RABU, 7 SEPTEMBER 2016
24 HALAMAN /Rp4.000.-
Satu untuk Semua
Video Penyerahan Uang ke Farizal Beredar BANDARLAMPUNG – Kasus dugaan setoran fee proyek sebesar Rp14 miliar terus mengemuka. Radar Lampung mendapatkan video penyerahan uang dari seseorang ke mantan Kepala Biro Perekonomian Pemprov Lampung Farizal Badri Zaini. Dalam video berdurasi 36 detik itu, terlihat Farizal yang menggunakan kemeja putih bersama seseorang berkacamata duduk di sofa. Mereka tengah menghitung uang pecahan seratus ribu dengan jumlah berkisar ratusan juta rupiah. Sayang, percakapan dalam video itu tidak terdengar jelas. Yang terdengar hanya suara anak kecil yang sedang menghitung. ’’100 juta, 500 juta...,” ucap anak kecil yang tidak tampak dalam video tersebut. Selain itu, terdengar juga pertanyaan yang dilontarkan pria berkacamata tersebut kepada Farizal. ’’Kalau ditransfer bagaimana bang?” tanya pria yang berkaus putih itu.
Namanya Dicatut, Gubernur Minta Diusut Tuntas GUBERNUR Lampung M. Ridho Ficardo dalam beberapa kesempatan menekankan kepada semua jajarannya agar clear and clean dalam penyelenggaraan pemerintahan. Terutama dalam pelaksanaan proyek pembangunan yang ada di Pemprov Lampung. Dia memastikan tidak pernah memerintahkan pihak mana pun untuk meminta fee proyek. Sikap gubernur ini ditunjukkan dalam kasus dugaan fee proyek yang melibatkan mantan Kepala Biro Perekonomian Farizal Badri Zaini serta mantan Kasubbid Sarana dan Prasarana Badan Koordinasi Penyuluhan (Bakorluh) Pemprov Lampung Djoko Prihartanto. Baca NAMANYA Hal. 4
Baca VIDEO Hal. 4
Nama Anggota DPRD Ikut Disebut PENYERAHAN UANG Inilah foto capture video yang beredar terkait penyerahan uang ke Farizal Badri Zaini. ILUSTRAS
I EDWIN/FO
TO CAPTU
RE VIDEO
IST/RADA
TIDAK hanya Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo yang disebut Djoko Prihartanto dalam laporannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam surat laporannya, Djoko
juga menyebutkan nama anggota Komisi IV DPRD Lampung Yose Rizal. Baca NAMA Hal. 4
R LAMPUN
G
Keluar Bandara setelah 12 Jam
FOTO REUTERS
SEMPROTKAN BUSA Petugas pemadam kebakaran Amerika Serikat menyemprotkan busa di reruntuhan bangunan karena ancaman kebakaran kemarin (6/9).
JEDDAH – Jamaah haji Indonesia kloter terakhir mencatat rekor berada di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, kemarin. Mendarat pada Senin (5/9) pukul 23.17 waktu Arab Saudi, mereka baru bisa keluar dari bandara pada Selasa (6/9) pukul 11.30. Total, lebih dari 12 jam jamaah kloter 74 embarkasi Solo itu menunggu pemberangkatan ke Makkah. ’’Tahun-tahun sebelumnya paling lama hanya tujuh jam. Ini benarbenar rekor,” ujar Kepala Daerah Kerja (Daker) Airport PPIH Arab Saudi Nurul Badruttamam. Arus kedatangan jamaah haji
menjelang closing sing datee (batas akhir jamaah haji tiba di tanah suci) memang sangat at padat. Antrean jamaah dari berbagai negara di ruang imigrasi si sangat banyak dan diatur bergiliran. rgiliran. ’’Beruntung kloter terakhir erakhir itu dari Solo. Mereka kan terkenal sabar,’’ kelakarr Nurul. Kloter 74 Solo lo membawa 299 jamaah dan 5 petugas. Itu adalah alah kloter ke-387, 7, sekaligus pe-nutup kedaNIZWAR tangan ja-
maah haji dari Indo Indonesia. Berdasar data manifes penerbangan, pene total jamaah haji reguler yang diangkut hing hingga kloter terakhir kemarin adala adalah 154.441 orang. Sedangkan to total kuota jamaah haji reguler IIndonesia tahun ini 155.200. ’’Ada 759 kuota yang tak terp terpakai,” katanya. Menurut Nurul, tiap Menu tahun hal itu terjadi tahu
karena ada jamaah yang meninggal atau berhalangan saat-saat menjelang keberangkatan. Karena itu, posisi mereka tidak bisa digantikan orang lain. Sementara itu, total jamaah haji khusus yang terpantau tiba di Bandara King Abdul Aziz hingga kemarin siang mencapai 8.368 orang. Baca KELUAR Hal. 4
Pada musim haji tahun ini, Radar Lampung memberangkatkan tiga krunya ke tanah suci Makkah. Mereka adalah Ade Yunarso, Nizwar, dan Ripto Diono. Berikut laporan mereka dari tanah suci.
Siti Iqbalwanty, Satu-satunya Dokter Bedah Anak di Kepri
Sesalkan Calon Kada Mantan Narapidana UNDANG-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota masih menuai kritik. Salah satunya mengenai calon kepala daerah (kada) yang berstatus mantan narapidana yang masih menjadi perdebatan. Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Junaidi Auly menyayangkan bila mantan narapidana tetap bisa maju dalam pilkada. Menurutnya, hal Ahmad tersebut harus benar-benar dikaji Junaidi Auly secara mendalam. ’’Tidak elok mereka yang sudah berstatus seperti itu (mantan napi, Red) diizinkan kembali mencalonkan diri,” ujar legislator asal Lampung ini kemarin (6/9). Baca SESALKAN Hal. 4 http://www.radarlampung.co.id
Sering Stres, Senang Dapat Oleh-Oleh Sotong Di Kepulauan Riau, hanya ada satu dokter bedah anak. Namanya dr. Siti Iqbalwanty, Sp.B.A. Kasus yang ditanganinya tak sedikit dan semuanya serius. Namun demikian, itu membuatnya terus bersyukur. Laporan Wenny C. Prihandina, BATAM HAMPIR tak ada yang percaya, Siti bisa menjadi dokter bedah. Bahkan dirinya sendiri. Sebab dulu di masa koas, ia tak kuat melihat darah. Dia menyingkir ketika ada anak yang disunat. Ia juga mual ketika diminta mengorek nanah luka di kaki seseorang.
Siti Iqbalwanty
Namun kini, di Kepulauan Riau (Kepri), hanya ia seorang dokter bedah anak. Ia menjadi operator dalam operasi perdana bayi kembar siam di Batam, 14 Agustus lalu. Dikelilingi para senior dan pendahulu. ’’Kalau biasanya saya yang melihat guru saya mengoperasi, kemarin kebalikannya,” ujar Siti di ruang Konsultasi Anastesi RS Awal Bros. Siti terjun di bidang bedah hanya supaya ia bisa bekerja bersama-sama dalam tim. Ia lebih suka bekerja bersama-sama. Ketimbang sendirian. Sebuah operasi memang selalu melibatkan sejumlah orang dalam satu tim. Baca SERING Hal. 4 Berlangganan Cukup SMS ke 0811790544, Rp105.000.- Per Bulan