Mengenal Lebih Jauh Mengenai Jenis-jenis Tanaman Pantai

Mengenal lebih jauh mengenai...

Jenis-jenis Tanaman Pantai Kelompok 3B Phanerogamae

Mengenal lebih jauh mengenai...

Jenis-jenis Tanaman Pantai Kelompok 3B Phanerogamae

Kata Pengantar Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME atas segala limpahan rahmat dan nikmat-Nya yang telah diberikan. Karena berkat rahmat dan nikmat-Nya lah kami dapat membuat karya tulis yang berupa e-book ini. EBook ini merupakan karya sederhana yang kami buat untuk memenuhi tugas ujian akhir semester mata kuliah Taksonomi Phanerogamae, Biologi, Universitas Padjadjaran yang berjudul "Mengenal Lebih Jauh Mengenai Jenisjenis Tanaman Pantai". E-Book ini menyajikan informasi tentang jenis-jenis tanaman yang hidup di daerah pesisir pantai. Kami menyajikannya semenarik mungkin sehingga informasi yang kami sampaikan melalui E-Book ini dapat dipahami dengan baik oleh pembaca.

Kami meyakini bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam EBook ini, sehingga kami perlu adanya saran dan kritik dari para pembaca untuk nantinya dapat kami sempurnakan pada karya selanjutnya. Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh dosen pengampu mata kuliah Taksonomi Phanerogamae hingga terselesaikannya E-Book ini. Di antaranya yaitu kepada yang terhormat: Dr. Budi Irawan M.Si, Betty Mayawatie Marzuki, Dra., M.Si, Dr. Suryana MP., & Joko Kusmoro Drs., M.P. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga E-Book ini mampu bermanfaat bagi para pembaca.

i

Daftar Isi Kata pengantar ……………………………………………………………….i Pengenalan Tanaman Pesisir Pantai …………………………………………iii Jarak Pagar (Jatropha curcas) ………………………………………………….... 1 Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicensis) ……...………………………………….. 2 Legundi (Vitex trifolia) …………………………..…………………………..... 3 Tahi Ayam (Lantana camara) ………………………….……………………….. 4 Mondodaki (Tabernaemontana pandacaqui) …………………………....……...….. 5 Butun (Barringtonia asiatica) ………………………………………….……........ 6 Nyamplung (Calophyllum inophyllum) …………………………….......………... 7 Bintaro (Cerbera manghas) ……………………………….…………………….. 8 Beringin (Ficus benjamina) ……………………………….……..…………....... 9 Awar Awar (Ficus septica) …………………………………..……………….... 10 Talas (Colocasia esculent) ………………………………….........…………........ 11 Bakung Laut (Crynum asiaticum) ………………….....…………………….….. 12 Katang-katang (Ipomoea pes-caprae) ……...………….………………….…..… 13 Rambusa (Passiflora foetida) ………………………….…………………........... 14 Wedelia (Sphagneticola trilobata) ……………………………….....…………..... 15 Kampis tiongkok (Hernandia nymphaeifolia) ……………………………….…... 16 Waru Laut (Hibiscus tiliaceus) ……………………………………………......... 17 Mengkudu (Morinda citrifolia) ……………………..…………………….……. 18 Kersen (Muntingia calabura) ……………………………........……………….... 19 Nipah (Nypa fruticans) ………………………………………………............... 20 Jarak Kepyar (Ricinus communis) ……………………………………...………. 21 Pulai (Alstonia scholaris) …………………………………………………...….. 22 Aren (Arenga pinnata) ……………………………………....……………….... 23 Naupaka Pantai (Scaevola taccada) ……………………………………….……. 24 Akasia Duri (Vachellia nilotica) ……………………………………...……….... 25 Rotan Batang (Calamus zollingeri) …………………………………….……… 26 Kelancang (Caesalpinia bonduc) ………………………………………..…….... 27 Widuri (Calotropis gigantea) ………………………………………...……….... 28 Gambir Laut (Clerodendrum inerme) ………………………………………........ 29 Kirinyuh (Eupatorium odoratum) …………………………………………..….. 30 Daftar Pustaka…………………………………...…………………….......... 31 Profil Anggota...………………………………...……………………........... 34

ii

Pengenalan Tanaman Pesisir Pantai Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan jenis flora dan fauna dengan tipe hutan yang bervariasi di dunia, sehingga Indonesia dikenal sebagai salah satu negara megabiodiversitas. Keanekaragaman yang tinggi ini didukung oleh wilayah yang luas dengan banyak kepulauan dan berada di daerah tropis.

Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau dengan panjang pantai sekitar 81.000 km dengan ciri khas dan potensi sumber dayanya masing-masing.

Daerah pantai merupakan daerah perbatasan antara ekosistem laut dan ekosistem darat. Karena hempasan gelombang dan hembusan angin maka pasir dari pantai membentuk gundukan ke arah darat. Setelah terbentuknya gundukan pasir itu biasanya terdapat hutan yang dinamakan hutan pantai. Hutan pantai Indonesia umumnya terdiri atas berbagai tipe ekosistem, antara lain ekosistem hutan pantai formasi pescaprae, barringtonia dan hutan mangrove. Ekosistem hutan pantai formasi pescaprae biasanya didominasi oleh tumbuhan merayap, sedangkan formasi barringtonia didominasi oleh tumbuhan yang berbentuk pohon.

Tanaman pantai memiliki berbagai macam manfaat bagi lingkungan pesisir pantai yakni dapat mencegah terjadinya abrasi pantai dikarenakan akar tumbuhan seperti Ipomea pescaprae mampu mengikat pasir dan menstabilkan substratnya, menghambat kecepatan dan memecah tekanan terpaan angin yang menuju ke pemukiman penduduk seperti tumbuhan Hibiscus tiliaceus, Pongamia pinnata dan Casuarina equisetifolia, dan dapat digunakan sebagai obat seperti tumbuhan Morinda citrifolia yang dapat digunakan sebagai obat diabetes. Selain itu, masih banyak lagi manfaat tanaman pantai melihat keanekaragaman yang dimiliki lingkungan pesisir. Tanaman pesisir yang termuat dalam buku ini berjumlah 30 spesies yang terdiri dari 13 ordo dan 20 famili.

iii

Jarak Pagar

Jatropha curcas Deskripsi Umum Jarak pagar (Jatropha curcas) adalah spesies tanaman berbunga dalam keluarga Euphorbiaceae yang berasal dari daerah tropis Amerika, kemungkinan besar Meksiko dan Amerika Tengah. Spesies ini tahan terhadap tingkat kekeringan yang tinggi, memungkinkannya tumbuh di gurun. Jenis tumbuhan ini juga mengandung phorbol ester, yang dianggap beracun (Janick and Paull, 2008).

Pertelaan Tumbuhan Jatropha curcas tergolong perdu, panjang 6 m. Akar: tunggang. Batang: memiliki ranting bulat dan tebal. Daun: berbentuk bulat telur, ujung meruncing, pangkal dan tepi berlekuk, permukaan atas berwarna hijau, permukaan bawah hijau pucat, panjang daun 5-15 cm dan tulang daun menjari. Bunga: majemuk berbentuk malai, berkelamin tunggal, berumah satu, berwarna kuning kehijauan dan memiliki 5 kelopak. Buah: membulat telur dan berwarna hijau. Biji: berwarna kuning (Muanmar et al., 2017).

Status Konservasi Resiko Rendah (LC, Least Concern).

Manfaat Jarak pagar mengandung minyak yang dapat digunakan sebagai bahan pembuat biofuel (Muanmar et al., 2017).

Klasifikasi Kingdom Division Class Ordo Family Genus Species

Plantae Tracheophyta Magnoliopsida Malpighiales Euphorbiaceae Jatropha Jatropha curcas (Linnaeus, 1753)

(Ting et al., 2012)

1

Pecut Kuda

Stachytarpheta jamaicensis Deskripsi Umum Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl termasuk ke dalam famili Verbenaceae dan umumnya dikenal sebagai Gervao, Brazilian tea, verbena cimarrona, rooter comb, atau blue porter weed. Tanaman ini kebanyakan tumbuh di daerah tropis Amerika, serta di hutan subtropis Afrika, Asia, dan Oseania. Spesies ini merupakan tanaman herba yang tumbuh setinggi 60–120 cm. Tanaman ini memiliki batang halus berwarna hijau tua, yang berubah menjadi kayu ke arah pangkal batang (Pearl and Yoke, 2016).

Pertelaan Tumbuhan Stachytarpetha jamaicensis tergolong semak. Akar: tunggang. Batang: berkayu, kecil, berwarna hijau tua dan berbentuk bulat. Daun: berbentuk bulat telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi bergerigi, urat daun melengkung dan permukaan berkeriput. Bunga: berwarna ungu dengan kelopak berjumlah ganjil. Buah: berbentuk garis berbiji dua (Muanmar et al., 2017).

Status Konservasi Resiko Rendah (LC, Least Concern).

Manfaat Tanaman ini telah digunakan secara tradisional oleh lansia sebagai obat alergi dan gangguan pernafasan, batuk, pilek, demam, sembelit, komplikasi pencernaan, dan disentri dan melancarkan haid dll. (Pearl and Yoke, 2016).

Klasifikasi Kingdom Division Class Ordo Family Genus Species

Plantae Tracheophyta Magnoliopsida Lamiales Verbenaceae Stachytarpheta Stachytarpheta jamaicensis (Vahl, 1804)

(Ting et al., 2012)

2

Legundi

Vitex trifolia Deskripsi Umum Vitex trifolia Linn. tergolong ke dalam anggota Verbenaceae yang memiliki sekitar 270 spesies yang tersebar di daerah tropis dan subtropis dan beberapa spesies juga ditemukan di daerah yang beriklim sedang. Tanaman Legundi merupakan tanaman perdu atau pohon dengan tinggi yang bisa mencapai 6 meter. Tumbuhan ini tumbuh di daerah berpasir dan memiliki kemampuan untuk mengikat pasir dan menahan semburan garam dari laut (Marini dan Sitorus, 2019).

Pertelaan Tumbuhan Vitex trifolia tergolong semak. Batang: ditutupi oleh rambut-rambut lembut.

Daun: beranak daun 3, ujung daun runcing, tepi rata, urat daun menyirip, permukaan atas berwarna hijau dan permukaan bawah berwarna hijau keabu-abuan. Bung:a: berwarna violet. Buah: berwarna hijau ketika belum matang dan menjadi warna hitam ketika matang (Muanmar et al., 2017).

Status Konservasi Spesies Bergantung Konservasi (CD, Conservation Dependent).

Manfaat Daun, batang atau buah lagundi bermanfaat sebagai obat.

Klasifikasi Kingdom Division Class Ordo Family Genus Species

Plantae Tracheophyta Magnoliopsida Lamiales Lamiaceae Vitex Vitex trifolia (Linnaeus, 1753)

tropicalgarden.co.th

3

Tahi Ayam

Lantana camara Deskripsi Umum Lantana camara adalah spesies tanaman berbunga dalam keluarga verbena (Verbenaceae), asli daerah tropis Amerika. Sebagai tanaman hias, L. camara sering dibudidayakan di dalam ruangan, atau di konservatori, tetapi juga dapat tumbuh subur di taman dengan naungan yang cukup di iklim yang lebih sejuk. Spesies ini telah menyebar dari asalnya Amerika Tengah dan Selatan ke sekitar 50 negara, kemudian menjadi spesies invasif. Hal ini dapat menimbulkan masalah jika menyerang daerah pertanian sebagai akibat dari racunnya terhadap ternak, serta kemampuannya untuk membentuk semak belukar yang jika dibiarkan, dapat sangat mengurangi produktivitas lahan pertanian (Ghisalberti, 2000).

Pertelaan Tumbuhan Lantana camara tergolong semak. Batang: bulat, berduri tempel, berwarna hijau saat muda dan berwarna abu-abu kecoklatan saat dewasa. Daun: tunggal, duduk berhadapan, berbentuk bulat telur, ujung meruncing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, urat daun menyirip, permukaan kasar, panjang 5-8 cm dan lebar 3,5-5 cm. Mahkota merupakan bagian dalam berbulu, berwarna putih, merah muda, jingga, kuning, dan masih banyak warna lainnya. Buah: batu, bentuk bulat telur, berinti 1 dan berwarna hijau (Muanmar et al., 2017).

Status Konservasi Aman (SE, Secure).

Manfaat Lantana camara dapat digunakan sebagai antioksidan, antimikroba, antifungi dan antivirus, memiliki aktivitas antiulcerogenic, antipiretik, antihiperglikemia, antihelentic, dan dapat menghambat pertumbuhan larva mosquito (Ghisalberti, 2000)

Klasifikasi Kingdom Division Class Ordo Family Genus Species

Plantae Tracheophyta Magnoliopsida Lamiales Lamiaceae Vitex Vitex trifolia (Linnaeus, 1753)

(Ray & Ray, 2014)

4

Mondodaki

Tabernaemontana pandacaqui Deskripsi Umum Tabernaemontana pandacaqui yang dikenal sebagai semak kincir angin dan semak pisang adalah spesies tanaman dalam keluarga Apocynaceae. Tabernaemontana pandacaqui berasal dari Cina, Taiwan, Thailand, Malaysia, Papua Nugini, Australia, dan banyak pulau Pasifik. Tanaman ini ditemukan di berbagai habitat, terutama di daerah yang lebih kering (Zich et al., 2020).

Pertelaan Tumbuhan Tabernaemontana pandacaqui tergolong semak. Batang: berwana coklat kemerahan. Daun: berbentuk lanset, ujung meruncing, tepi rata, urat daun menyirip,permukaan halus, mengkilap, terdapat cairan susu/getah pada bagian daun dan batang. Bunga: berwarna putih kekunigan terdapat di ujung tangkai daun. Buah: berwarna oranye, merah atau kuning, dengan folikel berpasangan (Muanmar et al., 2017).

Status Konservasi Resiko Rendah (LC, Least Concern).

Manfaat Daun segar digoreng dengan minyak dan dioleskan pada lesi kulit yang gatal untuk menghilangkan gejala. Jus daun dioleskan untuk penyembuhan luka (Obico & Ragragio, 2014).

Klasifikasi Kingdom Division Class Ordo Family Genus Species

Plantae Tracheophyta Magnoliopsida Gentianales Apocynaceae Tabernaemontana Tabernaemontana pandacaqui (Poir, 1806)

plantsoftheworldonline.org

5

Butun

Barringtonia asiatica Deskripsi Umum Baringtonia asiatica merupakan salah satu tumbuhan mangrove yang tumbuh pada kawasan litoral yang ekslusif, dan umumnya ditemukan pada pantai berpasir atau koral pasir, disepanjang pantai atau rawa mangrove pada ketinggian 0-350 meter di atas permukaan laut. (Mundoni dkk., 2019).

Pertelaan Tumbuhan Barringtonia asiatica tergolong pohon. Batang: berwarna abu-abu agak kemerahan. Daun: berbentuk bulat telur terbalik, ujung membulat, pangkal membulat, bertepi rata, tulang daun menyirip. Bunga: berwarna putih. Buah: serupa piramida bersegi 4 berwarna coklat dengan dinding buah berserabut dan memiliki 1 biji (Muanmar dkk., 2017).

Status Konservasi Resiko Rendah (LC, Least Concern).

Manfaat Umumnya digunakan masyarakat sebagai obat tradisional untuk pengobatan sakit perut, rematik, dan juga pengobatan luka. Selain itu, pohon ini berfungsi sebagai penjaga atau pelindung pantai yang mampu melindungi kawasan pantai dari erosi (Mundoni dkk., 2019).

Klasifikasi Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species

Plantae Tracheophyta Magnoliopsida Ericales Lecythidaceae Baringtonia Baringtonia asiatica (L.) Kurz

(Sourav, 2019)

6

Nyamplung

Calophyllum inophyllum Deskripsi Umum Nyamplung (Calophyllum inophyllum) adalah tumbuhan yang tersebar luas di Indonesia, terutama ditemukan di daerah pantai berpasir. Tumbuhan ini juga memiliki sebaran yang luas di dunia mulai dari Afrika, India, Asia Tenggara, Australia Utara, dan lain-lain. Habitatnya berada pada ketinggian 0-200 m di atas permukaan laut dengan curah hujan antara 1000-3000 mm/tahun (Emilda, 2019)

Pertelaan Tumbuhan Calophyllum inophyllum tergolong pohon. Batang: kulit batang bagian luar umumnya bersisik. Daun: berbentuk elips, tepi rata memiliki banyak urat dan permukaan mengkilap. Bunga: berwarna putih. Buah: berbentuk bulat seperti bola pingpong kecil berwarna kuning (Muanmar dkk., 2017).

Status Konservasi Resiko Rendah (LC, Least Concern).

Manfaat Minyak bijinya dapat digunakan untuk mengobati sakit kulit, menumbuhkan rambut dan beberapa penyakit lainnya. Keragaman metabolit sekunder yang dikandungnya memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bahan baku obat untuk industri obat (Emilda, 2019).

Klasifikasi Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species

Plantae Tracheophyta Magnoliopsida Malpighiales Calophyllaceae Calophyllum Calophyllum inophyllum L.

(Bernal et al., 2015)

7

Bintaro

Cerbera manghas Deskripsi Umum Bintaro (Cerbera manghas) adalah tumbuhan yang bercabang rendah, sering berbonggol-bonggol, tinggi sampai 17 meter dan kebanyakan lebih rendah (Wulandari dkk., 2018).

Pertelaan Tumbuhan Cerbera manghas tergolong pohon. Batang: berwarna putih keabuabuan, diameter batang 70 cm. Daun: bentuk lanset, ujung meruncing, tersusun dalam bentuk spiral, pangkal daun membaji. Bunga: berwarna putih berish, kelopak bunga berjumlah 5, daun mahkota berjumlah 5. Buah berbentuk elips (World Health Organization, 1998).

Status Konservasi Resiko Rendah (LC, Least Concern).

Manfaat Daun tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat rematik, penyakit kulit, ekstrak biji bintaro mengandung senyawa metabolit beracun yang digunakan sebagai alternatif pestisida alami (World Health Organization, 1998; Wulandari, dkk., 2018).

Klasifikasi Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species

Plantae Tracheophyta Magnoliopsida Gentianales Apocynaceae Cerbera Cerbera manghas L.

plantsoftheworldonline.org

8

Beringin

Ficus benjamina Deskripsi Umum Ficus benjamina adalah salah satu jenis pohon cepat tumbuh yang banyak ditemukan di Indonesia. Pertumbuhan pohon beringin dapat mencapai tinggi hingga 40-50 m dengan diameter batang mencapai 100-190 cm. Pohon beringin memiliki ciri khas berupa akar gantung yang menjulur dari atas ke bawah dalam jumlah banyak.

(Krisdianto & Balfas, 2016)

Pertelaan

Tumbuhan Ficus Benjamina tergolong pohon. Batang: berbentuk tegak dan bulat, kulit batang berwarna cokelat kehitaman dan memiliki permukaan batang yang kasar, di bagian batang terdapat akar udara yang tumbuh menjuntai ke bawah (Sumihadi, dkk., 2019). Daun: bentuk jorong, ujung meruncing, pangkal membulat, tepi rata, tulang daun menyirip, permukaan mengkilap. Buah: bentuk bulat, berwarna hijau. (Muanmar, dkk., 2017).

Status Konservasi Resiko Rendah (LC, Least Concern).

Manfaat Biasanya digunakan sebagai pohon peneduh (Muanmar dkk., 2017).

Klasifikasi Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species

Plantae Tracheophyta Magnoliopsida Rosales Moraceae Ficus Ficus benjamina L.

plantsoftheworldonline.org

9

Awar Awar

Ficus septica Deskripsi Umum Ficus septica memiliki tinggi pohon mencapai 25 m. Seluruh bagian pohonnya bergetah kuning khas. Tanaman ini tumbuh alami di hutan sekunder atau semak samun pada berbagai tipe tanah hingga ketinggian 1.800 mdpl. Jenis ini sering kali tumbuh di pinggir sungai. (Dharma, dkk., 2017)

Pertelaan Tumbuhan Ficus septica tergolong pohon. Batang: abu-abu pucat atau putih, ranting bulat silindris, berongga. Daun: bentuk membundar telur, ujung meruncing, pangkal membundar, bertepi rata, tulang daun menyirip. Buah: periuk berpasangan, di ketiak daun.

Status Konservasi Resiko Rendah (LC, Least Concern).

Manfaat Daunnya dapat dimanfaatkan untuk mengobati flu, batuk, demam, dan penyakitpenyakit yang disebabkan oleh jamur. Akar yang dihancurkan dan dicampur dengan air kelapa untuk menyembuhkan infeksi saluran kencing. (Dharma, dkk., 2017).

Klasifikasi Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species

Plantae Tracheophyta Magnoliopsida Rosales Moraceae Ficus Ficus septica Burm.fil.

phytoimages.siu.edu

10

Talas

Colocasia esculent Deskripsi Umum Tanaman ini dapat hidup di dataran rendah sampai ketinggian 2.700 mdpl daerah tropis dengan suhu sekitar 21 ± 27 ºC. Talas termasuk jenis tanaman herba dengan tinggi antara 0,5 ± 1,5 m (Andarini & Risliawati, 2018).

Pertelaan

Batang: terletak dibawah tanah. Daun: berbentuk hati, ujung meruncing, pangkal berlekuk, tepi rata, urat daun menyirip permukaan dilapisi kutikula dan warna utama tulang daun hijau (Muanmar, Suleman, & Nurdin, 2017). Cormus/umbi: warna korteks putih, bentuk silindris, warna daging cormus putih kekuningan, dan permukaannya berserabut (Andarini & Risliawati, 2018).

Status Konservasi Resiko Rendah (LC, Least Concern).

Manfaat Sebagai bahan pangan dimakan yang merupakan sumber pangan yang penting karena umbinya memiliki nilai gizi yang cukup baik (Wulanningtyas, Sabda, Ondikeleuw, & Baliad, 2019)

Klasifikasi Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species

Plantae Tracheophyta Liliopsida Alismatales Araceae Colocasia Colocasia esculenta (L.) Schott

inaturalist.org

11

Bakung Laut

Crynum asiaticum Deskripsi Umum Tumbuhan Crynum asiaticum tergolong herba. Dapat hidup pada ketinggian 1-700 m dpl, dan paling banyak ditemukan di pantai dan pinggiran hutan (Estu, 2008).

Pertelaan Batang: batang palsu yang ditutupi oleh pelepah daun tua. Daun: menjorong sempit sampai lebar, ujung runcing, tepi berombak, urat daun sejajar, permukaan licin. Bunga: warna putih. Buah: kapsul, membulat,hijau kekuningan (Muanmar, Suleman, & Nurdin, 2017).

Status Konservasi Tidak Punah (Not Extinct).

Manfaat Daun tumbuhan ini bermanfaat sebagai obat untuk perawatan paska persalinan (Muanmar, Suleman, & Nurdin, 2017).

Klasifikasi Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species

Plantae Tracheophyta Liliopsida Asparagales Amaryllidaceae Crinum Crinum asiaticum L.

inaturalist.org

12

Katang-katang

Ipomoea pes-caprae Deskripsi Umum Tumbuhan Ipomea pescaprae tergolong herba. tumbuh liar mulai permukaan laut hingga 600 m, biasanya di pantai berpasir, tetapi juga tepat pada garis pantai, serta kadang-kadang pada saluran air (Syakur, 2019).

Pertelaan Batang: menjalar, berbentuk bulat, berwarna hijau kecoklatan, panjangnya 5-30 m dan menjalar. Daun: berbentuk bulat, ujung terbelah, tepi rata, urat daun melengkung, permukaan licin. Bunga: berwarna merah muda-ungu, buah berbentuk kapsul bundar hingga agak datar, terletak di ketiak daun pada gagang yang panjangnya 3 - 16 cm. Biji: berwarna hitam dan berambut rapat. Ukuran buah 12 – 17 mm, biji berjulmlah 6 - 10 mm.(Muanmar, Suleman, & Nurdin, 2017)

Status Konservasi Tidak Punah (Not Extinct).

Manfaat bermanfaat sebagai obat beri-beri, sakit gigi, eksim (Muanmar, Suleman, & Nurdin, 2017).

Klasifikasi Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species

Plantae Tracheophyta Magnoliopsida Solanales Convolvulaceae Ipomoea Ipomoea pes-caprae (L.) R.Br.

TopTropicals.com

13

Rambusa

Passiflora foetida Deskripsi Umum Tumbuhan Passiflora foetida tergolong herba. Spesies ini memiliki akar tunggang (radix primaria), dengan tipe percabangan simpodial. Memiliki batang basah (herbaceus) dengan sedikit berkayu pada bagian bawahnya (Y, Pasaribu, & Tarigan, 2014)

Pertelaan Batang: merambat. Daun: bentuk seperti jantung. Ujung meruncing. Bunga: warna agak putih. Buah: bulat seperti kelereng dibungkus oleh serabut yang berambut banyak. Letak bunga di ketiak daun (Muanmar, Suleman, & Nurdin, 2017)

Status Konservasi Tidak Punah (Not Extinct).

Manfaat Digunakan sebagai obat batuk, koreng, borok, kencing berlemak dan pembesaran kelenjar limfa di leher (Muanmar, Suleman, & Nurdin, 2017)

Klasifikasi Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species

Plantae Tracheophyta Magnoliopsida Malpighiales Passifloraceae Passiflora Passiflora foetida L.

inaturalist.org

14

Wedelia

Sphagneticola trilobata Deskripsi Umum Tumbuhan Sphagneticola trilobata tergolong herba, merupakan tanaman penutup tanah berupa semak berbunga kuning, tajuk daun lebat, dan menjalar dari famili Asteraceae (Maimunah, Irwan, & Indradewa, 2020).

Pertelaan Batang: menjalar, bercabang banyak. Daun: berbentuk bulat telur memanjang, ujung meruncing,pangkal menyempit, tepi bergerigi. Bunga: berwarna kuning.

Buah: longkah berbentuk baji berwarna hitam. (Rahayu, dkk, 2006), daun pembalut bulat telur memanjang (Muanmar, Suleman, & Nurdin, 2017)

Status Konservasi Tidak Punah (Not Extinct).

Manfaat Air rebusan daunnya dicampur dengan batang loiyale (Cymbopogon citratus) kemudian diminum sebagai obat diabetes dan perawatan paska persalinan (Muanmar, Suleman, & Nurdin, 2017)

Klasifikasi Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species

Plantae Tracheophyta Magnoliopsida Asterales Asteraceae Sphagneticola Sphagneticola trilobata L.

phytoimages.siu.edu

15

Kampis tiongkok

Hernandia nymphaeifolia Deskripsi Umum Kampis tiongkok (Hernandia nymphaeifolia) adalah sejenis pohon dari hutan pantai, anggota suku Hernandiaceae. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Lantern Tree, mengacu kepada bentuk buahnya yang seperti lentera Tiongkok (tanglong atau lampion).

Pertelaan Tumbuhan Hernandia nymphaeifolia tergolong pohon. Batang: tegak, kulit batang berwarna putih suram, halus. Daun: berbentuk jantung, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi rata, urat daun menyirip. Bunga: berwarna putih. Buah: berbiji dikelilingi oleh penutup berdaging putih. (Kalima, 2013), bunga jantan dan betina terpisah pada pohon yang sama, tangkai daun menempel pada bagian dalam pinggir daun.

Status Konservasi Resiko Rendah (LC, Least Concern).

Manfaat Kayu kampis tiongkok ringan dan kurang awet. Penduduk pulau-pulau di Pasifik selatan memanfaatkannya untuk perkakas ringan seperti terompah kayu, gagang kipas, papan tulis, pelampung jaring, bagian dari sampan dan lain-lain. Rumphius menguraikan tumbuhan ini dengan nama Arbor ovigera dan menyebutkan bahwa di Amboina pada masa lalu (dikenal sebagai ay gosso) akarnya dikunyah bersama buah pinang untuk mengatasi keracunan akibat makan kepiting atau yang sebangsanya (Rumpf, 1743). Bijinya mengandung 51% minyak lemak yang kental, dan mengandung alkaloid (Heyne, 1987).

Klasifikasi Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species

Plantae Tracheophyta Magnoliopsida Laurales Hernandiaceae Hernandia Hernandia nymphaeifolia (C.Presl) Kubitzki

National Tropical Botanical Gardens & inaturalist.org

16

Waru Laut

Hibiscus tiliaceus Deskripsi Umum Hibiscus tiliaceus juga dikenal sebagai waru laut, dan dadap laut. Tumbuhan ini telah lama dikenal sebagai pohon peneduh tepi jalan atau tepi sungai dan pantai.

Tumbuhan ini asli dari daerah tropika di Pasifik barat namun sekarang tersebar luas di seluruh wilayah Pasifik,

Pertelaan Tumbuhan Hibiscus tiliaceus tergolong pohon. Batang: berwarna coklat keabuabuan. Daun: bentuk jantung, tepi bercanggap sempit, urat daun menjari. Bunga: berbentuk lonceng, daun mahkota berwarna kuning Buah: berbentuk telur berparuh pendek. (Rahayu, dkk, 2006), bunga berdiri sendiri atau 2 – 5 dalam tandan. Bakal buah beruang 5.

Status Konservasi Resiko Rendah (LC, Least Concern).

Manfaat Kayu waru biasa digunakan sebagai bahan bangunan atau perahu, roda pedati, gagang perkakas, ukiran, serta kayu bakar. Dari kulit batangnya, setelah direndam dan dipukul-pukul, dapat diperoleh serat yang disebut lulup waru. Serat ini sangat baik untuk dijadikan tali (Heyne, 1987). Serat ini juga merupakan bahan yang penting, dan berasal dari pepagan waru dan dipakai untuk membuat tali. Tali ini, selanjutnya dipergunakan sebagai bahan dasar membuat jaring dan tas-tas kasar (Sastrapradja, 1980). Di Jawa, kayunya dipakai untuk bahan bakar (Sastrapradja, 1980) dan daunnya digunakan sebagai pembungkus ikan segar oleh pedagang di pasar dan pedagang ikan keliling.

Klasifikasi Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species Synonym

Plantae Tracheophyta Magnoliopsida Malvales Malvaceae Talipariti Talipariti tiliaceum L. Hibiscus tiliaceus L.

(Forest & Kim Starr, 2007) & greeners.co

17

Mengkudu

Morinda citrifolia Deskripsi Umum Mengkudu (Morinda citrifolia) adalah tanaman yang dapat tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian 1500 m. Tinggi pohon mengkudu mencapai 3–8 m, memiliki bunga bongkol berwarna putih. Buahnya merupakan buah majemuk, yang masih muda berwarna hijau mengkilap dan memiliki totol-totol, dan ketika sudah tua berwarna putih dengan bintik-bintik hitam.

Pertelaan Tumbuhan Morinda citrifolia tergolong pohon. Batang: berwarna kekuningan.

Daun: bentuk bulat telur lebar hingga bentuk elips, ujung meruncing, tepirata, letak berhadapan. Bunga: berwarna putih. Buah: bongkol berbenjol-benjol tidak teratur, kuning kotor atau putih kekuningan (Noor, dkk, 2012). Bunga: mahkota bunga berbentuk tabung, berwarna putih, bunga bongkol bertangkai rapat,.

Status Konservasi Belum dievaluasi (NE, Not Evaluated)

Manfaat Buah mengkudu mengandung alkaloid yang dinamakan xeronin. Alkaloid ini berguna untuk mengaktifkan enzim-enzim dan mengatur pembentukan protein serta bekerja untuk melawan peradangan yang terjadi di dalam tubuh (Wijayakusuma, 2008). Buah mengkudu juga mengandung skopoletin yang berfungsi untuk memperlebar saluran pembuluh darah dan memperlancar peredaran darah serta berkhasiat sebagai anti bakteri, anti alergi dan anti radang (Rukmana, 2010)

Klasifikasi Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species

Plantae Tracheophyta Magnoliopsida Gentianales Rubiaceae Morinda Morinda citrifolia L. inaturalist.org

18

Kersen

Muntingia calabura Deskripsi Umum Muntingia calabura secara lokal disebut kersen atau kersem adalah sejenis pohon sekaligus buahnya yang kecil dan manis berwarna merah cerah. Di beberapa daerah, seperti di Jakarta, buah ini juga dinamai ceri.

Pertelaan Tumbuhan Muntingia calabura tergolong pohon. Batang: berwarna abu-abu, ranting diselimuti rambut halus. Daun: bentuk lanset, ujung meruncing, tepi bergerigi. Bunga: berwarna putih. Buah: buni berwarna hijau jika masak berwarna merah. (Steenis, 1988), bunga berjumlah 1-3 kemudian menjadi satu berkelamin 2.

Kelopak berbagi dalam, taju meruncing menjadi bentuk benang.

Status Konservasi Belum dievaluasi (NE, Not Evaluated)

Manfaat Buah kersen (Muntingia calabura Linn) memiliki aktivitas antioksidan yang kuat karena kandungan asam askorbat (vitamin C) yang tinggi, vitamin A dan juga mineral seperti kalsium dan fosfor (Kurniati, & Rohmani, 2017). Daun kersen juga mempunyai banyak khasiat di antaranya sebagai anti septik, anti inflamasi, anti tumor, dan anti asam urat (Meiliza dan Hariyatmi, 2013). Antiinflamasi (anti peradangan) pada daun. Kersen dapat menghambat terjadinya peradangan di daerah-daerah sendi sehingga mengurangi nyeri pada penderita (Noorhamdani, Yosef dan Rosalia, 2014).

Klasifikasi Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species

Plantae Tracheophyta Magnoliopsida Malvales Muntingiaceae Muntingia Muntingia calabura L.

(Mastuki dkk., 2019) & inaturalist.org

19

Nipah

Nypa fruticans Deskripsi Umum Nipah disebut juga sebagai Nypa fruticans merupakan tumbuhan dengan jenis palem (palma) yang tumbuh di lingkungan hutan bakau atau daerah pasang-surut di dekat tepi laut. Tumbuhan nipah mempunyai batang terendam di bawah lapisan lumpur yang menjalar di bawah tanah dengan tebal batang kira-kira 60 cm.

Pertelaan Tumbuhan Nypa fruticans tergolong palem. Batang: di bawah tanah. Daun: bentuk lanset, ujung meruncing, majemuk, susunan daun seperti daun kelapa, permukaan daun bagian atas mengkilat, berserbuk di bagian bawah. Bunga: berwarna kuning.

Buah: batu bulat dengan ujung lancip (Noor, dkk, 2012). Bulir jantan terdapat pada ujung ranting, bulir betina pada ujung tangkai.

Status Konservasi Resiko Rendah (LC, Least Concern).

Manfaat Buahnya dapat dijadikan bahan makanan, selain dari itu pemanfaatan nipah yang bernilai ekonomi seperti atap, nira/tuak dan sapu lidi yang dapat diperjualbelikan masyarakat di daerah tersebut. Selain itu, melindungi tebing sungai dari erosi air laut (abrasi), menjadi wilayah penyangga terhadap rembesan air laut (intrusi) dan berfungsi dalam menyaring air laut menjadi air daratan yang tawar sehingga dapat pula menjadi penyangga kehidupan di daratannya, mengolah bahan limbah, penghasil oksigen dan penyerap karbondioksida sumber plasma nutfah (Muthmainnah & Sribianti, 2017)

Klasifikasi Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species

Plantae Tracheophyta Liliopsida Arecales Arecaceae Nypa Nypa fruticans Wurmb,

palmpedia.net

20

Jarak Kepyar

Ricinus communis Deskripsi Umum Jarak kepyar (Ricinus communis) merupakan salah satu anggota dari famili Euphorbiaceae yang berasal dari Afrika Timur khususnya di daerah Ethiopia yang tersebar ke daerah-daerah tropis di Dunia, salah satunya di Indonesia (Widodo dan Sumarsih, 2007).

Pertelaan Jarak Kepyar tergolong tanaman perdu. Batang: berkayu lunak, berongga ditengah dan berbuku-buku, kulit batang bertekstur halus dengan warna hijau muda-hijau tua dan merah muda-merah kecoklatan. Diameter batang 3-5 cm.

Daun: berbentuk menjari, tepi bergerigi, lekukan daun dangkal sampai dalam dan berwarna hijau muda-hijau tua. Bunga: berwarna kuning-jingga, tidak memilki daun mahkota dan memiliki 3-5 kelopak Buah: berbentuk bulat-lonjong berwarna hijau muda-hijau tua ketika muda dan berwarna abu-abu ketika matang.

Biji : berbentuk lonjong, berwarna coklat muda-hitam dengan panjang mencapai 2 cm (Noor dkk., 2012; Mardjono, 2000).

Status Konservasi Belum dievaluasi (NE, Not Evaluated)

Manfaat Dalam tanaman jarak, biji dan daun dapat dimanfaatkan dalam berbagai macam hal yaitu biji jarak dapat diproses hingga menghasilkan minyak yang berfungsi mengatasi sembelit, melancarkan persalinan dan ASI. Daun jarak bermanfaat untuk melawan bakteri, menstabilkan gula darah mengobati peradangan, memperbaiki kerusakan hati, menghasilkan minyak dan sebagai pakan ulat sutra (Mardjono, 2000).

Klasifikasi Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species

Plantae Tracheophyta Magnoliopsida Malpighiales Euphorbiaceae Ricinus Ricinus communis L.

(Hollinger, 2020)

21

Pulai

Alstonia scholaris Deskripsi Umum Pulai (Alstonia scholaris) merupakan jenis tanaman kehutanan yang termasuk dalam kategori fast growing species dan termasuk tanaman yang toleran terhadap berbagai jenis tanah dan habitat (Hartati dkk., 2007).

Pertelaan Pulai tergolong tanaman pohon. Akar: tunggang dengan lentisel berpori pada permukaan akar. Batang: kulit batang berwarna coklat terang-krem. Daun: berbentuk lanset dengan ujung runcing, pangkal runcing tersusun dalam bentuk melingkar 5-8 daun, permukaan atas daun berwarna hijau sedangkan bagian bawah keputihan. Bunga: berwarna putih kekuningan. Buah: bumbung, lonjong dan panjang, terdapat 2 buah pada setiap tangkai gagang (Pitopang dkk., 2011).

Status Konservasi Resiko Rendah (LC, Least Concern).

Manfaat Kulit kayu pulai dapat digunakan untuk mengobati malaria, asma, penyakit kulit, epilepsy dan hipertensi. Getah dari batang pulai dapat digunakan untuk mengobati sariawan dan keseleo. Kayu pulai dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan batang pensil, topeng dan kerajinan kayu lainnya (Pitopang dkk., 2011).

Klasifikasi Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species

Plantae Tracheophyta Magnoliopsida Gentianales Apocynaceae Alstonia Alstonia scholaris (L.) R. Br.

(Collish, 2020)

22

Aren

Arenga pinnata Deskripsi Umum Aren (Arenga pinnata) merupakan jenis tanaman palma yang serbaguna dan berasal dari kawasan Asia Tropis. Aren dapat tumbuh pada ketinggian 0–1.400 meter di atas permukaan laut, pada berbagai agroekosistim dan mempunyai daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan tumbuhnya (Pitopang dkk., 2011).

Pertelaan Aren tergolong tanaman pohon. Akar: serabut. Batang: lurus dan permukaannya ditutupi serat ijuk hitam. Daun: menyirip, pangkal membulat, ujung meruncing bergigi, tepi rata, permukaan atas hijau berdaging sedangkan permukaan bawah putih dan bertepung, anak daun berbentuk lanset. Bunga: tangkai perbungaan muncul dari batang dan mahkota pada bunga terbagi menjadi tiga berwarna putih.

Buah: berbentuk bulat dan bewarna kuning jika masak (Pitopang dkk., 2011).

Status Konservasi Belum dievaluasi (NE, Not Evaluated)

Manfaat Aren memiliki banyak manfaat dalam kehidupan manusia yaitu daunnya digunakan untuk membuat sapu lidi, akarnya dimanfaatkan sebagai obat tradisional dan buahnya dapat digunakan sebagai bahan pangan (Pitopang dkk., 2011).

Klasifikasi Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species

Plantae Tracheophyta Liliopsida Arecales Arecaceae Arenga Arenga pinnata (Wurmb.)

Merr.

(Flora & Fauna Web, 2019)

23

Naupaka Pantai

Scaevola taccada Deskripsi Umum Naupaka Pantai (Scaevola taccada) merupakan tanaman dengan tinggi mencapai 4 meter yang dapat ditemukan di pantai tropis wilayah Indo-Pasifik (Muanmar dkk., 2017).

Pertelaan Naupaka Pantai tergolong tanaman perdu. Akar: tunggang. Batang: memiliki permukaan licin dan percabangan mendatar. Daun: berbentuk bulat telur sungsang, ujung membulat, tepi rata dan permukaan seperti berlapis lilin. Bunga: berwarna putih. Buah: berbentuk kapsul dan berwarna putih ketika sudah matang (Muanmar dkk., 2017).

Status Konservasi Belum dievaluasi (NE, Not Evaluated)

Manfaat Naupaka Pantai dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Akar dapat digunakan sebagai obat penyakit beri-beri, sifilis, sakit peut dan disentri. Daun dapat digunakan sebagai pengobatan system pencernaan, karminatif, anti tumor, anti inflamasi, batuk dan tuberkulosis (Muanmar dkk., 2017).

Klasifikasi Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species

Plantae Tracheophyta Magnoliopsida Asterales Goodeniaceae Scaevola Scaevola taccada (Gaertn.)

Roxb.

(Maria, 2021)

24

Akasia Duri

Vachellia nilotica Deskripsi Umum Akasia Duri (Vachellia nilotica) merupakan tanaman berbunga dengan tinggi 2,520 m yang berasal dari Afrika, Timur Tengah dan India. Tanaman ini termasuk spesies invasif yang mendapat perhatian signifikan di beberapa negara (Djufri, 2004).

Pertelaan Akasia Duri tergolong tanaman pohon. Akar: tunggang. Batang: memiliki permukaan kasar dan berwarna coklat. Daun: majemuk, beranak daun 8, tipe daun majemuk menyirip dengan daun yang menyirip rangkap atau 2 rangkap, tepi berbentuk sisir dan daun penumpu berbentuk duri. Bunga: majemuk berwarna kuning. Buah: berbentuk polong berwarna coklat gelap hingga abu-abu (Muanmar dkk., 2017).

Status Konservasi Resiko Rendah (LC, Least Concern).

Manfaat Akasia Duri dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam hal yaitu sebagai pakan ternak, kayu bakar, batang dan biji sebagai sumber tanin, batang digunakan untuk mengobati penyakit ambien, pilek, tuberculosis dan penyakit kusta. Bunganya dapat mengobati sipilis serta getahnya digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan getah arabik (Muanmar dkk., 2017).

Klasifikasi Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species

Plantae Tracheophyta Magnoliopsida Fabales Fabaceae Vachellia Vachellia nilotica (L) P. J. Hunter & Mabb.

(Schmidt, 2021)

25

Rotan Batang

Calamus zollingeri Deskripsi Umum Rotan batang (Calamus zollingeri B.) merupakan tumbuhan yang secara alami tumbuh pada hutan primer maupun hutan sekunder termasuk di kawasan bekas perladangan berpindah dan semak belukar. Rotan batang (Calamus zollingeri B.) tergolong dalam spesies tumbuhan memanjat yang memerlukan pohon sebagai inangnya. Spesies palem berduri ini ditemukan di daerah tropis hingga sub-tropis.

Pertelaan Berumpun. Batang: berduri, melilit dan memanjat pohon di sekitarnya. Daun: anak daun bentuk lanset, pelepah berwarna hijau kusam, ditumbuhi duri berbentuk segitiga yang liat, coklat kusam sampai hitam. (Dransfield & Manokaran, 1996), buah muda berwarna hijau, manfaat batang rotan ini digunakan untuk kerangka mebel.

Status Konservasi Belum dievaluasi (NE, Not Evaluated)

Manfaat Rotan juga bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kepentingan hidup, seperti obatobatan, bahan makanan, bahkan menjadi sumber penghasilan yang bernilai ekonomis (Dransfield & Manokaran, 1996). Dapat dimanfaatkan sebagai kebutuhan pangan, pengobatan yaitu obat malaria, obat penyakit kuning, dan pencegah rambut rontok. Selain itu, kerajinan sebagai alat rumah tangga, maupun sebagai mata pencaharian yaitu pemanen dan pengumpul rotan, serta sebagai bahan bangunan (Jumiati & Murni, 2012).

Klasifikasi Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species

Plantae Magnoliophyta Liliopsida Arecales Arecaceae Calamus Calamus zollingeri Beccari

(Sarwiana dkk., 2018)

26

Kelancang

Caesalpinia bonduc Deskripsi Umum Kelacang (Caesalpinia bonduc L.) merupakan salah satu tanaman yang terdistribusi banyak di beberapa negara seperti India, Sri Lanka, Myanmar dan Indonesia

Pertelaan Tumbuhan Caesalpinia bonduc tergolong semak. Batang: berwarna hijau, ranting batang berduri tempel. Daun: berbentuk bulat telur, daun penumpu menyirip rangkap, letak berhadapan. Anak daun persirip seluruhnya berhadapan. Buah: berambut sikat rapat. Biji: 1-2 berwarna abu-abu atau hijau seperti buah zaitun (Steenis, 1988), bunga berkelamin 1, berumah 2, berbau enak.

Status Konservasi Belum dievaluasi (NE, Not Evaluated)

Manfaat Biji dari tanaman ini memiliki banyak khasiat seperti antibakteri, antifungi, antiinflamasi, antioksidan, antidiabetes dan lain-lain. Efek ini muncul karena adanya kandungan senyawa kimia yaitu alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin yang dapat bekerja untuk mengatasi berbagai jenis penyakit (Gupta, et al., 2005). Di daerah Kota Gorontalo, biji Kelacang (Caesalpinia bonduc L.) merupakan tanaman yang banyak digunakan oleh masyarakat Kota Gorontalo untuk mengobati penyakit gula darah.

Klasifikasi Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species

Plantae Magnoliophyta Magnoliopsida Fabales Fabaceae Caesalpinia Caesalpinia bonduc (L.) Roxb.

westafricanplants.senckenberg.de

27

Widuri

Calotropis gigantea Deskripsi Umum Tanaman Calotropis gigantea di Indonesia dikenal dengan nama Biduri atau Widuri. Tanaman ini merupakan tanaman asli Asia Tenggara yang mudah didapatkan di Indonesia, Filipina, Kamboja, Malaysia, Thailand, Srilanka, India, dan China. Tanaman Calotropis gigantea merupakan salah satu jenis belukar/tanaman perdu yang dapat tumbuh mencapai setinggi 3 meter.

Pertelaan Tumbuhan Calotropis gigantea tergolong semak. Batang: bulat, tebal. Daun: bentuk bulat telur melebar, ujung membundar, tepi rata, urat daun melengkung.

Bunga: daun mahkota berwarna putih agak keunguan. Buah: berbentuk bulat seperti kapsul (Noor et al., 2012), kelopak bunga berjumlah 5 berwarna ungu agak putih. Manfaat yakni daun dan bunganya sering digunakan sebagai makanan jangkrik.

Status Konservasi Belum dievaluasi (NE, Not Evaluated)

Manfaat Tanaman ini dikenal sebagai tanaman obat dengan kulit akar, bunga, getah dan daun yang memiliki khasiat berbeda-beda, serta memiliki buah berisi berkasberkas serat halus seperti sutera yang melekat pada setiap bijinya. Serat dapat diperoleh dari kulit batang dan biji buahnya. Getah warna putih menyerupai susu yang keluar dari batang tanaman diketahui bermanfaat untuk kesehatan, diantaranya sebagai obat herbal penyakit pusing, asma, bronkitis, dispepsia, lepra, tumor dan berbagai penyakit gangguan pencernaan (Sukardan et al., 2016).

Klasifikasi Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species

Plantae Magnoliophyta Magnoliopsida Gentianales Asclepiadaceae Calotropis Calotropis gigantea (L.) Dryander

keyserver.lucidcentral.org

28

Gambir Laut

Clerodendrum inerme Deskripsi Umum Clerodendrum inerme adalah anggota dari keluarga Verbenaceae. Ini adalah semak luas yang selalu hijau yang bisa mencapai ketinggian 2 m.

Pertelaan Tumbuhan Clerodendrum inerme tergolong semak. Batang: tekstur permukaan batang licin. Daun: bentuk lanset, ujung runcing, tepi rata, permukaan mengkilap.

Bunga: berwarna putih dengan tangkai bunga berwarna ungu. Menurut (World Health Organization, 1998), buah bulat berdinding keras, berwarna coklat dengan dinding serupa gabus dan tebal.

Status Konservasi Belum dievaluasi (NE, Not Evaluated)

Manfaat Di Cina telah dilaporkan bahwa C. inerme digunakan untuk mengobati gastritis sekunder akibat keracunan ikan dan udang, malaria, hepatosplenomegali, kurap dan cedera traumatis. Di India, daunnya digunakan untuk mengobati demam yang terus-menerus dan sebentar-sebentar, sedangkan jus yang diekspresikan dari daunnya diberikan untuk meredakan nyeri otot dan kekakuan kaki (pada tetanus).

Mandi yang dibuat dari daun dianjurkan untuk pengobatan mania dan gatal-gatal (Panda, 2004).

Klasifikasi Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species

Plantae Magnoliophyta Magnoliopsida Lamiales Verbenaceae Clerodendrum Clerodendrum inerme (L.) Gaertn

darwinplants.com.au

29

Kirinyuh

Eupatorium odoratum Deskripsi Umum Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) atau biasa disebut gulma siam merupakan salah satu gulma yang tergolong berdaun lebar. Kirinyuh dapat tumbuh di rawa dan lahan basah lain, tidak hanya tumbuh di lahan kering atau pegunungan.

Tumbuhan kirinyuh mudah ditemui dan diperkirakan sejak tahun 1910 telah menyebar luas di wilayah Indonesia.

Pertelaan Tumbuhan Eupatorium odoratum tergolong semak. Batang: berbatang bulat, berkayu, tegak, bercabang banyak, berbulu pendek, tahunan. Daun: bentuk bulat telur, ujung meruncing, tepi bergerigi kasar, berhadapan, permukaannya berbulu halus. Menurut (Steenis, 1988), pembungan mengelompok terletak pada ujung atau ketiak daun.

Status Konservasi Belum dievaluasi (NE, Not Evaluated)

Manfaat Mempunyai potensi sebagai insektisida alami adalah tumbuhan kirinyuh (Eupatorium odoratum L.) (Hadi, 2008). Mengandung senyawa-senyawa yang termasuk bahan aktif sebagai pengendali hama dan menyebabkan adanya aktivitas biologi yang khas seperti penghambat makan dan insektisidal.

Klasifikasi Kingdom Phylum Class Order Family Genus Species

Plantae Magnoliophyta Magnoliopsida Asterales Asteraceae Eupatorium Eupatorium odoratum L.

conabio.gob.mx

30

Daftar Pustaka Andarini, Y. N., & Risliawati, A. (2018). Variabilitas Karakter Morfologi Plasma Nutfah Talas (Colocasia esculenta) Lokal Pulau Jawa. Bul. Plasma Nutfah, 24(1), 63-76.

Botanic Gardens Conservation International (BGCI) & IUCN SSC Global Tree Specialist Group.

(2020). Jatropha curcas. The IUCN Red List of Threatened Species 2020: e.T60649230A148993024. https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2020-1.RLTS.T60649230A148993024.en. Downloaded on 07 June 2021.

Botanic Gardens Conservation International (BGCI) & IUCN SSC Global Tree Specialist Group (2019). Tabernaemontana pandacaqui. IUCN Red List of Threatened Species. 2019: e.T147622277A147622279. Retrieved 17 August 2020.

Collis, T. (2020). Alstonia scholaris. [Online]. Available at https://www.jcu.edu.au/discover-natureat-jcu/plants/plants-by-scientific-name2/alstonia-scholaris (Diakses 31 Mei 2021).

Dhachinamoorthi, D., Saravanan, R., Senthilkumar, K., & Thamizhvanan, K. (2011). Antimicrobial activity of various extracts from various parts of Calophyllum inophyllum L. Journal of Applied Pharmaceutical Science, 01 (03), 102-106.

Dharma, I., Solihah, S., Kuswantoro, F., & Yuzammi. (2017). Koleksi Kebun Raya Lombok: Tumbuhan Sunda Kecil. Jakarta: LIPI Press.

Djufri. (2004). Acacia nilotica (L.) Willd. ex Del. dan Permasalahannya di Taman Nasional Baluran Jawa Timur. BIODIVERSITAS, 5(2), 96-104.

Dransfield, J., & Manokaran, N. (1996). Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 6 Rotan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Emilda. (2019). Tumbuhan Nyamplung (Chalohyllum inophyllum Linn) dan Bioaktifitasnya.

SIMBIOSA, 8 (2), 136-147.

Estu, D. (2008). Eksplorasi Habitat Bakung Putih (Crinum asiaticum L.)Untuk Mendapatkan Kadar Galantamin Pada Ketinggian Tempat Berbeda. Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi, 9(2), 80-89.

Flora & Fauna Web. (2019).

Arenga pinnata.

[Online].

Available at https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/3/2/3285 (Diakses 31 Mei 2021).

Ghisalberti, E. L. (2000). Lantana camara L. (verbenaceae). Fitoterapia, 71(5), 467-486.

Gupta, A. K., Sharma, M., & Tandon, N. (2005). Quality Standards of Indian Medicinal Plants. Vol-2.

New Delhi: Indian Council of Medical Research.

Hartati, D., A. Rimbawanto, Taryono, E. Sulistyaningsih dan A.Y.P.B.C. Widyatmoko. (2007).

Pendugaan Keragaman Genetik di dalam dan Antar Provenan Pulai (Alstonia scholaris) Menggunakan Penanda RAPD. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan, Vol. 1(2), 89-98.

Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia 2: 829. Jakarta: Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan. (versi berbahasa Belanda -1916- II: 177-8).

Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 3: 1312-1314. Terj. Yayasan Sarana Wana Jaya, Jakarta.

Hollinger, J. (2020).

Ricinnus communis.

[Online].

Available at https://plants.ces.ncsu.edu/plants/ricinus-communis/ (Diakses 31 Mei 2021).

Janick, J., & Paull, R. E. (2008). The Encyclopedia of Fruit & Nuts. CABI. Jumiati, H. B., & Murni, P. (2012). Studi Etnobotani Rotan Sebagai Kerajinan Anyaman pada Suku Anak Dalam (SAD) di Dusun Senami, Desa Jebak, Kabupaten Batanghari, Jambi. Biospecies, 5(1), 33-41.

Krisdianto, & Balfas, J. (2016). Struktur Anatomi dan Kualitas Serat Kayu dan Akar Gantung Beringin (Ficus benjamina Linn.). Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), Vol. 21 (1), 13-19.

31

Kurniati, I. D., & Rohmani, A. (2017). Ekstrak Buah Kersen (Muntingia calabura) dalam Menurunkan Jumlah Sel Goblet pada Tikus yang Dipapar Asap Rokok. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 13(2), 144152.

Maimunah, D., Irwan, S. N., & Indradewa, D. (2020). Pertumbuhan Widelia (Wedelia trilobata (L) Hitchc) pada Tingkat Naungan Berbeda di Jalur Hijau Kota Yogyakarta. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), 25(4), 547-555.

Maria. (2021). Scaevola taccada (Gaertn.) Roxb. [Online]. 2020. Available at https://www.gbif.org/occurrence/3059144552 (Diakses 31 Mei 2021).

Marini, M., & Sitorus, H. (2019). Beberapa Tanaman yang Berpotensi sebagai Repelen di Indonesia.

Spirakel, 11(1), 24-33.

Meiliza, E.R., & Hariyatmi. (2013). Pengaruh jus buah Kersen terhadap kadar asam urat.

Muanmar, Suleman, S., & Nurdin, M. (2017). Jenis-jenis Tumbuhan di Pesisir Pantai Desa Tibo dan Pemanfaatannya Sebagai Media Pembelajaran. e-JIP BIOL, Volume 5 Nomor 1, 58-71.

Mundoni, D., & Siburian, R. (2019). Profil Pertumbuhan Baringtonia asiatica pada Teluk Wosidori Kabupaten Manokwari. Median, Volume 11 Nomor 3, 19-23.

Muthmainnah, M., & Sribianti, I. (2017). Nilai Manfaat Ekonomi Tanaman Nipah (Nypa Fruticans) Desa Lakkang Kecamatan Tallo Kota Makassar. Jurnal Hutan Tropis, 4(2), 140-144.

NatureServe.

(2021).

NatureServe Explorer.

Retrieved June 7, 2021, from https://explorer.natureserve.org/ Noor, Y. R., Khazali, M., & Suryadiputra, I. N. N. (2012). Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Edisi ketiga. Bogor: PHKA/WI-IP. Noorhamdani, Yosef dan Rosalia. (2014). Uji Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura) Sebagai Antibakteri Terhadap Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) Secara in Vitro.

Obico, J. A., & Ragragio, E. M. (2014). A survey of plants used as repellents against hematophagous insects by the Ayta people of Porac, Pampanga province, Philippines. Philipp Sci Lett, 7(1), 179-186.

Panda, H. (2004). Handbook on Medicinal Herbs with Uses. New Delhi: National Institute of Industrial Research.

Pearl, M. L., & Yoke, K. Y. (2016). Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl: From Traditional Usage to Pharmacological Evidence. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 1-7.

Pitopang, R., Lapandjang, I., Burhanudin,I. F., dan Basri, Z. (2011). Herbarium Celebense UNTAD dan Deskripsi 100 Jenis Pohon Khas Sulawesi. Palu: Untad Press.

Rahayu, M., Sunarti, S., Sulistiarini, D., & Prawiroatmojo, S. (2006). Jenis-jenis Tumbuhan Obat di Pulau Wawoni Sulawesi Tenggara. Bogor: LIPI Press.

Ray, A., & Ray, R. (2014). Rapid divergence of ecotypes of an invasive plant. AoB Plants, 6.

Rukmana, R. (2010). Mengkudu Budi Daya dan Prospek Agrobisnis. Yogyakarta: Kanisius.

Rumpf, G.E. (1743). Herbarium Amboinense: plurimas conplectens arbores, frutices, ... Pars III: 193.

Amstelaedami: apud Franciscum Changuion, Joannem Catuffe, Hermannum Uttwerf.

MDCCXLIII. Sastrapradja, Setijati; Naiola, Beth Paul; Rasmadi, Endi Rochandi; Roemantyo; Soepardijono, Ernawati Kasim; Waluyo, Eko Baroto (Red. S. Sastrapradja). (1980). Tanaman Pekarangan. Jakarta: Kerjasama LBN - LIPI dengan Balai Pustaka.

Schmidt, M. (2021). Acacia nilotica (L.) Willd. ex Delile. [Online]. Available at https://www.gbif.org/occurrence/1290985939 (Diakses 31 Mei 2021).

Sourav, M. (2019). Barringtonia asiatica (Lecythidaceae), a new record for the flora of Bangladesh.

Tropical Plant Research, 6 (2), 335-337.

Steenis, V. (1988). Flora. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

32

Sukardan, M. D., Natawijaya, D., Prettyanti, P., Cahyadi, & Novarini, E. (2016). Karakterisasi Serat dari Tanaman Biduri (Calotropis gigantea) dan Identifikasi Kemungkinan Pemanfaatannya sebagai Serat Tekstil. Arena Tekstil, 31(2), 51-62.

Sumihadi, Rafdinal, & Linda, R. (2019). Kepadatan dan Pola Penyebaran Ficus spp. Di Stasiun Penelitian Cabang Panti Taman Nasional Gunung Palung Kalimantan Barat. Protobiont, Vol. 8 (3) , 115-121.

Syakur, A. (2019). Jenis-Jenis Tumbuhan Mangrove di Kelurahan Takalala Kecamatan Wara Selatan Kota Palopo. Biogenerasi Jurnal, 4(1), 6-12.

Ting, R. P., Casas, E., Peralta, E. K., & Elauria, J. C. (2012). Design, Fabrication, and Optimization of Jatropha Sheller. An International Journal of Optimization and Control Theories & Applications, 2(2), 113-127.

Wijayakusuma, H. (2008). Penyembuhan Dengan Mengkudu (Morinda citrifolia). Jakarta: Milenia Populer.

World Health Organization. (1998). Medicinal Plants In The South Pasific. Manila: WHO. Wulandari, K., & Ahyanti, M. (2018). Efektivitas Ekstrak Biji Bintaro (Cerbera manghas) sebagai Larvasida Hayati pada Larva Aedes aegypti Instar III. Jurnal Kesehatan, Volume 9 Nomor 2, 218224.

Wulanningtyas, H. S., Sabda, M., Ondikeleuw, M., & Baliad, d. Y. (2019). Keragaman Morfologi Talas (Colocasia esculenta L) Lokal Papua (Variability on Morphological Characters the Papuan Locally Taro [Colocasia esculenta L.]). Bul.Plasma Nutfah, 25(2), 23-30.

Y, N., Pasaribu, S. P., & Tarigan, D. (2014). Uji Fitokimia, Toksisitas dan Aktivitas Antibakteri Terhadap Ekstrak Etanol Daun Rambusa (Passiflora foetida L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal Kimia Mulawarman, 12(1), 31-37.

Zich, F. A., Hyland, B., Whiffen, T., & RA, K. (2020). Australian Tropical Rainforest Plants.

Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO). http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=262 diakses pada 1 Juni 2021.

33

Profile Anggota Kelompok 3B

Gagah Mulia Imani (140410190056)

I Nyoman Ngurah S. J. (14041019060)

Shafanissa Azzahra (140410190064)

Putri Camelia (140410190066)

Alyssa Meutia Fadiyah (140410190080)

Almira Salma Nabilah (140410190100)

34

E - b o o k 'Mengenal Lebih Jauh Mengenai Jenis-

jenis Tanaman Pantai' d i s u s u n b e r d a s a r k a n studi literatur untuk memperkenalkan serta membahas 30 jenis spesies tanaman yang dapat ditemukan di daerah pantai.