Waspada,sabtu 15 november 2014

Page 25

Kreasi

B8

WASPADA Sabtu 15 November 2014

Waspada/Arianda Tanjung Waspada/Arianda Tanjung

KORBAN pemukulan tawuran USU, Rizky Rayanda menunjukkan surat laporan pengaduan kepada para wartawan di depan Mapolresta Medan, Kamis (13/11).

WARTAWAN Harian Waspada, Waspada Online, dan mahasiswa STIK-P menggelar aksi di depan Mapolresta Medan, terkait penganiayaan fotografer Harian Waspada dan mahasiswa kampus tersebut, Kamis (13/11). Unjuk rasa turut diikuti berbagai elemen seperti Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan dan jurnalis media lain.

Usut Tuntas Preman Kampus! Buntut Penganiayaan Fotografer Waspada SEBAGAI generasi penerus bangsa yang disebut-sebut juga kaum intelektual, mahasiswa seharusnya bisa mencontohkan sikap yang berpendidikan kepada masyarakat. Mengontrol diri untuk tidak melakukan tindak kekerasaan, bukan sebaliknya bersikap anarkis, seperti preman. Pada Rabu (12/11) lalu, sebuah tindakan anarkis diperlihatkan sekumpulan mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU). Kejadian tawuran yang

berlangsung antara mahasiswa Fakultas Teknik dan Fakultas Hukum berbuntut penyekapan dan penganiayaan fotografer Harian Waspada, Rizky Rayanda. Rizky, juga mahasiswa semester lima di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Pembangunan” (STIK-P) Medan, sedang menjalankan tugas jurnalistiknya. Namun, Rizky justru menjadi bulan-bulanan para ‘preman kampus’. Mirisnya, kekerasan dilakukan mahasiswa karena malu aksi tawurannya bakal dipublikasi lewat media. Alhasil, kamera Rizky pun disita dan sejumlah fotonya dihapus oleh mahasiswa tersebut.

Keesokan harinya, Kamis (13/11), puluhan jurnalis dari Harian Waspada, Waspada Online ditambah Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan, dan mahasiswa STIK-P sepakat menggelar aksi damai di Mapolresta Medan. Kegiatan itu didasari mereka tidak terima sesama jurnalis dan rekan mahasiswa tidak dihargai dan dihalangi saat melakukan tugas di lapangan. Dalam aksinya, massa meminta agar pihak kepolisian mengusut tuntas pelaku penganiayaan terhadap Rizky. Sejumlah poster bertuliskan “Save Journalist”, “Usut Tuntas Premanisme Kampus”, “Pak Polisi,

Jangan Biarkan Kawan Kami Dianiaya” pun terpajang. Belum lagi ditambah yel-yel seperti “Tangkap Pelaku Kekerasan Terhadap Wartawan!” senantiasa terdengar. Menanti selama satu jam lebih, para jurnalis diterima Wakapolresta Medan, AKBP Y Hondawan Naibaho SH MSi. “Kami mau para pelaku dapat segera ditangkap, apalagi penganiayaan seperti ini bukan baru pertama terjadi. Ini jelas sudah tindakan kriminalisasi terhadap wartawan dan tidak bisa ditolerir,” sebut para jurnalis dan mahasiswa STIK-P. *Arianda Tanjung

Mengedepankan Nilai-Nilai Islami Ekskul Rohani Islam (Al Fariz) SMAN 3 Medan

Waspada/Arianda Tanjung

GRUP Band, RAN, menghibur ribuan penonton pada FOS 6 di SMAN 1 Medan, Jl Teuku Cik Dik Tiro, Sabtu (8/11) malam.

RAN Hipnotis Ribuan Penonton FOS 6 Meriah GRUP band asal Jakarta, RAN, berhasil menghipnotis ribuan penonton dengan koleksi lagu romantisnya pada Festival Of SMANSa (FOS) 6 yang digelar di SMAN 1 Medan, Jl Teuku Cik Dik Tiro, Sabtu (8/11) malam. Diawali dengan lagu berjudul Dekat Di Hati dan Pandangan Pertama, Rayi cs mengajak para pengunjung yang didominasi para remaja untuk joget bersama. Bahkan para fans tidak segan-segan berteriak histeris sambil ikut bernyanyi sesuai dengan instruksi dari penyanyi idolanya. Ketua Panitia, M Asyam Dzaki Hasibuan, menjelaskan acara memang dikonsep dengan begitu unik untuk menarik minat masyarakat, khususnya

remaja, agar hadir di acara tersebut. Apalagi memang dua artis ibukota yang diundang sudah cukup ternama dengan sejumlah lagu yang tidak asing lagi di telinga. “Saya rasa lagu berjudul Salah Tingkah, Jadi Gila, dan Begitu Saja milik RAN sudah cukup booming di kalangan anak muda, Begitu juga dengan lagu Midnight Quickie. Nah, memang acara ini serunya di malam hari, karena seluruh area acara kami terangi dengan lampu neon sesuai dengan tema yakni ‘neon forest’,” terangnya kepada Kreasi. Salah seorang pengunjung, Astri Inova, mengaku puas dengan acara yang ditampilkan. Apalagi konsep yang ditawarkan menarik, yakni mengajak

anak muda untuk lebih mencintai lingkungan. “Yang pasti acaranya sesuai dengan harga tiket yang dijual, hanya saja ke depan kalau bisa artis yang ditampilin bisa lebih banyak,” candanya. Selain itu, kata Dzaki, pengunjung juga dapat bermain beberapa permainan yang telah disediakan seperti Maze yakni setiap peserta akan masuk di dalam suatu ruangan dan mencari jalan keluarnya sendiri. Serta ada juga clothing market, food market, dan acoustic lounge. “Jadi siapapun yang datang dijamin gak akan nyesel, karena event ini sudah dipersiapkan untuk kawan-kawan yang ingin menghabiskan akhir pekannya dengan menikmati sejumlah hibruan,” katanya mengaku

puas dengan jumlah pengunjung. Humas SMAN 1 Medan, Buang Agus, mengapresiasi terselenggaranya FOS 6 yang berlangsung meriah. Keberhasilan event ini berkat gigihnya para siswa dalam merancang serta mempersiapkan acara dengan baik. “Ini sudah keenam kalinya diselenggarakan dan alhamdulillah setiap tahun jumlah pengunjung yang datang bertambah. Diharapkan anak-anak dapat terus berkreativitas dengan hal yang positif seperti ini,” pintanya. *Arianda Tanjung

MUNGKIN ekstrakurikuler Rohani Islam SMAN 3 Medan atau akrab dikenal Al Fariz tidak seperti ekskul lainnya yang memiliki banyak kesempatan tampil menunjukkan aksinya. Mengingat memang kegiatan yang dilakukan hanya seputar kegiatan berbau nilai-nilai Islami, seperti pelatihan pembacaan Alquran. Ketua Al Fariz, M Hanzalah Huzaifi, mengakui memang ekskul yang selalu mengedepankan nilai-nilai Islami ini tidak setenar ekskul lain di SMANTig. Namun bukan berarti tidak ada prestasi serta kegiatan spektakuler yang dilakukan. “Al Fariz bahkan sempat menjadi juara umum dalam kompetisi MTQ Kota Medan 2013 serta selalu menggelar kegiatan besar seperti Pesantren Kilat Ramadhan (PKR) setiap tahunnya, Pelatihan Seni Baca Alquran (PSBQ) dan Malam Bina dan Taqwa (Mabit) setiap minggunya,” katanya, Kamis (13/11). Didampingi Ermayani selaku bendahara, Ghaly Ananda dan Nurul Ainun sebagai anggota, Huzaifi mengemukakan untuk lebih meningkatkan kualitas para anggota, ada rencana dibuka pelatihan Bahasa Arab setiap minggunya. “Dulu memang ada pelatihannya, tapi karena sulit mencari gurunya sehingga saat ini pelatihan tersebut kosong,” terangnya. Selain itu, kata Huzaifi, untuk kembali mempererat hubungan antara siswa dan alumni juga diadakan pelatihan dengan pemateri dari para alumni SMANTig. “Inilah wadah untuk saling sharing informasi dan terpenting menjalin tali silaturahim,” tutupnya. *Arianda Tanjung

Trisna & Ari Ingin Buktikan Janji Ketua & Wakil OSIS SMANTIg Terpilih UNTUK membuktikan janjinya pada masa kampanye, Ketua dan Wakil Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMAN 3 Medan terplih, Trisna Adiguna dan Ari Wibisono (foto), langsung bergegas membentuk kabinet serta menyusun sejumlah program pemerintahan periode 2014-2015 usai dilantik. Trisna menjelaskan pemerintahan OSIS kali ini ingin bekerja lebih keras untuk mempertahankan serta meningkatkan prestasi sekolah. Ada beberapa program yang ditambah, mengingat memang harus ada sedikit perubahan yang terjadi di sekolah ini. “Seperti yang telah dijanji-

kan saat kampanye dulu, kami ingin siswa SMANTIg lebih mencintai lingkungan. Makanya OSIS akan menggelar beberapa kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan seperti menanam pohon bersama,” terangnya, Kamis (13/11). Di bidang pendidikan, kata Trisna, rencananya juga akan digelar olimpiade antarkelas dengan tujuan untuk mengetahui kualitas siswa serta menjadi ajang seleksi ketika ada lomba di tingkat Kota Medan. “Begitu juga di bidang olahraga, akan digelar liga futsal yang diikuti setiap kelas. Sejak awal kami ingin menjabat sebagai ketua dan wakil bukan sekadar mengejar jabatan, tapi ingin ikut

andil mengembangkan sekolah ini dengan prestasinya,” tegasnya. M Gigih dan Ahmad Riyadi selaku Ketua dan Wakil Majelis Perwakilan Kelas (MPK) SMAN 3 Medan mengaku akan menjadi pengawas bagi setiap program yang dibuat OSIS. Paling tidak, organisasi ini juga bisa memberikan saran ketika OSIS mengalami kebuntuan dalam bertindak atau mengambil keputusan. “Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, kami mendukung setiap kebijakan OSIS yang positif. Sebaliknya, kami juga akan mengkritik ketika adanya kebijakan yang menyimpang,” pungkas keduanya kompak. *Arianda Tanjung

Waspada/Arianda Tanjung

Waspada/Arianda Tanjung

EKSKUL Al Fariz kerap menggelar pelatihan keagamaan kepada anggotanya setiap minggu.

Jangan Jadi Remaja Yang Konsumtif “HEMAT pangkal kaya.” Pepatah tua itulah yang sering kita dengar ketika ingin kaya. Tapi, untuk menjadi kaya tidak cukup hanya dengan berhemat. Menabung adalah hal yang juga harus dilakoni untuk pencapaian itu. Ya, menabung bagi remaja adalah hal yang sulit. Sebab, keinginan membeli barang yang disukai dan bukan diperlukan sulit dihindari. Misalnya, membeli handphone terbaru atau pakaian baru, dan lain sebagainya agar terlihat keren di depan teman-teman. Mindset remaja yang bergaya hidup konsumtif seperti itu, tentunya perlu diubah dengan mengingat kembali akan pentingnya menabung. Ingat, remaja yang gemar menabung bukanlah remaja yang pelit. Tapi, di situlah kita diuji disiplin menyisihkan uang dan membelanjakannya pada hal yang seperlunya saja. Hingga waktunya tiba, yaitu saat uang yang ditabung telah cukup, dapat digunakan untuk membeli buku pelajaran/kuliah, membayar uang sekolah/ kuliah tanpa meminta uang saku lebih dari orangtua lagi. Bicara soal menabung, kawan-kawan harus paham dulu makna dan manfaat yang akan didapat dari menabung itu sendiri. Karena, akan terasa sia-sia ketika kita lupa dasar dari prinsip menabung tersebut. Menabung adalah kegiatan menyisihkan uang berlebih untuk disimpan. Selain itu, menabung memiliki banyak manfaat. Contohnya, untuk cadangan uang sewaktu kita kepepet, belajar disiplin, investasi masa depan, dan banyak manfaat lainnya.

Waspada/Yen Sutrisno

MULAILAH menabung dengan uang receh. Membiasakan menabung akan melahirkan pola hidup hemat. Menabung bisa dilakukan kapan saja tanpa mengenal waktu dan batasan usia, tapi yang jelas harus disiplin. Dengan menabung, pola hidup hemat juga pasti akan berlaku. Ada banyak cara menabung, salah satunya di celengan. Tapi menabung di bank juga dapat menjadi solusi kedua ketika uang dalam celengan sudah penuh. Di samping itu, banyak bank-bank yang terbilang sudah lama membuka layanan tabungan bagi remaja dengan tujuan mengajarkan mereka pan-

dai mengelola keuangan dan terhindar gaya hidup boros. Remaja yang dulunya konsumtif dan boros pasti dapat berubah pola pikirnya menjadi lebih hemat dan pandai mengelola uangnya dengan menabung. Yang harus diingat juga, jangan membelanjakan uang untuk sesuatu yang kita suka tapi tidak butuh. Kita harus bisa bedakan mana yang want (ingin) dan mana yang need (butuh). Cocok? *Yen Sutrisno


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Waspada,sabtu 15 november 2014 by Harian Waspada - Issuu