RADAR LAMPUNG | Selasa, 18 Januari 2011

Page 1

SELASA, 18 JANUARI 2011

36 HALAMAN/Rp3.000,-

Plak! Hari Gini, Guru Pukul Siswa SIDOMULYO – Aksi kekerasan guru terhadap siswa kembali terjadi. Bili Marsudi (14), pelajar kelas VIII SMPN 2 Sidomulyo, Lampung Selatan, mengalami memar di kepala akibat pukulan tangan kosong Toni (35), oknum guru setempat. Tidak terima dengan perlakuan sang guru, Abunawas (60), orang tua Bili, melaporkan Toni ke Polsek Sidomulyo. Warga Dusun Mekarsari, Desa Talangbaru, Kecamatan Sidomulyo, ini menuturkan, aksi oknum guru ’’ringan tangan’’ itu terjadi Sabtu (15/1) pukul 10.00 WIB. Ketika itu, Bili beristirahat di ruang kelas bersama teman-temannya. Sembari bercanda, dia naik ke atas meja. Ternyata, aksi itu dilihat Toni yang datang menghampiri. Plak! Plak! Tangan kanan tersangka langsung mendarat

di kepala Bili. Belum hilang rasa sakit itu, telinga Bili pun ditarik. Usai memukul, tersangka mengingatkan Bili agar tidak mengulangi perbuatannya. Namun, peringatan yang keluar dari mulut tersangka justru bernada ancaman. ’’Jika diulangi, guru itu mau memecahkan kepala saya. Sejak saat itu, saya takut berangkat ke sekolah Pak. Takut dipukul lagi sama Pak Guru. Kepala saya saja sekarang masih terasa sakit karena dipukul dengan tangan kosong sama Pak Guru,’’ tutur Bili polos. Abunawas yang mengetahui anaknya dipukuli sontak tidak terima dan melaporkannya ke polisi. Ia berharap kasus pemukulan terhadap anaknya diselesaikan secara tuntas agar guru tidak semena-mena terhadap muridnya. ’’Saya

tahunya anak saya lapor ke saya dan mengaku dipukul gurunya,’’ ujar Abunawas. Kapolsek Sidomulyo AKP Donny Hendridunand mewakili Kapolres Lamsel AKBP Bahagia Dachi membenarkan adanya laporan terkait pemukulan oleh salah seorang dewan guru kepada muridnya. ’’Kami sudah menerima laporan dari korban dan orang tuanya. Sekarang ini kami masih melakukan penyelidikan dan akan memanggil oknum guru tersebut,’’ ujarnya. Sementara itu, Kepala SMPN 2 Sidomulyo Juedi saat ditemui di sekolahnya tidak ada di tempat. Ketika dihubungi via ponselnya, Juedi mengaku masih di Bandarlampung menghadiri acara wisuda anaknya. ’’Saya belum mendapat laporan terkait

Perampokan di Lampung Merajalela SUMBANGAN HARI SENIN, 17 JANUARI 2011 Saldo

Rp

23.455.000

Hamba Allah

Rp

100.000

Jumlah

Rp

23.555.000

JSS

Lamsel Lebur Program RENCANA Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan mengembangkan jalan lingkar pesisir Kalianda yang dipresentasikan di Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) mendapat respons positif. Bappenas menginstruksikan Pemkab Lamsel agar pengembangan jalan lingkar pesisir tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan dilebur dalam subprogram pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS). ’’Kami siap mengikuti instruksi tersebut. Dan untuk memuluskannya, kami akan berkoordinasi dengan Pemprov Lampung,’’ terang Kepala Bappeda Lamsel Tonny O.L. Tobing, S.E., M.S.P. kemarin. Baca LAMSEL Hal. 11

SITUS Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa berkekuatan 6,5 skala richter (SR) di kedalaman 10 kilometer dan tidak berpotensi tsunami. Pusat gempa berada pada 115 km barat daya Bintuhun-Bengkulu atau berjarak 162 km barat daya Krui-Lampung Barat, 168 km tenggara Bengkulu, 182 km barat daya LiwaLampung Barat, serta 494 km barat laut Jakarta. Gempa yang terjadi pukul 02.20.54 WIB dini hari tadi itu guncangannya terasa hingga Bandarlampung. ’’Gempanya sangat kuat. Dan terasa kurang lebih 20 detik,’’ kata Heri, warga Jl. Cempaka, Wayhalim, Bandarlampung. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui adanya korban jiwa dan kerugian. (ary/c1/ary)

Giliran Pengantin Disatroni usai Resepsi BUMIRATUNUBAN – Aksi perampokan di Lampung merajalela. Masyarakat dibuat resah. Kali ini giliran Yamidi (51), warga Dusun 2, Kampung Sidokerto, Kecamatan Bumiratunuban, Lampung Tengah, menjadi korban, Senin dini hari (17/1). Enam perampok bertopeng dan bersenjata api (senpi) beraksi usai resepsi pernikahan putri korban Dewi Damayanti (22) dan Chang Cheng Ming (30), warga negara Taiwan. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerugian senilai Rp30 juta. Uang itu berada dalam kotak sumbangan para undangan pesta pernikahan Minggu (16/1). Termasuk satu unit handphone (HP) Sony Ericsson. Tidak puas dengan jarahannya, perampok juga menganiaya Yamidi. Keterangan yang dihimpun Radar Lamteng (grup Radar Lampung), kawanan perampok beraksi ketika para korban sedang tidur. Menurut Dewi, dia dan suaminya tidak berani melihat saat pelaku membuka pintu dan terdengar ada yang ditendangtendang. ’’Ketika saya lihat, ternyata bapak saya (Yamidi) ditendang-tendang perampok,’’ tuturnya. Senada dikatakan Siti Aisyah (45), ibu kandung Dewi. Dia menuturkan awalnya mendengar suara motor di depan rumah. Dia sempat terbangun. ’’Begitu saya lihat, mereka menggunakan topeng dan langsung membuka gerbang. Tiba-tiba pintu depan dihantam dengan palu,’’ ceritanya. Tidak lama kemudian, enam perampok sudah berada di kamarnya. ’’Saya diseret. Mereka tanya di mana harta kami. Karena takut, saya tunjukkan uang di dalam kotak sumbangan yang berada di tengah-tengah kamar saya,’’ ungkapnya. Sedangkan Yamidi membenarkan sempat empat kali ditendang dua perampok itu. Dia tak bisa melawan lantaran saat menganiaya, pelaku juga menodongkan senpi. ’’Saya hanya bisa pasrah. Uang Rp30 juta di dalam kotak sumbangan dijebol. Mereka sempat membungkus uang itu dengan seprai, lalu kabur. Untuk menakuti

Paripurna Dewan ’’Diboikot” Satono Pilih Pimpin Apel SUKADANA – Rapat paripurna DPRD Lampung Timur terkait pembentukan panitia khusus (pansus) penelusuran dan pengembalian dana APBD 2008 sebesar Rp119 miliar yang masih tersimpan di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tripanca Setiadana kemarin tanpa eksekutif. Kendati demikian, paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Lamtim Ali Johan Arif itu tetap SATONO berjalan. Tetapi, ada yang berbeda dalam paripurna tersebut. Jika biasanya pemandu lagu Indonesia Raya adalah staf sekretariat dewan, kali ini pemandunya anggota dewan dari Fraksi PDIP Dewi Pujiwati. Begitu juga dengan pembacaan daftar hadir. Bukan dilakukan sekretariat dewan. Tetapi langsung Wakil Ketua DPRD Azwar Hadi. Untuk surat masuk pun dibacakan Wakil Ketua DPRD Prio Budi Utomo. Biasanya, hal-hal seperti ini merupakan tugas sekretaris dewan (Sekwan).

LENYAP MESIN EMAS Seorang model menunjukkan mesin transaksi koin emas dan perak pertama di Jepang kemarin. Mesin itu akan menjual 1/4, 1/10, dan 1/20 ons emas serta 1/2, 1, dan 2 ons koin perak mulai hari ini.

TENAGA AHLI

Direkrut Rp550 Juta DPRD Lampung tinggal duduk manis dan terima gaji. Sebab, tugas berpikir nantinya dilakukan para tenaga ahli yang sebentar lagi direkrut. Tidak tanggung-tanggung, anggaran yang disiapkan untuk tenaga ahli dewan mencapai Rp550 juta. ’’Anggaran ini untuk membayar honor tenaga ahli. Besarannya dipatok Rp2,5 juta. Jumlah itu meningkat dari tahun lalu yang hanya Rp2 juta. Tetapi untuk tahun lalu belum ada tenaga ahli,’’ kata Sekretaris DPRD Lampung Sutoto kemarin (17/1). Menurutnya, rekrutmen tenaga ahli tersebut sangat bergantung kebutuhan dewan. Jika memang dibutuhkan untuk kasus tertentu, maka nantinya sekretariat memproses dan diteruskan ke pimpinan dewan untuk diputuskan. Dengan konsekuensi perekrutan tersebut bersifat kasuistis, jelas Sutoto, tak selalu tenaga ahli yang dipakai sama. Baca DIREKRUT Hal. 11

Baca PLAK Hal. 11

Gempa Bengkulu 6,5 SR GOYANG LAMPUNG

Baca PERAMPOKAN Hal. 11

FOTO YOSHIKAZU TSUNO/AFP

pemukulan salah satu dewan guru saya kepada murid. Sebab, saya masih di Bandarlampung ada acara wisuda anak saya. Kemungkinan besok (hari ini, Red), kami panggil guru tersebut bersama orang tua korban agar permasalahan ini selesai,’’ ujarnya. Kasus pemukulan guru terhadap siswa sebelumnya terjadi di SDN 2 Sukaagung, Kecamatan Wayserdang, Mesuji, 17 November 2010 silam. Budi Rahayu, guru di SDN 2 Sukaagung, diduga melakukan aksi kekerasan tersebut. Tenaga pengajar yang masih berstatus honorer ini memukul siswanya saat kegiatan belajarmengajar (KBM) berlangsung.

Anggota identifikasi menunjukkan kotak berisikan uang Rp30 juta yang lenyap diambil perampok. FOTO RNN

Baca PARIPURNA Hal. 11

Kisah Sriyono, Mantan Miliarder yang Kini Jadi Pria Pink Penjual Siomay Keliling

Sedih tapi Lega ketika Bertemu sang Putri Sudah Punya Ayah Tiri Yang dilakukan Sriyono: menjadi penjual siomay keliling dengan pakaian dan aksesori serba-pink membuat dirinya terkenal, terutama di dunia maya. Lalu, mantan miliarder itu juga pernah menjadi bintang tamu di sebuah stasiun televisi. Bahkan, ada yang menawari bermain sinetron. Semua itu dia lakukan demi bisa bertemu anaknya. Laporan Zulham Mubarak, JAKARTA KETIKA Minggu lalu (16/1) Jawa Pos (grup Radar Lampung) menelusuri rute jualan Sriyono di kawasan kelas menengah ke atas di Jalan Gandaria Tengah, Jakarta Selatan, tak ada orang yang tahu namanya. Tetapi, ketika disebut nama Siomay Pink (barang dagangan Sriyono), kebanyakan warga yang ditemui Jawa Pos mengenali. Mulai sopir bemo, satpam, tukang ojek, hingga anak-anak. Siomay Pink juga menjadi identitas pria asal Klaten, Jawa Tengah, itu di dunia maya.

Ingin Berlangganan, Hubungi: (0721) 782306-7410327

Mesin pencari Google menyebut 83.500 hasil yang merujuk pada usaha siomay yang dijalankan Sriyono sambil berkeliling di atas sepeda pink. Sriyono menjadi topik hangat di kalangan komunitas entrepreneur. Sebab, selain berjualan dengan kostum dan perlengkapan mencolok serba-pink, kegigihannya dalam berwirausaha menjadi inspirasi tersendiri. Baca SEDIH Hal. 11

ENTREPRENEUR SEJATI Sriyono, mantan pengusaha beromzet miliaran rupiah yang bangkrut dan kembali merintis usaha Siomay Pink. FOTO ZULHAM MUBARAK/JPNN

www.radarlampung.co.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.