TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp 60.000 ECERAN Rp 3.000
JUMAT PON, 24 JUNI 2011
Bali Post
Polisi Ditusuk Hingga Tewas Denpasar (Bali Post) Warga di seputaran Banjar Batu Lumbung Desa Gulingan, Mengwi, Badung, Rabu (22/6) malam, digemparkan dengan aksi pembunuhan. Korbannya anggota polisi yang
Bali Post/jay
PASCAPEMBUNUHAN - Rumah kos korban di Banjar Batu Lumbung Desa Gulingan, Mengwi, Badung, dipasangi police line, pascapembunuhan.
Tanpa banyak cakap, ketiga pelaku mengeroyok korban. Salah satu pelaku menghunus sajam dan menusuk dada korban hingga tewas.
Tiga Pelaku Ditahan
4
ban diakui telah dibuang ke kali, tak jauh dari TKP. ‘’Kami masih dalami pemeriksaan para tersangka. Mereka ini sudah kami tahan,’’ imbuhnya. (jay)
3 Pelaku datang ke kamar korban mengajak dua rekannya.
Anak Semata Wayang Singaraja (Bali Post) I Made Kawan - Ni Ketut Sri, orangtua Briptu Kadek Eko Susanto (27) tak kuasa menyembunyikan kesedihan atas kepergian anak semata wayangnya. Demikian pula istri Eko, Luh Sri Hendrayani, tak henti-hentinya menitikkan air mata. Mereka semua tak kuasa menghadapi cobaan hidup. Karena Eko yang merupakan tulang punggung keluarga ini harus pergi untuk selamanya. Bahkan yang se-
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
Lerai Pertengkaran
Korban melerai pertengkaran dan pelaku pun marah-marah kepada korban. 2
olah TKP, ternyata ketiga pelaku melintas di sekitar TKP. Kemungkinan, mereka berani ke TKP, untuk melihat situasi. Nah saat mereka melintas itu, ada satu saksi mengetahui bahwa mereka pelakunya, ujar Kapolres Dwi Suseno kepada wartawan kemarin. Polisi pun langsung melakukan pengejaran. Sempat terjadi aksi kejar-kejaran, akhirnya ketiga pelaku berhasil ditangkap tanpa melakukan perlawanan. Mereka pun langsung digelandang ke Mapolres untuk menjalani pemeriksaan intensif. ‘’Tunggu saja perkembangannya nanti,’’ ucap mantan Kapolres Bangli ini. Hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku kesal ketika dilerai korban. Sementara, barang bukti yang digunakan untuk menusuk kor-
NOMOR 302 TAHUN KE 63
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
Pelaku bertengkar 1 dengan pacarnya di dalam kamar kosnya.
JAJARAN Reskrim Polres Badung bergerak cepat menangani kasus pembunuhan terhadap Briptu Kadek Eko Susanto. Beberapa jam melakukan penyelidikan, pasukan buser Polres Badung berhasil menangkap pelakunya. Tiga pria yang diduga sebagai pelaku masing-masing bernama Gus Capung, Genuh, dan Alit. Mereka pun kini menjalani pemeriksaan intensif. Kapolres Badung, AKBP Dwi Suseno, membenarkan telah mengamankan tiga orang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan Eko Susanto. Mereka sudah ditahan. Motifnya, tersangka Gus Capung tidak terima saat bertengkar dengan pacarnya dilerai korban. Kapolres menjelaskan, setelah menerima laporan dan sejumlah anggota melakukan
24 HALAMAN
makin memiriskan hati, kepergian Eko yang selama ini bertugas di Polsek Mengwi merupakan korban pembunuhan. Mayat Eko tiba di rumah duka pukul 13.30, Kamis (23/ 6) kemarin. Kedatangan Briptu Susanto yang kini tinggal nama disambut tangis keluarganya. Luh Sri Hendrayani, istri korban, tak henti-hentinya menitikkan air mata. Wanita asal Melaya, Jembrana nampak terpukul atas kepergian
bertugas di Polsek Mengwi. Briptu Kadek Eko Susanto ditikam tiga pria bertubuh kekar di kamar kos korban. Motif dari aksi pembunuhan itu diduga karena salah paham semata. Kapolres Badung AKBP Dwi Suseno, Kamis (23/6) kemarin, menjelaskan, kejadian berawal ketika seorang pelaku bertengkar dengan pacarnya. Mereka bertengkar di kamar kos No.8. Sedangkan, korban yang berasal dari Desa Sepang, Busungbiu, Buleleng ini menghuni kamar di sebelahnya. Pertengkaran itu rupanya mengganggu tetangga kosnya. Sebab, percekcokan mereka mengeluarkan suara begitu keras. Kebetulan korban saat
itu berada di teras sedang membuat laporan. Semakin keras adu mulut pasangan kekasih tersebut, membuat korban berkeinginan melaporkan kepada tuan rumahnya. Lantaran ponsel korban tidak ada pulsanya, maka sang adik diminta untuk membelikan di luar. Tujuannya, korban hendak menelepon tuan rumah dan memberitahukan kondisi di tempat kos. Sementara, pertengkaran sejoli itu semakin lama semakin mengganggu konsentrasi kerja korban. Akhirnya korban memberanikan diri mendatangi mereka dan berupaya melerai. Hal. 23 Memilih Diam
grafis/de wiryawan
suaminya. Menurut penuturan kerabat korban, selama ini ayah dari I Putu Bayu Arisna Giri (2), dikenal sebagai sosok yang pendiam. ‘’Dia dikenal pendiam dan tidak pernah punya masalah dengan siapa pun,’’ ujar I Ketut Kadiasa. Istri korban, Luh Hendrayani, nampak sangat shock. Selain terus menangis, ia juga tak pernah beranjak dari samping jasad suaminya. (kmb)
Bali Post/kmb
ANAK - I Putu Bayu Arisna Giri, anak Briptu Kadek Eko Susanto (alm).
Moratorium
0LAHRAGA
Fabregas Kagumi Pesepak Bola Cilik
Bisa Berlaku untuk Negara Lainnya Jakarta (Bali Post) -
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan telah menyiapkan enam langkah terkait permasalahan yang terjadi terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Instruksi diberikan Presiden pasca-eksekusi mati Ruyati binti Satubi yang dihukum pancung pada 18 Juni lalu. Penegasan tersebut disampaikan Presiden Yudhoyono Kamis (23/6) kemarin.
Denpasar (Bali Post)Kapten tim Arsenal, Cesc Fabregas, kagum penyaksikan talenta dan bakat pesepak bola cilik Indonesia. Oleh sebab itu, bintang sepak bola dunia asal Spanyol ini, berharap timnas merah putih mampu tembus ke pentas Piala Dunia (PD), sehingga bisa bertemu dirinya yang kini berusia 24 tahun. Itu ditegaskan Fabregas dalam acara jumpa pers Biskuat Tiger Cup 2011, di Stadion Ngurah Rai, Kamis (23/6) kemarin. Fabregas terkagum menerima sambutan yang amat meriah, sebab biasanya sambutan semarak ini diberikan saat timnya menerima piala juara, bukan kunjungan pribadinya. Fabregas menginap di hotel kawasan Jimbaran, Badung. Dia akan tinggal di Bali selama sepuluh hari. Selama di Bali, Fabregas akan membagi ilmu sepak bolanya dengan memberi pelatihan intensif di sekolah sepak bola di Lapangan Canggu Club. Di Bali Fabregas juga ditemani bintang sepak bola nasional Bambang Pamungkas. (022)
Kata Presiden, pemerintah memutuskan untuk melaksanakan moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi yang berlaku efektif mulai 1 Agustus 2011 sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Langkah-langkah ke arah itu seperti pengawasan, pengetatan, dan berbagai upaya mulai dilakukan. Selain itu, pemerintah masih mempelajari moratorium pengiriman TKI ke negara Timur Tengah lainnya. Langkah-langkah itu akan menunggu hasil evaluasi Tim Terpadu yang diketuai Menakertrans Muhaimin Iskandar. Tim terpadu sudah bekerja seki-
tar 3 bulan mengevaluasi secara menyeluruh persoalan menyangkut TKI. Setelah dilaporkan hasilnya, baru akan diputuskan apakah moratorium berlaku bagi negara-negara Timur Tengah lainnya. Selain memutuskan moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi, Presiden juga telah menyiapkan surat diplomasi kepada Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul-Aziz Al Saud. Surat berisi protes keras atas eksekusi hukuman mati terhadap Ruyati (54), tanpa pemberitahuan kepada pemerintah Indonesia. ‘’Protes keras saya kepada pemerintah Arab Saudi atas eksekusi yang dilakukan kepada saudari Ruyati yang melanggar kelaziman
tata krama internasional, tanpa pemberitahuan kepada pemerintah Indonesia,’’ kata Presiden. Di dalam surat tersebut, Presiden menyatakan bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi selama ini sudah berlangsung baik, tetapi minus kasus-kasus TKI yang beberapa tahun ini terjadi. Untuk itu, Presiden menginstruksikan membentuk satuan tugas khusus untuk menangani kasus TKI dan melakukan pembelaan kepada mereka yang terancam hukuman mati. “Saya pandang perlu dibentuk satuan tugas khusus supaya lebih fokus menangani masalah itu,’’ kata Presiden. (kmb4)
SBY Harapkan DPR Tetap Kritis Bali Post/edi
Cesc Fabregas bersama Bambang Pamungkas.
HUKUM
KPK Bentuk Tim Jemput Paksa Nazaruddin-Nunun Jakarta (Bali Post) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membentuk tim penjemput paksa untuk memulangkan kader Partai Demokrat M. Nazaruddin dan tersangka Nunun Nurbaeti ke Tanah Air. Ketua KPK Busyro Muqoddas, Kamis kemarin, mengatakan saat ini penyidik masih menyiapkan teknik penjemputan paksa untuk Nazaruddin. Menurut dia, sejauh ini teknis penjemputan paksa inilah yang masih menjadi kendala. Karena itu, belum bisa disebutkan pasti kapan tim akan bergerak ke Singapura untuk menjemput mantan Bendahara Umum Partai Demokrat tersebut. Sementara itu, untuk mengembalikan tersangka kasus dugaan suap terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004, Nunun Nurbaeti, KPK masih terus berharap pihak keluarga dapat menyerahkannya pada lembaga antikorupsi. M. Nazaruddin, telah mangkir dua kali dari pemanggilan KPK. Karena itu, akan dilakukan jemput paksa. Kader Partai Demokrat ini pun hanya berstatus saksi dari kasus dugaan suap yang menjerat Sesmenpora Wafid Muharam. Ia pun telah dipanggil KPK sebagai saksi untuk kasus dugaan korupsi di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas). Hal. 23 Alat Bantu
Susilo Bambang Yudhoyono
Bali Post/ant
Jakarta (Bali Post) Sejumlah kritikan dari kalangan anggota DPR kepada pemerintah terkait sejumlah hal mendapat apresiasi dari Presiden. Yudhoyono pun mengatakan kritikan tersebut merupakan salah satu masukan bagi pemerintah untuk terus memperbaiki sejumlah kekurangan. “Saya selaku pribadi menyampaikan terima kasih kepada dewan yang telah kritis terhadap apa yang dilakukan pemerintah sehingga bisa menetapkan kebijakan yang terbaik,” kata Presiden dalam keterangan pers usai rapat konsultasi dengan
pimpinan DPR RI, Kamis kemarin. Presiden mengatakan, dalam iklim demokrasi, hal tersebut merupakan sesuatu yang baik. “Tidak menjadi soal bila ada riak politik, sepanjang tidak melebihi kepatutan,” katanya. Presiden mengharapkan kondisi seperti ini dapat terus terjalin dalam hubungan pemerintah dengan DPR sehingga seluruh program pembangunan dapat dijalankan disertai dengan pengawasan proporsional dari DPR RI. “Kami sepakat pelihara hubungan ini, dewan tetap kritis, namun di suatu saat
bila kita harus bersatu untuk kepentingan rakyat dapat dilakukan,” tegasnya. Rapat konsultasi berlangsung mulai pukul 10:30 WIB hingga 13:00 WIB dihadiri oleh unsur pimpinan DPR RI, Ketua Komisi, dan Ketua Fraksi. Sementara dari pemerintah hadir Wapres Boediono, tiga menko, dan sejumlah menteri terkait. Selain membahas mengenai prolegnas, rapat konsultasi juga membahas mengenai pemekaran daerah serta perbaikan sistem ketenagakerjaan warga negara Indonesia di luar negeri. (ant)
Bangunan Berarsitektur Bali Menghilang (1)
Bali Makin Kehilangan Jati Diri Bali sebagai destinasi pariwisata terkemuka di dunia makin kehilangan jati diri ke-Bali-annya. Penilaian miring itu dilontarkan masyarakat Bali, wisatawan, anggota dewan, dan pengamat. Di mata mereka, Bali di era kekinian tidak lagi secantik dan seunik Bali di masa lampau. Pesona Bali yang makin memudar itu, salah satunya bisa dilihat secara kasatmata melalui rupa-rupa bangunan yang memagari jalan-jalan protokol di Bali yang tidak lagi mencerminkan arsitektur khas Bali. Demikian terungkap dalam diskusi yang digelar Bali Post di Warung 63 di Jalan Veteran, Kamis kemarin.
SEJATINYA Pemprov Bali sudah menyiapkan perangkat aturan berupa Perda No: 5 tahun 2005 tentang Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung. Perda ini bertujuan menangkal menjamurnya pendirian bangunan yang tak mencerminkan nuansa Bali. Ironisnya, perangkat hukum itu tak ubahnya seperti macan ompong. Realitanya, pendirian bangunan-bangunan yang tidak tunduk pada pakem-pakem arsitektur Bali terus beranak-pinak yang akhirnya menggiring Bali makin kehilangan jati dirinya. Keresahan makin menghilangnya bangunan berarsitektur Bali itu dilontarkan oleh Ketua Komisi III DPRD Bali Putu Agus Suradnyana, pengamat tata ruang Putu Rumawan Salain, Sekretaris Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Bali Sukarma Yasa, pengamat sosial budaya Wayan Budi Utama, Kepala Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Denpasar Made Kusuma Diputra dan Kabid Tata Lingkungan Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Denpasar Ketut Bitra. Hal. 23 Kembalikan Keaslian
Agus Suradnyana
Rumawan Salain