E-magazine Amboja Edisi Pertama

Rendang Hingga Sop Buntut: Menelisik Berbagai Hidangan yang Berkhasiat

Eko Wahyono Nugroho, Totalitas Demi Kuliner Indonesia

JWest Bros: “Kita Ga Bisa Dibayar Buat Dibilang Enak�

hal. 7

hal. 24

hal. 28

Penanggung jawab Dosen pengawas Taufan Wijaya Asisten multimedia Octaviani Asisten desain visual Lusia Aulliana Purnama

Redaksi Pemimpin Redaksi Rindi Salsabila Reporter Arum Sekar Rini Setyani Nuswantari Stefanus Wisnu Fotografer dan Videografer Christella Efivania Grace Callista Juan Robin Desain Visual Kevin Koopman

Surat Redaksi Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terbagi menjadi beberapa daerah dan berbagai wilayah tertentu. Seluruh bagian tersebut memiliki kekayaan dan ciri khasnya masingmasing, salah satunya adalah kuliner.

Kuliner Indonesia memiliki kekayaan akan ciri khasnya.

Rempah-rempah yang digunakan pada setiap racikannya menambah kekayaan rasa serta ciri khas unggul yang membuat setiap penikmatnya merasa cinta akan hidangannya.

Seiring berjalannya waktu, cara kehidupan manusia sudah semakin modern, terlebih dengan masuknya budaya luar yang disebut dengan globalisasi. Globalisasi bukan hanya semata-mata tentang teknologi, pengetahuan, hingga sosial.

Globalisasi juga dapat tentang kuliner, hal tersebut ditandai dengan masuknya kuliner mancanegara di Indonesia.

Kuliner mancanegara yang ternyata dapat memikat selera masyarakat Indonesia, membuat kuliner nusantara harus tetap bersaing dengan ciri khas yang dimilikinya. Berbagai modifikasi yang menggabungkan kuliner mancanegara dengan kuliner nusantara menjadi suatu cara agar kuliner nusantara tidak kalah dalam memikat selera masyarakat Indonesia.

Tim redaksi AMBOJA selalu yakin, bahwa kuliner nusantara mampu bersaing di negeri sendiri bahkan mancanegara dengan mempertahankan resep orisinalnya yang telah diturunkan dari berbagai generasi. Maka dari itu melalui edisi pertama AMBOJA, tim redaksi ingin memperkenalkan lebih dalam tentang keunikan serta kekayaan dari kuliner nusantara. Melalui konten yang disajikan, AMBOJA menaruh harapan tinggi kepada pembaca agar tetap terus mencintai kuliner nusantara di tengah populernya kuliner mancanegara yang kian menggerogoti Indonesia.

tabel isi

edisi pertama - april 2020 surat redaksi/penganggung jawab and tim redaksi surat pembaca

halaman 5

appetizer Rendang Hingga Sop Buntut: Menelisik Berbagai Hidangan yang Berkhasiat halaman 7

Rindi Salsabilla

Menengok Minuman Penghangat Badan Khas Nusantara

Cemilan untuk berbuka puasa

halaman 12

halaman 15

main course Eko Wahyono Nugroho, Totalitas Demi Kuliner Indonesia

Jalal Jalil: Terputus dengan Hobi, Sukses Usaha Soto

JWest Bros: “Kita Ga Bisa Dibayar Buat Dibilang Enak�

halaman 18

halaman 24

halaman 28

dessert

Salam Amboja,

inspirasi kuliner anda

halaman 2

Pisang, Si Kuning Kaya Manfaat

Infografis: Peta Kuliner Nusantara

halaman 33

halaman 36

Foto Gallery

halaman 40

Surat Pembaca Yohana Indah - Mahasiswa Membahas tentang kuliner nusantara, Amboja benar-benar menghadirkan kuliner yang tidak hanya sebatas “enak�, tapi memiliki khasiat yang terkandung di dalamnya. Hal tersebut membuat saya semakin aware kalau makanan lokal terutama kuliner tradisional memang harus dilestarikan agar tidak tergantikan dengan makanan-makanan luar. Penting untuk tahu kandungan-kandung apa saja yang terdapat di dalam hidangan satu porsi yang kamu makan atau kamu minum.

Nazla Choirunnisa - Pelajar Majalah Amboja sangat menarik, dari segi design minimalis, dan juga mengedukasi. saya suka Majalah Amboja karena saya tertarik dengan pembahasannya tentang Kuliner Nusantara, dan juga terdapat fakta-fakta unik yang barang kali belum banyak orang yang tau.

Anisa Fitri Yani - Karyawan Swasta Majalah Amboja sangat bagus dan menarik untuk dibaca, design yang menarik membuat kita paham akan isi konten yang sangat mengedukasi. Banyak pembahasan tentang kuliner yang membuat kita jadi tertarik untuk belajar memasak Kuliner Indonesia.

Monica Biola - Pelajar Majalah Amboja keren banget. Emang sesuai dengan tujuannya untuk memperkenalkan kuliner nusantara. Tapi ga hanya makanannya aja, ada profil-profil yang menarik. Dan jadi paham juga asal usul dari kuliner Indonesia.

Dalam edisi pertama e-magazine Amboja, rubrik ‘appetizer’ akan mengulik tiga topik menarik bertajuk “Rendang Hingga Sop Buntut,” “Menengok Minuman Penghangat Khas Nusantara,” serta, “Takjil: Asal-Usul dan Sejarah Takjil.”

reporter: Arum Sekar Rini penyunting: Rindi Salsabila

I

ndonesia merupakan salah satu negara yang dikenal memiliki kekayaan melimpah oleh dunia, tak hanya Sumber Daya Alam (SDA) dan budaya, Indonesia juga dikenal memiliki kekayaan akan kulinernya yang sangat khas.

Ambojers tahu nggak sih, ternyata di balik kekayaan tersebut mengandung cerita yang menarik di dalamnya? Ambojers juga tahu nggak, makanan Indonesia sebagian besar memiliki khasiat tersendiri di dalamnya karena mengandung rempah-rempah. Nah, maka dari itu, Amboja telah memilih tiga kuliner Indonesia favorit yang kaya rempah.

Rendang, Makanan Terlezat di Dunia Rendang merupakan salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Selama ini, rendang dikenal sebagai makanan berupa daging yang dihidangkan dengan bumbu rempah-rempah asal Sumatera Barat Sumatera Barat memiliki perjalanan panjang dalam jejak kuliner Nusantara, bumbu dan rasa yang tersimpan di dalamnya selalu menyimpan riwayat tersendiri.

Istilah “rendang” berasal dari kata “marandang” yang bermakna “secara lambat”. Makna tersebut merujuk pada lamanya waktu memasak rendang untuk menghasilkan tekstur daging yang kering, serta aroma rempah yang kuat dengan warna coklat gelap dan bercita rasa maksimal.

Dibutuhkan waktu sekitar tiga jam untuk memasak rendang. Apabila dilihat dari makna tersebut, dapat diketahui bahwa sebenarnya rendang merupakan suatu teknik memasak, bukan nama makanan. Rendang awalnya dibuat menggunakan daging kerbau sebagai bahan utamanya. Namun karena saat ini sulit untuk ditemukan, bahan utama rendang digantikan dengan daging sapi.

Sejarah Rendang mulai pada abad 19 di

mana Sumatera Barat mulai menerapkan proses pengawetan daging. Dahulu, orang minang suka merantau sehingga mereka harus membuat makanan yang tahan lama.

Rendang mencerminkan sendi peradaban minang, daging adalah simbol niniak mamak sebagai pemuka adat, cabai bagaikan alim ulama yang tegas menegakan syariat islam, bumbu adalah cermin masyarakat umum, dan kelapa menjadi simbol cadiak pandai sebagai kaum intelektual. Oleh karena itu, masakan ini sebagai penanda status sosial seseorang pada zaman dulu. Makanan yang mencirikan status sosial yang tinggi membutuhkan kerja yang ulet, bumbu yang banyak dan yang baik serta kerja keras baru akan tercapai status yang terbaik.

Namun, saat ini rendang menjadi masakan yang terkenal luas ketika orang minang mulai merantau dan berlayar ke Malaka.

Kuliner sumatera barat memang identik dengan proses dan rumit yang panjang dalam mengolahnya. Seni memasak ini menyebar ke seluruh daerah Sumatera hingga Malaysia.

Cita rasa makanan minang cocok dengan selera hampir seluruh lapisan masyarakat karena mengandung banyak rempah-rempah yang nikmat.

Selain membuat makanan tahan lama, rempah-rempah yang terkandung dalam rendang seperti Kemiri, Kapulaga, Sereh, Cengkeh, Kayu Manis, Jinten, dan lainnya juga berguna untuk melunturkan sebagian lemak jahat, hal yang kerap dikhawatirkan ketika menyantap makanan khas minang.

Rempah-rempah tersebut juga memiliki manfaat sebagai antioksidan.

Bukan sekedar untuk menghilangkan rasa lapar dan disantap bersama keluarga, rendang khas minang ini menyimpan banyak cerita dan khasiat di dalamnya.

hal. 7

Rendang Hingga Sop Buntut: Menelisik Berbagai Hidangan yang Berkhasiat

appetizer

Appetizer

IG: @echi_raffani

appetizer

Soto, Kuliner Jalanan Tinggi Khasiat mulai dari protein daging sapi, khasiat rempahrempah, hingga kandungan selenium dan fosfor yang baik untuk kesehatan

Tongseng yang dikenal saat ini bukan hanya tongseng kambing, untuk orang yang tak bisa menyantap daging kambing, dagingnya juga bisa diganti dengan ayam, sapi, maupun jamur.

Tongseng memiliki aroma yang selalu menggugah selera. Hal ini disebabkan oleh banyaknya rempah yang terkandung didalamnya seperti ketumbar, kayu manis, buah pekak, dan cabe gunung, serta lada yang memberikan sensasi pedas dan hangat pada tenggorokan. Jenis rempah tersebut tentunya memiliki khasiat tersendiri untuk kesehatan tersendiri.

Contohnya, kayu manis yang dapat mengontrol gula darah dan menurunkan kolesterol, dan ketumbar yang sangat baik bagi pengidap diabetes.

Meskipun terbuat dari daging kambing yang dikenal akan bau menyengat, bahkan dapat membuat sebagian orang enggan untuk mencicipinya, pengolahan yang baik dan dibantu dengan berbagai macam rempah-rempah, masalah tersebut dapat diatasi dan dapat menarik minat banyak orang tanpa harus mengkhawatirkan bau amis kambing tersebut.

Sop Buntut, Sop Favorit Adaptasi Masakan Eropa Sejenak beristirahat dari kuliner yang

mengandung santan, Amboja akan mengajak Ambojers untuk beralih pada makanan yangmemiliki kuah bening namun kaya akan rasa. Sop buntut merupakan salah satu sop yang paling disukai masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, cita rasa khas yang ada pada ekor sapi ini memberikan sensasi yang unik dibandingkan bagian daging lainnya.

Namun tahukah Ambojers kalau ternyata, sop buntut bukanlah makanan asli Indonesia? Lantas darimanakah sop ini awalnya berasal?

Belum banyak yang mengetahui, bahwa sop buntut bukanlah masakan asli Indonesia. Pendapat dari banyak ahli mengatakan bahwa pada awalnya oxtail soup (sop buntut) ditemukan di kota London, Inggris. Pada abad ke-17, oxtail soup dipercaya ditemukan oleh rombongan Huguenot Perancis dan imigran Belgia. Mereka meracik oxtail soup menggunakan buntut dari binatang.

Cerita lain yang beredar adalah versi dari Tiongkok. Di Tiongkok, makanan yang mirip dengan sop buntut merupakan sebuah makanan yang mirip perpaduan antara sup dan semur. Sop buntut ala Tiongkok ini seakan makanan yang menentang aturan sup Tiongkok lainnya. Bahan seperti chun-kung, pakway, wai-san, angco dan kici inilah yang membuat sop buntut ala Tiongkok seakan menentang aturan.

Makanan yang terdiri dari buntut sapi yang dibakar atau digoreng ini sejak dari dulu sudah menjadi salah satu makanan yangpaling digemari di Indonesia. Sejarah

hal. 9

pinteres.com

appetizer

dikenal sebagai daerah penghasil kambing yang baik. Warga asli setempat akhirnya mulai mengolah berbagai hidangan kambing.

Pada awalnya kreasi makanan yang berasal dari daging kambing adalah sate dan gulai yang memanfaatkan jeroan kambing seperti jantung, ginjal, dan usus. Namun, sejak beroperasinya pabrik gula pasir, gula merah, dan pabrik kecap manis, terciptalah sebuah hidangan yang dibuat dengan cara mengoseng daging kambing bersama kecap, aneka rempah, dan bumbu iris, lalu memasaknya dengan kuah gulai. Irisan tomat dan kubis juga dijadikan bagian dari masakan tersebut untuk menambah tekstur dan kesegaran. Hidangan ini kemudian dikenal dengan nama Tongseng.

Pengamat Kuliner, Arie Parikesit, mengatakan bahwa Tongseng dipercaya berasal dari Kecamatan Klego, Boyolali. Dari Klego, dipercaya kuliner tongseng menyebar hingga seluruh nusantara yang kini digemari para penikmatnya. Berkelana ke berbagai daerah akhirnya membuat tongseng beradaptasi dengan selera si penyantap.

Beragam modifikasi dan variasi pun mulai diciptakan, dari pengubahan bahan baku utama sampai tingkat kepedasannya.

hal. 8

Tongseng, Si Manis Gurih Andalan Boyolali Beralih dari Pulau Sumatera, di Pulau Jawa tepatnya Provinsi Jawa Tengah juga memiliki masakan yang kaya akan rempah-rempah dan menggunakan santan seperti rendang.

Makanan tersebut dikenal sebagai Tongseng, makanan yang pada umumnya terbuat dari daging kambing dan segala jenis jeroannya.

Siapa yang tidak kenal dengan tongseng?

Masakan nusantara yang memiliki cita rasa manis, pedas, dan gurih yang berpadu dengan daging kambing empuk, serta renyahnya kol dan cabai rawit membuat setiap orang yang menikmatinya merasa ketagihan. Meskipun belum pernah dinobatkan sebagai makanan terlezat di dunia, masakan ini juga menjadi salah satu makanan yang banyak digemari.

Awal mula keberadaan tongseng dimulai pada abad 18-19 Masehi, saat bangsa Arab dan India mulai datang ke Indonesia. Kedua bangsa tersebut memberikan pengaruh budaya kuliner dengan memperkenalkan ragam hidangan kambing dan domba.

Berabad kemudian di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta, mulai bermunculan daerah yang banyak dihuni oleh keturunan Arab dan India yang kemudian

hal. 10 appetizer

mencatat, sejak tahun 1970-an nama sop buntut sudah dikenal luas di masyarakat. Dalam kurun waktu tersebut, Hotel Borobudur di Jakarta mencoba memanfaatkan kepopuleran sop ini, dengan menghadirkannya sebagai salah satu menu dalam restoran mereka. Namun, setelah beberapa saat diluncurkan di restoran milik Hotel Borobudur, ternyata tamu hotel lebih menyukai sop yang disajikan oleh pedagang kaki lima. Melihat fenomena tersebut, pihak hotel akhirnya berkoordinasi dan akhirnya meminta pedagang kaki lima untuk mengajarkan cara membuat sop yang disukai oleh banyak orang.

Uniknya, jika kita urutkan lagi, tidak ada yang berani memastikan sejak tahun berapa sop ini lahir di Indonesia. Makanan yang satu ini seakan hadir begitu saja dan berkembang mengikuti zaman. Jika kita lihat lagi dalam sejarah, ada kemungkinan bahwa sop buntut merupakan salah satu makanan khas Eropa yang masuk ke Indonesia. Selama berada di Indonesia, tentunya makanan tersebut harus mengalami perubahan guna menyesuaikan diri dengan lidah masyarakat Indonesia.

Hasil akulturasi budaya lah yang bisa jadi merupakan alasan utama varian sop ini bisa hadir di Indonesia. Penambahan rempah-rempah khas Indonesia dalam

Soto mengenyangkan selama berabad-abad

pinteres.com sajian sop buntut yang menjadi pembeda antara sop ini dengan makanan sejenis lain di luar negeri.

Bagian buntut sapi dikenal mengandung kalori, protein, karbohidrat, lemak, kalsium, fosfor, dan zat besi. Banyaknya kandungan gizi yang dimiliki buntut sapi ini membuat bagian ini menjadi salah satu bagian sapi yang paling dicari. Untuk kuahnya, varian sop ini menggunakan berbagai sayuran, seperti wortel, kentang, dan tomat. Seperti yang kita ketahui, wortel mengandung vitamin A, kentang mengandung vitamin C dan B kompleks, dan tomat mengandung vitamin C. Tak hanya itu, rempah yang terkandung dalam sop tersebut memiliki banyak manfaat. Contohnya saja seperti cengkeh dan pala yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengatasi insomnia.

Pembahasan kuliner Nusantara pilihan Amboja di atas hanyalah tiga dari sekian banyaknya kuliner yang mengandung rempah-rempah. Apabila menelisik lebih dalam, sudah jelas bahwa Indonesia memiliki banyak sekali ragam kuliner yang kaya akan rasa dan terselip sejarah serta kisah unik di dalamnya.

pinteres.com

appetizer

hal 12

pinteres.com

IG: @resepherbalmujarab

reporter: Stevanus Wisnu

I

Bir Pletok, Bir Berkhasiat Andalan Rakyat Betawi

namun apalah artinya makanan tanpa minuman yang dapat menghilangkan dahaga setelah menyantap kuliner yang lezat.

Rempah-rempah sudah menjadi andalan masyarakat Indonesia dalam mengolah makanan ataupun minuman tradisionalnya. Tak heran, banyak minuman tradisional yang digemari oleh masyarakat Indonesia, karena sudah diracik sesuai dengan lidah mereka. Selain karena nikmat, minuman-minuman tersebut juga dipercaya dapat memberikan khasiat yang baik bagi tubuh.

Menurut penanggalan, seharusnya April merupakan musim kemarau di Indonesia.

Tapi pada kenyataannya, hujan

dan panas sering berganti di waktu yang bersamaan.

Bahkan di beberapa titik kota Indonesia, hujan terus terjadi.

Ketidakpastian musim tersebut membuat hawa menjadi tidak menentu, dan memiliki potensi besar untuk menyerang imun manusia.

Maka dari itu, untuk membuat tubuh tetap sehat di musim yang tidak pasti ini, Amboja akan memberikan tiga rekomendasi makanan berbahan dasar rempahrempah yang siap membantu tubuh untuk merasa sehat dan nyaman. Beberapa di antaranya, mungkin sudah tidak asing lagi di benak Ambojers.

appetizer

hal 13

Menengok Minuman Penghangat Badan Khas Nusantara ndonesia memang terkenal dengan kekayaan kulinernya,

IG: @nofrins

penyunting: Rindi Salsabilla

Rekomendasi pertama datang kepada Bir Pletok.

Seringkali Bir menjadi minuman yang tabu di beberapa kalangan masyarakat karena mengandung alkohol.

Berkumpul dengan kerabat dan keluarga sembari menikmati Bir seringkali menjadi hal yang lumrah di Indonesia, karena dipercaya dapat menghangatkan tubuh.

Namun, ada beberapa ajaran agama yang menentang untuk minum minuman yang mengandung alkohol, bahkan menetapkannya sebagai sesuatu yang haram.

Tapi tenang saja Ambojers, Indonesia memiliki Bir tradisional yang menjadi salah satu macam minuman khasnya.

beralkohol mereka membuat minuman Bir yang menggunakan rempah-rempah tanpa mengandung alkohol.

Dengan proses pembuatan yang lama menghasilkan minuman Bir tidak beralkohol yang rasanya tidak kalah nikmat. Pembuatan menggunakan bumbung (selongsong bambu) yang diisi es dan dikocok membuat minuman ini mengeluarkan bunyi ‘pletakpletok’. Dari sinilah, Bir yang menjadi minuman khas Betawi dinamakan Bir Pletok.

Minuman yang berbahan jahe, kayu manis, pala, cengkeh, daun pandan, dan serai ini dikenal sebagai minuman khas betawi yang banyak dijumpai di Jakarta.

Agar warna dari minuman ini menjadi menarik serta unik, Bir Pletok ditambahkan kayu sacang yang warnanya akan berubah jika disiram dengan air panas. Biasanya masyarakat mengonsumsi bir pletok pada

malam hari sehingga dapat menghangatkan tubuh.

Selain disajikan dengan hangat, bir pletok juga dapat disajikan dengan es batu.

Penyajian dengan es batu tidak membuat hangatnya Bir Pletok hilang, sensasi hangat yang muncul di tenggorokan akan tetap kuat meskipun disajikan dingin.

Bir Pletok yang mengandung banyak rempah-rempah dapat memberikan cukup banyak khasiat. Selain menghangatkan tubuh, Bir Pletok juga mampu meredakan nyeri lambung dan memulihkan radang sendi.

Berbahan dasar jahe yang mengandung karminativa dimana dapat merangsang tubuh untuk mengeluarkan gas, membuat minuman ini mampu meredakan masuk angin. Jahe yang mengandung vitamin B6 juga dapat mengurangi rasa mual saat hamil.

Bandrek, Minuman Penghangat Tubuh Khas Tanah Sunda

Saat berada di tempat dengan udara dingin terlebih di malam hari, pasti kita mencari kehangatan untuk menghangatkan tubuh. Beberapa kota di Indonesia memiliki suhu yang dingin, sehingga dibutuhkannya minuman hangat untuk menghangatkan tubuh.

Apabila dirasa sulit untuk membuat Bir Pletok sendiri di rumah, Bandrek dapat dijadikan solusi.

Bandrek merupakan minuman khas Provinsi Jawa Barat yang memiliki segudang manfaat.

Seringkali orang menyebutnya dengan minuman khas Sunda.

Seiring dengan komoditas kopi yang marak masuk di kalangan masyarakat, popularitas bandrek di masyarakat lokal juga ikut berkurang.

S

Teh Talua, Teh Telur Terpopuler Asli Minang

Hingga saat ini, Kopi menjadi minuman favorit sebagian masyarakat Indonesia terlebih anak muda. Sebagiannya lagi, tidak begitu menyukai Kopi dan cenderung menyukai Teh. Teh memang sudah menjadi kebiasaan konsumsi masyarakat Indonesia sejak dahulu kala.

Apabila pada umumnya Teh dicampur oleh gula dan atau susu, bagaimana jika teh yang biasanya diminum dengan campuran gula kini dicampur dengan kuning telur?

Lagi-lagi Sumatera Barat

menunjukkan kebolehannya dalam mengolah kuliner, Teh Talua merupakan salah satu di antaranya. Pernah mendapat juara ketiga kategori Minuman Tradisional Terpopuler dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia pada tahun 2017 membuat Teh Talua ini semakin menarik untuk dicoba.

Teh Talua berasal dari Sumatera Barat yang menurut

bahasa tradisional, ‘Taula’ berarti telur. Berdasarkan cerita warga Sumatera Barat, Teh Talua disajikan spesial untuk para bangsawan dan tidak sembarang orang dapat menikmatinya.

Sehingga sering disebut sebagai teh para bangsawan. Tetapi, kini dapat dinikmati oleh siapa saja.

iapa yang asing dengan istilah Takjil?

Ya, Takjil bukan istilah yang asing lagi bagi kita masyarakat Indonesia. Istilah ini biasa digunakan saat bulan Ramadhan untuk menyebut makanan-makanan ringan pembuka puasa. Namun, apa kalian tahu arti dan definisi dari kata Takjil sendiri?

Kata takjil sendiri berasal dari bahasa Arab “ta’jil” yang artinya menyegerakan berbuka. Maksudnya di sini adalah mereka yang berpuasa sebaiknya segera berbuka saat maghrib tiba dengan menu yang mudah didapat. Karena dalam islam, segera berbuka puasa adalah sebuah anjuran.

Nah, sebetulnya agak aneh, ya, ketika tahu istilah takjil sebenarnya seperti itu.

Karena di Indonesia sendiri sering sekali kata takjil disandingkan dengan kata gratis, menjadi takjil gratis. Padahal arti takjil sendiri adalah ‘segera’.

Tapi, karena kata takjil sendiri sudah diadaptasi di Indonesia dan memiliki makna baru, Dilansir dari kumparan.com, istilah ta’jil sendiri didefinisikan sebagai panganan khas untuk berbuka puasa seperti kolak, aneka kue, dan minuman segar lainnya.

Selain itu, kata takjil sendiri sudah diserap dan terdaftar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang artinya

hal 15

Takjil: Asal Usul dan Ragam Takjil

reporter: Christella Efivania, Juan Robin penyunting: Rindi Salsabilla

makanan kecil untuk berbuka. Sehingga, kini bisa dikatakan takjil punya dua makna di Indonesia, dan ini bisa digunakan secara kontekstual.

Bicara soal panganan khas berbuka, di Indonesia ada, loh, makanan-makanan yang wajib ada dan tak pernah absen dalam daftar menu takjil untuk berbuka puasa. Contohnya seperti kolak, gorengan, hingga aneka es dari buah-buahan segar.

Maka dari itu kita sering menemukan kalimat “Berbukalah dengan yang manis.”

Menurut Arie Parikesit yang merupakan seorang pakar kuliner, munculnya tradisi untuk mengkonsumsi makanan yang manis ini dimulai dari kepopuleran menu kolak yang tak lepas dari penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Dari situ pula, kebiasaan mengkonsumsi makanan yang manis untuk berbuka mulai menyebar karena makanan tersebutlah yang menjadi favorit dan bisa mengembalikan energi usai berpuasa.

Selain kolak yang memang sudah menjadi makanan wajib untuk berbuka puasa, di kesempatan kali ini tim redaksi akan memberikan beberapa rekomendasi pilihan takjil unik yang bisa kalian konsumsi selama bulan Ramadhan ini, loh, Ambojers.

appetizer

Bandrek merupakan minuman yang disajikan hangat dengan berbahan dasar jahe dan gula merah. Tetapi dapat ditambah dengan rempahrempah lain seperti kayu manis, cengkeh, serai, susu, dan telur ayam kampung sehingga dapat meningkatkan kelezatan minuman ini. Di Bandung sendiri, minuman ini banyak yang ditambahkan dengan sejumput kerukan kelapa yang menambah kenikmatan. Menikmati Bandrek dapat diminum dengan ubi rebus, kacang rebus, dan gorengan.

Es pisang ijo ini bukan dari pisang yang berwarna hijau, melainkan olahan dari buah pisang ambon yang dibalut dengan adonan tepung beras yang dicampur santan dan air daun pandan yang memberikan warna hijau serta dilengkapi dengan aroma pandan.

Tak lupa juga ditambah setumpuk es serut yang melengkapi penyajiannya serta disiram dengan bubur sumsum, sirup warna merah, dan susu kental manis yang membuat tampilannya semakin menggugah selera.

Di balik kelezatannya, ternyata es pisang ijo ini memiliki asal usul dari cerita rakyat dari Pulau Sulawesi, loh. Konon makanan ini dihidangkan di jaman kerjaan Ijo dan merupakan makanan favorit sang raja.

Selain itu, terdapat fakta bahwa es pisang ijo ini memiliki filosofi tersendiri yang artinya keanggunan, sopan santun, serta bertutur kata yang baik. Warna hijaunya sendiri melambangkan kesakralan dan suci dan mampu memberikan rasa sejuk dan tentram.

appetizer

hal. 16

IG: @foodiary.msn

hal. 17

Es Selendang Mayang, ‘Selendang’ Manis dan Kenyal Khas Betawi

pinteres.com

Es selendang mayang diperkirakan telah hadir sejak tahun 1940-an dan bertahan hingga sekarang karena resep yang terus diwariskan antargenerasi.

Bahan yang terdapat dari es selendang mayang adalah adonan kue yang berasal dari tepung kue, sagu aren, garam, dan air. Adonan tersebut biasanya dimasak dan berbentuk seperti agar-agar. Pandan juga dapat digunakan pada es selendang mayang untuk menambah aroma wangi.

Selain itu, es selendang mayang juga disajikan dengan kuah santan, gula, dan ditambahkan gula aren. Bila semua bahan-bahan tersebut dipakai, Ambojers dapat merasakan rasa gurih dan manis, loh! Pastinya, kuliner ini juga cocok untuk berbuka puasa.

Walaupun es ini sudah cukup jarang dijual, Ambojers dapat menjumpainya di jalan sekitar pelataran Stasiun Kota, kawasan Kota Tua, Jakarta Utara.

Es Goyobod, Es Legendaris Tanah Sunda

Kuliner es goyobod merupakan salah satu menu takjil yang dikonsumsi oleh masyarakat ketika berbuka puasa. Nama ‘goyobod’ sendiri berasal dari bahasa Belanda yang memiliki arti basah. Es goyobod merupakan salah satu es tradisional yang berasal dari Sunda.

Es goyobod ini mengandung aci, pacar cina, roti tawar, potongan daging buah kelapa, dan tape singkong. Kuah dari es goyobod yang mengandung santan dan susu dapat memberikan cita rasa gurih dan manis kepada Ambojers, loh! Secara keseluruhan, es ini memiliki rasa manis, gurih, asam, dan kenyal, sehingga sangat cocok dikonsumsi untuk berbuka puasa.

Es goyobod dapat ditemui di pedagangpedagang gerobak yang berjualan di alunalun Kota Garut, sentra kerajinan kulit Sukaregang, sekitar Simpang Lima dan Pemda, dan lain sebagainya. Bila Ambojers pergi ke Garut, jangan lupa untuk mencoba es goyobod, ya!

Blewah, salah satu buah yang tidak pernah absen di bulan puasa. Selain menyegarkan, ternyata blewah juga memiliki banyak khasiat untuk tubuh kita!

appetizer

Es Pisang Ijo, Si Hijau Manis Makassar

IG: @genikayu

https://www.zomato.com/ jakarta/nona-manis-kemang

Eko Wahyono Nugroho, Totalitas Demi Kuliner Indonesia

main course

hal. 18

reporter: Christella Efivania penyunting: Rindi Salsabilla Halo, Chef Eko. Boleh ceritakan tentang diri Chef?

Halo, perkenalkan saya Chef Eko Wahyono Nugroho. Saya sudah 20 tahun berkecimplung di dunia kuliner.

Saat ini, saya merupakan Executive Chef di PT.Aroma Laras Cipta. Saat ini, kita memiliki beberapa brand, diantaranya adalah Nona Manis Indonesian Restaurant. Sebagai Executive Chef di Nona Manis Indonesian Restaurant, saya memegang seluruh kontrol restoran tersebut termasuk produknya. Saya sudah hampir 8 tahun bergabung dengan Association of Culinary Professional Indonesia (ACP), satu-satunya asosiasi

Chef di Indonesia yang sudah diakui Dunia.

Pada periode ini, saya dipercaya untuk menjadi Committee of General Affairs.

Di antaranya mengkoordinir workshop hingga mengkoordinir kompetisi kuliner.

Tadi sempat diceritakan kalau Chef Eko merupakan salah satu anggota dari Association of Culinary Professional Indonesia (ACP), boleh diceritakan secara singkat awal mula Chef bergabung dengan asosiasi ini?

Pada 2013, salah satu teman saya ada yang mengajak untuk bergabung ke organisasi, teman saya menjelaskan visimisi organisasi tersebut apa saja. Setelah

Sebenarnya, apa yang menjadi motivasi bagi Chef untuk menjadi seorang Koki?

Sebenarnya, basic asli saya bukan di kuliner. Basic saya adalah teknik, tapi tidak tahu kenapa, jalan hidup saya ada di dunia kuliner dan saya sangat mencintai dunia tersebut. Motivasinya adalah kita melakukan sesuatu itu harus total dan mencintai pekerjaan tersebut, agar kita juga dapat menghasilkan sesuatu yang benar-benar bagus.

Tentunya, saya itu ingin sekali mengenalkan masakan Indonesia kepada Dunia. Saya ingin memberikan jawaban atas pertanyaan seperti “Kenapa sih masakan Indonesia yang begitu kompleks, bisa disamakan dengan masakan Jepang yang di mana saja dicari, di negara mana aja ada?� seperti itu. Saya ingin masakan Indonesia lebih dikenal lagi di Dunia

Seperti yang sudah diceritakan, Chef tidak memiliki latar belakang bidang kuliner, hal tersebut otodidak aja begitu saja ya? Lalu, apa saja kendala utama atau terbesar yang paling sering dihadapi selama menjadi Koki?

Sebenarnya bukannya otodidak yang kita belajar sendiri, tidak. Kalau kita sudah terlibat aktif di industri ini, secara otomatis kita terus belajar. Sementara itu untuk kendala yang saya alami, generasi muda saat ini mayoritas berkeinginan untuk belajar masakan mancanegara atau masakan yang lebih bergengsi. Jadi, kita yang memang sudah berkecimpung di masakan Indonesia malah jadi agak sedikit peminatnya. Maka dari itu, yang saya harapkan khususnya di dunia pendidikan kuliner, seharusnya lebih difokuskan pada masakan Indonesia.

Jadi, secara Sumber Daya Manusia (SDM) tidak kekurangan. Kendala pribadi yang saya rasakan seperti itu, cenderung anakanak muda sekarang yang baru lulus dari sekolah tata boga berpikir “Ah, saya mau ke Fine Dining saja� seperti itu. Menurut saya, seharusnya kalau mereka basicnya di Indonesian Food kuat, pasti di industrinya akan sangat mudah mencari SDM-nya.

Selama menjalani profesi sebagai Koki, Chef Eko lebih suka memasak masakan Indonesia atau Mancanegara?

Saat ini, saya mencintai masakan Indonesia. Sudah sekitar 15 tahun belakangan ini saya di Indonesian Food terus. Walaupun saya juga bisa masak Western Food, tapi saya lebih suka Indonesian Food saat ini.

Berarti sebelumnya di lima tahun pertama menjadi Koki, Chef eksplor semua makanan, ya? Atau bagaimana?

Saya pertama kali masuk ke dunia kuliner itu saya belajar Western Food.

Jadi dulu saya sempat bekerja di salah

hal. 19

Internasional. Motivasinya itu sih kalau untuk pribadi saya di kuliner ini.

main course

Main Course

saya setuju untuk bergabung dalam organisasi tersebut, seiring berjalannya waktu saya merasa cocok dengan nurani dan dengan kemauan saya.

Ketika bertemu para anggotanya juga, mereka para Koki yang sudah qualified. Jadi secara tidak langsung, saya terpengaruh di situ. Terkadang saya berpikir, mungkin saya tidak akan menjadi seperti sekarang ini, kalau tidak bergabung dengan ACP. Karena di ACP selain kita bertemu, gathering, berbincang-bincang, serta makan bersama, terkadang juga ada kegiatan yang bisa meningkatkan kapasitas dan kualitas dari anggotanya. Lalu, untuk kriteria bergabung ACP, sebenarnya tidak ada kriteria khusus, yang penting orang yang ingin bergabung adalah orang yang senang dengan dunia kuliner.

Semua kalangan dapat bergabung, terlebih pelajar atau mahasiswa yang ada di jurusan Perhotelan, khususnya di Food Production. Siapa saja boleh bergabung di ACP, Junior Chef, Chef, Executive Chef, atau supplier yang berhubungan dengan Hospitality atau Restoran, bisa bergabung di situ.

main course

page 20

https://www.zomato.com/ jakarta/nona-manis-kemang kafe terkenal di Jakarta, makanan di kafe tersebut Western Food, walaupun memang ada Asian Food juga. Tapi setelah terlepas dari Kafe itu, saya malah sukanya ke Indonesian Food terus.

mentor untuk kelas Junior Asian Chef.

Kompetisi tersebut merupakan kelas yang paling bergengsi karena nantinya akan dikirim ke Food Hotel Asia, Singapura, yang seharusnya dilaksanakan Juli ini.

Sebelumnya, apakah Chef Eko pernah mengikuti kompetisi masak?

Kalau untuk lomba, kebetulan saya masuk ACP itu terlambat sebenarnya.

Seharusnya, saya bergabung dengan ACP ketika level saya masih Commis Chef agar masih bisa ikut lomba. ACP kan banyak mengadakan kompetisi memasak, seperti La Cuisine, Salon Culinary. Nah, karena saya masuknya ke ACP itu telat, kalau saya mau ikut lomba malu, karena yang lain masih Junior Chef, tapi tingkatan saya sudah di Executive Chef.

Sebagai penggantinya, saya sering sekali menjadi mentor junior-junior saya untuk lomba dan Alhamdulillah ada yang dapat medali emas. Salah satu junior saya juga kontestan Master Chef Indonesia Season 6 kemarin, namun hanya sampai 15 besar saja kalau tidak salah. Lalu untuk di Salon Culinary, saya juga menjadi

Berarti dulu saat masih awal-awal menjadi Koki belum pernah ikut lomba, ya, Chef?

Belum pernah. Karena saya bergabung dengan ACP-nya terlambat. Karena sudah terlalu tua dan yang ikut lomba itu levelnya masih Commis Chef, jadi saya lebih fokus untuk mentoring anak-anak yang akan ikut lomba saja.

Pernah nggak sih, Chef, punya asisten masak atau anak didik yang saat ini sudah menjadi Head Chef di restoran lain?

Banyak sekali. Dalam satu perusahaan, anak didik saya sekarang memegang outlet, yang artinya dia sudah menjadi Head Chef. Sejauh ini sudah ada di satu Bali, satu di Surabaya, dan satu di Jakarta.

Di restoran lain ada juga, seperti di KilaKila, itu sekarang sudah menjadi

https://www.zomato.com/ jakarta/nona-manis-kemang

main course

https://www.zomato.com/ jakarta/nona-manis-kemang

Selama jadi Koki, apa Signature Dish yang Chef miliki?

Banyak. Saya suka sekali eksplor kuliner, apalagi saya suka kulineran. Jadi kalau saya pergi ke suatu daerah, saya harus dapat makanan yang bisa saya bawa pulang. Contohnya, Mie Godog.

Kalau orang-orang makan Mie Godog hanya mie saja, nah, selama ini saya bikin Mie Godog itu, saya kasih Sate, jadi ada sambel kacangnya. Lalu, sekarang banyak restoran yang mengikuti menu seperti itu.

Kalau signature dish, saya percaya diri sekali kalau memasak Sop Buntut dan Ayam Penyet. Jadi, pada 2016 dan 2017 saya diundang ke Resort World Sentosa, Sentosa Island, Singapura. Di situ diadakan South East Asian Street Food Festival, beberapa pesertanya adalah negara yang kulinernya kuat di Asia Tenggara. Nah, saya menjadi salah satu tim yang dari Indonesia. Saya membawa Ayam Penyet dan saya berhasil menjual 500 porsi per hari. Sejak saat itu saya percaya diri kalau memasak Ayam Penyet.

hal. 21

Executive Sous Chef, tepat di bawah Executive Chef. Lalu ada juga yang di Kelapa Gading, di Kembang Lawang, itu salah satu anak didik saya juga.

https://www.zomato.com/ jakarta/nona-manis-kemang Chef Eko memiliki Signature Dish yang paling nyaman untuk Chef masak. Lalu, apa sebenarnya bumbu rahasia dalam Signature Dish tersebut?

Kalau bumbu sebenarnya begini, misalnya saya masak Sop Buntut dengan komposisi bumbu sama dengan pada umumnya, pasti hasilnya berbeda. Karena lidah kita memiliki sense of feeling yang beda. Saya tidak pernah merahasiakan (bumbu masakan). Jadi kalau misalnya ada anak buah saya yang masak tapi kurang rasa bumbu, pasti akan langsung saya kasih tahu. Jadi kekuatannya lebih ada di tangan dan di lidah sebenarnya.

Selama 20 tahun jadi Koki, apa pengalaman Chef Eko yang paling berkesan?

Pengalaman yang tidak terlupakan itu banyak. Saya beberapa kali melayani VVIP (orang-orang penting), seperti menteri contohnya, itu tidak terlupakan juga karena saya jadi mendapat experience di situ. Lalu, beberapa kali mewakili Indonesia. Walaupun bukan mewakili Indonesia secara resmi, yang terpenting

main course

hal. 22

https://www.zomato.com/ jakarta/nona-manis-kemang

adalah munculnya kalimat “Oh ini orang Indonesia nih, bawa makanan Indonesia,� seperti di Resort World Sentosa kemarin. Lalu untuk pengalaman selanjutnya, Agustus lalu saya dipanggil untuk acara South East Asia Street Food Festival, di Januari-nya ada Gala Dinner juga, ada Pie Restaurant namanya. Nah, yang boleh masuk ke restoran itu hanya orang-orang yang memegang Platinum Member-nya Casino. Menurut saya itu mengesankan sih. Walaupun banyak juga yang mengesankan, tapi menurut saya itu sangat mengesankan bagi saya.

nyolong-nyolong.

Jadi, seharusnya generasi saat ini bisa lebih baik dari generasi sebelumnya. Itu harapan saya. Tapi tetap, harus jangan mudah menyerah, harus fighting spirit. Mental adalah hal terutama.

Menurut saya, sepertinya anak sekarang tidak pernah susah, jadi mentalnya kurang begitu kuat. Kalau kalian (tim liputan Amboja) lihat di kompetisi Master Chef, ada salah satu juri yang marah-marah, ya itu benar adanya, bukan drama. Walaupun tidak begitu

Apa pesan yang ingin Chef Eko sampaikan kepada para Chef muda Indonesia, khususnya mereka yang ingin menggeluti bidang kuliner Indonesia?

Intinya, kita harus mencintai apa yang kita lakukan. Fighting spirit-nya dijaga, jangan mudah menyerah. Sebenarnya yang saya rasakan dari anak-anak millenial ini, tidak semua ya, mereka (anak-anak millenial) kebanyakan sudah dimudahkan melalui teknologi, mau mencari menu apa saja gampang. Kalau dibandingkan dengan kita (koki senior), dulu apabila mau belajar bikin nasi goreng harus

“Intinya buat anakanak muda sekarang yang mau menggeluti apapun profesinya, harus keep spirit, spirit-nya harus kuat, dan harus mencintai pekerjaannya.�

main course

hal. 24

https://waroeng-wong-kudus.business.site/#gallery

Jalal Jalil: Terputus dengan Hobi, Sukses Usaha Soto reporter: Arum Sekar Rini, Setyani Nuswantari penyunting: Rindi Salsabilla, Juan Robin

hal. 25

yang sangat dicintainya.

Berhenti pada karir Sepak Bola, Jalal sempat bekerja selama 10 tahun sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Berpikir jika dia ingin memiliki penghasilan lebih, pada 2003 Jalal Jalil memutuskan untuk membuka usaha kuliner. Meski begitu, sebenarnya ia tak memiliki bakat sama sekali pada bidang perkulineran, bahkan dari pihak keluarga juga tidak ada satu pun yang menurunkan bisnis kuliner.

Motivasi ingin memperkenalkan masakan khas daerahnya menjadi alasan utama baginya untuk membuka usaha dalam bidang kuliner. Menurutnya, dengan banyak orang yang sudah mengenal siapa dirinya ini dapat menjadi poin tambahan.

Oleh karena itu, ia semakin percaya diri dan membulatkan tekad untuk mewujudkan niatnya.

Tak secara langsung mendirikan restoran yang kokoh dan megah, Jalal pada awalnya mendirikan Soto Wong Kudus di pinggiran jalan raya perintis kemerdekaan, Tangerang.

Saat ini, lokasi tersebut telah menjadi mal Tangerang City. Pada waktu itu, warung tersebut hanyalah sederhana, tanpa atap dan dinding, dan hanya berukuran 10 meter x 8 meter. Susah senang ia rasakan saat merintis Soto Wong Kudus di tempat tersebut.

Selama 2 tahun pertama menjalani usahanya, Jalal merasa bahwa usaha kulinernya yang ia rintis tak mengalami perkembangan dan selalu sepi pelanggan.

Namun, ini tak menjadi alasan bagi Jalal untuk menggulung tikar usaha kulinernya.

Akhirnya, Jalal menemukan ide untuk membuat Soto Wong Kudus diminati banyak orang. Cara tersebut adalah dengan menggelar promo makan gratis kepada masyarakat umum selama sebulan.

main course

T

erkadang, banyak orang yang harus terlebih dahulu mengalami kegagalan sebelum akhirnya meraih kesuksesan.

Pada awalnya, sebuah kegalalan memang seperti cambukan yang sangat perih untuk dirasa dan dijalani. Namun, kegagalan yang dialami oleh seorang lelaki kelahiran 10 November 1965 ini berkata lain. Kegagalan yang dialaminya membuat ia menjadi seeorang pengusaha sukses dalam dunia kuliner Indonesia. Kegagalan dalam dunia sepakbola karena cedera yang ia alami dulu, kini seolah menjadi berkah besar baginya.

Jalal Jalil, mungkin nama ini tak begitu asing untuk sebagian kalangan yang gemar dalam dunia sepakbola di Indonesia. Pria asli Kudus ini merupakan salah seorang pengusaha sukses di bidang kuliner. Soto Wong Kudus nama usahanya. Sebelum menjadi pengusaha sukses, Jalal memiliki cerita panjang dalam hidupnya.

Pria yang kerap disapa ‘Pakde’ ini merupakan seorang mantan atlet sepak bola sejak 1982 hingga 1992. Jalal juga pernah bergabung ke dalam beberapa tim sepakbola, di antaranya Persatuan Sepak Bola Djarum, Gajah Mungkur, Solo, Bengkulu dan Persita Tangerang.

Selama ini karirnya sebagai pemain sepak bola selalu berjalan mulus, tetapi saat ia bergabung di Persita Tangerang, bak batu besar yang dapat membuat tersungkur, Jalal Jalil mengalami cedera ligamen pada lutut kanannya. Sekitar satu tahun menderita cedera serius, sebenarnya cedera yang ia alami bisa disembuhkan dalam waktu yang tidak terlalu lama bila ia melakukan operasi di negara tetangga, Singapura.

Namun dengan keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan, pada usia 27 tahun, Jalal Jalil akhirnya memutuskan untuk menggantung sepatu di dunia sepakbola

main course

hal. 26

https://www.youtube.com/ watch?v=s35ECGLfs_M

Kemudian, ternyata idenya membuahkan hasil. Cara itu benar-benar mendongkrak jumlah pembeli maupun pelanggan. Namun, penderitaan tibatiba muncul. Ketika Soto Wong Kudus sudah mulai dikenal masyarakat, Jalal malah mengalami kejadian yang cukup pahit, yaitu penggusuran. Tetap dengan tekadnya untuk terus bertahan dalam usaha yang dijalani, Jalal akhirnya memutuskan untuk menyewa tempat untuk melanjutkan usaha kulinernya yang sudah dapat memikat hati pelanggan. Selama usaha ini dirintis, Soto Wong Kudus memiliki dua menu andalannya, yaitu ayam goreng dan soto khas Kudus.

Melihat perkembangan usaha yang kian hari jumlah pelanggannya terus bertambah, Jalal melakukan inovasi dalam penambahan menu, yakni garang asem. Bukan tanpa sebab, ia memilih masakan tersebut karena ingin memperkenalkan masakan khas kudus.

Garang asem merupakan salah satu makanan khas daerah kelahirannya yang memiliki cita rasa asam dan pedas.Menurutnya, ini cocok untuk semua masyarakat Indonesia. Sejak kemunculan garang asem, kuliner ini

main course

hal. 27

malah menjadi menu yang sangat digemari oleh pelanggannya. Makanan ini juga menjadi salah satu menu andalan di Soto Wong Kudus.

Mengalami perkembangan yang sangat baik dalam usahanya, Jalal Jalil memutuskan untuk membuka beberapa cabang warung kulinernya. Waktu terus berjalan. Dengan kesuksesannya saat ini, Jalal sudah memiliki sekitar 20 cabang warung soto di Tangerang saja.

Jalal juga memiliki banyak cabang di berbagai daerah di Indonesia.

COVID-19 dan Dampak terhadap Soto Wong Kudus Keadaan COVID-19 ini juga memberikan dampak buruk kepada usaha kulinernya.

Kini, restorannya mengalami penurunan omset kurang lebih sekitar 50% pada setiap cabang yang ia miliki. Ia sangat merasakan dampak yang cukup signifikan di masa pandemi seperti ini. aturan pemerintah yang melarang pelanggan untuk makan di tempat membuat semua pemesanan di lakukan dengan cara take away. Walaupun begitu, hal ini dapat ia terima dengan lapang dada. Jalil tetap berusaha mengambil segala hikmah dari kasus COVID-19 saat ini.

Olahraga, Kerja Keras, dan Motivasi

Meski tergolong sukses menjadi juragan soto, kecintaan Jalal Jalil pada sepakbola tidak pernah ditinggalkan.

Ia sempat beberapa kali menggelar turnamen sepakbola untuk usia 40 tahun ke atas yang dilaksanakan di Kudus setiap usai hari raya Idul Fitri. Pesertanya pun beragam, seperti mantan pesepak

Artikel tentang profil Jalal Jalil dalam rubrik ‘Sosok’ di harian Kompas yang terbit pada 6 Oktober 2015.

bola asal Kudus, Jepara, Rembang, Pati, Semarang, dan Solo. Seluruh biaya penyelenggaraan dan hadiah ditanggung oleh Jalil. Dengan cara tersebut, Jalal Jalil tetap dapat bersilaturahmi dan menjalin persahabatan dengan para komunitas pecinta sepak bola .

Tak hanya pernah berkecimpung dalam dunia sepak bola, Jalal juga sempat belajar balap mobil di Jepang dan ikut berlaga dalam laga serial di Sirkuit Internasional Sentul dengan mengendarai mobil balap sendiri .

Kini, selain Soto Wong Kudus, Jalal juga memiliki usaha di bidang properti, bangunan, pertanian dan usaha bus pariwisata yang juga bernama Wong Kudus. Usaha ini berada di daerah

Karawaci, T angerang.

Menurutnya, semua usaha yang Ia lakukan dianalogikan bagai air yang mengalir. Ia pun selalu berusaha mencintai keluarga, sahabat, lingkungan, satwa, hingga sumber daya alam. Selain itu, ia selalu mengedepankan kejujuran, termasuk dalam segala usahanya. Ia akan marah ketika ditipu oleh rekan kerjanya dan ia tidak akan menjalin kerja sama lagi. Ya, itulah prinsip yang selalu ia pegang sampai usahanya kini semakin berkembang. Walaupun pendidikannya hanya lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), menurut Jalil usaha-usahanya dapat sukses berkat ketekunan dan semangat pantang menyerah .

reporter: Grace Callista penyunting: Rindi Salsabilla

C

!

Tap play untuk mendengarkan kru Ambojers berbincang kuliner dengan JWest Bros!

ontent creator merupakan salah satu hal yang dapat dianggap sebagai pekerjaan bagi anak-anak milenial dan Gen Z. Jika kita melihat laman YouTube, berbagai macam konten kreatif yang menarik perhatian kita. Salah satu konten yang diminati masyarakat Indonesia adalah konten kuliner. Salah satu konten kreator bidang kuliner yang kita kenal adalah JWest Bros. Tidak hanya kuliner, JWesr Bros juga me menyertakan travelling dalam kontennya.

JWest Bros beranggotakan 3 orang yaitu Andy Gracia(@graciandyyy), Victor Samuel(@Vic.Sam), dan Axel Christian (@Acjoo). Namun, Axel merupakan seorang videographer dan editor dari JWest Bros sehingga tidak selalu nampak di dalam video. Nama JWest Bros sendiri diartikan sebagai duo laki-laki yang berasal dari Jakarta Barat dan Jawa Barat.

Sehingga ‘J’ dipakai untuk asal mereka

dengarkan lewat Spotify disini

Jawa dan Jakarta, ‘West’ yang dalam bahasa Inggris berarti Barat, dan ‘Bros’ sebagai dua anggota tim yang sudah akrab selayaknya kakak beradik.

JWest Bros sudah memulai karirnya menjadi konten kreator kuliner sejak Februari 2016. Tidak ada alasan khusus mengapa memilih kuliner sebagai konten yang dibuat. “Kita tuh dari dulu suka makan emang. Kita senengnya makanan dan tech. makanya kita mikir dulu lebih mau tech review atau makanan. Cuman tech mahal ya, jadinya makanan. Hahaha,” jelas JWest Bros. Tujuan awal membuat JWest Bros hanya untuk sarana berkarya bagi Victor dan Andy. Merekapun juga tidak menyangka bahwa JWest Bros dapat menjadi sesuatu yang ditekuni. Selain sarana berkarya, konten yang bersifat menghibur ini juga ingin menyampaikan referensi kuliner kepada penonton.

JWest Bros sendiri memiliki 3 konten

instagram.com/jwestbros

Banyak pengalaman menarik bagi konten kreator yang sudah memulai berkarya sejak 4 tahun lalu. JWest Bros sendiri juga memiliki seribu pengalaman yang pastinya tidak terlupakan. Victor sendiri membagikan cerita pengalamannya saat ia menyicipi makanan yang berada di dalam komplek terpencil, Nasi Buk Cak Rohman di Malang menjual nasi jeroan yang sebenarnya tidak disukai oleh Victor.

Hal ini merupakan hal tidak terlupakan, pasalnya saat itu adalah pertama kali Victor menyicipi jeroan seperti babat dan paru sapi. “Banyak sih yang gak bisa dilupain. Cobain salt bae (Steak di Turkey) ga bisa dilupain. Ayam Longso sih, Ayam cuman 5 ribu tapi enaknya gak masuk akal. Terus cobain ramen pertama kali juga gokil. Banyak sih,” kata Andy mengenai pengalaman selama menjadi konten kreator kuliner.

Review jujur menjadi ciri khas dari JWest Bros. Menilai makanan dengan apa adanya tanpa dilebih-lebihkan dan tanpa dikurang-kurangkan. Mengenai penilaian jelek, JWest Bros sendiri belum pernah mendapati pihak restoran yang meminta untuk menghapus tayangan video Youtube yang sudah diunggah karena JWest Bros menilai banyak kekurangan dalam segi pelayanan dan rasa makanan. “Sampe suruh take down sih belom ada ya. Paling kita ditantang buat balik lagi cobain karna katanya mereka (pihak restoran) sudah

hal. 29

JWest Bros: “Kita Gak Bisa Dibayar Buat Bilang Enak”

Salah satu video promosi JWestBros yang diunggah di Instagram @jwestbros

main course

hal. 28 main course

youtube.com/jwestbros

utama dalam Youtube Channel mereka.

Food for Sake, Jajanan Ojek online, dan Travelling untuk cobain makanan di luar negeri. Food for Sake sendiri memiliki konsep video yang mengulas tentang sebuah restoran atau kedai makan yang akan dinilai dari segi kenyamanan tempat hingga kenikmatan makanan itu sendiri.

Konten Jajanan Ojek Online dibuat dengan menilai makanan-makanan yang dibeli lewat fitur aplikasi ojek online yang bertujuan berbagi referensi.

Biasanya konten Travelling sendiri dibuat dengan konsep minim budget tetapi dapat menikmati suasana dan makanan layaknya tidak ada budget.

Menjamurnya kontern kreator khususnya di bidang kuliner membuat tim redaksi majalah AMBOJA sendiri tertarik untuk mengambil JWest Bros sebagai narasumber dalam rubrik artikel profil konten kreator kuliner. JWest Bros sendiri juga menyebutkan mereka berbeda dengan konten kreator kuliner lainnya.

“Kita gak bisa dibayar buat bilang enak,” kata Andy salah satu member JWest Bros dengan nada bercanda. “Sebenernya beda orang udah pasti beda videonya sih,” tambah Victor. Sehingga JWest Bros akan menilai makanan apa adanya dan bukan ada apanya.

main course

hal. 30

instagram.com/jwestbros

mengubah semuanya menjadi lebih baik,” tanggap JWest Bros.

Biasanya macam kuliner yang dibagikan dalam konten merupakan makanan yang memang JWest Bros biasa untuk menikmatinya. Sehingga dapat dibagikan kepada followers. Ataupun rekomendasi dari para followers juga terkadang diicip oleh JWest Bros. “Kadang mereka (followers) suruh kita cobain.

Mereka gak mau cobain duluan sebelum kita cobain. Jadi kalau gak enak kita yang kena gitu,” jelas Andy.

Menjadi seorang konten kreator kuliner menurut JWest Bros tidak banyak pengalaman sedih selama berkarya. Hal yang kurang mengenakan dari seorang konten kreator kuliner hanyalah harus terbiasa untuk makan makanan yang sudah dingin akibat harus didokumentasikan terlebih dahulu.

JWest Bros juga pernah mendapat kesempatan untuk bekerja sama dengan Kementrian Pariwisata. Berkesempatan pula sering bekerja sama dengan ‘Sony’ sebuah merk kamera yang selama ini memang dipakai oleh JWest Bros untuk dokumentasi. Satu hal yang menurut JWest Bros sebagai sebuah penghargaan terutama untuk pribadi mereka adalah

selamat 4 tahun berkarya masih tetap mempertahankan idealis mereka dalam karya-karya yang dibuat. Mengenai konten kuliner Indonesia sendiri, sebenarnya masyarakat atau penonton Indonesia sendiri sudah tidak mencari apakah itu kuliner Indonesia ataupun kuliner luar negri. Menurut JWest Bros penentu banyaknya views konten kuliner di channel mereka adalah banyaknya porsi makanan yang dimakan oleh dan tingkat kepedasan makanan yang mereka konsumsi.

“Kalau kuliner Indonesia sendiri sebenarnya menarik sih buat jadi konten.

Kuliner Indonesia juga macem-macem banget ga abis-abis kuliner Indonesia.

“Kita tuh dari dulu suka makan emang. Kita senengnya makanan dan tech. Makanya kita mikir dulu lebih mau tech review atau makanan.

Cuman tech mahal ya, jadinya makanan.

Hahaha”

Hai Ambojers! #DiRumahAja bukan berarti kita hanya rebahan dan nonton Youtube Channel JWestBros ya! Nih, ada Rindi, pemimpin redaksi Amboja, dengan 3 Tips memasak di rumah!

hal. 31

sambelnya, bukan makanan Indonesia itu sendiri,” tambah Victor mengenai kuliner Indonesia.

Sangat disayangkan bahwa banyak kuliner Indonesia yang memiliki rasa nikmat tetapi tidak dilirik masyarakatnya.

Seperti halnya saat JWest bros mencoba gudeg - makanan khas Jogja, soto tangkar yang memang tempatnya di daerah perumahan tidak diketahui orang banyak. Padahal makanan tersebut makanan Indonesia yang tidak kalah enak dengan makanan lainnya dan layak untuk di-explore. “Ada banyak makanan yang di explore dengan gimmick cabe lagi-cabe lagi. Kalau gak cari restoran yang memang pedas,” kata JWest Bros.

Sangat disayangkan bahwa masih banyak makanan enak khususnya khas Indonesia yang tertutupi oleh restoran yang bermodalkan “Pedas”.

Inspirasi mereka membuat konten bukanlah berasal dari konten makanan yang dari mereka lihat. Malah, konten yang biasanya tidak relevan dengan kuliner yang menjadi inspirasi konten kuliner dari JWest Bros sendiri. Semoga selalu sukses JWest Bros.

main course

Cuman, sayang aja banyak yang gak mengekspos itu. Mungkin ada yang mengekspos, misalnya nyobain makanan unik di suatu tempat cuman ditambahin cabe segila-gilanya. Jadi beda gitu rasanya,” jelas JWest Bros yang melihat sebenarnya kuliner Indonesia yang masih menjadi konten.

Dengan tertariknya JWest Bros mengenai konten kuliner Indonesia, JWest Bros menyajikan kuliner Indonesia lewat konten ‘Jajanan Ojek Online’. “Makanya kan kita juga punya segmen ‘Jajanan Ojek Online’, kan sekarang orang udah makin gampang bikin makanan. Kalau makanan nya makanannya aneh-aneh, makanan Indonesia gitu tinggal taro di Ojol (Ojek online). Kita ada segmen itu yak arena menarik gitu,” jelas Andy.

Kuliner Indonesia sendiri menurut JWest Bros kurang terekspos karena masyarakat Indonesia lebih mementingkan seberapa pedas makanan tersebut. Padahal kuliner Indonesia melebihi rasa pedas saja.

Masyarakat seringkali hanya mencari keunikan makanan tersebut dibandingkan dengan kaya rasa yang ada di dalam kuliner Indonesia. “Yang ditekenin itu

Rubrik ‘dessert’ memberikan artike-artikel yang ringan serta interaktif. Dalam edisi pertama e-magazine Amboja, rubrik ‘dessert’ kali ini meyuguhkan berbagai resep dengan bahan utama pisang, serta infografis menarik mengenai peta kuliner Indonesia

reporter: Arum Sekar Rini, Stevanus Wisnu

H

alo, Ambojers! Siapa yang tak kenal pisang? Buah yang terkenal dengan kulit kuningnya ini mudah untuk dijumpai dimana-mana. Pisang juga terkenal dengan rasanya yang lezat dan digemari oleh banyak orang. Namun tak hanya enak, pisang juga memiliki segudang manfaat yang luar biasa untuk tubuh.

Selain memiliki banyak nutrisi didalamnya, pisang juga kaya akan manfaat bagi kesehatan kita, loh, Ambojers. Salah satunya adalah menormalkan fungsi jantung serta melancarkan peredaran darah.

Mengkonsumsi pisang pada saat sarapan setiap hari akan menambah nutrisi untuk tubuh yang mendukung fungsi jantung secara optimal.

Ada banyak cara untuk menikmati si kuning bermanfaat ini. Selain dimakan secara langsung, pisang juga bisa menjadi bahan utama dari berbagai macam olahan, baik itu makanan maupun minuman. Maka dari itu, Ambojers! Tim Amboja memberikan tiga rekomendasi olahan pisang beserta resepnya untuk Ambojers coba di Rumah.

Kolak Pisang, Idola di Kala Ramadhan BAHAN-BAHAN:

CARA PEMBUATAN:

Pisang kepok matang dipotong serong sebanyak 10 buah

Rebus gula aren 200 ml air hingga larut, setelah larut kemudian gula aren langsung saring dan tuang ke panci.

Santan ½ butir kelapa (kekentalan santan bisa diatur sesuai selera) 800 ML Gula aren/ gula merah pilih kualitas gula yang bagus sebanyak 150 gram Gulai pasir 65 gram Daun pandan dibuat simpul sebanyak 2 lembar Garam 1 sdt Air 200 ml

Tambahkan daun pandan, garam secukupnya dengan keadaan api yang sedang dan masak hingga mendidih.

Gula aren/ gula merah pilih kualitas gula yang bagus sebanyak 150 gram Masukan potongan pisang, aduk rata hingga pisang berwarna kecoklatan sekitar 2 menit, dan aduk pelan agar pisang tidak hancur.

Tuang santan, gula pasir, bisa di tambahkan kolangkaling sesuai selera, lalu aduk-aduk terus hingga mendidih , santan jangan sampai pecah masak sehingga pisang matang dan koreksi tingkat rasa manisnya.

Matikan api dan tuangkan di mangkuk dan kolak siap

hal. 33

Pisang, si Kuning Kaya Manfaat

main course

Dessert

hal. 35

Es Pisang Ijo, Si Segar Andalan Makassar

Pisang raja, kukus sebanyak 6 buah Tepung terigu 60 gram Tepung beras 60 gram Gula pasir 5 sdm Santan 150 ml Air matang 100 ml

Saus

Pelengkap

Santan 600 ml

Susu kental manis secukupnya

Tepung beras 40 gram

Sirup DHT (pisang ambon) secukupnya

Gula pasir 4 sdm Garam Âź sdt

main course

BAHAN-BAHAN:

Es batu secukupnya

Daun pandan secukupnya

Pangek Pisang, si Manis Langka Andalan Minang

Pasta pandan 4 tetes

CARA PEMBUATAN: Selain pisang, campurkan semua bahan dalam satu wadah aduk menggunakan whisk sampai adonan licin, lalu disaring. Tuang adonan dalam loyang atau wadah yang tahan panas.

Panaskan panci kukusan/ dandang selama 15 menit hingga matang, lalu keluarkan loyang agar dingin sampai uapnya menghilang Keluarkan adonan dari loyang lalu uleni hingga kalis. Bagi adonan sebanyak 6 bagian lalu pipihkan.

Taruh pisang diatas adonan pipih. Gulung kemudian rekatkan ujungnya. Ulangi langkah ini sampai adonan habis dan menjadi banyak.

Panaskan kembali panci kukusan/dandang. Lapisi dasarnya dengan daun pisang atau plastik tahan panas. Kukus pisang ijo selama 10-15 menit angkat dan dinginkan.

main course

hal. 34

Saus: dalam wadah larutkan 200 ml santan dengan tepung beras hingga licin. Dalam panci, masak santan bersama gula, garam dan daun pandan hingga mendidih, diaduk pelan-pelan. tuangkan larutan santan-tepung beras, kemudian aduk terus dan masak hingga merata serta mengental dan mengeletup-mengeletup.

Penyajiannya dengan potong-potong pisang ijo lalu ditata dalam mangkuk. Siram, saus beri es batu, susu kental manis dan sirup

Pangek Pisang merupakan kue tradisional khas Solok, Sumatera Barat. Perpaduan manisnya pisang yang alami dan gurihnya santan kelapa membuat kudapan ini digemari.

Pangek dalam bahasa Minang artinya gulai yang dimasak hingga mengental.

Selain unik, kudapan khas Solok ini sulit ditemukan karena hanya dibuat pada waktu tertentu seperti pesta pernikahan hingga

hantaran menantu untuk mertua menjelang hari raya lebaran. Makanan yang pernah mencatatkan diri pada Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan catatan pembuatan Pangek Pisang terbanyak di dunia ini, sudah tidak ada yang menjualnya bahkan di daerah asalnya sendiri.

BAHAN-BAHAN:

CARA PEMBUATAN:

10 buah pisang kepok matang

Kupas pisang dan belah menjadi 2 bagian

250 ml santan kental

Parut kunyit & campurkan dengan santan, lalu saring.

(Bisa dilakukan saat memeras kelapa menjadi santan).

Jika warna kuning yg didapati masih agak pucat, bisa ditambahkan dengan pewarna makanan.

1 cm kunyit 5-6 sdm gula pasir

Masukkan santan, gula, garam, pisang & daun pandan kedalam periuk.

1 sdt garam 1 helai daun pandan Pewarna makanan secukupnya

Masak hingga matang kuning

Pangek pisang siap dinikmati. Biasanya pangek pisang dinikmati dengan ketan.

penyunting: Rindi Salsabilla

Evelyn Aorelia - Mahasiswa

Monica Biola - Pelajar

Deviana Lavender - Mahasiswa

Saya suka masakan Indonesia karena keunikannya, di mana terdapat banyak cita rasa seperti pedas, asin, dan manis.

Belum lagi, terdapat rempah-rempah yang beragam. Masakan Indonesia yang paling saya suka adalah lodeh dan sayur asem.

Makanan Indonesia menurutku punya citarasa sendiri yang beda dari negara lain. Otentik tidak ada yang bisa menyamakan. Rasanya sangat kuat dan medok karena mengandung banyak rempah. Jadi tidak ada makanan Indonesia yang terasa hambar. Itu lah yang membuat unik. Misalnya kare, jepang punya kare, India punya kare, Indonesia juga ada. Tetapi Indonesia punya kare yang beda banget rasanya, menggunakan santan dan gurih gitu deh.

Makanan favorit aku soto lamongan.

Apalagi kalau ada koya atau bubuk udang sebagai topping.

Indonesia bukan kaya akan budaya tetapi juga kaya akan rempah-rempah yang menjadikan makanan khas Indonesia begitu enak. Masakan khas Indonesia yang paling menjadi favorit saya adalah Sate Padang.

Daging sapi yang lembut dengan rasa bumbu yang kaya akan rempah menjadikan sate padang sangat nikmat. Apalagi jika dimakan dengan lontong.

Dian Agnes - Mahasiswa

Ellyza Aurelia - Mahasiswa

Nazla Choirunnisa - Pelajar

Karena masakan indonesia itu dalam satu jenis makanan rasanya bermacam-macam dan ciri khas masakan indonesia itu pedas.

Karena dr dulu tinggal di Indonesia jadi mau kemana pun ttp masakan Indonesia paling cocok. Makanan Indonesia favorit saya adalah sate madura dan ketoprak.

Aku menyukai makanan Indonesia karena bumbu yang digunakan sangat unik, berbeda dengan makanan luar negeri. Apalagi saya penyuka pedas, jadi setiap makan selalu pakai sambal.

Makanan Indonesia juga kaya akan rempah-rempah yang membuat itu makin nikmat. Makanan favorit aku untuk saat ini soto. Pertama aku lagi suka dan sering banget makan soto. Kedua, kuahnya kaya akan rempah banget.

Kalau ditanya soto apa yang aku suka, aku suka semua soto, baik soto betawi, soto lamongan, dan lain-lain. Karena tiap soto memiliki keunikannya masingmasing yang pastinya enak banget.

Saya suka kuliner Indonesia karena kuliner Indonesia memiliki cita rasa yang unik dan kaya akan rempah-rempah, rempahrempah yang terkandung dalam kuliner Indonesia membuat rasa dari setiap makanannya kuat dan khas. Masakan indonesia yang saya suka adalah Pempek asal Palembang, Sumatera Selatan.

Gallery

photography by: Grace Callista

Kuah kental dari kaldu daging sapi membuat soto tangkar memiliki rasa yang kaya. Isi daging sapi atau bagian sapi lainnya sangat nikmat bila dikonsumsi dengan sepiring nasi hangat.

Isian kolak beragam yang tentunya dapat dijadikan makanan penutup atau makanan berbuka puasa.

Soto Bandung Pak Simon merupakan soto paling laris sepanjang jalan Cibadak, Bandung.

Berisikan lobak dan sangraian kacang tanah menjadikan soto ini spesial dan jarang ditemui dimana-mana.

Selain rasanya yang nikmat dan mengenyangkan, kacang ijo juga memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah melancarkan pencernaan.

Nasi uduk identik dengan bawang goreng yang ditaruh di atas nasi, serta telur dadar, ayam goreng, tempe, tahu, dan sambal terasi.

Sate sapi khas Soto Tangkar Mang Ebo memiliki rasa yang sangat nikmat bila dikonsumsi bersama dengan sotonya. Sate Sapi yang sangat empuk dan memiliki dominan rasa manis.

Lontong sayur memiliki kuah yang mengandung santan membuat rasa gurihnya tiada tara. Biasanya lontong sayur dilengkapi dengan labu, tahu, telur, dan ayam.

Udang goreng mentega menjadi salah satu andalan restoran Seafood Mas Gondrong, Bandung.

Mentega dari masakan ini menjadi kunci utama dalam makanan ini.

Lantai 6, Gedung B, Kampus Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Banten, 15227

inspirasi kuliner anda