Isyu LGBTQ kian hangat pada beberapa tahun terakhir ini dengan segala kontroversinya, tidak saja bagi masyarakat umum, namun juga bagi gereja-gereja di Indonesia. Terutama setelah terbitnya surat Pastoral PGI terkait LGBTQ, beberapa tahun silam.
Namun demikian, patut ditegaskan di sini bahwa buku kecil ini tidaklah pertama-tama bertujuan apologetika atau untuk memicu perdebatan, namun kami para penulis bermaksud mengimbangi karya-karya tulis dari teolog Kristen yang seakan mendukung LGBT, dengan cara mengedepankan perspektif: neurosains dan teori pikiran, perspektif biblika (Pdt. Dr. Isak Suria), perspektif psikoterapi kontemporer (Saor R.S.S.S. Panjaitan, S.H. dan Ibu Diana Meita Zain), khususnya yang dikenal sebagai terapi reparatif dan terapi konversi (V. Christianto), serta pengalaman praktis dari seorang konselor dalam menangani klien LGBT (Dr. Sori Tjandrah Simbolon).
Dengan demikian, maksud utama dari buku ini adalah memberikan harapan bahwa ada masa depan yang indah, sekalipun seorang muda menderita kelainan dalam identitas/orientasi gendernya. Demikian juga kami menyampaikan bahwa ada harapan dalam penanganan kasus LGBT, baik bagi para orangtua maupun para konselor/psikolog. Pengalaman nyata memang menunjukkan bahwa LGBT dapat dipulihkan ke orientasi gender yang normal.
Kusa Bookstore @ Jesus visit our store:
https://id.shp.ee/DDtkuj
ApocalypseTV channel
http://bit.ly/Apocalypsetv
Apakah LGBTQ Dapat Dipulihkan?
Kompilasi Presentasi Pemulihan LGBTQ
ISBN: 978 - 979 - 0415 - 249
Oleh:
Pdt. Dr. Isak Suria, MA
Pdm. Dr. Sori Tjandrah Simbolon, MTh. dr. Kasan Susilo, CHt.
Saor R.S.S.S. Panjaitan, S.H.
Diana Meita Zain, MA, MTh., M.Pd.K. Cacelia Titin Ariyani
Victor Christianto, MTh.
Editor:
Victor Christianto, MTh.
Kusa Bookstore @ Jesus visit our store: https://id.shp.ee/DDtkuj
ApocalypseTV channel
http://bit.ly/Apocalypsetv
Apakah
LGBTQ
Dapat Dipulihkan?
Kompilasi presentasi zoominar
Pemulihan LBGTQ
Juli 2020 - Desember 2020
dari aspek medis, neurosains, biblika, dan psikoterapi. Disertai contoh kasus dalam terapi.
Oleh
Pdt. Dr. Isak Suria, MA
Pdm. Dr. Sori Tjandrah Simbolon, MTh. dr. Kasan Susilo, CHt.
Isyu LGBTQ kian hangat pada beberapa tahun terakhir ini dengan segala kontroversinya, tidak saja bagi masyarakat umum, namun juga bagi gereja-gereja di Indonesia. Terutama setelah terbitnya surat Pastoral PGI terkait LGBTQ , beberapa tahun silam.
Dalam hubungan ini, kami berencana akan menulis buku kecil tentang upaya pemulihan bagi penyandang LGBTQ, berdasarkan catatan presentasi kami dalam beberapa kali zoominar pemulihan LGBTQ dalam kurun waktu JuliDesember 2020.
Sudah ada 7 orang yang secara bergantian menjadi kontributor dalam zoominar-zoominar tersebut, jadi nantinya ada tinjauan aspek medis/neurosains, aspek biblika, dan terapi reintegrative , serta contoh kasus. Jadi diharapkan buku ini akan unik dan berbeda dari buku-buku rohani lainnya yang sudah ada di pasaran terkait LGBTQ, karena kami berupaya tidak hanya berhenti di kajian biblika, namun berusaha menawarkan solusi yang dapat berguna bagi para konselor dalam mengupayakan terapi untuk para penyandang LGBTQ.
Dalam sejumlah buku yang baru-baru ini muncul, tampaknya ditulis untuk mendukung atau setidaknya sebagai ulasan teologis atas perilaku LGBT.
Seorang guru besar teologi senior dari Indonesia, Prof. Dr. Gerrit Singgih, menggunakan pendekatan yang beliau sebut: Hermeneutika Sola Scriptura Plus. Mari kita mengesampingkan pendirian beliau pada LGBT, sebagai gantinya kita akan mempertanyakan hermeneutik tersebut.
Dalam artikel mereka tahun 2009, Norman Geisler & Ralph McKenzie membela Sola Scriptura :
“Ketika Yesus menegur para pemimpin Yahudi itu bukan karena mereka tidak mengikuti tradisi tetapi karena mereka tidak memahami Kitab Suci” (Mat 22:29). Semua ini menjelaskan bahwa Allah bermaksud sejak awal bahwa wahyu dilestarikan dalam Kitab Suci, bukan dalam tradisi di luar Alkitab.” (1)
Memang, Yohanes menutup kata-kata terakhir dari Alkitab dengan nasihat yang sama, menyatakan, “Saya memperingatkan semua orang yang mendengar kata-kata nubuat dalam buku ini: jika ada yang menambahkannya ,…” (Wahyu 22)
Namun demikian, patut ditegaskan di sini bahwa buku kecil ini tidaklah pertama-tama bertujuan apologetika atau untuk memicu perdebatan, namun kami para penulis bermaksud mengimbangi karya-karya tulis dari teolog Kristen yang seakan mendukung LGBT, dengan cara mengedepankan perspektif: neurosains dan teori pikiran, perspektif biblika (Pdt. Dr. Isak Suria), perspektif psikoterapi kontemporer (Saor R.S.S.S. Panjaitan, S.H. dan Ibu Diana Meita Zain), khususnya yang dikenal sebagai terapi reparatif dan terapi konversi (V. Christianto), serta pengalaman praktis dari seorang konselor dalam menangani klien LGBT (Dr. Sori Tjandrah Simbolon).
Dengan demikian, kiranya menjadi jelas bahwa maksud utama buku ini adalah memberikan harapan bahwa ada masa depan yang indah, sekalipun seorang muda menderita kelainan dalam identitas/orientasi gendernya. Demikian juga kami menyampaikan bahwa ada harapan dalam penanganan kasus LGBT baik bagi para orangtua maupun para konselor/ psikolog. Pengalaman nyata memang menunjukkan bahwa LGBT dapat dipulihkan ke orientasi gender yang normal.
Tentunya tanggapan dari pembaca akan sangat dihargai. Soli Deo Gloria.
Hormat kami, Para penulis
Pustaka
(1) Norman Geisler & Ralph McKenzie. In defense of Sola Scriptura. CRI. Url:.https://www.equip.org/article/adefense-of-sola-scriptura/?__cf_chl_captcha_tk__
Bab
Daftar Isi
Bab
BAB 1
LGBT BISA PULIH?
TINJAUAN BIBLIKA
Bukan Orang
Tetapi Perilaku
Pdt. Dr. Isak Suria, M.A, MTh.
Landasan Utama
~ Alkitab adalah Firman Allah yang tertulis
Kasih Allah
~ Alkitab pedoman hidup setiap orang.
~ Alkitab sumber jawaban semua persoalan
~ Semua manusia berdosa.
~ Allah mengasihi manusia
~ Yesus mati untuk menebus manusia dari dosa
~ LGBT adalah perilaku, bukan orangnya, oleh sebab itu bisa disembuhkan.
LGBT Tercatat Dalam Alkitab
~ 4000 tahun yang lalu sudah ada (kasus Sodom) dan Tuhan melawan negeri Sodom (Kej 13:13; Yud 7)
~ Kekejian (bdegluma) bagi Tuhan (Im 18:22).
~ Bil 25:1-2, Hak 20;
Roma 1:26
θήλειαι (perempuan yang tidak terhormat, bdndg gune)
αὐτῶν μετήλλαξαν (berhenti dari satu kegiatan lalu memulai yang lain) τὴν
(alami)
(fungsi)
(tidak alami)
- LGBT adalah kemerosotan moral yang rendah.
(Di zaman Paulus, kekaisaran Romawi banyak yang homoseksual termasuk kaisar sendiri, demikian juga beberapa filsuf Yunani. Jika dunia menganggap homoseks itu hal yang wajar, tetapi tidak bagi Allah. Kita harus sepakat dengan Allah.)
ROMA 1:27
■ Rm 1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan istri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, lakilaki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.
■ 1 Kor6:9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orangorang yang tidak benar tidak akan mewarisi kerajaan Allah? Janganlah disesatkan; bukan orang cabul, bukan
penyembah berhala, bukan perzina, bukan banci, bukan homoseks, bukan pencuri, bukan orang tamak, bukan pemabuk, bukan pencerca, bukan pemeras yang akan mewarisi kerajaan Allah.
Prinsip Alkitab Tentang Seks
Dalam Pernikahan. Berkenan
Di luar nikah
Adultery Fornication
Hubungan Seks
LGBT: Penyimpangan Seksual
Penyimpangan seksual bisa terjadi dalam pernikahan, tetapi LGBT lebih dari sekadar penyimpangan, sebab LGBT melanggar prinsip yang hakiki dari keilahian, sejak awal.
Prinsip Pernikahan Kristen (1)
■ Pernikahan itu kasih dan kekudusan.
■ Kasih = agape bukan eros
■ Kudus = hagios
■ Kasih melekatkan sedangkan kudus melanggengkan
■ Pernikahan di kalangan LGBT jelas tidak mungkin, sebab melanggar AGAPE dan HAGIOS.
■ Status pernikahan mereka hanya menutupi rasa berdosa dari hati nuraninya.
■ Tidak ada pernikahan dalam LGBT, sebab semua ketentuan Allah tidak bisa dijalankan.
Prinsip Pernikahan Kristen (2)
■ Keduanya menjadi satu (Kej 2:24).
■ Mengapa? Sebab perempuan diambil dari tulang dan daging laki-laki (Kej 2:23).
■ Dapatkah LGBT menerapkan konsep keduanya menjadi satu? Tidak.
■ Pernikahan adalah kesatuan.
■ Pernikahan diikatkan oleh Tuhan. (Mat 19:5-6).
■ Jadi kesatuan bukan hanya laki-laki dan perempuan, tetapi Allah. Allah turut menyatukan keduanya.
■ John Klipatrick: kollao untuk binatang, sehingga tidak ada pros. Inilah sodomi, semburit.
■ Pernikahan bukan sekadar hubungan badani, tetapi menyangkut kesatuan jiwa.
OIKONOMIAN ALLAH
~ 1Korintus 11:3. Ini sistem ekonomi Allah.
~ Rumah tangga juga demikian, suamikepaladan isteritubuh.
~ LGBT tidak bisa menerapkan hal ini, maka ia telah merusak susunan rumah tangga Allah. Siapa yang jadi kepala dan siapa yang jadi tubuh.
Penanganan LGBT Menurut Alkitab
1. Mengakui dosa di hadapan Tuhan Yesus (1Yoh 1:9; Yak 5:16). Ini penting. Ketika dosa dihapuskan, roh disegarkan maka ada kekuatan baru untuk melawan penyakitnya.
2. Firman Allah memberi kekuatan baginya. Sebab itu perlu dibaca dan direnungkan (2Tim 3:16).
3. Roh Kudus akan menolongnya.
4. Doa orang beriman
Kesimpulan
LGBT bukan sekadar penyimpangan seksual saja, tetapi sudah melanggar prinsip Allah. Menyalahi tujuan penciptaan Allah. Merusak tatanan ekonomi Allah. Jadi harus kembali ke jalan Tuhan.
Sebab itu penanganannya harus melalui pengampunan dosa. Dan hanya Yesus Kristus yang bisa mengampuni dosa manusia.
~ Penerimaan dan Penguatan dari Orang Dewasa: Apa yang saya rasakan?
~ Citra Diri: Bagaimana Saya Memandang diri saya?
~ Keterbukaan pada pengalaman-pengalaman baru – peluang untuk bertumbuh
~ Pergaulan Teman Sebaya – Siapa yang mempengaruhi saya
~ Penampilan Fisik – Bagaimana Orang Lain memandang kita
~ Pernikahan, Keluarga, dan Pekerjaan – Status dan rasa aman kita
Identitas Diri – Citra Diri –Image Of God
Tujuan Hidup Manusia
Potensi Diri Benih Ilahi
Bermanfaat Bagi Sesama
Sikap mendahului diri kita yang sesungguhnya
Akarnya tersembunyi, namun buahnya selalu tampak
Sikap adalah sahabat terbaik, tetapi juga musuh terbesar kita
Sikap lebih jujur dan lebih konsisten daripada perkataan kita
Sikap adalah cerminan masa lalu kita
Sikap dapat menarik orang lain pada kita, tetapi juga bisa menjauhkan mereka
Sikap tidak pernah tenang sebelum diekspresikan
Sikap adalah pustakawan masa lalu kita
Sikap adalah penutur masa kini kita
Sikap adalah peramal masa depan kita
Mengapa Sikap itu Penting
Bagi Kaum LGBTQ
Apakah Anda merasa dunia memperlakukan Anda dengan baik?
Jika Anda menyikapi dunia dengan sangat baik, Anda pun akan menerima hasil yang sangat baik.
Jika perlakuan Anda biasa saja, tanggapannya pun akan biasa saja. Cobalah berpikir buruk tentangnya, maka balasannya negatiflah yang akan diterima.
Sumber Daya – Sikap yang
Benar = Kekalahan
Sikap yang Benar – Sumber
Daya = Kemenangan
Sikap Kita
Dapat Mengubah Masalah (LGBTQ) Menjadi Berkat
BAB 3
Say No to LGBT
dr. Kasan Susilo, STh, Cht
Psikosomatis
Penyakit yang Ditimbulkan dari Pikiran
Roma 12:2
“Janganlah
kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna”