SELASA, 3 MEI 2011
32 HALAMAN/Rp3.000,-
Al-Qaedah Belum Habis AS-Inggris Takut Serangan Balasan WASHINGTON - Osama bin Laden memang tewas di tangan pasukan elite Amerika Serikat (AS), Navy Seal, dalam operasi yang hanya berlangsung 40 menit pada Minggu malam (1/5) di Abbotabad, Pakistan. Tetapi, salah besar kalau lantas menganggap
KONFLIK GAJAH-PETANI
45 Gajah Tinggalkan TNWK KONFLIK gajah liar dari Taman Nasional Way Kambas (TNWK) dengan warga perbatasan kembali terjadi. Kali ini, rombongan gajah liar yang berjumlah 45 ekor masuk areal pertanian penduduk Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur, sejak Minggu (1/5) pukul 16.00 WIB. Sudarsono, warga Desa Tamanfajar, menjelaskan, puluhan gajah liar tersebut mulai menyeberang ke areal pertanian penduduk Desa Tegalyoso, Kecamatan Purbolinggo. Warga setempat berusaha menghalaunya agar kembali ke dalam kawasan TNWK. Sebab, sebagian besar areal pertanian di desa tersebut sedang ditanami padi dan jagung. Upaya warga berhasil. Namun, yang kembali ke dalam kawasan TNWK hanya 20 ekor. Sementara 25 ekor lagi meneruskan langkahnya menuju areal pertanian Desa Tamanfajar. Warga juga berusaha menghalaunya. Puluhan gajah liar tersebut akhirnya menyeberangi jalan lintas pantai timur (jalinpantim) dan menuju areal sawah yang telah dipanen di Desa Tamanfajar pukul 19.30.
ancaman Al-Qaedah telah berakhir. Presiden AS Barack Obama pun mengakui itu. Dalam pidatonya untuk mengumumkan kematian Osama kemarin (2/5), Obama menyatakan bahwa Al-Qaedah yang didirikan Osama 22 tahun silam tersebut akan terus menebarkan teror. ’’Kita harus tetap waspada di dalam dan luar negeri,’’ kata Obama seperti dikutip Washington Post. Baca AL-QAEDAH Hal. 9
Bantuan Diduga Gratifikasi Bambang Kurniawan: Murni Bantuan Kerabat KOTAAGUNG – Pemberian uang sebesar Rp50 juta oleh Bupati Tanggamus Bambang Kurniawan, S.T. kepada Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kotaagung Agus Istiqlal, S.H., M.H. menjadi persoalan baru. Sebab, pemberian
tersebut diduga gratifikasi bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara. Diketahui, gratifikasi adalah pemberian uang, barang, rabat (diskon), komisi pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya, baik diterima di dalam negeri maupun luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik
Pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No. 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, setiap gratifikasi yang diperoleh pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap suap. Namun, ketentuan yang sama tidak berlaku apabila penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang wajib dilakukan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung
Baru Dikembalikan Rp2,8 M tanpa Bunga
Bos Batu Bata Tewas Dimassa Tetangga FOTO DWI PRIHANTONO
PUPUK ILEGAL
Pelindo Bantah Terlibat JAJARAN Pelindo II Panjang menampik anggapan telah mengetahui pupuk urea seberat 4.000 ton yang dimuat pada Kapal Unipac 1 Jakarta bermasalah. Pelindo mengaku hanya menyediakan tempat bersandar kapal yang akan membongkar atau memuat barang. Demikian ditegaskan Farid Eddy, Humas Pelindo II Panjang, kemarin (2/5). Ia menyatakan bahwa pihaknya hanya menyiapkan slot untuk kapal yang akan melakukan bongkarmuat barang sesuai dengan syarat yang telah ditentukan oleh Pelindo II. ’’Kalau memang syarat dan dokumen dari kami terpenuhi, serta telah membayar tarif yang ditentukan, ya silakan saja kalau ada kapal yang akan bersandar,’’ tuturnya. Untuk itu, lanjut Farid, pihaknya tidak mempunyai kewenangan untuk melakukan cross check terhadap muatan yang diangkut oleh setiap kapal yang bersandar. ’’Jadi, kami sama sekali tidak mengetahui tentang keabsahan dari dokumen pupuk yang diangkut. Sebab, yang memegang dokumen itu ya yang punya pupuk dan agennya. Sedangkan yang
Baca BANTUAN Hal. 9
Kisah Nasabah Bank di Lampung yang Merasa Ditipu Miliaran Rupiah (2)
Baca 45 GAJAH Hal. 9
MASUK PEMUKIMAN: Rombongan gajah liar yang berjumlah 45 ekor masuk areal pertanian penduduk Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur, sejak Minggu (1/5) pukul 16.00 WIB.
sejak tanggal gratifikasi tersebut diterima. Pelapor bahkan wajib mendapatkan perlindungan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
BANDARLAMPUNG - Wardi (45) tewas mengenaskan. Warga Tanjungsari, Natar, Lampung Selatan, ini diamuk massa setelah dipergoki hendak mencuri di kediaman Wanto (35), tetangganya, Senin (2/5) dini hari. Informasi yang dihimpun Radar Lampung, Wardi melakukan aksinya sekitar pukul 02.30 WIB. Dia masuk ke rumah korban dengan mencongkel jendela samping. Namun, aksinya
tak berjalan mulus. Sulis (19), adik Wanto, memergokinya. ’’Waktu itu Wardi diam-diam masuk ke rumah Wanto membawa linggis. Tetapi saat setengah badannya sudah masuk, Sulis yang tengah menonton televisi langsung melihat arah suara itu dari mana. Saat itulah Sulis melihat Wardi. Seketika saja Sulis meneriaki Wardi maling,’’ terang Ruslan, warga
setempat. Diteriaki maling, Wardi mencoba kabur. Nahas, di luar rumah, massa sudah lebih dahulu berkumpul karena mendengar suara gaduh. Melihat massa berkerumun, Wardi berusaha menakuti warga dengan mengayunkan linggis yang dibawanya. Baca BOS Hal. 9
Merasakan Euforia Warga Amerika Serikat Menyambut Kematian Osama bin Laden
Judul Headline Koran pun Gunakan Kata ’’Bangsat’’ Kabar tewasnya buron nomor satu Amerika Serikat (AS), Osama bin Laden, disambut suka cita warga negeri Paman Sam itu. Media massa di sana pun ikut gegap gempita menyambut kematian tersebut. Berikut laporan kontributor Jawa Pos (grup Radar Lampung) Hariatni Novitasari dari Missouri. MINGGU malam (1/5) wilayah Municipal Normandy, St Louis, Midwest, di negara bagian Missouri, diguyur hujan. Malam itu, sekitar pukul 23.10 waktu setempat, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Husein Obama memberikan pidato kenegaraan di Gedung Putih, Washington DC. Pada kesempatan itu, Obama menyatakan bahwa buron nomor satu FBI, Osama bin Laden, tewas di tangan militer AS.
Baca PELINDO Hal. 9
Ingin Berlangganan, Hubungi: (0721) 782306-7410327
Baca JUDUL Hal. 9
FOTO AFP
EUFORIA: Warga Amerika berkumpul di Times Square tidak lama setelah Presiden AS Barack Obama mengumumkan pemimpin Al-Qaedah, Osama bin Laden, tewas kemarin.
Dalam waktu tiga tahun, nasabah PT Bank Perkreditan Rakyat Trisurya Bumindo Lampung (BPR Trisurya) merugi miliaran rupiah. Uang yang ia depositokan Rp4,8 miliar, hanya kembali kurang dari setengahnya tanpa bunga. Mengapa demikian? Berikut investigasi Radar Lampung. PADA Oktober 2008 di ruangan Lie Sioe Hoe, Dirut BPR Trisurya itu menyerahkan empat slip penarikan dari BPR Tripanca Setiadana. Menurut Lie, slip tersebut adalah pembayaran bunga dari uang Rp4,8 miliar yang sudah didepositokan Netty beberapa bulan sebelumnya. ’’Total ada Rp144,96 juta,” ungkapnya. Rinciannya, sambung Netty, slip penarikan pertama senilai Rp61,15 juta yang jatuh tempo pada 21 November 2008; slip kedua Rp12,32 juta jatuh tempo pada 10 Desember 2008; ketiga Rp12,32 juta jatuh tempo pada 20 Desember 2008. ’’Terakhir Rp59,17 juta yang jatuh tempo pada 21 Desember 2008,” jelasnya. Selain menyerahkan slip, Netty juga menerima dari Lie cek baru yang jatuh tempo pada 21 Desember 2008. Cek tersebut masih sama dengan cek pertama, senilai Rp4,8 miliar atas nama Rudi Limardi Halimman, pemilik saham di bank tersebut. Yang berbeda hanya tanggal jatuh temponya. Beberapa waktu kemudian, Netty lantas kembali mencairkan slip tersebut. Namun kejadian pertama terulang, ia kembali menerima cek kosong. Lagi-lagi, menurutnya, peristiwa saat kali pertama mencairkan uang deposito tersebut pada Bank BCA Lampung kembali terjadi pada saat itu. Ternyata, cek tersebut juga tidak bisa dicairkan sampai pada slip terakhir. Baca BARU Hal. 9
www.radarlampung.co.id