Laporan Tahunan Gaharu Keluarga 2024 [Bahasa] (1)

Page 1


Laporan Tahunan Gerakan

Pembaharu Keluarga

Tim Penyusun:

- Rina Kusuma, Family Changemaking Manager

- Athaya Nadiya Asyhar, Family Changemaking Associate

- Dian Anggreini, Metro Activation Associate

- Verren Ivandra, Operations Associate

Tim Penyunting:

- Zulminarni, Ashoka Southeast Asia Regional Director

- Amelia Hapsari, Marketing and Communication Director

- Cornila Desyana, Partnership Manager

- Saraswati N, Marketing and Communication Associate

Kontributor:

- Nurun Sariyah, Change Leaders Gaharu Keluarg, Banyuwangi

- Sartika Sianipar, Change Leaders Gaharu Keluarga, Deli Serdang

- Gusti Hamdan, Change Leaders Gaharu Keluarga, Surabaya

- Yamini Soedjai, Change Leaders Gaharu Keluarga, Jember

- Nani Nurhasanah, Change Leaders Gaharu Keluarga, Tasikmalaya

- Farha Ciciek dari Tanoker Ledokombo, Ashoka Fellow

- Dina Lumbantobing dari PESADA, Ashoka Fellow

- Kholilah dari Akademi Paradigta

- Hamidah Rina Mantiri dari Dasa Keluarga Pembaharu (Dakaru)

Pengantar

Gaharu Keluarga adalah impian. Mari bayangkan sebuah keluarga yang seluruh peran anggota di dalamnya berkarakter pembaharu, mengedepankan empati, dan inovatif dalam menghadapi dunia yang berubah dengan amat cepat. Pastilah kita akan hidup dengan saling percaya akan satu dan yang lainnya, tidak ada ketimpangan apalagi ketidakharmonisan.

Gaharu Keluarga menjadi wadah bagi para penggerak keluarga yang bersemangat untuk belajar dan bertumbuh bersama, menjadi keluarga yang tangguh, berkepedulian, dan mampu memandang luas dengan kacamata kehidupan yang inklusif.

Setelah dua tahun terbentuk; merancang metode fasilitasi, membangun kapasitas dan jejaring penggerak keluarga, serta membangun kolaborasi dan kemitraan dengan berbagai pihak, kami meyakini bahwa gerakan ini mampu menjadi langkah besar, sebagai sebuah akumulasi dari inisiasi-inisiasi aktivitas dan aspirasi untuk mewujudkan keluarga yang adil, setara, dan sejahtera di Indonesia.

Laporan Tahunan Gerakan Pembaharu Keluarga 2024 ini adalah bentuk apresiasi kepada gerakan-gerakan yang terus menjalar dan mengakar di setiap kota dan di setiap propinsinya. Kami menuliskan pengalaman yang dilalui dalam kesatuan cerita untuk disebarluaskan agar gerakan ini semakin kuat berjalan.

Kami akan mengingat satu demi satu pelatihan yang mempertemukan kita semua dalam gerakan ini. Sebab gerakan ini lahir dan tumbuh untuk mewujudkan keluarga yang hangat, kami ucapkan terima kasih kepada semua yang terlibat.

Salam Hangat. Salam Pembaharu,

Gaharu Keluarga

DaftarIsi

01.Pengantar

02.KerangkaGaharuKeluarga

MembangundanMemeliharaJaringan

FasilitatorKeluarga

MengaktivasiKomunitasPembaharu

Keluarga

MemperkuatIntervensiPerubahan

SistemKeluarga

InterseksionalitasGerakanPembaharu Keluarga

03.SebaranGaharuKeluarga

04.TantangandanPembelajaran

05.MitradanKolaborasi

06.Ajakan

Pelatihan Fasilitator Gaharu Keluarga di

Anak-anak sedang bermain Cublak-Cublak Suweng

Sumber: Doc. Ashoka

Sumber: Doc. Ashoka

KerangkaGaharuKeluarga

Keluarga, sebagai unit sosial terkecil di masyarakat, memegang peran penting dalam pengasuhan anak serta landasan yang kuat bagi pertumbuhan setiap orang di sepanjang hayatnya.

Ashoka, sebagai organisasi global yang mendukung jejaring inovator sosial dan changemakers (pembaharu) sejak tahun 1981, percaya bahwa setiap orang memiliki kemampuan dan hak yang sama untuk bertumbuh dan memberikan kontribusi positif bagi kebaikan sesama.

Keluarga juga berperan penting untuk mengubah budaya patriarki menjadi norma gender yang lebih setara dan adil. Meskipun telah banyak upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender di Indonesia, faktanya, kesenjangan antara laki-laki dan perempuan masih tampak dan terus terjadi.

Data menunjukkan persentase angka melek huruf pada perempuan berusia 15 tahun ke atas sebesar 94%, lebih rendah dibandingkan laki-laki yang sebesar 95,7%. Selain itu, hanya 46% perempuan yang memiliki rekening bank, dibandingkan 56% laki-laki. Hal ini melanggengkan kekerasan terhadap perempuan dan memiliki dampak yang lebih besar pada anak-anak dan kualitas keluarga.

Untuk merespon situasi ini, Ashoka mendorongkan Gerakan Semua Orang Pembaharu (Everyone A Changemaker Movement) di mana setiap orang didorong untuk memiliki cara pandang dan keterampilan pembaharu yang sangat penting dimiliki di era perubahan ini.

Keterampilan pembaharu ini ditandai oleh empat karakter utama: memiliki kesadaran berempati, mampu berkolaborasi dalam tim, dapat memimpin sesuai dengan kapasitasnya, serta memiliki aksi perubahan yang dilakukan secara terus-menerus.

Untuk menumbuhkan keterampilan ini, keluarga menjadi ekosistem yang dominan di mana setiap anak dan anggota keluarga mampu berempati dan menumbuhkan keterampilan pembaharu melalui kolaborasi lintas generasi dan kepemimpinan kolektif. Dengan memberdayakan peran keluarga, kita dapat memampukan setiap orang sebagai pembaharu dan menciptakan solusi untuk kebaikan sesama.

Gerakan Pembaharu Keluarga (Gaharu Keluarga) diinsiasi oleh Ashoka Indonesia bersama 13 organisasi Ashoka Fellows, Ashoka Young Changemakers, dan organisasi perempuan akar rumput lainnya pada bulan Juni 2022. Gerakan ini berupaya memperkuat keluarga sebagai ekosistem yang kuat untuk anakanak dan anggota keluarganya menjadi pembaharu di sepanjang hayat.

Oleh karena itu, Gaharu Keluarga mengembangkan empat strategi utama:

Membangun dan memelihara jaringan fasilitator keluarga. Setiap tahunnya, kami melatih pemimpin komunitas dan penggerak perubahan sebagai Change Leaders (pemimpin perubahan) Gaharu Keluarga untuk memfasilitasi, memberdayakan komunitas, dan memperluas kerangka pembaharu keluarga di komunitas masing-masing.

Mengaktivasi komunitas pembaharu keluarga. Kami mengembangkan, memproduksi, dan membagi beragam alat aktivasi keluarga dan komunitas yang difasilitasi oleh Change Leaders.

Memperkuat intervensi perubahan sistem keluarga. Kami mendukung organisasi dari Ashoka Fellows dan penggerak perubahan lainnya dalam mempengaruhi perubahan sistemik dan perubahan pola pikir, dengan menggunakan kerangka pembaharu keluarga.

Interseksionalitas Gerakan Pembaharu Keluarga dengan isu-isu lain seperti kelestarian alam dan iklim, teknologi yang memanusiakan manusia, serta pemaknaan ulang tentang usia panjang dan orang lanjut usia.

MembangundanMemelihara JaringanFasilitatorKeluarga

Change Leaders berada di garis depan dalam Gerakan Pembaharu Keluarga. Mereka adalah pemimpin masyarakat dari berbagai organisasi dan wilayah. Mereka dipilih melalui proses seleksi dan telah mengikuti Pelatihan Fasilitator Gaharu Keluarga untuk memahami kerangka kerja perubahan keluarga dan bagaimana memfasilitasi alat dan metode tersebut ke dalam komunitas mereka.

Pelatihan Fasilitator Gaharu Keluarga dibagi menjadi tiga komponen utama: (1) mengkontekstualisasikan peserta dengan sesi Your Kids mengenai dunia yang terus berubah dan isu-isu terkini, hubungannya dengan sistem keluarga, dan pentingnya perubahan dalam keluarga; (2) mempraktikkan berbagai alat untuk memfasilitasi dan mengaktifkan komunitas keluarga; serta (3) merancang rencana tindak lanjut setelah pelatihan selesai.

Gaharu Keluarga telah melatih 158 Change Leaders dari 92 organisasi di 15 provinsi di seluruh Indonesia sejak tahun 2022. Ashoka Indonesia memfasilitasi pertemuan rutin bulanan, jurnal bulanan Change Leaders, Kelas Belajar dan webinar untuk memperkuat kapasitas serta jejaring penggerak perubahan di Indonesia.

Sumber: Doc. Ashoka
Malam Budaya dan Pemutaran Dongeng Anak oleh Change Leaders Gaharu Keluarga di Bandung
Presentasi Rencana Tindak Lanjut (RTL) di Pelatihan Fasilitator
Gaharu Keluarga untuk Bumi
Sumber: Doc. Ashoka

PELATIHAN FASILITATOR GAHARU

KELUARGA UNTUK BUMI

Sumber: Doc. Ashoka

Isu iklim sangat erat dengan keluarga. Karena di keluarga lah pola konsumsi, kebiasaan ramah lingkungan, dan aksi menjaga hidup berkelanjutan dapat dilakukan secara terus-menerus.

Pada Maret 2024, telah dilakukan Pelatihan Fasilitator Gaharu Keluarga untuk Bumi yang diikuti oleh 33 orang dari 27 kota/kabupaten dan 11 provinsi di Indonesia dengan peserta perempuan 29 orang dan empat peserta laki-laki dari rentang usia 22-60 tahun.

Pelatihan ini berfokus pada upaya mengaktivasi keluarga dalam aksi iklim, serta didukung oleh Ford Foundation dan Kementerian Dalam Negeri RI.

SuaraKomunitas

“Menjadi resource person Gaharu Keluarga di komunitas, sudah semelekat itu Gaharu Keluarga pada diriku...”

- Sartika Sianipar (35 tahun), PESADA

Sartika menjadi Change Leaders Gaharu Keluarga sejak Agustus 2022, mewakili Perkumpulan Sada Ahmo (PESADA) bersama dua orang rekannya, Sarma dan Jojor. PESADA mendorongkan penguatan ekonomi dan politik yang berpihak pada kesetaraan gender dan keadilan sosial di Sumatera Utara.

Sepulang pelatihan, Sartika, Sarma, dan Jojor mengembangkan pendampingan keluarga yang mayoritas keluarga petani dan anggota Credit Union. Beragam metode dari Pelatihan Fasilitasi Gaharu Keluarga mereka terapkan seperti Sungai Kehidupan Keluarga, Jurnal Keluarga, ataupun Layar Gaharu. Cara ini cukup efektif mendekati keluarga dampingan yang mereka kunjungi satu per satu.

Keluarga Ibu Sophia Manik dan Bapak Jahotma yang memiliki 3 orang anak merasakan manfaat dari pendampingan yang dilakukan Tim PESADA. Komunikasi di keluarga mereka menjadi lebih terbuka dan anak-anak diajarkan menjaga tubuh mereka dari kemungkinan pelecehan serta kekerasan seksual.

Kini, PESADA memiliki Surat Kesepakatan dengan Pemerintah Daerah Dairi, Sumatera Utara, untuk mengembangkan pendekatan Gaharu Keluarga di wilayah tersebut.

Baca kisah lengkap Sartika di sini

PELATIHAN FASILITATOR GAHARU

KELUARGA DI JAWA TIMUR

Tema Pengasuhan Berbasis Komunitas yang Inklusif dan Adil Gender diambil sebagai fokus Pelatihan Fasilitator Gaharu Keluarga pada Juli 2024 di Kabupaten Banyuwangi, yang dihadiri 21 peserta (yakni 14 orang perempuan dan tujuh lakilaki) dari 8 Kabupaten di Jawa Timur.

Pasca-pelatihan, peserta berhasil mendampingi 2.820 orang dan 398 keluarga dari komunitas keluarga pekerja migran, keluarga petani, pesantren, dan sebagainya di Jawa Timur.

Pelatihan ini didukung Direktorat Jendral Kesetaraan GenderKementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI bersama Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA).

Sumber: Doc. Ashoka

SuaraKomunitas

“DariGaharuKeluarga,saya menyadaribahwabenar adanya,perubahanitudatang darikeluarga.”

- Gusti Hamdan Firmanta, Urunan Kebaikan.

Gusti merupakan seorang pegiat sosial yang berfokus pada pembinaan remaja, yatim dhuafa, dan pendampingan tunanetra. Pembinaan remaja yang dilakukan Gusti adalah dengan mengajak mereka untuk terjun ke dunia relawan. Gusti merasa perannya cukup besar dalam menghadapi persoalan remaja, namun menurutnya persoalan remaja tidak lepas dari campur tangan keluarga dan keluarga itu juga yang dapat memberikan jawaban terhadap persoalan yang dihadapi para remaja.

Keikutsertaan Gusti pada Pelatihan Fasilitator Gaharu Keluarga Jawa Timur menguatkan tekadnya untuk melakukan pendekatan kepada orang tua remaja binaan dengan metode mediasi.

Pada tahun 2024, Gusti berhasil membawa 28 remaja binaannya untuk mendapatkan penghargaan internasional, Duke of Edinburgh Award International Award (DOE Awards), yaitu penghargaan yang mendorong remaja dalam melakukan pengabdian di lingkup sosial, fisik, dan keterampilan.

Baca

kisah lengkap Gusti di sini

SuaraKomunitas

“Awalikutpelatihanitucuma buatbelajarjadifasilitator. TapiGaharuKeluargajadititik balikhidupsaya...”

-Yamini Soedjai (45 tahun), Ahimsa Mahardika

Yamini seorang praktisi hukum yang melakukan pendampingan dan bantuan hukum kepada masyarakat di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Setelah divonis kanker payudara stadium 3, Yamini sempat bergulat dengan pilihan untuk berhenti dari dunia advokasi agar dapat fokus pada penyembuhan penyakitnya. Sebab bagi dia, pekerjaan sebagai advokat telah menimbulkan energi negatif yang menghambat proses penyembuhan dirinya.

Namun Pelatihan Fasilitator Gaharu Keluarga Jawa Timur, yang ia ikuti pada akhir Juli 2024, mengubah rencananya tersebut.

Keikutsertaan Yamini di Pelatihan Fasilitator Gaharu Keluarga, yang semula hanya untuk membantunya memiliki kemampuan fasilitasi, ternyata menjadi titik balik semangatnya -- yang sempat hampir habis -- untuk mengadvokasi perempuan korban kekerasan.

Di tengah sakitnya, Yamini pun tetap belajar dan berelasi. Komunitas LOVE PINK, selain menjadi support system-nya untuk sembuh dan kembali berdaya, juga menjadi partner Yamini dalam memberikan dampingan hukum pada warga Desa Mangaran.

Bagaimana kisah titik balik Yamini?

Baca kisah lengkap Yamini di sini

PELATIHAN FASILITATOR GAHARU

KELUARGA DI JAWA BARAT

Sumber: Doc. Ashoka

Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu wilayah dengan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak yang sangat tinggi. Untuk itu, tema Gerakan Pembaharu Keluarga untuk Perempuan Berdaya dan Anak Terlindungi di Jawa Barat dipilih sebagi fokus Pelatihan Fasilitator Gaharu Keluarga pada Agustus 2024, di Kota Bandung.

Peserta pelatihan berjumlah 20 orang dari delapan kota/kabupaten di Jawa Barat (berkomposisi 14 perempuan dan enam laki-laki) dengan rentang usia 22 tahun hingga 59 tahun. Pasca-pelatihan, peserta berhasil menjangkau 919 orang dan 377 keluarga.

Pelatihan ini didukung dengan kerja sama Direktorat Jendral Perlindungan Hak Perempuan - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI dan PEKKA.

SuaraKomunitas

“SepulangdariPelatihanGaharuKeluarga, akulangsungsemangatberkolaborasi denganorang-orangdidalamnya.Aku bersyukurjadibagiandariGaharuKeluarga denganbanyaksosokperubahandi dalamnya.”

-Nani Nurhasanah (38 tahun), Gerakan Binar

Post-Partum Syndrome (sindrom kecemasan ibu pascamelahirkan) yang dialami Nani Nurhasanah membawanya ke dalam misi kebaikan bernama Gerakan Binar. Berangkat dari keresahan dalam mengasuh anaknya, Nani mendirikan Gerakan Binar -pada tahun 2019 -- dengan harapan yayasan ini dapat menjadi support system bagi para ibu dalam memberikan pengasuhan kepada anak-anaknya.

Berkat peran sang suami, Nani berangsur-angsur berdamai dengan trauma masa melahirkan. Kini Gerakan Binar beranggotakan lebih dari 300 ibu yang tersebar di 24 provinsi di Indonesia. Gerakan Binar adalah aksi konkret dalam memberdayakan para perempuan dalam menjalankan perannya sebagai ibu. Merumuskan kurikulum yang nyaman sehingga terwujudnya perlindungan dan kesejahteraan anak, baik secara fisik maupun psikisnya.

Selama dua tahun terakhir, Gerakan Binar mendapatkan program pendanaan dari Indika Foundation. Dengan itu, Nani dapat melakukan gerakan yang lebih besar dan berdampak kepada para ibu di Indonesia.

Bagaimana kisah Nani dan perubahan yang tercipta di sekitarnya?

Baca kisah lengkap Nani di sini

MengaktivasiKomunitas PembaharuKeluarga

Setelah melatih dan membangun jejaring fasilitator keluarga, strategi berikutnya adalah melibatkan dan mengaktifkan komunitas keluarga untuk memahami dan menerapkan kerangka keluarga pembaharu.

Pada 2024, Gaharu Keluarga telah efektif melibatkan 11.029 orang dan 5.842 keluarga. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dari sebelumnya, yang hanya 2.104 individu dan 514 keluarga di tahun 2022.

Gerakan ini, yang dimulai dengan 14 kelompok (2022), kini telah berkembang hingga mencakup 92 organisasi pada 2024.

Berikut beberapa aktivitas yang dilakukan sebagai upaya mengaktivasi kerangka keluarga pembaharu:

1.Publikasi toolkit dan buku yang terkait dengan empati, keterampilan pembaharu, dan isu lainnya yang terkait dengan ekosistem keluarga.

2.Layar Gaharu memperkenalkan kemampuan pembaharu kepada para Change Leaders dalam sajian film.

3.Kolaborasi penggerak perubahan di beberapa kawasan untuk memperluas dan memperkuat jejaring penggerak perubahan di tingkat lokal.

4.Sesi Anak Kita yang memfasilitasi perbincangan bermakna antar orang tua dan pendidik dengan difasilitasi oleh Change Leaders Gaharu Keluarga untuk mendukung anak serta remaja menjadi pembaharu.

Dialog Terbuka : Kolaborasi Lintas Generasi dalam Membangun Keluarga Changemaker
Penyerahan Tools Ashoka kepada Mitra dalam Kegiatan 100 Conversation Pontianak
Sumber: Doc. Ashoka
Sumber: Doc. Ashoka

PUBLIKASI TOOLKIT & BUKU

Toolkit Bertumbuh Bersama

Bertumbuh Bersama: Panduan Aksi Pembaharu untuk Kolaborasi

Lintas Generasi -- translasi dari Thrive Together -- sebuah toolkit untuk merespon aging society, di mana populasi lansia akan lebih banyak pada masa mendatang.

Toolkit ini merangkum peta jalan, yang terinspirasi dari Ashoka Fellow serta pemimpin-pemimpin visioner lainnya, dan mentransformasi bagaimana cara kita berinteraksi secara lintas generasi.

Isi form Database Pengguna untuk dapat mengakses toolkit secara lengkap!

bit.ly/Toolkit-BertumbuhBersama

Buku Empati: Menyiapkan Kompetensi Keluarga

Indonesia Abad 21

Sebuah buku yang berisikan lembar kerja interaktif untuk orang tua maupun orang dewasa lainnya yang terlibat dalam pengasuhan bersama dengan anak-anaknya.

Mengapa empati? Karena dari empati lah, keterampilan berikutnya akan muncul seperti mampu memimpin, mampu mengambil keputusan, serta mampu menginisiasi perubahan. Beragam keterampilan ini akan sangat dibutuhkan oleh anak dan remaja di masa kini dan mendatang.

Buku ini didukung oleh Ford Foundation dan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), sebagai penerbit buku, serta tersedia di toko buku Gramedia, juga e-commerce Tokopedia dan BliBli.

Seri “Becoming a Changemaker”

Seri buku anak bergambar berjudul Becoming a Changemaker ini menyajikan kisah nyata 12 Ashoka Fellows dan Ashoka Young Changemakers di Indonesia.

Dikemas dengan bahasa sederhana dan ilustrasi yang menarik, seri buku ini sangat berharga bagi fasilitator, pendidik, orang tua, atau siapa pun yang ingin menginspirasi dan memotivasi anak-anak di keluarga dan komunitas, agar mereka bisa menjadi pembaharu perubahan.

Akses buku-buku ini secara digital melalui https://literacycloud.org

LAYAR GAHARU

Layar Gaharu adalah inisiatif Ashoka Indonesia untuk memberikan akses film terkurasi agar masyarakat dapat melihat film-film berkualitas dengan pesan pembaharu. Peserta dapat mendaftar sebagai pemutar individu atau kelompok. Film yang diputar diharapkan bisa memantik perbincangan bagi komunitas lokal untuk mengekspresikan pendapat, emosi, dan ide yang muncul dari film yang ditonton.

Pada 2024, ada tiga film yang diputar di Layar Gaharu: Unteachable, She Creates a Change, dan Inninawa. Kegiatan ini diikuti oleh 470 peserta yang terdiri dari 140 peserta kelompok dan 330 peserta perorangan.

Informasi selengkapnya: ashoka.org/en-id/layar-gaharu

1.Santri Pondok Pesantren Shafiyah menyaksikan Layar Gaharu bersama-sama Dokumentasi ASVIA

2.Kegiatan Diskusi Kampung dan Menyaksikan Layar Gaharu. Dokumentasi PEKKA

KOLABORASI DI KAWASAN

Ashoka Indonesia merintis Kawasan Gerakan Pembaharu

untuk memperkuat Gerakan Semua Orang Pembaharu

secara lokal di Medan, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya Denpasar Makassar serta Pontianak

Di Kawasan Jawa Timur, inisiatif Muda Wani Gerak diluncurkan sebagai kolaborasi antar changemakers di wilayah Surabaya dan sekitarnya.

Kegiatan yang dilakukan melalui Youth Camp di Pasuruan melibatkan 80 peserta dari siswa, guru, dan Change Leaders Gaharu Keluarga. Peserta termuda berusia 12 tahun, sedangkan peserta tertua berusia 59 tahun.

Muda Wani Gerak dimotori oleh Mocaro (kelompok pemuda yang didirikan oleh Adinda, Ashoka Young Changemaker), dan Ecoton yang didirikan oleh Ashoka Fellow Prigi Arisandi, serta beberapa tokoh dari pesantren dan jaringan Gaharu Keluarga.

SESI ANAK KITA

Mempersiapkan Masa Depan Anak Kita

Di era perubahan, dibutuhkan pemahaman cara mendidik dan mengasuh yang sesuai dengan tuntutan zaman sehingga anak dan remaja bisa menjadi penggerak perubahan, bukan justru sebagai korban perubahan. Untuk itu, kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan komunitas masyarakat sangat dibutuhkan.

Ashoka Indonesia menginsiasi sesi “Anak Kita” di sekolah, pesantren, dan madrasah untuk memfasilitasi percakapan bermakna antar orang tua, pendidik, dan penggerak komunitas dalam memahami realita perubahan serta pentingnya pengasuhan di abad 21.

Di tahun 2024, Ashoka Indonesia telah melatih 30 Change Leaders Gaharu Keluarga sebagai Fasilitator Anak Kita, melibatkan 17 sekolah, pesantren, dan madrasah dari jaringan Muhammadiyah, Nadhlatul Ulama, juga Konferensi Waligereja Indonesia.

Hingga Desember 2024, tim fasilitator Anak Kita telah memfasilitasi 668 orang tua, wali murid, dan pendidik di 16 kota dan kabupaten.

Program Anak Kita didukung oleh First Book, sebuah organisasi global yang mendorong setiap anak mendapat pendidikan berkualitas.

Anak Hebat Tak Lagi Tentang Angka Nilai

Pada Desember 2024 dilakukan sesi Anak Kita di MTs An-Najah dan MTs Nurul Islam, Sumenep, Jawa Timur yang diikuti oleh 61 orang tua, sebagian besar adalah petani yang baru pulang berladang.

Sesi difasilitasi oleh Yamini, Ketua LBH Ahimsa Mahardika yang fokus pada pendidikan kritis dan advokasi hukum di Jember, bersama Norma Ismayucha, aktivis perempuan Aisyiyah dan penggiat Belajar Zero Waste di Surabaya. Yang mana keduanya adalah Change Leaders Gaharu Keluarga.

Untuk mencairkan suasana, sesi dibuka dengan permainan yang penuh tawa. Ketika aktivitas “Anakku Hebat”, peserta diminta menuliskan kekuatan anak mereka.

Ternyata, banyak orang tua terdiam dan kesulitan menuliskan kehebatan anak mereka.

"Anakku... dia anak yang baik. Dia membantu di ladang. Tapi dia tidak terlalu pintar di sekolah. Saya tidak tahu apa yang harus saya tulis..." ujar seorang ibu

Orang tua lain menambahkan, "Bolehkah saya menulis kehebatan anak saya yang lain? Anak sulung saya sekarang punya pekerjaan bagus di kota – itu kan sesuatu yang bisa dibanggakan?"

Yamini dan Norma memandu para orang tua dengan penuh kesabaran. Mereka mengajak peserta memahami bahwa kehebatan seorang anak tidak selalu diukur dari prestasi akademik di sekolah.

"Hebat bisa berarti kebaikan hati, ketahanan, atau rasa cinta pada alam," kata Yamini. Norma menambahkan, "Mungkin anak Ibu/Bapak adalah kakak yang sabar bagi adik-adiknya atau teman yang suka menolong."

Lambat laun, para orang tua mulai menyadari kekuatan unik anak-anak mereka, lalu menuliskan hal-hal yang sebelumnya mereka anggap remeh. Ruangan yang tadinya sunyi berubah menjadi penuh semangat dan kebanggaan.

Perbincangan ini membuka kesadaran baru pada orang tua dan memudahkan pihak sekolah mengajak peran orang tua dalam mendidik dan mengasuh anak-anak mereka menjadi pemimpin perubahan.

Testimoni

“Saya merasa apa yang didiskusikan di sesi Anak Kita cocok dengan permasalahan yang ada sekarang. Yang paling menarik buat saya ketika menonton video Lead Young, di mana ada anak muda yang peduli dengan anak-anak yang dianggap nakal, dan diajak berkegiatan positif sehingga mereka bisa menjadi baik kembali.”

DokumentasiaktivitaspesertawalimuriddalamSesiAnakKitadiSMKN2 Boja,KabupatenKendal,ProvinsiJawaTengah.

Sumber: Doc. Ashoka

SungaiKehidupan NurunSariyah ChangeLeadersGaharu

KeluargadiBanyuwangi

Sungai Kehidupan (River of Life) merupakan metode yang dikembangkan oleh Joyce Mercer dari Yale University sebagai alat untuk melakukan refleksi pribadi, refleksi kelompok, maupun refleksi terhadap isu-isu tertentu.

Gaharu Keluarga mengadaptasi metode ini menjadi Sungai Kehidupan Keluarga yang bertujuan untuk menggali pengalaman masa lalu, mengambil pembelajaran penting dan nilai-nilai yang didapat dari perjalanan hidup keluarga sebagai modal untuk meraih cita-cita bersama di masa mendatang.

Metode ini juga berguna untuk membantu para Change Leaders terlebih dahulu memahami dirinya sebelum melakukan pendampingan keluarga.

Dalam prosesnya, Change Leaders merefleksikan setiap tantangan, jalinan emosi, juga solusi yang diarungi dalam aliran sungai kehidupannya. Dari perjalanan hidupnya inilah yang membentuknya menjadi penggerak perubahan seperti saat ini.

Mari simak perjalanan Nurun Sariyah, pendiri Pondok Pesantren Shafiyah dan inisiator organisasi ASVIA, yang secara aktif menyediakan layanan pemenuhan hak anak dan pengasukan keluarga santri di Banyuwangi.

Berikut Sungai Kehidupan Nurun yang menggambarkan jatuh bangunnya sebagai Change Leaders Gaharu Keluarga dalam mendampingi komunitas santri dan orangtua di kalangan pesantren di Jawa Timur.

Baca kisah lengkap Nurun di sini

SungaiKehidupanNurun

Sariyah,ChangeLeadersGaharu KeluargaTahun2022dan2024

MengikutiPelatihanFasilitatorGaharu Keluargabersama33pionerChange LeadersGaharuKeluargadiBogor

ASVIAlahirsebagaiorganisasipenyedia layananpemenuhanhakanakdan pengasuhankeluargadipondokpesantren.

JawaTimur bersama jejaring Ashokadi 8propinsi 2022

Pendampingan‘KeluargaGemintang’ Mengalamikegagalanmendampingi komunitas9keluarga&tidakberlanjut

MengikutiSeminarKeluarga PembaharuTingkatkanKualitas KeluargaIndonesiadiSurabaya bersamaAshoka&Kemen-PPA

Pembentukan‘RuangAmanAnak’ sebagaiwadahcurhatremajasantri diPesantrenShafiyah

EACH-LAB

LokakaryaPengasuhan BerbasisDesabersama TANOKERdanAshoka melibatkanparapihak lintassektor&lintas generasidiKab.Jember, Banyuwangidan Bondowoso

PembentukanRuangAsuh Bersamasebagaiwadah komunikasiorangtuadanwalisantri diPesantrenShafiyah

LIVEIGbersama Ashoka “BencanaAlam: TakdirTuhan atauUlah Manusia?”

MengikutiPelatihanFasilitatorGaharu untukBumibersama30ChangeLeaders GaharuKeluargadiJakarta

ReplikasiRuang AmandiSekolah danedukasiHak AnakdiSDN2Pakel, Banyuwangi, melibatkan21siswa dan1guru

Edukasikesehatanreproduksi perempuan&Pelatihan PembuatanPembalutKain bersamaBIYUNG&Nasyiah Banyuwangi,diikuti24peserta

Co-LeaderPelatihan FasilitatorGaharu KeluargaJawaTimur melibatkan20peserta dari6Kabupatendi JawaTimur

Kampanye#Pakaiyangada memenangkankategori‘Keluarga’ dalamGaharuBumiInnovation Challengetahun2023 Kampanyedilakukanbersama70santri untukmengurangijumlahsampahdi PesantrenShafiyah

ReplikasiRuangAmanAnakdan RuangAsuhBersama di9lembaga/pesantrendiJawaTimur

MemfasilitasiSesi‘AnakKita’ tentangpengasuhandanpendidikan masakinidiSMPMuhammadiyah4 Surabaya,dihadiri25orangwali murid&guru

MemperkuatIntervensi PerubahanSistemKeluarga

Di akhir Pelatihan Fasilitator Gaharu Keluarga, setiap peserta -dengan bekal ilmu yang sudah diberikan -- menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk melakukan pendampingan keluarga di lingkungannya.

Rencana yang disusun ini mengelaborasikan antara isu keluarga terkini dengan latar belakang organisasi dari setiap peserta yang terlibat. Kegiatan ini mengasah kreativitas Change Leaders dalam melakukan pendekatan kepada keluarga dengan menyesuaikan kultur daerah masing-masing, isu yang dibawa, kemampuan fasilitator, dan kurikulum yang sudah dimodifikasi.

Berikut pengalaman PESADA (Perkumpulan Sada Ahmo), Ibu Profesional, PEKKA (Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga), dan Tanoker Ledokombo yang secara terus menerus mengembangkan pendekatan keluarga dan mengintervensi perubahan sistemik terkait dengan sistem keluarga yang terus berdinamika.

PERMAMPU di Sumatera Utara

Dina Lumbantobing (Ashoka Fellow) dan inisiator Perkumpulan Sada Ahmo (PESADA) telah mengadopsi kerangka pembaharu keluarga untuk memimpin PERMAMPU yang berfokus pada pencegahan perkawinan anak dibawah usia 19 tahun.

PERMAMPU merupakan konsorsium delapan lembaga penguatan perempuan yang mengadvokasi hak perempuan atas kesehatan reproduksi seksual di delapan provinsi di Sumatera.

Mayoritas perempuan di Sumatera sulit memiliki peran dan kedudukan yang setara dengan laki-laki akibat dari budaya patriarki yang mendominasi norma dan tradisi sosial. Ditambah banyaknya aturan hukum yang diatur oleh laki-laki membuat perempuan menjadi objek hukum belaka. Kondisi ini berkontribusi pada penderitaan perempuan dan tingginya risiko kekerasan berbasis gender.

PERMAMPU berkonsentrasi pada advokasi kebijakan dan praktik layanan kesehatan seksual dan reproduksi, pemajuan hak-hak perempuan dalam politik dan ekonomi, pemberdayaan pemimpin perempuan, dan mempengaruhi hukum serta praktik adat untuk mendorong kesetaraan gender. Salah satu strateginya adalah penguatan nilai pembaharu di keluarga untuk mengatasi pernikahan anak dan pernikahan dini serta kekerasan terhadap perempuan.

Pada 2024, PERMAMPU memberdayakan 62 keluarga di Provinsi Aceh, Riau, Bengkulu, Jambi, dan Lampung untuk penguatan keluarga pembaharu. Tahun 2025 fokus gerakan

Sumber: Doc. PERMAMPU

AKADEMI PARADIGTA

di Skala Nasional

Sebagai organisasi yang diinisiasi oleh Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) yang didirikan oleh Nani Zulminarni (Ashoka Fellow, yang juga Direktur Ashoka Regional Asia Tenggara), Akademi Paradigta memasukkan modul-modul keluarga pembaharu ke dalam kurikulumnya untuk meningkatkan kepemimpinan perempuan, khususnya di kalangan perempuan kepala keluarga.

Akademi Paradigta Indonesia (API) adalah pendidikan sepanjang hayat berbasis komunitas untuk mengembangkan kepemimpinan perempuan, melalui pembelajaran teman sebaya yang secara terstruktur menggali pengalaman perempuan sebagai sumber pengetahuan dan kekuatan untuk selalu membuat perubahan.

Setiap tahun, sejak 2016, Akademi Paradigta menjalankan tiga kurikulum, yakni 1) Kelas Kader Desa untuk memperkuat kader dan kepemimpinan perempuan di desa, 2) Kelas Keluarga Pembaharu untuk membangun keluarga pembaharu yang mendukung tumbuh kembang anak menjadi anak pembaharu, dan selanjutnya menjadi pembaharu bagi keluarga lain, komunitas, hingga desa, serta 3) Kelas Kewirausahaan yang bertujuan untuk melahirkan perempuan penggerak dan pengembangan ekonomi lokal.

Akademi Paradigta di Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan

TANOKER LEDOKOMBO di Jawa Timur

Farha Ciciek (Ashoka Fellow) mengembangkan keluarga pembaharu untuk memperkuat pola asuh berbasis komunitas bagi keluarga migran di Kabupaten Ledokombo.

Tanoker Ledokombo, selama 15 tahun, telah berproses dan merintis bersama dengan berbagai pihak yang lahir dari empati kolektif. Gerakan ini berfokus pada pemberdayaan keluarga pekerja migran yang menghadapi beragam bentuk tantangan, termasuk kondisi keuangan yang tidak stabil, stunting pada anak dan malnutrisi, serta masalah perilaku pada anak-anak yang ditinggalkan oleh orang tua migran.

Melalui Sekolah Yang Eyang (Sekolah Kakek-Nenek), Sekolah Pak Bapak (Sekolah Ayah), dan Sekolah Bok Ebok (Sekolah Ibu), Tanoker membina pola asuh berbasis komunitas, di mana setiap orang di desa berperan penting dalam membesarkan anak-anak yang orang tuanya bekerja di luar negeri.

Inisiatif ini mendorong pola asuh jarak jauh yang positif, termasuk pelatihan literasi digital bagi kakek-nenek untuk belajar berkomunikasi lebih efektif dengan cucu dan anak-anak mereka yang bekerja di luar i P d k t i i f tk kekuatan dukungan a keluarga menjadi pem menurunnya kasus keter bahkan beberapa orang di desa dan membangun

Sumber: Doc. Tanoker Ledoko

DAKARU di Skala Nasional

Septi Peni Wulandani (Ashoka Fellow), inisiator Ibu Profesional, mengembangkan Dasa Keluarga Pembaharu (DAKARU).

DAKARU bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kebersamaan keluarga dengan mengajak para keluarga untuk beraktivitas bersama sesuai silabus yang sudah disiapkan oleh Dakaru Change Leaders. Dasa, yang artinya sepuluh, menjelaskan bahwa program ini mempertemukan sepuluh keluarga untuk berkegiatan bersama selama lima bulan.

Ibu Profesional merupakan forum belajar bagi ibu dan calon ibu yang ingin meningkatkan kualitas dirinya sebagai ibu, sebagai istri dan sebagai perempuan.

DAKARU melakukan misi pemberdayaan anggota keluarga sebagai agen perubahan dan melakukan praktik perubahan di 18 wilayah dari sembilan provinsi di Indonesia. Mereka melatih fasilitator keluarga yang akan memfasilitasi sepuluh keluarga di setiap program. Tahap pembelajaran di dalamnya melibatkan diskusi keluarga, permainan, proyek, termasuk kunjungan lapangan ke Ashoka Fellows.

Sumber: Doc. DAKARU Ibu Profesional

InterseksionalitasGerakan PembaharuKeluarga

Kerangka pembaharu keluarga juga dapat digunakan untuk mengatasi isu-isu penting seperti perubahan iklim, dampak dan manfaat teknologi untuk kemanusiaan, serta tantangan aging society.

Dengan memberdayakan keluarga, kita dapat mendorong kemajuan yang berarti dalam bidang-bidang tersebut dan menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan dan penuh kasih sayang.

Planet & Climate

Studi iklim menunjukkan bahwa aktivitas manusia seperti industri ekstraktif, pertanian yang tidak berkelanjutan, dan tingginya penggunaan energi tak terbarukan mendorong pemanasan global. Ketidaktahuan dan kurangnya kesadaran masyarakat pun memperburuk masalah. Untuk memutus siklus ini, keluarga dan masyarakat harus memupuk nilai-nilai, kebiasaan, dan tindakan kolektif jangka panjang yang memprioritaskan pengelolaan iklim.

Presentasi Finalis Gaharu Bumi Innovation Challenge (GBIC)

Sumber: Doc. Ashoka

Pada 2024, Ashoka Indonesia menggunakan kerangka Everyone A Changemaker (EACH) memperkuat jaringan pembuat perubahan dan menginspirasi aksi iklim melalui Gaharu Bumi Innovation Challenge (GBIC). Tantangan berskala nasional ini menarik 150 pendaftar, dengan 29 finalis dari kategori keluarga, remaja, dan komunitas.

Tugas

Sumber: Doc. Ashoka

Finalis kategori keluarga mencakup inisiatif ramah lingkungan, pertanian berkelanjutan, dan pendidikan konservasi air. Para finalis ini kemudian berpartisipasi dalam Gaharu Keluarga, dan menciptakan inisiatif untuk meningkatkan kesadaran perubahan iklim di kalangan orang tua serta pengasuh. Kegiatan ini didukung oleh Kementerian Pembangunan Daerah RI dan Ford Foundation.

Pengumuman Pemenang GBIC Kategori Keluarga

Sumber: Doc. Ashoka

Presentasi
dalam Pelatihan Fasilitator Gaharu Keluarga untuk Bumi

NEW LONGEVITY

Penelitian menunjukkan bahwa pada 2050, satu dari enam orang di seluruh dunia akan berusia 65 tahun ke atas. Di beberapa negara, menurunnya populasi kaum muda memerlukan perubahan besar dalam sistem layanan kesehatan, infrastruktur, kebijakan, dan pola pikir masyarakat. Saat ini, kemampuan beradaptasi terhadap perubahan demografi menjadi penting untuk menjamin bahwa semua individu dapat menua dengan kualitas hidup yang tinggi, sambil terus memberikan kontribusi yang signifikan kepada masyarakat.

Ashoka memperkenalkan kerangka New Longevity untuk membantu setiap orang memahami cara pandang baru dalam melihat lanjut usia bukan sebagai sebuah beban tetapi peluang untuk terus berkontribusi positif dan bermakna.

Belajar dari kerja-kerja para Fellow-nya di seluruh dunia, Ashoka merumuskan lima pilar New Longevity, yakni:

1.Sehat dan sejahtera seumur hidup

2.Pembelajar sepanjang hayat

3.Berkontribusi positif pada masyarakat dan lingkungan sepanjang usia

4.Keamanan finansial dan inklusi digital

5.Kolaborasi antargenerasi

Gaharu Keluarga menjadi ranah utama dalam memperluas cara pandang baru ini karena di keluarga lah siklus kehidupan terjadi, sejak dari janin, bayi, anak-anak, hingga dewasa dan lanjut usia.

Ashoka mengembangkan beragam kolaborasi dengan pihak swasta, pemerintah, komunitas, media massa, dll untuk memperkuat cara pandang baru ini, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara.

B-Effect: Kolaborasi Ashoka Indonesia dengan Boehringer Ingelheim

Ashoka memiliki hubungan mitra jangka panjang dengan Boehringer Ingelheim (BI) sejak 2011 melalui inisiatif Making More Health (MMH). Inisiatif ini mengidentifikasi cara-cara baru dan cara yang lebih baik dalam meningkatkan kesehatan masyarakat yang kurang terlayani secara global. Hingga kini, MMH terus dikembangkan secara kolektif melibatkan mitra-mitra lain sebagai katalisator perubahan sosial di bidang kesehatan.

Di Asia Tenggara, Ashoka Indonesia berkolaborasi dengan Boehringer Ingelheim di kawasan ASEAN, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru (ASKAN) melalui program B-Effect. Program ini dirancang untuk membangun budaya perubahan pada staf perusahaan dan mengaktifkan keluarga serta komunitas mereka dalam masalah umur panjang.

Pada 2024, telah terpilih delapan staf BI dari wilayah tersebut untuk menjadi anggota tim B-Effect. Mengusung tema “Connecting Quality Aging through Generation to Generation” , mereka memperoleh pengetahuan dan mengoordinasikan sesi pendidikan tentang topik perubahan dan lansia selama sembilan bulan kepada seluruh staf BI di wilayah ASKAN.

Presentasi Sungai Kehidupan dalam sesi B-Effect

Sumber: Doc. Boehringer Ingelheim

Ashoka Indonesia berkontribusi dalam perancangan program, memberikan pengetahuan dan sumber daya jaringan dalam menciptakan perubahan, dan melibatkan Ashoka Fellow dalam program tersebut. Sepanjang tahun 2024, kerja sama ini melibatkan 500 pegawai BI, 220 relawan, 626 lansia dan penerima manfaat, keterlibatan empat orang Ashoka Fellow dan DIWA Cohort, serta pengembangan Kartu BINGO untuk edukasi tentang penyakit kritis bagi lansia dan keluarga yang memiliki lansia.

Sumber: Doc. Boehringer Ingelheim
Sesi B-Effect dalam program kolaborasi bersama Boehringer Ingelheim

JaringanGaharuKeluarga

Aisyiyah

Fatayat Nadhatul Ulama

RAHIMA

Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA)

Ibu Profesional

TANOKER

PESADA

Yayasan SEJIWA

IBEKA

KBR

Komunalian

Main Bareng Project

Tuntungan Board Game

Komunitas Dongeng Dakocan

Yayasan ILA Education

GP Ansor

Lavender Psychology Center

Teens Go Green Indonesia sekolahkeluarga.id

GBI Kamboja

Sekolah Penggerak

MPKS PWM DKI JAKARTA (Muhammadiyah)

Rumah Keluarga Indonesia

Alppind (Aliansi Perempuan Peduli Indonesia)

Gerakan Gadget Sehat Sahabat

Padepokan Iqro

Kiddos Explorer

Yayasan Peduli Hak Perempuan dan Anak

Dampingan PESADA

Sahabat EcoBhinneka

Sekolah CERLANG

PKK Desa Sungai Enau

BKMT Desa Retok Kuala

SPB KHATULISTIWA

Serikat PEKKA

PKK Desa Sungai Radak Satu

PKBI DAERAH KALBAR

Lingkar Belajar

KOLASE.ID

Purpala Indonesia Official

Kebun Kali Code

Sigrak Kel Sosromenduran

PKK Kecamatan GT

Tanah Perdikan Ecoedupark

Read Aloud Jogja

KMB (Komunitas Melati Bakti) Baturetno

FPM Flower Aceh

Eco Family Hour Indonesia

Komunitas GEBETAN

Ibu Asaka

Saviorangers (Salman Environmental Rangers)

Generasi Berencana Kota Depok

Green Gallery

Yayasan Pemulih Nusantara (MULIANTARA)

Eco Enzyme Nusantara

LC MOMANG LINO

Komunitas Perempuan Nelayan Puspita Bahari

Biyung Indonesia

Kedai Buku Jenny

Eco Creator Community

Seni Tani

SatyaFarm

Sendalu Permaculture

Garis Kebun

Harverse

Nonya Flores

ASVIA

Tarbiyatul Quran

STAPA CENTER

Rumah Literasi Indonesia

Belajar Zero Waste

Pelangi Migran Desbumi Kendalrejo

Puspaga Kab.Banyuwangi

Institut Ahimsa Mahardika

Yayasan Nurussalam Sumber Kemuning

Pondok Pesantren Jalaluddin Arrumi

Yayasan Urunan Kebaikan

Mengayu

Migrant Care Banyuwangi

PC Muslimat NU

Health Heroes Indonesia

Forum Ulama Perempuan Madura

Yayasan Wahana Anak Muda

Pesantren Nurussalam

Pesantren Shafiyah

Patriot Desa

Pesantren Ekologi Ath Thaariq

Program Keluarga Harapan Kementrian Sosial

Sekolah Rimba Indonesia

Mitra Citra Remaja (MCR) PKBI Jawa Barat

NXG Indonesia

IRT Menulis

Fammi

Synersia

Gerakan Binar

Genre

YTSB

Arsiplan Development

TantangandanPembelajaran

Pada 2024, Gaharu Keluarga telah memperluas jangkauan kerjanya melalui berbagai cara. Jumlah Change Leaders telah meningkat secara signifikan, kegiatan yang melibatkan komunitas keluarga sudah meluas ke banyak wilayah, serta dukungan dari kolaborator dan mitra juga meningkat. Hal ini menghasilkan kerangka kerja Gaharu Keluarga sebagai sebuah praktik yang terus menerus diadopsi dan diubah dalam berbagai cara sesuai dengan konteks dan kebutuhan.

Change Leaders mengambil peran sebagai Co-Leader Pelatihan Fasilitator Gaharu Keluarga

Kolaborasi kepemimpinan dengan Change Leaders dalam membangun dan menghubungkan jaringan, termasuk memfasilitasi bersama Pelatihan Fasilitator Gaharu Keluarga menjadi hal yang sangat penting.

Pelatihan fasilitator di Bandung dan Banyuwangi mendapat dukungan dari Pemimpin Perubahan setempat sebagai anggota tim inti. Partisipasi mereka telah berkontribusi pada penggabungan konteks lokal ke dalam kursus pelatihan dan memastikan pemilihan peserta pelatihan yang tepat. Hal ini memperkuat jaringan pembuat perubahan di wilayah tersebut, sehingga membuka peluang lebih besar untuk berkolaborasi dan melancarkan gerakan pembuat perubahan lokal.

Sesi Materi: Metode Dongeng sebagai Pencegahan Kekerasan pada Anak dan Perempuan dalam Pelatihan Fasilitator Gaharu Keluarga di Bandung

Sumber: Doc Ashoka

Tantangan Keberagaman Gender

Di setiap Pelatihan Fasilitator, Gaharu Keluarga menekankan nilai keberagaman, baik usia, latar belakang komunitas, maupun gender sebagai perwujudan Gerakan Semua Orang Pembaharu. Hal ini menjadikan pelatihan lebih berwarna dan mampu menggambarkan realitas kehidupan di tengah-tengah pelatihan.

Pada 2024, dalam tiga Pelatihan Fasilitator yang dilakukan ditemukan bila hanya 17 peserta laki-laki dari 74 Change Leaders terlatih. Hal ini menunjukkan bahwa pandangan konvensional mengenai keluarga dan pengasuhan anak merupakan perhatian dan kewajiban perempuan. Ke depannya, diperlukan kolaborasi dengan komunitas yang lebih beragam, terutama dengan komunitas yang didominasi laki-laki. Termasuk mengembangkan alat, metode, dan diskusi pembuat perubahan keluarga yang lebih menarik bagi lakilaki.

Di tahun ini, kami belajar untuk berfokus pada kualitas. Meski peserta laki-laki dalam pelatihan masih minoritas, kami berjumpa langsung dengan pengambil keputusan hingga pendiri dari komunitas Change Leaders. Di sisi lain, walaupun jumlah kehadiran Change Leaders pada pertemuan rutin masih belum konsisten, kami tetap menjumpai semangat pembaharu dan perubahan yang telah dan akan diciptakan oleh Change Leaders yang hadir.

Sesi Materi: Merefleksikan RASA dengan Sungai Kehidupan untuk meningkatkan kualitas dalam fasilitasi

Sumber: Doc. Ashoka

Pembelajaran dari Program yang Inklusif

Keterlibatan orang tua, pendidik, dan tokoh masyarakat penting untuk memastikan dukungan yang tepat bagi perkembangan anak dan remaja. Sepanjang sesi Anak Kita pada berbagai sekolah di wilayah berbeda, kami menemukan kesamaan yang sama: pentingnya percakapan bermakna antara orang tua dan pendidik, dengan bantuan tokoh masyarakat sebagai fasilitator, untuk membantu mereka memahami realitas baru dan perubahan proses dalam mengasuh dan mendidik generasi muda.

Change Leaders Gaharu Keluarga yang pada dasarnya adalah pemimpin komunitas di organisasi atau komunitasnya, juga mendapat manfaat dari pendekatan ini karena memungkinkan mereka berbagi pengetahuan, keterampilan, dan dukungan untuk komunitas sekolah.

Sesi Refleksi

Sumber: Doc. Ashoka

Sesi Penyusunan Rencana Tindak

Lanjut (RTL) Peserta Pelatihan

Fasilitator Gaharu Keluarga di Banyuwangi, Jawa Timur

Sumber: Doc. Ashoka

Mitradan Kolaborator

Gaharu Keluarga secara terus menerus mengembangkan kolaborasi dan kemitraan dengan berbagai pihak untuk menemukan, memperkuat, dan mendampingi pemimpinpemimpin perubahan yang berempati dalam berbagai isu sosial, lingkungan, dan ketahanan keluarga.

Kolaborasi Ashoka Indonesia dengan Kok Bisa, Ford Foundation, dan Kementerian Dalam Negeri RI

Permasalahan iklim dan lingkungan yang semakin parah, seperti meningkatnya food waste, tingginya konsumsi UPF berdampak pada kesehatan, dan ketahanan pangan mendorong penggerak lingkungan untuk melakukan perubahan mulai dari dalam keluarga.

Ashoka Indonesia, melalui Gaharu Keluarga, mempertemukan para penggiat lingkungan dari sebelas provinsi di Indonesia dalam Pelatihan Fasilitator Gaharu Keluarga untuk Bumi. Pelatihan itu ditujukan untuk memberikan penguatan pemahaman tentang peran keluarga dan isu-isu lingkungan yang terkait dengan pola kebiasaan di keluarga, serta kemampuan terkait pengorganisasian kelompok.

Di akhir pelatihan, peserta dikelompokkan berdasarkan kawasan untuk berdiskusi aktif dalam penyusunan rencana tindak lanjut sebagai misi degradasi konflik iklim dan lingkungan di sekitar mereka.

Tiga mitra dalam

Pelatihan Fasilitator Gaharu Keluarga

Lima kolaborator dalam Kelas Belajar Gaharu Keluarga

Kolaborasi Ashoka Indonesia dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI

Perempuan dan anak merupakan bagian tak terpisahkan dari kemajuan bangsa. Keduanya memiliki peran krusial sebagai aktor penting yang dapat ikut berkontribusi pada pembangunan berbagai sektor di Indonesia. Kondisi ini menjadikan perempuan dan anak sebagai elemen penting untuk diberdayakan dan dilindungi hak-haknya, serta mewujudkan ruang aman bagi mereka.

Di tahun 2024, Ashoka Indonesia bersama organisasi pieoneer Gaharu Keluarga; Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA), melaksanakan Pelatihan Fasilitator Gaharu Keluarga melalui dukungan Direktorat Jenderal Kesetaraan Gender dan Perlindungan Hak Perempuan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.

Pelaksanaan kedua pelatihan ini dirancang dan dilakukan bersama Change Leaders -- yang sudah mengikuti pelatihan sebelumnya -- serta dilaksanakan di dua Kawasan Gaharu, antara lain Jawa Timur di Kabupaten Banyuwangi dan Kota Bandung, Jawa Barat.

Sebagai rangkaian dari program kerja sama dengan

KPPPA RI, Ashoka Indonesia menyelenggarakan

Dialog Terbuka Kolaborasi Lintas Generasi dalam

Membangun Keluarga Changemaker.

Menghadirkan Organisasi Non-Kepemerintahan

dan Lembaga Pemerintah RI

Salah satu fokus Ashoka Indonesia di tahun 2024 adalah mengaktivasi kolaborasi lintas generasi mulai dari dalam sektor pengasuhan hingga industri.

Melalui Dialog Terbuka Kolaborasi Lintas Generasi -- Juni 2024 -kami menghadirkan Siti Nur Andini (Direktur Keluarga Kita) yang memberikan perspektif peran ayah dalam pengasuhan keluarga; Suhardi (Ketua Forum Buah Hati Karanganyar) membawa perspektif peran lintas generasi dalam pengasuhan keluarga inklusi, dan Grace Damanik (Employer Branding Partner Asia Friesland Campina) menyampaikan perspektif dan pengalamannya di dunia ketenagakerjaan dalam mendukung kesejahteraan ibu dan anak.

Dialog Terbuka ini turut menghadirkan Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender, Dra. Eko Novi A, M.Si; dan Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr. Irma Ardiana, MAPS, untuk memberikan tanggapan terhadap perspektif yang disampaikan para pemantik Dialog Terbuka. Sesi Permainan Game Board Hayoo!! pada Pelatihan Fasilitator Gaharu Keluarga di Banyuwangi

Sumber: Doc. Ashoka

Kolaborasi di Kelas Belajar Gaharu Keluarga

Gaharu Keluarga menjadi wadah bagi Change Leaders untuk melakukan aktivasi komunitas dan berjejaring dalam memperkuat gerakan komunitas masing-masing.

Sebagai upaya yang sama, Gaharu Keluarga menyediakan Kelas Belajar bagi Change Leaders untuk pengayaan isu dan kemampuan pendampingan. Kelas Belajar membahas tema yang beragam berdasarkan permintaan Change Leaders. Tujuan kami adalah memberikan ruang yang nyaman bagi Change Leaders untuk berdiskusi dan berkonsultasi. Untuk mewujudkannya, Gaharu Keluarga berkolaborasi dengan komunitas jejaring dan non-jejaring.

Di tahun 2024, telah dilaksanakan lima seri Kelas Belajar yang menghadirkan Farhanah Fitria (Founder Yayasan Teman Saling Berbagi dan DIWA Co-Hort), Diena Haryana (Founder Yayasan SEJIWA dan Ashoka Fellow), Puty Puar dan Amalia Novianti (Buibu Baca Buku Book Club atau BBBBC), Nuniek Tirta Sari (MBTI Certified dan Penulis Buku “The Real Marriage Life”), dan Gusti Hamdan Firmanta (Founder Yayasan Urunan Kebaikan dan Change Leaders Gaharu Keluarga).

Kelas Belajar juga menjadi peluang bagi Ashoka Indonesia untuk membangun hubungan baru dalam memperkuat Gerakan Semua Orang Pembaharu dari dalam keluarga.

Kolaborasi di Kelas Belajar Gaharu Keluarga

Ajakan!

Jurus Keluarga Frugal

Buku saku yang mendukung keluarga untuk menjalankan kehidupan frugal!

BertumbuhBersama

Toolkit yang mendukung kamu dalam melakukan aktivitas dengan beragam generasi di dalamnya!

PanduanPengasuhanBerbasis EmpatidiPantiAsuhan

Panduan ini bekerja sama dengan Yayasan Teman Saling Berbagi, yang bergerak di pembangunan kapasitas anak-anak di panti asuhan.

VideoLeadYoung

Kumpulan video para Ashoka Young Changemaker (AYC) yang sangat memotivasi! Selamat menyaksikan!

SeriBecomingAChangemakers

Serial buku para pembaharu Ashoka yang bisa mengeratkan komunikasi keluarga!

Podcast “Ini Baru Keluarga” Ajakan!

Serial Podcast yang mengupas berbagai nilai dalam keluarga, diskusi serius tapi santai, hingga kita menemukan titik bahwa... Ini Baru Keluarga!

FilmSangPenerang

Ikuti perjalanan Puni dalam membangun desanya menjadi lebih sejahtera!

WebisteGaharuKeluarga

YouTubeAshokaIndonesia https://www.ashoka.org/en-id/gaharu-keluarga https://www.youtube.com/@ashokaindonesia

Keluarga

“Everyone has to play a role to create a just future for the planet and the people”

Rina Kusuma

Family Changemaking Manager rkusuma@ashoka.org

AthayaNadiyaAsyhar

Family Changemaking Associate anasyhar@ashoka.org

DianAnggreini

MetroActivationAssociate danggreini@ashoka.org

EVERYONE IS A CHANGEMAKER

Gerakan Pembaharu Indonesa

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.