Tren permainan yang banyak muncul seiring berjalannya waktu mengurangi / memudarkan perhatian dan pengetahuan anak-anak juga remaja terhadap budaya Indonesia, seperti musik; tarian; karya seni; bahkan permainan tradisional yang juga merupakan budaya Indonesia. Mereka lebih tertarik dengan permainan-permainan atau tempat rekreasi baru yang sedang tren di masanya dengan penerapan suatu cerita dengan proses interaksi antara pengguna dan lingkungannya yang menggambarkan pengalaman mereka dalam ruang yang perlu dipahami. Metode naratif yang diterapkan pada bangunan menceritakan tentang bagaimana permainan tradisional sendiri itu sudah mulai terlupakan namun dikemas dengan mencampurkan tren permainan global di dalamnya. Bagi kalangan dewasa gallery tersebut mengembalikan sebuah memori, dan bagi kalangan anak anak dan remaja yang kurang mengetahui akan permainan tradisional akan menciptakan sebuah memori baru. Konsep fun and interactive.