waspada jumat 16 oktober 2009

Page 5

Luar Negeri

WASPADA Jumat 16 Oktober 2009

3 85.000 Orang Tewas Selama Perang Lima Tahun Di Irak

ANGKAT TEMAN

The Associated Press

Para petugas kepolisian Pakistan mengangkat seorang teman mereka yang cedera dalam satu operasi terhadap teroris di satu sekolah pelatihan kepolisian di Lahore, Pakistan, Kamis (15/10). Kelompok bersenjata yang terdiri dari beberapa regu menyerang

5 Fasilitas Penting Pakistan Diserang, 39 Orang Tewas LAHORE, Pakistan (AP): Beberapa regu kelompok bersenjata melakukan serangan terkoordinasi atas tiga fasilitas penegak hukum di ibukota budaya Pakistan, Lahore, dan beberapa bom mobil meledak di dua kota dekat perbatasan Afghanistan Kamis (15/10), yang menewaskan 39 orang. Rangkaian serangan itu menunjukkan peningkatan gelombang aksi kekerasan antipemerintah di Pakistan. Belum ada kelompok yang menyatakan bertanggungjawab, meski kecurigaan ditujukan kepada Taliban Pakistan yang menyatakan bertanggungjawab atas serangkaian serangan sebelumnya. Serangan Kamis itu juga merupakan rangkaian terakhir

yang dilakukan untuk menggarisbawahi tentang peningkatan ancaman terhadap Punjab, yang ibukotanya Lahore. Provinsi itu bersebelahan dengan India, di mana Taliban diyakini telah membuat jalan dan berhubungan dengan kelompok pemberontak lokal lainnya. Serangan itu merupakan bagian dari gelombang teror yang semakin meningkat dan

Dokter: Raja Thailand Harus Tinggal Di RS BANGKOK, Thailand (AP): Raja Thailand Bumibol Adulyadej, 81, yang telah dirawat di rumahsakit sejak 19 September lalu, terus mendapatkan perawatan dan menjalani terapi fisik, kata pihak kerajaan. Pasar bursa Thailand terus menurun Kamis (15/10) setelah berhembus isu mengatakan kondisi raja lebih buruk dari yang dilaporkan. Bhumibol masuk rumahsakit 19 September lalu karena menderita demam, lelah dan kurang nafsu makan. Pernyataan dari pihak kerajaan Rabu malam mengatakan para dokter yang merawat sang raja memintanya untuk tetap dirawat di rumahsakit ‘ guna mendapatkan vitamin tambahan dan terapi fisik. Pernyataan dari pihak rumahsakit, mengatakan “kondisinya secara menyeluruh sehat. Namun, inflamasi paru yang sudah berkurang diharapkan benar-benar sembuh, karena penyakit semacamitu yang sering dialami kalangan lansia. Meski pihak kerajaan mengeluarkan pernyataan hampir setiap hari tentang kondisi sang raja, mereka tidak menjelaskannya secara rinci, dan tidak disertai foto ketika dia dirawat di rumahsakit. Dia jarang muncul di hadapan rakyatnya dalam beberapa tahun terakhir. Menghilangnya sang raja dari mata public telah menimbulkan kekhawatiran besar di Thailand dan wilayah di mana dia dipandang sebagai tokoh pencipta perdamaian.(m18)

China Hukum Mati 6 Lagi Muslim Uighur BEIJING, China (Antara/AFP) - Sebuah pengadilan di kawasan Xinjiang, China Barat, Kamis (15/10) menjatuhi hukuman mati enam orang yang terkait dengan kerusuhan berdarah pada Juli lalu, menurut laporan kantor berita Xinhua. Putusan itu mengakibatkan total terpidana mati terkait kerusuhan Xinjiang menjadi 12 orang. Tiga orang yang lain dijatuhi hukuman seumur hidup oleh pengadilan di ibukota kawasan itu, Urumqi, atas peran mereka dalam kerusuhan 5 Juli lalu yang menggoncang kota itu, antara warga Muslim Uighur dan warga mayoritas China Han. Enamorangterdakwa—seluruhnyawargaUighur—Senindijatuhi hukuman mati dan seorang yang lain dijatuhi hukuman penjara seumur hidup terkait dengan kerusuhan yang mengakibatkan hampir 200 orang tewas itu, sebagianbesardarikorbanadalah warga China Han, menurut pemerintah. Kerusuhan itu merupakan bentrokan etnis yang terburuk di China dalam beberapa dekade terakhir dan mengakibat lebih dari 1.600 orang terluka. Sembilan orang yang dijatuhi hukuman Kamis merupakan bagian dari kelompok terdakwa yang terdiri dari 14 orang yang diadili sehari sebelumnya, namun putusan yang dijatuhkan kepada lima orang yang lain tidak disebutkan oleh Xinhua. Tidak satupun dari sembilan tersangka itu yang identitasnya diungkap. Seorang jurubicara pemerintah kota itu di Urumqi, Kamis, mengatakan bahwa keputusan hakim telah diumumkan, namun dia tidak memiliki detil lebih jauh. Pejabat di pengadilan lokal tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar.

bertujuan menggagalkan ofensif terencana atas tempat pertahanan militan di perbatasan Afghanistan. Salah satu tempat yang diserang, fasilitas pelatihan komando di pinggiran Lahore, berlangsung sampai Kamis siang sebelum pasukan keamanan berhasil menewaskan lima penyerang dan membebaskan satu keluarga yang mereka sandera, kata polisi. Serangan-serangan itu melumpuhkan ibukota kebudayaan negara sekutu AS itu dan menunjukkan kalau pihak militan terorganisir dengan baik untuk melancarkan serangan canggih dan terkoordinasi terhadap fasilitas yang dijaga ketat meskipun keamanan semakin meningkat di seluruh negeri itu. Belum ada yang mengaku bertanggungjawab, meski kecurigaan mengarah pada Taliban yang mengklaim serangan-serangan sebelumnya. Serangan Kamis itu juga menunjukkan meningkatnya ancaman terhadap Punjab, provinsi yang dekat ke India di manaTaliban diyakini melancarkan serangan dan menjalin hubungan dengan pemberontak lokal. Presiden Asif Ali Zardari mengatakan serangan-serangan mematikan yang melanda negara itu selama 11 hari terakhir tidak akan menghentikan pemerintah menjalankan misinya untuk menumpas kalangan ekstrimis, demikian kantor berita. “Musuh telah melancarkan perang gerilya,” kata Menteri Dalam Negeri Rehman Malik. “Seluruh bangsa sebaiknya bersatu menghadapi teroris ini dan atas ijin Tuhan kita akan mengalahkan mereka.” Gelombang kekerasan tersebut menghentikan kegiatan di Lahore. Semua kantor pemerintah diperintahkan tutup, jalanan hampir kosong, pasarpasar besar tidak buka dan tokotoko tutup. Serangan tersebut bermula pukul 09:00 pagi, ketika satu kelompok pria bersenjata menyerang gedung Badan Penyelidik Federal, badan penegak hukum yang menangani masalah mulai dari imigrasi sampai terorisme. Serangan itu berlangsung 1,5 jam dan berakhir dengan

tewasnya dua penyerang, empat pegawai pemerintah, dan seorang pejalan kaki, kata pejabat senior pemerintah Sajjad Bhutta. Tak lama setelah serangan itu, kelompok bersenjata kedua menyerang sekolah latihan polisi di Manawan dalam serangan singkat yang menewaskan enam polisi dan empat militan, kata Kepala Polisi Lahore Pervez Rathore. Salah seorang penyerang dibunuh oleh polisi di tempat kejadian dan tiga orang lainnya meledakkan dirinya. Fasilitas itu sebelumnya juga diserang dalam penyerbuan yang memicu delapan jam kontak senjata dengan angkatan bersenjata yang menyebabkan 12 orang tewas. Kelompok ketiga terdiri dari delapan pria bersenjata menyerang pusat latihan komando polisi dengan memanjat dinding bagian belakangnya, kata Rathore. Pejabat polisi senior Malik Iqbal mengatakan sedikitnya seorang polisi tewas.

Letjen. Shafqat Ahmad mengatakan lima penyerang tewas dalam satu kontak senjata dan ledakan bunuhdiri di fasilitas itu. Sementara itu, seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya dekat ke kantor polisi di Saddar, Kohat, mengakibatkan runtuhnya setengah gedung itu dan menewaskan delapan orang, termasuk polisi dan warga sipil, kata polisi Afzal Khan. “Kami khawatir beberapa polisi masih terperangkap di bawah reruntuhan,” katanya. AS mendorong Pakistan untuk mengambil tindakan keras terhadap pemberontak yang memanfaatkan daratannya sebagai pangkalan untuk melancarkan serangan di Afghanistan, di mana pasukan AS menghadapi perang yang semakin sulit. Pasukan AS telah melancarkan serangan rudal ke kawasan suku di Pakistan yang menewaskan sejumlah petinggi militant termasuk Ketua Taliban Pakistan Baitullah Mehsud. (m18/m07)

PEMERINTAH Irak telah menjawab tekateki tentang jumlah korban yang jatuh di kalangan warga Irak selama terjadinya berbagai aksi kerusuhan, bentrok sekte dan pemberontakan yang dikatakannya berjumlah sekitar 85.000 orangtewasdari2004sampai2008.Inimerupakan satu jawaban resmi bagi pertanyaan paling besar tentangkonflikdisana,berapabanyakyangbinasa dalam aksi kekerasan sekte yang hampir melebihi satu perang saudara. Tetapi ada pertanyaan yang masih belum terjawab, berapa banyak pula yang tewas dalam invasi Amerika Serikat 2003 dan beberapa bulan kekacauan menyusul invasi itu. Satu laporan oleh Kementerian HAM mengatakan 85.694 orang terbunuh dari awal tahun 2004 sampai 31 Oktober 2008 dan 147.195 cedera. Angka itu meliputi warga sipil, militer dan polisi Irak, namun tidak diungkapkan kematian di kalangan militer, pemberontak atau orang asing, termasuk para kontraktor. Dan angka itu tidak meliputi bulan-bulan pertama perang setelah invasi yang dipimpin AS tahun 2003. The Associated Press melaporkan angka yang sama dalam bulan April didasarkan pada statistik pemerintah yang diperoleh kantor berita itu yang menunjukkan bahwa pemerintah memiliki catatan kematian 87.215 warga Irak dari 2005 sampaiFebruari2009.Angkakematianitumeliputi aksi kekerasan mulai dari pengeboman sampai pembunuhan ala-eksekusi. Sampai munculnya laporan AP itu, angka kematianyangdikeluarkanpemerintahIrakmasih merupakan laporan perang yang paling ketat dijagakerahasiaannya.Baikpendukungdanlawan dalam konflik itu menuduh pihak lainnya memanipulasi angka kematian untuk membingungkan pendapat umum. Angka sebanyak 85.694 itu samadengan kirakira 0,3 persen penduduk Irak yang berjumlah sekitar 29 juta jiwa. Untuk melihat seberapa signifikan angka itu, maka ada perbandingannya bahwa Amerika Serikat kehilangan kira-kira 900.000 warganya selama periode yang sama, mereka tewas oleh berbagai sebab. Dalam laporannya Selasa malam, kementerian mengatakan bahwa laporan itu merupakan bagian dari satu studi yang lebih besar mengenai HAM di Irak. Kementerian itu menganggap tahun-tahun setelah invasi, yang menggulingkan rezim Saddam Hussein sebagai aksi kekerasan paling buruk. Aksi kekerasan di Irak telah menurun dramatis sejak puncak peperangan, namun hampir setiap keluarga Irak memiliki cerita mengenai anggota keluarganya yang terbunuh, cacad atau hilang. Salah seorang penduduk Baghdad, Ali Khalil, 27, dari kawasan Sadr City, yang ayahnya ditembak akhir 2006 lalu oleh kelompok bersenjata, mengatakan dia tidak terkejut dengan angka yang dikeluarkan pemerintah tersebut. “Saya memperkirakan angka orang yang tewas sesungguhnya jauh lebih tinggi dari ini,” kata Khalil. Dia menambahkan bahwa dia tidak berpendapat negaranya tidak akan kembali ke angka kematian tinggi di masa depan karena keamanantelahmembaik.“Kamitelahkehilangan orang yang kami kasihi dan berharap bahwa kesedihan dan korban akan berhenti.” Angka kematian di Irak itu ternyata berlanjut meningkat Rabu (14/10) ketika tiga ledakan terjadi hampir bersamaan di kota suci Syiah Karbala di selatan, yang menewaskan sekurangkurangnya enam orang. Laporan kementerian Irak itu, korban tewas terdiri dari 1.279 anak-anak dan 2.334 wanita. Di antara jumlah itu, terdapat sekurangkurangnya 263 dosen universitas, 21 hakim, 95

pengaca dan 269 jurnalis ikut terbunuh — beberapa profesi tertentu yang menjadi sasaran pembunuhan pada saat Irak menjurus menuju kekacauan. Menurut laporan itu, tahun 2006 merupakan tahun mematikan dengan 32.622 terbunuh atau ditemukan tewas. Angka kematian untuk 2004 adalah 11.313 orang, meningkat menjadi 15.817 tahun berikutnya.Tahun yang paling maut dalam periode itu adalah 2007 dengan 19.155 tewas atau ditemukan tewas. Angka itu kemudian jatuh menjadi 6.787 dalam tahu 2008, angka terendah selama periode tersebut. Emmanuel d’Harcourt dari International Rescue Committee yang berpangkalan di New York, yang ikut dalam survei tentang angka kematian di berbagai tempat, seperti Sudan dan Sierra Leone, mengatakan angka itu tanpa diragukan rendah dan angka pasti tidak akan pernah tercapai. Pejabat yang memberikan data itu kepada APpadasaatitudiperkirakanangkapastikematian kira-kira 10 sampai 20 persen lebih tinggi. Dipadukan dengan angka kematian yang didasarkan pada sumber rumah sakit dan laporan media sejak awal perang dan suatu peninjauan lebih dalam dari bukti yang tersedia oleh AP, angka itu menunjukkan lebih dari 110.600 warga Irak tewas dalam aksi kekerasan sejak invasi pimpinan AS 2003 sampai awal 2009. Angka paling akhir dari Badan Penghitungan Irak, satu kelompok swasta yang berpangkalan di London bahwa setelah melacak korban sipil sejakperangdimulai,menyebutkanangkakorban sipil sampai 14 Oktober adalah 93.540 jiwa. Beberapa pakar yang melakukan survei yang kesimpulannya ditarik dari satu sampel pilihan dari berbagai rumahtangga. Survei paling besar oleh kelompok pakar ini di Irak dilakukan tahun 2007 yakni olehWorld Health Organization yang bekerjasama dengan pemerintah Irak. Lembaga itu berkesimpulan bahwa kira-kira 151.000 warga Irak tewas akibat aksi kekerasan pada periode 2003-2005 saja, namun itu meliputi para pembangkang. Studiyanglebihkontroversialdilakukanantara Mei dan Juli 2006 oleh Johns Hopkins University di Baltimore dan Al-Mustansiriya University di Baghdad, yang hasilnya disiarkan di jurnal medis Lancet, yang memperkirakan 601.027 warga Irak yang tewas akibat berbagai aksi kekerasan. Sementara Pentagon (Kementerian Pertahanan AS) mencatat pasukan AS yang tewas selama bertugas di Irak sekurang-kurangnya 4.349 sampai Rabu (14/10). (ap/m07)

Korut Tuduh Kapal Perang Korsel Langgar Perbatasan SEOUL, Korea Selatan (Antara/AFP): Angkatan laut Korea Utara Kamis (15/10) menuduh Korea Selatan mengirim kapal-kapal perang melintasi perbatasan laut dan mengatakan “provokasi-provokasi militer yang nekad” itu dapat memicu bentrokan senjata. Komando angkatan laut negara komunis itu mengatakan bahwa pada hari Senin saja kapalkapal perang itu memasuki perbatasan tersebut 10 kali dengan alasan kapal-kapal penangkap ikan Korut memasuki perairan Korea Selatan. “Provokasi-provokasi militer yang nekad oleh kapal-kapal perang angkatan laut Korsel itu telah menimbulkan situasi serius bagi pecahnya bentrokan senjata antara kedua pihak di perairan ini,” kata komando angkatan laut itu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan kantor berita resmi KCNA.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.