SABTU, 10 DESEMBER 2011
TERMINAL AGROBISNIS
Siapkan Lahan 20 Ha, Rampung 2014 PEMKAB Lampung Selatan menyiapkan lahan seluas 20 hektare (ha) untuk pembangunan terminal agrobisnis. Rencananya, pembangunan yang dimulai awal 2012 itu dilaksanakan di Desa Sukajaya, Kecamatan Penengahan, dan selesai dalam waktu dua tahun. Kepala Bappeda Lamsel Dr. Edarwan, S.E., M.Si. mengatakan, selain lahan masyarakat yang diganti rugi, pemerintah juga mengoptimalisasikan lahan bekas jembatan timbang Dinas Perhubungan (Dishub) Lamsel. Menurut dia, pembebasan lahan dilakukan Bappeda Provinsi Lampung. ’’Rencana pembangunan terminal sudah dikaji pemerintah pusat. Bahkan telah dilakukan studi kelayakannya oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) sebagai konsultan beberapa waktu lalu,” kata Edarwan kemarin. Ditetapkannya Kecamatan Penengahan sebagai lokasi pembangunan karena wilayah itu dinilai mempunyai potensi di bidang pertanian maupun perkebunan. Selain itu, Penengahan dekat dengan Pelabuhan Bakauheni yang menjadi sarana penunjang transportasi di sana. ’’Diharapkan transportasi perdagangan untuk kawasan Jawa–Sumatera dapat terbangun di terminal agrobisnis itu,” ungkapnya. (dur/c2/ais)
STUDI BANDING
LAMPUNG RAYA
17
Lamsel-Tanggamus-Pesawaran-Pringsewu
Diduga Pencuri, Tewas Dimassa KALIANDA – Aksi main hakim sendiri menewaskan seorang lelaki tanpa identitas di Desa Sidodadi, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, sekitar pukul 12.20 WIB kemarin. Ia tewas dengan luka parah di kepala, wajah, dan beberapa bagian tubuh. Informasi yang dihimpun, sebelum dimassa, lelaki yang diperkirakan berusia 31 tahun itu diduga hendak mencuri sepeda motor. Ketika itu, lelaki tersebut mendatangi sebuah masjid di desa setempat. Namun, aksinya dipergoki seorang jamaah. Ketika itu, ia diduga berusaha merusak setang motor Suzuki Satria F BE 3901 EH yang diparkir di halaman masjid. ’’Warga yang melihat, spontan memukuli orang itu. Sebab, kunci motor dalam posisi dirusak,” kata salah seorang warga. Menurut dia, diduga pelaku berjumlah dua orang. Namun,
seorang lagi melarikan diri dengan sepeda motor berwarna biru. Sedangkan pelaku yang telah dikepung warga babak belur dihakimi. Petugas Polsek Sidomulyo yang datang ke lokasi langsung mengamankan pelaku. Dengan menggunakan mobil patroli, laki-laki berambut plontos itu dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalianda. Ia sempat menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat (UGD) sekitar tiga jam. Namun, karena luka parah yang dideritanya, lelaki bertubuh kurus dengan tinggi sekitar 165 cm itu meninggal pukul 15.45 WIB. Berdasarkan keterangan dari petugas medis di rumah sakit, ia tewas akibat cedera berat di bagian kepala. Sebelum tewas, pihak RSUD Kalianda menyarankan agar lelaki itu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi. Abdul Moeloek
(RSUDAM) Bandarlampung. ’’Kami tidak memiliki ruang ICU (Intensive Care Unit) dan dokter spesialis ortopedi. Kemungkinan untuk hidup sangat kecil karena luka-luka di kepala yang cukup parah,” ungkap dokter piket UGD RSUD Kalianda, dr. Rosnilawati, kemarin. Kapolsek Sidomulyo AKP Heri Sugito membenarkan peristiwa itu. Ia mengatakan, pihaknya belum mengetahui identitas lelaki itu. Sebab, tidak ada satu pun tanda pengenal yang ditemukan. Begitu pun warga sekitar, tidak ada yang mengenalinya. ’’Kita hanya mengamankan sepeda motor yang diduga akan dicuri. Tapi, diperkirakan pelaku ini berasal dari Lampung Timur. Itu diketahui dari keterangan warga yang sempat bertanya kepadanya,” kata Heri mewakili Kapolres Lamsel AKBP Harri Muharram Firmansyah, S.I.K. kemarin. (dur/c2/ais)
FOTO ABDURRAHMAN
SEMPAT DIRAWAT: Lelaki tanpa identitas yang tewas dimassa lantaran diduga hendak mencuri motor saat menjalani perawatan di RSUD Kalianda, Lampung Selatan.
BPMD Mentawai ke Negerikaton BADAN Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten Mentawai, Provinsi Sumatera Barat, melakukan studi banding ke Desa Purworejo, Kecamatan Negerikaton, Pesawaran, hari ini (10/12). Kunjungan dilakukan sebagai upaya perbaikan di berbagai sektor, khususnya administrasi dan pembangunan desa. Camat Negerikaton Wildan mengatakan, Kabupaten Pesawaran dipilih sebagai bahan studi banding karena pernah menjadi juara dalam Lomba Kesrak awal 2011. ’’Kecamatan Negerikaton hanya tuan rumah. Sedangkan yang menerima langsung adalah BPMPD Pesawaran,” kata Wildan kemarin. Di bagian lain, Wildan menuturkan, menghadapi Lomba Kesrak pada 4 Januari 2012, kecamatannya telah melakukan persiapan. Pembenahan di beberapa bidang dilakukan setiap pekan. Kecamatan Negerikaton terpilih sebagai salah satu peserta yang mewakili Provinsi Lampung dalam lomba tingkat nasional itu. ’’Tinggal pembenahan tanaman keluarga untuk masing-masing rumah yang ada di Desa Purworejo. Persiapan lain-lainnya sudah maksimal. Kita berupaya mempertahankan gelar juara tingkat nasional,” ungkap Wildan. (whk/c2/ais)
Sementara untuk Lima Kecamatan GEDONGTATAAN – Sebanyak 17 gabungan kelompok tani (gapoktan) di Kabupaten Pesawaran mendapat bantuan dari Kementerian Pertanian tahun ini masingmasing Rp100 juta. Bantuan dengan total Rp1,7 miliar ini masuk dalam program Pengembangan Usaha Agrobisnis di Pedesaan (PUAP). Sekretaris Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) Pesawaran Ir. Nasrial mengatakan, bantuan itu akan dibagikan kepada gapoktan di lima kecamatan. Yakni Gedongtataan, Kedondong, Padangcermin, Waylima, dan Negerikaton. ’’Sementara diprioritaskan di lima kecamatan dahulu. Untuk Tegineneng dan Punduhpedada, PUAP tahun ini belum dibantu,” kata Nasrial kemarin. Dilanjutkan, gapoktan yang mendapat bantuan sudah diverifikasi BP4K. Menurut Nasrial, ada 120 gapoktan yang membawahi 650 kelompok tani. ’’Jadi tidak semuanya dapat PUAP karena harus melalui verifikasi terlebih dahulu,” ujarnya. Lebih jauh Nasrial mengatakan, program PUAP diperuntukkan petani atau kelompok tani dengan kategori miskin atau lahannya kurang dari dua hektare. Tujuannya meringankan para petani saat mengolah areal pertanian, terutama masalah pupuk dan bibit atau lainnya yang menyangkut kebutuhan pertanian. ’’Petani yang memiliki lahan lebih dari dua hektare tidak layak mendapatkan PUAP. Sebab, tidak masuk ke dalam kategori petani miskin. Makanya sebelum diajukan ke pemerintah pusat, gapoktan kita verifikasi terlebih dahulu,” sebutnya. (whk/c2/ais)
FOTO NYOMAN SUBAGIO/RNN
SIAP-SIAP: Pihak Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, bersiap menyambut angkutan liburan akhir tahun ini. Sejumlah armada disiapkan untuk melayani penyeberangan.
Arahkan Tenaga Kerja ke Sektor Formal PRINGSEWU – Pola masyarakat yang lebih memilih bekerja sebagai tenaga kerja di luar negeri harus diubah. Karena itu, perlu diberikan pemahaman kepada masyarakat terkait peningkatan pekerjaan dari sektor informal ke formal. ’’Paradigma masyarakat harus diubah. Misalnya, warga lulusan SMP, jika bisa bekerja di pabrik, kenapa harus jadi pembantu rumah
tangga? Di pabrik, ada peraturan perusahaan dan perjanjian kerjanya jelas,” kata Kabid Tenaga Kerja Dissosnakertrans Pringsewu Dudit kemarin. Terkait hal ini, satuan kerja itu menganjurkan masyarakat untuk lebih memilih jalur formal. Sebab, di sektor itu lebih terjamin. ’’Sementara kalau informal kurang terjamin. Pengawasannya juga sulit,” kata dia.
Dilanjutkan, kini jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Pringsewu mencapai 406 orang. Untuk sektor informal berjumlah 258 orang dan 148 orang di sektor formal. Ke depan, terus Dudit, pihaknya akan mengupayakan pengurangan tenaga kerja informal dengan mengarahkan mereka untuk lebih ke jalur formal. ’’Beberapa upaya akan kita laku-
kan. Termasuk menyosialisasikan hal ini ke masyarakat. Kami sifatnya mengurangi dari informal ke formal,” sebut dia. Berdasarkan data pada 2010, ada peningkatan jumlah TKI dari Pringsewu. Namun, dalam kurun waktu dua tahun terakhir, jumlah pekerja di sektor formal lebih baik dari informal. Lebih jauh Dudit mengatakan,
upaya mengubah paradigma itu juga untuk melindungi tenaga kerja asal Kabupaten Pringsewu. Menurut dia, berbagai langkah telah dilakukan. Untuk mengantisipasi penipuan tenaga kerja, Dissosnakertrans terus menginformasikan ke masyarakat agar memilih agen atau perpanjangan perusahaan penyalur yang sudah mempunyai izin surat penempatan. (rnn/sag/c2/ais)