Modul Pelatihan Dasar Penanggulangan Bencana

Page 47

KARAKTERISTIK BENCANA DI INDONESIA

MODUL DASAR

SESI 2

Epidemi Demam Berdarah Epidemi demam berdarah dipicu oleh banyaknya vektor demam berdarah yaitu nyamuk aedes aegypti di suatu wilayah. Unsur yang mengancam adalah virus demam berdarah yang sudah melewati masa inkubasi masuk ke tubuh manusia melalui gigitan. Tipe serangan bersifat relatif mendadak (epidemi dapat terjadi dalam waktu singkat, meskipun masa inkubasi virus setelah gigitan pada orang pertama berlangsung 7-10 hari), serangan berlangsung cepat, dan jarak ancaman tidak dapat ditentukan. Tanda-tanda serangan demam berdarah adalah bekas gigitan nyamuk berwarna bintik merah/ruam dan demam tinggi sedangkan tanda-tanda epidemi adalah adanya beberapa orang yang dinyatakan positif menderita demam berdarah dalam waktu relatif singkat. Frekuensi terjadinya epidemi demam berdarah dapat terjadi sekali dalam setahun atau sekali dalam beberapa tahun tergantung dari ada/tidaknya upaya pencegahan munculnya vektor demam berdarah. Secara nasional, periode terjadinya persebaran penyakit ini di Indonesia berlangsung antara bulan September hingga Februari dengan puncak antara Desember dan Januari (musim penghujan) sedangkan di kota-kota besar antara Maret hingga Agustus dengan puncak antara Juni dan Juli. Durasi epidemi dapat berlangsung selama beberapa minggu tergantung dari upaya pemberantasan setelah epidemi ditemukan. Kerusakan yang diakibatkan antara lain sakit parah (demam tinggi, pendarahan, shock, mual) dan kematian. Akar penyebab demam berdarah adalah lingkungan fisik yang menyuburkan pertumbuhan vektor demam berdarah (air bersih yang tergenang, gantungan pakaian di kamar yang menumpuk, tumpukan benda-benda kotor, dan sampah). BUKU PANDUAN FASILITATOR

MODUL PELATIHAN DASAR PENANGGULANGAN BENCANA

47


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.