KAMIS, 28 JANUARI 2016
FOTO HARITSAH ALMUDATSIR/JPG
MINTA DUKUNGAN: Saksi kasus pembunuhan Mirna, Jessica (kiri), bertemu dengan Komisioner Komnas HAM Siane Indriani (kanan) di kantor Komnas HAM, Jakarta, kemarin (27/1). Kedatangan Jessica untuk melakukan pertemuan dengan Komnas HAM perihal kasus pembunuhan Mirna yang terjadi di kedai kopi di salah satu mal di Jakarta.
’’Saya Bukan Pelakunya’’ ADA dua orang bersama Wayan Mirna Salihin saat dia minum kopi, kejangkejang, kemudian tewas di Kafe Oliviera pada 6 Januari lalu. Keduanya adalah Hani dan Jessica Kumala Wongso. Namun, sorotan media dan pengusut-
24 HALAMAN /Rp4.000.-
Satu untuk Semua
an polisi lebih banyak mengarah pada Jessica. Kepada Jawa Pos (grup Radar Lampung), Jessica mengungkapkan perasaannya atas perlakuan tersebut. Banyak yang menduga dan mengarahkan Anda terlibat dalam kematian Mirna, kok Anda tenang sekali? Saya pertamanya takut, apalagi sebelum didampingi kuasa hukum. Tetapi sekarang, mereka (kuasa hukum) meyakinkan kalau saya tidak salah. Jadi tidak usah takut. Dan sekarang kan saya ke mana-mana didampingi terus. Salah satu indikasi keterlibatan Anda ialah saat kejadian terlihat paling tenang. Padahal orang-orang di sekitar saat itu panik Informasi yang tidak benar itu. Saya waktu itu juga panik sekali.
Alzier Dukung Aziz Syamsudin Siap Koordinasikan Se-Sumatera BANDARLAMPUNG – Siapa tokoh Lampung yang bakal menjadi calon kuat dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar mulai terlihat. Nama Ketua Kosgoro 1957 Aziz Syamsudin dipastikan mendapat dukungan penuh dari Lampung dan Sumatera untuk menggantikan Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB). Ketua DPD I Partai Golkar Lampung M. Alzier Dianis Thabranie mengatakan, dirinya memastikan tak maju munaslub, meski memiliki peluang. ’’Nggak, saya nggak maju lah. Saya ini mengukur badan. Biar si Heru Sambodo saja tuh yang nyalon Ketum,” tegasnya kepada Radar Lampung kemarin. Politikus senior yang dikenal bicara lugas dan tegas ini meneruskan, calon yang punya peluang di
antaranya Ketua Komisi III DPR RI Aziz Syamsudin. Alzier tegas mendukung Aziz di munaslub. ’’Kalau Aziz, selain dari Lampung, dia itu juga punya peluang besar. Dia itu kader kita lho. Akan kami dukung habis dia untuk maju munaslub. Bahkan se-Sumatera solid ke dia. Kami lagi koordinasik a n ,” tegasnya.
Alzier juga menyatakan, dengan kondisi Golkar saat ini, setelah adanya pencabutan SK Menkumham kepengurusan Munas Ancol yang diketuai Agung Laksono, tataran pemerintah Baca ALZIER Hal. 4
Aziz Syamsudin
Baca SAYA Hal. 4
Virus Zika Ternyata Sudah Serang Warga Jambi WHO Belum Nyatakan Bisa Mengakibatkan Mikrosefali JAKARTA – Virus zika sedang menggegerkan publik. Sebab muncul dugaan virus ini penyebab banyaknya kasus
mikrosefali, cacat pertumbuhan otak, di Brasil. Masyarakat Indonesia tetap perlu waspada, tetapi jangan panik.
Sebab, virus zika tahun lalu ditemukan menginfeksi warga Jambi. Penemuan virus zika di
Jambi itu diterangkan oleh Direktur Lembaga Eijkman Prof. Amin Subandrio. Tahun lalu lembaga riset di bawah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) ini meng-
umumkan berhasil mengisolasi virus zika. Guru besar Fakultas Kesehatan (FK) Universitas Indonesia itu menceritakan keberhasilan Eijkman mengisolasi virus zika diawali karena
berhasil menemukan keberadaan virus tersebut. ’’Ceritanya sedikit panjang,’’ jelasnya saat dihubungi kemarin. Amin menuturkan, pada periode Desember 2014 sampai April 2015 terjadi
kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD) di Jambi. Banyak orang terserang penyakit DBD di Jambi saat itu. Baca VIRUS Hal. 4
Sindikat Penjualan Organ Terungkap Diduga Libatkan 3 Rumah Sakit
FOTO MARIO ANZUONI/REUTERS
PATUNG SAG Orang-orang berkumpul di dekat patung Screen Actors Guild (SAG) Awards di halaman depan teater TCL Cina di Hollywood, California, kemarin. SAG Awards adalah penghargaan yang diberikan oleh Screen Actors Guild untuk mengakui kinerja luar biasa para anggotanya. SAG Awards telah menjadi salah satu penghargaan utama di Hollywood sejak tahun 1995.
Sepahit Apa pun Tahun, Jangan Ragu Berekspansi ’’Ombak terbesar menggulung kita pada 1997–1998. Kenapa mesti gentar lagi pada gelombang?’’ AKSA Mahmud memperbaiki letak kacamatanya. Urat wajahnya lebih kentara lantaran senyum. Sambil menatap dinAksa Mahmud ding kaca di hadapannya, dia melontarkan kalimat yang penuh gelora itu. Pendiri dan chairman kelompok usaha Bosowa Corporation tersebut mengenang peristiwa yang telah berlalu hampir dua dekade itu. Krisis ekonomi yang menerpa Indonesia saat itu disebutnya sebagai latihan yang menguatkan. Itu pula yang membuat Aksa sama sekali tak mengeluhkan 2015, tahun yang diwarnai perlambatan ekonomi. Mata uang melemah. Harga komoditas anjlok. Pembangunan tak agresif. Dampaknya, bisnis semen yang juga salah satu lini bisnis Bosowa ikut terpengaruh. Baca SEPAHIT Hal. 4 http://www.radarlampung.co.id
JAKARTA – Isu keberadaan sindikat penjualan organ tubuh ternyata bukan isapan jempol. Ini dibuktikan dari ungkap kasus sindikat penjualan ginjal asal Jawa Barat yang melibatkan tiga tersangka oleh Bareskrim Polri. Tiga tersangka bernama Yana Priatna alias Amang, Dedi Supriadi, dan Kwok Herry Susanto Baca SINDIKAT Hal. 4
FOTO MIFTAHULHAYAT/JPG
EKSPOSE: Kasubdit III Tindak Pidana Umum Bareskrim Mabes Polri Kombes Umar Surya Fana menunjukkan gambar organ tubuh manusia yang diperdagangkan sindikat penjualan organ tubuh, di Jakarta, kemarin (27/1).
Keji, Empat Pemuda Rudapaksa Siswi SD NATAR – AA (12) sama sekali tidak menyangka kalau perkenalannya dengan Hendra Saputra (20) melalui akun Facebook ternyata berujung petaka. Siswi kelas 6 salah satu SD di Bandarlampung ini menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan Hendra
dan tiga rekannya pada Minggu (24/1). Aksi bejat itu dilakukan Hendra bersama Rasmianto (23). Keduanya merupakan warga Dusun Kampungbaru, Desa Sidosari, Natar, Lampung Selatan. Serta Bayu Susilo (19) dan Mustofa (18), keduanya
warga Kampung Bayur, Kelurahan Rajabasa, Bandarlampung. Beruntung hanya dalam hitungan hari, keempat tersangka berhasil diringkus Tim Khusus Antibandit (Tekab) 308 Polsek Natar. Keempat tersangka diamankan di tempat
berbeda. Dari keempatnya, polisi menyita satu unit motor Honda BeAT BE 4851 EL dan satu unit motor Honda Supra X hitam tanpa pelat serta pakaian dalam korban sebagai barang bukti. Baca KEJI Hal. 4
Cerita Anak-Anak Suku Dayak Amandit Menggapai Asa
Jalan 7,5 Km, Kaki Lecet dan Nyaris Jatuh ke Sungai Tidak seperti anak-anak kota yang punya banyak pilihan moda transportasi untuk ke sekolah, para murid SDN Loklahung, Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan (Kalsel), harus berkalang peluh. Bahkan, mereka bertaruh nyawa hanya untuk ke sekolah. Laporan Susilo, KALSEL MALAM belum beranjak pergi. Semburat sang fajar pun belum tampak. Alam masih terbuai dalam peraduan. Namun, Alda sudah berkemas. Gadis cilik yang kini
FOTO SUSILO/JPG
TINGGAL KENANGAN: Alda menunjukkan kondisi jembatan kayu usang yang menjadi saksi bisu perjuangannya menuju sekolah. Di bawah jembatan mengalir arus air Sungai Amandit di Lokluhung, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
duduk di kelas IV SDN Loklahung itu bergegas menggendong tasnya yang berisi buku-buku. Dia lantas pamit, mencium tangan neneknya yang masih berbaring di kasur. Alda selama ini tinggal bersama neneknya di Dusun Manakili, Kecamatan Loksado. Sebuah dusun di kaki Gunung Meratus. Untuk menuju Loksado, dibutuhkan waktu empat jam dari Bandar Udara Syamsudin Noor melalui jalur darat sejauh 175 kilometer (km). Orang tua Alda, Dulipi (50) dan Arasah (41), bekerja dan menetap di daerah perkotaan Loksado. Hampir setiap hari Alda berangkat ke sekolah Baca JALAN Hal. 4
Berlangganan Cukup SMS ke 0811790544, Rp105.000.- Per Bulan