RADAR LAMPUNG | Jumat, 11 November 2011

Page 25

OPINI

JUMAT, 11 NOVEMBER 2011

General Manager: Purna Wirawan Pimpinan Perusahaan: Ismail Komar Manager Iklan: Desti Mulyati Staf Iklan: Leny Hartanti, Novi Sofian Fikri (Administrasi), M. Shahib (Design iklan) Iklan Perwakilan Jakarta: Aspandar Nasution (kepala), Falma Manager Event Organizer (EO) Liris Vawina Staf Event Organizer Indah Sumaputri Manager Pemasaran Marlinda (pjs) Staf Pemasaran: Hery,Agus, Supriyadi, Adi Irawan Manager Keuangan: Sarri Octarini, Anna Susanti (kasir) ,Pas Irvanus (akunting) Manager Personalia dan Umum: Faradiba Staf Manager Personalia dan Umum: Roby Junasari, Aris, Didik S, Hary, Erwin Sajjah Dewan Pengawas: Ardiansyah (Koordinator) Anggota Dewan Pengawas: Taswin Hasbullah, Abdurrahman, Ibnu Khalid Penerbit: PT Wahana Semesta Lampung Komisaris Utama: Alwi Hamu Komisaris: Lukman Setiawan, Dwi Nurmawan Direktur Utama: Suparno Wonokromo Direktur: Ardiansyah Percetakan: PT Lampung Intermedia Pencetak: Budi S.(kabag) Suparman, Z. Arifin, Pujianto, Jenianto, Alim, Joko

Pemimpin Redaksi: Nizwar Dewan Redaksi: Ade Yunarso (koordinator), Anggota: Nizwar, Eko Nugroho, Adi Pranoto, Irwansa, Redaktur Senior: Eko Nugroho Redaktur: Adi Pranoto, Irwansa, Alam Islam, Ary Mistanto Asisten Redaktur: Senen, Trufi Murdiani, Taufik Wijaya, Abdul Karim Staf Redaksi: Syaiful Amri, Widisandika, Nurlaila Yanti, Wirahadikusumah, Eka Yuliana, Maria Ulfa, Fajar Arifin, Yuda Pranata, Gatra Yuda(Bandarlampung), Muhammad Ma’ruf (Metro), Dwi Prihantono (Lamtim), Kohar Mega (Lampura), Edy Herliansyah (Tanggamus), Agus Suwignyo (Pringsewu-Pesawaran), Yusuf A,S. (Tulangbawang), Gede Putu Kristanto (Lamteng), Abdurahman (Lamsel), Hermansyah (Waykanan) Segan P.S( Mesuji) Wartawan Jakarta : Dina Puspasari, Kusumayuda Copy Editor: Rudy Saputra, Syaiful Mahrum Sekretaris Redaksi : Masriani Kabag Pracetak: Riswadi Pracetak: Ripto D., Helmi Jaya, Nopriyadi, Farabi Lincoln, Hendrawan Poerbantara, Asep Supriyadi, Iwan N, Heru, Arya Bayu Alamat: Jalan Sultan Agung No. 18 Kedaton, Bandarlampung, Telp. (0721) 789750-782306, Faks. (0721) BNI Cabang Tanjungkarang No. Rek. 007.149.0467 BCA Cabang Telukbetung No Rek 0200.721.799 Bank atas nama PT Wahana Semesta Lampung Email: redaksi@radarlampung.co.id Homepage: www.radarlampung.co.id

ISI DI LUAR TANGGUNG JAWAB PERCETAKAN

TAJUK

Konflik Wali Kota-Wakil Terulang antara Wali Kota Bandarlampung HUBUNGAN Herman H.N. dan wakilnya, Tobroni Harun,

saat ini tak lagi harmonis. Keduanya telah ’’perang terbuka’’ saat dilakukan rapat koordinasi (rakor) dengan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Bandarlampung di ruang Semergou, Rabu (9/11). Keduanya dilantik sebagai wali kota dan wakil wali kota Bandarlampung pada Rabu, 15 September 2010. Artinya, mereka berdampingan baru ’’seumur jagung’’, setahun lebih. Sementara masa bakti keduanya akan berakhir 16 September 2016. Kalau konflik ini terus diberkepanjangan, masyarakat Bandarlampung akan dirugikan. Jelas, atas hubungan keduanya bisa mengganggu roda pembangunan. Sementara tanggung jawab keduanya hingga masa akhir jabatannya masih panjang. Konflik antara keduanya ini bukan yang baru. Saat wali kota dan wakil wali kota Bandarlampung dijabat Eddy Sutrisno dan Kherlani juga demikian. Atas konflik tersebut, akhirnya keduanya ’’bertarung’’ pada Pilkada 2010. Masing-masing mencalonkan diri sebagai wali kota. Meski, akhirnya keduanya kalah. Kenapa konflik antara para pemimpin di Kota Tapis Berseri ini kembali terulang. Banyak faktor dan alasan. Biasanya, wakil tak dilibatkan atau ’’dipakai’’ dalam mengambil kebijakan pembangunan. Selain itu, pembagian ’’kue’’ APBD juga tidak merata. Sehingga terjadi kesenjangan antara keduanya. Konflik antara wali kota dan wakil wali kota ini, menurut kami, akibat rambu-rambu atau aturan dari tugas dan kewenangan keduanya yang masih sumir atau tidak tegas. Kalau aturan jelas, seharusnya masing-masing tahu diri. Wakil tak harus meminta kewenangan wali kota. Sebaliknya, wali kota tak kangkangi kewenangan wakil. (*)

• • •

Wartawan Radar Lampung selalu dibekali kartu pers Wartawan Radar Lampung tidak boleh menerima atau meminta sesuatu dari siapa pun dengan alasan apa pun. Jika menemukan pelanggaran terhadap dua poin tersebut, silakan hubungi Nizwar dengan nomor 0811723705.

25

Kampus dan Budaya Menulis Mahasiswa Oleh Iskandar Zulkarnaen, S.T., M.T. DOSEN PADA PROGRAM STUDY TEKNIK SUMBER DAYA LAHAN DAN LINGKUNGAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

’’Percaya atau tidak kita semua adalah penulis’’. ’’Percaya atau tidak kita semua bisa’’. (Bobbi DePorter) DUNIA kampus mempunyai peran penting dalam penciptaan karakter berbangsa dan bernegara. Proses akademik yang terangkum dalam kegiatan tri dharma perguruan tinggi menjadikan kampus sebagai kekuatan penting. Yakni menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi (skill), sikap, dan pengetahuan yang mampu bermanfaat bagi kehidupan masyarakat banyak. Dalam kehidupan kampus, nuansa akademik yang terjadi, pada akhirnya menciptakan sebuah budaya tersendiri bersifat khas tak berorientasi ke sebuah nilai keuntungan. Tetapi lebih ditekankan pada nilai kemanfaatannya bagi kehidupan masyarakat luas. Salah satu kekhasan budaya kampus yang dimaksud adalah menulis (lectary) yang dilakukan oleh seluruh elemen kampus termasuk mahasiswa. Dalam bidang aksara, menulis merupakan tingkatan tertinggi keahlian manusia. Pengenalan aksara dimulai dengan proses mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Budaya menulis di kalangan masyarakat kampus pasti memiliki nilai urgensitas yang sangat penting. Sebab, menulis akan mendorong lahirnya pemikirpemikir kritis, cerdas, bahkan brilian yang siap memberi kontribusi positif bagi pembangunan masyarakat ke depan. Menulis adalah kegiatan mental dalam menciptakan ide serta gagasan yang mempunyai nilai dan manfaat. Mengapa demikian? Karena

sebuah tulisan membutuhkan langkah-langkah persiapan yang matang mulai dari penggalian sebuah ide, pengumpulan bahan, pendalaman materi, hingga pengemasan tulisan. Sehingga menjadi menarik untuk dibaca atau mungkin diimplementasikan. Produk tulisan yang dihasilkan dari lingkungan kampus, baik oleh dosen maupun mahasiswa, akan memberikan dampak signifikan terhadap

masyarakat akan menjadi tahu sumber daya kepakaran yang dimiliki oleh sebuah lembaga kampus jika saja banyak dari kalangan kampus yang aktif menulis di surat kabar baik lokal maupun nasional. Sebuah pembelajaran bagi kita bersama tentang ini, dan sudah seharusnya ’’Budaya Menulis’’ merupakan nilai utama yang mesti menjadi atribut melekat dalam kultur akademik kampus-kampus kita terutama di lingkungan dosen dan mahasiswanya. Jika melihat kultur budaya menulis di lingkungan kampuskampus lain, seperti UGM, UI, dan ITB, menjadi iri rasanya ketika seringnya sebuah tulisan

masih jauh tertinggal. Jangankan untuk menghasilkan sebuah tulisan yang bisa dimuat di surat kabar lokal saja, untuk mengerucutkan sebuah ide dan gagasan pada sebuah bentuk tulisan saja, mahasiswa kita tidak mampu. Bahkan yang lebih parahnya, banyak dari mahasiswa yang selalu saja menggunakan teknik copy paste hanya untuk menyusun sebuah laporan dari tugas yang diberikan dosennya. Ketidakmampuan ini dan ketertinggalan mahasiswa kita dalam kegiatan tulis-menulis agaknya harus kita benahi. Menumbuhkan rasa pede (percaya diri) dan keberanian mahasiswa dalam menulis dengan

Budaya menulis di kalangan masyarakat kampus pasti memiliki nilai urgensitas yang sangat penting. Sebab, menulis akan mendorong lahirnya pemikir-pemikir kritis, cerdas, bahkan brilian yang siap memberi kontribusi positif bagi pembangunan masyarakat ke depan. peningkatan kualitas intelektualitas masing-masing. Selain itu, akan berimbas terhadap nama baik lembaga kampus. Keaktifan masyarakat kampus dalam menghasilkan tulisan yang baik dalam bentuk jurnal ilmiah, laporan hasil penelitian, makalah atau mungkin hanya sekadar sebuah tulisan dalam rubrik opini di dalam sebuah surat kabar, otomatis akan meningkatkan kultur akademis di dalamnya. Sebuah korelasi yang masuk akal, jika berbagai pakar berpendapat bahwa eksistensi dunia kampus di lingkungan masyarakat sangat tergantung dari banyak produk tulisan yang berasal dari lingkungan kampus yang kemudian dapat diimplementasikan secara tepat guna. Atau yang lebih sederhana,

dari beberapa mahasiswa di sana dimuat dalam surat kabar lokal bahkan skala nasional karena kualitas dari tulisantulisan mereka. Opini yang berkembang di masyarakat, pasti membentuk suatu pernyataan yang meningkatkan nama baik lembaga kampus. ’’Jika mahasiswanya saja bisa menghasilkan sebuah tulisan yang berkualitas, bagaimana dosennya. Pasti hasilnya akan lebih-lebih berkualitas’’. Sebenarnya setiap kita mempunyai kemampuan menulis dengan baik, hanya saja diperlukan proses latihan, latihan dan latihan sehingga akhirnya menjadi sebuah pembiasaan yang berulang. Agaknya harus diakui, kemampuan mahasiswa kita dalam menulis dengan baik

menuangkan ide dan pemikiran yang orisinal, sebisa mungkin dibiasakan. Penanaman terhadap hakikat sebuah tulisan yang mampu menembus surat kabar, tidak pernah melihat siapa penulis di belakangnya, tetapi lebih pada kemurnian ide dan gagasan, momen, gaya bahasa dan konten di dalamnya perlu selalu ditanamkan. Hal lain yang mungkin dapat dilakukan adalah kepedulian para dosen terhadap kualitas tulisan mahasiswanya. Dosen harus membiasakan diri untuk memberikan teguran keras terhadap mahasiswa-mahasiswa yang membuat makalah, laporan atau tugas dengan cara menjiplak mentah-mentah. Selain itu, dosen juga mempunyai peran penting mendorong para mahasiswanya untuk terbiasa

menulis di media massa. Dorongan ini, tentunya, harus dilakukan dengan bentuk yang konkret. Misalnya, dengan memberi nilai plus bagi mahasiswa yang terbukti mampu menulis di media massa, walaupun hanya pada sebatas koran kampus untuk langkah awal pembelajaran menulis. Upaya ini belum banyak dilakukan, kalaupun ada, baru satu dua dosen. Apa yang kami sebutkan pada bagian di atas, barangkali bisa merupakan sebuah pola yang akan mampu mendorong budaya menulis di kalangan mahasiswa di lingkungan kampus-kampus di propinsi ini. Upaya ini tentu akan lebih baik bila kalangan dosen juga dapat memberikan contoh riil dengan membiasakan diri menulis untuk media massa. Ini akan menjadi stimulan cukup baik bagi tumbuhnya para penulis dari kalangan mahasiswa. Bila skenario ini berjalan, bukan tidak mungkin beberapa penulis muda akan muncul berasal lingkungan kampus. Tentu saja sangat membanggakan buat masyarakat kampus terutama lembaganya. Tulisan ini tidak bermaksud untuk mendiskreditkan mahasiswa kita, dan bukan juga untuk membanggakan siapa dan apa. Lebih dari itu, apa yang kami tulis adalah sebuah bentuk motivasi kepada kita semua, khususnya kepada mahasiswa untuk meningkatkan budaya menulis. Karena bagaimanapun kualitas tulisan yang dihasilkan oleh mahasiswa sebagai salah satu elemen kampus akan berujung pada kadar intelektualitas dan kultur akademis yang kental di dalam kehidupan kampus. Sekali lagi. ’’Percaya atau tidak kita semua adalah penulis’’ dan “Percaya atau tidak kita semua bisa’’. (*)

RUANG ini khusus bagi Anda yang berjiwa merdeka. Kirimkan apa pun pendapat Anda tentang apa saja. Baik berupa komentar, kritik, atau saran. Setiap pendapat yang masuk sedapat mungkin tidak akan diedit. Pendapat bisa dikirim lewat surat ke alamat redaksi, fax. di nomor (0721) 789752, e-mail: redaksi@ radarlampung.co.id atau radarlpg@indo.net.id. Sertakan identitas yang masih berlaku. Atau kirimkan Podium Rakyat Anda melalui SMS. Caranya, ketik: POD (Isi Podium). Contoh: POD Mohon pembangunan jalan. Lalu kirim ke No. Matrix: 08154056789. Podium melalui SMS diutamakan yang menyangkut persoalan-persoalan pelayanan publik.

Minta Perbaiki Jalan YTH. Bapak Gubernur Lampung. Mohon perbaikan jalan raya Pesawaran arah Kedondong yang rusak parah. Ini tanggung jawab kabupaten apa provinsi? Terima kasih. (087899297173) Tanggapan Penumpang KA SEHUBUNGAN dengan surat pembaca Radar Lampung edisi Senin (7/11) atas nama Depi, Rika, dan Hani yang biasa mau naik kereta gratis. Pada Rabu (2/11) saya penumpang KA Limex tersebut. Kereta api tersebut telat masuk Kotabumi. Di Kotabumi semua penumpang diperiksa tim gabungan dari Kotabumi, termasuk Polri. Karena Anda tak punya tiket dan merasa kereta Anda yang punya, jadi seolah-olah Anda tak perlu punya karcis. Karena biasa dengan kebiasaan buruk Anda tidak pernah beli karcis alias nebeng. Begitu diperiksa tim, Anda tak sanggup bayar. Maka, Anda diturunkan. Harga karcis bisnis jauh dan dekat Rp80 ribu. Kalau semua penumpang seperti Anda, kereta

api bakal bangkrut. (085768003992) Tertibkan Petugas SPBU MOHON kepada pemilik SPBU di Simpang Empat diperhatikan petugasnya. Masak, mereka lebih memprioritaskan pembeli yang menggunakan deriken. (082181139112) Keluhkan Lion Air PADA Sabtu (5/11) seharusnya saya terbang dari Lampung–Jakarta via pesawat Lion Air pukul 18.30 WIB. Karena terhalang takbiran, ada bedug keliling, saya tiba di Bandara Radin Inten, Branti, Natar, pukul 18.10. Kok, tiba-tiba saya tidak bisa cek in. Alasannya pintu pesawat sudah ditutup. Dan pilotnya tak mau buka lagi. Padahal, saya lihat tangganya masih menempel di pesawat dan jam terbang pun masih ada waktu. Saya dirugikan. Akhirnya, saya ke Lampung–Jakarta naik Sriwijaya Air. Dari Jakarta–Surabaya tetap Loin Air tadi. Dari Jakarta–Surabaya nggak

pernah seperti ini. Belum lagi kalau delay. Kita harus mau menunggu berjam-jam tanpa mengerti jadwal acara kita. (Widi, Bandar lampung/081369223993) Rekam Medis Hak Pasien SAYA dirawat di Kedaton Medical Center (KMC), Bandarlampung, 26–28 Oktober 2011. Sekitar sepekan setelah dirawat, saya kembali untuk meminta rekam medis selama dirawat sebagai informasi kesehatan bagi diri saya. Namun, petugas di KMC tidak mau memberikan dengan alasan harus ada blangko isian untuk dokter dari pihak asuransi kesehatan. Beberapa hari kemudian, saya datang kembali dan bersikukuh meminta rekam medis. Kali ini, petugas lain melayani dengan baik dan berjanji akan memberikan rekam medis saya dalam waktu dua hari. Ternyata, setelah saya kembali lagi ke KMC, petugas tersebut dengan santai mengatakan bahwa rekam medis belum dibuat oleh dokter yang merawat saya.

Padahal setahu saya, rekam medis merupakan hak pasien atas informasi penyakit dan tindakan medis yang dilakukan dokter. Namun mengapa KMC menghambat saya dan terkesan enggan memenuhi hak saya sebagai pasien? (085764805500) Minta Aspal Jalan KAMI warga, Rejosari, Natar, Lampung Selatan, meminta PTPN 7 mengaspal jalan dari Simpang Batupuru– pabrik sawit milik PTPN 7 Rejosari. Sebab, kondisi jalan saat ini berdebu yang meracuni warga setiap hari. Tidak adil rasanya, hasil bumi kami dikeruk sementara kami sebagai warga setempat hanya kebagian debu. Kami juga meminta Bupati Lamsel agar memfasilitasi masalah ini. Sebab, warga bapak yang menjadi korban. Kalau keluhan itu tak segera ditindaklanjuti, akan jadi bom waktu untuk PTPN 7. Warga akan menutup/portal jalan menuju pabrik sawit. Kalau demikian, semua akan rugi. (081272506677)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.