BURAMNYA GARIS DEMARKASI DIMENSI HUKUM PIDANA DAN HUKUM ADMINISTRASI DALAM UPAYA PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI YANG BERORIENTASI PADA PEMBANGUNAN DAERAH1 oleh Adhimas P. Hutomo, Adya Sepasthika, Elizabeth B. V. Simanjuntak, Josua Collins dan Guspita Arfina.2
I.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hakikat Indonesia sebagai welfare state atau Negara kesejahteraan dinyatakan secara tegas dalam alinea keempat pembukaan UUD RI 1945 yang menyatakan bahwa tujuan Negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Dalam konsep Negara kesejahteraan, Pemerintah ditempatkan sebagai pihak yang bertanggungjawab atas kesejahteraan rakyatnya, sehingga Negara dan pemerintah harus terlibat aktif dalam kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat, sebagai langkah untuk mewujudkan kesejahteraan umum.3 Adapun jalan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan menyelenggarakan pemerintahan yang berorientasi pembangunan. Dalam rangka tersebut, daerah diberikan otonomi seluas-luasnya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana diakomodir dalam Pasal 18 UUD 1945 yang diatur lebih lanjut dalam UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Otonomi tersebut juga meliputi perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dengan daerah yang merupakan subsistem keuangan Negara. Berbicara mengenai keuangan Negara, Muchsan berpendapat bahwa anggaran Negara merupakan inti dari keuangan Negara, sebab anggaran Negara merupakan alat penggerak untuk melaksanakan penggunaan keuangan Negara.4 Sedangkan, salah satu konsekuensi hukum 1
Tulisan ini ditujukan untuk ALSA Legal Review Competition 2016. Penulis adalah mahasiswa/i dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia. 3 Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm. 14. 4 W. Riawan Tjandra, Hukum Keuangan Negara (Yogyakarta: Grasindo, 2013), hlm. 2. 2