
2 minute read
Info Sekolah
from Survive ke-68
Sedangkan pada pos 4, peserta diharuskan untuk menempel kertas yang berisi Dasa Darma
Pramuka sesuai urutan pada kertas kosong. Di pos 5, peserta harus menafsirkan salah satu kalimat yang diberikan menggunakan sandi semaphore.
Advertisement

Pada pukul 17, setelah selesai bermain post to post, para peserta diperbolehkan untuk membersihkan diri untuk menyantap makan malam dan beristirahat sejenak. Sebanyak
10 peserta yang terdiri dari 5 putra dan 5 putri masingmasing ditugaskan oleh kakak
Pembina untuk menyebutkan
Dasa Darma Pramuka secara urut sebagai bagian dari upacara pelantikan saat api unggun. Setelah makan malam, para peserta diminta mempersiapkan bakat yang akan ditampilkan setelah acara pelantikan.
Pada pukul 19.00, tim Imah
Urang mengajak para peserta untuk membuat minuman teh dari bunga telang yang berkhasiat. Para peserta melihat proses pembuatan teh bunga telang, dari bunga yang masih segar kemudian dikeringkan dengan alat khusus, lalu direbus dengan air, dan dapat dikonsumsi.
Minuman ini juga memiliki manfaat kandungan antioksidan yang tinggi, jadi pengonsumsi tidak gampang sakit. Selain itu, minuman ini juga membantu meningkatkan daya ingat.
Pada pukul 19.30 malam, para peserta diarahkan ke balai yang terdapat di dekat sawah dan duduk sesuai arahan kakak Pembina. Karena hujan, tenda dan api unggun tidak bisa digunakan. Sebagai gantinya, peserta berada di balai, dan api unggun diganti dengan lilin-lilin yang dipegang oleh para pembaca Dasa Darma Pramuka. Terdapat dua anggota pramuka yang dilantik, yakni Arief kelas 8A, dan Ivana kelas 7D. Mereka telah menyelesaikan syarat-syarat kecakapan umum bagi Penggalang tingkat Ramu, sehingga mereka dilantik menjadi Penggalang Ramu. Setelah selesai upacara pelantikan, dilanjut dengan unjuk bakat peserta. Para peserta pun maju dan menampilkan bakat mereka. Ada yang menampilkan bakat karate, menyanyi, stand up comedy, dan menari. Suasana saat itu sangat riang, apalagi ditemani dengan aneka makanan yang direbus.
Info Sekolah
Pukul 22.00, setelah upacara pelantikan dan penampilan bakat peserta, kakak Pembina mengarahkan tempat tidur peserta. Peserta laki-laki tidur di balai, sedangkan peserta perempuan tidur di mini café di Imah Urang lantai 2.
Keesokan paginya, para peserta bangun pukul 5 pagi dan diajak untuk renungan pagi bersama Kak Ayut. Udara yang segar dan matahari yang belum terbit mengajak kita untuk bersyukur karena di kota Karawang kita belum tentu bisa merasakan hal-hal seperti ini. Setelah renungan pagi, peserta diajak berolahraga bersama Kak
Nandang. Setelah berolahraga, para peserta diajak bermain games yang dinamakan ball boy. Permainan ini sangat mirip dengan lempar sendal, yang diganti hanya media bangunan dan media melemparnya.
Setelah bermain ball boy, peserta juga diajak untuk bermain tangkap ekor. Disini, peserta yang ditunjuk harus bisa menangkap ekor dari ular, yakni peserta yang berada di paling belakang.
Kegiatan berlanjut bermain voli di lumpur sawah. Karena tidak ada bola voli, maka diganti dengan bola plastic. Suasananya sangat seru, ditambah kakak Pembina yang ikut bermain voli. Setelah bermain bola voli, kami lanjut bermain Tarik tambang. Sengit sekali pertandingannya, bahkan kedudukannya sampai seri 1-1.
Selanjutnya, tim SAR Karawang datang dan menyiapkan acara mengarungi sungai. Kami disiapkan dengan beberapa peralatan, antara lain helm, pelampung, dan ban. Kami mengarungi sungai Citarum yang alirannya cukup kencang, namun tidak deras.
Setelah mengarungi sungai, para peserta dipersilakan untuk membersihkan diri untuk acara penutup. Para peserta diarahkan untuk menggunakan seragam pramuka lengkap. Tas-tas peserta juga dibawa ke dalam tenda yang sudah dibangun kemarin. Setelah membersihkan diri, peserta juga diarahkan untuk mengemas barang-barang supaya tidak memakan waktu.