32 HALAMAN/Rp3.000,HALAMAN/Rp3.000,
SENIN, 28 FEBRUARI 2011
Dikaji, Pemekaran Lampung Masuk Grand Design Penataan 2010-2025
FOTO FEDRIK TARIGAN/JPNN
RESMI TERSANGKA: Drumer grup band Padi, Yoyok, saat dibawa petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) kemarin sore.
SELEBRITI
JAKARTA – Kemente rian Dalam Negeri (Kemendagri) tengah mempercepat grand design penataan daerah 2010-2025 sebagai proyeksi jumlah ideal provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. Dalam grand design tersebut, termasuk kajian pemekaran Provinsi Lampung. ’’Desain besar itu akan menjadi entry point bersama dalam menetapkan provinsi baru. Jadi terus kami kaji,’’ kata Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Raydonizar Moenek kepada Radar Lampung di Jakarta kemarin (27/2). Donny –sapaan akrabnya– menjelaskan, grand design ini pun telah disepakati dan disambut positif DPR RI yang nantinya turut terlibat dalam pembuatan payung hukumnya. ’’Yang pasti terdapat beberapa parameter dan acuan untuk menjadikan provinsi dan kabupaten/kota baru. Harapannya agar daerah pemekaran baru tidak gagal,’’ tandasnya. Pentingnya grand design, imbuh Donny, menjawab 181 usulan terhadap pembentukan provinsi dan kabupaten/kota, termasuk
Yoyok Padi Ditangkap TERTANGKAPNYA Yoyok, penggebuk drum Padi, Minggu (27/2) pukul 02.00 WIB oleh Bareskrim Mabes Polri di Apartemen Sudirman Park tower B kamar nomor 440 menambah daftar panjang artis Indonesia tersandung narkoba. Kanit II Dit. IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Kombespol Siswandi di gedung Badan Narkotika Nasional (BNN), Cawang, Jakarta Timur, mengatakan, mantan suami penyanyi Rossa itu kedapatan membawa 0,5 gram sabusabu berikut bong sebagai alat pengisapnya. ’’Tak ada perlawanan dari Yoyok saat ditangkap dini hari tadi (kemarin). Polisi juga menganggap Yoyok cukup kooperatif saat menjalani pemeriksaan. Kondisinya secara umum sehat. Paginya itu dia memakai narkoba dan subuhnya mau memakai lagi. Tetapi keburu ditangkap,’’ urai Siswandi. Masih menurutnya, Yoyok sudah lama bersahabat dengan narkotika. Pria bernama asli Surendro Baca YOYOK Hal. 19
Baca DIKAJI Hal. 19 DIOLAH DARI BERBAGAI SUMBER
GRAFIS: BAYU/RADAR LAMPUNG
Wawancara dengan Mahasiswa asal Lampung yang Kuliah di Libya
Sudah Semester Akhir, Terkena DO akibat Krisis Libya semakin memanas menyusul maraknya aksi demonstran untuk menggulingkan Presiden Muammar Kadhafi. Sama dengan di Mesir, krisis politik di Libya itu juga berimbas pada WNI. Termasuk satu-satunya mahasiswa dari Lampung yang kuliah di sana.
SUMBANGAN SABTU (26/2) SALDO
Rp
YAZID
Rp
30.255.000 3.000.000
JUMLAH
Rp
33.255.000
GAJAH LIAR
Mengamuk di Waykanan KAWANAN gajah liar mengamuk dan menghancurkan dua rumah warga di Dusun 6 Villa Masin Kampung Tanjungraja, Giham, Kecamatan Blambanganumpu, Waykanan, kemarin (27/2). Selain menghancurkan rumah warga, gajah liar yang jumlahnya mencapai 15 ekor itu merusak dan mencabuti belasan hektare tanaman karet milik warga. ’’Warga pun terpaksa mengungsi karena kebun dan rumah mereka dirobohkan kawanan gajah liar. Kami berharap semua pihak yang berkompeten segera melakukan langkah-langkah konkret. Karena kalau tidak, bisa memakan korban jiwa,’’ ujar Amran, kepala Kampung Tanjungraja, kepada Radar Lampung kemarin. Baca MENGAMUK Hal. 19
Lebih jauh Herman mengatakan, meski bangkai ikan itu telah mengeluarkan aroma tidak sedap, masyarakat dari beberapa pekon yang ada di kecamatan setempat tidak menghiraukan bau tersebut dan tetap mendatangi pantai tempat ikan itu ditemukan. ’’Yang jadi masalah sekarang mau dibagaimanakan bangkai ikan ini. Mau kita kubur jelas tidak mungkin karena kondisinya sudah membusuk. Dibiarkan begini saja kita tidak tahan dengan aromanya yang ditiup angin,’’ imbuhnya.
BERDASARKAN informasi yang diterima Radar Lampung, jumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah di International Islamic Call College (IICC) Tripoli, Libya, ada 127 orang. Abdul Jabar (24), warga Desa Kalidadi, Kalirejo, Lampung Tengah (Lamteng), adalah satu di antaranya. Radar mendapat informasi tentang Jabar –sapaan akrab Abdul Jabar– dari Zainil Ghulam, alumnus IICC yang sekarang tinggal di Jawa Tengah. Dia meminta Radar menghubungi Miftahur Risal, ketua Kesatuan Keluarga Mahasiswa Indonesia (KKMI) di Libya. Melalui situs jejaring sosial Twitter, Risal mendapat alamat e-mail Jabar sehingga akhirnya bisa berkomunikasi dengan mahasiswa semester terakhir itu. Dalam chatting-nya melalui Yahoo Messenger (YM) Jumat malam (25/2), Jabar menceritakan kondisi di Libya saat ini benar-benar meresahkan. ’’Mohon maaf karena kondisi di sini begitu ruwet, saya tidak bisa menjelaskannya. Namun yang pasti tidak separah seperti di Mesir kemarin Mas,” tulisnya.
Baca GEGERKAN Hal. 19
Baca SUDAH Hal. 19
FOTO RNN
BANGKAI PAUS: Hingga kemarin, bangkai ikan paus di Pekon Negeriratu Ngambur, Kecamatan Ngambur, Lambar, masih jadi tontonan warga.
Gegerkan Warga Lampung Barat WARGA Pekon Negeriratu Ngambur, Kecamatan Ngambur, Lampung Barat, Sabtu (26/2) pukul 10.00 WIB geger. Mereka dikejutkan penemuan bangkai ikan paus yang sudah membusuk di pantai pekon setempat. Penemuan bangkai ikan itu bermula dari bau busuk yang terbawa angin hingga mengundang reaksi warga untuk mencari tahu sumbernya. ’’Ikan ini kali pertama ditemukan warga yang sehari-hari melaut. Mereka mencium bau busuk yang terbawa angin. Setelah pantai ditelusuri, ditemukanlah bangkai ikan ini,’’ ungkap juru tulis Pekon Negeriratu Ngambur
Herman kepada Radar Lambar (grup Radar Lampung), Sabtu. Ia melanjutkan, hanya dalam hitungan menit, kabar penemuan bangkai ikan paus langsung menyebar ke beberapa pekon di sekitarnya. Akibatnya, masyarakat berduyun-duyun mendatangi pantai untuk melihat dari dekat mamalia sepanjang 9,5 meter dengan diameter 4,5 meter tersebut. ’’Kami sudah melaporkan penemuan bangkai ikan paus ini ke Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP). Bahkan tadi sudah ada petugas dari DKP Lambar yang turun ke lokasi,’’ terang dia.
Sacramento; Ketika Sebuah Kota Terancam Kehilangan Tim NBA (2-Habis)
Pasang Billboard Jangan Pindah, Bangun Gerakan Penuhi Gedung Pemilik tim, pemerintah kota, penduduk setempat. Tiga faktor itu yang berperan ’’menghidupi’’ sebuah klub NBA. Di Sacramento, ketiganya tak pernah kompak soal gedung baru, berbuntut terancam pindahnya Kings ke kota lain. Laporan Azrul Ananda, CALIFORNIA
FOTO NOEL CELIS/AFP
FESTIVAL LINGKUNGAN Mahasiswi yang berpakaian seperti ikan ini berlatih menari sebelum mengikuti Festival Caracol di Manila, Filipina, kemarin. Festival tahunan itu sendiri dihelat untuk mengekspresikan kesadaran terhadap lingkungan kota.
DI Indonesia, gedung olahraga yang memadai itu sama langkanya dengan jalan tol. Andai ada, kondisinya mungkin sudah terlalu tua atau tidak realistis untuk digunakan (terlalu besar, terlalu jauh, terlalu mahal, dan lainlain). Di Amerika, gedung olahraga bisa tumbuh bangun bak tanaman di taman rumah. Sudah umur 20 tahun? Waktunya diruntuhkan, bikin yang baru. Meski demikian, prosesnya tidaklah semudah yang kita bayangkan.
FOTO JPNN
JANGAN PINDAH: Billboard meminta agar Kings tidak meninggalkan Sacramento, karena akan merugikan seluruh lapisan masyarakat.
Masalah di Sacramento, ibu kota negara bagian California, menunjukkan itu. Apalagi di saat ekonomi sedang kurang enak seperti sekarang ini. Rencana pindahnya Sacramento Kings, tim basket NBA dan satu-satunya tim profesional di kota tersebut, membuat banyak pihak begitu resah. Dan terancam pindahnya tim tersebut ke Anaheim di kawasan Los Angeles, bermula dari masalah gedung. Tepatnya masalah pembangunan gedung baru yang lebih modern, yang tak kunjung terealisasikan. Sejak pindah ke Sacramento (dari Kansas City) pada 1985, Kings langsung mendapatkan hati di masyarakat kota tersebut. Pada 1988, mereka punya gedung baru, bernama Arco Arena. Terletak di sisi luar kota, gedung berkapasitas 17 ribuan penonton itu dibangun dengan biaya ’’hanya’’ USD40 juta atau sekitar Rp360 miliar (kurs saat ini). Baca PASANG Hal. 19