4 minute read

Menggelegar Bersamamu

Next Article
Wisnite

Wisnite

Ammar Chalifah, EB '17 Wisudawan Juli 2021

Dua tahun tiga bulan yang lalu, aku menuliskan pesan-pesan di Jurnal Wisuda HME yang pertama sebagai seorang Ketua Wisuda. Saat ini, aku kembali menulis di Jurnal Wisuda HME dengan judul yang sama, sebagai seorang wisudawan.Tulisan ini adalah sebuah pengakuan dosa, permintaan maaf, dan ucapan terima kasih.

Advertisement

Dua tahun lima bulan yang lalu, aku mencalonkan diri menjadi ketua wisuda bukan karena aku bangga menjadi bagian dari HME, bukan karena aku ingin mengapresiasi wisudawan, dan bukan karena aku ingin menjadi bagian dari riuhnya budaya wisuda ITB. Dulu, aku maju karena aku egois. Selama satu tahun sebelum menjadi anggota HME, sudah beberapa kali aku melihat perayaan wisuda. Dalam berbagai kegiatan apresiasi tersebut, secara umum ada dua jenis wisudawan yang kuamati. Jenis pertama adalah wisudawan yang aktif, punya banyak teman, keberadaannya dirayakan oleh lingkungannya, dan bisa ikut menikmati pesta pora yang ada. Jenis kedua adalah wisudawan yang tidak masuk dalam lingkaran sosial HME, dan mungkin bukan orang yang cerdas dalam berinteraksi. Pengamatanku pada berbagai kegiatan wisuda

membawaku kepada berbagai kegiatan wisuda membawaku ke kesimpulan bahwa perayaan wisuda dibuat hanya untuk wisudawan jenis pertama. Wisudawan jenis kedua sering kali tidak hadir di acara-acara, tidak ikut arak-arakan (atau mungkin ikut, tapi tidak terlihat menikmatinya), dan tidak punya ruang di wisuda HME. Sementara itu, wisudawan jenis pertama bisa benar-benar menjadi pusat perhatian di perayaan wisuda, mendapat kesempatan orasi, dikelilingi orang-orang, dan menjadikan hari wisuda sebagai “hari mereka” .

Aku merasa aku akan jadi wisudawan jenis kedua. Namun, aku egois. Aku juga mau wisuda menjadi hariku, bukan hanya hari mereka yang tergolong wisudawan jenis pertama. Aku mau saat aku lulus, kelulusanku juga dirayakan sebagaimana wisudawan jenis pertama. Oleh karena itu, dulu aku maju menjadi Ketua Wisuda April HME ITB 2019, menawarkan gagasan untuk menghapus arakarakan, menginisiasi People of HME, memulai rangkaian Jurnal, semuanya hanya untuk membentuk wisuda yang ingin aku jalani. Ketika itu,

sama sekali tidak terlintas di pikiranku untuk mengapresiasi wisudawan. Ini adalah dosa

pertamaku: menjadikan perwisudaan sebagai kendaraan untuk mewujudkan wisuda yang kuinginkan.

Dulu, aku sangat tidak suka dengan wisudawan yang banyak menuntut ke panitia. Menurutku,

apresiasi itu diberikan, bukan diminta.

“Dulu, kita juga ngasih apresiasi yang niat banget kok buat wisudawan” tidak bisa jadi pembenaran bagi wisudawan untuk menuntut macam-macam. Namun, ternyata aku pun menjadi wisudawan yang banyak mau. Selama keberjalanan Wisuda Juli HME ITB 2021 ini, aku banyak menuntut ke panitia wisuda untuk mengakomodasi keinginanku. Pada akhirnya, aku menjadi sosok wisudawan yang dulu kubenci. Ini adalah dosa

keduaku: menjadi wisudawan yang menuntut apresiasi dari adik tingkatnya.

Oleh karena itu, melalui tulisan ini aku ingin menyampaikan permintaan maafku: ke wisudawan April HME 2019, ke massa HME, dan ke panitia Wisuda Juli HME ITB 2021. Untuk wisudawan April HME 2019, maaf karena dulu aku tidak mengonsep wisuda demi mengapresiasi kalian. Namun, setelah melalui dua bulan berinteraksi sampai akhirnya berpisah di hari arak-arakan, aku yakin bahwa kalian semua adalah gundala-gundili hebat yang berhak mendapatkan apresiasi. Kisah yang kalian tulis di People of HME saat itu membuatku dapat melihat kalian sebagai individu-individu yang unik. Setiap dari kalian memiliki cerita masing-masing, dengan perjuangan, kegagalan, dan keberhasilan yang menyertai. Setiap dari kalian memiliki ketertarikan, hobi, dan kebiasaan yang beragam. Setiap dari kalian memiliki watak yang berbeda. Walau aku tidak menjadikan kalian sebagai tujuan

terbesar dari perayaan wisuda, namun aku merasa lebih mengenal setiap dari kalian. Sudah dua tahun berlalu sejak hari wisuda kala itu, semoga kalian semua tetap menjadi manusia-manusia unik yang akan selalu HME banggakan. HME tidak akan lupa karena identitas kalian sudah terekam abadi di People of HME. Cerita kalian abadi, aspirasi kalian abadi, jejak kalian abadi, dan akan terus ada. Selamat menggelegar di tempat kalian

masing-masing, People of HME!

Untuk massa HME, maaf karena aku dengan egois menjadikan perwisudaan sebagai kendaraan untuk mewujudkan wisuda ideal versiku. Aku egois, tapi kalian selalu memberikan ruang dan toleransi untukku. HME, beserta semua orangorang di dalamnya, adalah wadah yang sangat berkesan dan penuh dengan pelajaran. Waktu yang kuhabiskan di HME, mulai dari forum, menginap di sekre, mengerjakan tugas di meja depan, main pingpong, dan lainnya akan selalu jadi kenangan manis. Perkelahian kecil dengan teman-teman EP, mulai dari masalah akademik sampai masalah himpunan biomedis, akan selalu jadi kenangan indah dan bukti bahwa pertemanan tidak selalu mengharuskan kesamaan pendapat. Saat masuk, aku tidak suka dengan himpunan.

Namun, saat keluar aku sangat bangga menjadi

bagian dari HME, sebuah himpunan yang tidak takut dengan gagasan baru dan selalu

menghasilkan kader-kader terbaik. Selalu berjaya, Himpunan Mahasiswa Elektroteknik ITB!

Jadilah himpunan yang selalu menggelegar, memimpin jalan menuju perubahan-perubahan baik di KM ITB hingga Indonesia!

Untuk panitia Wisuda Juli HME ITB 2021, maaf karena aku banyak menuntut kalian. Tidak perlu takut untuk menolak permintaan wisudawan, kalianlah yang berhak menentukan apakah apresiasi itu akan kalian berikan atau tidak. Jangan takut juga menjadi sedikit egois. Kadang, kita perlu mengesampingkan pendapat orang-orang tua sepertiku dan fokus membangun cerita yang akan kalian nikmati di masa depan. Semoga pengalaman di Wisuda Juli HME ITB 2021 ini akan menjadi kenangan manis yang bermanfaat dan tidak akan kalian sesali. Sekali lagi, terima kasih untuk Ghozy, Morteza, Sandi, Sherlyna, Joel, Rizkya, Diah, Rosyadaturrahmah, Hanif, dan semua panitia. Teruskan semangat gelegar wisuda ke perwisudaan HME selanjutnya: wisuda yang inovatif, berani, dan tidak tunduk pada kerangkeng budaya.

Terakhir, terima kasih untuk semuanya, terutama untuk semua pengurus wisuda yang mengizinkan artefak-artefak gelegar wisuda HME masih tetap hidup sampai hari ini.

Sekian, dan sampai jumpa di lain kesempatan.

Untuk Tuhan, Bangsa, dan Almamater,

Oke Champ!

This article is from: