Rumah Atsiri Indonesia, dari Pabrik jadi Menarik.

Page 1

ATSIRI i DOSEN PEMBIMBING: Sukawi, S.T., M.T. TIM PENYUSUN: Muhammad Aditya Bagus Riyadi Anugerah Nan Mulia Alifian Rachmadika Muhammad Aslam Adiravi Dhafin MuhammadMuhammadNurrachmatFalihSyifaDaffaEl-MakkyDiouf Sekar Kinasih BaraaMuharramatunKhansaSulistyaningrumAuliaEkaputriSyarifaHildaNazirahMunzirKarisyaYumnaRamadhaniFarahPuspitasariAbghiaThariqHasyaNafianHeryanaArsyadAmirulAzmiIdzajaAnnasRosyiedAmmarsyahAqilaPurnomoVilyaHardiM.FernanditoRaffyRamadhanD.

ii ATSIRI Nama Objek: Rumah Atsiri Indonesia Lokasi: Jl. Watusambang, Plumbon, Tawangmangu, Ka bupaten Karanganyar, Jawa Tengah Selesai: Tahap 1: 9.745 meter persegi Tahap 2: 8.910 meter persegi Luas Area: 2,3 hektar Luas Bangunan: Tahap 1: 9.745 meter persegi Tahap 2: 8.910 meter persegi Klien/Pemilik: PT Rumah Atsiri Indonesia Konsultan Arsitektur: Timtiga + Studio-Kita

ATSIRI iii DARI PABRIK JADI MENARIK: SEBUAHTimREVITALISASIPenyusun2422181613842iii Data ResponsMaterialLanskapMekanikalStrukturTataSejarahKonsepObjekDesainRuang&Interior&ElektrikalPascaHuni

KONSEP DESAIN

Rumah Atsiri merupakan bekas bangunan pabrik berusia 50 tahun yang telah direno vasi dengan sentuhan modern namun ma sih mempertahankan desain asli dari ba ngunan. Bangunan baru ini didesain oleh kolaborasi antara timtiga dan Studio-Kita arsitek melalui riset sejarah.

Revitalisasi Rumah Atsiri dilakukan den gan metode jukstaposisi kontekstual yang mana bangunan lama tetap dilestarikan seperti aslinya tetapi juga menambah ba ngunan baru dengan mempertahankan prinsip-prinsip bangunan lama agar tidak menutupi bangunan lamanya dan tanpa merusak bangunan asli. Terdapat perbe daan antara desain lama dan baru, yaitu pada penggunaan material yang digu nakan. Material utama dari desain lama (bangunan utama) menggunakan beton dan besi, sementara yang baru ini dibuat kontras dengan menggunakan baja, kayu, dan kaca.

“ContextualJuxtaposition”

Detail-detail dalam arsitektur juga me mainkan peran penting dalam desain Rumah Atsiri. Tidak hanya memperkuat identitas; detail arsitektur juga dapat me ngungkapkan kisah - kisah di balik sebuah bangunan. Di area parkir, bentuk paving yang digunakan berbeda dengan paving berbentuk blok umum. Bentuk paving yang berbeda ini juga dapat ditemukan pada bingkai kursi restoran dan pilar sudut Restoran Rumah Atsiri, pada petak tanaman di Marigold Plaza, bentuk paving tersebut dibuat custom menyerupai logo Ramah Atsiri itu sendiri. Roster yang digunakan pada setiap ban gunan juga berbeda-beda sesuai dengan fungsi bangunannya. Seperti contohnya pada bangunan dengan fungsi science lab, roster dibuat lebih besar daripada ban gunan lainnya karena dulunya bangunan tersebut digunakan sebagai tempat pen yulingan yang mana membuat bangunan menjadi sangat panas. Roster ini men dorong angin untuk masuk ke dalam un tuk mengurangi udara panas, fungsi lain nya juga dapat digunakan sebagai tempat masuknya pencahayaan alami. Roster-ros ter ini merupakan salah satu elemen pada bangunan lama yang masih ada sampai se karang, dan menambah nilai estetika pada Rumah Atsiri. Selain itu, ketika mengitari kawasan Rumah Atsiri terdapat bekas tan gki penyulingan beserta sisa-sisa pemba karannya yang masih dapat ditemukan di beberapa spot.

ATSIRI3

SEJARAH “Pabrik minyak sarat cerita”

Didirikan pada tahun 1963, bangunan ini merupakan bekas pabrik yang digunakan untuk penyulingan serai wangi atau min yak sitronela. Bangunan ini dulunya dike lola oleh Indonesia dan Bulgaria. Alasan Presiden Sukarno membangun pabrik ini di Tawangmangu yaitu karena sebuah pabrik penyulingan membutuhkan suplai air yang banyak, tanaman serai wangi co cok ditanam di daerah ini, serta membu tuhkan kawasan yang sangat luas.

Bangunan ini merupakan pabrik penyul ingan serai wangi pertama di Indonesia sekaligus terbesar se-asia pada tahun 1963 dan pada masanya dapat menyuling hing ga 45 ton serai wangi dalam sehari. Saat ini dikelola oleh PT Rumah Atsiri Indonesia sejak 2015 dengan total area 2,5 hektar.

ATSIRI 5

Bangunan gedung yang dijadikan muse um dulunya memiliki fungsi untuk pen yulingan. Didesain oleh arsitek bulgaria, beberapa material seperti roster beton juga berasal dari sana. Sedangkan saat ini, own er-nya adalah TimTiga Arsitek. TimTiga Arsitek baru bisa mulai merenovasi ban gunan ini sejak tahun 2018 dikarenakan tingkat kelembaban yang cukup ting gi. Dalam renovasi, bangunan asli tetap dipertahankan. Selain itu, di dalam bangu nan masih terdapat beberapa alat-alat dan beberapa minyak yang ditinggalkan sejak tahun 63. Bangunannya juga mayoritas ba ngunan asli.

TATA

RUANG & INTERIOR

Tata ruang dan interior pada rumah atsiri sudah banyak berubah untuk mengikuti peruba han fungsi baru dari fungsi sebelumnya. Namun, secara keseluruhan konsep pada desain interior yang diterapkan pada rumah atsiri adalah industrial mengikuti desain bangunan utama dan juga fungsi bangunan awalnya yaitu sebagai bangunan pabrik.

8 ATSIRI

Saat pertama kali datang, pengunjung akan memasuki bangunan utama rumah atsiri melalui area lobby dan melihat area atsiri class/workshop yang berada pada lantai dua bangunan. Pada area lobby, dinding belakang menggunakan pelapis kayu dan terdapat logo Rumah Atsiri In donesia. Setelah lobby, pengunjung akan melihat toko souvenir. Material yang men dominasi ruang adalah kaca yang digu nakan pada keseluruhan dinding. Ceiling ruang mengikuti bangunan awal dengan mengekspos balok. Terlihat juga penggu naan bata roster pada dinding bagian atas.

Bersebelahan dengan toko souvenir, ter dapat nursery shop dengan interior yang sama dengan toko souvenir. Dari area lobby pengunjung dapat mengakses toko aromatik dan amphitheater. Toko aroma tik menggunakan dinding kaca dan bata roster dengan ceiling yang lebih rendah. Amphitheater berupa tangga berundak yang dapat dijadikan tempat duduk untuk acara Untukoutdoor.mengakses

lantai satu, pengunjung dapat menggunakan tangga yang berada di dekat area lobby. Pada lantai satu ter dapat ruang mushola, perfumery class, dan laboratorium. Tidak seperti ruang lainnya, ruang perfumery class didominasi dengan elemen kayu pada lantai dan dinding ba gian bawah sehingga menonjolkan ruang tersebut dari ruangan sekitarnya.

10 ATSIRI

Tur rumah atsiri dimulai dari bangunan utama kemudian menuju greenhouse dan ruang penyulingan. Di dalam ruang pen yulingan terdapat mesin-mesin yang di pakai untuk menyuling minyak atsiri. Ru angannya dibentuk lebih modern dengan dinding penuh kaca dan dibangun dengan ukuran yang cukup untuk kegiatan show case. Greenhouse berisi tanaman-tanaman aro matik yang digunakan pada produk-pro duk rumah atsiri. Greenhouse Rumah Atsi ri memiliki atap fiber yang bercelah untuk sirkulasi udara yang baik. Greenhouse menggunakan struktur baja ringan. Pada greenhouse ini terdapat dek kayu yang bisa dipesan untuk private dining. Setelah sele sai melihat-lihat green house, pengunjung dapat keluar melalui pintu selanjutnya un tuk menuju ke kebun tanaman aromatik selanjutnya.

Bangunan museum bisa dibilang mengalami paling banyak perubahan, dari yang awalnya hanya terdiri dari 1 lantai di ubah menjadi 4 lantai. Untuk lantai tam bahan, material yang digunakan yaitu dek kayu dengan frame metal. Dinding-dind ing baru menggunakan triplek dengan rangka kayu. Dinding bagian luar bangu nan masih asli menggunakan bata dan ros ter.

Ruangan yang cukup berbeda dengan keseluruhan bangunan adalah ru ang video mapping. Ruang video mapping ini merupakan ruangan tertutup dengan cahaya proyektor yang menerangi kes eluruhan dinding, dan menghadirkan be batuan pada lantai.

Setelah itu pengunjung masuk ke lorong sejarah penggunaan essential oil di dunia. Untuk menghadirkan mood yang berbeda pada setiap alur sejarahnya, ter dapat dekorasi sesuai sejarah yang dicer itakan, seperti contohnya dekorasi khas mesir saat menceritakan sejarah minyak atsiri pada masa itu. Lorong ini menuju ke ruang selanjutnya yaitu ruangan pros es pembuatan minyak atsiri serta sejarah rumah atsiri itu sendiri. Untuk lorong yang berada di dekat dengan dinding luar bangunan, umumnya menggunakan bata roster dan kaca yang bersela-sela untuk sirkulasi udaranya, untuk ruang yang ter tutup atau berada pada tengah bangunan menggunakan AC untuk penghawaannya.

Bangunan selanjutnya adalah mu seum rumah atsiri. Ketika memasuki mu seum, pengunjung pertama masuk ke area display aromatik. Ruangan ini memiliki lantai beton plester dan dinding bata ser ta roster. Ruangan ini berwarna putih dan abu-abu yang sangat berkesan industrial.

Selain untuk wisata edukasi, rumah atsiri juga menghadirkan pengalaman camping mewah atau glamping (glamorous camp ing). Area glamping Rumah Atsiri berada pada bagian belakang Rumah Atsiri Indo nesia. Terdapat 17 unit dengan dua tipe, yaitu tipe Palmarosa dan Citronella. Tipe Palmarosa berukuran 5x8m2 dengan dua lantai, terdapat living room dan kamar mandi di lantai bawah dan bed room di lantai atas, sedangkan tipe Citronella memiliki fasilitas yang sama namun berukuran 5x6m2 dan tidak memili ki bathtub. Material lantai kedua tipe terbuat dari kayu reng dan dindin gnya terbuat dari kayu jati belanda. Pada dinding pinggir ruangan ter dapat jendela dan styrofoam untuk meredam suara dari luar.

Terdapat pula area glamping selanjutnya yaitu tipe Marigold dengan ukuran 5x16m2 dan hanya memiliki satu lantai. Tipe Marigold dulunya merupakan mess karyawan yang seka rang diubah menjadi kamar. Material kayu sama seperti tipe Palmarosa dan Citronella, yaitu kayu reng untuk lantainya dan kayu jati belanda untuk dindingnya.

ATSIRI 13

STRUKTUR

Pada bangunan Rumah Atsiri Indonesia, tim desain dan kontraktor bekerja sama untuk mentransformasikan bangunan lama ke fungsi baru tanpa membongkar struktur sebelum nya. Perpaduan dari pemakaian bahan bangunan dari struktur lama dan baru yang bersifat penambahan juga diusahakan untuk tetap terjaga harmonisasinya.

Sebagian besar bangunan yang ada di Rumah Atsiri Indonesia Tawangmangu memanfaat kan struktur dari bangunan yang telah ada sebelumnya. Banyak juga terlihat struktur yang sengaja diekspos sehingga strukturnya dapat dilihat dengan jelas. Hal ini pun terkadang menambah daya tarik serta elemen estetis yang ada pada bangunan. Salah satunya yaitu pada area bangunan utama. Bangunan utama sendiri terdiri dari 3 bagian yaitu Lobby, Sou venir Shop, dan Perfumery Class.

14 ATSIRI

Selanjutnya, untuk area souvenir struk turnya juga cukup terlihat jelas dan kurang lebih memiliki struktur yang sama dengan area lobby karena masih dalam kesatuan bangunan utama. Untuk area souvenir ini terletak di dekat pintu utama sehingga terlihat jelas. Struktur area ini sendiri di topang oleh kolom dan balok beton yang dilapisi cat. Tinggi langit–langit area ini lebih tinggi dari area lobby dan parfumery class sehingga memiliki kolom yang lebih tinggi dengan tinggi ± 4,8 meter dengan lebar kolom 35x35 cm. Bentang kolom berjarak 3 meter antar kolom untuk ba gian sisi bangunan, sedangkan area tengah memiliki bentang 6 meter. Untuk dinding di area ini terdapat 3 jenis dinding, yaitu dinding bata, dinding roaster, dan dinding kaca yang didominasi dinding non-struk trur. Untuk atap sendiri sama seperti area lobby menggunakan atap dak beton. Memasuki Rumah Atsiri Indonesia, pe ngunjung pertama-tama akan memasuki lobby utama. Secara struktur, area ini me manfaatkan beberapa bagian dari struk tur bangunan lama. Struktur pondasinya, berdasarkan blueprint yang dipamerkan di area museum, menggunakan pondasi footplat. Untuk kolom bagian lobby meng gunakan kolom beton dengan ukuran 35x35 cm dengan bentang 3 meter yang dilapisi cat putih. Untuk dinding sendiri terdapat dinding bata yang dilapisi kayu bekas penyangga mesin minyak atsiri yang didaur ulang. Terdapat juga dinding kaca non-struktur sebagai pembatas ruangan. Untuk balok yang digunakan di area lobby menggunakan balok beton dengan ukuran yang kurang lebih sama dengan kolomnya. Untuk bagian atap, tidak terdapat plafond sehingga rangka balok penyangga dan atap dak beton terlihat jelas dengan penamba han lampu dan elemen ME lain yang di gantungkan. Tinggi langit-langit sendiri di bagian lobby ada yang memiliki tinggi ± 4,8 meter ada juga yang hanya 3 meter. Untuk area perfumery class kurang lebih memiliki struktur yang sama dengan lob by karena merupakan terusan dari lobby.

Untuk area Greenhouse yang memiliki bentuk bangunan segitiga dengan ketinggian ± 6 Meter dengan 2 lantai. Greenhouse memiliki atap berbahan fiber glass yang disusun ber celah, berfungsi sebagai rongga udara. Rongga udara tersebut merupakan respon terhadap alam, dimana daerah tersebut memiliki angin yang cukup kencang. Greenhouse memiliki rangka ekspos dengan menggunakan material baja profil I dengan jarak 4 meter. Di bagian dalam ada kolom yang terhubung dengan rangka atap. Lantai 2 dalam di greenhouse terdiri dari stage yang berundak undak dengan lantai kayu, dilengkapi railing baja hollow, dan kayu sebagai pegangannya.

Struktur pada bangunan Cafe dan Restaurant Rumah Atsiri Indonesia bisa terlihat den gan sangat jelas. Struktur kolom sengaja diperlihatkan pada bangunan Cafe dan Restaurant ini. Struktur kolom pada bangunan ini menggunakan material rangka baja hollow dengan bentang kolom sendiri berjarak 3 meter. Pada bagian Cafe dan Restoran ini juga sangat memperlihatkan dengan jelas balok-balok strukturnya. Hal tersebut juga bertujuan agar pe ngunjung dapat merasakan suasana ruangan yang lebih Bangunanluas.Cafe dan Restoran pada Ru mah Atsiri Indonesia terdiri dari 2 lantai. Pada lantai 1, ruang makan yang ditawar kan yaitu ruang makan dengan suasana semi outdoor, sehingga tidak ada dinding penyekat yang menghalangi dan hanya terdapat struktur kolom serta balok yang terlihat. Sedangkan pada Lantai 2 bangu nan ini merupakan ruang indoor. Penutup dinding bagian luar pada bangunan lantai 2 sebagian besar menggunakan material kaca. Pada langai 2, struktur kolom juga menggunakan jenis kolom yang sama seperti pada lantai 1, yaitu menggunakan struktur rangka kolom hollow yang juga diekspos dengan jelas.

ATSIRI 15

Untuk penghawaan, Bangunan ini juga sangat mengandalkan penghawaan ala mi dari ventilasi. Terdapat lubang-lubang ventilasi pada bagian atas bangunan/kaca yang berfungsi untuk menghindari lem bab pada bangunan karena bangunan dulunya digunakan untuk proses penyul ingan sehingga membuat tembok menjadi sangat Sedangkanlembab.instalasi plumbingnya, terdapat pemompa air bawah tanah yang mengalir kan kebutuhan air dari area sekitar green house dan pipanya turun kearah area mu seum yang dulunya digunakan sebagai area boiler. Sistem plumbing pada rumah atsiri ini dirancang agar dapat mengkonservasi air sehingga bangunan dapat menghemat penggunaan air. Plumbingnya di rancang agar dapat mengolah sumber air sekunder. Air yang digunakan untuk irigasi berasal dari sungai. Namun, untuk saat ini Rumah Atsiri belum dapat mengolah air limbah gedung daur ulang yang bisa di manfaat kan kembali.

Penggunaan listrik pada Rumah Atsiri su dah dilengkapi dengan KWH meter untuk mengukur konsumsi listrik yang digu nakan oleh bangunan tersebut. Instalasi lampu yang ada pada bangunan rumah at siri di pasang secukupnya dan lebih men gandalkan pencahayaan alami dari ban yaknya penggunaan material kaca pada bangunan ini.

Desain bangunan pada Rumah Atsiri se bisa mungkin dibuat agar dapat menggu nakan energi yang seperlunya dan efisien. Oleh karena itu, strategi yang dapat dilaku kan adalah dengan menerapkan desain pa sif dan hemat energi.

16 ATSIRI MEKANIKAL & ELEKTRIKAL

ATSIRI 17

LANSKAP Taman Koleksi Rumah Atsiri merupakan area taman yang memiliki berbagai ma cam koleksi tanaman minyak atsiri yang paling beragam. Taman ini memiliki lebih dari 80 tanaman minyak atsiri yang be rasal dari indonesia ataupun luar negri. Tiap-tiap tanaman memiliki karakteristik, aruma dan ceritanya masing-masing. Di taman ini juga terdapat nursery yang men jadi tempat untuk melakukan pengemban gan dan penelitian pada tanaman koleksi, tanaman kebun, tanaman souvenir, dan juga tanaman hias yang ada di Rumah At siri Indonesia.

A. Taman Koleksi & Nursery

18 ATSIRI

Sirkulasi pada taman outdoor ini meng arah kepada ruang penyulingan minyak atsiri, outdoor garden, dan keluar menuju greenhouse seperti yang ada pada gambar. Di taman ini pula sirkulasi dibuat berli ku-liku dan landai dengan beberapa jalan pintas. Penataan taman dibuat seperti itu karena selain sebagai estetika, agar berb agai macam tanaman muat diletakan di taman tersebut. Pada taman ini, para pe ngunjung bebas menyentuh, memotret, maupun mencoba tanaman yang ada. Pada taman outdoor ini juga ditanam berbagai macam tanaman, mulai dari yang memiliki kegunaan seperti tanaman atsiri hingga yang sebatas ditanam sebagai es tetika saja. Tanaman yang ada di sekitar

B. Greenhouse

Pada rumah atsiri ini juga terdapat jem batan penyeberangan yang dibangun guna sebagai sirkulasi penghubung antara greenhouse dan bangunan A. Jembatan ini merupakan bangunan baru sehingga ma terial yang digunakan adalah besi dan baja. Alasan pembangunan jembatan ini adalah untuk mempermudah sirkulasi baik bagi para karyawan maupun para wisatawan yang mengunjungi Rumah Atsiri.

Greenhouse Rumah Atsiri merupakan fasilitas yang disediakan oleh Rumah Atsiri yang didesain sebagai indoor gar den, tetapi fasilitas ini dapat dialihfung sikan saat malam hari menjadi private dining venue. Fasilitas ini menyimpan banyak tanaman-tanaman beraroma sep erti cengkeh, cendana, serai wangi, serai dapur, rosemary, akar wangi, dan tanaman (dengan aroma yang dapat menguap) lain nya, selain itu terdapat 5 stage dek kayu yang bisa digunakan sebagai tempat untuk private dining dan menjadi spot foto den gan bermacam-macam tingkat ketinggian untuk pengunjung dapat melihat peman dangan koleksi-koleksi tanaman di seki tarnya. Greenhouse ini rencananya akan di multifungsikan sebagai tempat dinner maka dari itu terdapat banyak mezzanine yang nantinya akan diletakan perabot un tuk Secaramakan.arsitektural, bentuk greenhouse yang seperti segitiga asimetris ini di sen gaja agar sinar matahari tidak bertabrakan dan menyebabkan tanaman-tanaman layu. Material yang digunakan pada greenhouse tidak menggunakan kaca agar suhu yang didalamnya tidak terlalu panas. Green house ini juga menggunakan material besi dan baja.

bangunan seperti pohon pohon besar ini ditanam hanya sebagai estetika dengan kegunaan sebagai pereda bising dan polu si. Sedangkan tanaman yang di tanam di greenhouse dan tanaman outdoor mer upakan tanaman atsiri yang dirawat untuk diambil kegunaannya.

ATSIRI19

C. Marigold Plaza Marigold Plaza berfungsi sebagai meeting point dalam komplek Rumah Atsiri. Plaza ini dipenuhi dengan bunga Marigold yang mekar sebulan sekali setiap dua ming gu. Ketika bunga-bunga ini bermekaran, seluruh area Marigold Plaza akan nam pak cerah penuh dengan kuntum-kun tum bunga warna kuning.Kebun tanaman Marigold di tempat ini dibuat petak-petak, ukurannya sekitar 2 meter persegi Bun ga-bunga marigold ini ditanam dengan pola Grid pada area plaza ini. Penempa tan Marigold ini di sengaja dengan warna yang berbeda karena menurut educator, dari atas penempatan petakan marigold ini akan berbentuk seperti logo Rumah PenataanAtsiri. tanaman juga dilakukan ber dasarkan kebutuhan sumber daya, misal tanaman yg membutuhkan banyak air dil etakkan dekat sumber air. Display tana man juga kerap diganti tergantung musim tanaman yang dapat ditampilkan.

20 ATSIRI

ATSIRI21

Bangunan lama di rumah atsiri ditambahkan komponen sep erti kayu, baja, dan kaca untuk mendukung fungsinya yang be ralih menjadi destinasi wisata aromatik. Bangunan lama ini mencakup area bangunan uta ma, museum, area resto, area gedung produksi belakang, dan greenhouse bagian bawah. Beberapa bagian bangunan lama masih menunjukkan fung si aslinya sebagai pabrik pengo lahan minyak atsiri, sehingga bangunan lama memiliki ciri khas menggunakan roster dan batu bata putih atau batu bata api (firebrick) yang didatangkan dari Bulgaria. Batu bata putih atau batu bata api memiliki sifat yang baik untuk menahan api, dengan contoh penerapannya material ini digunakan pada bangunan museum yang dulu nya merupakan tempat mesin boiler.

Bangunan Rumah Atsiri merupakan hasil dari revitalisasi pada tahun 2015 dengan sejumlah perbaikan agar bangunan dapat berfungsi kem bali. Perbaikan ini dilakukan tanpa mengubah gaya asli bangunan yang bercirikan arsitektur modern. Bangunan lama sebagian besar meng gunakan material besi dan beton, sedangkan ba ngunan baru menggunakan material baja, kayu, dan kaca.

MATERIAL

Material kaca baru ditambahkan pada bangunan lama saat sudah beralih fungsi sebagai ob jek wisata aromatik, karena sebagai pabrik material kaca tidak kuat untuk menahan panas. Pada bangunan utama, material kaca ini digunakan di area lobby, souvenir shop, dan perfum ery class, dengan fungsi utamanya untuk pemanfaatan pencahayaan alami masuk ke dalam ruangan. Sementara pada bangunan greenhouse, material kaca sebagai dinding dipadukan dengan atap fiber yang berongga untuk memaksimalkan pencahayaan alami sekaligus me manfaatkan aliran udara dari luar.

Roster yang digunakan pada bangu nan lama berasal dari batuan vulkanik sehingga juga memiliki sifat yang tah an api. Roster diberi penutup dengan jumlah tiga tipe: Roster yang ditutup oleh nako bertujuan untuk memu dahkan pembersihannya karena bisa dibuka tutup, kemudian terdapat ros ter yang ditutup oleh akrilik penuh untuk ruangan ber-AC, dan roster yang ditutup oleh akrilik berongga untuk sirkulasi penghawaan alami pada ruangan tanpa AC.

ATSIRI 23

Material kayu pinus dan bengkirai banyak digunakan sebagai penutup lantai, penutup dind ing, maupun handrail. Material ini banyak digunakan di bangunan utama, museum, dan glamping. Sifat kayu yang modern membuatnya terlihat kontras dengan material lama sep erti besi dan beton yang terkesan industrial, sehingga membuat pengunjung dapat membe dakan komponen lama dengan komponen baru pada bangunan di Rumah Atsiri

24 ATSIRI RESPONS PASCA HUNI

Indonesia, dapat dirasakan bahwa kesan pertama yang didapat adalah nuansa pabriknya yang masih kental dan terasa jadul. Hal ini dikarenakan pada proses revitalisasinya, tim ar sitek dan konseptor menggunakan konsep industrial yang tidak ingin mengubah bentuk bangunan asli namun hanya menambahkan mate rial besi baja, kaca, dan kayu untuk menyelaraskan.

Memiliki sejarah sebagai bekas pabrik pengolahan minyak atsiri, Rumah Atsiri Indonesia

yang bertempat di Tawangmangu, Jawa Tengah memiliki konsep revitalisasi dan pengem bangan kawasan yang masih selaras dengan kegunaan pabrik sebelumnya yaitu menjadi wisata edukasi minyak atsiri. Bentuk pasca huni yang dihasilkan oleh Rumah Atsiri Indo nesia lebih banyak menambahkan elemen interior sehingga pengunjung dapat merasa nya man dan menambahkan elemen pendukung tambahan seperti bangunan baru yaitu taman aromatik, glamping & rumah kaca. Rasa nyaman yang ditimbulkan oleh se buah bangunan memiliki peran besar, terlebih apabila bangunan tersebut mer upakan bangunan yang berfungsi sebagai objek wisata. Aspek kenyamanan yang diberikan oleh bangunan Rumah Atsiri kepada pengunjung telah disesuaikan den gan perubahan fungsi bangunan yang ta dinya merupakan pabrik yang kemudian beralih fungsi menjadi tempat produksi, museum, dan objek edukasi minyak atsiri. Visual pada bangunan merupakan sebuah hal yang sangat penting un tuk diperhatikan karena member ikan kesan pertama yang akan di hadirkan dan dirasakan pengunjung atau pengguna. Pada Rumah Atsiri

Kenyamanan Visual

Termal Kondisi termal yang ada pada sebuah ruangan pada suatu bangunan dapat mempengaruhi kenyamanan individu yang ada pada ruangan tersebut. As pek termal pada bangunan Rumah At siri merupakan hal penting yang perlu diperhatikan pada proses revitalisasin ya, mengingat bangunan Rumah Atsiri sebelumnya yang merupakan pabrik. Proses penyesuaian kondisi termal pada Rumah Atsiri dapat dibilang didukung oleh lingkungan sekitarnya, karena Daerah Tawangmangu merupakan dataran tinggi sehingga kondisi udara yang ada pada daerah tersebut bersuhu rendah. Kondisi termal pada Rumah Atsiri dapat dibilang berhasil, walaupun masih terdapat sedikit ruangan yang terdampak kondisi termal permanen yaitu lembab. Aksesibilitas

Berada di area kaki gunung, Rumah Atsiri Indonesia memiliki kontur yang tidak rata sehingga menghasilkan de sain pasca huni yang banyak menggu nakan bentuk ramp untuk sirkulasinya daripada menggunakan tangga. Ben tuk sirkulasi ramp ini dapat ditemukan pada hampir seluruh area bangunan seperti museum, taman aromatik, serta glamping. Hal ini dilakukan selain un tuk mendukung desain yang ramah ter hadap difabel tetapi juga menghasilkan desain yang lebih aman karena dengan kontur yang naik turun, pengunjung ti dak akan mudah merasa lelah dan ter sandung anak tangga.

DARI PABRIK JADI MENARIK: Sebuah Revitalisasi

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.