RADAR LAMPUNG | Jum'at, 26 Maret 2010

Page 1

JUMAT, 26 MARET 2010

32 HALAMAN/Rp3.000,-

Dilarang, Kopkar PLN Masih Terlibat Proyek BANDARLAMPUNG – Penyelidikan dugaan markup proyek KwHmeter merek Saint pada PLN cabang Tanjungkarang terus berkembang. Setelah ada indikasi fee kontrak atau SPK (surat pengerjaan kontrak) bodong, kini Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung mengendus adanya dugaan praktik monopoli terhadap sejumlah pengerjaan proyek PLN wilayah Lampung. Buktinya, kemarin terdapat tiga perusahaan yang dimintai keterangan oleh penyidik korps Adhiyaksa itu. Mereka adalah Heri Rain perwakilan PT Pola Pratama Sjeahteran, Maulidin N.M. (PT Rahmad Bangun Jaya), dan salah satu perwakilan dari PT Way Seputih Bumi Nusantara milik salah satu calon wakil wali kota di Bandarlampung. ’’PT Way Seputih Bumi Nusantara merupakan pelaksana pembacaan meter (canter) berupa pencatatan dan penghitungan KwH (energi listrik) oleh konsumen PLN,’’ terang sumber tepercaya Radar Lampung di Kejati Lampung kemarin. Kasus pekerjaan carter tersebut akan didalami. Apalagi pengerjaannya telah dilakukan bertahuntahun. ’’Apakah ada dugaan kocok bekem oleh empat perusahaan? Ya, tunggu saja nanti,’’ terang pria yang kembali enggan disebutkan identitasnya. Baca DILARANG Hal. 11

FOTO JPNN

BUDAYA BURUK: Mahasiswa agaknya sedang hobi tawuran. Baru-baru ini di IAIN Raden Intan Bandarlampung, persisnya Senin (22/3) dan menyebabkan dua orang luka-luka. Kemarin (25/3), budaya buruk itu ditunjukkan ratusan mahasiswa Universitas Pattimura di Ambon. Mereka baku hantam dan saling lempar batu di dalam areal kampus. Akibatnya, puluhan orang menjadi korban pelemparan dan penikaman. Peristiwa itu bukan kali pertama terjadi di universitas tersebut.

Meluas, Ijazah Palsu CPNSD FOTO AFP

ROBOT UNTUK PRAKTIK Seorang dokter gigi dari Universitas Showa, perguruan tinggi yang fokus pada masalah gigi, menunjukkan keahliannya dengan model robot yang diberi nama Hanako Showa di klinik universitas kemarin (25/3). Robot itu diberi kecerdasan buatan sehingga bisa merasakan sakit dan mengeluh.

NU Haramkan Penyadapan Telepon MAKASSAR – Hukum mengintip dan mengintai pembicaraan orang lain melalui sadap telepon adalah tidak boleh atau haram. Keputusan itu merupakan salah satu hasil Tim Bahsul Masail Diniyah Waqiiyah (pembahasan masalah tematik) dalam Muktamar Ke32 Nahdlatul Ulama (NU) 2010 di Asrama Haji Sudiang kemarin (25/3). Pembahasan di komisi yang diikuti wakil-wakil cabang dan wilayah NU tersebut berlangsung lancar. ’’Hukum (penyadapan telepon, Red) itu tidak boleh, kecuali kalau untuk kepentingan penegakan hukum dan benar-benar ada gholabatuzh zhan (dugaan kuat) melakukan maksiat atau pelanggaran aturan,” kata K.H. Saifuddin Umar, ketua Tim Materi Bahsul Masail Diniyah Waqiiyah NU, di arena muktamar. Kasus penyadapan telepon terhadap seseorang yang diduga melakukan tindak pidana memang beberapa kali diungkap ke publik. Yang terbaru adalah pemutaran rekaman KPK soal pembicaraan Anggodo Widjojo yang menyeret sejumlah aparat penegak hukum di sebuah sidang Mahkamah Konstitusi (MK). Sebelumnya, kasus penyadapan telepon Artalyta Suryani alias Ayin dengan petinggi Kejaksaan Agung juga menggemparkan. Belakangan persoalan penyadapan pembicaraan melalui telepon tersebut juga memicu kontroversi. Sejumlah pihak merasa namanya tercemarkan dan lantas melapor ke polisi. Selain itu, ada yang menganggap rekaman tersebut tidak bisa menjadi alat bukti. Soal sadap-menyadap itu, pemerintah juga berencana mengatur dalam ketentuan perundangundangan. Lalu, sahkah saksi atas perbuatan dengan cara memutar rekaman telepon yang disadap? ’’Sah sebagai bukti pendukung,’’ tegas Saifuddin. Komisi Bahsul Masail Diniyah Waqiiyah juga membahas persoalan-persoalan tematik lain. Di antaranya masalah kawin gantung, yakni prosesi perkawinan anak-anak di bawah umur dengan anak perempuan yang juga masih kecil, tetapi tidak didaftarkan ke kantor urusan agama (KUA). Namun, perkawinan itu dilakukan untuk menggantung atau mengikat agar kelak pasangan tersebut tidak menikah dengan orang lain. Menurut Saifuddin, model pernikahan seperti itu sampai sekarang masih terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Biasanya, proses pernikahan tersebut sama layaknya perkawinan orang dewasa. Mulai resepsi (walimah) hingga kedua pengantin didandani. Baca NU Hal. 11

BANDARLAMPUNG - Kasus ijazah palsu CPNSD meluas. Setelah Sally Budi Utami, mahasiswi Fakultas Teknik Unila yang diterima sebagai CPNSD Bandarlampung, kecurangan serupa diduga terjadi pada penerimaan CPNSD Lampung Barat 2009. Menurut sumber Radar Lampung, seorang peserta tes CPNSD Lambar 2009 atas nama El menggunakan ijazah palsu lulus sebagai CPNSD. Kini El yang menggunakan ijazah sarjana pendidikan itu sudah bekerja layaknya CPNSD guru lainnya mengajar di salah satu SMA negeri di Lambar.

Ditambahkan, El juga beruntung dalam penempatan tugasnya. Yakni mengajar di SMA negeri yang berlokasi di bilangan kecamatan yang sudah maju. Sementara, rekan-rekan seangkatannya banyak yang ditempatkan di kecamatan-kecamatan yang relatif jauh dari kota. ’’Seperti Pesisir Utara, Souh, dan sebagainya. Dia

Disdik Tidak Seriusi UN Belum Punya Data Siswa yang tak Ikut

sekolahnya kan di kecamatan sudah setengah kota dan dekat jalan raya,” terangnya. Lebih lanjut ditegaskan, dugaan kuat penggunaan ijazah palsu El karena yang bersangkutan sepengetahuannya hingga kini belum menamatkan kuliahnya. ’’Dia kuliah di Bandarlampung,” tutupnya. Sayangnya, Radar Lampung yang kemarin berusaha mengonfirmasi El belum berhasil. Ketika Radar Lampung tiba di sekolah tempat mengajar El, yang bersangkutan sudah pulang Baca MELUAS Hal. 11

Gayus Diduga Kabur ke Singapura JAKARTA – Raibnya Gayus Tambunan menjadi teka-teki. Hingga kemarin, tokoh kunci dugaan makelar kasus (markus) pajak yang menggoyang Mabes Polri tersebut keberadaannya masih misterius. Namun, ada informasi yang menyebutkan dia kini di Singapura. Keterangan tersebut didapat dari hasil pelacakan nomor telepon seluler miliknya. Beberapa hari terakhir, nomor telepon Gayus memang tidak aktif. Persisnya, beberapa saat setelah Gayus dihubungi oleh salah satu televisi swasta untuk wawancara via telepon. Namun, kemarin nomor Gayus 085810480 XXX kembali aktif. Saat dihubungi, terdengar nada sambung roaming internasional dan saat di SMS, pesan pun terkirim. Hasilnya: ’’6285810480XXX (nomor telepon seluler Gayus, Red). 510011030529345 VLR 6598540009 CTC 525 MNC 5 LAC 506 CID 21260 SS 81 Hp. Active: SINGAPORE.” Ketika dikonfirmasi, Dirjen Pajak Mochamad Tjiptardjo mengaku belum mendapat hasil pasti apakah memang anak buahnya tersebut tengah berada di Singapura. ’’Kami akan cek dahulu,” ujarnya saat dihubungi wartawan

MENGUSUT KASUS GAYUS Kepolisian akan memeriksa Gayus Tambunan terkait aliran Rp24,6 miliar. Kejaksaan mengingatkan dibukanya kasus Gayus Tambunan tidak pada pokok perkara yang sama karena akan terbentur asas nebis in idem (prinsip hukum yang melarang terdakwa diadili lebih dari satu kali atas satu perbuatan kalau sudah ada keputusan yang menghukum atau membebaskannya). Gayus Tambunan diduga berada di Singapura. Eksaminasi Kejaksaan menyentuh level pejabat struktural. Pelanggaran yang ditemukan dalam proses eksaminasi akan diteruskan ke bidang pengawasan untuk sanksi fungsional.

BANDARLAMPUNG – Forum Martabat Guru Indonesia (FMGI) menilai Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Lampung tidak serius menangani ujian nasional (UN). Hingga hari kelima kemarin (25/3), satuan kerja itu belum memiliki rekap data peserta yang tidak ikut. Sekretaris FMGI Gino Vanolie menegaskan, sejak hari pertama UN, Disdik seharusnya sudah mempunyai data siswa yang tidak ikut UN. Terlebih kemarin sudah memasuki hari kelima. ’’Ini jelas menunjukkan ketidakseriusan dan ketidakpedulian Disdik. Padahal kan gampang. Kecuali jika Disdik memang belum memiliki atau belum memahami sistem pendataan,” sindirnya. Menurut Gino, data berapa siswa yang tidak ikut UN sangat penting. Sebab, di antaranya dapat dipakai sebagai bahan evaluasi dan data untuk menentukan berapa siswa yang mengikuti ujian susulan. ’’Sehingga dalam penyediaan soal dan lainlainnya akurat. Tidak lagi terjadi kekurangan di sana-sini karena persiapannya terburu-buru akibat pendataannya sendiri santai,” katanya. Ketua Komisi V DPRD Provinsi Lampung Yandri Nazir berkata sama. ’’Idealnya, Disdik sudah mempunyai data peserta yang tidak ikut UN. Apalagi untuk mendapatkannya tinggal berkoordinasi dengan Disdik kabupaten/kota dan tim pengawas yang pasti memilikinya,” katanya. Tidak hanya itu. Nazir juga mengatakan akan mengkaji kembali pelaksanaan UN tahun ini sebagai dasar pertimbangan perlu tidaknya ujian sama kembali dilaksanakan tahun depan. Hal ini ia kemukakan menanggapi keluhan kepala sekolah (Kepsek) yang berharap UN tahun ini menjadi yang terakhir. Sedangkan, Gino dengan tegas mengatakan adanya keluhan para Kepsek tersebut menandakan mereka sudah jenuh. ’’Ini harus ditanggapi serius. Sebab, UN memang sudah tidak efektif lagi dilaksanakan,” ingatnya. Ketidakseriusan Disdik itu terlihat ketika Radar Lampung mengonfirmasi masalah data tersebut kemarin. Kadisdik Ir. Jhonson Napitupulu, M.Sc. tidak menjawab pertanyaan meski sudah ditelepon dan di-SMS.

FOTO JPNN

Baca GAYUS Hal. 11

Baca DISDIK Hal. 11

Rumah mewah Gayus.

Proyek Monorel Makkah-Mina-Muzdalifah-Arafah

Tidak Ada Lagi Jalur Bus yang Macet hingga 10 Jam Jika tidak ada aral melintang, tahun depan para jamaah haji sudah bisa menikmati fasilitas monorel dari Makkah ke Arafah. Proyek tersebut kini sedang dikebut. Seperti apa dampak pengerjaannya?

terbagi menjadi tiga jalur. Setiap tahun, jalanjalan itu sebenarnya selalu diperlebar. Tapi, ketika musim haji tiba, tetap saja kemacetan tidak bisa dihindarkan dalam perjalanan dari Makkah ke Arafah itu. ’’Jadi, meskipun diperlebar, jalan-jalan tetap saja macet. Bahkan yang saya lihat, setiap tahun bertambah macet,’’ cerita Anas Sadaruwan, pengelola BIA Travel yang setiap tahun memberangkatkan haji dan umrah para jamaah itu. Karena itulah, pemerintah Arab Saudi kini sedang mengebut pembangunan monorel yang akan menghubungkan Makkah-Mina-Muzdalifah-Arafah.

JARAK Makkah menuju ke Arafah sebenarnya sekitar 22 kilometer. Pada hari-hari biasa (bukan saat pelaksanaan haji), waktu tempuhnya hanya 30 menit. Namun, ketika musim haji tiba, jangan ditanyakan kemacetannya. Untuk menempuh jarak yang hanya 22 kilometer itu dengan bus, waktunya bisa sampai 10 jam bahkan lebih. Maklum, bus yang melaju ketika musim haji tiba paling banter hanya mampu melaju dengan kecepatan 10–20 kilometer per jam. Itu pun masih sering berhenti. Padahal untuk menuju ke Arafah dari Makkah, ada sembilan jalan. Setiap jalan

Baca TIDAK ADA Hal. 11

MONOREL: Jalan layang monorel yang menghubungkan Makkah-Arafah. FOTO M.N. ISMAIL/JPNN

Ingin Berlangganan, Hubungi: (0721) 782306-7410327

www.radarlampung.co.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
RADAR LAMPUNG | Jum'at, 26 Maret 2010 by Ayep Kancee - Issuu