Tanggulangin Sentra Kerajinan Kulit di Sidoarjo

Tanggulangi Sentra Kerajinan Kulit di Sidoarjo Bagi pecinta kerajinan produk kulit mungkin nama Tanggulangin tidak asing terdengar. Tanggulangin ini adalah salah satu kecamatan yang ada di daerah di Sidoarjo Jawatimur yang mana penduduknya bermatapencaharian dengan menjadi pengrajin produk kerajinan yang di buat dari bahan dasar kulit.daerah yang menjadi sentra kulit kususnya berada didaerah desa Kludan dankleden.

Kerajinan kulit di tanggulangin ini mulai bermunculan sejak tahun 1939. Dan mulai mengalami perkembangan yang cukup pesat sekitar tahun 1960-an yang mana pada tahun tersebut sebahagian masyarakat di daerah Kedensari menjadi pekerja yang statusnya tenaga lepas pada sebuah perusahaan koper yang berlokasi di Surabaya. Hingga setelah melihat cara kerja dan memiliki sedikit keahlian ada beberapa orang yang dulunya bekerja di perusahaan koper yang mana salah satunya adalah Alm H Abdul Rocman yang mulai mencoba membuat usaha koper. Pada saat itu mereka mulai mencoba membuat koper dengan bahan karton sebagai lapisan dalam yang di lekatkan dengan kulit sapi yang di lem menggunakan lem yang terbuat dari tepung kanji.Kemudian pada tahun 1970-an mulai banyaklah bermunculan pengusaha-pengusaha yang membuat koper dan sudah mulai banyak pengusaha asal Surabaya yang rata-rata beretnis Tinghoa mulai memesan koper dari Tanggulangin.

Pada tahun 1970 Tanggulangin mulai dikenal sebagai sentra kulit sehingga banyak orang yang mulai berdatangan mulai dari Semarang, Yogyaakarta, Bandung hingga Jakarta yang memesan tas dan koper buatan pengrajin asal Tanggulaangin. Karena semakin banyaknya orang-oraang berdatangan kekawasan Tanggulangin ini juga membuat banyaknya usaha penginapan yang bermunculan. Oleh karena itu mulailah muncul banyak lapangan pekerjaan yang menyebabkan lahirnya para tenaga terampil.Dengan alas an tersebut maka didirikanlah sebuah koperasi usaha yaitu tepatnya pada tahun 1975.

Setelah beroperasi beberapa lama, koperasi ini sempat dibubarkan dengan bebagai pertimbangan. Akan tetapi koperasi Koperasi Industri Tas dan Koper (INTAKO) ini mulai bangkit lagi yang mana berawal dari mulai bangkitnya lagi INTAKO ini menjadi awal bagi kemunculan kemunculanSentar kerajinaan tas

backpack kulit dan koper di daerah Tanggulangin ini. Melalui koperasi ini juga mulai bermunculan banyak pengrajin yang memulai usaha pembuatan kerajinan produk kulit , hingga muncul sebanyak 250 showroom tas kulit yang tersebar sepanjang jalan di daerah desa Kadensari sampai dengan jalan menuju showroomnya yang dimiliki oleh INTAKO. Selang beberapa tahun berjalan INTAKO terus berkembang, hingga pada tahun 2000 merupakan puncak kejayaan bagi INTAKO. Walaupun pada saat itu tengah terjadi krisis moneter namun tidak mengganggu perkembangan sentra kulit dan tak menjadi halangan bagi para pengusaha tas dan koper asal tanggulangin ini untuk tetap eksis. Akan tetapi seiring berjalannya waktu dengan berbagai pergejolakan ekonomi mulai dari pergantian rezin sampai dengan kenaikan harga BBM menyebabkan kelesuan pada pasar hingga menyebabkan industry tas juga terkena dampak. Tidak hanya itu saja dengan adanya kejadian lumpur lapindo yang menyebabkan terganggunya akses menuju Tanggulangin terganggu juga menjadi pemicu kelesuan industry tas selempang kulit wanita dan koper di Tanggulangi. Karena hal tersebut banyak Showrom yang berakhir pada kebangkrutan sehingga banyak tempat yang ditinggalkan pemiliknya. Saat ini dimana industry kerajinan kulit mulai menggeliat namun saat ini Industri Kulit Tanggulangin tidak lagi menjual produk murni hasil pengrajin di sana, namun saat ini mereka juga menjual produk kerajina kulit yang berasal dari daerah lain bahkan ada yang hasil produksi China. Akan tetapi produk asli Tanggulangin tetap bisa di jumpai disana. Pengrajin yang ada di Tanggulangin saat ini masih tetap bertahan dan masih tetap menjual produknya sendiri.Bahkan banyak pengrajin di tanggulangin yang membuat produk untuk penjual dari luar negeri. Jadi sebenarnya banyak produk kulit yang di jual di luar negeri itu merupakan produk buatan Indonesia dan khusunya banyak yang merupakan produk buatan pengrajin Tanggulangin.Bahkan jika di jual di luar negeri biasanya di bandrol dengan harga yang tinggi padahal kalau di beli di dalam negeri biasanya dijual dengan harga yang terjangkau.

Pada saat membeli produk kulit agar mendapat barang yang asli dan terhindar dari barang tiruan biasanya penjual produk kulit di Tanggulangin menggunakan nama pemilik tokonya yang biasa di jual di showroom-showroom

yang banyak tersebar di Tanggulangin. Selain itu ada pula penjual yang menyertakan tempat produksinya di showroom kerajianan kulit penjual produknya. Hal ini di lakukan untuk menjadi daya Tarik dan nilai lebih bagi pengrajin sehingga pembeli dapat lebih percaya bahwa produk yang jual merupakan produk asli buatan Tanggulangin khususnya buatan toko yang yang dituju tersebut. Jadi salah satu cara aman dalam mendapatkan produk asli yaitu kunjungi langsung showroom yang ada di Kawasan Kadensari. Disana ada showroomnya INTAKO yang menyedikan beragam produk dan juga showroomnya di lengkapi tempat parkir yang luas sehingga tidak perlu takut tidak kebagian tempat parkir. Untukproduk yang ditawarkan oleh INTAKO sendiri tidak perlu di ragukan lagi, karena produk yang di hasilkan cukup bersaing dengan pasar produk kulit lainnya.Produk INTAKO juga melalui Quality Control dan sudah memiliki HAKI. Dengan kualitas yang dimiliki INTAKO maka produknya tidak hanya mampu bersaing pada pasar dalam negeri namun juga mampu menembus pasar internasional seperti Italia, Amarika dan Arab Saudi.