6 minute read

Kontribusi dan Peran Perguruan Tinggi Secara Aktif dalam Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Kontribusi dan Peran Perguruan Tinggi Secara Aktif dalam Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Ihsanti Dwi Rahayu

Advertisement

Pembangunan merupakan kegiatan yang melibatkan berbagai aspek, perencanaan serta peran berbagai pihak tak terlepas didalamnya terdapat kordinasi yang baik yang dimulai dari tingkat daerah hingga tingkat nasional. Menurut Undangundang No.17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025 menetapkan bahwa visi pembangunan nasional adalah untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur.

Pada tahun 2015 PBB mengeluarkan suatu program pembangunan yang dikenal dengan program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs (Sustainable Development Goals) dengan 17 tujuan, 169 target dan 241 indikator. Adapun program ini merupakan hasil penyempurnaan dari kelanjutan program pembangunan PBB sebelumnya yakni MDGs (Millennium Development Goals) dimana pada program MDGs tersebut hanya terdapat 8 tujuan, 18 target dan 67 indikator. SDGs merupakan komitmen internasional untuk meningkatkan

kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya dengan mengedepankan pada prinsip universal dengan tujuan tercapainya kemajuan semua bangsa di dunia. Oleh karena itu, SDGs menjadi salah satu acuan dalam pembangunan nasional dan daerah, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi hingga tahap pelaporan.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs dikenal memiliki keunggulan dibandingkan dengan program pendahulunya dimana SDGs lebih banyak melibatkan elemen di masyarakat untuk implementasinya baik di tingkat pemangku kebijakan, pengusaha, NGO bahkan hingga pakar dan akademisi yang ada pada perguruan tinggi. SDGs dengan 17 tujuan dan 169 target yang dimiliki diharapkan lebih luas cakupannya sehingga akan lebih jauh dan mampu menanggapi dan mengatasi penyebab utama dari adanaya permasalahan yang muncul dalam konteks pembangunan sebagai contoh adanya kemiskinan dan kesenjangan sosial. Adapun dapat disimpulkan dari tujuan pembangunan berkelanjutan yang dikeluarkan oleh PBB ini pembangunan yang dimaksud mencakup pada tiga dimensi yakni pada aspek pertumbuhan ekonomi, inklusi sosial dan perlindungan terhadap lingkungan.

Implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan yang saat ini menjadi fokus utama pemerintah Indonesia sejak

diluncurkan yaitu dengan mengedepankan pada aspek pertumbuhan yang inklusif dan pemerataan kesejahteraan untuk semua. Adapun yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2018 memprioritaskan pada aspek pembangunan yang salah satunya adalah dalam hal pendidikan, dimana dalam prioritas tersebut pendidikan diharapkan mampu berperan penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, memiliki kompetensi keahlian dan berdaya saing, serta mempunyai karakter dan budi pekerti yang unggul. Untuk dapat mencapai tujuan prioritas pembangunan berkelanjutan tersebut maka diperlukan adanya startegi dan arahan yang didalamnya melibatkan berbagai macam peran tak terlepas peran dan kontribusi secara aktif yang dapat diberikan oleh perguruan tinggi. Lantas peran dan kontribusi seperti apakah yang diharapkan hadir dari perguruan tinggi dalam mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan?

Menurut Undang-Undang No 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi yang dimaksud dengan Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan dari sistem pendidikan nasional yang memiliki peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun sayang dalam aktualisasi dan optimalisasi perannya perguruan tinggi pun menemui berbagai macam permasalahan,

adapun permasalah yang cukup klasik yakni terkait dengan alokasi dana riset yang belum sepenuhnya memihak dan mensejahterahkan perguruan tinggi di Indonesia. Berdasarkan data Estimasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Tahun 2015 menunjukkan bahwa alokasi anggaran negara untuk dana riset dan pengembangan hanya berkisar pada angka 0,2 % dari total PDB negara. Persentase angka alokasi anggaran tersebut tentunya masih jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan persentase alokasi pendanaan untuk riset dan pengembangan yang dianggarkan oleh negara-negara maju seperti Singapura dan Korea Selatan yang masing-masing dapat mencapai angka 2,1% dan 3,7%. dari total PDB negara. Lantas bagaimana riset dapat berkontribusi dalam mencapai tujuan pembanguan berkelanjutan?

Kontribusi riset dalam tujuan pembangunan berkelanjutan yakni adalah implementasi dari hasil riset itu sendiri, sebagai contoh dalam aspek pembangunan ekonomi dimana riset seygoyanya akan mampu menjawab tentang bagaimana pembangunan ekonomi yang dilakukan haruslah berbasis pada bukti dan penelitian yang sudah dilakukan. Hal ini dapat bergantung pada implementasi hasil dari riset-riset terapan yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang ada baik yang dilakukan secara mandiri ataupun yang dilakukan dengan berkolaborasi.

Sedangkan output kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak-pihak terkait di ngeri ini dalam mengatasi permasalahan yang muncul dalam kajian aspek pembangunan didapatkan dari kontribusi hasil riset-riset dasar yang berkualitas yang telah banyak dilakukan oleh perguruan tinggi.

Adapun tantangan lain yang dialami perguruan tinggi dalam tujuan pembangunan berkelanjutan adalah terkait dengan peran perguruan tinggi untuk mampu mencetak lulusan-lulusan terbaik yang berdaya saing unggul serta memiliki karakter. Hal tersebut dapat dicapai dimana pada aspek pengembangan kurikulum pendidikan dan metode pengajaran yang diterapkan di perguruan tinggi haruslah disesuaikan dengan perkembangan zaman dengan tetap menjaga dan memfilter budaya-budaya yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Dalam hal ini diharapakan perguruan tinggi dapat memberikan kontribusi dalam penyediaan sumber daya manusia yang intelektual, yang memiliki kapasitas dan keahlian sesuai dengan bidang keilmuannya sehingga mampu menjadi problem solver atas permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat.

Terlepas daripada permasalahan dan juga tantangan yang dialami oleh perguruan tinggi yang ada di Indonesia dalam mencapai tujuan pembangunana berkelanjutan, perlu disadari

bahwasanya dalam implementasi SDGs tidak hanya bertumpu pada salah satu aspek dan tidak dibebankan pada salah satu elemen saja melainkan implementasi SDGs ini menekankan pada kolaborasi berbagai elemen dengan mencakup berbagai aspek pengelolaan yang ada dimasyarakat. Sehingga dapat disimpulkan peran dan kontribusi secara aktif yang diharapkan dari perguruan tinggi dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan anatara lain: 1). Menjadi pusat unggulan (center of excellence) serta fasilitator dan katalisator dalam pelaksanaan tujuan pembangunan berkelanjutan sebagai bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat, 2) Mengembangkan studi kebijakan yang mendukung pelaksanaan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, 3) Menjadi mitra kerja dari pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya dalam menyusun landasan regulasi dan Rencana Aksi Daerah tujuan pembangunan berkelanjutan, 4) Memberikan masukan dan kritikan membangun terkait evaluasi dan monitoring pelaksanaan tujuan pembangunan berkelanjutan yang telah dilaksanakan kepada pihak dan instansi terkait.

Adapun dalam pelaksaannya keseluruhan hal tersebut dapat tercapai apabila terdapat koordinasi yang baik serta komitmen yang kuat dari berbagai pihak maupun seluruh komponen yang ada di perguruan tinggi untuk bersama-sama

mensukseskan cita-cita tujuan pembangunan berkelanjutan dengan mau mengurangi sikap ego dan mengedepankan sikap saling menghormati dan menghargai apa yang sudah menjadi tugas dan wewenang masing-masing. Pemerintah pun dalam hal ini diharapkan secara aktif agar dapat lebih memperhatikan kemajuan riset, inovasi dan pengembangan teknologi yang diupayakan oleh perguuruan tinggi di Indonesia dengan mensupport baik dalam hal pendanaan kegiatan riset maupun penghargaan serta implementasi hasil riset itu sendiri di masyarakat

Karena perubahan itu bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dapat terwujud jika kita mau untuk bergerak, mau untuk peduli dan mau berkontribusi. Mari, kita wujudkan pembangunan Indonesia yang lebih baik di tahun 2030 dengan bersama-sama mensukseskan program-program dan tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs.

Referensi

[1] Akademi Ilmuan Muda Indonesi (ALMI), 2018, RUU Sistem

Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Pandangan dan masukan Akademi Ilmuan Muda Indonesia, Jakata : ALMI

[2] Kementerian PPN/Bappenas RI, 2018, Tantangan Dan

Strategi Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/ Sustainable Development Goals (SDGs)

[3] Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2017 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2018

[4] Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025

[5] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012

Tentang Pendidikan Tinggi

[6] International Labour Organization (ILO), 2016, Pertanyaan

Yang Kerap Ditanyakan Mengenai

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), https://www.google.com/search?q=ertanyaan+yang+Kea p+Ditanyakan+mengenai+Tujuan+Pembangunan+Berkela njutan+%28SDGs%29&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b

[7] Tilley, H., & Hidayat, D., 2017, The Knowledge Sector In

Indonesia: Higher Education and R & D Expenditure. http://www.ksi-indonesia.org/en/news/detail/highereducation-and-rd-expenditure