Satu untuk Semua
SELASA, 29 NOVEMBER 2016
24 HALAMAN/Rp4.000
Lampung Siaga Bencana Banjir Rendam Tiga Wilayah GUNUNGSUGIH – Banjir merendam sejumlah wilayah di Provinsi Lampung kemarin. Yaitu di Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng), Lampung Barat (Lambar), dan Pringsewu. Akibatnya, puluhan rumah terendam. Banjir juga sempat memutus akses jalan nasional dan jalan penghubung antarkecamatan. Hujan deras selama tiga jam di Kecamatan
Bumiratunuban, Lamteng, berubah jadi bencana. Hujan menyebabkan debit air Way (Sungai) Serunai meningkat. Akibatnya, air sungai meluap. Sedikitnya 42 rumah terendam banjir sejak pukul 23.00 WIB Minggu (27/11). Hingga pukul 02.00 Senin (28/11), rata-rata ketinggian air mencapai 1 meter. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamteng membenarkan penyebab banjir adalah luapan air Way Serunai.
Sepekan, Lampung Hujan Lebat BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung memperkirakan dalam sepekan provinsi ini diguyur hujan. Hujan itu dalam intensitas sedang hingga lebat. ’’Durasinya cukup lama. Ini juga salah satu dampak dari badai Tokage yang melanda di Filipina,” jelas Kasi Data dan Informasi BMKG Lampung Rudi Harianto kemarin. Namun, menurutnya, badai tersebut tak akan sampai Lampung karena jarak yang jauh. ’’Selain jaraknya yang jauh, juga berbenturan dengan pulau,” jelas dia. Baca | SEPEKAN | Hal. 4
DPP Rapatkan Calon Pengganti Sjachroedin JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengusulkan Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung Sjachroedin Z.P. jadi duta besar (Dubes) untuk Kroasia. Karenanya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP menyiapkan skema mencari pengganti Oedin, sapaan Idham Samawi akrab Sjachroedin. Nama Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Idham Samawi santer disebut-sebut bakal mengisi jabatan pelaksana tugas (Plt.). Begitu Oedin meninggalkan kursi ketua, maka Idham yang diplot untuk menggantikannya. Idham tak menampik kemungkinan jabatan ketua DPD PDIP Lampung di-Plt.-kan pasca ditinggalkan Oedin nanti. Untuk itu, DPP bakal menggelar rapat membahas penetapan Plt. ketua DPD PDIP Lampung hingga mekanisme penetapan ketua definitif.
TERENDAM Jalan raya nasional di pekon Belalau Lampung Barat terendam banjir (kiri), sementara di Lampung Tengah jalan penghubung Kecamatan Wates dan Bekri juga terendam, kemarin.
Baca | SADAR | Hal. 4
FOTO-FOTO IST FOR RADAR LAMPUNG
Kapolri Restui Aksi di Monas Bus Tak Dilarang Angkut Peserta Aksi, Polda Data Warga Lampung JAKARTA – Jalan tengah polemik aksi superdamai 2 Desember (2/12) akhirnya tercapai. Polri dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) mencapai kata sepakat terkait hal ini. Kedua pihak bersepakat untuk memindahkan lokasi aksi dan salat Jumat. Awalnya aksi direncanakan di Bundaran HI. Namun, hasil kesepakatan, lokasi aksi dan salat Jumat dipindah ke Monumen Nasional (Monas). Kapolri Jenderal Tito Karnavian menuturkan, rencana awal aksi dan salat Jumat di Bundaran Hotel Indonesia (HI) menimbulkan masalah hukum. Aturannya, unjuk rasa tidak boleh mengganggu ketertiban umum dan hak asasi manusia.
’’Kalau Jumat dilakukan kegiatan ibadah di Bundaran HI, kemacetannya bagaimana. Apalagi jika ke depan ada kelompok agama lain yang juga ingin ibadah di tempat itu,” paparnya. Namun setelah beberapa kali dialog, maka diambillah jalan tengah. Dengan memindahkan lokasi aksi dan salat Jumat. Ada dua pilihan yakni di Masjid Istiqlal dan kompleks Monas. ’’Karena pertimbangan jumlah demonstran, maka yang dipilih adalah Monas,” tuturnya. Tito menjelaskan, dengan begitu kepolisian akan mengakomodasi untuk berbagai keperluannya. Seperti panggung untuk zikir dan tausiah, tempat wudu, serta pengamanannya. Baca | KAPOLRI | Hal. 4
SALAM KOMANDO Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan salam komando dengan Ketua MUI K.H. Ma’ruf Amin dan Pembina GNPF MUI Habib Rizieq Shihab usai pertemuan membahas rencana aksi 2/12 kemarin. (Inset) Ribuan orang dari Ciamis, Jawa Barat, memilih berjalan kaki ke Jakarta untuk mengikuti aksi. Hal ini lantaran tak ada bus yang mau mengangkut mereka.
Baca | DPP | Hal. 4
Bau Anyir Mayat Beratkan Terdakwa Tarmidi Dituntut 2,5 Tahun BANDARLAMPUNG – Tarmidi alias Adek Kumala (30), terdakwa kasus pembunuhan anggota DPRD Bandarlampung M. Pansor, terdiam di kursi terdakwa kemarin. Pada sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Kelas IA Tanjungkarang tersebut, jaksa penuntut umum (JPU) menuntutnya 2 tahun 6 bulan penjara. Di hadapan majelis hakim yang dipimpin Minanoer Rachman, JPU Sukaptono menerangkan, Tarmidi terbukti melakukan tindak pidana berupa penadahan dan turut serta membuang mayat. Baca | BAU | Hal. 4
FOTO-FOTO JAWA POS/JPG/GRAFIS EDWIN RADAR LAMPUNG
Emilia Takao, Srikandi Lamtim yang Masuk Daftar Apresiasi Komnas PA
16 Tahun di Jepang, Sukses Bisnis Restoran, Kini Buka Sekolah untuk Anak Yatim Sukses di bisnis restoran tak membuat Emilia Takao (38) lupa diri. Meski sudah 16 tahun tinggal di Jepang dan mapan secara ekonomi, dia tetap ingat asal usulnya sebagai anak yang lahir dari keluarga sederhana. Karenanya, perempuan kelahiran Melinting, Lampung Timur (Lamtim), ini mendirikan PT World Brother Indonesia (WBI). Lembaga pelatihan kerja berbasis kursus bahasa Jepang untuk anak yatim dan kurang mampu. Seperti apa kiprahnya? LAHIR 7 Juli 1978, pemilik nama asli Dwi Lestari Emilia Takao ini merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Kehidupan di masa kecilnya penuh kesederhanaan. Orang tuanya hanya PNS biasa di http://www.radarlampung.co.id
sebuah sekolah di Lamtim yang punya cita-cita agar seluruh anaknya mendapat pendidikan layak. ’’Dengan gaji ayah saya sebagai PNS yang waktu itu mungkin sekitar Rp75 ribu
FOTO IST FOR RADAR LAMPUNG
BERPRESTASI: Emilia Takao (kanan) saat menerima penghargaan dari Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait.
per bulan, sudah pasti tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup kami. Karenanya, ibu saya membantu dengan membuka kantin di sekolah ayah bekerja,” kenang ibu tiga anak ini. Dia bersyukur usaha keras kedua orang tuanya cukup untuk memenuhi perekonomian keluarga. Semuanya bisa sekolah. Kegigihan itulah yang membulatkan tekad suatu saat dirinya harus dapat membahagiakan mereka dan keluarga. Setelah lulus SMA di tempatnya tinggal pada 1995, bermodalkan tekad dan citacita, ia pergi ke Jakarta. Di sinilah awal kehidupannya dimulai. Kerasnya ibu kota
menuntut dirinya kuat menghadapi hidup. Ia bekerja di toko kaset dan compact disk (CD) di sebuah swalayan di Bogor demi keinginannya melanjutkan kuliah. Setelah bekalnya dirasa cukup, ia melanjutkan studi di Institut Seni Indonesia (ISI), Jogjakarta, pada 1996. Dia tertarik dengan seni tari. Hari demi hari ia tekuni dengan belajar dan berkesenian hingga dirinya terpilih mengikuti pertukaran budaya antara Jepang dan Indonesia pada 1999. Ia menjadi duta tari, memperkenalkan beragam tarian Lampung dan tari asal Indonesia lainnya. Baca | 16 TAHUN | Hal. 4
Berlangganan Cukup SMS ke 0811790544, Rp105.000.- Per Bulan