Kilas Balik
B6
WASPADA Minggu 22 Januari 2017
Pengantar: Kutub selatan disebut juga antartik merupakan wilayah di dunia yang belum terjamah oleh manusia seutuhnya, karena kutub selatan tidak semuanya tersinari oleh matahari, makhluk hidup yang banyak tinggal di sini adalah pinguin. Sir Ernest Henry Shackleton adalah seorang penjelajah yang terkenal berkat ekspedisi Antartika 1914–1916 yang menggunakan kapal Endurance. Pada 16 Januari 1909, ekspedisi pimpinan Shackleton menemukan Kutub Selatan Magnetis. Namun Roald Engelbregt Gravning Amundsen dan John Davis juga mengaku bahwa merekalah yang pertama kali menemukan Kutub Selatan. (Red)
Penemuan Kutub Selatan Picu Persaingan Dalam catatan sejarah ada tiga orang penjelajah yang tercatat menemukan kutub selatan. Mereka adalah Sir Ernest Henry Shackleton, Roald Engelbregt Gravning Amundsen dan John Davis. Sir Ernest Henry Shackleton (15 Februari 1874 – 5 Januari 1922) adalah seorang penjelajah yang terkenal berkat ekspedisi Antartika 1914–1916 yang menggunakan kapal Endurance. Pada 16 Januari 1909, ekspedisi pimpinannya menemukan Kutub Selatan Magnetis. Tetapi riwayat lain menyebut Roald Engelbregt Gravning Amundsen (16 July 1872 – 18 June 1928) adalah seorang Penjelajah Wilayah kutub berkebangsaan Norwegia. Ia memimpin eskpedisi Antarktika pertama untuk mencapai Kutub Selatan antara 1910 dan 1912. Ia merupakan orang pertama yang mencapai kedua Kutub Utara dan Selatan. Ia juga dikenal sebagai orang pertama yang melewati Perlintasan Barat Laut. Ia menghilang di Juni 1928 ketika berpartisipasi dalam sebuah misi penyelamatan di Laut Barents. Amundsen bersama Douglas Mawson, Robert Falcon Scott dan Ernest Shackleton, merupakan para pemimpin ekspedisi kunci selama Zaman Heroik Penjelajahan Antartika. Amundsen dilahirkan dalam sebuah keluarga pemilik kapal dan kaptenkapten kapal. Terinspirasi oleh penyeberangan Greenland yang dilakukan Fridtjof Nansen pada 1888, dia memutuskan untuk menjalani hidup menjelajahi dunia. Amundsen adalah orang pertama yang mencapai Kutub Selatan. Pada 19 Desember 1911, dia tiba di Kutub Selatan bersama rekan-rekannya. Robert Falcon Scott, seorang Inggris, tiba 35 hari kemudian. Namun dalam kisah lain disebut pula orang pertama yang menginjakkan kaki di Antartika adalah seorang berkebangsaan Amer ika Serikat bernama John Davis pada 7 Februari 1821. Sejak jaman Aristoteles, ahli ilmu bumi dan penjelajah mempercayai akan adanya Terra Australis atau benua selatan yang luas untuk “mengimbangi” massa daratan di bumi belahan utara. Peta bumi sejak tahun 1513 memasukkan benua yang terlihat seperti Antartika, meskipun belum ada orang pada masa itu yang pernah mencapai Antartika. Antartika tetap menjadi wilayah tak terjamah hingga tahun 1821 saat tiga ekspedisi yang berbeda dalam waktu hampir bersamaan akhirnya berhasil mencapai Antartika. Pada tahun 1840, Charles Wilkes, pemimpin ekspedisi Angkatan Laut Amerika, adalah orang pertama yang menyeberangi bagian besar dataran Antartika dan menyadari bahwa Antartika bukanlah sekedar pulau besar melainkan layak disebut sebagai benua. Bagian tenggara dari Antartika dinamakan sebagai Wilkes land untuk menghormatinya. Pada pergantian abad, Inggris mengirimkan Ekspedisi Nasional Antartika (1901 – 1904) yang dipimpin oleh Robert Falcon Scott. Sedangkan Ernest Shackleton, salah satu anggota tim ekspedisi Scott, memimpin Imperial British Antartic Expedition (1907 – 1909), dalam upaya untuk menjadi yang pertama mencapai Kutub Selatan. Namun mereka harus kembali lagi padahal tinggal berjarak 180 km dari tujuan akhirnya. Na m u n e k s p e d i s i i n i berhasil menemukan Kutub Selatan Magnetis. Penemuan Kutub Selatan Magnetis memicu persaingan untuk mencapai kutub selatan menjadi semakin intens. Robert Falcon Scott (Inggris) dan Roald Amundsen (Norwegia) masing-masing berlayar dengan kapal mereka yaitu Terra Nova dan Fram dalam upaya untuk menjadi yang pertama menginjakkan kaki ke kutub selatan. Ekspedisi mereka terjadi sepanjang tahun 1911 hingga awal 1912. Ekspedisi pimpinan Roald Amundsen adalah yang pertama mencapai Kutub Selatan pada tanggal 14 Desember 1911. Mereka menggunakan 52 anjing dan memberi makan anjing tersebut dengan bangkai sesama anjing yang mati.
Saat kembali, ekspedisi hanya menyisakan 11 anjing. Robert Scott mencapai Kutub Selatan sebulan kemudian, tetapi terdapat lima orang anggota ekspedisi yang tewas saat perjalanan pulang melewati Ross Ice Shelf. Sebuah stasiun di kutub selatan dinamai dengan Scott-Admundsen South Pole Station untuk menghormati kedua orang tersebut.
Apa itu Kutub Selatan Kutub Selatan (geografis) ialah ujung selatan bumi (90° S), merupakan sumbu bumi. Saat ini terdapat banyak stasiun penelitian di Kutub Selatan. Kutub Selatan magnetis ialah ujung medan magnet yang lurus menembus pusat bumi. Karena adanya sumbu itulah bumi berputar. Pada 1985 diketahui Kutub Selatan magnetis ada di 65°S 140°T. Kutub selatan disebut juga antartik, dan kutub selatan merupakan wilayah di dunia yang belum terjamah oleh manusia seutuhnya, karena kutub selatan tidak semuanya tersinari oleh matahari, makhluk hidup yang banyak tinggal di sini adalah pinguin. Meskipun kita ser ing menyaksikan penancapan bendera kemenangan yang menjadi simbol penjelajah masa lalu di Kutub Selatan, tetap saja Kutub Selatan merupakan satu-satunya tempat di Bumi yang tidak dimiliki oleh siapa pun dan tidak memiliki sejarah penduduk asli. Berdasarkan Perjanjian Antartika, dinyatakan bahwa tanah dan sumber daya yang ada hanya digunakan untuk tujuan damai dan ilmiah.
Penguin, penghuni kutub selatan Penguin atau pinguin (ordo Sphenisciformes, famili Spheniscidae) adalah hewan akuatik jenis burung yang tidak bisa terbang dan secara umum hidup di belahan Bumi selatan. Di seluruh dunia terdapat 16 spesies penguin tergantung pada apakah dua spesies Eudyptula dihitung juga sebagai spesies. Walaupun seluruh jenis penguin awalnya berasal dari belahan bumi selatan, namun penguin tidak hanya ditemukan di daerah dingin atau di Antartika saja. Terdapat tiga spesies penguin yang hidup di daerah tropis. Salah satu spesies hidup di Kepulauan Galapagos (Penguin Galapagos) dan biasanya menyeberangi garis khatulistiwa untuk mencari makan. Spesies penguin terbesar adalah Penguin Kaisar (Aptenodytes forsteri) dengan tinggi mencapai 1,1 meter dan berat 35 kilogram atau lebih. Spesies penguin terkecil adalah Penguin Peri (Eudyptula Minor) dengan tinggi sekitar 40 cm dan berat satu kg. Secara umum, penguin yang berukuran besar lebih dapat mempertahankan suhu tubuhnya sehingga dapat bertahan di daerah dingin, sementara penguin yang berukuran lebih kecil biasanya ditemukan di daerah yang lebih hangat bahkan daerah tropis. Umumnya penguin memakan krill (sejenis udang), ikan, cumi-cumi dan hewan air lainnya yang tertangkap ketika berenang di laut dengan paruhnya. Penguin dapat meminum air laut karena kelenjar supraorbital pada tubuhnya menyaring kelebihan garam laut dari aliran darah. Garam ini lalu dikeluarkan dalam bentuk cairan lewat saluran pernapasan penguin. Penguin terlihat tidak takut dengan kehadiran manusia. Mereka akan mendekat pada kelompok peneliti yang sedang mempelajari mereka. Namun satu bentuk pertengkaran besar antar penguin akan terjadi jika seekor ibu penguin kehilangan anaknya (karena tidak bisa bertahan dalam badai besar atau dimakan oleh hewan pemangsa). Jika seekor anak hilang, maka ibu penguin akan “mencuri” seekor anak penguin dari ibu penguin yang lain. Tingkah laku ini menarik perhatian ilmuwan. Menariknya, penguinpenguin betina lain dalam kelompok penguin tersebut tidak menyukai “pencurian” ini dan akan menolong dan
“membela” ibu penguin yang anaknya dicuri. Tubuh penguin sangat sesuai untuk berenang dan hidup di air. Sayapnya merupakan pendayung dan tidak mampu untuk terbang. Di daratan penguin menggunakan ekor dan sayapnya untuk menjaga keseimbangan ketika berjalan. Setiap penguin memiliki warna putih di sebelah dalam tubuhnya dan warna gelap (biasanya hitam) di sebelah luar tubuh. Hal ini berguna untuk kamuflase. Hewan pemangsa seperti singa laut dari dalam air akan sulit untuk melihat penguin karena perutnya yang berwarna putih bercampur dengan pantulan permukaan air laut. Sedangkan permukaan gelap pada punggungnya juga menyamarkan penguin dari pandangan hewan pemangsa di atas air. Penguin mampu berenang dengan kecepatan 6 hingga 12 km/jam bahkan pernah tercatat hingga 27 km/jam. Penguin yang berukuran kecil biasanya menyelam selama satu hingga dua menit dari permukaan air untuk menangkap makanan. Penguin yang berukuran lebih besar, yaitu penguin emperor bisa menyelam lebih dalam hingga 565 meter selama 20 menit. Untuk menghemat energi, kadang-kadang penguin berjalan dengan kaki pendeknya atau meluncur di salju dengan perutnya.
Kemampuan penginderaan. Penguin memiliki pendengaran yang amat baik. Jika berada di daratan, penguin amat mengandalkan pendengarannya. Mata penguin beradaptasi untuk penglihatan bawah air dalam mencari makanan dan menghindar dari pemangsa. Kemampuan daya penciuman penguin hingga saat ini masih belum banyak diketahui dan membutuhkan penelitian lebih lanjut. Untuk melihat jenis kelamin penguin sangat sulit, karena penguin tidak memiliki kelamin eksternal. Akibatnya untuk membedakan jenis kelamin penguin, manusia harus memakai teknik pemeriksaan kromosom/DNA.
Antartika Antartika merupakan benua yang meliputi Kutub Selatan Bumi, hampir seluruhnya terletak di Lingkar Antartika dan dikelilingi oleh Samudra Pasifik, Samudra Atlantik dan Samudra Hindia. Dengan luas 14.0 juta km2 (5.4 juta sq mi), antarktika adalah benua terluas kelima setelah Eurasia, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan. Sebagai perbandingan, Antartika hampir dua kali ukuran Australia. Sekitar 98% dari Antartika ditutupi oleh es yang rata-rata ketebalan minimal 1.9 kilometer (1.2 mi), seluruh daratan meluas tetapi di bagian utara mencapai Semenanjung Antarktika. Antartika memiliki kelembaban rata-rata terendah, suhu rata-rata terendah di antara semua benua di bumi, benua ter tandus, benua berangin terkencang, dan memiliki elevasi rata-rata tertinggi dari semua benua. Antartika dianggap sebagai gurun, dengan curah hujan hanya 200 mm (8 inci) di sepanjang pantai dan jauh lebih sedikit di pedalaman. Tempat terdingin di muka bumi ini sebagian besar tertutup es sepanjang tahun mencapai -89 °C (-129 °F). Populasinya terkecil jauh di
bawah yang lain (umumnya dihuni oleh para peneliti dan ilmuwan untuk batas waktu tertentu saja) sekitar 1000 sampai 5000 orang.Hanya organisme yang dapat hidup dan beradaptasi di suhu dingin termasuk berbagai jenis fungi, alga, bakteri, protista, tumbuhan, selain itu hewan seperti penguin, nematoda, anjing laut. Vegetasi yang ada hanya tundra. Legenda dan spekulasi tentang sebuah Terra Australis (“Tanah Selatan”) sudah ada sejak zaman kuno, penemuan benua yang pertama kali diterima umum terjadi pada 1820 dan pendaratan yang pertama tercatat tahun 1821. Namun, peta yang dibuat Laksamana Piri Reis tahun 1513 memuat sebuah benua selatan yang diduga sebagai pantai Antarktika. Antarktika merupakan zona bebas, walaupun sampai saat ini masih ada beberapa negara di dunia yang mengajukan klaim kepemilikan wilayah di benua Antarktika tersebut. Nama Antartika adalah romanisasi kata majemuk dari bahasaYunani (antarktiké) atau (antarktikos)[7] yang berarti “berlawanan dengan Arktik”, “berlawanan dengan utara”. Selain itu nama antartika juga merujuk pada tempat lain seperti koloni Perancis yang didirikan di Brasil pada abad ke-16 disebut “France Antarctique”. Penggunaan secara resmi pertama penamaan “Antartika” sebagai nama benua pada tahun 1890 dikaitkan dengan kartografer dari Skotlandia, John George Bartholomew. Antartika tidak memiliki penduduk asli dan tidak ada bukti terlihat oleh manusia sampai abad ke-19. Namun, keyakinan akan keberadaan Terra Australis, benua besar di ujung selatan dari dunia telah ada sejak zaman Ptolemeus (abad ke-1 Masehi). Asal usul nama “Antartika” berawal dari sebuah keyakinan kuno tentang Terra Australis yaitu daratan tidak akan ditemukan lebih jauh lagi ke selatan Australia dan Australia sebagai ujung dari selatan dunia. Penjelajah Matthew Flinders, khususnya, mempopulerkan perubahan nama Terra Australis ke Australia. Dia membenarkan sertifikasi dalam pendahuluan bukunya A Voyage to Terra Australis (1814) dengan menulis : Tidak ada kemungkinan, bahwa tanah tidak terpisah satu dengan lainya, sejauh itu hampir sama, ditemukan jauh di lintang selatan; bernama Terra Australis , oleh karena itu, deskriptif tetap tentang pentingnya geografis negara ini, dan situasi pada dunia: memiliki untuk merekomendasikan hal kuno ini; dan, tidak memiliki referensi mengklaim ke salah satu dari dua negara, tampaknya kurang pantas daripada yang lain yang bisa dipilih. Dugaan Terra Australis menjadi landasan James Cook untuk menjelajah benua besar di ujung selatan pada tanggal 17 Januari 1773 melintasi Lingkaran Antartika sekitar 75 mile (121 km) dari pantai Antartika, kemudian pada bulan Desember 1773 dan pada bulan Januari 1774. Penampakan pertama Antartika dikonfirmasi dapat dipersempit ke para kapten awak kapal oleh tiga orang.Menurut berbagai organisasi (National Science Foundation,[12] NASA, Universitas California, San Diego, dan sumber-sumber lain), meng-
Kutub Selatan dan Kutub Utara
korfirmasi tentang penjelahan untuk melihat Antartika pada tahun 1820 oleh Fabian von Bellingshausen dan Lazarev yang mencapai titik 32 km (20 mi) dari Queen Maud Land (69°2128LU2°1450BT[17])yang dikenal sebagai Fimbul, Edward Bransfield dan Nathaniel Brown Palmer. Ekspedisi yang dipimpin oleh von Bellingshausen ini terjadi tiga hari sebelum daratan terlihat oleh Bransfield, dan sepuluh bulan sebelum Palmer melakukannya di November 1820. Sedangkan pendaratan pertama di Antartika didokumentasikan oleh John Davis di Teluk Hughes, dekat Cape Charles, di Antarktika Barat pada tanggal 7 Februari 1821, meskipun beberapa sejarawan membantah klaim ini.Yang pertama dicatat dan dikonfirmasi pendaratan berada di Cape Adair pada tahun 1895 Dua har i setelah penemuan pantai barat Kepulauan Balleny pada tanggal 22 Januari 1840, beberapa anggota awak ekspedisi Jules Dumont d’Urville yang berlangsung pada tahun 1837-1840 mendarat di pulau tertinggi [21] dari sekelompok pulau berbatu sekitar 4 km dari Cape Géodésie di pantai Daratan Adélie di mana mereka mengambil beberapa contoh mineral, ganggang dan hewan. Pada bulan Desember 1839, sebagai bagian dari Ekspedisi Menjelajahi Amerika Serikat dari tahun 1838-1842 yang dilakukan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat (kadangkadang disebut “Ex. Ex.”, Atau “Wilkes Expedition”), sebuah ekspedisi berlayar dari Sydney, Australia, hingga ke Samudera Antartika, seperti yang kemudian diketahui, melaporkan penemuan “dari benua Antartika barat dari Kepulauan Balleny” pada tanggal 25 Januari 1840 bagian dari Antartika itu kemudian bernama “Wilkes Land”, nama itu dipertahankan sampai hari ini. Penjelajah James Clark Ross melewati yang sekarang dikenal sebagai Laut Ross dan menemukan Pulau Ross (keduanya diberi nama baginya) pada tahun 1841. Dia berlayar di sepanjang dinding besar es yang kemudian bernama Lapisan Es Ross. Gunung Erebus dan Gunung Teror diberi nama dari dua kapal setelah ekspedisi: HMS Erebus dan Terror. Mercator Cooper mendarat di Antartika Timur pada tanggal 26 Januari tahun 1853. Selama Ekspedisi Nimrod yang dipimpin oleh Ernest Shackleton pada tahun 1907, kelompok yang dipimpin oleh Edgeworth David menjadi orang pertama yang mendaki Gunung Erebus dan mencapai Kutub Magnetic Selatan. Selain itu, Shackleton dan tiga anggota lain dari ekspedisi membuat beberapa pengalaman pertama di Desember 1908 - Februari 1909: adalah manusia pertama yang melintasi Lapisan Es Ross, yang pertama untuk melintasi Pegunungan Transantartika (melalui Gletser Beardmore), dan yang pertama menginjakkan kaki di Dataran tinggi Kutub Selatan. Sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh penjelajah kutub Norwegia Roald Amundsen menggunakan kapal Fram menjadi orang pertama yang mencapai geografis Kutub Selatan pada tanggal 14 Desember 1911, menggunakan rute dari Teluk Paus dan naik ke Gletser Axel Heiberg. Satu bulan Ekspedisi Scott mencapai kutub . Richard Evelyn Byrd memimpin beberapa pelayaran ke Antartika dengan
pesawat pada tahun 1930-an dan 1940-an. Dia dikreditkan dengan menerapkan mekanik transportasi darat di Antartika dan melakukan penelitian geologi dan biologi yang luas. [27] 31 Oktober 1956, Angkatan Laut Amerika Serikat yang dipimpin oleh Laksamana George J. Dufek berhasil mendarat dengan pesawat. Ernest H. Shackleton
Iklim Antarktika adalah tempat terdingin di Bumi dengan suhu mencapai -85 dan -90 derajat Celsius di musim dingin dan 30 derajat lebih tinggi di musim panas. Bagian tengahnya dingin dan kering serta hanya mengalami sedikit curah hujan. Turunnya salju juga terjadi di bagian pesisir, dengan catatan tertinggi 48 inchi dalam 48 jam. Hampir seluruh benua ini diselimuti es setebal rata-rata 2,5 kilometer. Tergantung pada lintangnya serta waktu malam atau siang yang konstan, membuat iklim yang biasa dialami manusia tidak terdapat di benua ini. Hewan yang umum dijumpai di wilayah ini adalah pinguin. Pinguin adalah jenis burung yang tidak bisa terbang, namun pinguin merupakan penyelam yang ulung. Hewan lainnya adalah singa laut, anjing laut dan ikan paus. Diperkirakan terdapat sekitar 1.000 orang tinggal di Antarktika dalam satu waktu namun bergantung juga terhadap musim. Orang yang tinggal di Antarktika biasanya menggunakan zona waktu negara asalnya. Walau tidak ada pemukim tetap, 29 negara yang menandatangani Traktat Antarktika memiliki stasiun riset yang umumnya selalu digunakan sepanjang tahun. Banyak yang menganggap bahwa manusia pertama yang dilahirkan di Antarktika adalah Solveig Gunbjörg Jacobsen, tepatnya di Grytviken, pulau Georgia Selatan pada tanggal 8 Oktober 1913. Namun dikarenakan pulau ini tidak dianggap sebagai bagian dari benua Antarktika, maka Emilio Marcos Palma (lahir 7 Januari 1978) sampai sekarang adalah orang pertama yang lahir di benua Antarktika. Ia adalah seorang warganegara
Roald Amundsen Argentina. Lalu pada tahun 1986 dan 1987 di stasiun Chili lahir pula seorang anak lelaki dan perempuan.
Klaim territorial dan wisata Beberapa negara, terutama yang letaknya tidak jauh dari Antarktika pada awal abad ke-20 mengklaim beberapa wilayah di Antarktika. Pengklaiman ini secara praktis tidak ada artinya, namun seringkali digambarkan oleh para ahli kartografi dalam membuat peta dan atlas. Kebanyakannya yang mengklaim wilayah-wilayah ini memiliki stasiun observasi dan penelitian di dalam wilayah mereka. Perjanjian Antarktika tidak mengakui klaim-klaim ini dan sebagian besar negara di dunia tidak mengakui wilayah-wilayah ini. Beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Rusia tidak atau belum mengklaim
wilayah tetapi menyatakan bisa mengklaim wilayah pada masa depan. Wisata ke Antarktika biasanya diselenggarakan lewat pelayaran laut. Orang-orang boleh menumpang kapal pesiar mewah yang akan berlayar mendekati Antarktika dalam jarak yang aman karena laut di sekitar Antarktika yang penuh dengan gunung-gunung es. Di dasawarsa 70-an, wisata dengan pesawat terbang juga populer untuk sesaat. Ada 2 maskapai penerbangan yang melayani penerbangan melintasi Antarktika untuk menikmati pemandangan dari udara yaitu Qantas Airlines dan Air New Zealand. Namun setelah kecelakaan pesawat Air New Zealand penerbangan TE-901 yang menabrak gunung Erebus pada tanggal 28 November 1978, penerbangan menikmati pemandangan Antarktika dari udara ini kemudian dihentikan. (m05/net/Wikipedia/berbagaisumber)
Antartika memiliki keindahan alam yang unik, hewan-hewan dan flora khas daerah kutub yang cantik dan tak mungkin kita temui di daerah tropis
Gerombolan Pinguin yang hidup di Kutub Selatan