Waspada, Senin 8 Februari 2010

Page 14

Medan Metropolitan 10 DPRDSU Usulkan Tutup Jembatan Timbang MEDAN (Waspada): Banyak hal harus dibenahi dalam menghadapi perdagangan bebas atau ASEAN Free Trade Area (FTA). Salah satunya dengan menutup jembatan timbang yang tidak dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan peraturan. “Berdasarkan hasil kujungan kerja yang kami lakukan, Komisi D DPRD Sumut mendesak Pemprovsu untuk dapat segera menutup jembatan timbang. Karena ternyata selama ini tidak memberikan efek positif untuk perkembangan ekonomi masyarakat Sumut,” kata Anggota Komisi D DPRD Sumut, Drs Tunggul Siagian kepada wartawan di Medan, Sabtu (6/2). Dia mengatakan, penutupan jembatan timbang harus dilakukan untuk meminimalisir biaya ekonomi. Karena untuk

menghadapi FTA, tidak hanya kualitas produk dalam negeri yang harus ditingkatkan. Namun biaya ekonomi yang dikeluarkan juga harus diminimalisir. Sehingga harga penjualan produk dalam negeri dapat bersaingan dengan produk luar negeri. Kare n a m e n u r u t n y a , jembatan timbang yang selama ini berjalan tidak sesuai dengan fungsinya telah menyebabkan rusaknya infrastruktur jalan dan jembatan di Sumut. Sehingga biaya transportasi pemasaran produksi menjadi sangat tinggi.

SMAN 6 Medan Akan Gelar Reuni Akbar MEDAN (Waspada) : Setelah dasawarsa (10 tahun) lamanya tidak bertemu, kini para alumni SMA Negeri 6 Medan, kembali akan menggelar Reuni Akbar yang melibatkan seluruh alumni yang berada di seluruh Indonesia dan luar negeri. “Kegiatan ini murni silaturrahmi untuk melepas rindu setelah bertahun-tahun tidak pernah bertemu kembali,” ujar Yunirwan Kurnia SH, Ketua Panitia dan juga seorang pengacara yang menamatkan sekolahnya di SMA Negeri 6 Medan pada Tahun 1981, kepada wartawan di Medan, baru-baru ini. Dari temu kangen ini, sebut Yunirwan, mungkin akan melahirkan kegiatan sosial yang sangat diharapkan untuk membantu para alumni yang masih tertinggal dari segi ekonomi dan lain sebagainya. Sementara Koordinator Acara, Prana Jaya SE, alumni tahun 1980, didampingi Sekretaris Panitia Heryani mengatakan, kegiatan ini akan berlangsung pada 3 April 2010, dari pukul 10 s/d 15 WIB, di Convention Hall Tiara Hotel. “Kita harapkan seluruh alumni sejak berdirinya SMA Negeri 6 Medan tahun 1967, menghadiri acara Reuni Akbar ini,” ujar Prana Jaya. Dia menyebutkan, banyak dari alumni SMAN 6 Medan yang telah sukses meniti karier, dan berhasil di luar negeri yang ingin bertemu dengan teman-teman lama. Bahkan panitia sangat berharap para alumni tahun 1967 ikut hadir, namun jumlah mereka sekarang sangat sedikit karena sebagian sudah tiada dan uzur. Anggota Dewan Penasehat Forum Alumni SMAN 6 Medan, Ubbay Nasrul, alumni 1982, menambahkan, para alumni tidak pernah berubah statusnya kalau dia pernah menjadi siswa di SMA Negeri 6 Medan sampai hari kiamat sekali pun. “Buruk dan baiknya almamater sekolah kita ini tetapi indah untuk dikenang dan tidak terhapuskan,” katanya, sambil berharap kepada para alumni agar menjadikan media massa sebagai undangannya, karena tidak ada batasan kepada para alumni SMAN 6 Medan. (m41)

Dukung Kepemimpinan Syamsul MEDAN (Waspada): Lima organisasi kepemudaan dan pelajar menyatakan dukungannya dan tetap setia kepada H. Syamsul Arifin, SE agar tetap menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara yang komitmen mengurus masalah Rakyat. Demikian ditegaskan Armansyah Pane, SE dari Pimpinan Daerah Himpunan Pemuda Pelajar Muslim Indonesia Sumut (PD HPPMI-SU) didampingi Amrizal Kholid Lubis, SH (GNPPISU), Ali Hamzah Lubis, SH (LPPAK-SU), Hasrul Syah Monang Harahap (KIMAK-SU) dan M. Ifa Nasution (DPW Garda Ittihadul Muballighin Sumut) kepada Waspada di Medan, Minggu (7/2). Menurut Armansyah, diimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi isu-isu yang berkembang saat ini yang belum tentu kebenarannya terhadap kepemimpinan Syamsul Arifin. “Apalagi ada isu yang berkembang dalam waktu dekat ada pemeriksaan terhadap Syamsul terkait dugaan korupsi. Kita harus menganut asas praduga tidak bersalah. Jadi, sebelum ada kepastian hukum terhadap suatu kasus, maka masyarakat jangan mudah terhasut dengan informasi yang menyesatkan,” kata Armansyah diamini keempat rekannya tersebut. Kata Gafur, terkait isu dugaan korupsi, seharusnya masyarakat berhati-hati menyikapinya dan harus menunggu setiap keputusan tersebut melalui jalur hukum. “Negara kita ini negara hukum,” tandasnya. Dia mengatakan, saat ini banyak pihak terkesan ingin mengganggu kekondusifan di Sumut, yang sudah terpelihara dengan baik dengan membawa isu-isu dugaan korupsi. Karenanya, kelima yang mewakili organisasi pemuda pelajar/mahasiswa tersebut mengimbau masyarakat berhati-hati menerima informasi yang di dapat. “Kami masih tetap mendukung dan setia terhadap kepemimpinan Gubsu Syamsul Arifin untuk meneruskan visi misinya demi kesejahteraan masyarakat Sumatera Utara,” tutur Amrizal menimpali. (cat)

Tenesa Juara Festival Band Akbid Indah MEDAN (Waspada): Tenesa Band akhirnya menjadi juara I Festival Band Persaudaraan 2010 Akademi Kebidanan (Akbid) Indah Medan yang diadakan di kampus Akbid Indah Jalan Jaya II Medan. Tenesa Band tampil memukau penonton dengan aliran rockjazz yang mereka suguhkan melalui lagu Isabella (ST-12) dan Sempurna (Andra N The Blackbone). Dewan Juri mengatakan, mereka memiliki berbagai kriteria hingga memenangkan band itu sebagai juara I. Masing-masing kriteria tersebut adalah tampilan di panggung, aransemen, penampilan dan harmoni. “Kami menilai, penampilan Tenesa yang mampu membawakan lagu rock menjadi rock-jazz. Kami nilai sangat bagus dan berbagai kriteria ada pada Tenesa, hingga grup band ini layak untuk dijadikan pemenang,” kata Ketua Dewan Juri Hafis Ta’adi, Rabu (3/2). Tenesa Band yang terdiri dari Alfonso Josep Sianturi (gitaris), Sastra (pianis), Martin (vokalis), Wahyu (basis) dan Jonathan (drummer) berhak menerima uang tunai senilai Rp2,5 juta ditambah tropi tetap dari Akbid Indah, piagam, bingkisan dan 5 HP untuk masing-masing personil dari panitia penyelenggara. Hadir dalam acara tersebut Ketua Yayasan Akbid Indah Medan Abdul Haris Syarif didampingi Ketua Panitia Penyelenggara Mustafa Lubis dan Humas Akbid Indah Syamsul disertai unsur Direktur/ Direktris Akbid Indah, Akademi Keperawatan dan Akademi Farmasi, sekaligus menutup acara tersebut. (m29)

Selain itu, rusaknya infrastruktur juga menyebabkan kualitas dari produksi yang dibawa menurun. “Seharunya kalau jembatan timbang menjalankan tugasnya dengan baik, jalan-jalan rusak akibat banyaknya truk yang lewat melebihi beban dapat diminimalisir dan biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya transportasi produksi juga semakin minim. Sehingga para pengusaha lokal dapat menurunkan harga jual prodaknya untuk dapat bersaing dengan harga produk luar negeri,” jelasnya. Ditambahkan, setiap truk yang melewati jembatan timbang juga dikenai pungutanpungutan liar oleh oknum tertentu. Sehingga biaya ekonomi yang harus dikeluarkan pengusaha semakin tinggi.

“Sudah jalan rusak, biaya trasportasi tinggi, kualitas produksi juga jadi menurun. Ditambah lagi adanya pungutan liar, jadi bagaimana pengusaha lokal bisa bersaing di era FTA ini. Jika beban mereka begtu berat,” katanya. Seperti aspirasi yang disampaikan masyarakat terkait rusaknya jalan antara Siantar dan Tiga Runggu, para petani jeruk dan sayur-sayuran banyak yang mengeluh hasil produksi mereka banyak yang hancur dan rusak saat diangkut. Sehingga tidak bisa bersaing dengan jeruk dan sayur mayur dari negara lain untuk diekspor. “Ini kan sangat merugikan mereka, mungkin sekarang memang belum begitu berdampak, tapi kalau tidak diantisipasi. Saya yakin semester kedua pe-

laksanaan FTA ini, akan banyak pengangguran dan masalah ekonomi yang akan kita hadapi,” ujarnya. Tunggul menjelaskan, seharusnya jembatan timbang yang baik memiliki fasilitas dengan luas area minimal sekitar satu hektar dan memiliki gudang penyimpanan untuk barang-barang yang diangkut ternyata melebihi muatan. Wakil Ketua Fraksi Partai demokrat DPRD Sumut ini juga menyatakan, jika memang ingin bersaing di era globalisasi seperti ini. Maka pemerintah harus mampu memperbaiki fasilitas-fasilitas penunjang yang ada. Termasuk jembatan timbang ini. “Kami dari DPRD Sumut akan segera mengusulkan masalah ini ke Pemprovsu,” katanya. (h11)

Rumah Semi Permanen Terbakar MEDAN (Waspada): Satu rumah semi permanen di Jalan Kapten Muslim Gang Masjid Lorong Keluarga, Kel. Dwikora, Kec. Medan Helvetia, Sabtu (6/ 2) terbakar. Kerugian ditaksir puluhan juta, namun tidak ada korban jiwa. Informasi yang diperoleh di lokasi kebakaran menyebutkan, sekira pk 14:00, pemilik rumah Hj Nur zehan, 68, sedang menonton televisi di ruang tamu. Tiba-tiba salah seorang anak kost yang tidur di kamar bawah melihat asap mengepul disusul kobaran api dari kamar kost di lantai II. Anak kost itu segera melaporkan kebakaran itu kepada pemilik rumah. Dalam keadaan panik, Hj Nurzehan segera

menyelamatkan barang-barang berharga sebisanya. Sementara, kobaran api terus marak hingga menghanguskan kamar-kamar anak kost yang berada di lantai II. Sedangkan di lantai I, tempat tidur dan sebagian barang berharga tak bisa diselamatkan. Hj Nurzehan menyebutkan, penyebab kebakaran belum diketahuinya karena saat kebakaran terjadi dia sedang nonton televise, sedangkan anak-anak kost kebetulan sedang tidak berada di kamar masing-masing. Di sela-sela berkobarnya api dan nyaris merembes ke rumah sebelahnya, tiba-tiba saja tetangga Hj Nurzehan bernama Tulus, 50, mendadak pingsan. Untung saja, petugas paramedis

dari Palang Merah Indonesia (PMI) yang berada di lokasi kebakaran segera mengevakuasi Tulus ke rumah sakit Sari Mutiara. “Diduga korban pingsan karena gangguan pernafasan, apalagi korban baru sembuh dari penyakitnya beberapa minggu lalu,” sebut kerabat korban. Lima mobil Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran yang tiba lokasi berhasil memadamkan api sehingga tidak merembetkerumahyangberadadisampingnya. Petugas pemadam sempat mengalami kesulitan karena kobaran api berada di lantai II bagian belakang rumah korban, belum lagi gang menuju rumah tersebut sempit. (cat)

Anggota DPD Kunjungi Bayi Penderita Hemangioma MEDAN (Waspada): Derita yang dialami Natasya, 10 bulan, penderita hemangioma atau penyakit sejenis tumor yang melebar luas di wajahnya cukup memprihatinkan, sehingga menimbulkan empati dari sejumlah kalangan diantarany anggota DPD asal Sumut. Parlindungan Purba menjenguk danmemberikan bantuan kepada bocah perempuan asal Tebingtinggi Natasya dan bayi kaki empat asal Labura Rizka Sabila, 9 bulan, di RSUP HAM. Rasa haru pun menyelimuti ibu Natasya Romi, 31, saat bertemu dengan anggota DPD tersebut. Air mata pun mengalir ke pipinya. “Diusianya yang masih 10 bulan, Natasya terpaksa mengalami penderitaan seberat ini. Hati saya terenyuh melihat Natasya saat membaca berita di Harian Waspada,” kata Parlindungan. Menurut Parlindungan, penyakit yang dialami Natasya ini disebabkan oleh makanan yang mengandung pengawet. “Saat saya berbincang-bincang dengan ibunya, dia mengakui memakan-makanan instan atau siap saji, mengandung pengawet saat hamil.” Dia berpesan kepada ibuibu, agar menghindari makanan yang mengandung pengawet dan mulai beralih ke makanan yang alamiah. “Pemerintah harus memeriksa makanan secara rutin serta memberi penyuluhan kepada masyarakat,” imbaunya.

Parlindungan juga menyarankan kepada pihak RS. Adam Malik, agar penyakit Natasya ini di laser. “Karena ini bisa sembuh hanya dengan laser. Tapi kalau disini tidak ada laser, saya siap bawa Natasya ke Jakarta,” sarannya. Kepada perusahaan-perusahaan swasta, BUMN dan

lainnya, Parlidungan mengimbau, agar menunjukkan kepedulian kepada para Natasya dan bayi kaki empat. “Karena dana rumah sakit ini terbatas,” katanya. Pada kesempatan itu Parlindungan juga menyempatkan melihat bayi kembar empat asal Aceh Selatan. (cmai)

Waspada/Mursal AI

JENGUK: Anggota DPD asal Sumut Parlindungan Purba menjenguk bocah perempuan penderita hemangioma di Ruang Rawat Inap Anak lantai I RSUP HAM Medan, Sabtu (6/2),

China Akan Kirim Tenaga Akupunktur Ke FK UISU MEDAN (Waspada): Universitas Chengdu, China akan mengirimkan tenaga ahli akupunktur ke Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (UISU). Kedatangan tenaga ahli pengobatan cucuk jarum dari negeri asalnya itu untuk mengembalikan kejayaan pengobatan akupunktur UISU tahun 1970-han ketika diasuh Prof dr Hembing Wijaya. Hal tersebut dikatakan Dekan FK UISU, Prof. dr. H Rahmat Nasution, usai menerima kunjungan rombongan Universitas Chengdu di FK UISU, Jalan Sisingamangaraja Nomor 2-A Medan, Kamis (4/2). “Dulu FK UISU sangat terkenal dengan ilmu akupunkturnya, tapi mengalami penurunan. Karena itu UISU akan mengirimkan dokternya untuk mempelajari ilmu pengobatan tusuk jarum ini di China,” kata Prof. Rahmat Nasution. Dekan juga menyampaikan, kerjasama tersebut merupakan bagian integral dari

visi misi FK UISU untuk peningkatan ilmu kedokteran guna memberikan pelayanan maksimal bidang kesehatan kepada masyarakat. Didampingi penasehat akademik Prof. dr. H Gusbakti, Tandeanus Sukardi, Dr. Indra Wahidin, Drs. Djauzi Ilmi, SH, MM, Indra Gunawan dari bagian Hubungan Kerjasama Pemko Medan, Prof. dr. Amri Amir, SpF(K), DFM, SH. Sp.AK, Dekan FK UISU menyampaikan, FK UISU telah dua tahun menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi ternama di Negeri Tirai Bambu tersebut. “Selanjutnya hubungan itu akan terus kita tingkatkan dengan tukar-menukar mahasiswa, tenaga ahli dan hubungan saling menguntungkan untuk kedua perguruan tinggi ini,” tuturnya. Rombongan Universitas Chengdu terdiri dari Vice President Universitas Chengdu, Surong, direktur, Xie Yuexing dan wakil dikrektur, Qu Zeliang

menyampaikan, sangat menyambut baik kemitraan dengan FK UISU. Menurut Surong dengan saling mengunjungi dan tukarmenukar informasi, diyakini kerjasama akan semakin meluas di antara kedua kota kembar itu. “Universitas Chengdu menilai kerjasama ini harus ditingkatkan di bidang ilmu pengetahuan, pendidikan dan harus diperdalam,” ucap Surong. Sementara itu, Prof. Gusbakti menambahkan, FK UISU juga telah mengagendakan kerjasama dengan beberapa universitas dan instansi kesehatan di Asia Tenggara. Pertengahan Feburari 2010 ini, FK UISU akan mengirimkan mahasiswa fakultas kedokteran ke Malaysia selama tiga minggu untuk mempelajari pelayanan emergency. Selanjutnya pada Maret, akan menjalin kerjasama dengan Departemen Kesehatan Brunai Darussalam untuk penanganan penyakit tropis. (m41)

WASPADA

Senin 8 Februari 2010

Waspada/Ist

HADIAH: Pemenang Hadiah mobil Toyota Fortuner Tabungan Martabe Bank Sumut, Murni Yusliana penabung pada Kantor Cabang Sibolga (4 dari kiri) foto bersama Dirut Bank Sumut H Gus Irawan Pasaribu (6 dari kiri) dan direksi maupun Pimpinan Cabang Sibolga.

Bank Sumut Go International

Tabungan Martabe Himpun Rp2,8 T MEDAN (Waspada): Bank Sumut semakin memperkuat posisi dalam kancah percaturan perbankan dengan melejitkan produk go international dalam jaringan western union yang kian memudahkan nasabahnya menggunakan layanan transfer dana ke seluruh dunia. “Selain telah memiliki layanan BPD-Net yang memungkinkan nasabah melakukan transfer dana antar antar bank pembangunan daerah di seluruh Indonesia secara real time on-line, kebutuhan transfer dana nasabah juga dapat diakses ke seluruh dunia yang tergabung dalam jaringan western union,” ujar Direktur Utama Bank Sumut H Gus Irawan Pasaribu pada acara penyerahan hadian Grand Prize Undian Tabungan Martabe Periode II Tahun 2009 di halaman kantor pusat Bank Sumut di Medan, Jumat (5/2) sore. Hadiah Grand Prize yang diserahkan tersebut satu unit Mobil Toyota Fortuner untuk hadiah Grand Prize pertama dan lima unit mobil Daihatsu Terios untuk hadiah Grand Prize kedua. Hadiah mobil Toyota Fortuner diperoleh Murni Yusliana penabung pada Kantor Cabang Bank Sumut Sibolga sedangkan lima unit Daihatsu Terios masing-masing diperoleh Hj

RM Nani Harahap penabung pada Kantor Cabang Utama Medan, Tju Tian Ngwang penabung pada Kantor Cabang Pembantu Perbaungan, Tionar Purba penabung Kantor Cabang Pembantu Sangnawaluh, Ir Mangindar Simbolon penabung Kantor Cabang Balige dan Hj Ernayati Hutagalung penabung Kantor Cabang Pembantu Pandan. Gus Irawan mengemukakan, produk western union menambah fasilitas layanan mancanegara Bank Sumut yang telah ada sebelumnya antara lain keunggulan ATM Tabungan Martabe Bank Sumut yang tergabung dalam ATM Bersama se-Indonesia dan jaringan ATM BankCard Malaysia. Dikemukakannya, Tabungan Martabe Bank Sumut semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat Sumut yang terindikasi dari pertumbuhan penghimpunan dana maupun jumlah penabung yang kian pesat dengan posisi dana tabungan per 31 Desember 2009 sebesar Rp2,8 triliun dan jumlah penabung 417.677 nasabah. Dirut didampingi unsur Komisaris Bank Sumut dan direksi lainnya serta puluhan nasabah menjelaskan, untuk hadiah Grand Prize pertama diundi dari seluruh penabung Martabe dari semua cabang, sedangkan

Grand Prize kedua yakni 5 unit Terios diundi untuk 5 wilayah yakni Cabang Utama Medan Medan I - Medan Sukaramai (Wilayah I), Lubukpakam – Tebingtinggi – Binjai – Stabat (Wilayah II), Pematangsiantar – Tanjungbalai – Kisaran – Rantauprapat (Wilayah III), Kabanjahe – Sidikalang – Balige – Tarutung (Wilayah IV) dan Sibolga – Gunungsitoli – Padangsidempuan – Penyabungan (Wilayah V). Menurut Gus Irawan, sejak Tabungan Martabe diluncurkan pada Desember 1996 pertumbuhannya cukup signifikan yakni 21,73 persen atau naik sekitar Rp500 miliar dibanding posisi 31 Desember 2008. “Setiap penabung Tabungan Martabe dilindungi Asuransi Jiwa Sipanda dengan pertanggungan maksimum Rp25 juta tanpa dikenakan biaya premi asuransi dengan syarat penabung usia maksimal 65 tahun pada saat membuka rekening dan berakhir pada saat penabung berusia maksimal 70 tahun,” ujarnya. Penabung Tabungan Martabe dengan kartu ATM Bank Sumut juga melayani berbagai fitur lainnya seperti SMS Banking serta pembelian pulsa handphone kartu Simpati dan Kartu As serta Kartu Mentari Indosat. (m19)

DPRDSU Sebaiknya Buat Perda Seleksi CPNS MEDAN (Waspada): DPRD Sumut meminta Badan Kepegawaian Nasional (BKN) untuk merevisi peraturan No.30/2007 tentang pelaksanaan seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Kalau tidak ditindaklanjuti, DPRD Sumut sebaiknya membuat peraturan daerah (Perda) yang lebih teknis dan spesifik berdasarkan PP No.93 tentang pengadaan CPNS. “Kalau memang BKN tidak mau, DPRD bisa saja membuat saja Perda yang berdasarkan PP. Kan PP lebih tinggi daripada Peraturan BKN,” kata Anggota Komisi A DPRD Sumut, Marasal Hutasoit kepada Waspada, Rabu (3/2), menanggapi banyaknya permasalahan dalam seleksi CPNS 2009 di Sumut. Marasal menjelaskan, saat beraudiensi ke BKN beberapa waktu lalu, Komisi A DPRD Sumut sudah merekomendasikan agar peraturan BKN tentang seleksi CPNS direvisi. Sebab peraturan tersebut tidak menje-

laskan secara spesifik batasan dan teknis kerjasama antara pemerintah daerah (Pemda) dengan perguruan tinggi. Sehingga, katanya, disinyalir banyak kecurangan terjadi memanfaatkan celah antara kerjasama Pemda dengan perguruan tinggi yang sangat sulit diawasi, terutama oleh DPRD Sumut dan masyarakat. “Ternyata banyak Pemda di Sumut yang bekerjasama dengan perguruan tinggi di luar kota. Sehingga bagaimana DPRD Sumut atau lembaga swadaya masyarakat mau mengawasinya,” katanya. Dia mencontohkan, kerjasama seleksi CPSN antara Pemkab Tapanuli Tengah dengan Universitas Gadjah Mada yang ternyata hanya sebatas pembuatan soal dan kunci jawaban. Sedangkan penilaian hasil ujian dan penentuan ranking sepenuhnya dilakukan oleh Pemkab. “Inikan rawan kecurangan. Apalagi kita baru tahu sistim

kerjasamanya seperti itu, setelah kita beraudiensi langsung dengan rektorat UGM di Yogyakarta,” katanya. Karena itu, menurut Marasal, BKN perlu merevisi kembali peraturan BKN No.30/2007, atau menggunakan kembali Peraturan BKN no.22/2005. Karena terbukti rekrutmen CPNS pada 2006/2007 tidak begitu banyak permasalahan terjadi. “Dalam peraturan BKN yang lama ditegaskan MoU harus dilakukan dengan perguruan tinggi setempat. Sehingga dampaknya bisa lebih transparan. Banyak LSM yang memantau, sehingga pelaksana getir kalau mau melakukan kecurangan,” tambahnya. Jika BKN tetap tidak mau mengambil tindakan, menurutnya, sebaiknya DPRD Sumut segera mengajukan Perda yang berdasarakan PP tentang seleksi CPNS yang mengatur secara spesifik teknis pelaksanaan CPNS di Sumut.(h11)

Gubsu: IPK Harus Bersinerji Dengan Pemerintah MEDAN (Waspada): Gubernur Sumatra Utara H. Syamsul Arifin, SE berharap agar Ikatan Pemuda Karya (IPK) Sumut bisa menyatukan komitmen untuk menjadi organisasi berwibawa serta dapat bersinerji dengan pemerintah dalam rangka mensukseskan pelaksanaan berbagai sektor pembangunan di Sumut. Harapan itu disampaikan Gubsu dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Provsu Drs. RE Nainggolan, MM pada acara pelantikan pengurus baru DPD IPK Sumut di Convention Hall Hotel Tiara Jl.Cut Meutia Medan, Jumat (5/2). Menurut Gubsu, para kader IPK punya peran sangat strategis dalam dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara, serta telah ikut meramaikan proses pembangunan, pemerintahan maupun kepemimpinan di Sumut secara kritis. Dia juga meminta DPD IPK yang dipimpin Nerson D. Simanjuntak dan Henry Sekretaris Jhon Hutagalung, SE mampu menggalang persatuan dan kesatuan dengan menjalin hidup berdampinga yang harmonis dengan organisasi-organisasi kepemudaan lainnya yang ada di Sumut. “Apalagi dalam waktu dekat, Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) akan digelar pada sedikitnya 22 kabupaten dan kota sehingga menuntut masing-

masing kita secara pribadi ataupun berkelompok untuk mensukseskannya,” kata Syamsul. Ketua Dewan Penasehat IPK Pusat Prof Dr. Ny. Marwah Daud. Dia menyatakan rasa kagum karena IPK merupakan organisasi sangat setia kawan. Sampai saat ini, katanya, sudah 12 provinsi Indonesia terbentuk IPK. Sementara program ke depan, setiap provinsi di Indonesia sudah harus terbentuk DPD IPK dengan cabang-cabangnya di tingkat kabupaten dan kecamatan. Ketua Umum yang baru

dilantik Nerson D.Simanjuntak, SH pada bagian sambutannya meminta kepada Pemprovsu, apakah Gubsu ataupun Sekda, Kapolda dan Kapoltabes ataupun Pangdam dan Kodim agar bersedia membimbing pengurus baru yang dipimpinnya serta para anggotanya. “IPK tidak pernah membela anggotanya yang salah, apalagi terlibat penyalahgunaan narkoba yang merupakan musuh negara,” kata Simanjuntak yang mengaku IPK Sumut siap hidup berdampingi dengan OKP-OKP lain. (m23)

Waspada/Aidi Yursal

Ketua DPD IPK Sumut Nerson D.Simanjuntak bersama Sekretaris Henry John Hutagalung, SE dan Bendahara menerima surat pengangkatan pengurus baru DPD IPK Sumut dari Ketua Umum DPP IPK pusat Budi Panggabean dalam acara pelantikan di Convention Hall Hotel Tiara Medan, Jumat (5/2) malam.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.