1 minute read

Liberalisme

Dari contoh studi kasus sebelumnya, Liberalisme melihat WTO sebagai OI dalam menjalankan aturan internasional yang adil bagi seluruh negara di dunia dan keluar dari situasi yang anarkis. OI dipandang positif karena dalam modernisasi adanya interpendensi antar negara. Menurut Kant, ada 3 elemen penting yaitu Demokrasi,OI dan economic interpendence. Sehingga WTO dianggap sebagai jalan positif untuk kesejahteraan dalam Perdagangan. Sehingga WTO mampu memberikan Keadilan bagi negara bersengkata, seperti Indonesia (negara berkembang). Melalui berbagai mekanisme yang dijalankan oleh DSB. Hasil dari DSB atas kekalahan AS membuktikan efektivitas WTO sebagai OI. Terbukti walaupun AS sebagai negara adikuasa, namun dalam kenyatannya, AS banyak mengalami kekalahan dalam kasus WTO, termsuk dengan sengketa rokok kretek dengan Indonesia. WTO mampu menunjukkan bahwa hukum internasional tidak semata hanya sebagai aturan, tetapi juga untuk menegakkan keadilan dan ketertiban internasional. WTO juga sebagai OI mampu menegakkan kesepakatan ditengah sistem yang anarki dan tidak hanya berpihak kepada negara yang dianggap lebih memiliki " power " sehingga mampu menciptakan kesejahteraan dan kesepakatan adil antara negara yang bersengketa.

Advertisement

This article is from: