DOA: Ya Tuhan, kami memohon kepada-Mu, mampukan kami untuk menjadi anak-anak-Mu yang saleh, seperti yang Engkau kehendaki, agar kami mengalamikemenangandalamsegalahal.DalamnamaTuhanYesuskamiberdoa, amin.
Sabtu, 15 November 2025
Menerima Segala sesuatu dengan Ucapan Syukur
I Timotius 4 : 1-5

“Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan tidak ada sesuatu pun yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur.” (ayat 4)
KalimatyangditulisdalamayatmaspadahariiniadalahnasihatRasulPaulus
kepada Timotius dalam menghadapi pengajaran sesat, “Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran” (ayat 3). “Sebab semuanya itu dikuduskan oleh firmanAllahdanolehdoa.”(ayat5)
Yesus mengajarkan bahwa makanan tidak dapat menajiskan orang, melainkan apa yang keluar dari mulut melalui perkataan dan pikiran yang dapat menajiskan.Yesussecaraeksplisitmenyatakanbahwasemuamakananhalal.“Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya” (Markus 7:15) Inti ajaranYesusadalah bahwakenajisanberasaldarihati,bukandariapayangmasuk kedalammulut.
Dalam 1 Timotius 4:4–5, Rasul Paulus menegaskan bahwa semua yang diciptakan Allah itu baik dan tidak ada yang perlu diharamkan, selama diterima dengan ucapan syukur. Tetapi kita harus ingat juga bahwa kita harus berhati-hati agar tidak diperhambakan oleh makanan seperti yang ditulis dalam surat rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus, “Segala sesuatu halal bagiku, tetapi tidak semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan dirikudiperhambaolehsesuatuapapun.”(1Korintus6:12)
Penegasan: Terimalah segala sesuatu dengan ucapan syukur, karena segala sesuatu itu berasal dari Allah yang telah menyediakannya bagi umat manusia.
DOA: Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, karena pemberian yang terindah selalu Engkau sediakan dan anugerahkan dalam kehidupan kami setiaphari.DalamnamaTuhanYesuskamiberdoa,amin.
I Timotius 5 : 3 – 7

“Sedangkan seorang janda yang benar-benar janda, yang ditinggalkan seorang diri, menaruh harapnya kepada Allah dan bertekun dalam permohonan dan doa siang malam.” (ayat 5)
NasihatinidiberikanRasulPauluskepadaTimotiusuntukmenguatkanparajanda
yang hidup dalam kesendirian. Seorang janda, meskipun hidup sendiri, harus tetap memiliki pengharapan yang teguh kepada Allah. Sebab kekuatan untuk menjalani kesendirian hanya datang dari Allah, karena dunia tidak dapat memberikannya.
BagianFirmanTuhanhariinimemberikankekuatankepadajanda-jandaKristen untukselalumemilikipengharapandanbertekundalampermohonandandoasiangdan malam. Doa menjadi sarana untuk tetap terhubung dengan Tuhan, yang menjadi sumber penghiburan dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Dalam kehidupan ini, terkadang kita punn merasa sendiri sekalipun dalam keramaian, karena tantangan dan persoalan yang sedang di hadapi. Kesendirian dapat membuat seseorang kehilangan semangat untuk hidup. Janji Tuhan bagi kita adalah, Dia tidak pernah meninggalkanumat-Nyayangbersandarkepada-Nya.Kesetiaan-Nyanyatabagimereka yang berharap dengan sungguh. Dalam keheningan hidup seorang janda, Tuhan hadir memberikankekuatandandamaisejahtera. Tuhanpeduliatashidupkita.
Sebagai warga gereja kita pun diajar, agar memiliki kepedulian kepada orang laindanselalumendukungmerekayang,kehilanganorangyangdikasihi.Allahmemakai kita, menjadi alat perpanjangan tangan-Nya sehingga mereka bisa merasakan pertolongan dalam kesendirian mereka. Ini merupakan bentuk ibadah sejati dari para pengikut Kristus. “Ibadah yang murni dan tidak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialahmengunjungiyatimpiatudanjanda-jandadalamkesusahanmereka,danmenjaga supayadirinyasendiritidakdicemarkanolehdunia.” (Yakobus 1:27). Tiga hal yang perlu kitaingatkanmelaluiayatperenunganpadahariini,yaitu:
1. Hormatilahparajandayangbenar-benarjanda.(ayat3)
2. TetapmenaruhharapkepadaAllah.(ayat5)
3. Bertekundalamdoasiangdanmalam.(ayat5)
Kita semua dipanggil untuk menjadi perpanjangan tangan Allah di dunia ini. Kehadiran danperhatiankitadapatmenjadijawabandoabagimerekayangmembutuhkan.
Penegasan: Kita dipanggil untuk memperhatikan dan menolong para janda dalam kesusahan mereka, karena hal ini merupakan bagian dari panggilan hidup Kristianiuntukmengasihisesama.
DOA: Ya Tuhan, mampukan kami untuk hidup dalam kasih, agar kami dapat mengasihisesamayangsedangbergumul.DalamnamaTuhanYesuskamiberdoa,amin. Minggu, 16 November 2025
Senin, 17 November 2025
Iman yang Tulus Ikhlas
2 Timotius 1:5–8

“Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike, dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu." (ayat 5)
Iman yang tulus ikhlas adalah iman yang murni, tidak dibuat-buat, tanpa
kemunafikan, dan lahir dari hati yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan. Iman seperti inilah yang diwariskan oleh Nenek Lois dan Ibu Eunike kepada Timotius. Warisan rohani ini tidak hanya terbatas pada keluarga, tetapi jugadapatkitawariskankepadaanakcucumaupunanak-anakrohaniyangTuhan percayakan kepada kita. Oleh karena itu, agar kita dapat mewariskan iman yang tulus ikhlas,kita sendiriharus terlebihdahulu memilikinya. Iman yang sejati tidak cukup hanya diajarkan dengan kata-kata, tetapi harus tampak dalam kehidupan sehari-hari: melalui sikap, tindakan, dan cara kita menjalani hidup ini. Itulah yang dilihat oleh Paulus dalam diri Timotius, seorang yang memiliki iman yang hidup, nyata,dandiwariskandarigenerasikegenerasi. Iman yang tulus dan murni memiliki dampak yang luas. Bukan hanya dalam keluarga, tetapi juga dalam lingkungan kerja, pelayanan, usaha, bahkan dalam pergaulan sosial. Orang lain dapat merasakan kekuatan iman kita, bukan karena kita banyak bicara, tetapi karena hidup kita mencerminkannya melalui tindakankitasetiaphari,danbagaimanacarakitamenyikapisegalasesuatu. Marilah kita belajar meneladani iman Nenek Lois, Ibu Eunike, dan Timotius. Milikilah iman yang hidup dan tulus, agar dapat diwariskan sebagai harta rohani yang kekal. Dengan demikian, hidup kita pun akan menjadi berkat bagi keluarga, rekan kerja, teman sepelayanan, dan semua orang yang Tuhan tempatkan di sekitarkita.
Penegasan: Iman yang tulus ikhlas adalah warisan rohani yang bernilai kekal. Buktikanlah melalui tindakan yang nyata dan hidup yang penuh dengan kasih.
DOA: Bapa di Sorga, tolonglah kami agar memiliki iman yang tulus dan murni,supayahidupkamidapatmenjadiberkatbagisesama.DalamnamaTuhan Yesuskamiberdoa,amin.
Selasa, 18 November 2025
Hidup bagi Orang Lain
2 Timotius 2:8–13

“Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal.” (ayat 10)
Mungkin terdengar mustahil untuk "hidup bagi orang lain", apalagi
ketika hidup kita sendiri penuh dengan keterbatasan dan tantangan.
Namun, yang dimaksud oleh Paulus di sini bukanlah menyerahkan seluruhhartaatauhidupkitasecaratotaluntukoranglain,melainkanmenjadikan hidup kita sebagai alat yang Tuhan pakai untuk membawa orang lain kepada keselamatandalamKristus.
Hidupbagioranglainberartikitatidakhanyaberfokuspadakenyamanan dan keselamatan pribadi, tetapi juga memiliki hati yang peduli terhadap mereka yang belum mengenal kasih Tuhan. Kita terpanggil untuk menjadi saksi, bukan hanyamelaluikata-kata,tetapimelaluikehidupanyangmencerminkanKristus.
Carahidupkitasehari-haridapatmenjadikesaksianyangkuat.Etoskerja, kejujuran, kesetiaan, dan kerendahan hati adalah bahasa universal yang dapat dilihat dan dirasakan orang yang ada di sekitar kita. Dari situlah terang Kristus terpancar, dan orang lain dapat melihat perbedaan dalam hidup kita. Lebih dari itu, kita juga dapat mendoakan mereka. Doa adalah bentuk kasih yang tidak terlihat, tetapi sangat kuat pengaruhnya. Saat kita bersedia menjadi alat Tuhan melalui hidup, sikap, dan doa, maka kita sedang membuka jalan bagi karya Roh Kudusdalamhatimerekayangbelumpercaya.
Penegasan: Kita dapat hidup bagi orang lain jika kita bersedia untuk dipakaiTuhansebagaisaksikasih-Nya.
DOA: Bapa di Sorga, ampuni kami bila selama ini kami lebih mementingkan diri sendiri dan lupa akan tugas kami sebagai saksi-Mu. Tolong kami, agar kami berani hidup bagi orang lain dan menyatakan kasih-Mu melalui hidupkami.DalamnamaTuhanYesus.Amin.
Rabu, 19 November 2025
2 Timotius 3:1–5

“Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakikatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!” (ayat 5)
Sebagai manusia, wajar bila kita menghormati orang yang rajin beribadah,
karena ibadah merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Namun, Alkitab mengingatkan kita bahwa tidak semua orang yang tampakrohaniitubenar-benarhidupsesuaidengankehendak-Nya.
Dalam bacaan hari ini, Paulus menggambarkan mereka yang kelihatannya saleh, namun hatinya jauh dari Tuhan. Mereka mencintai diri sendiri, menjadi hamba uang, bersikap sombong, suka memfitnah, memberontak terhadap orang tua, tidak tahu berterima kasih, tidak mengasihi, tidak bisa mengendalikan diri, bahkanlebihmengikutihawanafsudaripadakehendakAllah.
Penampilan mereka tampak rohani, tetapi gaya hidupnya justru menyangkalkuasaTuhanyangsejati.Merekasepertiorang-orangFarisidanSaduki pada zaman Yesus. Mereka tekun beribadah secara lahiriah, tetapi tidak mengizinkan firman Tuhan mengubah hati dan perilaku mereka. Itulah sebabnya Paulus menasihati kita, “Jauhilah mereka itu.” Bukan agar kita membenci, tetapi supaya kita tidak terpengaruh dan tidak tertipu oleh kemunafikan rohani yang hanya bersifat lahiriah. Akan jauh lebih bijaksana bila kita tidak hanya tekun beribadah, tetapi juga hidup sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Kerohanian sejati bukan hanya soal tampilan luar, tetapi tentang kehidupan yang diubahkan daridalamolehkasihkaruniaTuhan.
Penegasan: Jangan tertipu oleh penampilan luar, karena Tuhan mencari hati yang sungguh-sungguh taat pada firman-Nya, bukan sekadar kebiasaan beribadahdanberagama.
DOA: Ya Tuhan, ampunilah kami, jika selama ini kami tidak taat kepadaMu. Tolong kami agar hidup selaras dengan firman-Mu, dalam perbuatan dan hati yangtulus.DalamnamaTuhanYesus,amin.
Kamis, 20 November 2025
Kasih dalam Ikatan Iman
Titus 1:1–4

“Kepada Titus, anakku yang sah menurut iman kita bersama: kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita, menyertai engkau.” (ayat 4)
Hubungan antara Paulus dan Titus bukanlah hubungan darah, namun
relasi mereka begitu dekat, hangat, dan penuh sukacita. Apa yang membuat hubungan mereka begitu istimewa? Dasarnya adalah kasih yang lahir dari iman kepada Tuhan. Paulus menyebut Titus sebagai “anakkuyang sah menurut iman.” Hal ini menandakan adanya hubungan rohani yang kuat di antara mereka. Mereka terikat bukan oleh darah, tetapi oleh iman yang sama kepada Kristus. Ikatan iman seperti itulah yang membangun relasi menjadi jauh lebih dalam dan lebih kokoh dibandingkan dengan ikatan lahiriah. Dalam kasih dan iman yang sama, Paulus memberkati Titus dengan kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus. Itu bukan sekadar ucapan formal, tetapimerupakanwujudnyatadarikasihyangtulusdanmendalam.
Kasih yang dibangun di atas iman membawa kekuatan yang luar biasa: ada pengampunan saat terjadi kesalahpahaman, ada pengertian saat berbeda pandangan, dan ada kesatuan yang tidak mudah digoyahkan oleh apa pun.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk membangun relasi yang diikat oleh kasihdalamiman.Dandidalam-Nya,damaisejahteraTuhanhadirdanmenopang kitadalamsetiapperjalananhidupdanpelayanan.
Penegasan: Kasih yang lahir dari iman akan memperkuat persaudaraan sejatididalamTuhandanmenjadiberkatbagisesama.
DOA:BapakamidiSorga,terimakasihataskasih-Muyangmemampukan kami untuk membangun hubungan yang kokoh di dalam iman. Tolong kami, agar hidup kami dipenuhi kasih sejati yang berasal dari-Mu, dalam nama Tuhan Yesus. Amin.
Jumat, 21 November 2025
Titus 2:1–5

“Hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar firman Allah jangan dihujat orang.” (ayat 5)
Ungkapan “Rumahku, Istanaku” melambangkan bahwa rumah adalah
tempatpalingaman,nyaman,danmembahagiakanbagiseluruhanggota keluarga. Hal itu terjadi, bukan karena kemewahan atau ukuran bangunannya, tetapi karena di dalamnya ada kehangatan, kedamaian, dan kasih yang dirasakan saat kita berkumpul bersama keluarga. Setiap orang tentu merindukanrumahsepertiitu,tempatdimanahatimerasatenteramdanragabisa beristirahat. Namun, sayangnya tidak semua orang merasakan kebahagiaan semacam itu di rumahnya. Mengapa? Apa yang dapat kita lakukan agar rumah benar-benarmenjaditempatyangdiberkati?
Firman Tuhan mengajarkan bahwa rumah yang penuh berkat dimulai dari pribadi yang bijaksana dan saling mengasihi. Setiap anggota keluarga baik muda maupun tua, laki-laki maupun perempuan dipanggil untuk hidup saling menghormati, menghargai, dan bertanggung jawab dalam perannya masingmasing.
Jika nilai-nilai ini ditanamkan dan dipelihara dalam rumah tangga, maka akan tercipta kerukunan dan keharmonisan. Rumah pun akan menjadi seperti istana, bukan hanya bagi yang tinggal di dalamnya, tetapi juga bagi setiap tamu yangdatangdanmerasakandamaiyangadadidalamnya. Namun,semuaitutidak akan mungkin terjadi tanpa kehadiran Tuhan Yesus. Hanya Dia yang mampu membentuk kita menjadi pribadi yang sabar, penuh kasih, dan bijaksana. Apabila Tuhan hadir dan memimpin keluarga kita, maka rumah kita sungguh menjadi tempatyangdiberkati.
Penegasan: Rumah akan menjadi istana yang penuh kedamaian dan ketenteramanapabilaTuhanhadirdanberkuasadidalamnya.
DOA: Tuhan, jadikan kami pribadi yang bijaksana dan lemah lembut di hadapan-Mu.Hadirlahditengahkeluargakami,dalamnamaTuhanYesus.Amin.
Sabtu, 22 November 2025
Titus 3:9–11

“Tetapi hindarilah persoalan yang dicari-cari dan yang bodoh, persoalan silsilah, percekcokan dan pertengkaran mengenai hukum Taurat, karena semua itu tidak berguna dan sia-sia belaka.” (ayat 9)
Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk menjauhkan diri dari hal-hal
yang hanya menimbulkan perdebatan sia-sia, seperti: persoalan yang dibuat-buat, pembahasan yang tidak membangun, pertengkaran yang tidak perlu, dan adu argumen mengenai hal-hal yang tidak membawa manfaat bagi pertumbuhan iman. Sering kali, dalam kehidupan sehari-hari, kita pun terjebak dalam hal serupa, di mana kita terlibat dalam konflik kecil, baik dengan sesamaorangpercayamaupundenganmerekayangbelumpercaya.Padahal,halhal seperti itu sebenarnya tidak perlu terjadi. Karena itulah, kita diajak untuk hidup dalam hikmat Tuhan. Orang yang dipimpin oleh hikmat ilahi tahu kapan harus diam dan kapan harus berbicara. Mereka tidak mudah terpancing oleh emosi atau terseret dalam perdebatan yang justru akan melemahkan kesaksian iman.Sebaliknya,merekaakanmemilihuntukmembangun,bukanmeruntuhkan; mendamaikan,bukanmemecahbelah.
Hidup dalam hikmat Tuhan adalah hidup yang diarahkan oleh Roh Kudus. Hikmat Allah akan menjauhkan kita dari perkara yang sia-sia, dan justru membawa kita kepada hal-hal yang memperkuat iman, menghadirkan damai sejahtera, dan menyebarkan kasih kepada sesama. Kiranya kita menjadi pribadi yang senantiasa memilih untuk berjalan dalam hikmat Tuhan berfokus pada halhalyangmembangun,bukanyangmenjatuhkan.
Penegasan: Hidup dalam hikmat Tuhan akan membuat kita menjauhi perdebatanyangsia-siadanlebihmemilihuntukmembanguniman.
DOA:Tuhan,kamimemohontuntunan-Mu,agarkamidapathidupdalam hikmat-Mu.Jauhkankamidarihal-halyangsia-sia,danbimbingkamiuntukselalu memilih hal-hal yang membangun iman kami dan membawa damai bagi sesama. DalamnamaTuhanYesuskamiberdoa,amin.
Minggu, 23 November 2025
Filemon 1:8–11

“Dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku.” (ayat 11)
KehidupanOnesimusadalahgambarannyatatentangperubahansejatiyang
dialami ketika seseorang bertemu dengan Kristus. Dahulu, ia hanyalah seorang budak pelarian yang tidak dianggap, bahkan mungkin dianggap menyusahkan. Namun, setelah bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus melalui pelayananPaulus,hidupnyamengalamitransformasitotal.
PerubahandalamdiriOnesimusbukanhanyasoalstatussosialdaribudak menjadi orang merdeka tetapi lebih dalam lagi, yakni perubahan yang terjadi dalam hatinya. Ia yang dahulu hidup dalam dosa, kini hidup dalam kasih dan anugerah Allah. Ia yang dulu tidak berguna, kini menjadi pribadi yang berguna, baik bagi Paulus maupun bagi sesama. Inilah bukti bahwa transformasi dalam Kristus membawa dampak yang luar biasa dalam diri manusia yang mau diubahNya. Dampaknya nyata dan dapat dirasakan oleh orang-orang di sekitar kita: keluarga, rekan kerja, komunitas, maupun mereka yang berada dalam lingkup pelayanankita.
TransformasiitulahirdarihatiyangdipulihkanolehkasihTuhandanhidup yang dibentuk oleh kebenaran-Nya. Yang luar biasa adalah Tuhan tidak pernah menilaikitadarimasalaluyangkelam.Iamemandanghatiyangmaubertobatdan bersediadiubahkanoleh-Nya.SepertiyangdialamiolehOnesimus,kitapundapat dipakai Tuhan untuk menjadi alat-Nya membawa berkat bagi sesama dan pengaruhpositifbagiorang-orangdisekitarkita.
Penegasan:TransformasisejatilahirdariperjumpaandenganKristus.Hati yangdiubahkanakanmemancarkankehidupanyangberdampakbagisesama.
DOA: Bapa di Surga, ubahlah hati kami agar hidup dapat menjadi saluran berkat bagi sesama. Pakailah kami untuk menjadi alat bagi kemuliaan nama-Mu. DalamnamaYesuskamiberdoa,amin.
Senin, 24 November 2025
Ibrani 2:11-13

"Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara." (ayat 11)
Bala Keselamatan genap berusia 131 tahun di Indonesia. Kristus yang
membangkitkan dan memanggil Bala Keselamatan untuk memberitakan Injil dan hidup kudus sebagai bagian dari tubuh Kristusyanguniversal.
Ibrani2menegaskankeunggulanKristusatasmalaikat.Dalamayat11 dijelaskan bahwa Kristus menguduskan umat-Nya sebuah tindakan Ilahi, bukansekadarperbaikanmoral.Iniadalahpemisahandaridosa,pembaruan hati, dan kehidupan baru melalui karya penebusan Kristus. Proses pengudusan ini meliputi pembenaran, adopsi menjadi anak-anak Allah, dan hidupyangdikhususkanbagi-Nya.
Penulis menyatakan bahwa Kristus dan orang percaya “berasal dari satu” Bapa yang sama. Kristus adalah Anak Tunggal, dan orang percaya adalah anak angkat oleh kasih karunia. Yang luar biasa adalah Kristus tidak malu menyebut kita saudara. Inilah sumber penghiburan yang mendalam: Dia menerima kita sepenuhnya dan apa adanya, meskipun kita berdosa. Hal ini menjadi dasar panggilan untuk hidup kudus, bersaksi, dan menjaga kesatuansebagaikeluargaAllah.
Bala Keselamatan lahir dari satu panggilan: memberitakan Injil bagi semua orang. Bukan gerakan yang berjalan sendiri, tetapi bagian dari tubuh Kristus yang satu. Kita dipanggil untuk tidak malu menghidupi iman, meski dunia menentangnya. Perayaan HUT bukan hanya nostalgia, melainkan panggilan ulang untuk hidup setia, kudus, dan aktif memberitakan Injil. Kita semuamemilikisatupanggilanbagiKristus.
Penegasan:KesatuansejatiterjadisaatsetiapanggotatubuhKristus mengambil bagian dalam panggilan yang sama hidup kudus, melayani sesama,danmembawajiwakepadaKristus.
DOA: Bapa di Sorga, kami bersyukur atas kasih dan anugerah-Mu yang tak berkesudahan. Berberkatilah Bala Keselamatan untuk terus setia pada panggilannya sebagai Gereja-Mu, hidup kudus, dan memberitakan Injil.DalamnamaTuhanYesuskamiberdoa,amin.
Selasa, 25 November 2025
Ibrani 4:14–16

"Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa." (ayat 15)
Doktrin Hypostatic Union menegaskan bahwa Yesus memiliki dua natur:
sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia dalam satu pribadi yang sama.Keduanyatidakbercampurmenjadisatu,tetapijugatidakterpisah atau berdiri sendiri-sendiri tetapi bersatu secara sempurna dalam satu pribadi Yesus Kristus. Sebagai manusia, Ia merasakan lapar, lelah, dan penderitaan. SebagaiAllah,Iatetapkudusdantidakberdosa.
Ibrani 4 menyatakan bahwa Kristus adalah Imam Besar yang memahami penderitaandanpencobaanyangdialamimanusia.Iabukanlahpribadiyangjauh dari realita hidup, sebab Ia sendiri telah mengalami pencobaan dalam segala hal, sama seperti kita, namun tidak pernah berbuat dosa. Pencobaan yang dihadapi Kristus bukanlah sekadar simbolis; Ia benar-benar menghadapi godaan langsung dari Iblis (Matius 4:1; Lukas 4:13) dan tantangan dari orang-orang Farisi (Markus 12:15). Ia mengalami pencobaan secara fisik, emosional, dan rohani. Namun, dalam semua itu, Ia tetap setia kepada Bapa dan tidak pernah jatuh ke dalam dosa.
Hal ini memberi kita penghiburan dan kekuatan: Kristus bukan hanya Juruselamat,tetapijugaImamBesaryangberempati.Iatahukelemahankita,dan karena itu kita dapat datang dengan keberanian ke takhta kasih karunia untuk memperolehpertolongandisaatyangtepat(ayat16).Sebagaiorangpercaya,kita diajak untuk meneladani Kristus: setia di tengah pencobaan, berpegang pada Firman Tuhan, dan hidup dalam kekudusan. Kristus adalah pengantara yang sempurna karena Ia berdiri sebagai Allah di hadapan manusia, dan sebagai manusiadihadapanAllah.
Penegasan: Karena Kristus telah menang atas setiap pencobaan yang dihadapi. , kita dapat menerima kekuatan dari-Nya untuk hidup menang atas dosa.
DOA: Bapa di Sorga, terima kasih atas kemenangan-Mu yang bukan hanya menjadi teladan, tetapi juga menjadi sumber kuasa bagi kami untuk dapat hidup dalamketaatandanmengalamikemenanganatasdosa.Sertaidanperlengkapilah kami, tetaphidupdalamkekudusan.DalamnamaTuhanYesus,amin.
Rabu, 26 November 2025
Ibrani 6:9–12

"Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya." (ayat 11)
Bayangkansebuahkapalditerpabadaibesar,namuntetaptenangkarena
jangkartertancapkuat.DemikianlahpengharapandalamKristus:kokoh, tidakterguncangolehbadaihidup.Pengharapankitaberdiridiatasjanji Allah yang tidak berubah, bukan pada situasi. Jemaat dalam surat Ibrani mengalami tekanan dan mulai goyah. Karena itu penulis mendorong mereka untuk tetap menunjukkan kesungguhan iman artinya tekun, setia, dan aktif dalamiman,bukanhanyapercayadimulut,tetapidibuktikandalamperbuatan.
Pengharapan yang sejati bagi orang percaya bukanlah sekadar anganangan atau optimisme kosong yang mudah goyah oleh keadaan, melainkan suatukepastianyangkokoh,yaitukeselamatankekaldidalamKristus.Inibukan ilusi atau optimisme kosong, melainkan milik pasti yang dijanjikan Allah (ayat 13–18). Kita diminta untuk menjadikan pengharapan itu milik pribadi yang mengakardalamimandanmenghasilkanketekunan.
Ungkapan “sampai pada akhirnya” menegaskan bahwa iman bukanlah sesuatu yang cukup dijalani hanya di awal perjalanan rohani, melainkan harus dipelihara dan dijalani secara konsisten hingga akhir hidup. Seperti ditegaskan dalam Matius 24:13, “Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.” Ayat ini mengingatkan orang percaya bahwa ketekunan dalam iman adalah bagian penting dari keselamatan yang sejati. Bukan mengukur harapan dari kondisi duniawi ekonomi, relasi, atau kekuatan sendiri. Firman Tuhan mengarahkan kita kepada pengharapan kekal yang tidak tergoyahkan. Kita dipanggil untuk memelihara hidup rohani dengan kesungguhan, tanpa menyerahditengahpencobaan.
Penegasan: Pengharapan dalam Kristus adalah milik yang pasti bagi merekayangsetiamemegangjanji-Nyahinggaakhir.
DOA: Bapa di Sorga, tolonglah agar kami tetap setia memegang janjiMu hingga akhir, agar kami layak menerima keselamatan yang telah Engkau sediakan. Kuatkan iman percaya dan tanamkanlah kesetiaan dalam hati kami, agarkamihidupdenganpenuhketekunandanpengharapanyangteguh.Dalam namaTuhanYesus,amin.
Kamis, 27 November 2025
Dipanggil untuk Hidup Kudus
Ibrani 10:36–39


“Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.” (ayat 36)
Sebagai orang percaya, kita bukan hanya memiliki panggilan untuk terus
percaya kepada Kristus, tetapi juga dipanggil untuk memiliki hidup yang kudus.Kata"kudus"berartidipisahkan,murni,atautidaktercemar.Artinya, hidup kudus adalah kehidupan yang dipersembahkan bagi Allah, hidup dalam kehendak dan karakter Kristus, bukan mengikuti pola dunia yang bertentangan dengan firman Tuhan. Hidup kudus bukan berarti hidup yang sempurna, melainkan hidup yang berkomitmen untuk menjauhi dosa dan terus bertumbuh dalam pertobatan. "Kekudusan bukanlah pilihan, melainkan panggilan." Dan untukmenjalanipanggilanini,diperlukanketekunan.
Ibrani 10:36 ditulis untuk orang percaya berlatar belakang Yahudi yang saat itu sedang menghadapi berbagai tantangan karena iman mereka. Paulus menegaskan pentingnya ketekunan—dalam bahasa Yunani: hypomonē, yang berarti: Bertahan dengan penuh kesabaran, Konsisten melakukan kehendak Allah meskipun banyak godaan untuk menyerah, Memiliki kekuatan rohani untukterusberjalandalamkebenaran.
Kekudusan bukanlah sebuah pilihan yang bisa diambil atau diabaikan, melainkan panggilan ilahi yang harus dijalani setiap orang percaya. Allah menghendaki kita untuk hidup dalam kekudusan sebagai cerminan dari karakterNya yang kudus. Karena itu, kita dipanggil untuk menjalani hidup yang kudus melalui ketekunan dalam Kristus—bertekun dalam firman, doa, dan ketaatan. Ketekunan inilah yang menjadi kunci agar kita mampu bertahan dalam iman, hidup konsisten dalam kebenaran, dan terus bertumbuh dalam keserupaan denganKristus,meskipunmenghadapitantangandangodaandunia.
Penegasan: Panggilan hidup kudus hanya dapat dijalani melalui ketekunandalamKristus.
DOA: Tuhan Yesus yang baik, tolonglah agar kami memiliki ketekunan dalam menjalani hidup ini, supaya kami dapat setia pada panggilan-Mu. Berikanlah kemapuan bagi kami untuk hidup dalam kekudusan, menjauhi dosa, dan senantiasa berkenan di hadapan-Mu dalam setiap langkah dan keputusan kami.DeminamaTuhanYesuskamiberdoa.Amin.
Jumat, 28 November 2025
Iman yang Bertahan
Ibrani 11:5–6

“Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barang siapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.” (ayat 6)
Dunia saat ini dipenuhi peristiwa besar: konflik, tantangan, dan berbagai
krisis kehidupan. Ketidakpastian membuat banyak orang lelah, cemas, bahkanputusasa.Dalamsituasiini,imankitadiujibukansekadarpercaya bahwa semuanya akan baik-baik saja, tetapi tetap percaya walau situasi tidak sepertiyangdiharapkan.
Henokh adalah contoh iman yang bertahan. Ia bukan hanya percaya bahwa Allah itu ada, tapi hidup bergaul karib dengan Tuhan (Kejadian 5:22–24). Iman Henokh bersifat aktif ditunjukkan melalui tindakan, ketaatan, dan karakter hidupyangmenyenangkanhatiAllah.
Jika kita rindu hidup yang berkenan kepada Allah, maka kita perlu memiliki iman yangbertahan.
Apaciri-cirinya?
Teguh pada keberadaan dan kesempurnaan Allah. Artinya, pegang teguh iman yang kokoh. Allah itu nyata, sempurna dalam segala hal, dan Dia layak dipercaya sepenuhnyadalamsetiapaspekhidup.
Berakar dan bertumbuh dalam pengenalan akan Allah. Ini berarti membina hubungan yang dalam dan terus-menerus dengan Allah melalui firman, doa, dan ketaatan,sehinggaimankitasemakinkuatdanjugadewasa. Percaya dan berpegang pada janji-janji-Nya. Maksudnya adalah hidup denganpenuhkeyakinan bahwasetiapjanjiAllahadalahyadanamin,benarserta pastidigenapi,sehinggakitatidakmudahgoyaholehkeadaan.
Iman yang bertahan juga diwujudkan dalam perbuatan nyata setiap waktu(Yakobus2:17).Imansepertiinilahyangmenjadikanhidupkitaberkenandi hadapanTuhan.
Penegasan: Hidup yang berkenan kepada Allah adalah hidup yang didasariolehimanyangbertahandandiwujudkandalamtindakannyata.
DOA:TuhanYesusyangbaik,tolonglahagarkamimemilikihatiyangrindu bertumbuh dalam iman yang teguh dan bertahan dalam segala situasi. Kuatkanlah kami dalam iman percaya dan bersandar pada-Mu. Bentuklah kami menjadi pribadi yang berkenan di hadapan-Mu dan mencerminkan kasih-Mu setiaphari.Dalamnama-Muyangkuduskamiberdoa,Amin.
Sabtu, 29 November 2025
Ibrani 12:14–17

“Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.” (ayat 14)
Saat ini kita hidup di tengah dunia yang semakin menjauh dari nilai-nilai
kekudusan. Norma-norma moral yang semakin bergeser, dari yang dahulu dianggap salah kini mulai diterima sebagai hal yang lumrah. Kebencian, iri hati, dan keegoisan merajalela, sementara kompromi terhadap dosa sering kali dianggap kewajaran saja, dan bahkan dibenarkan. Dalam situasi seperti ini, Kekudusanmenjadisesuatuyangasingdanmenantanguntukdijalani.
Orang percaya dipanggil untuk tetap teguh memegang kebenaran firman Tuhan dan hidup dalam kekudusan, meskipun arus dunia berusaha menarik kita menjauh dari jalan-Nya. Namun firman Tuhan dengan tegas mengingatkan: kita dipanggil untuk hidup kudus, meski dunia tidak lagi menghargainya. Bagi orang Kristen Yahudi pada masa itu, tekanan dan penganiayaan bisa menggoda mereka untukmembalasatauhidupdalamkepahitan.
Maka penulis Ibrani menasihati mereka untuk tetap hidup damai dan mengejar kekudusan. Kata “berusahalah” dan “kejarlah” dalam bahasa Yunani adalah diōkō yang berartimengejardengan tekad,kesungguhan, dan perjuangan. Artinya, kekudusan bukanlah sesuatu yang terjadi secara otomatis melainkan merupakan hasil dari komitmen aktif setiap orang percaya, bukan sesuatu yang datang dengan sendirinya. Kekudusan menuntut kedisiplinan rohani, kasih yang tuluskepadaTuhandansesamasertakemurnianhati.
Menjaga kekudusan bukan hanya tanggung jawab pribadi, tetapi juga penting memeliki dampak besar bagi komunitas iman. Setiap akar pahit dapat merusak banyak orang. Kekudusan adalah syarat penting untuk melihat Tuhan tanpakekudusan,tidakadaperjumpaandengan-Nya.
Penegasan: Di tengah dunia yang menolak kekudusan, kita dipanggil untuk mengejarnya dengan sungguh-sungguh. Sebab tanpa kekudusan, kita tidak dapatberjumpadenganTuhan.
DOA: Tuhan Yesus yang baik, mampu kan kami untuk dapat menjalani hidupyangpenuhdamaidengansemuaorangdanterusmengejarkekudusanagar kamidapatberjumpadengan-Mu.DalamnamaTuhanYesuskamiberdoa.Amin.
Minggu, 30 November 2025
Kesiapan dalam Penantian
Ibrani 12:11–14

“Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.” (ayat 12–13)
Menanti sering kali dianggap sebagai sesuatu yang membosankan atau
bahkan melelahkan. Namun, dalam terang firman Tuhan, penantian bukanlahwaktuyangsia-sia,melainkansebuahprosesyangmendidik dan membentuk iman kita. Sebagai perjalanan yang penuh makna, karena di dalamnya terkandung unsur pengharapan, kesiapan, ketekunan, dan kekudusan. Makamelauipenantian,Tuhanmembentukkarakteragarsemakinserupadengan Kristusdansiapmenyambutjanji-janji-Nyayangpasti.
Tuhan tidak hanya mendidik kita melalui hal-hal yang menyenangkan, tetapijugamelaluidisiplinrohaniyangmenghasilkanbuahkebenaran.Karenaitu, penantianyangsejatimemerlukankesiapanhatidantindakannyata,sepertiyang digambarkandalamIbrani12.Duahalyangditekankandalamayatiniadalah:
"Kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah" artinya, mengajarkan kepada umat yang percaya bahwa penantian bukanlah pasif, tapi aktifdalamprosesmemperkuatimandanmembenahiarahhidup.
"Luruskanlah jalan bagi kakimu" artinya, hidup dalam kebenaran dan menjaga langkah agar tetap berada di jalan keselamatan, tanpa menyimpang ke arah yang menyesatkan..
Penantianbukansekadarmenungguwaktuberlalu,tetapisebuahproses aktif yang menuntut kesiapan hati dan tindakan nyata. Dalam penantian, kita diajakuntukmembentukkarakter,memperkuatiman,danhidupdalamketaatan. Maka, mari kita menantikan penggenapan janji-janji Allah dengan hati yang siap, langkah yang teguh, dan hidup yang berkenan di hadapan-Nya. bersiap dengan hatiyangbenardantindakanyangnyata.Maka,marikitamenantijanji-janjiAllah dengankesiapanpenuhdanhidupyangberkenankepada-Nya.
Penegasan: Tuhan tidak hanya mencari orang yang menanti, tetapi yang menantidenganhatiyangsiapdanhidupyangbenar.
DOA: Tuhan Yesus yang baik, tolonglah kami agar memiliki kesiapan hati dalammenantijanji-janji-Mu.AjarkamiuntuktetapteguhdanhidupdalamjalanMu.DalamnamaTuhanYesuskamiberdoa.Amin.
Senin, 1 Desember 2025
Melihat Diri Dalam Iman
Yakobus 1:19-23

“Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.” (ayat 23)
Ada sebuah ilustrasi: “seorang anak muda melihat wajahnya kotor saat
bercermin,tetapiiamemilihcuekdantetappergikegereja.Disana,orangorang menertawakannya. Ia tahu ada yang salah, tapi tidak mau memperbaikinya.” Seperti cermin fisik yang memperlihatkan wajah, Firman Tuhan adalah cermin iman seseorang. Mengapa firman Tuhan disebut sebagai cermin iman?
Surat Yakobus dengan jelas memberikan ilustrasi yang sangat sederhana, bahwa orang yang hanya mendengar firman tetapi tidak melakukannya itu seperti orang yang bercermin, melihat wajahnya, lalu pergi tanpa melakukan apa pun. Padahal, fungsi cermin adalah untuk menunjukkan kondisi sebenarnya agar seseorangbisamembenahidiri.DemikianpulafirmanTuhanmenunjukkankondisi hati dan perilaku kita. Jika kita tidak melakukan koreksi setelah mendengar firman, makasia-sialahperenungankita.
Mendengar firman tanpa respons nyata membuat kita terjebak dalam kekosongan rohani. Banyak orang Kristen rajin ke gereja, bahkan aktif dalam pelayanan, tetapi tidak mengalami pertumbuhan karena firman yang didengar tidak diresapi apalagi dijalankan. Firman bukan sekadar informasi rohani, tetapi merupakan kebenaran hidup yang menuntun kita kepada pertobatan dan perubahannyata.
Itulah sebabnya firman Tuhan tidak hanya untuk didengar, tetapi juga harus dihidupi, supaya iman kita nyata dalam kehidupan sehari-hari. Kadang kita tahu ada dosa, tapi kita biarkan, berharap hilang sendiri. Padahal, Tuhan ingin kita bersih saat kita datang kepada-Nya. Karena itu, jadikan firman Tuhan sebagai cermin diri untuk memperbaiki cara hidup yang salah di hadapan Tuhan. Firman juga menolong kita untuk tetap rendah hati, sadar diri, dan terus dibentuk sesuai kehendak-Nya.
Penegasan: Firman Tuhan bukan hanya menjadi cermin, tetapi juga menjadialattransformasidalamkehidupanimankita.
DOA: Tuhan, berikan kami kekuatan untuk melakukan firman-Mu, dan tolong kami agar tetap bersih di hadapan-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa.Amin
Yakobus 2:19-22. Selasa, 2 Desember 2025

“Kamu lihat, bahwa iman bekerja sama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna” (ayat 22)
Seringkali orang dengan mudah berkata, “saya percaya kepada Tuhan.”
Tetapi, apakah iman itu hanya cukup diucapkan dengan bibir? Iman yang sejatiakannyatadalamperbuatan,tanpaperbuatanimanhanyalahkonsep kosong. Iman bukan sekadar keyakinan dalam hati atau pernyataan di mulut, melainkan sesuatu yang harus diwujudkan dalam tindakan nyata yang mencerminkankasihdanketaatankepadaAllah.
Melalui surat Yakobus ini mengingatkan bahwa iman sejati bukan hanya pengakuan,melainkanharusnyatadalamkehidupansehari-hari.KetikaAbraham mempersembahkan Ishak, ia membuktikan bahwa imannya sungguh-sungguh hidup. Perbuatannya menjadi bukti bahwa ia mempercayai janji Allah. Demikian jugakita,imanyangsejatitidakhanyamembuatkitaberkata“akupercaya”tetapi mendorong kita untuk hidup dalam kasih, mengampuni, melayani, dan taat kepada Tuhan baik dalam keluarga, pekerjaan, dan dalam pelayanan. Contoh kehidupanAbrahammenunjukkanbahwaketaatanlahirdariimanyangsungguhsungguh. Tindakan seperti mengasihi sesama, jujur dalam pekerjaan, dan peduli terhadapsesamaadalahcerminandariimanyanghidup.
Firman Tuhan menegaskan bahwa iman akan menjadi sempurna bila diwujudkan dalam perbuatan. Karena itu, marilah kita hidup dalam iman yang aktif, sehingga melalui perbuatan kita, nama Tuhan dipermuliakan dan iman kita terus bertumbuh dewasa di dalam Kristus. Kita dipanggil untuk tidak hanya menjadipendengarfirman,tetapijugapelakufirman.Imandanperbuatanadalah duasisiyangtidakdapatdipisahkandalamkehidupanorangpercaya.
Penegasan: Iman yang sejati tidak hanya diucapkan, tetapi diwujudkan dalamperbuatanyangmemuliakanTuhan.
DOA: Tuhan Yesus, terima kasih untuk firman-Mu hari ini. Tolong kami supaya iman kami nyata dalam perbuatan sehari-hari. Biarlah hidup kami selalu memuliakan-Mu.DalamnamaTuhanYesuskamiberdoa.Amin
Rabu, 3 Desember 2025
Kecil, Tetapi Punya Kuasa Besar
Yakobus 3:1-5.

“Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar“ (ayat 5)
Ada ungkapan yang mengatakan seperti ini; “Kita tidak dapat menarik
kembali anak panah yang telah dilepas ke udara, air yang mengalir di sungai,ataukata-katayangtelahterucap.”Mengendalikankata-katayang kita ucapkan merupakan suatu tantangan tersendiri bagi setiap orang. Lidah walaupun kecil tetapi punya kuasa besar. Seperti api kecil bisa membakar hutan luas, membakar gedung tinggi, bahkan bisa memusnahkan apa saja yang ada di sekitarnya. Kata-kata adalah hal kecil yang sering dianggap sepele, namun memiliki kuasa besar untuk membangun atau menghancurkan. Rasul Yakobus menyadari betapa sulitnya mengendalikan apa yang kita ucapkan. Terkadang hanya dengan satu kalimat, hubungan yang dibangun bertahun-tahun bisa rusak. Sebaliknya, satu kata penghiburan bisa menguatkan hati yang hancur. Oleh karenaitu,lidahharusdijagadenganhikmatdanpenguasaandiri.
Dalamkehidupansehari-haribaikdirumah,tempatkerja,maupundalam pelayanan,ucapankitamencerminkanisihatidankedewasaanrohani.Renungan ini mengajak kita untuk menjaga lidah, dan berhati-hati dengan perkataan kita. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menggunakan lidah kita untuk memberkati, bukan mengutuk, untuk saling menguatkan bukan menjatuhkan, danseharusnyaperkataankitahendaknyamencerminkankarakterKristus.
Marilah kita belajar untuk berbicara dengan kasih, sabar dalam mendengarkan, dan bijak dalam merespons. Biarlah setiap kata yang keluar dari mulutkitamembawadamaidansukacitabagioranglain.
Penegasan: Gunakan lidahmu sebagai alat berkat, dan bukan alat perpecahan.
DOA:Tuhan,ampunilahkamiataskata-katayangmenyakitkan.Tolonglah kami agar bisa berkata dengan kasih dan menjadi berkat untuk orang lain. Dalam namaTuhanYesuskamiberdoa.Amin.
Kamis, 4 Desember 2025
Cara Hidup Yang Baik
Yakobus 3:3–15

“Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan.” (ayat 13)
Dalam surat Yakobus pasal 3, kita diajarkan mengenai pentingnya
mengendalikan tutur kata dan bagaimana menjalani hidup berdasarkan hikmat Allah yang sejati. Yakobus menyoroti potensi besar dari lidah, yang jika tidak dikendalikan, dapat membawa kerusakan yang besar. Sebaliknya, tutur kata yang bijak dan membangun akan memancarkan kasih dan mencerminkankehidupanKristenyangdewasa.
Rasul Yakobus menegaskan bahwa hikmat sejati bukan hanya terletak pada pengetahuan atau kecakapan berbicara, melainkan tercermin dalam perilaku sehari-hari yang nyata. Hikmat yang berasal dari Allah ditandai dengan kelemahlembutan, kerendahan hati, serta perbuatan baik yang lahir dari ketulusan. Sebaliknya, hikmat duniawi dipenuhi oleh iri hati, ambisi pribadi, kesombongan,sertakebohongan.
Hikmat duniawi bukan berasal dari Allah, melainkan dari hawa nafsu dan pengaruh jahat. Hikmat seperti ini menghasilkan kekacauan, pertikaian, dan berbagai perbuatan jahat. Sebaliknya, hikmat yang dari atas menghasilkan damai sejahtera, penuh belas kasihan, mudah diajak berdamai, penuh kasih, tanpa kemunafikan,danmembawabuahkebenaran.
Marilah kita menguji diri kita masing-masing. Apakah hidup kita mencerminkan hikmat sejati atau justru menunjukkan hikmat duniawi? Mari kita berkomitmenuntukhidupdalamkedamaian,menunjukkanbelaskasihankepada sesama, serta melakukan perbuatan baik. Sebab, mata Tuhan tertuju kepada orang-orangyanghidupdenganbenardanberkenandihadapan-Nya.
Penegasan: Hindarilah iri hati dan sikap mementingkan diri sendiri, dan carilahhikmatyangdariatas,yaknihikmatyangberasaldariAllah.
DOA:YaTuhan,kamiinginmengubahirihatidanketidakpeduliandengan hati yang bersyukur atas berkat-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa.Amin.
Jumat, 5 Desember 2025
Jangan Menghakimi
Yakobus 4:11–12

“Hanya ada satu pembuat hukum dan hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan.” (ayat 12a)
Dalam bagian ini, Rasul Yakobus memberikan peringatan yang sangat
penting bagi umat percaya: jangan menghakimi sesama. Ia menyandingkan tindakan memfitnah dengan sikap menghakimi. Dalam konteks ini, "memfitnah" bukan sekadar menyebarkan hal-hal buruk atau menjatuhkan orang lain, tetapi juga mencela seseorang hanya karena mereka tidak hidup sesuai dengan pandangan atau prinsip hidup kita padahal Kitab Suci sendiritidakmelarangtindakanorangtersebut.
Sikapmenghakimikerapmunculkarenamerasalebihunggul,lebihbenar, lebih tahu, dan lebih suci dibandingkan orang lain. Namun, Firman Tuhan dengan jelas menyatakan bahwa hanya ada satu Hakim dan Pembuat Hukum, yaitu Allah sendiri. Dialah yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan, karena hanya Diayangbenar,adil,danmengetahuiisihatimanusia.
Rasul Yakobus mengajak kita untuk merendahkan diri dan menyadari bahwa kita semua adalah manusia berdosa yang sangat membutuhkan anugerah Allah. Ketika kita menyadari hal ini, kita tidak akan dengan mudah menghakimi orang lain. Sebaliknya, kita diajak untuk menegur dan mengingatkan sesama dengan penuh kasih, bukan dengan penghakiman, melainkan dengan hati yang terlebihdahulumemeriksadirisendiri.
KitadipanggiluntuktundukkepadahukumAllahdanhidupdalamkasih.Tindakan menghakimi justru menghalangi kasih dan anugerah Tuhan untuk bekerja dalam hidupkitadandalamhidupsesamakita.
Penegasan: Umat Allah yang sadar bahwa dirinya diselamatkan oleh anugerah, tidak akan memandang rendah, memfitnah, atau menghakimi sesamanya.
DOA: Bapa yang berkuasa, tolong kami untuk memperbaiki diri sendiri, agar kami tidak mudah menghakimi orang lain, dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa.Amin.
Sabtu, 6 Desember 2025
Yakobus 5:12

“Tetapi yang terutama, saudara-saudara, janganlah kamu bersumpah, baik demi sorga maupun demi bumi atau demi sesuatu yang lain. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, dan jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak, supaya kamu jangan kena hukuman.” (ayat 12)
Dunia saat ini sedang diliputi oleh kegelapan, baik dalam bentuk
kekhawatiran, ketakutan, maupun kerusakan moral yang merajalela. Di tengah kondisi ini, dunia sangat membutuhkan terang kasih Kristus yang murni,bukantopeng-topengkemunafikanyangmenyesatkan.
Ayat ini mengajarkan tentang pentingnya integritas dan ketulusan dalam hidup orang percaya. Rasul Yakobus menegaskan bahwa kita tidak perlu bersumpah secara berlebihan seperti demi surga atau bumi untuk membuktikan kebenaran perkataan kita. Orang yang hidup dalam kebenaran seharusnya cukup berkata“ya”jikamemangya,dan“tidak”jikamemangtidak.
Ketika seseorang merasa perlu bersumpah demi sesuatu yang besar, itu bisa menjadi tanda bahwa kejujurannya dipertanyakan. Di sinilah pentingnya menjadi terang, bukan topeng. Dunia tidak membutuhkan kepura-puraan atau perilakuyanghanyatampaksalehdipermukaan,tetapikehidupanyangjujur dan tulus dari dalam hati. Menggunakan topeng berarti berfokus pada kepentingan diri sendiri, bukan untuk memuliakan Tuhan. Sebaliknya, menjadi terang berarti hidup dalam kebenaran, dengan hati yang murni, dan menunjukkan kasih Kristus melaluitindakannyata.
Yesus menjadi terang sejati karena apa yang Dia katakan sesuai dengan apa yang Dia lakukan. Tidak ada kepura-puraan dalam diri-Nya. Itulah sebabnya banyak orang tertarik kepada-Nya karena mereka melihat kebenaran dan kasih yangsejati.
Penegasan: Orang Kristen sejati adalah terang dunia melalui hidup yang jujur, tulus, dan konsisten, yang memuliakan Tuhan serta menjadi teladan bagi sesama.
DOA: Ya Tuhan, tolong kami untuk menjadi pribadi yang jujur dalam setiap perkataan dan perbuatan, agar hidup kami menjadi kesaksian nyata bagi duniaini.DalamnamaTuhanYesusKristus,kamiberdoa.Amin.
Berjaga-jaga Dalam Penantian Kedatangan-Nya.
I Petrus 1:13 – 16. Minggu,7 Desember 2025.

“Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus” (Ayat 13).
Surat ini berasal dari rasul Petrus, rasul yang sangat terkemuka dari rasul-rasul
yang lain. Alamat surat ini sangat jelas kepada pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Batinia. Akan tetapi sebagai orang percaya bahwa segala tulisan dalam Kitab suci merupakan peraturan Ilahi bagi kehidupanpraktisorangpercaya.Makabilakitamemperhatikanayatperenungankita hari ini yang menghubungkan ayat-ayat sebelumnya, tentang keselamatan dan kelahiranbaru,makaadabeberapakebenaranyangberhargayakni; Pertama; Siapkanlah akal budimu, hal ini menekankan bahwa orang percaya menyiapkan mental spiritual, bukan sekadar fisik. Seolah-olah kita menempuh perjalanan yang sulit, menghadapi pertandingan, peperangan iman yang harus dimenangkan serta pekerjaan besar yang harus dipertanggung jawabkan. Kita sedang berada pada minggu adven, maka hendaknya kita tidak sibuk dengan persiapan jasmani tetapi lebih penting adalah persiapan mental dan spiritual. Kebanyakan orang pada awal bulan Desember sudah sibuk memikirkan dan mempersiapkan bentuk perayaan acara Natal, baju baru, liburan natal sampai pada persiapan kumpul -kumpul bersama keluarga. Semuanya hal yang wajar, tetapi ada hal yang lebih penting dalam masa-masa adven ini yaitu menyiapkan kehidupan rohaniyangkudus.
Kedua; Waspadalah, arti kata ini sesungguhnya adalah sadar, jernih, tidak mabuk. Maksudnyaagarorangpercayamenjalanihiduppadaerayangsangatberkembangini harus meningkatkan kewaspadaan rohani, hidup dalam kesadaran penuh, tidak lalai danterbuaiolehkeindahandunia.
Ketiga; Letakkanlah pengharapanmu seluruhnya, hal Petrus dengan tegas mengingatkan kita dengan kata kerja dalam bentuk perintah, suatu tindakan tegas danpenuhbukansebagianmelainkanseluruhnyapadajanjiAllahtentangkedatangan Yesus kedua kali. Sekalipun kita tidak mengetahui kapan waktunya tetapi tanggung jawabkitameletakkanpengharapankitaseluruhnyakepadajanji-Nya.
Penegasan: Mari kita menghargai kasih karunia dari Yesus Kristus yang telah menyelamatkankitadenganmenjalaniinidenganketaatandankekudusanmoralkita.
DOA: Ya, Tuhan tolonglah kami dengan kekuatan Roh-Mu untuk menyiapkan akal budi, agar tetap waspada dengan tipu daya dunia, selalu percaya pada janji-Mu. Haleluya Amin.
I Petrus 2:1-4. Senin, 8 Desember 2025. Tinggalkan yang Lama, Kenakan yang Baru.

“Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah”. (ayat 1)
AyattersebutdiatasmerupakanlanjutannasehatpraktisrasulPetruspada
pasal pertama, Petrus mendaftarkan karakter orang sebelum mengalami transformasihidupdidalamKristus.Adalimadosayangdisebutkanyaitu; Kejahatan: Dari kata dasar “jahat” Menurut Kamus lengkap Bahasa Indonesia, sangatburukperangainya,sangattidakbaikkelakuannya.Sangatdisayangkanbila ada orang Kristen masih mempraktikkan kejahatan, sama sekali tidak layak menyandang “Kristen” (Pengikut Kristus). Tipu muslihat; penipuan melalui perkataan. Termasuk sanjungan yang bersifat menjilat, kepalsuan, kata-kata khayal yang dengan licik memperdaya orang lain karena ketidaktahuan sehingga banyakkorbanyangmenderitakerugian.
Semua sikap tersebut bukan saja merusak hubungan dengan Tuhan, tetapi juga menghancurkan relasi kita dengan sesama. Dapat disamakan dengan pakaian kotor dan sudah usang tidak layak dipakai lagi, demikian juga sifat-sifat lama. Matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, jangan hidup lagi sama seperti dengan orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia, dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah,karenakebodohanyangadadalamdirimereka.(Efesus4:17-18).
Kita telah belajar mengenal Allah dan sifat-sifatnya yang kudus. Mari kita periksa diri kita adakah bibit-bibit atau niat untuk berbuat kejahatan, iri hati, dendam,kemunafikan,kelicikan,kedengkiandanfitnahdalamdirikita?Mintalah Roh Kudus mengubahkan hatimu dan mulailah melangkah dengan mengenakan manusia baru sama seperti bayi yang baru lahir, selalu ingin akan susu yang murni,supayakitabertumbuhdanberolehkeselamatan (1Pet.2:2)
MarilahkitahidupkudussamasepertiDiayangadalahkudus.Supayakita terhubung baik dengan Tuhan sesama belajarlah Firman Tuhan, lebih sering mengikuti persekutuan di gereja anda sambil bertekun berdoa. Roh kudus akan menuntunandaberbedadenganduniainisekalipunkitamasihberadadidunia.
Penegasan: Jangan hidup lagi sama seperti orang duniawi, tetapi berubahlahdengancarahidupyangberbedadengandunia.
DOA: Ya, Tuhan tolonglah kami agar menjauh dari sifat-sifat yang dibenci oleh Allah, inilah hidup kami, kami siap berubah. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa,Amin.
1 Petrus 4:12-14. Selasa,9 Desember 2025.

“Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu” (ayat 12)
Sebagai orang Kristen adalah sesuatu yang wajar bila kita mengharapkan
mengikut Yesus bebas dari penderitaan, semua berjalan lancar tanpa sakit dan tanpa masalah. Itu sebabnya rasul Petrus menyadari akan hal ini. Oleh sebab itu Petrus memberikan pemahaman bagi orang Kristen sesuai alamat surat ini, tetapi juga orang Kristen pada umumnya. Bahwa penderitaan adalah bagian dariperjalanananugerah.
Perlu dipahami bahwa bila orang Kristen mengalami penderitaan atau masalah bukan berarti bahwa Allah sedang meninggalkan kita atau sama sekali tidakpeduliatassegalayangdialamiorangKristen,tetapiakanmemberikekuatan untuk bertahan. Di dalam penderitaan bahkan dalam bentuk penganiayaan pun kita jangan menganggap bahwa Allah tidak ada. Terkadang Allah sedang menguji untuk tujuan yang mulia sebagai bagian dari proses pembentukan atau pemurnianimankita.
Rasul Petrus menggunakan istilah “nyala api siksaan” yang menggambarkan betapa beratnya ujian yang kita alami. Tetapi Petrus juga mendorong kita untuk bersukacita dengan tujuan supaya kita juga bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya (ayat 13). Saat kita sedang mengalami penderitaan atau penganiayaan, itu merupakan kesempatan untuk membuktikan kepercayaan dan kesetiaan kita mengiring Dia. Hal lain yang penting kita sadari bahwa dalam kelemahan itu kita semakin melekat dan bergantung sepenuhnya pada kehendak Allah. Seumpama seorang pelajar atau mahasiswa, untuk naik pada level yang lebih tinggi harus melalui ujian, demikianlah hidup orang percaya, jadikanlah penderitaan sebagai ujian untuk mencapailevelyanglebihtinggi,terlebihuntukmemurnikanimankita.
Penegasan: Seberat apa pun penderitaanmu saat ini, Tuhan tetap besertamu.JanganmenyerahtetaplahpercayakepadaTuhanYesus.
DOA: Ya Tuhan Allah kami, bersamalah dengan kami melewati setiap musim hidup ini, janganlah meninggalkan kami. Demi nama-Mu Tuhan Yesus Kristusyangkuduskamiberdoa.Amin.
Rabu, 10 Desember 2025
Terang Yang Tidak Pernah Padam
2 Petrus 1:19-21

“Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya, sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap.” (ayat 19a)
Di tengah dunia yang penuh dengan kegelapan baik kegelapan dosa,
ketidakpastian, maupun pencobaan Tuhan menyediakan terang yang tidak pernah padam: firman-Nya. Rasul Petrus menasihati agar kita memperhatikanfirmanitusepertipelitayangbercahayaditempatgelap.Pelitaini bukanhanyamemberipenerangansementara,tetapimenjadiarah,harapan,dan penghiburandalamperjalananimankita.
Banyakhaldalamhidupinibisamembuatkitakehilanganarah:tantangan hidup, godaan dunia, bahkan keraguan pribadi. Namun, firman Tuhan tetap setia dan tidak berubah. Firman-Nya bukan seperti cahaya yang redup oleh waktu, melainkan terang kekal yang tetap menyala bagi mereka yang mau memperhatikannyadanhidupmenurutnya.Menariknya,ayat20-21menegaskan bahwa firman itu bukan hasil pikiran manusia, tetapi datang langsung dari Allah melalui Roh Kudus. Artinya, ketika kita membuka dan merenungkan firman Tuhan, kita tidak sekadar membaca tulisan, tetapi berjumpa dengan terang Kristus.
Dalam dunia yang terus berubah ke arah ketidakpastian, mari berpegang teguh pada terang yang tidak pernah padam ini. Jangan biarkan hati kita terbiasa dengan kegelapan. Firman Tuhan sanggup menuntun kita keluar dari kebimbangandanmemberikankepastianmelangkah.
Penegasan: Firman Tuhan adalah terang yang tidak pernah padam. Dalamkegelapansepekatapapun,terangfirmantetapbercahayadanmenuntun kita pada kebenaran. Jangan abaikan pelita ini, melainkan perhatikanlah, hiduplahdidalamnya,danbiarlahterangKristusmemimpinjalanmusetiaphari.
DOA: Tuhan Yesus, terima kasih untuk terang firman-Mu yang tidak pernahpadam.Jadikankamiterangbagiorang-orangdisekitarkami.Dalamnama TuhanYesus,kamiberdoa.Amin.
Kamis, 11 Desember 2025
2 Petrus 2:1-3

"Dan karena loba mereka akan memperdagangkan kamu dengan perkataan-perkataan palsu. Tetapi untuk mereka telah lama tersedia hukuman, dan kebinasaan tidak akan tertunda." (ayat 3)
Di zaman akhir ini, kita melihat banyak orang mengaku membawa
kebenaran, tetapi sebenarnya sedang memperdagangkan firman Tuhan demi keuntungan pribadi. Rasul Petrus sudah menubuatkan hal ini. Ia memperingatkan bahwa akan muncul guru-guru palsu yang memperkenalkan ajaran sesat, bahkan menyangkal Tuhan yang telah menebus mereka. Yang lebih mengkhawatirkan, mereka memutarbalikkan kebenaran untuk keuntungan pribadidanmenjualnyademikekuasaan,ketenaran,ataukekayaan.
Kebenaran bukan komoditas. Firman Tuhan bukan barang dagangan. Tapi dalam kerakusan, ada yang memanipulasi kebenaran, mengemasnya agar sesuai dengan selera manusia, bukan sesuai kehendak Allah. Mereka merayu dengan kata-kata indah, tapi di baliknya tersembunyi niat serigala. Petrus mengingatkan bahwakebinasaanbagimerekatidakakantertunda.Tuhanadalahadil.Kebenaran mungkin terlihat "kalah" di mata dunia, tetapi pada akhirnya, kebenaran akan menang.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil bukan hanya untuk mengenal kebenaran,tetapijugamemeliharanyadengansetia.Janganpernahtergodauntuk "menjual"kebenarandemipopularitasataukenyamanan.Kebenaranadalahmilik Tuhankudus,murni,dantidakuntukdiperdagangkan.Marikitamenjadipembawa kebenaran,bukanpenjualnya.
Penegasan: Kebenaran bukan untuk dijual atau diputarbalikkan demi keuntungan pribadi. Firman Tuhan harus dijaga, dihidupi, dan diberitakan dengan tulus bukan diperdagangkan. Tetaplah setia pada kebenaran, walau dunia menolak.
DOA:Ya,Tuhantolongjauhkankamidarihatiyangtamak.Ajarkamiuntuk mencintai kebenaran-Mu, dan menjaga kekudusan firman-Mu. Dalam nama TuhanYesus,kamiberdoa.Amin.
Jumat, 12 Desember 2025
2 Petrus 3:10-13

“Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup” (ayat 11)
Rasul Petrus mengingatkan bahwa dunia ini, dengan segala isinya, suatu
hari akan lenyap. Langit akan lenyap dengan gemuruh, unsur-unsur dunia akan hangus dalam api, dan bumi serta segala karya manusia akan hilang tak bersisa. Gambaran ini bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk membangkitkan kesadaran bahwa segala sesuatu di dunia ini bersifat sementara. Lalu, bagaimana seharusnya kita hidup? Petrus menegaskan: kita harus hidup dalam kesucian dan kesalehan. Hidup saleh bukanlah pilihan tambahan bagi orang percaya. Itu adalah panggilan utama yang menandai identitas kita sebagai umatAllah.
Hidup saleh berarti hidup yang menghormati Tuhan, menjauhi dosa, dan berbuah dalam kasih, kebenaran, serta kerendahan hati. Ini bukan sekadar tentang melakukan hal-hal religius, tetapi tentang membiarkan karakter Kristus nyatadalamsetiapaspekhidupkita.Ditengahduniayangcenderunghidupuntuk dirisendiridanmengejarkepuasansementara,hidupsalehadalahkesaksianyang nyata bahwa kita menantikan kedatangan Tuhan dan langit serta bumi yang baru, dimanakebenaranberdiam.
Hidup saleh tidak mudah, tetapi itu sangat penting. Bukan karena kita inginditerimaTuhanmelaluiperbuatankita,tetapikarenakitatelahdiselamatkan oleh kasih karunia-Nya dan sekarang hidup kita adalah cerminan dari kasih dan kekudusan-Nya.
Penegasan: Segala sesuatu di dunia ini akan lenyap. Karena itu, marilah kita hidup dalam kesucian dan kesalehan, menantikan kedatangan Tuhan dengan hidupberkenanpada-Nya.Hidupsalehbukansekadartuntutan,tapibuktibahwa kitamilikKristus.
DOA: Tuhan Yesus, ajar kami untuk hidup saleh dan suci di hadapan-Mu. Tolong kami agar tidak terjebak pada hal-hal yang salah, bentuk kami menjadi pribadi yang berkenan di hadapan-Mu Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.
Sabtu, 13 Desember 2025
1 Yohanes 1:1–4

“Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.” (ayat 4)
Setiaporangpastisangatmendambakanadanyasukacitadidalamhidupnya.
Pada zaman modern sekarang ini, dampak positif dari kemajuan teknologi selain membawa akses informasi juga inovasi hiburan. Dengan adanya kemajuan teknologi, kita dapat melihat bagaimana orang menjadi senang dan bergembira, penuh dengan sukacita serta merasa terhibur ketika menyaksikan hal-hal yang lucu atau kocak dan menjadi viral di media sosial seperti Facebook, TikTok, dan/atau Instagram. Namun sesungguhnya, kegembiraan tersebut hanyalahbersifatsemubelaka,yangseringkaliterjadididalamkehidupankita.
Dalamtulisansuratnya,Yohanescobamengingatkankepadaorang-orang Kristen agar waspada dan berhati-hati dalam menghadapi pengajaran sesat dari golongan atau orang Gnostik atau Cerinthus. Mereka mengaku atau mengklaim telah menerima “Wahyu” atau “Pernyataan Allah”, dan/atau bahwa Yesus adalah manusia biasa (1 Yohanes 4:1–6). Yohanes ingin memastikan bahwa hanya persekutuan dengan Bapa di Sorga dan percaya sepenuhnya kepada Anak-Nya, Yesus Kristus, akan membawa sukacita yang melimpah dan sempurna. Sebab Kristuslah sumber sukacita yang pasti itu di dalam setiap kehidupan mereka, termasukbagikitasemua.
BahkanRasulPaulusjuga,dalamsuratnya,menekankandanmemberikan himbauan kepada jemaat yang ada di Filipi, memastikan kepada mereka agar memiliki sukacita di dalam Kristus Yesus. Itu sebabnya Paulus mengajak mereka untuk bersukacita di dalam Kristus, yang adalah sukacita itu sendiri, yang menguasaihatidanhidupmereka. “BersukacitalahsenantiasadalamTuhan!Sekalilagikukatakan:Bersukacitalah!” (Filipi4:4)
Penegasan: Sukacita yang pasti dan sejati hanya didapat melalui persekutuan dengan Allah di dalam Yesus Kristus. Dialah sumber sukacita yang pasti,yangmembawakepenuhandidalamhidupkita(Yohanes17:13).
DOA: Bapa kami yang di sorga, dipermuliakanlah nama-Mu. Berikanlah sukacita-Mu yang melimpah dalam hidup dan keluarga kami, agar kami mampu mengalamisukacitayangmembawakemenangan.DalamnamaTuhanYesuskami berdoa.Amin
Minggu, 14 Desember 2025
1 Yohanes 2:7–12

“Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, sebab dosamu telah diampuni oleh karena nama-Nya.” (ayat 12)
Kita saat ini telah memasuki Minggu Adven yang ke-3. Minggu di mana kita
semua sedang mempersiapkan diri menyambut dan menyongsong peristiwakelahiranYesusKristus.DiayangdatangdiutusAllah,Bapa-Nyadi Surga,untukmembawakasih,pengharapan,sukacita,dandamaisejahteradalam hatidanhidupumat-Nya.
KenapaYesusdatangkedalamduniaini?Karenakasih-NyakepadaumatNya; oleh karena ketidakmampuan manusia menjaga kekudusan dan kemuliaan Allah yang ada di dalam dirinya. Manusia telah jatuh ke dalam dosa: ketidaktaatan,keserakahan,keangkuhan,dankesombongandiridihadapanAllah (Kejadian2:16–17;3:1–24).
Akibat dosa itulah yang menyebabkan persekutuan Allah dengan manusia yang diciptakan-Nya menjadi rusak dan terputus. Hidup manusia dikuasaidandibelengguolehikatandosa,danpadaakhirnyamanusiatidakdapat berbuatapa-apa.Manusiatidakberdayauntukmenyelamatkandirinyadaridosa. Itu sebabnya, dalam suratnya, Yohanes memastikan bahwa anak-anak Tuhan diyakinkan dapat memperoleh pengampunan atas dosanya hanya melalui nama-Nya yang berkuasa dan ajaib, yaitu di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Karena kasih-Nya, orang-orang percaya di dalam Yesus tidak akan binasa, melainkanberolehhidupyangkekal(bandingkanYohanes3:16).
Penegasan: Hanya oleh karena nama-Nya, Putra Allah yang Kudus dan Kekal, Yesus Kristus, kita semua diampuni atas segala pelanggaran dan dosa yang telahkitaperbuat,sehinggakitaberolehkeselamatanhidupyangkekal.
DOA:BapadiSorga,kamibersyukuruntukpengampunandosayangtelah Engkau nyatakan dan perbuat bagi hidup kami. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kamiberdoa.Amin.
Senin, 15 Desember 2025
Tanda Lahir Baru
1 Yohanes 2:28–29

“Jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang yang berbuat kebenaran, lahir dari pada-Nya.” (ayat 29)
Sebagian dari setiap anak yang dilahirkan dari sebuah keluarga tentunya
memiliki tanda lahir, yang artinya bahwa ada tanda khusus yang terdapat pada bagian tertentu fisik tubuhnya. Dalam bahasa medis tanda ini sering disebut tanda lahir vaskular (berhubungan dengan pembuluh darah, seperti hemangioma atau port-wine stain) dan tanda lahir berpigmen (disebabkan oleh penumpukan sel pigmen kulit atau pigmentasi, seperti nevus atau café-au-lait spots). Salah satu ciri tanda lahir yang mudah dikenali oleh orang adalah tompel yangseringterdapatdibagianwajahseseorangyangmemilikitandalahirtersebut. Kisah percakapan Tuhan Yesus dengan Nikodemus, seorang Farisi dan pemimpin agama Yahudi yang terdapat dalam Injil Yohanes 3:1–21, memberikan gambaran inti percakapan Yesus dengan Nikodemus tentang kelahiran kembali (baca: dilahirkan kembali oleh air dan Roh, ayat 4–7 Injil Yohanes). Secara rohani, tanda khusus apa (baca: tanda lahir baru) yang ada dan melekat dalam hidup rohani kita sebagai anak-anak Allah? Apakah kita sudah hidup dalam kebenaran danberbuatsertamelakukanapayangbenardihadapanAllah?
Yohanes menekankan pentingnya bagi kita untuk hidup dan berbuat kebenaran, melakukan apa yang benar, menjauhi perbuatan yang jahat, tidak melakukan apa yang jahat dan yang tidak berkenan kepada Tuhan. Inilah tanda orang yang hidup baru atau lahir baru di dalam Kristus Yesus, sebab Ia sendiri adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup (Yohanes 14:6). Sebab jika kita hidup dan melakukan perbuatan-perbuatan yang benar, maka kita hidup di dalam Tuhan, sebagaimanaayatpenekanankitahariini:
“Jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orangyangberbuatkebenaran,lahirdaripada-Nya.”(1Yohanes2:29)
Penegasan: Lakukanlah apa yang baik dan benar di hadapan Allah, yang menguasaihati,pikiran,danhidupkitasebagaitandalahirdanhidupbarusebagai anakAllah.
DOA: Ya Tuhan Allah, Bapa kami yang ada di Surga, tuntun dan bimbing jalan hidup kami, agar mampu hidup dan berjalan dalam kebenaran. Dalam nama TuhanYesusKristus,kamiberdoa.Amin.
Selasa, 16 Desember 2025
Bacaan: 1 Yohanes 3:1–5

“Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci” (ayat 3).
Setiap orang memiliki pengharapan akan masa depan hidupnya menjadi lebih
baik dari hari kemarin. Dan untuk mencapai hal tersebut, diperlukan perjuangan keras yang tidak mudah. Berbagai upaya dilakukan untuk dapat menggapai apa yang diharapkan dan diinginkan, apakah itu untuk mendapatkan pendidikan yang layak, ataupun untuk meniti karier yang lebih baik. Bagi seorang pelajar, sangat diperlukan semangat belajar yang tinggi untuk menggapai cita-cita itu. Dan bagi seorang pekerja, untuk menggapai hasil yang maksimal, seseorang harusbekerjadenganbaikdantekun,sertamemilikietoskerjayangbagus.
Di dalam perjalanan kehidupan, tidak terelakkan, terkadang kita berada dalam situasi yang sangat sulit, dan bahkan mungkin mengalami kebuntuan untuk mendapatkan jalan keluarnya. Kita kehilangan harapan, menjadi pesimis, dan kehilangan gairah hidup. Firman Tuhan hari ini (1 Yohanes 3:3) mengingatkan kepada kita, bahwa ketika kita memiliki pengharapan yang kuat kepada Tuhan, terutama dalam masa sukar, maka di situlah letak kekuatan kita. Di dalam situasi kerumitan, marilah belajar memahami arti hidup untuk menjadi serupa dengan Kristus. Hal ini akan selalu memberikan dorongan dan memacu agar kita tetap dan terus menjaga hidup benar dan kudus serta selalu berpengharapan kepada Tuhan dalamsegalasituasi.
Pengharapan adalah sauh yang aman bagi jiwa, memberikan kekuatan untuk tetap tenang dan tidak putus asa dalam menghadapi kesulitan dan penderitaan. Berbagai ujian hidup yang kita alami membantu kita untuk terus belajar bersabar dan tekun dalam menghadapi kesulitan dan tekanan hidup. Ingatlah Tuhan Yesus, pengharapan kita yang selalu menyertai dalam senang dan juga ketika kesusahan melanda. Pertolongan dan perlindungan-Nya selalu nyata danmemberipengharapankepadakitauntukmenangmenjalanihidupyangsukar.
Penegasan: Menjaga kekudusan hati untuk terus berpengharapan kepada Yesus memberikan kekuatan untuk menang selalu di dalam kesusahan dan kepenatanhidup.SebabDialahpengharapan,kekuatan,danAllahkita.
DOA:Tuhan,kamiinginhatiyangsucimurni,danbiarlahitumenjadibagian hidup kami. Beri kami pengharapan dalam menghadapi badai hidup ini. Dalam namaTuhanYesus.Amin.
Rabu, 17 Desember 2025
Kasih Yang Nyata
Bacaan: 1 Yohanes 4:7–10

”Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang Tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya” (ayat 9).
Kasih tanpa perbuatan ibarat tong kosong nyaring bunyinya, yang berarti
orang yang hanya dapat berbicara tentang kasih, tetapi tidak dapat melakukannya. Orang yang demikian dipastikan tidak akan dapat memberikan dampak baik kepada orang lain. Kasih membutuhkan tindakan nyata, perbuatan dan perilaku konkret, dan bukan hanya sekadar kata-kata manis belaka. Yesus sudah memberikan banyak teladan, baik teladan kasih, teladan kesetiaan, teladan kebaikan yang telah Yesus lakukan selama Yesus hidup di dunia ini. Kasih yang nyata dapat terlihat dari kehidupan seseorang melalui tindakan yang saling mengasihi, saling melayani dan bersikap rendah hati, serta selalu peduli akan kebutuhanoranglain.
Kasihyangnyataakanselaluterlihatdaribagaimanakitadapatmembantu dan memperlakukan orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat membantu orang yang membutuhkan dengan apa yang kita miliki. Memberikan makan bagi mereka yang kelaparan, memberikan perhatian bagi mereka yang tersisihkan, dan memberikan teguran yang membangun demi kebaikan kehidupan seseorang. Kasih yang dipraktikkan berarti melakukan tindakan nyata dengan memperhatikandanmengutamakankebutuhanoranglain.Ekspresikasihiniharus berasaldarihatidandidasarikebenarankasihKristus.
Bersikap penuh perhatian dan baik hati dengan menghargai kebutuhan orang lain di atas kebutuhan kita, hal ini menunjukkan kepada kita bahwa kasih Allah itu tidak mencari keuntungan diri sendiri (1 Korintus 13:5). Marilah kita melatih diri untuk berfokus kepada orang lain, dengan menunjukkan kasih Allah dengan tindakan kebaikan kita, dan bukan untuk ketenaran diri dan mencari panggung.
Penegasan: Mari kita saling mengasihi karena Allah telah lebih dulu mengasihikita.Yesusadalahteladankasihyangsempurna.Kasihitumemampukan kita untuk membalas kasih Allah serta meyakini kuasa-Nya. Kasih tanpa tindakan hanyaakanmenjadisebuahpengetahuansaja.
DOA: Tuhan, tolong kami agar kami dapat mengasihi orang lain dengan ketulusan hati, dan mempraktikkan kasih Yesus dalam kehidupan sehari-hari. DalamnamaTuhanYesus.Amin.
Kamis, 18 Desember 2025
Bacaan: 1 Yohanes 5:6–9

”Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Roh-lah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran” (ayat 6).
Hidup kekal adalah anugerah Allah, dan hal itu hanya diperoleh melalui
persekutuan yang erat dengan Kristus atau hati yang selalu berpaut kepada Kristus. Dengan demikian, hanya dalam persekutuan dengan Yesus Kristus, kita dapat memperoleh hidup yang kekal. Kita patut bersyukur melalui karya pengorbanan Yesus di kayu salib, dosa kita telah dihapus. Oleh karena itu, kehidupan kekal tidak bisa diperoleh selain di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Janji Allah tersebut bersifat kekal dan menjadi sumber kekuatan bagi kita untuk tetap hidup beriman dan terus melangkah maju, apa pun yang terjadi. Di dalam dunia yang serba tidak pasti saat ini, berbagai situasi sulit bisa saja menggoyahkanimankita.Seperticontohsituasi-situasiyangsudahdirencanakan dengan matang, hasilnya gagal total. Kemudian, orang-orang kepercayaan dan orang yang kita kasihi sangat mengecewakan. Hal-hal tersebut bisa saja menjadi pemicu kekecewaan bila kita tidak memiliki iman yang teguh dalam menghadapi situasisepertiitu.
Seringkalikitahanyaterpesonadengankeindahanyanghanyaterlihatolehmata: keindahan bangunan, kemolekan fisik, jabatan yang strategis atau jabatan tinggi yang menggiurkan, kecanggihan teknologi saat ini. Pesona semua itu sifatnya hanya sesaat saja, seperti uap yang nampak lalu hilang lenyap. Itu semua sifatnya hanya sementara dan tidak kekal. Hanya Yesus Kristus saja yang kekal. Oleh karenanya, Yesuslah yang seharusnya menjadi dasar hidup kita serta pusat kekagumankita.
Penegasan: Yesus sebagai penjamin hidup kekal, seharusnya menjadi pusathidupkitasertarasakagumkita."Akulahjalan,kebenaran,danhidup;tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6)
DOA: Tuhan, tolong kami untuk selalu hidup dalam Firman-Mu, agar selalu dapat menyatakan kebenaran melalui kata dan teladan hidup kami. Dalam namaTuhanYesus.Amin.
Jumat, 19 Desember 2025
2 Yohanes 1:1–3

"Kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan dari Yesus Kristus, Anak Bapa, akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih." (Ayat 3)
Sewaktu anak kami masih balita dan mulai masuk sekolah di tahap Taman
Kanak-kanak, tugas saya selalu mengantar dan menjemput anak saya. Dalam setiap perjalanan, baik pergi maupun pulang sekolah, saya selalu mengajak anak saya berbicara. Hal ini saya lakukan untuk memastikan: Pertama, agar anak saya menikmati setiap harinya di sekolah dengan rasa penuh sukacita dantidaktakut.Kedua,sayaselalubertanyatentangapayanganaksayadapatkan hariitu,dansetiapkesenanganyangdiarasakanmembuatsayabersyukur.
Kehadiran orang tua di sisi anak membuat anak merasa nyaman dan tenang,sertamemampukananakuntukfokusdalamberaktivitas. Kitab 2 Yohanes 1:3 mengingatkan kita kembali akan penyertaan Allah dalam kehidupan orang-orang yang hidup dalam kebenaran. Kata damai sejahtera merupakan istilah yang sering kita dengar, secara khusus di bulan Desember ini, dantentunyasangatmenguatkankita.
Penyertaan Allah yang Imanuel itu tidak bisa dibatasi oleh apa pun, agar dalamsetiap kondisi yang dialamiolehanak-anak Allah,mereka tetap merasakan damai sejahtera. Jadi, ada dua hal penting yang perlu dilakukan oleh orang percaya:
Pertama, membangun komunikasi dengan Allah akan memampukan kita untuk merasakan penyertaan Allah serta menikmati damai sejahtera-Nya. Yohanes mengingatkan kita bahwa hidup di dalam Allah berarti hidup dalam kebenaranNya. Dan ingatlah bahwa penyertaan Allah merupakan bukti bahwa Allah mengasihiorang-orangyanghidupdalamkebenaran.JanganhanyasaatNatalkita merasakandamaisejahtera,tetapisetiaphari.
Kedua, damai sejahtera tidak bisa dibeli dengan apa pun yang kita miliki, dan itulah pengajaran iman Kristen. Penyertaan Tuhan yang direspons dengan baik oleh orang percaya akan mendatangkan damai sejahtera, dan damai sejahtera menjadisumberkekuatanuntuktetaphidupdalamkebenaran.
Penegasan: Penyertaan Allah sangat penting bagi orang yang hidup dalamkebenaranFirmanAllah.
DOA: Bapa di sorga, ajar kami untuk selalu hidup di dalam kebenaranMu.DalamnamaTuhanYesus,kamiberdoa.Amin.
Sabtu, 20 Desember 2025
Ikatan Kasih Dalam Kristus Yesus
2 Yohanes 1:12–13

"Salam kepada kamu dari anak-anak saudaramu yang terpilih." (Ayat 13)
Kita sering mendengar kalimat, “Saudara-saudara terkasih dalam Tuhan,”
dalamsetiappersekutuanatauibadah.Meskikalimatinisederhana,tetapi mempunyai tujuan yang menguatkan hidup berjemaat. Karena kita tahu bahwa kehidupan yang individualistis semakin kuat di tengah dunia saat ini, dan halitudapatmerusaksertamenghancurkanpersatuanjemaat.Ikatankasihuntuk mempersatukan umat Allah pada zaman sekarang sangat penting. Mengapa demikian? Karena kasih Kristus merupakan dasar ikatan kasih bagi jemaat dalam segalahal.Ayat13merupakanayatyangpendek,tetapimemilikimaknayangluas untuk mengajar jemaat hidup dalam persatuan. Di mana Rasul Yohanes dalam tulisannya di akhir ayat 13 mengatakan “terpilih”, ini artinya Allah yang memilih kita, dan kita meresponsnya. Sehingga ikatan kasih Kristus itu ada dalam diri kita. BagaimanaagarikatankasihKristusterusadadanmengikatkita?Adaduahalagar ikatankasihKristustetapmenyatukanjemaat:
Pertama, kata terpilih mengingatkan kita bahwa persekutuan orang percaya harus berakar dalam kebenaran. Yesus dalam Yohanes 13:34–35 tidak hanya menyuruh kita mengasihi, tetapi menjadikan kasih sebagai bukti bahwa kita adalahmurid-Nya.Sebagaimurid,kitaharushidupdalamkebenarandengancara mempelajarifirmanTuhandanmelakukannya.
Kedua, sukacita sejati adalah buah dari persekutuan yang hidup dalam kebenaran. Kita tahu bahwa kita bisa berbeda suku, latar belakang, dan pandangan, tetapi ikatan kasih dalam Kristus dapat menyatukan dan tidak saling menghakimi.
Oleh karena itu, Rasul Yohanes mengingatkan kita bahwa sebagai anakanakyangterpilih,kitaharusmenyadariadanyaikatankasih,kekeluargaanrohani dalamjemaatyangdiikatolehkasihKristus.
Penegasan:IkatankasihdalamKristusmelampauisemuaikatanyangada di dunia ini, karena kasih Kristus menjadikan kita lahir baru untuk melakukan panggilankekal.
DOA: Tuhan Yesus, tolong kami agar selalu hidup dalam kasih-Mu. Dalam namaTuhanYesus,amin.
Minggu, 21 Desember 2025
3
Yohanes 1:1–2
"Saudara yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja." (ayat 2)
Hidup sejahtera menurut pandangan dunia berbeda dengan pandangan
Alkitab. Kita tahu bahwa hidup yang sejahtera adalah harapan setiap orang, dan pada umumnya kesejahteraan itu diartikan dengan kelimpahan dan kemakmuran, baik secara materi maupun karier yang sukses. Bagaimana dengan kesejahteraan yang dapat kita pelajari dari 3 Yohanes 1:1–2? Kesejahteraan sejati yang kita alami itu dimulai dari dalam diri kita, bukan dari luar. Firman Tuhan hari ini mengajarkankitauntukmenjagakesehatanjiwa,agarkitamengalamikesejahteraan. Mengapa kita harus menjaga jiwa kita agar selalu sehat? Pertama, kesejahteraan sejati dimulai dari jiwa yang sehat. Bagian akhir dari ayat 2 berkata, “...sama seperti jiwamubaik-baiksaja.” Yohanes berdoa agar setiap orang percaya memilikijiwa yang baik atau sehat. Jadi, kita juga harus berdoa agar jiwa kita sehat. Dengan berdoa, itu berarti kita menjaga hubungan kita dengan Tuhan. Jiwa yang sehat merupakan fondasi yang kuat bagi orang percaya. Dengan fondasi yang kuat, orang percaya akan dimampukan untuk menghadapi dan melewati semua aspek hidup. Jadi, kesejahteraan tidak bisa hanya diukur dengan banyaknya materi atau kesuksesan karier, tetapi merupakan bentuk pemeliharaan Tuhan bagi orang percaya yang selalu terhubung dengan-Nya. Kedua, kesejahteraan sejati merupakan tanggung jawab pribadi.Hiduprohanikitatidakbisakitaserahkanataumenjaditanggungjawaborang lain. Yohanes mengajarkan kepada kita agar kita menjaga hubungan kita dengan Tuhanlewatdoa,mempelajarifirmanTuhan,sehinggaterjadiintegritasdalampikiran danperbuatankitayangmenjadikankitasejahteradidalamTuhan.


Yohanes mengasihi dan mendoakan, juga mengajarkan kita untuk mendukungoranglain.Tetapisebelumkitamendukungoranglain,kitaharusterlebih dahulumelakukantanggungjawabpribadikitadihadapanTuhan.
Hari ini kita memasuki Adven yang keempat, di mana sikap penantian kita harus tetap dijaga agar sesuai dengan firman Tuhan dan hidup kita mengalami kesejahteraandariTuhan.
Penegasan: Hari ini, mari kita periksa kondisi jiwa kita, agar kesejahteraan kitamemuliakanTuhan.
DOA:Bapadisorga,ajarkamiuntukmelewatisetiapharidenganhikmat-Mu. Agar kami memperoleh damai sejahtera yang sejati. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa.Amin.
Senin, 22 Desember 2025
Warisan dan Kesaksian Iman
3 Yohanes 1 : 2 – 4

"Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anakanakku hidup dalam kebenaran" (ayat 4 )
Guru sejati adalah guru yang bisa membuat murid percaya akan
kemampuannya sendiri dan bangga melihat perkembangan muridnya, sekecilapapun."Surat 3 Yohanes ini, merupakan surat pribadi dari Rasul Yohanes kepada seorang pemimpin jemaat yang bernama Gayus. Yohanes begitu bergembira karena hidup Gayus yang menjadi sukacita kepada sesama orang percayadilingkungannyaterutamaparapemberitaInjilyangberkunjungkesana, di tengah fakta bahwa ada ajaran sesat yang berkembang di daerah itu. Ayat 3, memberikangambaranbahwakesaksianhidupdariGayussudahmenjadiberkat, dimana Gayus “hidup dalam kebenaran” . Kebenaran yang dijaga dengan penuh dedikasi, tidak goyah dengan tekanan dari ajaran-ajaran sesat yang ada di sekitar. Kebenaran yang bisa dilihat dan diceritakan oleh orang lain. Dan tiada yang lebih menyenangkan bagi seorang pengajar/penginjil , yang mendengar kesaksian, bahwa anak-anak yang dikasihinya, berhasil menjadi berkat dalam hidupnya, menjaditerangditengahkegelapandisekelilingnya.
Kita sebagai orang percaya, harus mau belajar pada figur Gayus. Fakta bahwa, ketika bersentuhan dengan dunia pelayanan Kristen, bukanlah teori atau kehebatan intelektual yang bisa menjangkau sesama untuk percaya kepada Kristus, melainkan perhatian, kesabaran, kemurahan hati dan kasih. Kita dipanggil untuk menjadi terang, terang dari Kristus, yang berbuahkan, kebaikan, keadilan dan kebenaran, di dalam nama-Nya (Efesus 5 : 9). Tantangan dan pencobaanpastiada,tapidiladangTuhan,kekuatankuasaTuhanpastimenyertai. Frasa “hidup dalam kebenaran”, bila dijalankan dengan konsisten, akan menjadi warisan yang berharga untuk dikenang, dilengkapi dengan kesaksian hidupyangnyata,yangdilihatdandinilaibanyakorang. JikaYohanessangpenulis begitugembira,apalagiTuhanYesusyangadadisorga.
Penegasan : Warisan yang indah bagi pengikut Kristus adalah keteladanan hidup yang menjadi kesaksian bahwa kasih Kristus itu nyata, bukan hanyasekedarkata-kata.
DOA: Bapa di sorga, mampukan kami untuk menjadi pembawa pesan kasih-Mubagisekelilingkami,agarbanyakorangbisadihantardalampengenalan yangbenartentangkasih-Mu,dalamnamaTuhanYesus,kamiberdoa,amin.
Selasa, 23 Desember 2025
Yudas 1:5-7

“Tetapi, sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu dan tidak meragukannya lagi, aku ingin mengingatkan kamu bahwa memang Tuhan menyelamatkan umat-Nya dari tanah Mesir, namun sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya.” (ayat 5)
HanyasatuhalyangmenghinaTuhan,yaituketidakadilan".KeadilanTuhan
bertujuan mendorong agar manusia, bisa berlaku adil dalam kesehariannya,terhadapdirisendiri,keluarga,maupunsesama.Iniuntuk kebaikanmanusiaitusendiri.
Surat Yudas ini ditulis kepada orang-orang Yahudi kristen, untuk meneguhkan iman mereka dan mengingatkan bahwa perilaku dan perangai merekaharussesuaidenganimanitu.
Pada zaman surat Yudas ini ditulis, ada banyak penyesat-penyesat yang menyusupdiantarajemaat.Tidaksadar,adajemaatyangterhipnotis,seolah-olah keselamatan yang merupakan anugerah Allah itu dapat disalahgunakan, untuk memenuhi hawa nafsu keduniawian. Alkitab mencatat, akhir dari hidup orangorang ini adalah kebinasaan, seperti Allah menghukum Sodom dan Gomora dalamPerjanjianLama.SuratEfesus2:8,menegaskanbahwakeselamatanadalah pemberian Allah. Ini harus dihormati, disyukuri dan diperjuangkan. Tidak tertutupkemungkinan,padamasakini,terjadipenyesatan-penyesatan.
Ada banyak ajaran yang kelihatannya “Rohani”, tapi sebenarnya adalah penyimpangan dari ajaran Alkitab. “Waspada”, adalah kata yang tepat untuk situasiini.Parapenyesattidakpernahmemasangnametagbahwamerekaadalah penyesat. Kitalah yang harus berpegang teguh pada kebenaran Alkitab serta menjaga keintiman dengan Tuhan melalui doa dan punya waktu untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan. Jangan lupa, kita harus berkomitmen dalam Persekutuan dimana kita ada . Supaya pertumbuhan iman dan percaya kita ada di jalur yang benar. Ini adalah bagian dari perjuangan kita mempertahankan iman,sebabjikatidakdemikian,kitapastibinasa(Filipi2:12–15).
Penegasan: Keselamatan dalam Kristus adalah anugerah, tapi itu tetap harusdiperjuangkan,maribelajarsetia,taatdanpercaya,ataukitaakanbinasa.
DOA : Tuhan Yesus, terima kasih untuk anugerah keselamatan yang Engkausediakanbagikami,tuntunkami,supayakamisenantiasamenjalanihidup ini, sesuai kehendak dan kasih setia-Mu, dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa, amin.
Rabu, 24 Desember 2025
Yudas 1 : 8 – 10

“Namun demikian orang-orang yang bermimpi-mimpian ini juga mencemarkan tubuh mereka dan menghina kekuasaan Allah serta menghujat semua yang mulia di sorga.” (ayat 8)

Cara untuk mengetahui sifat asli seseorang, adalah dengan memberinya
kekuasaan/kewenangan dan uang/harta. Salah satu tujuan penulisan surat Yudas ini adalah mendorong jemaat untuk mempertahankan iman yang benar melawan orang-orang fasik yang mengajarkan iman yang sesat dan tidak bermoral pada masa itu. Di kalangan para pemimpin gereja pada zaman Yudas menulis surat ini, ada para pemimpi. Mereka adalah pemimpin gereja yang suka mengklaim bahwa mereka memiliki pesan dari Allah. Sayangnya, dari hidup dan perilaku mereka, nampak bahwa mereka bukan dari Allah. Tidak sadar mereka menampakkan keserakahan, dan menghujat Allah lewat hidup mereka. Tuhan mereka adalah perut mereka. Mereka tidak sadar bahwa mereka menabur kesiasiaan dan menggali kuburan mereka sendiri. Tidak tertutup kemungkinan, bahwa padazamanini,adapemimpingerejayangberperilakusepertiini.
Bagi kita sebagai umat Tuhan, nats pembacaan hari ini mengajar kita untuk waspada dengan gaya pemimpin seperti ini. Kita harus memperhatikan pesan yang merekasampaikandanmembandingkanbagaimanamerekahidup.Disitukitaakan tahu, bagaimana sifat asli mereka, apakah ada manifestasi kebenaran dari Allah atau tidak. Tentang pengajaran yang sesat, Tuhan Yesus sudah memperingatkan dalam Injil Matius 7: 15-16, ; “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka”. Di lainsisi,jikakitaadalahpemimpinumat,ingatlah,untukberhati-hatidenganajaran dan hidup kita, apakah selaras dengan kehendak Allah atau tidak. Apakah memuliakan nama Allah atau kita mencuri kemuliaan Allah, apakah kebenaran Kristusdinyatakanatautidak.
Integritas sangat dibutuhkan dalam diri seorang pemimpin, yaitu konsisten dalam setiap kata dan tindakan, jujur dalam melakukan segala hal, serta adil dalam mengambil keputusan, yang semuanya harus sesuai dengan kebenaran Alkitab. Sebab pada akhirnya, siapa pun yang mengaku orang percaya, akan binasa, jikamengabaikankebenaranAllahdalamkepengikutankitakepada-Nya.
Penegasan: Kebenaran dari Allah dalam firman-Nya adalah mutlak, perlu untukdiwujudnyatakandalamseluruhaspekkehidupankitasebagaiumat-Nya.
DOA: Tuhan Yesus yang baik,tolong kamimenerapkan kebenaran firmanMu dalam hidup kami, sebagai wujud kasih kami kepada-Mu, dalam nama Tuhan Yesuskamiberdoa,amin.
Kamis, 25 Desember 2025
Wahyu 12:1-5

“Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anak itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.” (ayat 5)
Dalamseminggukedepan,kitaakanbelajardarikitabWahyu.KataWahyu
dalam bahasa Yunani adalah Apokalypsis, yang berarti pengungkapan atau penyingkapan rahasia Allah kepada manusia. Kitab Wahyu juga mendorong imajinasi kita untuk memahami hari kedatangan Tuhan melalui berbagai simbol: rupa manusia berbentuk hewan, binatang buas, warna, angka, serta nubuat tentang akhir zaman. Kitab ini ditulis oleh Rasul Yohanes, anak Zebedeus,muridyangdikasihiYesus(Yoh.13:23).
Frasa "ia melahirkan seorang Anak laki-laki" menunjuk pada Maria yang melahirkan Yesus Raja atas segala raja yang akan memerintah seluruh bangsa dengan tongkat besi. Selanjutnya, frasa "tiba-tiba Anak itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya" menggunakan kata Yunani harpazo, yang berarti bukan hanya "dirampas", tetapi juga "diangkat". Setelah kelahiran Yesus, Allah mengangkat-Nya ke atas supaya naga (ayat 4) tidak bisa menelan Anak itu. AnakitudiangkatketakhtaAllahdanakanmemerintahdengankuasayangmutlak (ayat 5). Gambaran ini menunjukkan empat hal: pertama, Keterbatasan Iblis dan para pengikutnya; Kedua, Allah selalu melindungi umat Kudus-Nya; ketiga, KemenanganbesardiberikankepadamerekayanghidupberkenankepadaTuhan; keempat, Dorongan bagi umat Kristen agar tetap teguh dalam perjuangan menjelangakhirzaman.
Penegasan: Perjuangan kita berat, tetapi pasti menang jika Kristus ada di pihakkita.Siapayangdapatmelawan?Tidakada!
DOA: Bapa sorgawi, terima kasih atas perlindungan dan kekuatan yang Engkauberikankepadakami.DalamnamaTuhanYesus.Amin.
Jumat, 26 Desember 2025
Wahyu 14:1-5

“Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuanperempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.” (ayat 4)
Menurut Wahyu Pasal 7, jumlah 144.000 jiwa adalah orang Yahudi.
Dalam Wahyu 14, mereka digambarkan sebagai orang-orang yang menjaga kemurnian hidup. Apakah hanya 144.000 jiwa yang akan masuk surga? Apakah angka ini harfiah? Tentu tidak. Tujuan penyebutan jumlah ini adalah untuk menggambarkan karakter rohani yang dimiliki, yakni karakter yang menang atas binatang dan bilangan 666 (Wahyu 13:18). Karakter-karakter itu adalah: pertama, Setia: menggambarkan umat Allah sebagai pribadi yang setia,karenanamaAnakDombadanAllahtertulisdidahimereka(ayat1).Kedua, Penyembah sejati: Menyanyikan nyanyian baru yang tak dapat dinyanyikan oleh siapa pun (ayat 3). ketiga, Kemurnian rohani: Tidak menyembah patung Kaisar (ayat 4a). Keempat, Taat: Mengikuti Anak Domba ke mana pun Ia pergi (ayat 4b). Kelima,Buahsulung:KorbanpertamabagiAllah(ayat4c;bdk.Kel.23:19;Yer.2:3). Keenam,Tidakberdusta:Tidakbercela,takbercacat,tanpakesalahan(ayat5).
Wahyu 14:1–5 menggambarkan umat Allah sebagai pribadi yang setia, karena nama Anak Domba dan Allah tertulis di dahi mereka. Mereka adalah penyembah sejati yang menyanyikan nyanyian baru, menjaga kemurnian rohani dengan tidak menyembah patung Kaisar, dan selalu taat mengikuti Anak Domba ke mana pun Ia pergi. Mereka menjadi buah sulung, persembahan pertama bagi Allah,sertahiduptanpadusta,takbercela,dantanpakesalahan.
Penegasan:KetikaorangKristenmenyapaKaisarsebagai"Tuhan",iabisa hidupsecaraduniawi,namunkehilangansurga.
DOA: Bapa sorgawi, sertailah kami agar di mana pun berada, kami memancarkankarakterKristuskepadasesama.DalamnamaTuhan Yesus. Amin.
Sabtu, 27 Desember 2025
Wahyu 15:1-4

“Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu.” (ayat 4)
Nabi Musa pernah menyanyikan nyanyian kemenangan ketika bangsa
Israel dilepaskan dari tangan Firaun dan pasukannya tenggelam di Laut Teberau. Demikian pula akhir zaman akan diwarnai oleh kedahsyatan murka Allah yang digambarkan melalui tujuh cawan (ayat 1). Ini menandakan bahwa kesempatan untuk bertobat telah tertutup. Tampak lautan kaca bercampur api dan umat Allah menyanyikan nyanyian Musa serta nyanyian Anak Dombalambangkemenanganparamartiratasbinatang,patungnya,danbilangan namanya (ayat 2–3). Mereka menang bukan karena kekuatan sendiri, tetapi karenakuasaAllahyangmenyelamatkan.
Nyanyian Musa dan Anak Domba adalah simbol penyembahan dan pengakuan akankeadilansertakemuliaanAllah.Dalampenyembahanitu,semua bangsa di akhir zaman akan datang dan sujud menyembah Tuhan. Tidak ada lagi kebanggaan manusia, tidak ada lagi penguasa dunia yang bisa bertahan. Semua tunduk pada otoritas Allah yang kudus dan adil. Di mata dunia, kematian orang kudus tampak sebagai kekalahan. Namun di mata Allah, itu adalah kemenangan. SamasepertikematianYesusyangtampakhina,namunkebangkitan-Nyamenjadi lambang kemenangan atas maut (bdk. 1 Kor. 15:20). Hal ini mengingatkan kita bahwapenderitaankarenaimanbukanlahsia-sia.
Sebagai umat percaya, kita dipanggil untuk tetap setia sampai akhir, sebab ada kemuliaan kekal yang menanti. Dunia mungkin tidak mengerti, tetapi Allahmelihatdanmenghargaisetiappengorbananumat-Nya.
Penegasan: Karena kemenangan iman yang Tuhan Yesus berikan, sudah seharusnyakitasujuddanmenyembahkepada-Nya.
DOA: Bapa sorgawi, terima kasih atas pertolongan-Mu bagi kami. Saat dicobai, Engkau memberikan kami kemenangan. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.
Minggu, 28 Desember 2025
Wahyu 16:1-5

“Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata: 'Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan hukuman ini.'” (ayat 5)
Marcionisme adalah sistem kepercayaan dualistik dari awal kekristenan
yang berasal dari ajaran Marcion dari Sinope di Roma, sekitar tahun 144. Ia mengajarkan bahwa Allah dalam Perjanjian Lama (Yahweh) adalah entitas yang jahat dan lebih rendah, sedangkan Allah dalam Perjanjian Baru (Yesus) adalah penuh kasih dan pengampun. Pandangan ini sangat menyesatkan. Kebenarannya: Allah dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah Pribadi yang sama Maha Kasih, Maha Pengampun, dan Maha Adil dalam segalaperbuatan-Nya.
Konsep keadilan Allah sering kali disalahpahami sebagai kekejaman atau hukuman yang kejam. Padahal, keadilan Allah selalu berjalan berdampingan dengankasih-Nyayangsempurna.DalamseluruhAlkitab,kitamelihatkonsistensi karakter Allah yang tidak membiarkan dosa tak dihukum, namun tetap panjang sabar bagi mereka yang mau bertobat. Dalam bacaan ini, tujuh malaikat membawa tujuh cawan murka Allah, yang ditumpahkan ke bumi (ayat 1). Hukuman ini datang karena manusia memilih memperhambakan diri kepada antikristus,menolakpertobatan,danterushidupdalamkejahatan.Penghakiman Allah bukanlah tanda kekejaman, melainkan wujud keadilan-Nya. Keadilan Allah berarti bahwa segala tindakan-Nya sempurna, benar, dan sesuai dengan kebenaranilahi.
Hukuman yang dijatuhkan Allah tidak pernah terlepas dari tujuan yang kudus, yaitu memulihkan dan menyucikan umat-Nya. Penghakiman-Nya adalah bagiandarirencanakeselamatanbagidunia,agarumatmanusiatidakterushidup dalamkebebalandankejahatan.
Penegasan:Tinggalkankejahatan,sebabhalitumendatangkanhukuman dan membuka celah bagi antikristus untuk menguasai hidup kita. Jangan beri tempat bagi dosa untuk bertumbuh, sebab keadilan Allah pasti menyatakan diriNyapadawaktunya.
DOA: Bapa sorgawi, berikan kami hikmat agar tidak terjerumus dalam jeratantikristus.Teguhkanhatikamiuntuktetaptaatdansetiakepada-Mu.Dalam namaTuhanYesus.Amin.
Senin, 29 Desember 2025
Wahyu 17:1-6

“Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan namanama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.” (ayat 3)

Pengkhotbah Vance Havner pernah berkata, “Setan tidak sedang melawan
gereja; ia bergabung dengan mereka. Ia lebih banyak berbuat dengan menabur lalang daripada mencabut gandum.” Setan bekerja dengan cara meniru dan memalsukan terang (bdk. 2 Kor. 4:4). Ia menyusup ke dalam gereja dankehidupanrohani,agarmanusiadisesatkan.
Penyesatan tidak selalu datang secara terang-terangan. Sering kali ia hadir dalam rupa yang menarik, berwibawa, bahkan tampak religius. Itulah sebabnya kita harus memiliki kepekaan rohani agar mampu membedakan mana yang berasal dari Allah dan mana yang berasal dari si jahat. Frasa “Dalam roh aku dibawanyakepadanggurun.”merupakansebuahmetafora,bahwaorangpercaya yang hidup dalam roh, mereka dapat melihat apa yang tidak dapat dilihat secara fisik, seperti yang dialami oleh Yohanes. Dalam roh, ia melihat antikristus yang dilambangkandenganseekorbinatangberwarnamerahunguyangmemilikitujuh tanduk dan sepuluh kepala. Binatang itu melambangkan sistem kekuasaan yang kuat,luas,danmenyesatkan,yangakanmenguasaibanyakorangdanbangsa.
Antikristus dan pengikutnya bekerja secara aktif untuk menghancurkan iman dan menyesatkan umat Tuhan. Ia menggunakan kekuatan politik, pengaruh sosial, dan ajaran palsu untuk menabur keraguan serta kebingungan. Oleh sebab itu,kitaharuswaspadadengansegalabentukajaranyangbersifatmenghasutdan manipulatif, yang pada akhirnya menjerumuskan hidup kita dalam pelbagai kesengsaraan.
Jadi,serahkanlah hidup kita seutuhnya untuk dipimpinolehRoh agarkita tetapwaspada,diluputkan,dandilindungidariseranganantikristus.
Penegasan:Allahberdaulatataskehidupanumat-Nya.Hiduplahmenurut ketetapandanfirman-Nya.
DOA: Bapa sorgawi, lindungi kami dari ajaran sesat yang menyesatkan danseranganantikristusmasakini.DalamnamaTuhanYesus.Amin.
Selasa, 30 Desember 2025
Wahyu 18:1-3

“Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya.” (ayat 1)
Penglihatan Rasul Yohanes dalam Wahyu pasal 17 dan 18, menggambarkan
kehancuran dan kejatuhan Babel besar yang bersifat simbolis, juga merupakan perwujudan sistem dunia yang jahat. Ada 3 kejahatan yang dibuat, pertama, Raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan pelacur besar; kedua, penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulan; ketiga, para pedagang menjadi kaya karena terlibat dengan pelacur besar (ay.3), sehinggamenindasmanusia.
Babel dalam kitab Wahyu melambangkan kekuatan dunia yang menentang Allah, sistem perdagangan global yang jahat, dan gaya hidup yang penuh dosa serta materialisme. Sehingga Wahyu 18 menggambarkan kejatuhan sebuah sistem dunia yang jahat dan menindas, yang sering diinterpretasikan memiliki hubungan simbolis dengan kekuatan kekaisaran seperti Roma, yang menjadisimbolperlawananterhadapAllahdanumat-Nya.
Frasa "seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar” kata Yunaninya exousiamegas artinya otoritasbesar,dansangatdahsyat. Di Yoh 5:27, kata ini digunakan untuk otoritas Allah yang diberikan kepada Yesus, yang pada akhirnya akan mengalahkan si pendurhaka, yaitu antikristus (bdk. 2 Tes.2:8). Tuhan Yesus akan memusnahkan antikristus dengan nafas mulut-Nya ketikaIadatangkembali.Iniadalahbagiandarikemenanganakhir ataskejahatan, dimanaKerajaanAllahakanmenangatasAntikristus.
Kita harus selalu waspada sebab antikristus telah bekerja di dunia sejak zamanparaRasul.Antikristustelahmenguasaisistimduniayangjahat,olehsebab itu kita harus memperlengkapi diri dengan mengenakan segenap perlengkapan senjata rohani, agar dapat menghadapi segala tipu daya antikristus masa kini (bdk.Efe.6:10-17).
Penegasan: Perjuangan melawan antikristus masa kini adalah tentang meminimalkan kejahatan dan memaksimalkan kebaikan di mana saja kita berada.Teruslahberbuatbaikkepadasemuaorang.
Doa: Bapa sorgawi, sertai kami dengan kuasa-Mu agar dapat menang melawanantikristusmasakini.DidalamnamaTuhanYesus,amin.
Rabu, 31 Desember 2025
Wahyu 19:1-3

“Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: 'Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita.'” (ayat 1)
Akhirnya pelacur besar, simbol untuk kota Roma runtuh dan jatuh karena
kejahatan dan kesombongan yang memalukan. Pujian kemenangan menjadi tanda bahwa Allah menang atas pelacur besar yang melambangkan antikristus. Frasa dari pujian kemenangan itu "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaandan kekuasaan adalah pada Allahkita." memberikan penjelasansebagaiberikut: IstilahHaleluyasecaraharafiahberartipujianTuhan. Istilah ini berasal dari dua kata Ibrani, hala berarti memuji, dan kata Ya yang menunjukkan pada nama Tuhan. Sehingga fungsi kata Haleluya untuk menekankan pada kesungguhan dari suatu tindakan. Jadi ketika memuji Tuhan harusdilakukandengankesungguhanhatibukanasal-asalansaja.
Allah dipuji karena keselamatan yang telah dan masih dikerjakan oleh Allah untuk membebaskan manusia dari kuasa dosa dan kejahatan, sebab itu kita harus bersyukur selalu atas karya keselamatan ini; Kemuliaan Allah akan menimbulkan rasa hormat manusia; kuasa Allah selalu tampak dalam kasih Allah sehinggaakanmelahirkanrasapercayadiriorangpercaya.
Allah dipuji karena Dia telah melaksanakan penghakiman-Nya kepada pelacur besar (antikristus) dengan adil dan benar, sebab hanya Allah yang dapat menyelidiki hati dan pikiran; hanya Allah yang memiliki kemurnian untuk menghakimi tanpa prasangka; hanya Allah yang memiliki kuasa untuk memberi hukumanyangtepatkepadaantikristusdanantek-anteknya,karenamerekatelah merusak dunia dan telah mengajari orang lain berbuat dosa. Sebagai umat beriman, ketahuilah bahwa akhirnya Allah tidak pernah meninggalkan orangorangyangmenjadimilik-Nya.
Penegasan: Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Rm.8:31)
Tidak ada!
DOA: Bapa sorgawi, kami bersyukur atas penyertaan-Mu dalam perjalanan hidup kami, sampai hari terakhir di tahun 2025 ini. Di tahun yang baru kami percaya Tuhan akan menyertai kami, di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa.Amin.
Jalan Jawa 20, Bandung 40117
Telp. (022) 420 7029 - Fax (022) 423 6754

