Pojok Milenial Second Edition!

Page 1

Online : www.pojokmilenial.com E-mail : pojok@milenial.com Telepon : Redaksi (0274) 232477 Iklan (0274) 232478 Sirkulasi (0274) 232479

Pojok Milenial 002/PojokMillenial/XI/YK/19

Sabtu, 2 November 2019

Rp 5.000 / 16 halaman

Reuni 212 Tanpa Embel-Embel Politik Itu Cuma Omong Kosong

Sumber: Aruna Foto/ bbcnews

Peneliti menilai kelompok 212 akan menggunakan momentum reuni untuk menggalang kekuatan setelah Prabowo Subianto, capres yang mereka usung pada pilpres lalu, bergabung ke pemerintah.

D

igelar di kawasan Monas, Senin (02/12) pagi, Reuni 212 diwarnai pemutaran video berisi pidato pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, yang kembali mengklaim bahwa dirinya dicekal Arab Saudi lantaran permintaan pemerintah Indonesia. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dalam pidato sambutannya di hadapan massa yang diperkirakan mencapai ratusan ribu orang, mengatakan bahwa Reuni 212 mengirimkan "pesan damai, aman dan meneduhkan bagi semua". Massa, yang sebagian besar mengenakan pakaian dan atribut serba putih, berangsur-angsur memadati kawasan Monas sejak Senin (02/12) subuh, dengan diawali antara lain zikir serta salat subuh.

Acara yang berakhir sekitar pukul 09.00 WIB, dihadiri pula sejumlah politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra, diantaranya Mardani Ali Sera, Hidayat Nurwahid, serta Fadli Zon. Selain pidato dan sambutan, Reuni 212 juga diisi doa bersama, yang antara lain mendoakan agar "Presiden dan Wakil Presiden bisa membangun Indonesia dengan jujur dan amanah". Apa motivasi politik di balik Reuni 212? Bagaimanapun, menurut peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Luky Sandra, kelompok 212 akan berusaha menyatukan diri kembali dalam acara tersebut. Luky melihat perpecahan dalam kelompok 212 telah terjadi setelah sejumlah tokoh, yang sebelumnya mendukung gerakan itu, seperti Ma’ruf Amin dan Prabowo, bergabung dengan pemerintah pimpinan Joko Widodo.

"Mereka menyatukan kelompok mereka sendiri yang terpecah setelah pilpres kemarin," ujar Luky. Melalui pertemuan itu, Luky berpendapat kelompok 212 yang kini bisa disebut vakum - akan melakukan persiapan “pemetaan untuk momentum politik ke depan”. Namun, juru bicara Persaudaraan Alumni 212 Haikal Hassan membantah hal itu dan mengatakan reuni itu tidak akan menyinggung politik, sebab menurutnya, yang akan dikedepankan adalah pesan persatuan bangsa. Gerakan 212, masih signifikan? Luky mengatakan kelompok 212 mungkin akan kembali digandeng pihak yang akan bertarung pada pilkada 2020, mengingat keberhasilan mereka menjadikan Anies Baswedan sebagai gubernur Jakarta pada pemilihan gubernur pada 2017, yang dikritik sarat politik identitas.

Jokowi Dinobatkan Asian of the Year 2019 Jakarta, CNBC Indonesia - Media asal Singapura The Straits Times menganugerahkan Presiden Joko Widodo sebagai Asian of the Year 2019. The Straits Times melihat perjalanan karir Joko Widodo dalam lima tahun terakhir termasuk saat dirinya terpilih kembali menjadi Presiden RI untuk kedua kalinya.

6 Tol Dalam Kota Dibangun, Menhub Fokus Angkutan Massal Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek 6 Tol Dalam Kota Jakarta dalam proses pengerjaan yang terbagi dalam 3 seksi sepanjang 31,1 km atau separuh dari total panjang sekitar 69 km.Proyek tol ini sempat menuai polemik. Gubernur DKI Jakarta yang dijabat oleh Joko Widodo mengungkap penolakannya, begitu juga dengan Gubernur Anies Baswedan.

Gerakan kelompok 212 sendiri berawal dari demonstrasi yang menuntut pemidanaan terhadap mantan gubernur Basuki Tjahaja Purnama, yang saat itu juga merupakan calon gubernur petahana dalam pilkada 2017, atas tuduhan penistaan agama setahun sebelumnya. "Tergantung dinamika atau karakter di daerahnya. Kalau kira-kira modelnya hampir sama dengan DKI Jakarta di 2017, pasti mereka (kelompok 212) dibutuhkan oleh calon yang mau menang," ujar Luky. Kapitra, mantan pengacara pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab ini juga mengatakan kelompok 212 adalah energi besar yang seharusnya dirangkul pemerintah. “Ini kelompok yang sebenarnya nice, produktif. Tapi karena selalu disudutkan, orang selalu defense. Mereka aktif di kegiatan sosial, membantu masyarakat dalam bencana, ini kan energi,” katanya. “Bagaimana mengarahkan mereka.”

Kepala BNN: Pengguna Narkoba pada 2019 Tembus 3,6 Juta Orang

L

iputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Heru Winarko menyebutkan, ada peningkatan peredaran narkoba selama tahun 2019 dari tahun sebelumnya sebesar 0,03 persen. Pengguna paling banyak berusia 15 hingga 65 tahun dan menembus angka tiga juta orang. “Jadi narkoba ini bukan hanya di Indonesia ya, di seluruh dunia hampir sama. Tapi di Indonesia kita meningkat 0,03 persen. Lebih kurang jumlahnya 3.600.000 yang menggunakan (narkoba) di Indonesia ini,” kata Heru di Kantor Kemenko Polhukam, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2019). “Memang kalau untuk ini nanti langkah langkah kita, kenapa kita meningkat, pertama-

yang paling banyak menggunakan 63 persen adalah jenis ganja," kata Heru. Oleh karena itu, BNN saat ini tengah fokus membabat habis ladang ganja di Aceh dan kawasan lainnya. "Jadi kita sekarang fokus, di Aceh di beberapa daerah pemusnahan lahan lahan ganja kita lakukan," tegas Heru. Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari menambahkan, ada berbagai macam cara penyelundupan narkoba. "Kalau jaringan lokalnya itu bisa macam-macam, kalau lokal biasanya di daerah tujuan penyelundupan, di daerah pemasaran atau marketnya, Kalimantan kolaborasi dengan Sulawesi, tetapi juga berkolaborasi dengan sindikat yang ada di


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Pojok Milenial Second Edition! by Aless Cristie - Issuu