RADAR LAMPUNG | Senin, 9 Januari 2012

Page 23

METROPOLIS

SENIN, 9 JANUARI 2012

23

Bukan Sekadar Berita

Lulus Diklatpim

SYARAT DIRUT RSUDAM BANDARLAMPUNG – Pemprov Lampung mematok kompetensi jelas bagi siapa pun pejabat yang bakal menempati posisi Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi. Abdul Moeloek (RSUDAM). Yakni lulus atau telah mengikuti diklat kepemimpinan (diklatpim). ’’Diklatpim dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintah yang sesuai dengan jenjang jabatan struktural,’’ terang Kadiskes Lampung dr. Hj. Reihana Wijayanto, M.Kes. kepada Radar Lampung kemarin (8/1). Reihana menambahkan, pendidikan dan pelatihan ini merupakan salah satu syarat di samping yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. ’’Levelnya mulai dari Adum, Adumla, Spama, Spamen, Spati, hingga Lemhanas,’’ terangnya. Mantan Kadiskes Bandarlampung ini menjelaskan, kalau yang terpilih belum mengikuti diklatpim, diharapkan segera mengikuti. ’’Ini sangat penting. Sebab, seorang pemimpin harus menguasai manajemen kepemimpinan. Bukan hanya masalah disiplin yang tinggi,’’ ujarnya. Ditanyai mengenai calon pengisi jabatan tersebut, dirinya belum bisa menyebutkan nama. Ia beralasan tidak ingin menim-

bulkan suatu kesenjangan. Namun demikian, dia tidak menampik bahwasanya telah mempunyai beberapa nama. Nama-nama tersebut nantinya ia kirimkan ke pihak Badan Pertimbangan Jabatan dan Pangkat (Baperjakat). ’’Mereka yang nantinya memberikan poin-poin berdasarkan beberapa kriteria. Lalu diajukan ke gubernur untuk ditetapkan sebagai Dirut,’’ ujarnya. Yang pasti, lanjut Reihana, dirinya harus tetap berhati-hati dan objektif dalam menentukan nama. ’’Ada banyak nama, dan semua mempunyai kesempatan,’’ tukasnya. Terkait apakah mereka harus seorang dokter, dirinya menyatakan berdasarkan UU RS. Yakni Peraturan Menteri Kesehatan No. 971/Menkes/per/XI/2009 Pasal 10 ayat 1. Direktur rumah sakit harus seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan. Pastinya siapa pun nanti yang terpilih, ia berharap dapat memimpin RSUDAM untuk lebih baik. ’’Saat ini setidaknya ada 4 ribu pasien ditangani RSUDAM. Dan terdiri atas sekitar 1.500 pegawai. Untuk itu, Dirut nantinya harus bisa memimpin,’’ ungkap dia. (sur/c3/ary)

FOTO WAHYU SYAIFULLAH

KRD WAYUMPU: Inilah KRD Wayumpu yang akan di-launching pada pertengahan Januari 2012.

Buka Pintu bagi BUMD-BUMN Untuk Mengelola KRD Wayumpu BANDARLAMPUNG – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Lampung Drs. Ishak, M.H. tak menampik kemungkinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) mengelola Kereta Rel Disel (KRD) Wayumpu. Namun, untuk saat ini pihaknya fokus pada rencana launching KRD itu. ’’BUMN maupun BUMD berkesempatan

mengelola KRD yang saat ini di bawah pengelolaan PT Kereta Api (KA). Seperti halnya bus rapid transit (BRT). Siapa yang menjadi pengelola diharapkan bisa menanggung biaya operasional KRD. Hal ini merupakan corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan,’’ paparnya kemarin (8/1). Dia melanjutkan, sejauh ini menyangkut KRD, penanganannya di tangan PT KA. Sementara Dishub memantau kesiapan pengoperasian KRD Wayumpu. Selain mempersiapkan launching KRD Wayumpu yang dijadwalkan antara 11–14 Januari 2012, Ishak mengungkapkan pihaknya tengah memikirkan

subsidi untuk tarifnya. ’’Subsidi ini untuk membantu biaya operasional KRD yang tidak bisa ditutupi dari pendapatan tiket. Selain itu, dengan adanya subsidi, masyarakat tidak terlalu terbebani oleh tarif KRD,’’ terangnya. Ishak berharap subsidi tidak hanya datang dari pemerintah provinsi. Tapi juga pemerintah kota/kabupaten. ’’Pemerintah kota/kabupaten kami harapkan bisa berperan dalam memberikan subsidi. Terutama Pemerintah Kabupaten Waykanan,’’ ujar mantan Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Lampung ini. (sur/c3/ewi)

Butuh Empat Kantong Darah BANDARLAMPUNG – Inilah akibat memotong alat kelamin sendiri. Ya, Dayat (28) membutuhkan sedikitnya empat kantong darah. Pasalnya, warga Desa Wayhandak, Sukadana, Lampung Timur, ini mengalami pendarahan hebat di bagian kemaluannya.

Dayat memerlukan darah O sesuai golongan darahnya. Namun, bank darah di Rumah Sakit Umum Daerah Hi. Abdul Moeloek (RSUDAM) tidak memiliki stok darah O. Sambil menunggu pendonor, kondisi Dayat kemarin mulai membaik. Dia sudah siuman dan bisa

berbicara. Dayat masih dirawat di Instalasi Gawat Darurat RSUDAM. ’’Kondisi Dayat mulai membaik. Dia sudah keluar dari masa koma. Akan tetapi, saat ini dia sangat membutuhkan darah untuk menggantikan darah yang hilang akibat pendarahan,’’ ungkap dr. Edy Ram-

dani setelah memeriksa Dayat. Ditanya kemungkinan kemaluan Dayat disambung lagi, Edy menyatakan tidak bisa. ’’Kami sudah tidak dapat menyelamatkan atau menyambung kembali bagian kelamin Dayat yang putus. Bahkan mungkin kami harus menghilang-

kan sisa bagian yang terluka,’’ ucap Edy. Seperti diketahui, Dayat memotong alat kelaminnya sendiri dengan golok saat berada di kebun durian, tak jauh dari rumahnya, Sabtu (7/1) sekitar pukul 08.00 WIB. (and/c3/ewi)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.