KAMIS, 10 MARET 2011
32 HALAMAN/Rp3.000,-
Diduga, Kanjeng ke Luar Negeri Lolos Cekal Gunakan Modus Mirip Gayus SUMBANGAN SAMPAI HARI RABU, 9 MARET 2011 Saldo
Rp
33.355.000
BANDARLAMPUNG – Penyidik Polda Lampung dibuat kewalahan oleh Andy
Achmad Sampurna Jaya. Sampai kemarin (9/3), korps berseragam cokelat ini belum mengetahui keberadaan mantan bupati Lampung Tengah (Lamteng) tersebut. Padahal, tim yang mengejar tersangka dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) kas daerah Pemkab Lamteng sebesar
Rp28 miliar itu sudah menyisir beberapa lokasi yang dicurigai sebagai tempat persinggahan pelantun tembang Lampung Tanah Lado tersebut. Tidak hanya di Provinsi Lampung, pengejaran juga dilakukan pada beberapa kota di Jakarta, termasuk Bandung. Sumber Radar di Polda Lampung mem-
beberkan, pengejaran yang dilakukan tim penyidik di bawah kepemimpinan Kanit I Satuan III Tipikor Ditreskrim Polda Lampung Kompol Agus Sudarno itu sudah memasuki hari kedelapan. Baca DIDUGA Hal. 11
NARKOTIKA
Kalapas Terima Setoran SINDIKAT peredaran narkoba sudah merambah ke mana-mana. Kali ini, jajaran Badan Narkotika Nasional (BNN) menangkap Kalapas Narkotika Nusakambangan Marwan Adli setelah diduga menerima setoran uang dari bandar narkoba yang juga penghuni lapas yang dipimpinnya. Kasus itu terungkap setelah aparat menyelidiki dugaan keterlibatan Marwan selama empat bulan. BNN menangkap sejumlah bandar narkoba yang mengendalikan jaringan peredaran barang terlarang tersebut dari Lapas Narkotika Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Kepala Bagian Humas BNN Sumirat Dwiyanto mengatakan, aparat BNN masih memeriksa secara intensif Marwan dan dua anak buahnya (yang juga ditangkap) di Markas Badan Narkotika Provinsi (BNP) Jawa Tengah. Selanjutnya, Marwan cs akan diterbangkan ke Markas BNN di Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut. Baca KALAPAS Hal. 11
Mengecek Alokasi DAK Bidang Pendidikan 2010 di Kota Bandarlampung (2/Habis)
DAK Malah Dialihkan untuk Merehab Kelas Dana alokasi khusus (DAK) bidang pendidikan 2010 untuk Kota Bandarlampung telah dikucurkan. Penerimanya adalah 50 SMP negeri dan swasta. Secara umum, DAK telah dialokasikan sesuai peruntukannya. Meski, ternyata, ada juga yang menyalahi ketentuan. Berikut investigasi Radar Lampung.
FOTO AFP
ROBOT PENGASUH
Perusahaan Cyberdyne Jepang dan Profesor Universitas Tsukuba Yoshiyuki Sankai meluncurkan robot untuk membantu pemakainya mudah bergerak karena mengadopsi HAL (hybrid assistive limb). Cyberdyne berencana memulai sewa robot pengasuh ini dengan versi lengkap. Tubuh yang membantu kedua lengan dan kaki, serta memungkinkan pengguna membawa beban hingga 70 kilogram dengan satu lengan.
KETAHANAN PANGAN
Disuruh Makan Jagung PEMERINTAH menyusun roadmap ketahanan pangan baru. Salah satunya mengurangi konsumsi beras per kapita. Selama ini, konsumsi beras di Indonesia merupakan yang tertinggi dibandingkan negara-negara lainnya. Untuk itulah, pemerintah ingin masyarakat tidak lagi hanya mengonsumsi beras. ’’Akan jadi bagus kalau kita bisa menyediakan beragam karbohidrat. Apakah jagung atau Hatta Rajasa yang lain. Namun itu kan memerlukan waktu, bertahap. Jadi masyarakat tidak hanya mengonsumsi beras, tetapi beragam,’’ kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa kepada wartawan di kantornya kemarin (9/3). Hatta mengakui saat ini pemerintah menghadapi tantangan ketahanan pangan yang tidak ringan. Baca DISURUH Hal. 11
DI SMPN 9 Bandarlampung, Radar ditemui Kepala Sekolah (Kepsek) Dra. Hj. Suryati Den, M.Pd. Ia membenarkan sekolahnya mendapat DAK 2010 sebesar Rp300,5 juta yang telah dibelikan beberapa peralatan, baik buku pelajaran, kesenian, maupun alat-alat komputer. Keterangan ini agak berbeda dengan pengakuan yang didapat Radar dari Wakil Kepala SMP Sriwijaya Neliar Zaiti. Sekolahnya mendapat DAK pada Desember 2010 tidak dalam bentuk tunai, melainkan langsung barang. ’’Jadi tidak ada yang dibeli sendiri oleh sekolah,” ungkapnya. Pantauan Radar, barang-barang
yang dimaksud Suryati masih berada di aula SMPN 9 Bandarlampung. Guruguru dan siswa telah merapikan alat-alat tersebut, yang kemudian ditulisi, ’’Dibeli dengan DAK 2010”. Terlihat alat-alat kesenian di antaranya satu buah piano, empat gitar, dan alat-alat lukis untuk menunjang kreativitas siswa. Juga ada buku-buku pelajaran, peta Indonesia, dan beberapa set komputer. ’’Semuanya kami belikan pada Oktober 2010. Yang belum datang hanya alat peraga manusia yang saat ini masih di Jakarta,” ungkapnya saat ditemui di ruangannya, Selasa (8/3). Lain halnya dengan SMPN 25 Bandarlampung, yang mendapat DAK Rp45,5 juta. Baca DAK Hal. 11
FOTO WAHYU SYAIFFULAH
MENANTI KEADILAN: Deni Saputra hanya bisa pasrah di balik jeruji. Selain sempat mengalami penyiksaan, dia terpaksa mengaku mencuri agar bisa terbebas dari siksaan petugas.
Disiksa, Dua Pemulung Akui Mencuri BANDARLAMPUNG Polisi menjadi pelaku penyiksaan nomor wahid terhadap tersangka kejahatan dibandingkan aparat penegak hukum lainnya. Berdalih mendapatkan alat bukti, korps berbaju cokelat ini melakukan segala bentuk penyiksaan. Padahal, bisa jadi tersangka bukan pelaku kejahatan sebenarnya. Hal ini selaras yang dialami dua pemulung, yaitu Suharyanto (25) dan Deni Saputra (15). Paman dan keponakan yang dituduh mencuri ini memberikan
pengakuan mengejutkan jelang persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Kelas IA Tanjungkarang kemarin (9/3). Deni menuturkan, saat penangkapan Sabtu (8/1) lalu hingga penahanan, tiga oknum polisi sektor Telukbetung Utara (TbU), Bandarlampung, menyiksa mereka. ’’Saat itu saya dan paman sedang mencari barang-barang rongsokan seperti gelas Baca DISIKSA Hal. 11
Kisah Murid-Murid Abu Bakar Ba’asyir yang Setia Mengawal sang Guru Jalani Persidangan
Agar Ada Pemasukan, Eksepsi Ustad Dijual Rp20 Ribu Selama menjalani persidangan kasus terorisme di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Abu Bakar Ba’asyir selalu ’’dikawal’’ ratusan muridnya. Tak sedikit yang datang dari Solo hanya berbekal nekat. Laporan Hilmi Ridlwan, JAKARTA PAGI itu (7/3) PN Jakarta Selatan di Jl. Ampera Raya seperti dikepung polisi. Jumlah mereka sekitar 3.000 orang. Bukan hanya itu. Di beberapa sudut lokasi yang tak seberapa jauh dari PN, ada para sniper yang selalu siaga. Seperti itulah pemandangannya, setiap digelar sidang kasus terorisme dengan terdakwa Abu Bakar Ba’asyir. Sidang dengan terdakwa pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, itu dilaksanakan setiap Senin
Ingin Berlangganan, Hubungi: (0721) 782306-7410327
dan Kamis. Pada dua hari itulah polisi selalu sibuk melakukan pengamanan. Di luar sidang juga dipadati ratusan orang, kebanyakan pria, yang mengenakan pakaian muslim: berkopiah dan ada yang beserban. Mereka inilah para murid Ba’asyir yang selalu setia mengawal sang ustad menjalani persidangan. Jumlah mereka yang mencapai ratusan itu membuat jalan di depan PN macet setiap sidang Ba’asyir digelar. Baca AGAR Hal. 11
PROTES
Sonhadi, juru bicara Jamaah Anshorut Tauhid (memegang kertas). Dia bertanggung jawab atas keamanan massa JAT yang datang ke persidangan Abu Bakar Ba’asyir. FOTO JPNN
www.radarlampung.co.id