RADAR LAMPUNG | Rabu, 8 Februari 2012

Page 23

METROPOLIS

RABU, 8 FEBRUARI 2012

23

Bukan Sekadar Berita!

Menanti Uluran Tangan Pemprov LEMPASING – Pasca penanganan kerusuhan, kondisi psikologis masyarakat Sidomulyo, Lampung Selatan, kini mulai pulih. Bangunan yang rusak pun sudah mulai diperbaiki. ’’Pemkab Lamsel berterima kasih kepada polda yang telah

menurunkan tim termasuk dari polwan yang membantu memberikan keceriaan kepada ibu-ibu dan anak-anak di Sidomulyo. Namun, pemkab juga masih mengharapkan bantuan dari provinsi maupun pusat untuk menalangi perbaikan kerusakan-kerusakan

yang timbul,’’ papar Bupati Lamsel Hi. Rycko Menoza S.Z.P., S.E., S.H., M.B.A. kemarin usai penyerahan kapal 30 GT dari APBN di Pelabuhan Perikanan Lempasing. Diakui, memang bantuan dari pemerintah provinsi (pemprov) selama ini sudah mengalir namun

untuk nilai totalnya pemkab belum tahu persis. ’’Kami juga masih menunggu berapa angkanya, dan baru diketahui dalam pekan ini. Pemkab mengharapkan besarnya bantuan dari pemprov adalah Rp1 miliar. Sebab, yang sudah kami keluarkan mencapai Rp2 miliar,’’ ujarnya. (tru/c3/ary)

FOTO WAHYU SYAIFULLAH

KAPAL BANTUAN: Kapal dengan teknologi pencari ikan dilengkapi GPS yang diserahkan kepada nelayan Lampung.

Nelayan Lampung Terbantu BANDARLAMPUNG – Panjang garis pantai Lampung salah satu yang terpanjang di Sumatera yakni 1.185 km. Tak heran jika potensi perikanan laut tangkap mencapai 360 ribu ton ikan per tahun. Ironisnya, nelayan Lampung ternyata baru menghasilkan 150 ribu ton. Masih ada 61 persen potensi perikanan yang belum dapat diolah. Pemicunya, nelayan di Lampung masih mengandalkan peralatan tradisional. Hal itu ditegaskan Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. di hadapan Sekretaris Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Perikanan dan Kelautan Syafril Fauzi kemarin (7/2). ’’Ikan-ikan besar berada di jarak lebih dari 4 mil dari bibir pantai. Sedangkan para nelayan Lampung dengan peralatan sederhana dan kapal yang seadanya baru mampu menangkan ikan dalam radius 1–4 mil,’’ ujarnya. Apa terobosan Pemprov Lampung? Sjachroedin mengaku, sudah melobi pemerintah pusat agar memberikan bantuan alat tangkap untuk nelayan. Tak siasia, pusat akhirnya membantu lima unit kapal 30 GT serta mobil

alih teknologi dan informasi di Pelabuhan Perikanan Lempasing. ’’Selain itu, upaya peningkatan produktivitas perikanan laut serta perikanan tangkap di Lampung juga dilakukan dengan memberi pembekalan terhadap nelayan anggota kelompok usaha bersama (KUB) dan melengkapi peralatan,’’ tandasnya. Dengan bantuan kapal dan peralatan tersebut, gubernur berharap produksi ikan di Lampung meningkat. ’’Seperti di Indramayu, nelayannya bisa menghasilkan hingga Rp4 juta. Sedangkan di Lampung baru Rp1 juta. Kalau bisa ditingkatkan sampai Rp2 juta saja sudah lumayan,’’ tambah Sjachroedin. Sementara, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Lampung Zaini Nurman, S.H., M.H. menambahkan, bantuan ini baru bersifat awal. Sebab, Lampung masih akan mendapatkan 34 unit lagi kapal 30 GT hingga 2014. ’’Dengan bantuan kapal-kapal tersebut, diharapkan nelayan bisa meningkatkan produksi. Sebab, kini nelayan sebagai pemilik kapal,’’ tegasnya saat menyampaikan laporan.

Penyerahan lima kapal 30 GT kemarin untuk KUB dari Bandarlampung, Tanggamus, Lampung Selatan, Lampung Timur, dan Pesawaran. Itu penyerahan kali kedua, karena sebelumnya juga sudah diserahkan lima kapal 30 GT. ’’Kapal-kapal tersebut GPS, fish finder dan electro fish, dengan alat itu nelayan tidak lagi hanya mencari api juga menangkap ikan. Dan bukan lagi sebagai buruh melainkan pemilik kapal,’’ katanya. KUB penerima bantuan, Zaini menguraikan, ditetapkan dengan ketentuan sanggup menyediakan biaya operasional kapal sebesar Rp30 juta per trip operasi penangkapan ikan. ’’KUB penerima kapal juga telah dibekali secara teknik tentang konstruksi kapal, mesin kapal, navigasi, teknik penangkapan ikan, operasional kapal, dan peraturan tentang perikanan tangkap,’’ tegasnya. Dinas Kelautan dan Perikanan juga menerima bantuan 1 unit mobil alih teknologi dan informasi (ATI). Mobil tersebut telah dilengkapi perangkat multimedia, etalase produk perlengkapan memasak, serta bahan bacaan seperti booklet, leaflet. (tru/c3/ary)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.