9 minute read

Program Perancangan

Next Article
Abstrak

Abstrak

Analisa Aktivitas Pengguna Ruang Analisa Kebutuhan Ruang Programming Frame Reframe

Analisa Aktivitas Pengguna Ruang.

Advertisement

Setelah melakukan survey, wawancara dan metode etnografi didapatkan sejumlah data mengenai aktivitas yang dilakukan oleh anggota Koleksikikie dan para ibu-ibu pengrajin aksesoris dimana data ini berguna dalam menentukan jenis dan fasilitas ruang yang diperlukan dalam ruang komunitas rumah berbagi ini. Ide dasar dari perancangan ini adalah ruang berbagi yang di dalamnya terdapat lima kategori aktivitas yaitu kolaboratif, edukatif, kreatif, kolektif dan home based creative economy. Untuk kategori kolaboratif dan kolektif mengacu pada kegiatan yang membutuhkan komunikasi dan teamwork untuk mendukung terwujudnya pelatihan yang efektif dan efisien. Untuk kategori edukatif dan kreatif mengacu pada kegiatan yang merangsang kreativitas untuk menghasilkan ide dan gagasan yang berguna dalam menciptakan produk baru yang inovatif. Untuk kategori home based creative economy mengacu pada kegiatan yang mendukung dalam meningkatkan perekonomian keluarga masing-masing pengrajin maupun Koleksikikie.

Analisa Aktivitas Koleksikikie

Analisa Aktivitas Riski Hapsari

Analisa Aktivitas Ibu Pengrajin Analisa Aktivitas Pengunjung

Analisa Kebutuhan Ruang.

Kebutuhan Ruang untuk Komunitas

Kebutuhan Ruang untuk Anggota Koleksikikie Kebutuhan Ruang untuk Pengunjung

Kebutuhan Ruang Pendukung

Analisa Pola Hubungan Antar Ruang

Analisa Karateristik Ruang

Program Besaran Ruang

Program Besaran Ruang

Zoning, Grouping, dan Pola Sirkulasi.

Alternatif Zoning dan Analisa

Zoning, Grouping, dan Pola Sirkulasi.

Alternatif f Grouping dan Analisa

Zoning, Grouping, dan Pola Sirkulasi.

Alternatif f Grouping dan Analisa

Zoning, Grouping, dan Pola Sirkulasi.

Alternatif f Grouping dan Analisa

Zoning, Grouping, dan Pola Sirkulasi.

Alternatif Pola Sirkulasi

Frame and Reframe.

Frame Reframe Method

Frame and Reframe.

Framework dan Problem Statement

F U N C T I O N Goal

People 1. Ruang kerja yang mendukung produktivitas, ruang gerak bebas, bersifat open space 2. Storage yang rapi dan terorganisir 3. Ruang pelatihan dan kolaborasi yang cukup kapasitasnya, fasilitas lengkap dan pencahayaan alami cukup 1. Ruang kerja bercampur dengan stok barang, tidak rapi dan sirkulasi sempit 2. Stok barang berantakan, storage tidak cukup 3. Ruang pelatihan hanya cukup untuk 6 orang, sirkulasi dan ruang gerak sempit

Activities Ruang untuk aktivitas bekerja: 1. Workspace 2. Storage space 3. Resepsionis 4. Retail Fact Concept

1. Organisasi ruang fleksibel, high accessibility, terorganisir, open space 2. Sirkulasi ruang yang high accessibility, terhubung dan unity

1. Berkerja dengan computer dan HP 2. Aktivitas bekerja berlangsung di ruang residensial 3. Aktivitas pelatihan membutuhkan peminjaman ruang Ruang multifungsi yang digunakan sesuai aktivitas karyawan dan ibu pengrajin, didukung dengan furniture movable, multifungsi dan compact Needs Problem

1. Konsep ruang kerja yang mendukung produktivitas, dan komunikasi 2. Konsep organisasi ruang yang mendukung kegiatan berkolaborasi

1. Movable partition or furniture 2. Ruang yang multifungsi 3. Butuh ruang yang lebih luas dengan pembagian ruang sesuai fungsi Belum memiliki pembagian ruang yang dapat mewadahi aktivitas bekerja karyawan, kegiatan kolaborasi dan diskusi untuk pengrajin. Belum terlihat identity space dan branding.

Ruang untuk aktivitas pelatihan dan kolaborasi: 1. Ruang cipta karya 2. Galeri 3. Ruang bercerita 4. Ruang kolaborasi 5. Ruang brainstorming Relathionship 1. Hubungan antara pelanggan atau pengrajin dengan Koleksikikie menjadi lebih baik, mengingkatkan kepercayaan pengrajin dan citra perusahaan 2. Menghubungkan pengrajin dengan badan yang bergerak dalam ekonomi kreatif 3. Hubungan yang baik dengan masyarakat 1. Owner Koleksikikie memiliki banyak kesibukan sehingga jarang bertemu dengan pelanggan 2. Pengrajin sulit berkonsultasi rutin dengan badan ekonomi kreatif 3. Koleksikikie berusaha agar bisa dikenal masyarakat lebih luas 1. Ruang kerja dengan memanfaatkan internet dan teknologi 2. Ruang yang mendukung kegiatan kolaborasi, diskusi, dan kegiatan kreatif lain 1. Identity space dan branding 2. Ruang diskusi 3. Digital working

Frame and Reframe.

Framework dan Problem Statement

Goal

Site 1. Ruang kerja yang rapi, terorganisir, dan sirkulasi yang cukup untuk gerak manusia dan barang 2. Ruang pelatihan yang nyaman untuk bekerja kelompok, meja dengan penyimpanan, pencahayaan yang cukup, kapasitas ruang untuk ± 20 orang 1. Ruang kerja tidak rapi, sirkulasi sempit, pencahayaan tidak memadai 2. Ruang pelatihan sempit, sirkulasi sempit. 3. Kebutuhan menyewa ruang untuk menyelenggarakan workshop besar

Fact Concept

1. Organisasi ruang fleksibel, high accessibility, terorganisir, open space 2. Ruang kolaboratif, edukatif, kreatif Needs Problem

1. Ruang kerja dengan ukuran sesuai aktivitas dan ruang gerak 2. Ruang kolaborasi dengan kapasitas min. 20 orang dan fungsional Ruang belum memiliki konsep, ruang fungsional, dan tidak menerapkan eko desain

Environment Sebuah ruang pelatihan yang memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami, dapat berfungsi sebagai tempat wisata yang edukatif bagi masyarakat Surabaya dan sebagai branding baru kota Surabaya Quality 1. Ruang kolaboratif, untuk manusia, aktivitas, produk, ilmu 2. Ruang edukatif, terbuka bagi semua lapisan masyarakat 3. Ruang kreatif, peningkatan kualitas manusia 4. Ruang kolektif, sebagai ruang interaksi, berbagi dan konektivitas 5. Ruang ekonomi kreatif, peningkatan kualitas produk, ekonomi keluarga dan branding usaha lokal 1. Ruang yang ada sudah memanfaatkan pencahayaan dan penghawaan alami tetapi belum maksimal 2. Ruang yang ada hanya terbuka bagi mereka yang ingin belajar membuat aksesoris

1. Minim relasi 2. Tidak ada ruang bertemu 3. Terbatas untuk mereka yang memiliki hobi aksesoris 4. Sulit mengatur waktu karena tidak beraktivitas dalam ruang yang sama 5. Tidak dapat menjangkau semua lapisan masyarakat Ruang berbagi dengan memperhatikan aspek manusia, benda dan ruang 1. Sistem pencahayaan dan penghawaan alami 2. Ruang edukatif bagi semua lapisan masyarakat

Ruang berbagi dengan 5 aspek 1. Ruang kolaborasi 2. Ruang edukasi 3. Ruang kreatif 4. Ruang kolektif 5. Ruang ekonomi kreatif

Frame and Reframe.

Framework dan Problem Statement

F O R M Goal

Site 1. Ruang kerja yang rapi, terorganisir, dan sirkulasi yang cukup untuk gerak manusia dan barang 2. Ruang pelatihan yang nyaman untuk bekerja kelompok, meja dengan penyimpanan, pencahayaan yang cukup, kapasitas ruang untuk ± 20 orang 1. Ruang kerja tidak rapi, sirkulasi sempit, pencahayaan tidak memadai 2. Ruang pelatihan sempit, sirkulasi sempit. 3. Kebutuhan menyewa ruang untuk menyelenggarakan workshop besar

Fact Concept

1. Organisasi ruang fleksibel, high accessibility, terorganisir, open space 2. Ruang kolaboratif, edukatif, kreatif Needs Problem

1. Ruang kerja dengan ukuran sesuai aktivitas dan ruang gerak 2. Ruang kolaborasi dengan kapasitas min. 20 orang dan fungsional Ruang belum memiliki konsep, ruang fungsional, dan tidak menerapkan eko desain

Environment Sebuah ruang pelatihan yang memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami, dapat berfungsi sebagai tempat wisata yang edukatif bagi masyarakat Surabaya dan sebagai branding baru kota Surabaya Quality 1. Ruang kolaboratif, untuk manusia, aktivitas, produk, ilmu 2. Ruang edukatif, terbuka bagi semua lapisan masyarakat 3. Ruang kreatif, peningkatan kualitas manusia 4. Ruang kolektif, sebagai ruang interaksi, berbagi dan konektivitas 5. Ruang ekonomi kreatif, peningkatan kualitas produk, ekonomi keluarga dan branding usaha lokal 1. Ruang yang ada sudah memanfaatkan pencahayaan dan penghawaan alami tetapi belum maksimal 2. Ruang yang ada hanya terbuka bagi mereka yang ingin belajar membuat aksesoris

1. Minim relasi 2. Tidak ada ruang bertemu 3. Terbatas untuk mereka yang memiliki hobi aksesoris 4. Sulit mengatur waktu karena tidak beraktivitas dalam ruang yang sama 5. Tidak dapat menjangkau semua lapisan masyarakat Ruang berbagi dengan memperhatikan aspek manusia, benda dan ruang 1. Sistem pencahayaan dan penghawaan alami 2. Ruang edukatif bagi semua lapisan masyarakat

Ruang berbagi dengan 5 aspek 1. Ruang kolaborasi 2. Ruang edukasi 3. Ruang kreatif 4. Ruang kolektif 5. Ruang ekonomi kreatif

Frame and Reframe.

Programmatic Concept

Konsep desain terbentuk dari tiga wujud kebudayaan yaitu manusia/ sociofact (komunitas/ pengrajin), ruang/ artifact (ruang pelatihan/ komunitas) dan ide/ mantifact (manik-manik). Wujud kebudayaan manusia yaitu kegiatan komunitas terdiri dari lima jenis kegiatan, yaitu:

1. Kolaboratif, yaitu ruang yang dapat memfasilitasi kegiatan rapat atau diskusi; kegiatan mengajar dalam bentuk seminar, workshop, praktek langsung; kegiatan pengenalan kepada publik melalui pameran, bazaar, market atau event tertentu; kegiatan eksperimen atau diskusi untuk menciptakan desain aksesoris baru atau mengkolaborasikan aksesoris dengan pakaian, tas, dan lainnya. Aktivitas kolaborasi ini dapat menggandeng pengajar dibidang ilmu selain aksesoris, instansi pendidikan, organisasi atau lembaga yang bergerak dibidang ekonomi kreatif, para pengrajin yang menekuni bidang fashion, dan individu atau lembaga lain yang berpotensi untuk mendukung kegiatan pengrajin aksesoris.

2. Edukatif, yaitu ruang yang dapat memfasilitasi kegiatan belajar dengan melihat (infografis, foto, deskripsi, poster, bentuk nyata aksesoris, manik dan bahan kerajinan lain, outfit pada manikin, visual presentation, video atau animasi, buku), mendengar (pembawaan materi oleh pengajar atau narasumber, video atau animasi), menyentuh (display manik dan bahan baku kerajinan yang dapat dipegang), dan praktek (mencoba langsung aksesoris yang di display, praktek membuat aksesoris, melakukan foto produk aksesoris, melakukan editing foto melalui handphone, membuat copywriting setelah mengunduh hasil foto produk, menggunakan aplikasi tertentu untuk membantu kegiatan berjualan).

3. Kreatif, yaitu ruang yang dapat memfasilitasi kegiatan berdiskusi dengan metode tertentu, kegiatan eksperimen material yang berpotensi untuk dibuat menjadi aksesoris, kegiatan eksperimen memadupadankan aksesoris sesuai dengan outfit atau gaya busana tertentu, kegiatan menggambar atau melihat foto aksesoris dan gaya fashion untuk mendapatkan ide desain aksesoris bar, kegiatan mengkonsep branding toko online masing-masing peserta, kegiatan membuat video dan konten untuk diunduh ke media sosial.

Frame and Reframe.

Programmatic Concept

4. Kolektif, yaitu ruang yang dapat memfasilitasi interaksi (sesama pengrajin, antara pengajar dan peserta belajar, antara panitia dan peserta acara, antara penjual dan pembeli, antar ahli bidang tertentu, antar organisasi atau komunitas), kegiatan berbagi (ilmu, pengalaman, ide atau gagasan, relasi yang ahli dalam bidang tertentu) dan konektivitas (melalui teknologi, internet, branding, dan promosi).

5. Home Based Creative Economy, yaitu ruang yang dapat memfasilitasi kegiatan berjualan secara online dan offline, kegiatan pelatihan dan praktek mengenai berjualan online di rumah, ruang yang memperkuat branding, dan workspace bagi anggota Koleksikikie dengan sirkulasi yang fleksibel, ruang mendukung konektivitas, produktivitas dan efisiensi kerja.

Wujud kebudayaan ide diambil dari manik-manik dimana bentuk, warna dan material yang diterapkan ke ruang berasal dari analogi manik itu sendiri. Wujud kebudayaan ruang yaitu perwujudan ide manik menjadi sebuah ruang komunitas dengan organisasi ruang open plan, sirkulasi yang fleksibel, ruang multifungsi, dan tingkat aksesibilitas tinggi. Dari latar belakang konsep akhirnya tercipta konsep desain dengan nama “Rumah Berbagi”.

Frame and Reframe.

Programmatic Concept

This article is from: