Edisi 10 Agustus 2011 | Balipost.com

Page 1

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

RABU KLIWON, 10 AGUSTUS 2011

Bali Post

Saudara Nazaruddin Ditangkap

Pengemban Pengamal Pancasila

24 HALAMAN NOMOR 345 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

PENANGKAPAN NAZARUDDIN

Disegel, Tas Nazaruddin Jakarta (Bali Post) Tas yang dibawa M. Nazaruddin saat ditangkap sudah disegel dan diamankan oleh Duta Besar RI untuk Kolombia, Michael Manufandu. ‘’Saya komunikasi dengan Pak Dubes. Ada satu tas kecil yang dititipkan kepada Dubes dan itu disegel, kemudian diamankan oleh kedutaan besar,’’ kata Menko Polhukam Djoko Suyanto, Selasa (9/8) kemarin. Menurut Djoko, Nazaruddin berinisiatif menitipkan tas tersebut kepada Dubes. Oleh karena itu, pihak kedutaan besar langsung menyegel tas itu dan memastikan siapa pun tidak boleh membuka atau mengetahui isinya. ‘’Itu akan diserahkan kepada tim yang akan datang dengan disaksikan Nazaruddin sendiri, kepolisian Kolombia dan kedutaan dan tim. Jadi ada empat pihak yang menyaksikan serah terima isi barang,’’ katanya. Hal. 23 Kondisi Tersangka

Medan (Bali Post) Kepolisian Daerah Sumatera Utara menangkap Syarifuddin, warga Kota Medan yang paspornya digunakan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin untuk bepergian ke luar negeri. Direktur Reskrim Umum Polda Sumut Kombes Pol. Agus Andrianto, Selasa (9/8) sore kemarin mengatakan, Syarifuddin ditangkap di rumah barunya di Medan. Agus belum bersedia menyebutkan alamat rumah baru milik Syarifuddin tersebut, termasuk waktu penangkapannya. Menurutnya, penangkapan Syarifuddin disebabkan adanya permintaan dari Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri terhadap paspor yang digunakan Nazaruddin tersebut. Namun, mantan Kapolres Metro Tangerang itu juga belum bersedia memberikan keterangan lebih jauh terkait penangkapan Syarifuddin tersebut. ‘’Nanti saja, kita masih bekerja,’’ katanya. Saudara Nazaruddin Menkum HAM Patrialis Akbar menegaskan paspor yang digunakan Muhammad Nazaruddin berpindah-pindah negara adalah paspor asli milik saudaranya, Syarifuddin (bukan Sjahruddin). Paspor tersebut dikeluarkan Kantor Imigrasi Polonia, Medan. ‘’Paspornya asli, tetapi dipergunakan secara palsu. Informasinya Syarifuddin itu saudaranya,’’ ujar Patrialis kepada wartawan di Kantor Kemenkum HAM, Jakarta,

Selasa kemarin. Paspor itu, menurut Patrialis, paspor orang lain atas nama Syarifuddin, namun fotonya dipasang milik Nazaruddin. ‘’Itu paspor orang lain atas nama Syarifuddin, fotonya lain, namanya lain,’’ imbuhnya. Diperkirakan, Nazaruddin mulai menggunakan paspor Syarifuddin sejak Juni 2011. Alasan penyalahgunaan paspor ini, menurut Patrialis, sekaligus bisa digunakan sebagai kekuatan bagi pemerintah Indonesia untuk memulangkan Nazaruddin melalui cara deportasi. Apalagi, Indonesia belum memiliki perjanjian ekstradisi dengan Kolombia. Soal tanggal pemulangan, Patrialis belum bisa memastikan. Yang pasti, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Imigrasi telah mencabut paspor Syarifuddin dan menyampaikannya secara resmi kepada pihak Imigrasi Kolombia. ‘’Langsung kita cabut dan kita sampaikan resmi ke pemerintah Kolombia,’’ tegasnya. Hal. 23 Polonia Medan

LPSK Bentuk Tim

Bali Post/afp

DITANGKAP - Muhammad Nazaruddin digiring polisi Kolombia saat ditangkap Minggu (7/8) malam. Kini mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu masih ditahan di negara tersebut.

Jakarta (Bali Post) Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) membentuk tim sebagai respons adanya desakan perlindungan terhadap mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin, setelah tertangkap di Cartagena, Kolombia. Ketua LPSK Abdul Haris Semendawai, Selasa (9/8) kemarin, mengatakan pihaknya akan membentuk tim khusus dalam penanganan perlindungan terhadap M Nazaruddin. ‘’Tim khusus ini akan bekerja untuk melakukan langkah koordinasi dengan pihak terkait, terutama aparat penegak hukum yang menangani kasus M Nazaruddin,’’ katanya. Dikatakannya, pembentukan tim tersebut dituangkan melalui surat LPSK Nomor 42/PR/LPSK/VIII/2011. Sebelumnya, Kepolisian Negara RI akan mengamankan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dengan ketat pascapenangkapannya hingga ke Tanah Air. Hal. 23 Tidak Menyentuh

Pekan Ini

Nazaruddin Dideportasi

Bali Post/ant

KETERANGAN SYARIFUDDIN - Syarifuddin (kiri), pemilik paspor yang digunakan Nazaruddin, dimintai keterangan oleh pihak kepolisian di Mapolda Sumut, Medan, Selasa (9/8) malam kemarin.

Jakarta (Bali Post) Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kolombia menargetkan pendeportasian tersangka kasus suap Nazaruddin sudah bisa dilakukan pada pekan ini. Staf KBRI di Kolombia I Made Subagia, Senin (8/8) malam mengatakan, sesuai aturan yang berlaku di Kolombia, pihaknya mempunyai waktu hanya dua hari kerja untuk mengurus nota diplomatik pendeportasian Nazaruddin. ‘’Jadi, sejak dia (Nazaruddin) ditahan pada Senin ini, kami hanya punya waktu dua hari (hingga Rabu 10/8) untuk mengurus nota diplomatiknya,’’ katanya. Karenanya, Subagia mengatakan, pihaknya saat ini bekerja cepat mengejar wak-

Yenny Wahid

Politik Transaksional Lahirkan Koruptor Denpasar (Bali Post) Zannuba Arifah Chafsoh Wahid, Selasa (9/8) malam kemarin masimakrama ke Gedung Pers Ketut Nadha. Sebelum buka puasa bersama di Wantilan Gedung Pers, ia yang lebih akrab disapa Yenny Wahid ini menjadi narasumber pada acara bincangbincang dengan tokoh di Bali

TV serta menandatangani Prasasti Ajeg Bali. Hadir juga pada acara bincang-bincang dengan tokoh tersebut pengurus Iwapi Bali/kota/kabupaten serta pengurus BKOW Bali. Yenny Wahid mengatakan, Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. Ribuan pulau dimiliki Indonesia, yang dihuni oleh beragam suku, agama dan ras.

Indonesia memiliki sekitar 300 bahasa daerah yang saat ini masih digunakan oleh penutur bahasa bersangkutan. Hal. 23 Upaya Mengerdilkan PRASASTI - Yenny Wahid menandatangani Prasasti Ajeg Bali saat masimakrama ke Gedung Pers Bali Ketut Nadha, Selasa (9/8) kemarin. Bali Post/eka

Diskusi dengan tema ‘’Mengajegkan Bali dari Kabupaten’’ diadakan di masing-masing kabupaten/kota. Diskusi yang diselenggarakan terkait HUT ke-63 Bali Post, untuk mengingatkan kembali semua komponen tentang masalah yang dihadapi Bali, baik menyangkut ekonomi, budaya, sosial dan lingkungan serta berupaya mencarikan solusinya. Diskusi yang menghadirkan pejabat, tokoh masyarakat, akademisi dan praktisi itu dilaporkan mulai Rabu (27/7) secara bersambung hingga 15 Agustus mendatang.

Mengajegkan Bali dari Kabupaten (15)

Hasilkan Produk Hebat, Petani Tetap Melarat Tidak bisa ditampik, Kabupaten Buleleng merupakan kawasan terluas di Pulau Bali. Namun, kabupaten di Bali Utara itu sebagian besar berupa tanah kering dan berbukit-bukit. Maka jangan heran, sebagian besar warga di Buleleng bekerja mengolah kebun, seperti kebun cengkeh, tembakau, kakao, kopi, atau tanaman buah-buahan. Yang menarik, meski sebagian besar warga hidup dari hasil kebun dan hortikultura, namun hasil perkebunan itu sepertinya hanya dinikmati oleh segelintir orang.

LAPORAN DARI KABUPATEN BULELENG BULELENG dengan luas 1.365,88 km2 atau 24,25 persen dari luas Pulau Bali, punya potensi besar untuk mengembangkan produk perkebunan. Apalagi, sebagian besar wilayah Buleleng merupakan daerah kering dengan kondisi tanah yang sebenarnya cukup subur. Jika diolah dengan benar, potensi itu bisa menyejahterakan masyarakat Buleleng secara keseluruhan. Hal. 23 Berbagai Potensi

Gede Made Metera

I.B. Arnyana

Putu Bagiada

‘’Hasil perkebunan Buleleng memang merupakan produk unggulan. Namun, masalahnya sekarang bagaimana agar perkebunan bisa memberi kontribusi ekonomi, kontribusi modal, kontribusi tenaga kerja, kontribusi pendidikan dan kontribusi lain kepada petani. Pemerintah harus berpikir bagaimana caranya agar sektor pertanian bisa memberi kontribusi kepada petani itu sendiri.’’

tu sampai Rabu hari ini guna menyelesaikan nota diplomatik. Berdasarkan pengalaman selama ini, kata Subagia, pihaknya mampu menyelesaikan nota diplomatik selama dua hari kerja. Made Subagia melanjutkan, pihaknya juga terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk pendeportasian Nazaruddin. ‘’Saat ini, kami tengah menunggu tim dari Jakarta,’’ ujarnya. Tim Penjemput Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo mengatakan, satu tim yang bertugas untuk menjemput Nazaruddin telah berangkat. ‘’Sudah dijemput. Tim sudah berangkat, Senin,’’ kata Kapolri.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan, pengurus partai itu tidak perlu ikut menjemput Muhammad Nazaruddin yang saat ini masih dalam proses pemulangan dari Kolombia ke Indonesia. ‘’Tidak ada gunanya Partai Demokrat ikut menjemput,’’ kata Max Sopacua, Selasa kemarin. Menurutnya, Partai Demokrat telah menyerahkan kasus Nazaruddin yang juga mantan Bendahara DPP Partai Demokrat itu kepada aparat penegak hukum untuk memprosesnya secara hukum agar persoalannya menjadi jelas dan transparan. Partai Demokrat akan menunggu proses hukum yang dilakukan KPK terhadap Nazarudin. (ant)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.