4 minute read

Peran Badut

Next Article
Presepsi Badut

Presepsi Badut

Ikhlas mengabdi menghadirkan tawa, karena kebahagiaan adalah hak asasi. Juragan Badut

Peran Hiburan

Advertisement

Fungsi seni pertunjukan sebagai tontonan atau hiburan tidak banyak membutuhkan syarat, seni untuk kepentingan ini tidak terikat oleh misi tertentu, cukup sebagai bentuk seni yang mampu memberikan kesenangan pada seorang atau sekelompok orang yang berada dalam lingkup sekitar pertunjukan. Seni pertunjukan dapat berguna untuk sarana melepas kejenuhan dan menghilangkan penat bagi orangorang yang sibuk dengan kegiatan keseharian. Bahkan hiburan yang menjadi salah satu kebutuhan wajib ditengah masyarakat urban saat ini justru menjelma sabegai gaya hidup, orang akan merasa terpenuhi kepuasanya ketika dapat menyaksikan hiburan dari pementas seni yang mereka suka.

Potrait badut yang sedang menghibur di acara car free day HI Sumber Gambar: Dokumen Yayasan Aku Badut Indonesia

Ikhlas mengabdi menghadirkan tawa, karena kebahagiaan adalah hak asasi. Juragan Badut

Seni pertunjukan badut dapat dinikmati sebagai media hiburan, selain perlakunya yang konyol, pakaian yang mengundang perhatian, dan materi yang dibawakan sangat menarik, badut sejatinya ialah konteks komedi itu sendiri. “Badut biasanya tidak menyampaikan banyak lelucon. Merekalah lelucon itu,” ujar Elena Day, direktur dan produser kedua untuk acara panggung multi-media yang disebut “On the Nose”, di mana badut Mark Jaster dan Sabrina Mandell berperan sebagai profesor dan asistennya yang kikuk.

Peran Ekonomi Beberapa seniman menempatkan sebuah seni pagelaran sebagai alat untuk mendatangkan keuntungan, seni pertunjukan semacam ini bisa dibuat sesuai dengan keperluan dan keinginan pembuatnya. Apapun bentuk seni yang dipertunjukan asalkan mampu memenuhi harapan dari penikmatnya, walaupun dalam berkesenian terkadang harus menyimpang dari norma estetis yang berlaku. Seni pertunjukan untuk memenuhi fungsi materi biasanya terjadi karena permintaan yang semakin meningkat. Seni pertunjukan badut bukan hanya menjadi peluang bisnis untuk suatu agen hiburan saja, tetapi juga dapat membangkitkan roda perekonomian di sekitar berlangsungnya pertunjukan bedut tersebut, seperti hadirnya penjual mainan anak, penjual makanan ringan, bahkan sampai kebutuhan rumah tangga. Dengan adanya pertunjukan badut yang mengundang khalayak untuk menyaksikan hiburan, secara tidak langsung menjadi lahan ekonomi untuk pelaku usaha non seni lainnya.

Potrait badut yang sedang menghibur di acara car free day HI Sumber Gambar: Dokumen Yayasan Aku Badut Indonesia

Potrait badut yang sedang menghibur anak - anak penyandang kanker Sumber Gambar: Dokumen Yayasan Aku Badut Indonesia

Peran Kesehatan

Fungsi seni pertunjukan untuk kesehatan, misalnya penderita gangguan psikologis ataupun gangguan medis, pasien akan distimulasi melalui terapi yang akan disesuaikan dengan latar belakang seorang pasien. Telah banyak terbukti bahwa dari terapi dengan seni bisa digunakan untuk terapi penyembuhan penyandang autisme, gangguan psikologis, serta penderita trauma suatu kejadian.

Yayasan “Aku Badut Indonesia” mengambil langkah untuk menjadikan badut berfungsi sebagai media terapi dan penghibur korban-korban bencana, anak-anak pengidap penyakit berbahaya untuk menumbuhkan semangat dan memulihkan keadaan psikologis mereka. “ABI” juga turut memeriahkan dan ikut berpartisipasi untuk mengedukasi beberapa golongan masyarakat mengenai suatu konsep dan pencegahan penyakit tertentu.

Peran Religi

Pada dasarnya seni dapat menjadi sarana untuk menyampaikan pesan religi pada penganutnya, dalam seni pertunjukan sendiri seni sering digunakan untuk beberapa acara keagamaan seperti dalam pertunjukan nyayian lagu-lagu rohani, upacaraupacara kerohanian seperti upacara kelahiran, upacara kematian, dan upacara kelahiran. Selain itu seni pertunjukan seperti pagelaran wayang golek dan wayang kulit biasanya akan membahas perkara agama sebagai ladang dakwah seperti yang dilakukan Sunan Kali Jaga dalam menyebarkan agama islam. Hal tersebut

Potrait badut sebagai media pembelajaran religi Sumber Gambar: m.medcom.id, today.line.me, www.beritasatu.com

berlaku juga untuk seni pertunjukan badut, beberapa pelaku seni badut seperti Yahya Edward Hendrawan yang yang berpakaian badut untuk menginspirasi anak-anak agar lebih dekat membaca dan mengaji dengan ceria seperti Abu Nawas. Mempelajari sesuatu khususnya dalam lingkup religi diperlukan “sesuatu” yang lebih menarik, dengan mempelajari hal-hal keagamaan dengan lebih santai, menyenangkan, dan dalam suasana ceria diharapkan ilmu yang dipelajari akan lebih mudah diterima dan diingat oleh pembelajar tersebut.

Potrait badut joker dan Savador Dali sebagai media penyampaian pesan Sumber Gambar: news.detik.com, twitter.com/cnnindonesia

Peran Sosial

Seni sebagai sarana untuk menyampaikan kritik sosial merupakan kegiatan yang sangat tepat, masyarakat indonesia yang sebagian besar menganut paham paternalistik tentu saja tabu untuk mengkritik seseorang secara langsung, apalagi jika yang dikritik adalah seorang pemimpin, atasan, saudara, ataupun negaranya sendiri. Media komedi adalah sarana paling tepat untuk tempat menyindir melalui dialog-dialog yang dikemas secara jenaka. Sejak munculnya badut untuk pertama kalinya di Yunani Kuno dan Romawi Kuno, badut sudah dijadikan sebagai senjata untuk mengkritik kebijakan yang tidak sesuai tanpa menyakiti karena dianggap aman dan bertopeng komedi. Di Indonesia hal serupa juga dilakukan, seperti demonstran yang mengenakan kostum badut berupa makna yang berkonotasi negatif sebagai penggambaran pemerintah pada aksi demo menolak kenaikan harga BBM 14 Maret 2005 silam. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk sindiran terhadap kondisi rakyat yang seperti hidup di negara badut, diperlakukan seperti orang bodoh, konyol, dan pasrah diberi harapan dan janji-janji tanpa pernah berniat ditepati.

This article is from: