waspada jumat 16 oktober 2009

Page 11

Medan Metropolitan Sungai Bakal Meluap

9

WASPADA

Jum`at 16 Oktober 2009

MEDAN (Waspada): Sepanjang Oktober 2009, 70 persen kawasan Sumatera Utara diguyur hujan. Hanya tersisa 30 persen atau lebih kurang 9 hari yang tidak turun hujan. Kawasan Medan dan Sumatera Utara pada umumnya hampir tiada hari tanpa hujan. Hal itu disampaikan Kepala Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Stasiun Bandara Polonia Medan, Kamis (15/10). “Potensi curah hujan di Sumatera Utara belakangan ini lebih meningkat terutama di kawasan pesisir timur dan lereng-lereng perbukitan, antara lain, Kabupaten Deliserdang, Kota Medan, Kabupaten Langkat, Asahan hingga kawasan

Labuhanbatu. Penyebabnya, menurut Firman, disamping meningkat vortec atau tekanan rendah di kawasan Laut China Selatan (LCS) tergolong terjadi gangguan cuaca, sementara saat ini kawasan Sumatera Utara sudah memasuki musim penghujan. Vortec-vortec tersebut akan menimbulkan awan-awan menjulang tinggi yang berpotensi curah hujan meningkat. Dengan gejala demikian, lanjutnya, BMKG terus menerus mengimbau warga masyarakat meningkatkan kewaspadaan

Waspada/Surya Efendi

BANTUNAN BENCANA:Dirut PTPN 3, Amri Siregar, didampingi Direktur SDM ketika menyerahkan bantuan kepada Gubsu,Syamsul Arifin di Gubernuran, Selasa (13/10). PTPN 3 menyumbang Rp500 juta untuk korban bencana melalui Pemprovsu. Secara keseluruhan, dana bantunan bencana Pemprovsu yang disimpan di Bank Sumut Peduli dari sejumlah BUMD hingga kemarin hampir mencapai Rp3 miliar lebih untuk korban gempa Sumbar maupun Madina.

Muslimah HTI Audiensi Ke Waspada MEDAN(Waspada): Empat orang Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) masing-masing Linda Wulandari, Spt, Mawar, Asri, Honriani Nasution, beraudiensi ke Harian Waspada Jl Btigjen Katamso Medan, Kamis (15/10), diterima Desk Liputan Jumat, Hj Erma S. Tarigan. Pada kesempatan itu LindaWulandari, dari Departemen Media MHTI DPD I, mengatakan, DPD I HTI melakukan road show ke berbagai media massa di daerah ini, terkait pemberitaan tentang terorisme yang terkesan menonjolkan masalah agama si pelaku. “Misalnya berpendidikan pesantren dan sebagainya, tapi kenapa kalau seorang koruptor tidak dilihat bagaimana latar belakang pendidikannya,” ujarnya. Menurutnya, semestinya media massa membuat laporan menyeluruh dan lengkap, seperti pelakunya mungkin punya masalah ekonomi atau gerakan politik tertentu. Sebab jihad bukanlah melakukan kekerasan seperti dilakukan teroris itu yang akibat perbuatan segelintir orang tertentu dapat merusak Islam secara luas. Mereka menjelaskan, bahwa gerakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) hanya terbatas pada pemikiran untuk menegakkan syariat Islam sesuai Al Quran dan As Sunnah, jadi bukan dengan gerakangerakan karena hal itu dapat merusak citra organisasi. Pihaknya akan tetap melakukan dakwah sebagaimana perintah agama. Mereka juga menyayangkan lingkungan yang semakin sekuler, dan jauh dari nilai-nilai Islami.(m21)

FORSAS Sumbang Korban Gempa MEDAN (Waspada): Forum Harmoni Nusantara (FORSAS) Sumatera Utara memberikan sumbangan kepada korban gempa Sumbar. Dananya terkumpul secara spontanitas saat acara halal bi halal dan syukuran atas dilantiknya penasehat, Drs Ramadhan Pohan MIS sebagai anggota DPRRI 2009-2014 di Pujasera Siantar Hotel, Pematangsiantar, pekan lalu. Acara dihadiri Ketua Umum PP FORSAS, Survenov Sirait, Sekretaris Jenderal PP FORSAS, Hendrita Adira Harahap dan jajaran Pimpinan Pusat FORSAS. Hadir juga beberapa pimpinan daerah di antaranya Sergai, Tebing, Labuhan Batu Utara (Labura), Deli Serdang, Tebing Tinggi, Batubara, Simalungun dan Pematang Siantar. Dalam acara tersebut FORSAS berhasil mengumpulkan dana Rp5 juta lebih dan akan diserahkan langsung kepada korban gempa. “Ini merupakan bentuk nyata kepedulian kami terhadap korban bencana yang akhir-akhir ini melanda bangsa kita, terutama yang baru saja terjadi di wilayah Sumatera Barat. Sebagai bagian dari anak bangsa, kita wajib untuk langsung segera bertindak apabila ada saudaranya yang terkena musibah. Dana terkumpul secara spontan dari anggota FORSAS sendiri,” ucap Ketua Umum PP FORSAS, Survenov Sirait dalam pidatonya. Sementara itu anggota DPR RI, Drs Ramadhan Pohan MIS, mengatakan, kepedulian FORSAS terhadap korban bencana patut diapresiasi. Menurutnya, sebagai relawan SBY-Boediono, FORSAS telah banyak menyumbangkan pikiran dan tenaga dalam keberhasilan Pilpres 2009. “FORSAS bukan hanya sebagai relawan semata, namum sikap dan simpatinya terhadap korban bencana alam di Indonesia terutama di Padang sangatlah penting dan harus menjadi contoh kepada ormas lainnya,” kata Ramadhan. Sementara itu di tempat terpisah Pimpinan Wilayah FORSAS Sumatera Utara Rusli Kamal, Rabu (14/10), menyebutkan acara ini hendaknya dapat menjadi contoh bagi elemen masyarakat lainnya terhadap korban bencana yang terjadi di Indonesia. (m08)

bahaya banjir, termasuk banjir kiriman dari hulu sungai pada malam hari. Curah hujan meningkat di kawasan lereng pegunungan sehingga Sei Deli, Sei Denai dan Babura bakal meluap lagi. Demikian juga sungai lainnya di Sumut. “Peluang banjir menurut data curah hujan meningkat pada hari-hari ke depan,” ujarnya. Kata dia, gejala adanya gangguan cuaca di Laut Cina Selatan meningkat curah hujan pada malam hari bahkan akan

terus berlangsung hingga pagi hari. Hujan-hujan tersebut diawali angin kencang dan petir, sehingga kewaspadaan pengguna jalan juga harus diwantiwanti saat angin kencang. “Angin kencang baliho reklame juga bisa tumbang, apalagi pohon dipinggir jalan,” ujarnya. Imbas badai menipis Menyinggung badai Parma atau Typhon dari Filipina, Firman menilai dalam pekan ini potensi semakin berkurang

disebabkan konsentrasi awan lebih banyak mengarah ke Sumatera Utara. Seminggu sebelumnya badai tersebut ekornya mengarah ke Sumatera Utara sehingga berhari-hari meningkat curah hujan di kawasan Medan. Sekarang kelihatannya imbas badai itu semakin menipis. Firman berharap warga Sumatera Utara tetap siaga terhadap kemungkinan bakal terjadi banjir maupun bencana alam lainnya. “Yang penting kita tidak lengah.” (m32)

Masyarakat Melayu Harus Bangkit MEDAN (Waspada): Gubernur Sumatera Utara H Syamsul Arifin mengajak segenap lapisan masyarakat etnis Melayu untuk bangkit bersama dengan menunjukkan jati diri yang kuat dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan bangsa dan negara. “Melayu harus bangkit dan ikut bersama-sama elemen bangsa lain memikirkan masa depan bangsa ini,” katanya ketika membuka Musyawarah Besar (Mubes) IX Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MAMBI) di Hotel Madani Medan, Kamis (15/10). Mubes tersebut dihadiri sekitar 245 peserta dari lima provinsi, termasuk di antaranya Sri Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin dari Keraton Kesultanan Palembang Darussalam, Pemangku Kesultanan Deli, T Hamdy Osman Delikhan Tuanku Raja Muda Deli, Sultan Serdang, Tuanku Luckman Sinar Basyarsyah II, Sultan Asahan, Tuanku Kamal Abraham Abdul Djalil Rahmatsyah dan Sultan Langkat, Tuanku Azwar Aziz Abdul Djalil Rahmatsyah. Menurut Gubsu, pada awalnya Melayu merupakan etnis yang besar dengan wilayah yang

sangat luas hingga ke negeri Magadaskar. Jika kiprah etnis Melayu kini terkesan kurang terdengar, menurut dia hal itu lebih disebabkan sifat-sifat kemelayuannya yang mulai “terjajah”. “Yang menjajah bukan orang atau bangsa lain, tetapi justru sifatsifat yang tidak baik. Ini yang harus terus diperbaiki,” ujarnya. Karena itu, katanya, adalah merupakan tugas MABMI untuk bisa mengembalikan kejayaan Melayu sekaligus membantu agar masyarakatnya tidak menjadi etnis pinggiran. Namun demikian dia menyebutkan bahwa orang Melayu memiliki jiwa besar dan mampu menerima sekaligus bergaul dengan etnis manapun. “Kekuatan kita di situ, tapi kita tidak boleh hanyut dan kemudian terperosok lebih dalam,” katanya. Syamsul Arifin mengatakan etnis Melayu harus bisa memandang ke depan dan bangkit dari keterpurukan. Pada kesempatan itu dia juga mengajak seluruh etnis Melayu untuk terus menjalin hubungan yang harmonis dengan pemerintah daerah dan bahkan pemerintah pusat, apalagi sejumlah kabupaten/kota di Su-

mut termasuk provinsi dipimpin oleh orang Melayu. Khusus kepada etnis Melayu di Sumut dia berharap dapat mendukung visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2008-2013, yakni rakyat tidak lapar, rakyat tidak sakit, rakyat tidak bodoh dan rakyat punya masa depan. Sebelumnya Ketua Harian PB MABM HT Yose Rizal mengatakan, kepengurusan MABMI kita telah berkembang di empat provinsi lain, masingmasing di Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan dan DKI Jakarta. Dalam waktu dekat bahkan juga segera terbentuk kepengurusan di Jambi dan di Bangka Belitung. Dia mengatakan, MABMI yang berdiri tahun 1971 merupakan organisasi yang bergerak di bidang sosial dan budaya yang menghimpun semua organisasi Melayu di dalamnya. “Kami menyadari belum dapat memenuhi harapan semua pihak karena kami juga memiliki berbagai keterbatasan. Namun demikian kami berketetapan hati untuk terus berjuang dan bergandengan tangan dengan pemerintah untuk membangun Sumut,” katanya. (m19)

60 Juta Anak Hadapi Masalah Sanitasi MEDAN (Waspada): Setiap tahun diperkirakan anak di seluruh dunia akan lahir sebanyak 120 juta, tetapi 50 persennya hidup dalam keadaan kekurangan sanitasi. Artinya, sedikitnya 60 juta anak menghadapi masalah sanitasi yang berakibat buruk bagi kesehatan mereka. Dengan program Gerakan cuci tangan pakai sabun sedunia diperingati tanggal 15 Oktober ini diharapkan menjadi moment penting untuk membiasakan anak hidup sehat. Demikian Ketua TPKK Sumatera Utara Fatimah Habibie Syamsul Arifin, Kamis (15/10) di sekretariat PKK Jalan Cikditiro Medan. Hadir, Ny Gatot Pudjo Nugroho, Ny Linda RE Nainggolan, Ny Amansyah dan sejumlah undangan lainnya. “ Kita menyambut positif ketetapan PBB tahun 2008 tentang tahun sanitasi internasional dan tanggal 15 Oktober diperingati sebagai hari cuci tangan pakai sabun sedunia. Langkah ini akan menyelamatkan anakanak yang hidup dalam sanitas yang bermasalah tadi. Karena mencuci tangan sama dengan menganjurkan pola hidup bersih terhidar dari kuman yang menempel di tangan sebelum melakukan aktivitas berikutnya,” ucap Fatimah Habibie Syamsul Arifin. Dia menjelaskan, untuk menyelamatkan anak-anak dan seluruh masyarakat dari pengaruh kuman yang ada di tangan,

Waspada/Anum Saskia

CUCI TANGAN PAKAI SABUN: Ketua TP.PKK, Ny Fatimah Habibie Syamsul Arifin melakukan cuci tangan pakai sabun pada hari Gerakan cuci tangan sedunia dilaksanakan di sekretariat Jalan Cikditiro Medan. maka gerakan mencuci tangan dengan sabun ini adalah positif. Gerakan ini dilaksanakan serentak di berbagai kabupaten/kota dengan mengajak semua pihak baik pemerintah maupun swasta, posyandu, siswa sekolah, dasawisma dan masyarakat luas untuk terus membiasakan diri melakukan cuci tangan. “Sebenarnya kegiatan ini termasuk upaya sosialisasi prilaku hidup bersih dan sehat dalam rumah tangga, sehingga sangat penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan setiap orang melakukan kebiasaan ini dan semua tempat

bisa menyediakan sarana untuk cuci tangan. Belakangan ini, berbagai tempat sudah mulai membuat tempat untuk cuci tangan, terutama kawasan yang diperuntukkan bagi perdagangan makanan,” tambahnya. Sedengkan Wakil Ketua II TP.PKK, Ny Linda RE Nainggolan mengatakan, program ini telah pula disampaikan kepada seluruh jajaran Tim Penggerak PKK dari kabupaten/kota hingga desa dan kelurahan yang ada di Sumatera Utara untuk ikut serta melaksanakan kegiatan.(m36)

YPIM Sumbang Siswa Korban Gempa MEDAN (Waspada): Ratusan siswa-siswi dan dewan guru Yayasan Pendidikan Islam Miftahussalam (YPIM) Jalan Darusalam Medan menyalurkan bantuan gempa Sumatera Barat ke Harian Waspada, Kamis (15/10). Bantuan uang tunai Rp11.740.000 yang akan ditambah dengan bahan makanan berupa mi instan, air mineral, gula pasir, susu dan pakaian bekas layak pakai diserahkan langsung oleh utusan sekolah dan Osis YPIM kepada staf bagian iklan Harian Waspada. Hadir dalam penyerahan bantuan tersebut adalah Direktur Pendidikan YPIM Medan Abdul Mukti, Sekum Ismail Ali, Wakil Kepala Sekolah Madrasah Diniyah YPIM Hj Maimunah, Kepala SMP dan SMK Riyadi, Bendahara Eva Mughdiana. Dalam kesempatan itu Direktur Pendidikan YPIM Medan, Abdul Mukti, mewakili dewan guru dan yayasan mengatakan, bantuan itu sesuai yang diamanahkan Ketua Umum YPIM Medan Bustami Syah disampaikan untuk siswa-siswi korban gempa di Sumatera Barat. Bantuan yang dikoordinir oleh Kepala sekolah SMP dan SMK YPIM, Riyadil A, selama lima hari berasal dari ratusan siswa di 6 unit pendidikan YPIM, diantaranya, Madrasah Diniyah, Tsanawiyah, dan Aliyah Miftahussalam. Selain itu juga dari SMP Darusalam, SMA Darusalam da SMK Teknologi Informatika Komputer (TIK) Darusalam, adapun maksud penggalangan dana dalam rangka menumbuhkembangkan jiwa kepedulian sosial terhadap sesama. Kepedulian sosial secara nyata dilakukan guna meringankan derita yang dialami para siswa dan siswi korban gempa di Sumbar agar dapat kembali melakukan kegiatan belajar untuk menuntut ilmu di sekolah masing-masing.(m40)

Waspada/Sahrizal

Para siswa-siswi mewakili Osis Yayasan Pendidikan Islam Miftahussalam (YPIM) mendampingi dewan guru dan yayasan menyerahkan bantuan uang tunai Rp11.740.000 langsung kepada Harian Waspada.

Waspada/Hang Tuah J Said

FOTO BERSAMA: Pengurus Persatuan Istri Pegawai PT. Pelabuhan I (Perispindo) foto bersama dengan Pemimpin Umum Harian Waspada, dr. Hj. Rayati Syafrin, MM,MBA., saat berkunjung ke Harian Waspada dan memberikan bantuan untuk para korban gempa Sumbar, Kamis (15/10).

Perispindo I Serahkan Bantuan Korban Gempa MEDAN (Waspada): Pengurus Persatuan Istri Pegawai PT. Pelabuhan I (Perispindo) menyerahkan bantuan Rp15 juta dan beberapa kotak pakaian untuk para korban gempa yang melanda Sumatera Barat (Sumbar) melalui Waspada Peduli Sumbar, Kamis (15/10). Bantuan diserahkan Ketua Perispindo I, Ny.Harry Sutanto yang didampingi Ny.Suwhono, Ny.M.Junaidi dan sejumlah pengurus lainnya, termasuk Plh Acs Humas M.Eriansyah yang diterima Pemimpin Umum/ Pemimpin Perusahaan Harian Waspada dr. Hj. Rayati Syafrin, MM,MBA. Ny. Harry Sutanto mengatakan, bantuan itu sebagai wujud kepedulian para istri pegawai perusahaan negara itu terhadap

penderitaan yang dialami masyarakat Sumbar, terutama bagi mereka yang bermukim di Padang dan Pariaman, daerah paling parah terkena bencana alam gempa. Bantuan itu, ujar Ny.Sutanto, merupakan hasil dua kali arisan yang dikumpul dari 250 anggota istri pengawai perusahaan persero BUMN itu. “Bantuan ini spontanitas para anggota dalam memberikan sebagian harta mereka,” sebutnya. Sebelumnya, tambahnya, pihak PT.Pelindo I sendiri sudah menyalurkan langsung bantuan berupa uang dan bahan-bahan kebutuhan lain bagi para korban yang kini berada di pengungsian. “Semoga bantuan ini dapat

meringankan beban para korban,” kata Ny.Sutanto yang mengaku sebelumnya hampir Rp1 miliar telah disalurkan PT.Pelindo I untuk korban bencana di Sumatera, termasuk untuk Sumbar, Madina dan juga bantuan biaya operasi kembar empat. Pimpinan Umum/Perusahaan Waspada, Hj. Rayati Syafrin yang didampingi Wapemred II, H.Sofyan Harahap, pada kesempatan itu mengaturkan terima kasih kepada pengurus Perispindo I yang telah mempercayakan bantuannya untuk disalurkan kepada para korban di Sumbar melalui dompet Waspada Peduli Sumbar, dan berjanji akan menyalurkannya melalui Dompet Peduli Umat Waspada. (m23)

Konjen Jepang Bantu 100.000 Yen MEDAN (Waspada): Konsul Jenderal Jepang di Medan Minoru Shirota, Rabu (14/10), menyerahkan sumbangan sebesar 100.000 Yen atas nama Ichikawa International Exchange Association kepada Waspada Peduli Sumbar yang diterima Wapemred III Waspada H. Sofyan Harahap. Konjen Shirota mengatakan para anggota asosiasi itu terketuk hatinya melihat penderitaan korban gempa besar yang terjadi di Sumatera Barat akhir bulan lalu. “Para anggota asosiasi tergerak untuk mengumpulkan dana dan minta saya menyerahkan guna disampaikan kepada para korban. Saya melihat Waspada peduli dengan bencana itu dan membuka dompet bantuan, karena itulah sumbangan dari Ichikawa International Exchange Association (IIEA) itu saya berikan ke sini.” Konjen Shirota dalam sambutannya mengatakan gempa bumi di Sumbar itu cukup besar. “Sayangnya di Indonesia belum ada bangunan yang dibangun dengan teknologi tahan gempa. Para ahli di Jepang, yang selalu dilanda gempa, telah mengembangkan teknologi bangunan tahan gempa sehingga jika terjadi bencana korbannya tidak terlalu besar.” “Dengan bangunan tahan gempa masyarakat memiliki cukup waktu untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, misalnya mereka dapat berlindung di bawah meja atau keluar dari rumah,” tutur Konjen Shirota, yang didampingi Wakil Konsul Aya Kumakura. “Di Jepang masyarakatnya makin sadar untuk membangun rumah tahan gempa dan itu sekarang didukung dengan berbagai regulasi dan teknologinya yang kian hari kian baik, sehingga jika terjadi gempa sampai 6 skala Richter, angka

korban jiwanya amat minim. Kalau dulu, terjadi gempa maka korban banyak,” katanya. Konjen Shirota juga mengungkapkan tentang gempa yang diketahuinya. “Sekarang ada peringatan dini untuk gempa. Misalnya, ada gempa dalam jarak sekian kilometer dari suatu kota yang dekat dengan pusat gempa, beberapa saat sebelum getarannya mencapai kota tersebut alat peringatan dini telah melaporkan sehingga penduduk kota tersebut sudah dapat mengantisipasinya.” “Cuma, teknologi untuk mengetahui kapan gempa akan terjadi, sekarang belum ada.

Tetapi untuk gempa akibat gunung berapi, dapat diketahui karena magmanya dapat dideteksi, sehingga para pakar bisa mengetahui kemungkinan letusannya dan gempa yang ditimbulkannya.” H. Sofyan Harahap dalam sambutannya ketika menerima penyerahan bantuan dari IIEA itu menyatakan terima kasih atas perhatian dan kepedulian masyarakat Jepang atas penderitaan para korban gempa Sumbar. “Mudah-mudahan bantuan ini makin mempererat lagi hubungan masyarakat Jepang dengan Indonesia, teristimewa masyarakat Sumbar.” (m07)

Waspada/Muhammad Joni

Konjen Jepang Minoru Shirota menyerahkan sumbangan dana dari Ichikawa International Exchange Association untuk korban gempa bumi di Sumbar kepada Pemred III Waspada H. Syofyan Harahap di Bumi Warta Waspada Rabu (14/10).

Bencana Turun Karena Umat Kufur Nikmat MEDAN (Waspada): Berbagai bencana yang terjadi akhirakhir ini merupakan bentuk murka Allah Swt, karena sudah banyak umatnya yang lupa dan kufur terhadap nikmat. Ketua BKPRMI (Badan Kontak Pemuda Ramaja Masjid Indonesia) Sumut, H. Sotar Nasution mengungkapkan itu di selasela pelaksanaan dzikir dan doa serta tepung tawar calon haji di kediamannya Jalan Pasar III Medan Perjuangan, Minggu (11/10). Acara dzikir dan doa yang dirangkaikan dengan tepung tawar haji itu dihadiri para pengurus daerah BKPRI se Sumut termasuk kandidat ketua BKPRMI Sumut, Drs. H. Daut Sagitaputra dan Drs. Zulkarnain Sitanggang dengan penceramah tunggal al ustadz Jamaluddin Damanik. Kata Nasution, Allah Swt sudah menegaskan dalam Al Qur’an bawah jika hambanya bersyukur terhadap nikmat yang diberikan akan Ku-tam-

bah. Akan tetapi, jika tidak, ingatlah bahwa azab-Ku sangat pedih. Ini artinya, lanjut Nasution, sejak dini Allah Swt telah memberikan peringatan kepada umatnya agar tetap mensyukuri nikmat yang diberikan, karena dengan begitu Allah akan menambahnya. Justru, yang terjadi saat ini banyak umat yang kufur nikmat. Balasan bagi orang yang tidak mensyukuri nikmat, kata Nasution, saat ini sudah dirasakan dengan terjadinya berbagai bencana seperti tsunami dan gempa di Aceh, banjir di Madina, gempa di Sumbar yang menelan korban jiwa dan material. Bencana yang diturunkan Allah itu, lanjut Nasution, adalah cobaan bagi orang yang beriman dan siksaan bagi orang yang kufur. “Azab Allah ini akan terus turun dan lebih dahsyat lagi jika umat lupa dan tidak bersyukur kepada Allah Swt,” tegas Nasution.

Justru, dalam kaitan dan pertimbangan itu lah maka BKPRMI Sumut mengundang semua pengurus melakukan dzikir dan doa bersama agar Allah Swt menjauhkan sekalian bala dan mengucurkan nikmat yang tak terhingga. Menurut Nasution, para ulama dan umaroh pun saat ini sudah tidak lagi mampu mencegah kekufuran. Mengingat hal itu sebaiknya dan pantas dipikirkan bagaimana melakukan tobat nasional secara berjamaah. Karena Allah Swt ketika menurunkan azab bukan hanya kepada mereka yang kufur tapi semua termasuk orang yang bersyukur. Sedang al Ustadz Daut Sagita mengajak kaum muslimin dan muslimat agar memperhatikan tanda-tanda yang diturun Allah Swt. Sebab, bagi orang yang beriman dengan memperhatikan ciptaan Allah akan menyadarkan dirinya untuk tidak bersikap kufur. (m14)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.