Deskripsi Projek Dhoho Plaza

Page 1


PENELUSURAN KONSEP PENELUSURAN KONSEP

PERANCANGAN PERANCANGAN Reviving Dhoho Plaza: Bridging Creativities and Place in Kediri

DESKRIPSI

P R O J E K P E R A N C A N G A N

Isu Desain:

Dhoho Plaza, yang mangkrak sejak 2015, mengalami penurunan fungsi dan berdampak negatif pada aktivitas ekonomi serta sosial di sekitarnya. Minimnya ruang publik yang mendukung aktivitas kreatif, rendahnya optimalisasi potensi ekonomi kreatif, serta kurangnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku seni, dan komunitas lokal menjadi tantangan utama. Situasi ini juga memengaruhi sektor wisata dan identitas budaya Kota Kediri.

Pendekatan Desain:

Menggunakan pendekatan creative placemaking, adanya projek ini bertujuan menghidupkan kembali Dhoho Plaza sebagai pusat interaksi yang mendukung kreativitas dan kolaborasi. Pendekatan ini menciptakan ruang publik bermakna melalui integrasi seni, budaya lokal, dan fungsi modern. Revitalisasi melibatkan:

Revitalisasi Fisik: Perombakan struktur bangunan yang tidak layak menjadi ruang multifungsi dengan elemen arsitektur lokal dan modern.

Revitalisasi Ekonomi: Menyediakan ruang bagi UMKM, pelaku seni, dan pasar kuliner khas Kediri.

Revitalisasi Sosial-Budaya: Menciptakan ruang seni dan budaya seperti galeri, taman interaktif, dan amphitheater, untuk mendukung pelestarian tradisi.

Fasilitas Modern: Menyediakan skybridge untuk konektivitas, ruang terbuka hijau, dan area pameran yang fleksibel.

Data Tapak:

Lokasi: Jl. Brigjen Katamso, Kp. Dalem, Kota Kediri, Jawa Timur.

Luas: ±1,2 Ha, terdiri dari dua bagian: tapak utara (0,71 Ha) dan selatan (0,36 Ha), dengan ketinggian tapak selatan lebih tinggi 2,8 meter dari utara.

Lingkungan Sekitar: Berbatasan dengan Alun-Alun Kota Kediri, Masjid Agung, Pendopo Kabupaten, serta kawasan permukiman dan pertokoan. Lokasi ini strategis sebagai pusat aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya.

Iklim: Beriklim tropis dengan suhu rata-rata 29-32°C, kelembapan tinggi, dan curah hujan signifikan pada November-Maret.

ANALISIS KAWASAN

Gambar 2.1 Peta Kota Kediri

Sumber: https://hanifahzainazhar.weebly.com/kediriku

Peraturan IMB

Kelayakan Luas Kota

63,4%

Sosial, Budaya, dan Ekonomi

Kota Kediri adalah pusat sosial-budaya yang kaya, dengan tradisi dan warisan sejarah yang kental, didukung oleh perkembangan ekonomi yang pesat dalam sektor perdagangan, industri rokok (gudang garam) sehingga banyak penduduk yang menggantungkan mata pencahariannya pada perusahaan rokok ini, dan pariwisata lokal yang terus berinovasi untuk mendorong kemajuan daerah, maka banyak juga masyarakat yang bermatapencaharian sebagai pengelola tempat wisata

Zona Kawasan

jenis jenis atap pelana

Bagian Wilayah Kota A (BWK A), terdiri dari seluruh kawasan Kecamatan Mojoroto dengan luas kawasan 2.460,40 Ha. Kegiatan yang dikembangkan : permukiman, pariwisata, industri dan pendidikan.

GSB: 1 meter

dari jalan, di sekeliling lahan

KDB: 60%

KDH: 10%

Jumlah lantai

Max : 4 Lantai

Bagian Wilayah Kota B (BWK B), terdiri dari seluruh wilayah Kecamatan Kota dan sebagian kecil Kecamatan Pesantren dengan luas kawasan 2 185,05 Ha Kegiatan utama yang dikembangkan : industri, perdagangan dan jasa serta pariwisata, perkantoran dan permukiman.

Bagian Wilayah Kota C (BWK C), mencakup sebagian besar wilayah Kecamatan Pesantren dengan luas wilayah 1 694,98 Ha Kegiatan utama yang dikembangkan : industri dan permukiman

Bangunan Penting Sekitar

Batas- batas Lokasi

Alun- alun Kota Kediri

Agung

Tapak ini dikelilingi oleh tiga simbol penting Kota

Kediri: Masjid Agung, Alun-Alun Kota, dan Pendopo Kabupaten Panjalu Jayati Masjid Agung mencerminkan identitas religius, Alun-Alun sebagai ruang publik tradisional, dan Pendopo sebagai pusat kebudayaan serta pemerintahan Ketiga elemen ini memperkaya tapak dengan makna historis dan kultural, menjadikannya strategis untuk memperkuat identitas kota.

Rute Bus di Kota Kediri

dan

Halte Bus

Kota kediri memiliki sarana transportasi umum, terdapat halte bus di sebelah utara tapak yang merupakan jalan searah menuju ke arah barat

Lokasi yang merupakan Dhoho Plaza 1 dan 2 memiliki batas- batas. Dimana di sebelah utara berbatasan dengan Alun- alun Kota Kediri, Di belah barat berbatasan dengan Masjid Agung diri, Pertokoan, dan Permukiman. Di sebelah mur berbatasan dengan Dinas Permukiman n Pabrik Terakhir sebelah selatan merupakan kawasan permukiman

Masjid
Kediri Dinas Permukiman
Pertokoan
Permukiman
Pabrik

ANALISIS FUNGSI

PRIMER

Plaza fungsi utama adalah pusat perbelanjaan, setalah mengalami revitalisasi memiliki penambahan fungsi.

Pusat Perbelanjaan (Retail Hub)

Tempat Promosi Kesenian Daerah (Cultural Hub)

Tempat Berkumpul (Community Hub)

SERVICE

Parkir, lift, eskalator, dan layanan keamanan.

Toilet dan ruang ganti/laktasi.

Tempat pengelolaan sampah

Ruang kontrol, rute evakuasi, dan sistem kebakaran.

SEKUNDER

Ruang Kreatif dan Kolaboratif

Wisata Kuliner Fasilitas Edukasi

PENUNJANG

Mushola ATM Corner

Pos Satpam

Kantor Pengelola dan Pusat Informasi

Toilet

Reviving Dhoho Plaza: Bridging Creativities and Place in Kediri

ANALISIS AKTIVITAS

PRIMER

Pusat Perbelanjaan (Retail Hub)

- Berbelanja

- Melayani pembeli

Tempat Promosi Kesenian Daerah (Cultural Hub)

- Menampilkan proses pembuatan karya tradisional

- Menampilkan kesenian pertunjukan tradisional

Tempat Berkumpul (Community Hub)

- Bercengkrama/ Mengobrol

- Melakukan kegiatan komunitas

SEKUNDER

Ruang Kreatif dan Kolaboratif

- Berukumpul, Bertukar fikiran

Wisata Kuliner

- Melakukan jual beli makanan

- Menikmati Makanan

- Bercengkrama

Fasilitas Edukasi

- Menjelaskan materi

- Melakukan kegiatan pemangatan

SERVIS

Parkir, lift, eskalator, tangga

- Memarkirkan kendaraan

- Melakukan perpindahan lantai

Tempat pengelolaan sampah

- Membuang sampah

- Mengangkut sampah ke truk sampah

Ruang kontrol, rute evakuasi, dan sistem kebakaran.

- Mengawasi sistem utilitas

- Melakukan evakuasi kecelakaan

PENUNJANG

Mushola

- Wudhu

- Sholat

ATM Corner

- Melakukan transaksi

Pos Satpam

- Melakukan penjagaan

- Membantu pengunjung

Kantor Pengelola dan Pusat Informasi

- Menginfokan pengumuman

- Memantau aktivitas yang berlangsung

Toilet

- Buang Air Kecil/ Air Besar

- Mengganti Pempers Bayi

U S E R A N A L I

T.Parkir

Retail

Foodcourt

Toilet

Taman

Mushola

Parkir, Berbelanja, duduk, makan/minum, buang air, istirahat

1-3 Jam 1-8 Jam

T.Parkir

Retail

G. Seni

Foodcourt

Toilet

Taman Mushola

Parkir, Berbelanja, Melakukan kegiatan kesenian duduk, makan/minum, buang air, istirahat

T.Parkir

Retail

G. Seni

Foodcourt

Toilet

Taman Mushola

12 Jam 12 Jam 1-2 Jam

Parkir, melakukan pelayanan, duduk, makan/minum, buang air, istirahat

Parkir, Berkeliling, berfoto, duduk, makan/minum, buang air, istirahat

T.Parkir

Retail

Toilet

Taman Mushola PUBLIK PUBLIK

Foodcourt

Taman Mushola Seluruh area bangunan

Parkir, menjual barang , duduk, makan/minum, buang air, istirahat

T.Parkir

Retail

K. Pengelola

Foodcourt

Toilet

Parkir, melakukan pemantauan, , duduk, makan/minum, buang air, istirahat 1-3 Jam

Reviving Dhoho Plaza: Bridging Creativities and Place in Kediri

ANALISIS RUANG

Dhoho Plaza: Bridging Creativities and Place in Kediri
Reviving Dhoho Plaza: Bridging Creativities and Place in Kediri
Reviving Dhoho Plaza: Bridging Creativities and Place in Kediri

KETERHUBUNGAN

BLOKPLAN

Bentuk eksisting bangunan sudah berbentuk persegi, namun bisa dikatakan bahwa bangunan eksisting merupakan single building bukan dan pastinya tidak berpola memusat

Contextual

Lahan terpisah oleh jalan maka perlu dihubungkan. Memorable Tempat Parkir di belakang dan hanya 1 lokasi bermasksudkan agar pengunjung melewati seluruh area bangunan.

Cultural Expresstion

Pelatakan ruang terbuka di tengah merupakan implementasi dari tatanan bangunan candi dimana berfungsi sebagai pusat berkumpul

ANALISIS BENTUK

Cultural Expression

Agar peninggalan khas Kediri tetap terjaga maka bentuk bangunan mengadaptasi dari bentukan bangunan sejarah di Kediri berupa candi- candi Hindu, seperti Candi Surowono dan Candi Tegowangi

Candi hindu biasanya berbentuk persegi berkelompok beberapa candi dan candi utama berada di belakang candi perwara, pintu masuk menghadap barat dan terdapat kepala kala yang dilengkapi dengan rahang bawah.

Maka yang dapat diadaptasikan, yakni: Bangunan utama berada di dalam atau di tengah bangunan lainnya. Yang berarti bangunan berpola memusat.

Akses masuk utama berada di sebelah barat yang memiliki ornamen barong/ kepala kala.

pola melengkung berulang

S l i it jik bi kan mengenai kediri maka antara lain: = perpaduan pola wajik dengan poin berupa barong

Kuda Lumping

Digunakan pada seni pertunjukan Jaranan

Barong

Barongan adalah seni pertunjukan yang sering ditampilkan sebelum Jaranan berlangsung

Batik

Menggunakan motif Batik Bolleches dimana motif tersebut menganduk bentukan geometri berpola dan kebanyakan berbentuk wajik

Wayang Gunungan

Kediri sangat khas dengan pertunjukan wayangnya yang selalu ditampilkan pada acara penting di Kediri

Wayang Gunungan dibagi 2 kanan kiri menjadi gapura utama yang dipaduka kuda lumping yang berlawanan bermakna keteguhan prinsip

ANALISIS TAPAK

Zoning

PUSAT PERBELANJAAN SKYBRIDGE

CREATIVE HUB/ ART PROMOTION

SIRKULASI KAWASAN

Jl. Brigjen Katamso, Kp. Dalem, Kec. Kota, Kota

Kediri, Jawa Timur 64129

LUAS TAPAK

KELILING

Tapak dipisahkan oleh jalan satu lajur dari arah timur ke barat, dimana tapak berada dekat dengan perempatan lampu merah. Tapak bagian utara memiliki luas sebesar 0.71 Ha, sedangkan tapak sebelah selatan memiliki luas sebesar 0.36 Ha. Tapak Selatan lebih tinggi 2 8 meter di banding utara

Revitalisasi

1.2 Ha M

1.2 Ha 63,4

Iklim Per-Tahun

Berdasarkan data iklim Kota Kediri pada gambar, iklimnya tergolong tropis dengan suhu rata-rata tinggi sepanjang tahun. Suhu tertinggi berkisar antara 29,5°C hingga 32,2°C, sedangkan suhu terendah rata-rata berada di antara 19,5°C hingga 21,5°C. Kediri memiliki musim hujan yang signifikan antara November hingga Maret, dengan curah hujan bulanan tertinggi di bulan Januari (349 mm) dan Februari (327 mm) Bulan terkering adalah Agustus dengan hanya 17 mm curah hujan Tingkat kelembapan cenderung tinggi, terutama pada bulanbulan musim hujan Sinar matahari harian rata-rata sekitar 8 jam, dengan variasi kecil sepanjang tahun

Revitalisasi fisik dengan membuat bangunan baru dikarenakan fisik bangunan yang sudah ada tidak layak untuk dipertahankan atau digunakan lagi Hal ini disebabkan oleh perawatan yang kurang bahkan tidak ada perawatan untuk Dhoho Plaza 2 menyebabkan struktur bangunan yang rapuh Revitalisasi fungsi juga diterapkan pada tapak kedua berupa art promotion center.

Bentuk hasil dari blockplan:

Perubahan fisik bangunan

Tapak kedua yang berfungsi sebagai art promotion center

Regulasi

Lahan yang boleh dibangun adalah 60% dari total lahan yaitu 77.200m2.

Daerah hijau minimal sebesar 10% dari lahan atau sebesar 120m2.

Basement max. 70% dari lahan yaitu 8.400m2. Namun, rancangan ini hanya menggunakan 972 m2.

Sempadan bangunan selebar 1 meter mengelili tapak tersebut berupa trotoar

Bangunan memiliki max. 4 lantai. Dimana rancangan memiliki 3 lantai.

Bangunan memiliki max. 16 meter atau 4 meter/ lantai.

ANALISIS TAPAK

Iklim- Matahari

Matahari terbit dari arah timur ke barat tenggelam paling lambat jam 17.30

Pagi : 06.00

Contextual

Candi hindu umumnya menghadap barat, namun berdasarkan arah matahari ketika sore hari dari arah barat maka perlu diberikan secondary skin dan shadding device pada sisi barat bangunan.

Cultural Expression

Dari analisis bentuk pengolahan pola batik dan barong berikut diubah menjadi desain secondary skin.

Memorable

Bayangan yang dihasilkan oleh shadding device bermotif wajik dan barongan memberikan pengalaman tersendir ketika melewat koridor mall.

Bangunan dibuat melengkung di beberapa sisi, bertujuan agar cahaya matahari masuk ke dalam bangunan dengan maksimal

Siang : 12.00

Sore: 16.00

Menggunakan pola melengkung dari bentuk kuda lumping pada bentuk bangunan.

pola melengkung berulang.

Mengatur peletakan vegetasi rindang Pohon Soga merupakan tanaman khas yang banyak ditemukan di Kediri serta tabebuya di setiap trotoar dan tanaman soga yang diletakkan di taman tengah.

Tabebuya di trotoar sebelah timur dan barat

Pohon Soga di tengah bangunan terbuka.

ANALISIS TAPAK

Iklim- Hujan

Curah hujan rata- rata di Kota Kediri 1 652 mm per hari

Contextual

Hujan dengan curah yang cukup tinggi maka diperlukannya atap mirip dan mengindari atap miring. Adanya angin yang bertiup ke arah selatan dan tenggara. Maka kemiringan atap dibuat lebih landai di sisi selatan. Kemiringannya antara 4/12 (18,4 derajat) dan 12/12 (45 derajat)

Movable roof untuk bagian area tengah outdoor

Memorable

Pola batik pada lantai outdoor yang berbeda dengan indoor berupa pola batik akan memberikan kesan yang membedakan keduanya

Cultural Expression

Membuat lantai outdoor dengan bata berpola. Pola diperoleh dari batik kediri berbentuk geometri, lantai ini juga berfungsi sebagai rainwater harvesting

Dan Peletakan drainase di sekiling luar bangunan / dekat trotoar

Menggunakan motif batik kawung.

Menggunakan atap pelana khas Kediri Dimana ciri khasnya yaitu atap pelana berpotongan dan terkadang bertumpuk di mana yang menghadap depan pasti terdapat signed (welcoming) Welcoming ini dipadukan dengan gapura pintu masuk yang terinspirasi dari bentuk wayang gunungan yang dipadukan dengan kuda lumping.

ANALISIS TAPAK

Iklim- Angin

Angin berhembus dari barat laut menujut selatan

Cultural Expression

Penerapan roster pada sisi utara bangunan agar sirkulasi udara di dalam bangunan tetap terjaga.

Memorable Bayangan yang di hasilkan oleh roster membuat

Contextual

Kecepatan angin yang tinggi perlu dikendalikan menggunakan pohon yang perfungsi memecah angin Vegetasi eksisting yang sesuai yaitu cemara dan palem di letakkan di sisi utara

Cemara pensil sisi utara bangunan

Pohon Palem di sisi troroat selatan

Meninggikan bangunan sisi utara agar dapat menangkap angin lebih banyak untuk sirkulasi udara di dalam bangunan lebih sejuk.

ANALISIS TAPAK

Sirkulasi dan Aksesibilitas

ARUS LALU LINTAS

TINGGI

SEDANG

RENDAH

Memorable

Jalur skybridge yang melengkung membuat pengnjung dapat melihat seluruh bangunan Naungan pelindung untuk skybridge menciptakan pantulan cahaya dari kacakaca berbagai warna Karya yang ditampilkan di sepanjang skybridge membuat kenangan atas perjalanan pengunjung.

MACAM SIRKULASI

Sirukulasi Sepeda Motor

kendaraan roda dua dapat melakukan parkir di bangunan sebelah kanan Namun terdapat lahan parkir pegawai di bangunan sebelah kiri

Sirukulasi Mobil

Mobil hanya bisa parkir di bangunan sebelah kanan dengan sistem one way

Sirukulasi Pejalan Kaki

Jalur pejalan kaki hanya dapat di akses melalui jalan depan dan belakang

Contextual

Tempat parkir di letakkan di bagian belakang tapak selatan karena lokasinya di jalan utama yang paling jauh dari lampu merah dan berada di kiri jalan, serta tapak yang sedikit miring, sehingga memudahkan manufer ketika berbelok menuju tempat parkir.

Membuat skybridge untuk menghubungkan kedua bangunan, karena arus lalu lintas yang tinggi dan tidak aman untuk dilintasi.

Cultural Expression

Menggunakan bentukan melengkung untuk skybridge dari olah bentuk kuda lumping.

ANALISIS TAPAK

View

View-Out

Terdapat view menuju Masjid Agung, Pertokoan, Alun- alun, Perkantoran, Area Pendidikan, dan dari lantai atas dapat terlihat sungai dan jembatan Brantas

View- In

Contextual

Meciptakan amphitheater guna menampung para pengunjung ketika terdapat event Khususnya event pameran atau pentas kesenian budaya.

Rooftop lantai 2 dan skybridge membuat pengunjung dapat melihat seluruh kawasan sekitar.

View kedalam berupa ruang terbuka di tengah bangunan

Amphitheater dengan movable stage. Sehingga tidak hanya bisa digunakan untuk penampilan tetapi pemaren lainnya

Cultural Expression

Pusat berkumpul dibuat di tengah bangunan, mencerminkan budaya guyup masyarakat jawa.

Memorable

Dapat melihat berbagai sudut bangunan dan kawasan sekitarnya membuat pengalaman tersendiri yang jarang di jumpai di Kediri.

ANALISIS STRUKUR

Contextual

Menggunakan struktur kolom bulat untuk penyangga bagian luar dengan diameter 40 cm.

Struktur secondary skin yang menyelubungi lantai 2 dan 3 bangunan.

Struktur movable roof untuk bagian outdoor amphitheater dan skybridge

Memorable

Momen ketika moveable roof membuka dan menutuf yang berada di tengah bangunan menjadi peristiwa yang dinantikan.

Cultural Expression

Membuat kolom dengan motif api (karena kerjaan kediri terletak di Dhoho yang artinya api).

Kolom dengan selubung yang di dalamnya di beri lampu LED agak menyala, dan sekaligus berfungsi sebagai lampu

Pondasi bore pile dipilih karena mampu menahan beban bangunan yang besar dengan stabil, cocok untuk kondisi tanah di area perkotaan Kediri yang mungkin memiliki lapisan tanah lunak di permukaan. Metode ini juga meminimalkan getaran selama proses konstruksi, sehingga mengurangi dampak terhadap bangunan sekitar, serta memungkinkan pengerjaan di ruang terbatas dengan hasil yang presisi dan efisien.

ANALISIS UTILITAS

Sistem rainwater harvesting tidak hanya bergantung pada talang untuk menangkap air hujan dari atap, tetapi juga memanfaatkan permukaan lantai yang dirancang khusus. Disebut Catchment Area di Lantai. Biasanya di permukaan lantai outdoor, seperti plaza, trotoar, atau area parkir, dirancang dengan material permeabel seperti paving blok berpori atau beton porous Material ini memungkinkan air hujan meresap ke dalam tanah atau mengalir menuju saluran khusus

Gambar 2. 3.1 Rain water harvesting system

Sumber: https://radarkediri.jawapos.com/politikpemerintahan/781296583/dhoho-square-mangkrak-sejak-2015

Contextual

Masih menggantungkan kebutuhan pasokan listrik (PLN) maupun air bersih (PDAM) dari milik pemerintah setempat. Serta sarana pengangkutan sampah setiap harinya.

Memorable

Titik kumpul yang mudah di ingat karena peletakan yang di sudut bangunan Septictank dan bak sampah dekat dengan jalan

Cultural Expression

Peletakan Septictank di belakang bangunan karena kebiasaan bangunan Jawa

UTILITAS AIR BERSIH

UTILITAS AIR KOTOR

KELISTRIKAN

RIOL KOTA

SAMPAH

O N N S S E E P P D D E E S S II G G N N

KONSEP DASAR

Proyek ini bertujuan menciptakan ruang yang tidak hanya memulihkan kembali pusat perbelanjaan yang mengalami penurunan kualitas, namun juga menggabungkan dengan pengekspresian seni dan inovasi, juga memperkuat hubungan masyarakat dengan identitas budaya dan sejarah Kota Kediri. Ini adalah jembatan antara ide-ide kreatif dan konteks lokal, di mana desain berfungsi sebagai platform yang memadukan elemen tradisional dan modern untuk menciptakan ruang yang hidup dan relevan bagi komunitas

KONSEP TAPAK

Tabebuya di trotoar sebelah timur dan barat

Cemara pensil sisi utara bangunan

Contextual

Kondisi tapak mempengaruhi bentuk bangunan

Memorable

Bentuk memberikan kesan dan pengalaman.

Cultural Expression

Budaya lokal mempengaruhi/ menjadi ide desain tampilan bentuk.

Pohon Palem di sisi troroat selatan

Contextual

Bangunan menghadap barat

Atap miring pelana Bangunan lebih tinggi Bangunan melengkung untuk menyebarkan cahaya dalam ruang

Memorable

Bayangan yang berpola hasil dari secondary skin dan roster

Cultural Expression

Peletakan Septictank di belakang bangunan karena kebiasaan bangunan Jawa

Kaca Railing Paving block PVC/ ACP Bata

KONSEP BENTUK

Cultural Expression

pola melengkung berulang

perpaduan pola wajik dengan

Contextual

Bentuk awal persegi

Pemberian ruang terbuka

Wayang Gunungan dibagi 2

kanan kiri menjadi gapura utama yang dipaduka kuda lumping yang berlawanan bermakna keteguhan prinsip

Memberi kelengkungan untuk pencahayaan

Membuat peninggian dan penghubung untuk sirkulasi udara dan pengguna

KONSEP STRUKTUR

Kolom penyangga untuk skybrindge Moveable roof melindungi area amphitheater.

Pondasi bore pile setiap 6 meter

KONSEP

Contextual

struktur kolom bulat untuk penyangga bagian luar dengan diameter 40 cm.

Memorable

Momen ketika moveable roof membuka dan menutuf yang berada di tengah bangunan menjadi peristiwa yang dinantikan

Cultural Expression

Kolom bermotif api

Contextual

Melibatkan pasokan listrik maupun air dari pemerintah

Memorable

Titik Kumpul yang mudah diingat

Cultural Expression

Peletakan Septictank di belakang bangunan karena kebiasaan bangunan Jawa.

UTILITAS

Sistem collecting sampah Sistem pengumpulan sampah di mall dimulai dengan pemisahan di sumber (organik, anorganik, dan daur ulang) menggunakan tempat sampah terpisah Sampah kemudian dikumpulkan menggunakan troli atau lift khusus menuju ruang pengelolaan, di mana dilakukan penyortiran, pemadatan dengan mesin press, atau penyimpanan sementara. Selanjutnya, sampah diangkut oleh petugas atau pihak ketiga ke tempat pembuangan akhir atau fasilitas daur ulang, memastikan kebersihan dan efisiensi

Skema air bersi PDAM

Skema air bersih untuk dua gedung terpisah menggunakan PDAM melibatkan aliran air melalui pipa utama yang terhubung ke tangki utama di masingmasing gedung Air kemudian dipompa dari tangki utama ke tangki atap setiap gedung, dari mana air disalurkan secara gravitasi ke seluruh lantai gedung Sistem ini dilengkapi dengan flow meter dan katup kontrol untuk memastikan distribusi air yang efisien dan seimbang antara kedua gedung, menjaga pasokan air tetap stabil meskipun gedung terpisah

UTILITAS AIR BERSIH

UTILITAS AIR KOTOR

KELISTRIKAN

RIOL KOTA

SAMPAH

Sistem rainwater harvesting.

Sistem rainwater harvesting memanfaatkan talang atap dan permukaan lantai permeabel, seperti paving blok atau beton porous, untuk menangkap air hujan Air yang meresap kemudian dialirkan melalui saluran permukaan menuju sumur resapan atau tangki penyimpanan bawah tanah, yang dilengkapi sistem filtrasi. Air yang terkumpul dapat digunakan kembali untuk keperluan seperti penyiraman, flushing toilet, atau pendinginan, mengurangi genangan dan mendukung keberlanjutan

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Deskripsi Projek Dhoho Plaza by Aulia Nuraqiqotul Izza - Issuu