

PENELUSURAN KONSEP PENELUSURAN KONSEP
PERANCANGAN PERANCANGAN Reviving Dhoho Plaza: Bridging Creativities and Place in Kediri
PENELUSURAN KONSEP PENELUSURAN KONSEP
PERANCANGAN PERANCANGAN Reviving Dhoho Plaza: Bridging Creativities and Place in Kediri
Isu Desain:
Dhoho Plaza, yang mangkrak sejak 2015, mengalami penurunan fungsi dan berdampak negatif pada aktivitas ekonomi serta sosial di sekitarnya. Minimnya ruang publik yang mendukung aktivitas kreatif, rendahnya optimalisasi potensi ekonomi kreatif, serta kurangnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku seni, dan komunitas lokal menjadi tantangan utama. Situasi ini juga memengaruhi sektor wisata dan identitas budaya Kota Kediri.
Pendekatan Desain:
Menggunakan pendekatan creative placemaking, adanya projek ini bertujuan menghidupkan kembali Dhoho Plaza sebagai pusat interaksi yang mendukung kreativitas dan kolaborasi. Pendekatan ini menciptakan ruang publik bermakna melalui integrasi seni, budaya lokal, dan fungsi modern. Revitalisasi melibatkan:
Revitalisasi Fisik: Perombakan struktur bangunan yang tidak layak menjadi ruang multifungsi dengan elemen arsitektur lokal dan modern.
Revitalisasi Ekonomi: Menyediakan ruang bagi UMKM, pelaku seni, dan pasar kuliner khas Kediri.
Revitalisasi Sosial-Budaya: Menciptakan ruang seni dan budaya seperti galeri, taman interaktif, dan amphitheater, untuk mendukung pelestarian tradisi.
Fasilitas Modern: Menyediakan skybridge untuk konektivitas, ruang terbuka hijau, dan area pameran yang fleksibel.
Data Tapak:
Lokasi: Jl. Brigjen Katamso, Kp. Dalem, Kota Kediri, Jawa Timur.
Luas: ±1,2 Ha, terdiri dari dua bagian: tapak utara (0,71 Ha) dan selatan (0,36 Ha), dengan ketinggian tapak selatan lebih tinggi 2,8 meter dari utara.
Lingkungan Sekitar: Berbatasan dengan Alun-Alun Kota Kediri, Masjid Agung, Pendopo Kabupaten, serta kawasan permukiman dan pertokoan. Lokasi ini strategis sebagai pusat aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya.
Iklim: Beriklim tropis dengan suhu rata-rata 29-32°C, kelembapan tinggi, dan curah hujan signifikan pada November-Maret.
Gambar 2.1 Peta Kota Kediri
Sumber: https://hanifahzainazhar.weebly.com/kediriku
63,4%
Kota Kediri adalah pusat sosial-budaya yang kaya, dengan tradisi dan warisan sejarah yang kental, didukung oleh perkembangan ekonomi yang pesat dalam sektor perdagangan, industri rokok (gudang garam) sehingga banyak penduduk yang menggantungkan mata pencahariannya pada perusahaan rokok ini, dan pariwisata lokal yang terus berinovasi untuk mendorong kemajuan daerah, maka banyak juga masyarakat yang bermatapencaharian sebagai pengelola tempat wisata
jenis jenis atap pelana
Bagian Wilayah Kota A (BWK A), terdiri dari seluruh kawasan Kecamatan Mojoroto dengan luas kawasan 2.460,40 Ha. Kegiatan yang dikembangkan : permukiman, pariwisata, industri dan pendidikan.
GSB: 1 meter
dari jalan, di sekeliling lahan
KDB: 60%
KDH: 10%
Jumlah lantai
Max : 4 Lantai
Bagian Wilayah Kota B (BWK B), terdiri dari seluruh wilayah Kecamatan Kota dan sebagian kecil Kecamatan Pesantren dengan luas kawasan 2 185,05 Ha Kegiatan utama yang dikembangkan : industri, perdagangan dan jasa serta pariwisata, perkantoran dan permukiman.
Bagian Wilayah Kota C (BWK C), mencakup sebagian besar wilayah Kecamatan Pesantren dengan luas wilayah 1 694,98 Ha Kegiatan utama yang dikembangkan : industri dan permukiman
Alun- alun Kota Kediri
Agung
Tapak ini dikelilingi oleh tiga simbol penting Kota
Kediri: Masjid Agung, Alun-Alun Kota, dan Pendopo Kabupaten Panjalu Jayati Masjid Agung mencerminkan identitas religius, Alun-Alun sebagai ruang publik tradisional, dan Pendopo sebagai pusat kebudayaan serta pemerintahan Ketiga elemen ini memperkaya tapak dengan makna historis dan kultural, menjadikannya strategis untuk memperkuat identitas kota.
dan
Halte Bus
Kota kediri memiliki sarana transportasi umum, terdapat halte bus di sebelah utara tapak yang merupakan jalan searah menuju ke arah barat
Lokasi yang merupakan Dhoho Plaza 1 dan 2 memiliki batas- batas. Dimana di sebelah utara berbatasan dengan Alun- alun Kota Kediri, Di belah barat berbatasan dengan Masjid Agung diri, Pertokoan, dan Permukiman. Di sebelah mur berbatasan dengan Dinas Permukiman n Pabrik Terakhir sebelah selatan merupakan kawasan permukiman
Plaza fungsi utama adalah pusat perbelanjaan, setalah mengalami revitalisasi memiliki penambahan fungsi.
Pusat Perbelanjaan (Retail Hub)
Tempat Promosi Kesenian Daerah (Cultural Hub)
Tempat Berkumpul (Community Hub)
Parkir, lift, eskalator, dan layanan keamanan.
Toilet dan ruang ganti/laktasi.
Tempat pengelolaan sampah
Ruang kontrol, rute evakuasi, dan sistem kebakaran.
Ruang Kreatif dan Kolaboratif
Wisata Kuliner Fasilitas Edukasi
Mushola ATM Corner
Pos Satpam
Kantor Pengelola dan Pusat Informasi
Toilet
Reviving Dhoho Plaza: Bridging Creativities and Place in Kediri
Pusat Perbelanjaan (Retail Hub)
- Berbelanja
- Melayani pembeli
Tempat Promosi Kesenian Daerah (Cultural Hub)
- Menampilkan proses pembuatan karya tradisional
- Menampilkan kesenian pertunjukan tradisional
Tempat Berkumpul (Community Hub)
- Bercengkrama/ Mengobrol
- Melakukan kegiatan komunitas
Ruang Kreatif dan Kolaboratif
- Berukumpul, Bertukar fikiran
Wisata Kuliner
- Melakukan jual beli makanan
- Menikmati Makanan
- Bercengkrama
Fasilitas Edukasi
- Menjelaskan materi
- Melakukan kegiatan pemangatan
Parkir, lift, eskalator, tangga
- Memarkirkan kendaraan
- Melakukan perpindahan lantai
Tempat pengelolaan sampah
- Membuang sampah
- Mengangkut sampah ke truk sampah
Ruang kontrol, rute evakuasi, dan sistem kebakaran.
- Mengawasi sistem utilitas
- Melakukan evakuasi kecelakaan
Mushola
- Wudhu
- Sholat
ATM Corner
- Melakukan transaksi
Pos Satpam
- Melakukan penjagaan
- Membantu pengunjung
Kantor Pengelola dan Pusat Informasi
- Menginfokan pengumuman
- Memantau aktivitas yang berlangsung
Toilet
- Buang Air Kecil/ Air Besar
- Mengganti Pempers Bayi
T.Parkir
Retail
Foodcourt
Toilet
Taman
Mushola
Parkir, Berbelanja, duduk, makan/minum, buang air, istirahat
1-3 Jam 1-8 Jam
T.Parkir
Retail
G. Seni
Foodcourt
Toilet
Taman Mushola
Parkir, Berbelanja, Melakukan kegiatan kesenian duduk, makan/minum, buang air, istirahat
T.Parkir
Retail
G. Seni
Foodcourt
Toilet
Taman Mushola
12 Jam 12 Jam 1-2 Jam
Parkir, melakukan pelayanan, duduk, makan/minum, buang air, istirahat
Parkir, Berkeliling, berfoto, duduk, makan/minum, buang air, istirahat
T.Parkir
Retail
Toilet
Taman Mushola PUBLIK PUBLIK
Foodcourt
Taman Mushola Seluruh area bangunan
Parkir, menjual barang , duduk, makan/minum, buang air, istirahat
T.Parkir
Retail
K. Pengelola
Foodcourt
Toilet
Parkir, melakukan pemantauan, , duduk, makan/minum, buang air, istirahat 1-3 Jam
Reviving Dhoho Plaza: Bridging Creativities and Place in Kediri
Bentuk eksisting bangunan sudah berbentuk persegi, namun bisa dikatakan bahwa bangunan eksisting merupakan single building bukan dan pastinya tidak berpola memusat
Contextual
Lahan terpisah oleh jalan maka perlu dihubungkan. Memorable Tempat Parkir di belakang dan hanya 1 lokasi bermasksudkan agar pengunjung melewati seluruh area bangunan.
Cultural Expresstion
Pelatakan ruang terbuka di tengah merupakan implementasi dari tatanan bangunan candi dimana berfungsi sebagai pusat berkumpul
Agar peninggalan khas Kediri tetap terjaga maka bentuk bangunan mengadaptasi dari bentukan bangunan sejarah di Kediri berupa candi- candi Hindu, seperti Candi Surowono dan Candi Tegowangi
Candi hindu biasanya berbentuk persegi berkelompok beberapa candi dan candi utama berada di belakang candi perwara, pintu masuk menghadap barat dan terdapat kepala kala yang dilengkapi dengan rahang bawah.
Maka yang dapat diadaptasikan, yakni: Bangunan utama berada di dalam atau di tengah bangunan lainnya. Yang berarti bangunan berpola memusat.
Akses masuk utama berada di sebelah barat yang memiliki ornamen barong/ kepala kala.
pola melengkung berulang
S l i it jik bi kan mengenai kediri maka antara lain: = perpaduan pola wajik dengan poin berupa barong
Digunakan pada seni pertunjukan Jaranan
Barong
Barongan adalah seni pertunjukan yang sering ditampilkan sebelum Jaranan berlangsung
Batik
Menggunakan motif Batik Bolleches dimana motif tersebut menganduk bentukan geometri berpola dan kebanyakan berbentuk wajik
Kediri sangat khas dengan pertunjukan wayangnya yang selalu ditampilkan pada acara penting di Kediri
Wayang Gunungan dibagi 2 kanan kiri menjadi gapura utama yang dipaduka kuda lumping yang berlawanan bermakna keteguhan prinsip
PUSAT PERBELANJAAN SKYBRIDGE
CREATIVE HUB/ ART PROMOTION
SIRKULASI KAWASAN
Jl. Brigjen Katamso, Kp. Dalem, Kec. Kota, Kota
Kediri, Jawa Timur 64129
LUAS TAPAK
KELILING
Tapak dipisahkan oleh jalan satu lajur dari arah timur ke barat, dimana tapak berada dekat dengan perempatan lampu merah. Tapak bagian utara memiliki luas sebesar 0.71 Ha, sedangkan tapak sebelah selatan memiliki luas sebesar 0.36 Ha. Tapak Selatan lebih tinggi 2 8 meter di banding utara
1.2 Ha M
1.2 Ha 63,4
Berdasarkan data iklim Kota Kediri pada gambar, iklimnya tergolong tropis dengan suhu rata-rata tinggi sepanjang tahun. Suhu tertinggi berkisar antara 29,5°C hingga 32,2°C, sedangkan suhu terendah rata-rata berada di antara 19,5°C hingga 21,5°C. Kediri memiliki musim hujan yang signifikan antara November hingga Maret, dengan curah hujan bulanan tertinggi di bulan Januari (349 mm) dan Februari (327 mm) Bulan terkering adalah Agustus dengan hanya 17 mm curah hujan Tingkat kelembapan cenderung tinggi, terutama pada bulanbulan musim hujan Sinar matahari harian rata-rata sekitar 8 jam, dengan variasi kecil sepanjang tahun
Revitalisasi fisik dengan membuat bangunan baru dikarenakan fisik bangunan yang sudah ada tidak layak untuk dipertahankan atau digunakan lagi Hal ini disebabkan oleh perawatan yang kurang bahkan tidak ada perawatan untuk Dhoho Plaza 2 menyebabkan struktur bangunan yang rapuh Revitalisasi fungsi juga diterapkan pada tapak kedua berupa art promotion center.
Bentuk hasil dari blockplan:
Perubahan fisik bangunan
Tapak kedua yang berfungsi sebagai art promotion center
Lahan yang boleh dibangun adalah 60% dari total lahan yaitu 77.200m2.
Daerah hijau minimal sebesar 10% dari lahan atau sebesar 120m2.
Basement max. 70% dari lahan yaitu 8.400m2. Namun, rancangan ini hanya menggunakan 972 m2.
Sempadan bangunan selebar 1 meter mengelili tapak tersebut berupa trotoar
Bangunan memiliki max. 4 lantai. Dimana rancangan memiliki 3 lantai.
Bangunan memiliki max. 16 meter atau 4 meter/ lantai.
Iklim- Matahari
Matahari terbit dari arah timur ke barat tenggelam paling lambat jam 17.30
Pagi : 06.00
Candi hindu umumnya menghadap barat, namun berdasarkan arah matahari ketika sore hari dari arah barat maka perlu diberikan secondary skin dan shadding device pada sisi barat bangunan.
Cultural Expression
Dari analisis bentuk pengolahan pola batik dan barong berikut diubah menjadi desain secondary skin.
Memorable
Bayangan yang dihasilkan oleh shadding device bermotif wajik dan barongan memberikan pengalaman tersendir ketika melewat koridor mall.
Bangunan dibuat melengkung di beberapa sisi, bertujuan agar cahaya matahari masuk ke dalam bangunan dengan maksimal
Siang : 12.00
Sore: 16.00
Menggunakan pola melengkung dari bentuk kuda lumping pada bentuk bangunan.
pola melengkung berulang.
Mengatur peletakan vegetasi rindang Pohon Soga merupakan tanaman khas yang banyak ditemukan di Kediri serta tabebuya di setiap trotoar dan tanaman soga yang diletakkan di taman tengah.
Tabebuya di trotoar sebelah timur dan barat
Pohon Soga di tengah bangunan terbuka.
Curah hujan rata- rata di Kota Kediri 1 652 mm per hari
Contextual
Hujan dengan curah yang cukup tinggi maka diperlukannya atap mirip dan mengindari atap miring. Adanya angin yang bertiup ke arah selatan dan tenggara. Maka kemiringan atap dibuat lebih landai di sisi selatan. Kemiringannya antara 4/12 (18,4 derajat) dan 12/12 (45 derajat)
Movable roof untuk bagian area tengah outdoor
Memorable
Pola batik pada lantai outdoor yang berbeda dengan indoor berupa pola batik akan memberikan kesan yang membedakan keduanya
Cultural Expression
Membuat lantai outdoor dengan bata berpola. Pola diperoleh dari batik kediri berbentuk geometri, lantai ini juga berfungsi sebagai rainwater harvesting
Dan Peletakan drainase di sekiling luar bangunan / dekat trotoar
Menggunakan motif batik kawung.
Menggunakan atap pelana khas Kediri Dimana ciri khasnya yaitu atap pelana berpotongan dan terkadang bertumpuk di mana yang menghadap depan pasti terdapat signed (welcoming) Welcoming ini dipadukan dengan gapura pintu masuk yang terinspirasi dari bentuk wayang gunungan yang dipadukan dengan kuda lumping.
Iklim- Angin
Angin berhembus dari barat laut menujut selatan
Cultural Expression
Penerapan roster pada sisi utara bangunan agar sirkulasi udara di dalam bangunan tetap terjaga.
Memorable Bayangan yang di hasilkan oleh roster membuat
Contextual
Kecepatan angin yang tinggi perlu dikendalikan menggunakan pohon yang perfungsi memecah angin Vegetasi eksisting yang sesuai yaitu cemara dan palem di letakkan di sisi utara
Cemara pensil sisi utara bangunan
Pohon Palem di sisi troroat selatan
Meninggikan bangunan sisi utara agar dapat menangkap angin lebih banyak untuk sirkulasi udara di dalam bangunan lebih sejuk.
Sirkulasi dan Aksesibilitas
ARUS LALU LINTAS
TINGGI
SEDANG
RENDAH
Memorable
Jalur skybridge yang melengkung membuat pengnjung dapat melihat seluruh bangunan Naungan pelindung untuk skybridge menciptakan pantulan cahaya dari kacakaca berbagai warna Karya yang ditampilkan di sepanjang skybridge membuat kenangan atas perjalanan pengunjung.
MACAM SIRKULASI
Sirukulasi Sepeda Motor
kendaraan roda dua dapat melakukan parkir di bangunan sebelah kanan Namun terdapat lahan parkir pegawai di bangunan sebelah kiri
Sirukulasi Mobil
Mobil hanya bisa parkir di bangunan sebelah kanan dengan sistem one way
Sirukulasi Pejalan Kaki
Jalur pejalan kaki hanya dapat di akses melalui jalan depan dan belakang
Contextual
Tempat parkir di letakkan di bagian belakang tapak selatan karena lokasinya di jalan utama yang paling jauh dari lampu merah dan berada di kiri jalan, serta tapak yang sedikit miring, sehingga memudahkan manufer ketika berbelok menuju tempat parkir.
Membuat skybridge untuk menghubungkan kedua bangunan, karena arus lalu lintas yang tinggi dan tidak aman untuk dilintasi.
Cultural Expression
Menggunakan bentukan melengkung untuk skybridge dari olah bentuk kuda lumping.
View
View-Out
Terdapat view menuju Masjid Agung, Pertokoan, Alun- alun, Perkantoran, Area Pendidikan, dan dari lantai atas dapat terlihat sungai dan jembatan Brantas
View- In
Contextual
Meciptakan amphitheater guna menampung para pengunjung ketika terdapat event Khususnya event pameran atau pentas kesenian budaya.
Rooftop lantai 2 dan skybridge membuat pengunjung dapat melihat seluruh kawasan sekitar.
View kedalam berupa ruang terbuka di tengah bangunan
Amphitheater dengan movable stage. Sehingga tidak hanya bisa digunakan untuk penampilan tetapi pemaren lainnya
Cultural Expression
Pusat berkumpul dibuat di tengah bangunan, mencerminkan budaya guyup masyarakat jawa.
Memorable
Dapat melihat berbagai sudut bangunan dan kawasan sekitarnya membuat pengalaman tersendiri yang jarang di jumpai di Kediri.
Menggunakan struktur kolom bulat untuk penyangga bagian luar dengan diameter 40 cm.
Struktur secondary skin yang menyelubungi lantai 2 dan 3 bangunan.
Struktur movable roof untuk bagian outdoor amphitheater dan skybridge
Momen ketika moveable roof membuka dan menutuf yang berada di tengah bangunan menjadi peristiwa yang dinantikan.
Membuat kolom dengan motif api (karena kerjaan kediri terletak di Dhoho yang artinya api).
Kolom dengan selubung yang di dalamnya di beri lampu LED agak menyala, dan sekaligus berfungsi sebagai lampu
Pondasi bore pile dipilih karena mampu menahan beban bangunan yang besar dengan stabil, cocok untuk kondisi tanah di area perkotaan Kediri yang mungkin memiliki lapisan tanah lunak di permukaan. Metode ini juga meminimalkan getaran selama proses konstruksi, sehingga mengurangi dampak terhadap bangunan sekitar, serta memungkinkan pengerjaan di ruang terbatas dengan hasil yang presisi dan efisien.
Sistem rainwater harvesting tidak hanya bergantung pada talang untuk menangkap air hujan dari atap, tetapi juga memanfaatkan permukaan lantai yang dirancang khusus. Disebut Catchment Area di Lantai. Biasanya di permukaan lantai outdoor, seperti plaza, trotoar, atau area parkir, dirancang dengan material permeabel seperti paving blok berpori atau beton porous Material ini memungkinkan air hujan meresap ke dalam tanah atau mengalir menuju saluran khusus
Gambar 2. 3.1 Rain water harvesting system
Sumber: https://radarkediri.jawapos.com/politikpemerintahan/781296583/dhoho-square-mangkrak-sejak-2015
Masih menggantungkan kebutuhan pasokan listrik (PLN) maupun air bersih (PDAM) dari milik pemerintah setempat. Serta sarana pengangkutan sampah setiap harinya.
Memorable
Titik kumpul yang mudah di ingat karena peletakan yang di sudut bangunan Septictank dan bak sampah dekat dengan jalan
Cultural Expression
Peletakan Septictank di belakang bangunan karena kebiasaan bangunan Jawa
UTILITAS AIR BERSIH
UTILITAS AIR KOTOR
KELISTRIKAN
RIOL KOTA
SAMPAH
O N N S S E E P P D D E E S S II G G N N
Proyek ini bertujuan menciptakan ruang yang tidak hanya memulihkan kembali pusat perbelanjaan yang mengalami penurunan kualitas, namun juga menggabungkan dengan pengekspresian seni dan inovasi, juga memperkuat hubungan masyarakat dengan identitas budaya dan sejarah Kota Kediri. Ini adalah jembatan antara ide-ide kreatif dan konteks lokal, di mana desain berfungsi sebagai platform yang memadukan elemen tradisional dan modern untuk menciptakan ruang yang hidup dan relevan bagi komunitas
Tabebuya di trotoar sebelah timur dan barat
Cemara pensil sisi utara bangunan
Contextual
Kondisi tapak mempengaruhi bentuk bangunan
Memorable
Bentuk memberikan kesan dan pengalaman.
Cultural Expression
Budaya lokal mempengaruhi/ menjadi ide desain tampilan bentuk.
Pohon Palem di sisi troroat selatan
Contextual
Bangunan menghadap barat
Atap miring pelana Bangunan lebih tinggi Bangunan melengkung untuk menyebarkan cahaya dalam ruang
Memorable
Bayangan yang berpola hasil dari secondary skin dan roster
Cultural Expression
Peletakan Septictank di belakang bangunan karena kebiasaan bangunan Jawa
Cultural Expression
pola melengkung berulang
perpaduan pola wajik dengan
Contextual
Bentuk awal persegi
Pemberian ruang terbuka
Wayang Gunungan dibagi 2
kanan kiri menjadi gapura utama yang dipaduka kuda lumping yang berlawanan bermakna keteguhan prinsip
Memberi kelengkungan untuk pencahayaan
Membuat peninggian dan penghubung untuk sirkulasi udara dan pengguna
Kolom penyangga untuk skybrindge Moveable roof melindungi area amphitheater.
Pondasi bore pile setiap 6 meter
Contextual
struktur kolom bulat untuk penyangga bagian luar dengan diameter 40 cm.
Memorable
Momen ketika moveable roof membuka dan menutuf yang berada di tengah bangunan menjadi peristiwa yang dinantikan
Cultural Expression
Kolom bermotif api
Contextual
Melibatkan pasokan listrik maupun air dari pemerintah
Memorable
Titik Kumpul yang mudah diingat
Cultural Expression
Peletakan Septictank di belakang bangunan karena kebiasaan bangunan Jawa.
Sistem collecting sampah Sistem pengumpulan sampah di mall dimulai dengan pemisahan di sumber (organik, anorganik, dan daur ulang) menggunakan tempat sampah terpisah Sampah kemudian dikumpulkan menggunakan troli atau lift khusus menuju ruang pengelolaan, di mana dilakukan penyortiran, pemadatan dengan mesin press, atau penyimpanan sementara. Selanjutnya, sampah diangkut oleh petugas atau pihak ketiga ke tempat pembuangan akhir atau fasilitas daur ulang, memastikan kebersihan dan efisiensi
Skema air bersi PDAM
Skema air bersih untuk dua gedung terpisah menggunakan PDAM melibatkan aliran air melalui pipa utama yang terhubung ke tangki utama di masingmasing gedung Air kemudian dipompa dari tangki utama ke tangki atap setiap gedung, dari mana air disalurkan secara gravitasi ke seluruh lantai gedung Sistem ini dilengkapi dengan flow meter dan katup kontrol untuk memastikan distribusi air yang efisien dan seimbang antara kedua gedung, menjaga pasokan air tetap stabil meskipun gedung terpisah
UTILITAS AIR BERSIH
UTILITAS AIR KOTOR
KELISTRIKAN
RIOL KOTA
SAMPAH
Sistem rainwater harvesting.
Sistem rainwater harvesting memanfaatkan talang atap dan permukaan lantai permeabel, seperti paving blok atau beton porous, untuk menangkap air hujan Air yang meresap kemudian dialirkan melalui saluran permukaan menuju sumur resapan atau tangki penyimpanan bawah tanah, yang dilengkapi sistem filtrasi. Air yang terkumpul dapat digunakan kembali untuk keperluan seperti penyiraman, flushing toilet, atau pendinginan, mengurangi genangan dan mendukung keberlanjutan