Waspada,kamis 3 agustus 2017

Page 10

Medan Metropolitan

B2

WASPADA Kamis 3 Agustus 2017

Jaminan Keamanan Hanya Lip Service

Pemko Kembali Bongkar Papan Reklame

Warga Lau Cih Kembali Ke DPRD Sumut

Reklame Di Pos Polisi Belum Tersentuh

MEDAN (Waspada): Belasan warga Lau Cih, Kec. Pancur Batu, Kab. Deliserdang kembali lagi ke DPRD Sumut, Rabu (2/ 8) siang. Mereka kecewa, karena jumlah aparat negara bukannya berkurang, tetapi malah bertambah banyak di lokasi sengketa lahan antara PTPN II dengan masyarakat setempat. Dengan bertambahnya jumlah aparat tersebut, tentu pihak PTPN II dan aparat‘mengangkangi’ hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi A DPRD Sumut, Selasa (1/8) kemarin. Artinya, hasil RDP tidak bisa menjamin keamanan warga sekitar, karena pihak PTPN II tetap melakukan aktivitas pengukuran untuk pembangunan rumah di lahan tersebut. Jaminan keamanan yang diberikan Komisi DPRD Sumut dinilai hanya lip service belaka. “Jumlah aparat (TNI dan Polisi) dan preman bukannya berkurang, tapi malah bertambah. Memang mereka tidak ada

intimidasi atau sebagainya. Namun, dengan orang itu bolakbalik lewat di depan rumah kita aja, kita sudah trauma melihatnya,” kata Edi, salah seorang warga Lau Cih, yang kembali ke DPRD Sumut. Dia mengaku kecewa. Sebab, hasil RDP kemarin sama sekali tidak dipedulikan pihak PTPN II. “Kita kecewa dan sedih. Hasil keputusan rapat itu tidak dipedulikan mereka. Menunggu tanggal 15 Agustus, mungkin mereka tetap lakukan pembersihan di lokasi. Kami tidak tahu lagi mau mengadu ke mana, selain ke DPRD ini,” ungkapnya. Dia juga yakin, makin banyak masyarakat kembali ke gedung DPRD Sumut. “Besok-besok sudah pasti banyak yang datang ke sini, tidur dan masak di sini. Hal ini tidak kami inginkan, tapi kami tidak tahu mau ke mana untuk mencari tempat aman,” tambahnya. Penyewaan tanah Sebelumnya, dalam RDP sehari sebelumnya, perwakilan masyarakat Karni Sembiring Perawi, mengatakan masyarakat Sibayak Lau Cih sebelum

PROFIL KHATIB H. Jamaluddin Pohan

Peliharalah Ketaqwaanmu MEMELIHARA ketaqwaan semestinyamenjadibagiandalam perjalanan setiap umat Islam. Karenanya, memelihara ketaqwaan, sangat perlu melakukan. Hal itu disampaikan Ustadz H. Jamaluddin Pohan, MA, kepada Waspada, Rabu(2/8). Materi inipula yang akan disampaikannya saat menjadi khatib shalat Jumat (4/8), di Masjid Al Manar, Jl. Laksana. Jamaluddin Pohan, menyebutkan ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memelihara ketaqwaan. Pertama, selalu mengingat janji kita kepada Allah SWT. Janji kepada Allah berupa kesaksian akan adanya Allah Yang Maha Esa, yang diberikan saat ditiupkan roh ke dalam jasad manusia, ketika manusia masih berada dalam kandungan ibunya. Hal itu ditegaskan Allah SWT dalam Alquran surat Al-A’raf (7) ayat 172 yang artinya “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?”Mereka menjawab,“Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini”. Dalam bentuknya yang lain, sebagai orang Islam, kita juga sudah berikrar atau berjanji dalam dua kalimat syahadat. Kita wajib menunaikan ikrar atau janji kita kepada Allah, yaitu dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi laranganlarangan-Nya,denganpenuhkesadarandankeikhlasanyangmendalam. Firman Allah dalam Al-Quran surat An-Nahl (16) ayat 91 tentang perintah menepati janji kepada Allah yang artinya sebagai berikut : Artinya: “Dan tepatilah janji dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu melanggar sumpah setelah diikrarkan, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat”. Kedua,kata Jamaluddin, selalu intropeksi diri. Ketiga, berusaha untuk bersungguh-sungguh dalam beribadah. Ke empat, merasa selalu diawasi Allah SWT, dank e lima memberikan sanksi apabila lalai dari melaksanakan ibadah yang rutin dikerjakan. Misalkan, biasa membaca alquran setiap hari satu halaman. “Maka,setiap muslim harus berupaya untuk tetap melaksanakan hal ini agar bisa menggapai taqwa,” katanya.(m37/B)

kemerdekaan sudah terlebih dulu mendirikan kerajaan di lahan tersebut. Raja Purba sebagai raja pertama memimpin kerajaan tersebut tahun 1862. Menurutnya, raja dan Kolonial Belanda, pada waktu itu membuat kesepakatan perihal penyewaan tanah. “Setelah merdeka, tahun 1957, kerajaan mulai pudar. Di situ Sibayak Lau Cih terakhir membagi-bagikan tanahnya

untuk dipakai berladang oleh warga, dan hingga sekarang masih kami kuasai. Tapi tahun 1966 petani dipaksa memberikan tanahnya oleh pemerintah, jika tidak diberikan akan dianggap sebagai PKI. Jadi sampai sekarang tanah kami pun mau dirampas lagi, kami merasa takut. Tolong bantu kami,” kata Karni Sembiring Perawi. Pengakuan tersebut ditambahkan sesepuh masyarakat

Christina, yang mengaku tanaman ubi dan jagung masyarakat telah diratakan. Kondisi saat ini banyak polisi, tentara dan preman. Ladang hingga jambur tempat masyarakat bermusyawarah telah dirubuhkan. “Makanya kami tinggal di sini sampai malam ini. Kami tidak berani pulang. Lebih aman bagi kami di gedung rakyat ini dari pada di rumah sendiri sekarang,” katanya sambil terisak. (h02/I)

Waspada/Mursal AI/C

WARGA Lau Cih, Kec. Pancur Batu, Kab Deliserdang kembali menggelar tikar di Gedung DPRD Sumut, Rabu (2/8). Ternyata, hasil RDP Komisi A sebelumnya tidak bisa menjamin keamanan warga.

Berangkat Haji Karunia Terbesar Dari Allah RAUT kegembiraan terlihat jelas di wajah Siti Fatimah Karmila, saat baru tiba di Asrama Haji Medan, Selasa (1/8), untuk proses keberangkatan ke tanah suci. Fatimah, adalah gadis berusia 18 tahun, dan merupakan jamaah calon haji (Calhaj) termuda dari Pematangsiantar. Tidak henti-hentinya, Fatimah, mengucap rasa syukur. Karena di usianya yang masih sangat muda itu, dia diberi rezeki oleh Allah SWT untuk menunaikan ibadah haji. Rencana untuk berangkat haji, ternyata sudah banyak diketahui teman satu kuliahnya

, di Jurusan Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU). Mereka heran, mengapa di usianya yang masih semuda itu, Fatimah, bisa kepikiran berangkat haji. Fatimah pun kebanjiran titipan doa dari teman-temanya .”Banyak yang titip doa ke saya. Dari mulai minta dimudahkan rezekinya, sampai minta supaya mendapat jodoh,”ujarnya sambil tersenyum. Fatimah, hanya menanggapi santai permintaan temantemannya, sambil berusaha sebisa mungkin menyanggupinya bila tiba di tanah suci nanti.

Waspada/Rahmat Utomo/C

FAIMAH (paling kiri), bersama ibu dan abangya saat diabadikan Waspada di Asrama Haji Medan.

Baginya, bisa berangkat haji adalah karunia terbesar yang diberikan Allah SWT kepadanya. Keberangkatan hajinya, tidak terlepas dari sosok ibunya Khairani, yang sejak tahun 2011 selalu menyisihkan penghasilannya sebagai guru agama untuk Fatimah dan abangnya Umar Fariq , 27. “Karena itu, motivasi saya setibanya di tanah suci, saya ingin berdoa kepada Allah agar ibu terus diberi kesehatan, dan selalu diberikan nikmat iman dan taqwa dalam menjalankan ibadah kepada Allah,” ujarnya. Sejak 2011, saat usia Fatimah masih 12 tahun , ibunya sudah gigih menabung. Keinginan kuat ibunya memberangkatkan haji anaknya adalah amanat dari ayah mereka yang telah meninggal dunia lebih dahulu. “ Sebelum meninggal, ayah berpesan kepada ibu, supaya bisa menghajikan anaknya di masa muda, untuk menyempurnakan ibadah kepada Allah SWT, dan menambah semangat anaknya menjalankan ibadah untuk Allah,”ujar bungu dari dua bersaudara itu. Semangat dan niat tulus ibunya yang bersusah payah menghajikan Fatimah, ternyata memotivasinya untuk belajar lebih keras, hingga setahun yang lalu, Fatimah berhasil lulus di Jurusan Ekonomi USU .” Semoga dengan sepulangnya berhaji, nanti saya bisa lebih baik dan semangat dalam menjalankan perintah agama, seperti yang diinginkan orangtua saya,” ujarnya. (Rahmat Utomo/F)

MEDAN (Waspada): Pemerintah Kota (Pemko) Medan kembali membongkar papan reklame bermasalah, Selasa (1/8) dinihari. Kali ini giliran dua reklame yang berdiri di Jl. Iskandar Muda simpang Jl. Hayam Wuruk dan Jl. Multatuli simpang Jl. Suprapto dirubuhkan. Kedua reklame tersebut didirikan tanpa izin. Pembongkaran dimulai sekitar pukul 23:00 dengan melibatkan puluhan petugas Satpol PP. Mereka didukung peralatan mesin las serta mobil crane. Proses pembongkaran berjalan dengan lancar. Pemilik papan reklame tidak ada yang berupaya untuk menghalangi maupun menunda pembongkaran. Sebelum melakukan pembongkaran, petugas Dinas Perhubungan terlebih dahulu menutup akses jalan. Kasatpol PP M. Sofyan, mengatakan pembongkaran akan terus dilakukan untuk membersihkan Kota Medan dari papan reklame illegal. “Sampai saat ini ada sekitar 149 papan reklame berbagai ukuran telah kita bongkar. Selain tidak memiliki izin, pendirian papan reklame yang kita bongkar itu tidak sesuai dengan peraturan maupun ketentuan berlaku,” katanya. Sofyan, mengingatkan para pemilik reklame bermasalah untuk segera membongkar sendiri papan reklamenya. Papan reklame bermasalah lainnya belum ditertibkan karena keterbatasan personel dan peralatan yang dimiliki. “Semuanya tinggal menunggu waktu saja. Jika tidak ingin rugi dan material papan reklamenya kita amankan usai pembongkaran, saya minta kepada seluruh pemilik papan reklame bermasalah untuk segera membongkar sendiri,” tegas Sofyan. Di pos polisi Sementara itu, tim penertiban belum juga menertibkan videotron yang diletakkan di atas pos-pos polisi. Sampai Selasa (1/8), masih banyak videotron di atas pos-pos polisi berdiri dan belum tersentuh. Padahal seperti dikatakan Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Penataan Ruang (PKP2R) Syampurno Pohan, kepada

Waspada/ME Ginting/B

PETUGAS Satpol PP saat menyincang papan reklame yang dibongkar di Jl. Multatuli simpang Jl. Suprapto, Selasa (1/8) dinihari. wartawan beberapa waktu lalu, baik papan reklame ataupun videotron yang ada di atas pospos polisi itu tidak ada izin apapun. Diketahui umumnya videotron-videotron tersebut berdiri pasa masa Kapolrestabes dijabat Kombes Pol Mardiaz Khusin Dwihananto, dan sekarang sudah berganti kepada Kombes Pol Sandi Nugroho. Dikonfirmasi wartawan, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Sandi Nugroho mengakui video dan pos polisi terebut didirikan di zaman Kapolretabes sebelumnya. “Jadi perjanjian atau MoU didirikan Videotron dan perpindahan pos polisi itu di zaman Pak Mardiaz dengan PT. Sumo,” katanya. Menurutnya, kedepannya tidak menutup kemungkinan akan merubah ataupun membatalkan perjanjian. “Jadi, dengan begitu, apabila ada kesalahan, kita akan bahas itu kembali. Bila perlu merubahnya,” ujarnya. (m50/m39/C)

Kejahatan WNA Asal China Masalah Serius MEDAN (Waspada): Keberadaan Warga Negara Asing (WNA) ‘bodong’ (tidak memiliki surat resmi dan atau menyalahi izin tinggal), merupakan masalah serius. Lemahnya pengawasan membuat WNA asal China menjadikan Indonesia sebagai ‘surga’ untuk melakukan berbagai kejahatan. “Kasus pengungkapan jaringan cyber crime yang dilakukan WNA asal China masalah serius yang harus disikapi pemerintah Indonesia,” kata Pakar Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) Dr. Abdul Hakim Siagian, saat berbicara kepada Waspada, Selasa (2/8). Dia menanggapi pengungkapan kasus penipuan yang dilakukan WNA asal China oleh Mabes Polri. Abdul Hakim Siagian, mengatakan sanksi yang diberikan kepada imigran gelap tidak sekedar deportasi, tapi yang memiliki efek jera. Sanksi pelanggaran izin tinggal ada di pasal 122 UU Imigrasi yakni Pro Yustisia, yakni 5 tahun penjara atau denda Rp500 juta. Disamping itu, mudahnya WNA ‘bodong’ asal China, membuktikan pengawasan masih lemah. Untuk itu, kata dia, pemerintah harus segera membenahi sistem pengawasan WNA. Pemerintah juga harus mengevaluasi kebijakan bebas visa. Kebijakan pemerintah bebas visa bagi turis ke Indonesia lebih mudharat dari pada manfaatnya. ‘’Karenanya harus disiapkan mekanisme pengawasannya,” tandasnya Artinya, sambung Abdul Hakim Siagian, ketika pintunya dibuka melalui kebijakan bebas visa, tetapi kemudian pengawasannya kurang baik, tentu akan terjadi berbagai hal. Salah satnya banyak warga China masuk di Indonesia, kemudian melakukan kejahatan. Dia mengatakan, berbagai modus mereka lakukan agar bisa masuk ke Indonesia. Diantaranya berdalih menjadi wisatawan. ‘’Terlihat jelas, kebijakanbebasvisainidisalahgunakanwarganegara asing yang masuk ke Indonesia,’’ tambahnya. Karena itu, pemerintah sebaiknya mengeva-

luasi bebas visa terhadap 170 negara, temasuk Cina. Karena sudah banyak terjadi pelanggaran visa kejahatan yang dilakukan WNA, dan paling banyak melakukan pelanggaran itu dilakukan warga asal China. Dia berharap, penangkapan ratusan WNA asal China tersebut harus menjadi catatan yang kesekian kalinya tentang munculnya kekhawatiran dugaan pelanggaran yang dilakukan WNA yang memanfaatkan kebijakan pemerintah terkait pembebasan visa. Abdul Hakim Siagian, mengatakan Indonesia memang harus berintraksi dengan dunia internasional. Artinya Indonesia bukan anti asing, sebab hubungan antarbangsa antarnegara adalah sebuah keniscayaan, apalagi di era globalisasi sekarang. Tapi, seperti yang dilakukan negara manapun, masuknya warga negara asing ke Indonesia perlu diatur dengan baik, perlu sistem pengawasan yang kuat, perlu kesigapan dan integritas jajaran imigrasi sehingga tidak kecolongan, baik disegaja maupun tidak. Kalau tidak ini bisa menjadi bom waktu. Menurutnya, sejak kebijakan bebas visa tersebut diterapkan, arus lalu-lintas masuknya WNA makin deras, sehingga perlu dievaluasi demi melindungi negara dari ancaman keamanan serta kedaulatan negara. “Ini harus disikapi serius dengan mengevaluasi kebijakan bebas visa. Pemerintah jangan meremehkan masalah ini,” tegasnya Dia mengatakan, Amerika Serikat saja akan membangun tembok raksasa guna menangkal imigran gelap masuk ke sana. Langkah ini adalah proteksi dan antisipasi ancaman WNA ‘bodong’. Indonesia yang mental aparatnya belum 100 persan baik, malahan membuat kebijakan bebas visa. Kata Abdul Hakim Siagian, jangan sampai alasan investasi berubah jadi invasi. Alasan Wisman, tapi menyerbu lapangan kerja dan membawa narkoba dan kejahatan lain.(m49/C)

Nama-nama Jamaah Calon Haji Kloter 08 Asal Labuhanbatu Selatan, Masuk Asrama Haji Kamis (3/8) Berangkat Jumat (4/8) Melalui KNIA 1 Chairul Syam Abdullah 2. Selamat Baharuddin Nasution 3.Muhammad Ulil Amri 4.Mastiana Hasbullah Batubara 5.Fadillah Mahyuddin Nasution 6. Ali Asron Dalimunthe 07.Halwiyah Luqman Hakim Nasution 0 8.Siti Rabiatun Muslimin 9. Rubinem Turut Tugino 10. Enny Ida Sari Daulay Binti Mgr. Soaloon Daulay 11 .Ali Aman Abdolah Harahap 12.Siti Hawa Siregar 13.Siti Munah Harahap 14 .Raja Muda Hasibuan Bin St. Pinayungan Hasibuan 15.Malim Purba Rambe 16.Nurhayani Pinayungan Hasibuan 17 - - - - - - - - - -No. Dt. I - -18.Sapii Bahron Siregar 19.Kumala Ganti Siregar 20.Imam Rubangi Rukani Bin Rukani 21.Sani Jahren Samurtamen 22.Jerimin Naga Siregar 23.Poniyem Midi Suwito Binti Midi 24 - - - - - - - - No. Dt. I - -25. Sugiyem Resorejo Dikromo 26.Nur Mahiran Muktar Nasution 27.Tahan Buana Umar Sipahutar 28.Adiyanto Mahmuddin Abdullah Bin Mahmudin 29.Yuspita Yuhanni Dahrum Tambak 30. Abdul Munir Nasution 31.Rohani Midin Kasmiun 32.Marhot Abdul Rahim Siregar 33.Asni Ajid Rambe 34.Ani Maslin Hasibuan 35.Sariyem Dul Bakri 36.Mukiyem SugemiWintana Binti Sugemi37.Misdar Kasroji Sanroji 38. Jauharani Abdullah Sani 39. Aminuddin Husin Dasopang 40. Ummi Hani Lubis Binti Hasim Lubis41.Zulbakti Abdul Yaman 42. Jubaidah Abdul Malik Hasibuan 43.Kariaman Abdul Malik Hasibuan 44.Rahmawati Syahrudin Pasaribu 45 .Mawarni Aman Siregar 46.Hijrah Yani Pohan 47.Rosdewi Saleh Raja Binti48.Muhammad Ridwan Siregar 49.Rosliana Jaba Ritonga Binti H Jaba50. Sopian Pirman Hasibuan 51.Rukiah Aminuddin Daulae 52.Abdul Kadir Siregar 53. Manggita Jatarumun Siregar Bin Jatarumun Siregar 54.Nemat Kocet Tanjung 55.Suriaman Kaddim Bokar 56.Bonggal Kari Sawan Batubara Bin Kari Sawan 57.Mangaraja Omas Sukur Siregar 58.Nurhana Ismail Sitorus 59.Sitianar Muslimin Ritonga 60.Siti Arlina Soagahon 61.Rahmadi Tohong Siregar 62.Weldiana Satia Lama Batubara 63.Rosliana Ramli Harahap 64.Himpun Datuk Satia Siregar 65 .Mahmuddin Abdul Rahman 66.Hasma Anni Hasibuan 67.Hotna Malim Marajo Hasibuan 68.Masrona Tawin Sagala 69.Tilanna Hidir Pohan 70.Gembira Dombang Siregar 71.Lindung Regen Hasibuan 72.Tangkas Sutan Siregar 73. Rosnita Mangatak Harahap 74.Nurmahasa Kali Sunggam 75. Tahan Anda Nasution Bin Anda Nasution76 .Kali Malintang Harahap 77.Amria Satia Manaon Siregar 78.Mardia Lobe Samsudin Harahap 79.Kamaluddin Lobe Samsudin 80 .Ria Kali Managor Hasibuan 81. Pangadilan Kaliaman Hasibuan 82.Hapsah Mansur Siregar Binti Mhd Mansur Siregar83.Makmur Amali Siregar 84.Ahmad Sabudin Khalipa Taat 85 .Hanima Lilong Akub 86 .Baginda Banua Rambe 87 .Saiyya Panangian Siregar 88.Siti Mang Jahumala Binti Jahumala 89.Manan Bidin Daulay 90. Ermiana Amir Hasibuan 91. Kusniawati Dasrip Ranadiwirya 92.AhmadYani Subari 93. Jalaluddin Abdul Malik 94.Sartini Poso Siregar 95.Tiasni Mara Paet Pohan

96.Parmohonan Palit Siregar 97.Pirman Banggor Nasution 98.Sitelan Mangaraja Hula Hula 99 .Maralohot Jalum Onggak 100. Rantek Dahman Siregar 101 - - - - - - - - - - - - - No. Dt. I - -102.Tini Sakinam Katiko 103.Parini Pardi Basri 104.Tugimin Sonto Wirono 105.Ahmad Bakti Ritonga 106.Emri Mahmud Hasibuan 107.Sri Hasanah Ritonga 108.Masbon Sabil Kasim 109.Mangaraja Parlaungan Harahap 110.Baginda Nasangap Hasibuan 111.Mas Liani Harahap 112.Fatimah Asliana Nasution 113.Sopiah Soleman Daulay 114.Mawan Mara Saleh Nasution 115.Gulmat Raja Hasibuan 116.Naek Syahli Panjaitan 117.Nursani Ibrahim Ritonga 118.Siti Holiana Sutan Soloppoon 119.Burhanuddin Kaliamat Harahap 120.Luruh Efendi Harahap 121.Siti Maryam Siregar 122. Zubaidah Dollah Nasution 123.Kasmawati Tolib Siregar 124.Hasimah Abdul Rahman Hasibuan, 125 . Cholijah Muhammad Nur Saragih 126.Abdul Wahid Siregar 127.Walli Amin Dalimunthe 128. Efnidar Parluhutan Siregar 129. Siti Aman 130 .Rusman 131.Saifuddin Suri Harahap 132.Berliana Wati Dalimunhte 133.Elpian Sahmar Hasayangan 134.Risma Suratmin Ritonga 135.Sori Bina Ismail Siregar 136. Payungan Muhammad Harahap 137.Ganti Sutan Barohim Hasibuan 138.Syahlan Tindi Marpaung 139.Ramlah Abdul Jalil Silalahi 140.Suwarno Maridjo Abdullah 141. Samini Samsuji Wirorejo 142.Poniman Tukijo Alip Batasa 143.Kasiam ParjoWongso 144.Kuswanti Mijan Mukijo 145.Darsim Samuri Adam 146.Rohayani Kamis Sakiyet 147. Parmi Reman Paijan 148.Dikun Matraji Jaya Sewita 149. Ramli Amin Siregar 150.Tri Yanti Kaswin 151.Miswanto Karyono Adam 152.Sumirah Sadir Sampun 153.Supardi Tukimin Sanerja 154.Aisyah Khalifah Syahdan 155.Ahmad Baki Hasibuan 156.Latifah Abdur Rahman Siregar 157.Mujito Barianto Abdullah 158.Rosmawati Nasi Ahmad 159.Mohammad Soleh Siregar 160. Juraidah Justar Ritonga 161.Masni Kali Setia Dalimunthe 162.Herizon Efendi Asmawi 163.Sartika Dewi Abu Hasim Harahap 164.Sugianto Saridi Tujo Bin Saridi165 . Fatimah Abdul Khodir 166 . Syafinah Muhammad Yusuf Lubis 167.Sangkot Jasori Tua Daulay 168.Sarmi Sarwan Bakri 169. Miswan Marapada Harahap 170.Mujiono Ahmad Katimin 171. Samiran Partoyono Sunto Pardi 172.Tulus Tasmudi Sanas Selam Bin173.Painem Purnomo Wuriyo Direjo 174.Mino Ratab Darsam 175.Muliatik Roto Tukiman 176.Parman Zafar Mukmin 177.Samsiah Ibrahim Zul Ihram 178.Sulastri Legimin Sukma Wijaya 179.Wahid Selamat Karto 181.Narzah Rosip Hasibuan 182.Boirah Khalipah Maksum Binti Khalipah Maksum183.Abdul Khalek Dalimunthe 184.Naek Mahadi Harahap 185.Patimah Kasmin Kamis 186.Aleg Timin Adam 187.Nafsiah Hatta Abdul Rahman 188.Maryam Ramali Yahya 189. Mispan Sanmaridi Selamet 190.Mula Sontang Siregar 191.Badoar Mangaraja Lubis 192.Mawar Sati Hasibuan 193.Asmidar Muktar Hasibuan 194.Bahren Taher Harahap 195.Fatimah Hasan

Basri 196 .Hermanto Zaelani Pandi Bin Zaelani197.Doris Mame Sinaga 198.Ahmad Husein Harahap 199.Ramilah KholikWahab 200.Muslim Jamanaluhon Harahap 201. Ramadan Jamoppang Harahap 202. Lednan Jarasiden Hasibuan 203. Gor Gor Dalimunthe 204. Imron Majid Munthe 205. Rahmawati Muhammad Yusuf 206, Sofyan Iping Purba 207. Siti Habsah Raja Asal Munthe 208. Saimah Tari Saragih 209. Marlina Marasolot Siregar 210. Ali Akbar Amanan Rambe 211. Mahyun Hajar Pajar Siddik 212. Samsiah Nasri Sarman 213. Hasan Hairoh Lubis 214. Nurtamah Buhari Pulungan 215. Nurpian Sanudin Khalifah Somad 216. Ahmad Saibani Siregar 217. Syarifah Aini Satiman 218. Saimah Abdul Karim Ritonga 219. Khairullah Taher Harahap 220. Umar Taher Harahap 221. Azizah Daud Raja Kalang 222. Dahrol Said Sitompul 223. Nursehati Poniran Murtam 224.Benny Rambe Bin Somba 225. Rudi Salam Rambe 226. Marwiyah Gading Pane 227. Santianna Pangihutan Hutabarat 228. Ridwan Arifin Muhammad Sarif 229. Nila Wati Zainul Siregar 230. Abbas Yunus Siregar 231. Samsuddin Wan Abddul Molok 232. Roslinawati Turman Pasaribu 233. Marliana Salam Sinohaji 234. Misrun Jaim Saelan 235. Yusniar Indra Jaya Nasution 236. Musa Susanto Mukit Tengah 237. Sri Wahyuni Amat Kastur 238. Aripin Abdul Rahman Mustopo 239. Sujiam Jumingun Karto 240. Permadi Darmo Abdullah 241. Suparni Tarsudi Jaya Semita 242. Hotman Arifin Harahap 243. Nurbaya Mustafa Dalimunte 244. MariniWalimin Abdullah 245. Nazri Sabri Siregar 246. Halimah Maksum Hasibuan 247. Syamsuddin Daud Harahap248. Rosmala Muhammad Yusuf 249. Sabariah Abdullah Sani Nasutio 250. Loso Boimin Matkudri 25. Jumirah Mino Paidi 252. Sukiyem TegoWiyono 253. Pardi Jirno Kromo 254.Dedy Irwansyah Muhammad 255. Zulkifli Suwarno Abdullah 256. Muliyani Samidi Abdullah 257. Yuli Andri Koto 258. Hendri Wati Fili 259. Karmo Rejo Iro Stiko 260. Marsiem Abdurrahman Adam 261. Ngadiem Sono Dikromo 262. Rizal Adimin Muheni 263. Esnawati Sabtu Jalambok 264. Humala Hafna Habil Siregar 265. Barham Rusli Siregar 266. Mariyah Hanum Siregar 267. Muslim Arafat Siregar 268. Sofyan Muhammad Arifin Siregar 269. Masliana Rojab Abdullah 270. Hujjatul Marwiyah Siregar 27. Rusnita Binti Abdul Majid 272. Afnida Inam Nasution 273. Rizal Efendi Mukhtar Hasibuan 274. Sorianum Amiruddin Pulungan 275. Aswad Alwi Nasution 276. Amalia Cahyani Maharnis 277. Doni Ajis Maraudin 278. Ifroh Hayani Hasibuan 279. Ridwan Habib Hasibuan 280. Hanizar Rusly Harahap 281. Toha Ibrahim Dasopang 282. Normah Soleh Siregar 283. Ayum Riah Sulaiman Hasibuan 284. Rahimah Abdul Maknan Nasution 285. Darmiah Kahar Tanjung 286. Dahlan Bin Udin Yakub Nasution 287. Ummi Hani Siregar 288. Kholilah UdinYakub Nasution 289. Misron Usman Karyani 290. Lagiyem Yasnari Sastari Wira 291. Ishak Tanjung Hasim 292. Mahanum Adam Hasibuan 293. Nurelan Barani Nasution 294. Musad Hasim Tanjung 295. Zamria Zakaria Rambe

296. Asnawi Zakaria Rambe 297. Hery Manday Masril 298. Syahrial Abang Rambe 299. Sabariah Tukimin Taruno 300. Ahmad Ramli Johan 301. Nurhayati Abdul Rauf Hasibuan 302. Lina Kholipah Kulal Panjaitan 303. Zainah Samma Abdussomad 304. Murniati Sadiman Adam 305. Jamiati Muhammad Sidi 306. Nafsiyah Hasan Pasaribu Ur 307. Asni Abdul Karim Harahap 308. Bakhrul Karim Hasibuan 309. Nurhamimah Sakirun Harahap 310. Syahrawi Mulkan Tanjung 311. Irvah Ariani Zulkarnain 312. Lahmuddin Salaiman Tanjung 313. Siti Agar Ismail Hasibuan 314. Tamlihon Sulaiman Tanjung 315. SuhartiTapa Rambe 316. Ismail Fuad Nasution 317. Hidayati Abdul MutholibPurba318.KasmiJamrinHasanuddin319.HalimahAjidNasution 320.ArmadaSayutiBinNurdinPohan321.HalimahBintiSyamsulBahri 322. Ahmad Fauzi Jamil 323. Hindun Omon Satiar 324 - - — — - - ——No. Dt. I — 325 - - — — - - ——No. Dt. I — 326. Khairani Murni Parluhutan 327 - - — — - - ——No. Dt. I —328 - - — — - - ——No. Dt. I – 329. Samsud Darwin Syaifuddin 330. Elvi Harianti Pohan 331. Muhammad Haris Harahap 332. Lindawati Lamsah Dalimunthe 333. Erlina Oloan Nasution 334. Mahindun Syahlan Pane 335. Syahniar Sahlon Said 336. Nurbaiyah Harun Hasibuan 337. Sutan Tengku Adil Tanjung 338. Denan Tuteh Harahap 339. Manawiyah Zakaria Yusuf 340. Abrar Salman Chalik 341. Sagiem Wagiman Sarjuni 342. Sarjuni Karto Dikromo 343. Ponirah Ngadi Kromo 344. Sudun Samirejo Kriyo 345. Hainiar Salman Khalik346. Nurbaity Salman Chalik 347. Tumini Bejo Gunawan 348. Kasminem Karto Rejo 349. Ernawati Buyung Saragih 350. Supian Sain Mispan 351. Akhmad Hidayat Ritonga 352. Ekdi Harti Karlis Saidi 353. Mahran Singaraja Diangsa 354. Ainil Azizah Khatib Bandaro 355. Akmal Habib Muhammad Ali 356.Hasnidar Hanif Yunus 357. Misron Amir Salam 358. Ummi Aisyah Nasution 359. Nurmanis Saamah Botarman 360. Mariati Sirat Anjam 361. Lokot Rosul Hasibuan 362. Nalang Rohima Siregar 363. Amalan Limin Hasibuan 364. Tiadong Badusin Ritonga 365. Anwar Ritonga Muhammad To366. Maslian Mara Haposan Rambe 367. Sori Doleng Ritonga 368. Rosmiah Abdul Malik Siregar 369. Masnel Abdullah Dalimunthe 370. Hayan Juriah Harahap 371. Linda Wati Salim Kuban 372. Darwis Hakim Hasibuan 373. Rostilawati Zakaria Saat 374. Sukarni Sirin Sanmardi 375. Supinah Paino Warin 376. Erianto Katiman Cokro Disono 377. Rosdiana Midi Kasbi 378. Nurhayati Masud Marpaung 379. Chairul Bahry Kholil 380. Nadrah Cholil Mansur 381. Nazmah Anden Arsat 382. Nurhayati Abdullah Hasibuan 383. Hasim AbdulWahid Hasibuan 384. Elpiana Madnur Tanjung 385. Masnun Kuccu Said Harahap 386. Mumyani Madnur Tanjung 387. Nurmaya Madnur Tanjung 388. Kamilah Ismail Nasution 389. Naroma Zakaria Dalimunthe 390. Zaharuddin Hasyim Lobe Mahmud 391 Jumayyah Mahluddin Jalep 392. Damroh Undol Siregar 393. Yusni Yusdar Harahap (M37/Ho2/Cru/Cki/C)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Waspada,kamis 3 agustus 2017 by Harian Waspada - Issuu