3 minute read

Pasal 2. PEKERJAAN PASANGAN DINDING

Pasal 2. Pekerjaan Pasangan Dinding

2.1. Penjelasan Umum Catatan : Penjelasan umum pekerjaan pasangan dinding disesuaikan dengan gambar perencanaan.

Advertisement

1) Kontraktor harus menggunakan material yang tercantum di dalam petunjuk teknis, apabila material tidak ada dilapangan dapat menyesuaikan. 2) Apabila terdapat perbedaan bahan antara spesifikasi bahan dengan yang terpasang di lapangan, maka kontraktor perlu mengganti bahan tersebut . 3) Pekerjaan pasangan dinding meliputi : a. Pekerjaan dinding sisi luar bangunan b. Pekerjaan dinding pembatas ruangan c. …….. d. dst

2.2. Standar Teknis Pekerjaan

Catatan: a. Regulasi yang dimasukkan harus mencantumkan no, tahun dan judul regulasinya. b. Peraturan dapat menggunakan diluar dari SNI. Contoh 1) SNI 15-2094:2000 –Spesifikasi Bata Merah 2) SNI 03-6882-2002 –Spesifikasi mortar 3) SNI 03-6820-2002 – Spesifikasi pasir untuk pekerjaan adukan dan plesteran dengan bahan dasar semen 4) SNI 7974-2013 - Spesifikasi air pencampur yang digunakan dalam produksi beton semen hidraulis

2.3. Persyaratan Bahan

Catatan : a. Bahan yang digunakan mengikuti persyaratan teknis yang ada di dalam SE DJCK No 47 Tahun 2020 atau dapat melihat tabel KETENTUAN SPESIFIKASI MATERIAL SEKOLAH/MADRASAH b. Jika bahan yang ada di dalam SE DJCK No 47 Tahun 2020 atau tabel tidak tersedia di lapangan, maka bahan dapat menyesuaikan. c. Bahan yang digunakan harus mencantumkan Material/Tipe, Ukuran, dll serta jika mencantumkan merk agar mencantumkan minimal 3 merk

1. Bata Merah

Spesifikasi harus memenuhi dengan syarat bagian tepi lurus dan tajam; tidak banyak retakan; tidak mudah patah; dan dimensi tidak terlalu kecil dan seragam. 2. Semen

Spesifikasi harus memenuhi dengan syarat semen tipe 1 yang berkualitas sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). 3. Pasir

Spesifikasi harus memenuhi dengan syarat pasir sebaiknya tidak mengandung lumpur, bebas dari kotoran yang dapat merusak warna, dan Tidak mengandung zat organik

4. Air

Spesifikasi harus memenuhi dengan syarat bersih, tidak mengandung lumpur, minyak, benda terapung lainnya yang dapat dilihat secara visual dan bahanbahan lain yang dapat menurunkan mutu pekerjaan.

2.4. METODEPELAKSANAAN

Catatan : Metode pelaksanaan disesuaikan dengan material yang digunakan.

Pekerjaan dinding mempunyai macam pasangan yaitu : a. Pasangan dinding utama untuk plesteran campuran 1 Pc: 4 Ps: air secukupnya b. Dalam hal diperlukan lapisan dinding kedap air maka untuk spesi dan plesteran digunakan campuran 1 Pc : 2Ps c. Adukan 1 Pc : 5 Ps digunakan untuk semua pasangan bata diluar pasangan kedap air

Pelaksanaan Pembuatan Dinding : 1. Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga jenuh. 2. Setelah bata terpasang dengan adukan, naad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dengan kemudian disiram air. 3. Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri dari (maksimal) 24 lapis setiap hari, diikutidengan cor kolom praktis. 4. Bidang dinding bata ½ (setengah) batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 harus ditambah kolom dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 13 x 13 cm, dengan 4 buah tulangan pokok berdiameter 12 mm, beugel diameter 8–20 cm, jarak antara kolom maksimal 4 m. 5. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 8 mm. Jarak 40 cm, yang terlebih dahulu ditanam dalam pasangan bata minimal 30 cm, kecuali ditentukan lain. 6. Semua pemasangan harus diletakkan tegak lurus, datar dalam satu garis lurus dan berjarak sama; 7. Sebelum dipasang batu bata tersebut harus dibasahi dengan air. Bata yang lebarnya kurang dari 12 cm tidak boleh dipergunakan. Tebal spesi adalah 1 cm –2 cm; 8. Setiap bidang pasangan bata yang luasnya melebihi 12 m2 harus ditambahkan kolom praktis dan balok praktis untuk memperkuat dan pengikat pasangan dinding bata. Atau ketentuan lain atas petunjuk Konsultan Pengawas/MK; 9. Pemasangan batu bata harus bertahap setiap 1 meter dan diikuti cor kolom praktis. 10.Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh digunakan. Sedangkan bata merah yang patah 2 tidak boleh dipasang melebihi dari 5 %; 11.Pasangan batu bata harus menghasilkan finish 15 cm untuk ½ batu dan finish 25 cm untuk 1 bata; 12.Antara kolom dan dinding dihubungkan dengan pemberian angkur setiap 6 lapis bata. Penggunaan angkur dengan diameter 10 mm dan panjang minimal 40 cm.

This article is from: