32 HALAMAN/Rp3.000,-
KAMIS, 17 MARET 2011
Surat Diteken Waka DPR RI KPU Tidak Mau Terlibat Lagi
JAKARTA – Pernyataan Ketua Badan Hukum dan HAM dan Otonomi Daerah DPP Partai Golkar (PG) Aziz Syamsuddin bahwa DPR RI telah melayangkan surat penyampaian aspirasi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ternyata bukan sekadar klaim. Surat ini menindaklanjuti surat dari pimpinan Komisi II DPR RI Nomor PW.01/011DPR RI/I/2011 tanggal 21 Januari 2011. Dari penelusuran koran ini kemarin (16/3), surat dari DPR RI bernomor PW.01/0702/DPR RI/I/2011 tanggal 27 Januari 2011. Surat itu diteken Wakil Ketua (Waka) Bidang Politik dan Keamanan DPR RI Priyo Budi Santoso. Surat tersebut juga ditembuskan kepada pimpinan DPR, pimpinan Komisi II DPR, Menko Polhukam, Mendagri, dan Sekjen DPR. ’’Pimpinan DPR RI meneruskan surat dari pimpinan Komisi II dimaksud dan mengharapkan pemerintah dapat menindaklanjuti permasalahan tersebut sesuai peraturan perundang-undangan,’’ tulis Priyo dalam surat itu. Selain surat, koran ini juga mendapatkan bukti penerimaan surat dari pimpinan DPR kepada Sekjen DPR. Dalam surat tersebut disampaikan bahwa keabsahan Keputusan Presiden (Keppres) RI 42/P/2009 tanggal Baca SURAT Hal. 11
Di Sendai, PNS Lampung Selamat Lagi, 17 ABK RI Dilaporkan Hilang BANDARLAMPUNG - Pegawai Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung Edward Rahadian dipastikan ikut dalam 99 orang yang dievakuasi dari Jepang ke Indonesia. Kepastian itu ditegaskan Kepala Badan Perwakilan Provinsi Lampung (BPPL)
REGISTER 45
Kemenhut Inkonsisten DPRD Lampung menuding Kementerian Kehutanan (Kemenhut) inkonsisten dalam penanganan kasus Register 45 Mesuji. Sebab, sebenarnya Kemenhut telah mengurangi areal Register 45 untuk lahan transmigrasi pada tahun 1982. Semula luas Register 45 adalah 33.500 hektare (ha), berkurang 2.000 ha untuk lahan transmigrasi. ’’Lahan transmigrasi itu terdapat di Desa Indraloka I dan II. Kedua desa tersebut kini telah menjadi desa definitif,’’ ungkap Ketua Timwas Rekomendasi Pansus DPRD tentang Penggunaan dan Penyalahgunaan Kawasan Hutan Farouk Danial kepada wartawan kemarin (16/3). Meski demikian, lahan Register 45 terjadi penambahan menyusul adanya okupasi terhadap permukiman penduduk Dusun Talanggunung, Pelitajaya, dan Tanjungharapan pada tahun 1987. Luasan lahan tiga dusun itu yakni 9.600 ha. Dengan demikian, luasan Register 45 menjadi 41.500 ha. Baca KEMENHUT Hal. 11
Menyoroti Kembali Alokasi DAK Bidang Pendidikan 2010 di Kota Bandarlampung (3)
Rihab: Kalau Cap (BSNP) Mah Bisa Dibuat Sendiri! Dana alokasi khusus (DAK) bidang pendidikan 2010 untuk SMP di Kota Bandarlampung kembali menjadi sorotan. Kali ini untuk pengadaan buku yang ditengarai tidak sesuai ketentuan dengan nilai anggaran masing-masing sekolah Rp45,5 juta. Berikut penelusuran Radar Lampung. KEPALA Bidang Gedung dan Perlengkapan periode Maret sampai Oktober 2010 Gunawan Handoko gerah dan merasa perlu memberi penjelasan soal DAK 2010. Ia menyatakan tidak pernah memanggil kepala sekolah (Kepsek) atau mengondisikan agar PT Eureka Bookhouse yang dipilih untuk menyalurkan buku. Baca RIHAB Hal. 11 http://www.radarlampung.co.id
di Jakarta Dr. Edarwan, S.E., M.Si. kepada Radar Lampung tadi malam. ’’Beliau (Edward, Red) sedang mengikuti pendidikan sarjana tingkat lanjutan di Jepang. Beliau ada dalam rombongan 99 orang yang dievakuasi,’’ terang Edarwan. Dilanjutkan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lampung lewat kepalanya Setiato juga sudah mengonfirmasikan bahwa Edward dalam keadaan sehat dan telah berada di tanah air.
Sedangkan Kasi I BKSDA Lampung Subakir menyatakan, Edward Rahadian tercatat sebagai PNS BKSDA dari satuan polisi hutan. Dia membenarkan Edward masih mengikuti studi di Jepang. Dihubungi via ponselnya, Rika, istri Edward, mengatakan bahwa suaminya memang tengah menuntut ilmu di Tohoku University. Baca DI SENDAI Hal. 11
DI ANTARA PUING Seorang penduduk dengan sepeda berjalan di daerah yang terkena gempa bumi dan tsunami di Sendai, timur laut Jepang, kemarin. Jepang memperingatkan tingkat radioaktif menjadi lebih tinggi setelah ledakan reaktor di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir yang dilanda gempa pada Selasa lalu. FOTO REUTERS
Pengebom Dipimpin ’’Panglima’’ Upik di rumah Pak Yapto,’’ kata sumber Jawa Pos (grup Radar Lampung) di lingkungan antiteror kemarin. Bom di rumah Yapto Soerjosoemarno, ketua umum ormas Pemuda Pancasila, dijinakkan Satuan Gegana Mabes Polri pada Selasa menjelang tengah malam di rumahnya, Jalan Benda, Ciganjur, Jakarta Selatan. ’’Rangkaiannya tiga kabel, sumber arusnya sama dengan bom Utan Kayu, yakni baterai handphone Nokia 3315 sekitar 3,7 volt,’’ tambahnya. Baca PENGEBOM Hal. 11
Polda Lampung Perketat Pelabuhan Bakauheni JAKARTA - Jejak bom buku di ibu kota mulai terang. Penyidik mulai menemukan petunjuk dari sisa rangkaian, bahan, teknik pembuatan,
dan strategi serangan bom. Saat ini, indikasi terkuat, bom buku di tiga tempat pada Selasa (15/3) lalu itu dilakukan oleh sisa-sisa kelompok alumni konflik Poso yang dipimpin Upik Lawanga. ’’Bomb signature sejak awal sudah mengarah ke sana. Kami semakin yakin setelah mengurai bom ketiga
DIPERKETAT Penjagaan di kantor BNN diperketat menyusul teror bom pada Selasa (15/3) lalu. Sekuriti dibantu personel Densus 88 kemarin memeriksa setiap orang yang hendak mendatangi tempat itu.
JSS Tak Rugikan Pelayaran BANDARLAMPUNG – Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. merespons kegelisahan pengusaha kapal yang khawatir angkutan penyeberangan ’’mati’’ dengan keberadaan Jembatan Selat Sunda (JSS). Jika JSS terwujud, orang nomor satu di Lampung itu menjamin menambah alur pelayaran baru dengan memanfaatkan pelabuhan-pelabuhan yang selama ini tidak optimal. Menurutnya, tak perlu ada kekhawatiran bahwa pelayaran akan tergusur dengan adanya JSS. ’’Kendaraan dari tahun ke tahun semakin bertambah. Nggak ada masalah dengan kapal. Nantinya dibuka pelabuhan lain seperti Pelabuhan Srengsem atau yang di Kotaagung,’’ katanya kepada wartawan usai menggelar rapat persiapan kedatangan wakil presiden di kompleks Pemprov Lampung kemarin. Baca JSS Hal. 11
FOTO AFP
Ke Komunitas Utan Kayu, Sehari setelah Ledakan Bom Buku
Mulai Sadar Pentingnya Menyeleksi Tamu Peristiwa meledaknya bom buku di kantor Komunitas Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa lalu (15/3), membuat para aktivis di tempat itu mengevaluasi pola pengamanan mereka yang dianggap terlalu longgar. Padahal beberapa hari sebelum ledakan terjadi, ada tanda-tanda mencurigakan. Laporan Agung-Kukuh-Dian, JAKARTA GARIS polisi di sudut kantor Komunitas Utan Kayu masih terpasang hingga kemarin (16/3). Serpihan meja kayu mahoni yang sempat
FOTO RAKA DENNY/JPNN
CARI BARANG BUKTI: Petugas sisir lokasi bom meledak di kawasan KBR 68 H, Utan Kayu, Jakarta Timur.
berserakan karena ledakan bom buku pada Selasa lalu (15/3) dibiarkan apa adanya. Kedai yang biasa ramai dengan diskusi dan aktivis yang minum kopi itu kemarin sepi. Sebuah mobil Innova mendekat. Ulil Abshar Abdalla yang baru sehari lolos dari ancaman bom turun dengan senyum semringah. Mengenakan baju biru, dia tampak santai berjalan menemui beberapa anggota Komunitas Utan Kayu yang bersiaga di salah satu sudut kantor KBR 68 H. Dia disambut Heru Hendratmoko, direktur produksi KBR 68 H. ’’Gus, hati-hati jalannya, siapa tahu masih ada sisa bom,” ujar Heru dengan nada bercanda. Ulil pun tertawa. Jaringan Islam Liberal (JIL) didirikan Ulil dan sejumlah anak muda lainnya sekitar 2001. Banyak pihak yang mengapresiasi. Tetapi tidak sedikit pula yang mencibir, bahkan menghujat. Baca MULAI Hal. 11 Berlangganan, Hubungi: 0721 - 782306-7410327