JUMAT, 6 JANUARI 2017
28 HALAMAN /Rp4.000.-
Satu untuk Semua
Potensi Gaduh Mengintai BANDARLAMPUNG - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif dasar listrik (TDL), dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dinilai tidak memihak rakyat kecil. Bahkan, kebijakan menaikkan harga BBM dinilai bisa menimbulkan kontroversi dan kegaduhan. Apalagi
kondisi perekonomian di Indonesia, termasuk Lampung, saat ini masih termasuk kategori memprihatinkan. Demikian diungkapkan pengamat kebijakan publik D e d y
Hermawan kepada Radar Lampung kemarin. Menurut dia, implikasi kenaikan BBM ini, dikhawatirkan memicu kenaikan harga barang dan jasa yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Sementara di sisi lain,
daya beli masyarakat saat ini masih rendah. ’’Kondisi ekonomi kita, meski pertumbuhannya bagus dalam catatan, tetapi fakta di lapangan menunjukkan masih memprihatinkan.
FOTO M. TEGAR MUJAHID/RADAR LAMPUNG
Baca POTENSI Hal. 4
TAMBAH MAHAL: Seorang warga tengah mengisi BBM jenis Pertamax di SPBU Jl. Wolter Monginsidi, Bandarlampung, kemarin.
UTANG MENUMPUK, PROYEK LISTRIK BAKAL JALAN TERUS Target Pembangunan Tetap 35 Ribu MW JAKARTA – Pemerintah berambisi menuntaskan proyek pembangunan infrastruktur listrik. Meski ekonomi terancam goyang karena besarnya utang luar negeri Indonesia, target pembangunan infrastruktur listrik tidak akan diubah dari target awal 35 ribu megawatt (MW). Hal itu diputuskan dalam Sidang Paripurna Dewan Energi Nasional (DEN) di kantor presiden kemarin (5/1). Pemenuhan
listrik itu masuk ke dalam rencana umum energi nasional (RUEN) yang bakal dibuatkan perpres. Presiden Joko Widodo menyebut, Indonesia harus benar-benar siap utuk program listrik 35 ribu MW. Angka tersebut, katanya, bukan sekadar target. Sudah ada hitung-hitungan bahwa itu memang jumlah pasokan yang dibutuhkan Indonesia pada 2019. Baca UTANG Hal. 4
Astagfirullah, Bupati Selingkuhi Istri Polisi Tertangkap Basah Bugil dalam Satu Kamar
EKSOTISME NUSANTARA
FOTO JPG
Gunung Baru Jari dan Danau Segara dilihat dari Pelawangan Senaru, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Objek wisata di Indonesia, khususnya Lombok, tidak kalah dengan mancanegara. Namun anehnya, masih banyak yang memilih berlibur ke luar negeri dengan alasan gengsi. Foto dibidik belum lama ini.
Polda Kecolongan
Hiswanamigas Blacklist Empat Oknum Sopir Pengoplos Solar BANDARLAMPUNG – Merebaknya kasus dugaan solar oplosan ternyata belum terpantau oleh Polda Lampung. Meski demikian, korps Bhayangkara ini menyatakan bakal menyelidiki kasus tersebut. Dirkrimsus Polda Lampung Kombespol Dicky Patria mengaku belum mengetahui detail kasus solar oplosan yang beredar di provinsi ini. Namun, dia menegaskan, pihaknya akan mencari tahu dan menyelidiki kasus tersebut. Termasuk keberadaan pangkalan solar oplosan. ’’Kami akan selidiki oknum yang mengoplos dan menyebarkan solar oplosan di Lampung. Sampai saat ini, kami belum mendapat laporan adanya solar oplosan,” katanya kemarin (5/1). Terkait penanganan kasus ini, Dicky mengaku pihaknya akan menggandeng instansi terkait. ’’Yang pasti, kami akan kerja sama dengan instansi terkait untuk mencari tempat-tempat yang dijadikan lokasi mengoplos BBM,” tegasnya. Baca POLDA Hal. 4 http://www.radarlampung.co.id
PALANGKARAYA – Perbuatan Bupati Katingan A. Yantenglie (44) benar-benar tak layak ditiru. Yantenglie yang notabene telah beristri, tertangkap basah tidur bersama Farida Yeni (34) yang merupakan istri sah seorang polisi, Aipda SH, Kamis (5/1) sekitar pukul 02.00 WIB. Dugaan perselingkuhan ini dipergoki langsung oleh SH. Mirisnya, saat dipergoki, keduanya sedang
kelelahan dan tertidur tanpa busana di sebuah rumah di Jalan Nangka, Kelurahan Kasongan Lama, Kecamatan Katingan Hilir. Tanpa banyak bicara, keduanya langsung digelandang SH ke Polsek Katingin Hilir di mana dia bertugas sekitar pukul 02.30. Kemudian beberapa polisi kembali ke lokasi kejadian sekitar pukul 03.00. Bupati Yatenglie dan Farida kemudian dibawa ke Mapolres
Katingan sekitar pukul 03.30. Mereka sempat dibawa ke ruang satreskrim. Setelah berada di ruang itu sekitar satu jam, keduanya dipindah ke ruang satlantas sekitar pukul 04.00 untuk menghindari awak media. Pagi harinya, petugas Polda Kalimantan Tengah di Palangkaraya berangkat menuju Kasongan, Baca ASTAGFIRULLAH Hal. 4
diperiksa belum tercampur obat. Dengan risiko tertentu, saya harus minum obat penekan imunitas itu. Baca SELALU Hal. 4
Baca BACHTIAR Hal. 4
Selalu Ada yang Baru di Tianjin
FOTO JPG
PEMERIKSAAN RUTIN: Dahlan Iskan di ruang perawatan Tianjin First Center Hospital (TFCH), Tiongkok. Sejak kemarin, Dahlan menjalani serangkaian pemeriksaan di RS tempat dia cangkok hati 10 tahun lalu.
ikut diperiksa. Pengambilan darah itu memang harus pagi-pagi. Harus sebelum jam 5, saat saya harus minum obat wajib: penekan imunitas. Agar darah yang
Bachtiar Basri Nakhodai DPW PAN Lampung BANDARLAMPUNG – Konstelasi politik Lampung makin dinamis. Khususnya terkait perombakan struktur kepengurusan partai politik (parpol). Setelah suksesi Partai Golkar yang mendudukkan mantan Sekprov Lampung Arinal Djunaidi di tampuk ketua, kabar terbaru datang dari Partai Amanat Nasional (PAN). Ternyata, untuk DPW Lampung, partai besutan Amien Rais ini diamdiam juga telah mengalami pergantian pucuk pimpinan. Secara mengejutkan, posisi ketua DPW PAN Lampung yang semula dijabat Saad Sobari, digantikan oleh Bachtiar Basri yang juga menjabat wakil gubernur Lampung. Penunjukan itu dibenarkan oleh Saad Sobari. Buntut dari penunjukan tersebut, Saad kini mendapat posisi sebagai ketua harian DPW PAN Lampung. Sementara sekretaris DPW tetap dijabat Iswan Hendi Caya. ’’Keputusan dari DPP keluar akhir Desember 2016 lalu,” ujar Saad saat dikonfirmasi Radar Lampung kemarin. Sayangnya, saat disinggung tentang alasan dan latar belakang penunjukan Bachtiar Basri sebagai ketua DPW
Catatan Dahlan Iskan
SELALU ada yang baru di rumah sakit ini. Sudah 10 tahun saya selalu kembali ke Tianjin First Center Hospital (TFCH) di bagian utara RRT ini. Sejak saya menjalani transplantasi hati pada tahun 2006 lalu. Kemarin pagi (5/1), saya kembali menjalani serangkaian pemeriksaan di sana. Yang saya lakukan enam bulan sekali dengan sangat disiplin. Kedisiplinan itulah yang ingin saya jaga. Agar bisa tetap hidup sehat. Termasuk agar bisa menjalani, hehehe, sidang pengadilan. Sebelum jam 5 pagi, darah saya sudah diambil. Banyak sekali: 23 tabung. Dari tangan kanan hanya bisa diambil 9 tabung. Darah tidak mau keluar lagi. Pindah tangan kiri. Juga hanya keluar 10 tabung. Pindah tangan kanan lagi, kali ini di dekat pergelangan, 4 tabung. Air seni dan kotoran juga harus ditampung untuk
BACHTIAR BASRI
Berlangganan Cukup SMS ke 0811790544, Rp105.000.- Per Bulan