SABTU, 13 MARET 2010
32 HALAMAN/Rp3.000,-
FOTO REUTERS
TEMBAK MATI: Polisi menembak mati dua tersangka yang diduga pengawal gembong teroris Dulmatin kemarin (12/3). Baku tembak terjadi di jalan menuju Desa Leupung, Aceh.
Lagi, 8 Tersangka Teroris Disergap Densus, 2 Tewas FOTO JPNN
JAKARTA – Darah dibayar darah. Itulah tampaknya yang dilakukan oleh personel pemburu teroris di Nanggroe Aceh Darussalam. Sniper (penembak jitu) yang menewaskan anggota Densus 88 Boas Woisiri kemarin berhasil dilumpuhkan. Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri menjelaskan senjata yang digunakan almarhum Boas memang sudah ditemukan. ’’Glock milik Boas sudah kembali,” ujar Bambang di Mabes Polri kemarin .
’’Ayah Bukan Teroris” KALIMAT itu secara lantang dikemukakan Mh (32), istri tersangka terorisme Heru Liyanto (33), yang tertangkap di Nanggroe Aceh Darussalam, Selasa (9/3). Mh memanggil Heru dengan sebutan ayah. Ibu dua putra ini merasa tertekan dengan cap teroris yang ditujukan kepada suaminya itu. ’’Dia suami dan ayah yang baik,” kata Mh saat ditemui Radar Lampung di kediaman orang tuanya, Desa Purworejo, Negerikaton, Pesawaran, kemarin. Di rumah yang masih terbuat dari bata merah itu, Mh tinggal bersama kedua putranya. Yakni Jahro (6) dan Amru (1,5). Mh yang duduk sambil menggendong Amru, anak bungsunya, mengakui, 5 Februari 2010 suaminya sempat menginap Baca AYAH Hal. 11
Orang nomor satu di korps Bhayangkara itu menyebut ada dua orang teroris yang tewas karena melawan. ’’Delapan orang ditangkap hidup,” kata Bambang. Polri berencana membawa delapan orang yang hidup itu ke Jakarta untuk diinterogasi lebih lanjut. Berdasarkan informasi yang dihimpun koran ini, Boas ditembak oleh Abu Aiman alias Encang Kurnia. Encang yang beralamat di Bandung Selatan itu kemarin tertem-
bus peluru panas aparat di lapangan. Menurut Kapolri, serangkaian operasi lain sedang berjalan. “Minggu depan akan dijelaskan semuanya. Insya Allah,” kata Bambang seraya tersenyum. Termasuk, penangkapan teroris di Solo dan beberapa orang yang lain di Jawa Barat. Secara terpisah, sumber Jawa Pos (grup Radar Lampung) di lapangan menjelaskan, Encang dan temannya Sudarma alias Hanzolah berusaha melarikan diri sembari mele-
paskan tembakan ke arah aparat. ’’Dia berusaha menembak tiga kali dengan menggunakan senjata AK 47 dan M-16,’’ katanya saat dihubungi dari Jakarta kemarin. Perwira menengah yang masih berada di Leupeung, Acehbesar, itu memastikan, Encang adalah orang yang menembak mati Boas. ’’Pistol Glock disimpan di balik pinggangnya. Ada juga kalung id mendiang Baca LAGI Hal. 11
Undur Jadwal, Istri-Anak Batal ke Indonesia WASHINGTON – Presiden AS Barack Hussein Obama terpaksa memundurkan jadwal kunjungannya ke Guam, Australia, dan Indonesia selama tiga hari. Dalam jadwal semula, lawatan akan dimulai pada 18 Maret 2010. Karena harus memokuskan perhatian pada upaya mengegolkan Undang-Undang (UU) Reformasi Perawatan Kesehatan, Obama baru memulai lawatannya pada 21 Maret 2010. Pemunduran jadwal itu diumumkan Sekretaris Pers Obama, Robert Gibbs, melalui akun di Twitter kemarin (12/3). Gibbs juga menginformasikan bahwa First Lady (Ibu Negara) Michelle Obama serta dua putrinya, Malia dan Sasha Obama, batal ikut serta atau mendampingi dalam lawatan kali ini. ’’Presiden akan memundurkan jadwal lawatan ke Indonesia dan Australia. Beliau menuju Indonesia, Minggu nanti (21/3). First Lady dan dua putrinya tak akan ikut serta,” tulis Gibbs. Gedung Putih terus menekan DPR AS (House of Representatives) agar secepatnya memutuskan dan memberikan persetujuan terhadap program reformasi
perawatan kesehatan yang digagas Obama sebelum jadwal lawatannya pada 18 Maret 2010. Tetapi, muncul perkembangan kuat bahwa tenggat waktu itu tidak realistis. Karena itu, Obama memutuskan untuk memundurkan jadwal lawatan yang sudah dirancang sejak tahun lalu tersebut. Kunjungan ke Guam, Australia, dan Indonesia sebelumnya dijadwalkan pada 18–24 Maret. Tetapi, kemudian diundur menjadi 21–26 Maret. Kunjungan ke Indonesia dianggap penting karena ketika kecil Obama pernah tinggal di negeri berpenduduk muslim terbesar di dunia tersebut. Semula lawatan itu dijadwalkan bertepatan dengan libur musim panas dua putri Obama dari aktivitas sekolah. Jadi, Obama sebetulnya bisa menunjukkan kepada keluarganya banyak hal di Indonesia di mana dia menghabiskan sebagian besar masa kecilnya. Karena perubahan jadwal, keluarga Obama batal ikut serta. Obama
SIAPAKAH SULE?: Sule (kanan), salah satu tersangka teroris yang disebut-sebut berasal dari Lampung. Foto kiri Heru Liyanto.
Sule Misterius, soal Heru Simpang Siur BANDARLAMPUNG – Hingga kemarin, sosok Sulaiman alias Sule masih misterius. Jajaran kepolisian daerah ini belum berhasil menemukan alamat Sule. ’’Informasi yang kami terima, Sulaiman alias Sule tinggal di Kotabumi, Lampung Utara. Namun, sampai dengan sekarang (kemarin), kami belum berhasil menemukan kediamannya. Bahkan, Kapoltabes dan Kapolres se-Lampung sudah kami kumpulkan untuk menanyakan para kepala desa di wilayah hukumnya masing-masing, apakah ada warganya yang bernama Sulaiman alias Sule,” ujar Baca SULE Hal. 11
Baca UNDUR Hal. 11 FOTO JPNN
TEMPAT SAMPAH RAKSASA Replika tempat sampah raksasa setinggi tiga meter kemarin (12/3) diusung WWF Indonesia di kawasan Outbondholic, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta. Acara yang mengusung tema Do Better for Earth akan menjadi monumen bagi replika tempat sampah. Replika tersebut juga tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (Muri).
Pribadi Heru di Mata Orang yang Mengenalnya
Pria Humoris yang Hapal Alquran
FOTO SETIAWAN
ga kota, namun juga warga dari berbagai kota/kabupaten di wilayah provinsi ini. Setelah melalui perjalanan 45 menit menggunakan sepeda motor, akhirnya wartawan koran ini tiba di kompleks ponpes yang didominasi pepohonan yang rindang. Bacaan ’’Pondok Pesantren Ulul Albab’’ tertulis besar di gerbang masuk area itu. Suasana terlihat nampak lengang, terlihat seperti tidak adanya aktivitas belajar mengajar di tempat tersebut. Kemudian seorang santri ponpes tersebut menghampiri Radar Lampung dan dengan ramah menyapa. ’’Cari siapa, Mas?” tanya anak itu. Saat ditanya tentang Heru, anak itu langsung menjawab, ’’Ustad Heru? Saya kenal. Saya dulu pernah diajarnya membaca Alquran. Tapi, sudah sekitar satu ta-
TAK PERCAYA: Keluarga Heru Liyanto (33) di Desa Purwosari (Peniangan), Dusun 3 RT 7, Kecamatan Margasekampung, Lampung Timur.
Baca PRIA Hal. 11
Siapa sebenarnya Heru Liyanto (33)? Sosok yang akhir-akhir ini kerap menjadi topik utama pemberitaan sejumlah media massa di Lampung itu ditangkap Densus 88 karena diduga sebagai seorang teroris. Tersangka yang kini masih ditahan di Mabes Polri itu, ternyata seorang hafiz (hapal Alquran 30 juz) dan pernah dua tahun menjadi staf pengajar di sebuah Pondok Pesantren (Ponpes) Ulul Albab, Desa Banjaragung, Jatiagung, Lampung Selatan.
Laporan Gatra/Heru Setiawan PONPES Ulul Albab ini terletak sekitar 10 kilometer dari Kota Bandarlampung. Pondok ini tergolong cukup dikenal olah kalangan warga Lampung. Tidak hanya war-
Ingin Berlangganan, Hubungi: (0721) 782306-7410327
Bos Bank Century Diancam Mati JAKARTA – Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) mengancam mati dua mantan pemilik Bank Century, Hesham Al Waraq dan Rafat Ali Rizki. Mereka dinilai melakukan tindak pidana korupsi pada waktu negara krisis global. ’’Perbuatan Hesham dan Rafat dijerat pasal 2 ayat 1 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dalam pasal tersebut, terdakwa diancam hukuman mati,” papar Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Marwan Effendy di Kejagung kemarin (12/3). Kejagung kini tengah mempertimbangkan dampak hukuman mati pada dua warga negara asing itu. Sebab, jika hal itu dilakukan aset negara pasti tidak akan kembali. Baca BOS Hal. 11
www.radarlampung.co.id