Tingginya mobilitas diperkotaan meningkatkan kebutuhan akan layanan transportasi, terutama transportasi yang bersifat publik. Pengembangan layanan transit berupa kereta, MRT, LRT, bus, dan kendaraan umum skala mikro : ojek dan becak memicu kebutuhan akan konektifitas antar layanan. Lokasi Stasiun Surabaya Gubeng (SGU) berpotensi menjadi titik temu antar layanan transit. Pengembangan SGU dengan pendekatan TOD yang mempertimbangkan pertumbuhan ekomoni menjadi jawaban dari issue yang hadir dalam pengembangan kawasan secara makro terlebih potensi cagar budaya Stasiun Surabaya Gubeng (SGU) menjadi daya tarik tersendiri.